2. Kata Pengantar
3. Daftar Isi
4. BAB I PENDAHULUAN
- Tujuan
5. BAB II PEMBAHASAN
1. Strengths : pemerintah setempat sudah melakukan reboisasi lahan kritis dengan program
revolusi hijau
2. Opportunities : banyaknya bantuan dan dukungan yang tertuju ke Kalsel dari lapisan
masyarakat, polri, tni dan dunia usaha (kebutuhan dasar, obat2an, sarana, prasarana)
3. infrastruktur ekologis, yaitu jasa lingkungan pengatur air, di kawasan DTA Barabai, DTA Riam
Kiwa, dan DTA Kurau, sudah tidak memadai.
4. Tatanan masyarakat terganggu dan akses terputus serta kegiatan terhenti akibat banjir
Strategi
1. Pemerintah hrs lbh ketat merancang uu khusus utk daerah penghasil tambang dan sawit biar ada
aturan yg ketat dan mengatur para pengusaha dan perusahaan tambang/sawit dalam kgiatan eksplorasi
2. Pemerintah memeriksa ulang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan mengaudit seluruh perizinan
industri ekstraktif dan menyusun skema pembangunan yang mengedepankan keselamatan warga.
3. pemda dan instansi terkait membuat bangunan konservasi tanah dan air, terutama di daerah yang
limpasannya ekstrim, berupa sumur resapan, gully plug, hingga dam penahan.
4. BMKG lbh fokus untuk meneliti curah hujan di daerah kalsel agar nanti tiba saat musim hujan
masyarakat diberi peringatan akan banjir
5. Melakukan percepatan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) di daerah sumber penyebab
banjir, dan pembuatan bangunan-bangunan pengendali banjir.
6. Kajian pada kondisi keseluruhan DAS utama di wilayah terdampak bencana, terutama di hulu.
7. mengkaji pembangunan infrastruktur di masa depan dengan memperhitungkan kondisi cuaca, seperti
memperbanyak bendungan
- Kesimpulan
- Saran
7. Daftar Pustaka