Anda di halaman 1dari 3

Cover

Tugas Kelompok I Latsar CPNS III Gelombang I Angkatan IV

Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI) dan Kesimpulan Analisis Faktor


Eksternal (KAFE) dari Video Banjir Kalimantan Selatan
Oleh

Annisa Nur Cahya Saputri, S.Si NIP

Ranchia Noor, S.Pd NIP

Rebeca Yuniarti, SE NIP 19930623 202012 2 003

2. Kata Pengantar

3. Daftar Isi

4. BAB I PENDAHULUAN

- Latar Belakang (mengapa kita analisis banjir Kalsel ini)

- Tujuan

5. BAB II PEMBAHASAN

Kesimpulan Analisis Faktor Internal (KAFI)


Faktor Internal Strategi Bobot Rating Skor Kesimpulan
Strengths
1. Keterbukaan informasi BMKG mengenai 23 3 69 2
peringatan dini potensi cuaca ekstrem.
2. sejak tahun 2016 tidak ada satu pun izin 12 3 36 3
tambang yang dikeluarkan pemprov kalsel
3. pemerintah setempat sudah melakukan 30 4 120 1
reboisasi lahan kritis dengan program
revolusi hijau
Opportunities
1. banyaknya bantuan dan dukungan yang 25 4 100 1
tertuju ke Kalsel dari lapisan masyarakat,
polri, tni dan dunia usaha (kebutuhan dasar,
obat2an, sarana, prasarana)
2. Timbulnya kesadaran masyarakat tentang 10 3 30 2
kelestarian alam dan lingkungan
100

Kesimpulan Analisis Faktor Eksternal (KAFE)

Faktor Eksternal Strategi Bobot Rating Skor Kesimpulan


Weaknessess
1. infrastruktur ekologis, yaitu jasa 27 4 108 1
lingkungan pengatur air, di kawasan DTA
Barabai, DTA Riam Kiwa, dan DTA Kurau,
sudah tidak memadai.
2. Kurangnya pengawasan dari instansi 18 2 36 2
terkait.
3. Terlalu luasnya cakupan wilayah dan 10 2 20 3
masih merupakan daerah terpencil dan
tertinggal yang menyebabkan kurangnya
ekspos media massa
Threats
1. pembangunan terhambat 15 3 45
2. Tatanan masyarakat terganggu dan akses 30 4 120
terputus serta kegiatan terhenti akibat
banjir
100
Keterangan:

Maka kesimpulan SWOT sebagai berikut

1. Strengths : pemerintah setempat sudah melakukan reboisasi lahan kritis dengan program
revolusi hijau
2. Opportunities : banyaknya bantuan dan dukungan yang tertuju ke Kalsel dari lapisan
masyarakat, polri, tni dan dunia usaha (kebutuhan dasar, obat2an, sarana, prasarana)
3. infrastruktur ekologis, yaitu jasa lingkungan pengatur air, di kawasan DTA Barabai, DTA Riam
Kiwa, dan DTA Kurau, sudah tidak memadai.
4. Tatanan masyarakat terganggu dan akses terputus serta kegiatan terhenti akibat banjir

- Strategi terkait nilai akuntabilitas

Strategi

1. Pemerintah hrs lbh ketat merancang uu khusus utk daerah penghasil tambang dan sawit biar ada
aturan yg ketat dan mengatur para pengusaha dan perusahaan tambang/sawit dalam kgiatan eksplorasi

2. Pemerintah memeriksa ulang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan mengaudit seluruh perizinan
industri ekstraktif dan menyusun skema pembangunan yang mengedepankan keselamatan warga.

3. pemda dan instansi terkait membuat bangunan konservasi tanah dan air, terutama di daerah yang
limpasannya ekstrim, berupa sumur resapan, gully plug, hingga dam penahan.

4. BMKG lbh fokus untuk meneliti curah hujan di daerah kalsel agar nanti tiba saat musim hujan
masyarakat diberi peringatan akan banjir

5. Melakukan percepatan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di daerah sumber penyebab
banjir, dan pembuatan bangunan-bangunan pengendali banjir.

6. Kajian pada kondisi keseluruhan DAS utama di wilayah terdampak bencana, terutama di hulu.

7. mengkaji pembangunan infrastruktur di masa depan dengan memperhitungkan kondisi cuaca, seperti
memperbanyak bendungan

6. BAB III PENUTUP

- Kesimpulan

- Saran

7. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai