Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Psikogenesis, Volume 5, No.

2, Desember 2017

Gambaran Keterlibatan Ayah dalam pengasuhan Anak


Usia Remaja
(Usia 16-21 Tahun)

Descriptive Study about Father Involvement from Father


with Adolescent Children (age 16-21)
Wieka Dyah Partasari, Fransisca Rosa Mira Lentari, Mohammad Adi Ganjar
Priadi
Fakultas Psikologi Unika Indonesia Atma Jaya
wieka.partasari@atmajaya.ac.id, fransisca.lentari@atmajaya.ac.id,
mohammad.adi@atmajaya.ac.id

KATA KUNCI Keterlibatan Ayah, Remaja, DKI Jakarta

KEYWORDS Father Involvement, Adolescent, DKI Jakarta

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran keterlibatan ayah


terhadap anak remajanya yang berusia 16-21 tahun.. Keterlibatan itu
dilihat dari sudut pandang ayah. Ayah yang berperan aktif dalam
keluarga memiliki dampak bagi dirinya sendiri dan juga bagi anak,
baik anak perempuan maupun laki-laki. Keterlibatan ayah sendiri
merupakan bentuk interaksi ayah terhadap anak yang tercakup dalam
lima komponen, yaitu (a) activity engagement; (b) warmth-
responsiveness; (c) control; (d) indirect care; dan (e) process
responsibility. Pada remaja perempuan, peran ayah dapat membangun
harga diri positif dan menumbuhkan keinginan berprestasi. Pada
remaja laki-laki, peran ayah mampu mengembangkan motivasi untuk
sukses dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Penelitian ini
melibatkan 201 partisipan yang merupakan seorang ayah berdomisili di
DKI Jakarta dan memiliki anak berusia remaja (16-21 tahun).
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner
keterlibatan ayah dari sudut pandang ayah yang mengacu pada konsep
father involvement (Pleck, dalam Lamb, 2010) yang diadaptasi oleh
Kristianto, Gurmichele, Utama, Adriel, dan Sidarta (2016). Hasil
penelitian terhadap 201 partisipan mengungkapkan bahwa sebagian
besar ayah memiliki keterlibatan dalam pengasuhan dan pengelolaan
rumah tangga yang tergolong sedang. Hasil tambahan penelitian ini
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara durasi
kerja ayah dan keterlibatannya di dalam keluarga. Selain itu, tidak ada
perbedaan keterlibatan ayah antara ayah yang memiliki istri bekerja
dan tidak bekerja.

ABSTRACT This research aim to gain father involvement on adolescent based on


father’s perspective. Father involvement gave some benefit not only for
father but also shows benerfit on children as its male or female. To
give prior knowledge, father involvement has five components, (a)
activity engagement; (b) warmth-responsiveness; (c) control; (d)
indirect care; and (e) process responsibility. On female adolescent,

159
Jurnal Psikogenesis, Volume 5, No.2, Desember 2017

father involvement related to high self-esteem and cause to emerge


need of achievement. On the other hand, father involvement also
develop high motivation to reach higher education on male adolescent.
Participants are father with adolescent children (age 16-21) in DKI
Jakarta. Data has been collected using father involvement
questionnaire adapted by Kristianto, Gurmichele, Utama, Adriel, and
Sidarta (2016). This study on 201 participants implies that there is no
significant correlation between father involvement and duration of
work hour. Also on father involvement perspective, there is no
difference between father with working mother and father with
housewife. To sum up, father involvement related to many aspects that
makes they can contribute in parenthood.

PENDAHULUAN dengan anak-anak dan tidak terlibat dalam


pola pengasuhan. Selain itu, hal tersebut
Selama sepuluh tahun terakhir terjadi identik dengan peran ayah yang secara
perubahan pada struktur keluarga di tradisional berfungsi sebatas pemimpin
Indonesia yakni suami dan istri mulai maupun pelindung. Di samping itu, faktor
bersama-sama berperan sebagai pencari motivasi yang dimiliki individu laki-laki
nafkah dengan bekerja di luar rumah. juga menunjukkan upaya mereka untuk
Kondisi tersebut sejalan dengan laporan menjalankan perannya sebagai ayah sesuai
Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap dengan konstruk sosial yang berlaku
Perempuan (Komnas Perempuan) tahun (Arditti, Smock, & Parkman, 2005).
2008 yang mencatat 60% pengelola Sejalan dengan hal itu, motif yang berbeda
struktur pengeluaran rumah tangga adalah dari kerelaan ayah untuk dapat terlibat juga
perempuan Hal ini berarti secara tidak bergantung pada ketersediaan energi
langsung, perempuan menanggung beban maupun waktu yang ada (Johnson &
ganda yaitu sebagai pihak pengasuhan dan Abrahamovitch, dalam Lamb, 2010).
penyokong ekonomi rumah tangga (dalam Berdasarkan hasil pemaparan sebelumnya,
Sigiro, 2012). Untuk mempertahankan dapat disimpulkan bahwa peran ayah yang
keharmonisan dan kesejahteraan keluarga, terkesan tradisional sebagai pemimpin dan
maka Parwoko (dalam Silalahi, 2010) pelindung justru dapat menghalangi ayah
menyarankan perlu adanya fleksibilitas untuk terlibat secara aktif dalam mengasuh
pembagian peran di dalam keluarga. anak.
Berdasarkan kondisi tersebut, para Beberapa penelitian di Asia sudah
suami diharapkan untuk lebih terlibat menunjukkan bahwa ayah mulai lebih
dalam pengasuhan anak dan pengelolaan terlibat dalam pengasuhan anak, walaupun
rumah tangga yaitu untuk menjalankan di Indonesia masih terlihat pandangan dan
peran sebagai ayah. Di Indonesia, konsep sikap yang masih tradisional dari para ayah
mengenai ayah ideal tidak bisa dipisahkan muda (Utomo, McDonald, Hull,
dari peran sosial maupun konstruk secara Reimondos, & Utomo, 2010). Ketika
budaya. Pernyataan seorang pakar dalam individu menjadi ayah, ada banyak peran
bidang jender yakni Saparinah Sadli, yang mesti dilakukannya. Ketidakhadiran
dalam Rahayu (2015), mengungkapkan ayah dalam tumbuh kembang anak juga
berdasarkan konstruksi sosial yang telah dapat memberikan dampak yang tidak
mengakar dalam sejarah, laki-laki menyenangkan bagi ayah yakni perasaan
dipersepsikan sebagai individu yang tidak bersalah secara internalisasi dikarenakan
perlu berkontribusi pada urusan domestik merasa tidak hadir dalam kehidupan anak
seperti mengasuh anak. Hal ini mendorong (Arditti, Smock, & Parkman, 2005). Di sisi
banyaknya para ayah yang menjaga jarak lain, keterlibatan ayah pada dasarnya

160
Jurnal Psikogenesis, Volume 5, No.2, Desember 2017

memiliki dampak positif. Bagi pria, ayah dalam penelitian ini dijabarkan dalam
menjadi ayah dan berperan aktif sebagai lima komponen (Pleck dalam Lamb, 2010)
ayah merupakan bentuk pencapaian dari yaitu (a) positive activity engagement,
tugas perkembangan (dalam hal ini berada merupakan interaksi secara langsung
pada masa dewasa muda) yang akan antara ayah dan anaknya melalui
mendukungnya untuk menyelesaikan tugas pengasuhan sehari-hari dan aktivitas-
perkembangan sebagai pria dewasa aktivitas yang dilakukan bersama-sama;
(Marsiglio dalam Nurrachman & Partasari, (b) warmth-responsiveness terkait dengan
2011). Pruett (dalam Partasari, 2004) juga komponen positive engagement activity.
mengemukakan beberapa dampak positif Hal ini berarti dalam interaksi langsung
yang dialami pria setelah menjadi ayah, antara ayah dan anak terlihat adanya
baik dalam kehidupan perkawinan, dunia kehangatan dan perilaku responsif; (c)
kerja, maupun bagi kesehatan mentalnya. control dimaknai sebagai partisipasi ayah
Nurvitasari (2015) merangkum penuturan dalam membuat aturan, melakukan
beberapa ayah yang mengatakan bahwa monitoring terhadap pelaksanaan aturan-
melalui memiliki anak menjadikan mereka aturan tersebut, dan membuat keputusan
lebih empatik dan berusaha melatih kontrol terkait dengan aturan-aturan tersebut; (d)
dirinya. Seorang ayah A, misalnya indirect care didefinisikan sebagai
mengatakan bahwa dengan memiliki anak berbagai aktivitas yang dilakukan oleh
ia lebih belajar mengenai kontrol diri yang ayah untuk memenuhi kesejahteraan anak,
harus dilakukannya. namun tidak melibatkan interaksi secara
“Saya belajar untuk lebih langsung dengan anak; dan (e) process
mengontrol diri saya, ketika responsibility. Komponen ini menjelaskan
menghadapi masalah saya berusaha bahwa dalam pengelolaan rumah tangga
untuk melihat sudut pandang dari sisi dan pengasuhan anak bersama pasangan,
anak saya. Saya harus menjadi ayah memiliki kepekaan untuk melihat
contoh yang bagus untuk anak-anak adanya kebutuhan-kebutuhan dan
dan usaha yang saya lakukan berinisiatif untuk memenuhi kebutuhan-
misalnya dengan tidak mengumpat kebutuhan itu.
terlebih bersama anak-anak, ketika Ayah memiliki peran yang khas pada
terjebak kemacetan di jalan raya”. setiap tahapan perkembangan anak. Hal ini
Pruett (dalam Partasari, 2004) terkait dengan adanya tugas perkembangan
menambahkan mengenai berbagai yang berbeda pada setiap tahapannya. Pada
pengaruh positif keterlibatan ayah terhadap penelitian ini berfokus pada gambaran
perkembangan anak di antaranya dalam pemetaan peran ayah melalui
perkembangan fisik, kognitif maupun keterlibatannya dalam tahapan
sosioemosional. Penelitian menunjukkan perkembangan remaja yang berkisar dari
bahwa anak yang termasuk memiliki usia 16 hingga 21 tahun. Jika pada anak
keterlibatan aktivitas tinggi dengan ayah usia sekolah yakni 6 hingga 12 tahun, ayah
ditandai dengan beberapa karakteristik memiliki peran penting dalam membangun
positif seperti memiliki aspek kognisi dan harga diri anak dan juga perasaan
empati yang lebih terasah, lebih sedikit kompeten anak secara akademik dan
bereaksi terhadap stereotipe, hingga sosial. Maka pada remaja, ayah berperan
memiliki locus of control yang tinggi dalam membangun harga diri yang tetap
secara internal (Pleck, Pruett, Radin, dalam positif dan juga menguatkan keinginan
Lamb 2010). Keterlibatan ayah juga anak untuk berprestasi khususnya pada
menjadi faktor prediktor utama pada anak remaja perempuan, serta mengembangkan
yang memiliki minim konflik dengan motivasi untuk sukses dalam pekerjaan dan
teman-temannya (Lieberman, Doyle, & motivasi untuk melanjutkan pendidikan ke
Markiewicz, 1999). Konsep keterlibatan jenjang yang lebih tinggi pada remaja laki-

161
Jurnal Psikogenesis, Volume 5, No.2, Desember 2017

laki (Pruett, 2000). Flouri dan Buchanan Teknik sampling yang digunakan dalam
(2002) juga menyatakan bahwa pemilihan partisipan adalah accidental
keterlibatan ayah pada anak usia remaja sampling.
berhubungan erat dengan kepuasan hidup. Pengambilan data dilakukan dengan
Para remaja pria yang tidak mendapatkan menyebarkan kuesioner. Dalam penelitian
keterlibatan ayahnya secara intens ini, terdapat satu kuesioner yaitu kuesioner
menunjukkan tingkat kepuasan hidup yang keterlibatan ayah dari sudut ayah.
rendah. Keterlibatan ayah juga dapat Kuesioner keterlibatan ayah yang
meminimalisir remaja pria untuk menjadi digunakan dalam penelitian ini merupakan
korban perundungan di sekolah. adaptasi dari kuesioner keterlibatan ayah
Sebaliknya, studi longitudinal yang versi ayah yang disusun oleh Partasari dan
dilakukan Culpin, Heron, Araya, dan Lentari (2014). Proses berawal dari
Joinson (2015) menunjukkan bahwa kuesioner awal yang sudah disusun oleh
ketidak hadiran ayah biologis dalam Partasari dan Lentari (2014) kemudian
tumbuh kembang anak berpotensi untuk dikembangkan oleh mahasiswa Fakultas
mendorong timbulnya depresi sebesar 11% Psikologi Unika Atma Jaya pada tahun
pada anak perempuan ketika beranjak 2016 yakni Kristianto, Gurmichele, Utama,
remaja. Penelitian di Indonesia mengenai Adriel, dan Sidarta. Pengembangan alat
topik ayah jumlahnya masih terbatas. ukur ini berdasarkan hasil wawancara
Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat kepada ayah yang memiliki anak usia 16-
bahwa peran ayah merupakan peran yang 21 tahun. Hasil wawancara tersebut
penting dalam keluarga dan juga menjadi bahan dasar untusk
berdampak positif, baik bagi pria yang mengembangkan item dari kuesioner awal.
berperan sebagai ayah maupun bagi anak- Lalu dilanjutkan dengan proses uji
anaknya. keterbacaan, uji validitas dan juga uji
reliabilitas dalam serangkaian proses uji
METODE PENELITIAN coba alat ukur. Proses penyebaran
kuesioner keterlibatan ayah pada proses
Penelitian ini bersifat non ujicoba dilakukan pada bulan April 2016.
eksperimental di mana peneliti tidak Hasil dari proses uji coba terhadap alat
melakukan manipulasi variabel atau ukur keterlibatan ayah dari sudut pandang
menciptakan intervensi pada diri ayah menunjukkan tingkat reliabilitas
partisipan. Pendekatan yang digunakan dengan teknik cronbach alpha yaitu
dalam penelitian ini adalah pendekatan sebesar 0,922. Proses ujicoba kuesioner
kuantitatif. Sesuai dengan tujuan keterlibatan ayah menghasilkan sejumlah
penelitian, penelitian ini bersifat deskriptif. 48 item yang siap untuk digunakan dalam
Penelitian ini bertujuan melihat gambaran penelitian ini.
keterlibatan ayah dari anak usia remaja
berusia 16 hingga 21 tahun berdasarkan ANALISIS dan HASIL
sudut pandang ayah. Gambaran Keterlibatan Ayah dari
Populasi penelitian adalah ayah yang Sudut Pandang Ayah yang memiliki
memiliki anak usia remaja (16-21 tahun) anak usia remaja di DKI Jakarta
yang berdomisili di DKI Jakarta. Partisipan Metode untuk mengolah data
yang terlibat dalam penelitian ini dilakukan secara kuantitatif sedangkan
berjumlah 201 orang, yang merupakan metode analisis deskriptif dengan
ayah dengan anak usia remaja dan menggunakan z-score digunakan untuk
berdomisili di lima wilayah Jakarta, yakni mendapatkan data mengenai gambaran
Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta keterlibatan ayah dari sudut pandang ayah.
Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 1.

162
Jurnal Psikogenesis, Volume 5, No.2, Desember 2017

Tabel 1. Gambaran Keterlibatan Ayah dalam Pengasuhan

Aspek Keterlibatan Ayah Prosentase

Engagement Activity

Tinggi 19%
Sedang 73%
Rendah 8%
Warmth- Responsiveness

Tinggi 15%
Sedang 75%
Rendah 10%
Control
Tinggi 23%
Sedang 66%
Rendah 11%
Indirect Care
Tinggi 18%
Sedang 72%
Rendah 10%
Process Responsibility

Tinggi 30%
Sedang 61%
Rendah 9%
Total Skor
Tinggi 13 %
Sedang 75 %
Rendah 12%

Berdasarkan tabel 1, diperoleh Peneliti juga mencantumkan hasil


gambaran mengenai keterlibatan ayah di tambahan guna memperjelas gambaran
dalam pengasuhan anak dan pengelolaan persebaran skor secara rinci dari tiap aspek
rumah tangga berdasarkan sudut pandang keterlibatan ayah yakni (a) activity
mereka sendiri sebagai ayah. Terlihat engagement; (b) warmth-responsiveness;
bahwa dari 201 ayah sebagai partisipan, (c) control; (d) indirect care; dan (e)
sejumlah 13% yang menyatakan process responsibility. Selain itu, hal ini
keterlibatan dirinya masuk dalam golongan juga mampu memperkaya data penelitian
tinggi, 72% dalam golongan sedang, dan yang sudah didapat. Berdasarkan data yang
12% dalam golongan rendah. di Tabel. 1 terlihat pada umumnya
keterlibatan ayah masuk dalam kategori
HASIL ANALISIS TAMBAHAN sedang untuk kelima aspek keterlibatan
Gambaran Aspek Keterlibatan Ayah ayah.
pada Ayah yang Memiliki Anak Usia
Remaja

163
Jurnal Psikogenesis, Volume 5, No.2, Desember 2017

Hasil Korelasi Skor Lima Aspek


Keterlibatan Ayah dengan Skor Total
Keterlibatan Ayah
Berdasarkan uji korelasi Pearson Brdasarkan uji beda, ditemukan tidak ada
antara setiap aspek dengan keterlibatan perbedaan keterlibatan ayah yang memiliki
ayah, maka diperoleh hasil bahwa masing- istri bekerja dan tidak bekerja (x2 (2) =
masing aspek berkorelasi signifikan 0.261, p>0.05).
dengan keterlibatan ayah.
Dari kelima aspek tersebut, terlihat bahwa Hasil Korelasi Keterlibatan Ayah dan
aspek control dan indirect care Durasi Pekerjaan Ayah
menunjukkan Hal tersebut menunjukkan Berdasarkan uji korelasi antara
bahwa ketika melakukan pengasuhan keterlibatan ayah dan durasi kerja ayah,
terhadap anak berusia remaja, ayah disimpulkan jika tidak terdapat hubungan
nampak paling terlibat pada aspek control yang signifikan antara skor keterlibatan
dan indirect care. ayah dengan durasi pekerjaan ayah (r=-
.043, p>0.05).
Hasil Uji Beda Keterlibatan Ayah
Berdasarkan Istri yang Bekerja dan
Tidak Bekerja

Tabel 2. Korelasi Keterlibatan Ayah dan Durasi Kerja Ayah

Keterlibatan Ayah r N p
Durasi Pekerjaan -.043 201 0.547
Ayah

Hasil Uji Beda Keterlibatan Ayah skor Keterlibatan Ayah berdasarkan status
berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Status ekonomi.
Ekonomi Berdasarkan uji beda dengan metode
Berdasarkan metode statistik Kruskal statistik Kruskal Wallis, maka hasilnya
Wallis, diperoleh hasil nilai signifikansi > menunjukkan nilai signifikansi lebih dari
0.05 (x2(2)=0.261, p>0.05) berarti tidak 0.05 (x2(2)=5.833, p>0.05) . Hasil tersebut
ada perbedaan keterlibatan ayah yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan
signifikan berdasarkan jenis pekerjaan pada skor keterlibatan ayah jika ditinjau
ayah (karyawan, wiraswasta, dan lain- dari status ekonomi ayah.
lain). Uji beda yang sama juga dilakukan
untuk mengetahui apakah ada perbedaan

Tabel 3. Perbedaan Keterlibatan Ayah berdasarkan Jenis Pekerjaan dan Status


Ekonomi
Keterlibatan Chi-square Df P
Ayah

Jenis 0.261 2 0.877


Pekerjaan
Status 5.833 3 0.120
Ekonomi

164
Jurnal Psikogenesis, Volume 5, No.2, Desember 2017

DISKUSI SIMPULAN
Berdasarkan diskusi mengenai Berdasarkan hasil penelitian
keterbatasan dan keunggulan dari terlihat bahwa secara umum keterlibatan
penelitian ini, peneliti menyarankan agar ayah yang memiliki anak remaja berada
dilakukan penelitian lanjutan mengenai dalam kategori sedang. Hal tersebut juga
keterlibatan ayah yang memiliki anak dari ditemukan pada kelima aspek keterlibatan
usia yang berbeda (usia 6-12 tahun) ayah yakni a) positive activity engagement;
dengan menggunakan teknik sampling (b) warmth-responsiveness; (c) control; (d)
yang lebih baik misalnya dengan indirect care; dan (e) process
menggunakan random sampling. Penelitian responsibility yang mana sebagian besar
selanjutnya juga diharapkan bisa lebih partisipan berada dalam kategori sedang.
fokus melihat gaya hidup pada ayah, Hasil ini menunjukkan bahwa secara
pandangan istri terhadap peran ayah, dan umum para ayah dari remaja yang
pandangan ayah tersebut terhadap peran berdomisili di Jakarta cukup terlibat dalam
jender. Selain itu, penelitian-penelitian pengasuhan anaknya.
selanjutnya mengenai peran ayah bisa Jika dilihat lebih lanjut, terdapat
mengaitkan dengan latar belakang budaya dua aspek yang menonjol dalam
atau etnis tertentu sehingga dapat dibahas keterlibatan ayah dalam pengasuhan anak
secara holistik dan dikaitkan dengan yaitu aspek control dan indirect care. Hal
konteks khas Indonesia bagian lainnya ini menunjukkan adanya bentuk
bukan hanya wilayah DKI Jakarta saja. keterlibatan yang lebih sering ditampilkan
Hal yang menarik dari penelitian ini oleh para ayah dari remaja. Aspek kontrol
yakni tidak adanya perbedaan keterlibatan ditampilkan dalam bentuk menentukan
ayah yang memiliki istri bekerja dan tidak peraturan dan memantau kegiatan anak.
bekerja padahal dalam keluarga dengan ibu Menentukan peraturan misalnya, ayah
bekerja diperlukan fleksibilitas dalam menetapkan aturan pada anak ketika pergi
pembagian peran agar tetap tercipta bersama teman-temannya, menetapkan
keharmonisan dan kesejahteraan keluarga peraturan mengenai usia yang pantas untuk
(Parwoko, dalam Silalahi, 2010). mulai berpacaran, dalam memantau
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis, kegiatan anak, misalnya ayah menanyakan
hal ini mengandung arti bahwa ada jam kepulangan anak ketika pergi,
harapan dari istri yang bekerja agar suami meminta anak menghubungi ayah lewat
lebih terlibat dalam pengasuhan anak. telpon atau chat ketika sedang berada di
Peneliti menduga hasil penelitian ini bisa luar rumah.
disebabkan karena ibu bekerja di Jakarta Bentuk keterlibatan ayah yang
masih memiliki sumber dukungan lain di juga menonjol adalah indirect care. Hal ini
luar suaminya seperti pengasuh, kerabat, berarti berupa mempersiapkan pemenuhan
maupun orang tua untuk membantu para kebutuhan anak dan memfasilitasi
ibu dalam mengasuh anak dan mengelola pengembangan bakat dan minat anak.
rumah tangga. Konsekuensi dari hal Contoh keterlibatan ayah dalam aspek
tersebut adalah para ayah tidak terlalu mempersiapkan pemenuhan kebutuhan
dituntut untuk terlibat dalam pengasuhan anak adalah membayar asuransi
anak. Lebih lanjut, peneliti menduga ada pendidikan anak secara tepat waktu,
kemungkinan para istri yang bekerja juga menabung untuk keperluan anak, dan
masih memiliki pandangan yang memastikan uang sekolah/kuliah dibayar
tradisional terhadap peran ayah dalam tepat waktu. Selain itu, contoh keterlibatan
keluarga. ayah dalam pengembangan minat bakat
anak berupa mencarikan tempat kursus
bagi anak, membayar uang kursus tepat

165
Jurnal Psikogenesis, Volume 5, No.2, Desember 2017

waktu, dan menanyakan perkembangan ditampilkan oleh ayah dalam berinteraksi


anak dalam mengikuti kursus. dengan anak. Hal ini sejalan dengan
Berdasarkan kedua aspek pernyataan Lamb, dalam Morman dan
keterlibatan ayah yang menonjol ini, Floyd (2006) yang menyatakan laki-laki
peneliti menginterpretasikan bahwa lekat dengan peran ayah yang secara
keterlibatan ayah dari anak usia remaja di tradisional berfungsi sebatas pemimpin
Jakarta lebih kuat ditampilkan dalam maupun pelindung.
bentuk ayah yang bertanggung jawab dan Ditinjau berdasarkan gaya hidup,
memenuhi kebutuhan anak. Sedangkan peneliti menduga meskipun Jakarta
keterlibatan ayah dalam bentuk ayah yang tergolong sebagai kota yang modern
hangat dan banyak menghabiskan waktu dengan gaya hidup metropolitan namun
bersama anak-anak bukanlah aspek yang para ayah terkesan memiliki pandangan
terlalu menonjol dalam keterlibatan ayah yang tradisional terhadap perannya sebagai
di penelitian ini. Lebih lanjut dapat ayah. Hal ini ditunjukkan dengan hasil
diasumsikan bahwa peran ayah yang penelitian yang menyatakan bahwa tidak
dimaknai penting oleh partisipan lebih ada perbedaan keterlibatan ayah
kepada ayah yang bertanggung jawab berdasarkan jenis pekerjaan, durasi dan
untuk memenuhi kebutuhan anak daripada jam kerja, serta level sosio ekonomi.
ayah yang bersikap hangat dan dekat Salah satu hasil yang juga penting
dengan anak. Hal ini sejalan dengan hasil dari penelitian ini adalah pengembangan
penelitian yang dilakukan oleh Partasari alat ukur keterlibatan ayah dari sudut
dan Lentari (2014) mengenai keterlibatan pandang ayah yang memiliki anak usia
ayah dari sudut pandang anak, menemukan remaja, yang lebih sesuai dengan konteks
bahwa anak melaporkan ayah mereka ayah di Jakarta. Hal ini dikarenakan proses
paling terlibat dalam aspek indirect care. pengembangan alat ukur telah melalui
Hal ini berarti, ayah secara umum tahap pengumpulan contoh-contoh
dipersepsikan oleh anak sebagai orang perilaku nyata yang ditampilkan dari
yang bertanggung jawab untuk memenuhi sejumlah ayah dari remaja yang
kebutuhan anak. berdomisili di Jakarta. Contoh-contoh
perilaku tersebut yang kemudian menjadi
SARAN item-item dari alat ukur ini. Salah satu
Peneliti menduga ada beberapa kelemahan dari penelitian ini adalah
faktor yang memengaruhi keterlibatan penggunaan teknik sampling accidental.
ayah, salah satunya adalah faktor budaya Penggunaan teknik sampling ini
dan gaya hidup yang tidak diukur dalam menimbulkan keterbatasan dalam
penelitian ini. Dalam hal ini, pandangan generalisasi (Kerlinger & Lee, 2000).
budaya terhadap peran ayah cukup
memberikan kontribusi pada perilaku yang

166
Jurnal Psikogenesis, Volume 5, No.2, Desember 2017

DAFTAR PUSTAKA Nurrachman, N. & Partasari, W.D. Sekilas


Allen, S. & Daly, K. (2007). The effect of psikologi laki-laki. Dalam
father involvement: an update Nurrachman, N. (2011). Psikologi
research summary of the evidence. Perempuan: Pendekatan Kontekstual
Guelph: FIRA-CURA (Father Indonesia. Jakarta: Universitas Atma
Involvement Research Alliance – Jaya.
Centre for Families, Work, and Well- Nurvitasari, A. (2015, 24 Agustus).
Being, University of Guelph. Modern fatherhood: Involving dads
Arditti, J. A., Smock, S. A., & Parkman, T. in child rearing. Diakses pada
S. (2005). "It's been hard to be a tanggal 15 Februari 2016 dari
father": A qualitative exploration of rappler.com/Indonesia/103551-
incarcerated fatherhood. Fathering modern-
3(3). p 267. fatherhood-involving-dads-child-rearing.
Culpin, I., Heron, J., Araya, R., & Joinson, Partasari, W. D. (2004). Ayah sebagai
C. (2015). Early Childhood Father orangtua tunggal: Studi mengenai
Absence and Depressive Symptoms pengalaman kehilangan dan
in Adolescent Girls from a UK dukacita, dan perubahan peran
Cohort: The Mediating Role of Early menjadi orangtua tunggal. Tesis.
Menarche. Journal of Abnormal Tidak dipublikasikan. Depok:
Child Psychology. 43 (5). 921-931. Universitas Indonesia.
Flouri, E., & Buchanan, A. (2002). Life Partasari, W. D & Lentari, F. R. M. (2014).
satisfaction in teenage boys: the Keterlibatan ayah dalam pandangan
moderating role Of father ayah dan anak: studi terkait dengan
involvement and bullying. penyesuaian perkawinan dan
Aggressive behavior 28 (2). 126-133. kesejahteraan psikologis. Laporan
Kerlinger, F. N. & Lee, H. B. (2000). penelitian. Tidak dipublikasikan.
Foundations of Behavioral Research. Jakarta: Universitas Katolik
Fort Worth: Harcourt College. Indonesia
Lamb, E. (2010). The role of the father in Atma Jaya.
child development. Fifth edition. Rahayu, A. W. (2015, 29 Januari).
New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. Perempuan dan belenggu peran
Lamb, M.E. (2010). How Do Fathers Kulural. Diakses pada tanggal 3
Influence Children’s Development? Maret 2016 dari
Let me Counts The Way. Dalam M. https://www.jurnalperempuan.org/bl
E. Lamb (Eds), The Role of The og-muda1/perempuan-dan-belenggu-
Father in Child Development. (h.1- peran-kultural
26).New Jersey: John Wiley & Sons. igiro, A. N. (2012). Perempuan dan
Lieberman, M., Doyle, A., & Markiewicz, kesejahteraan keluarga di Indonesia:
D. (1999). Developmental patterns in Kritik terhadap model keluarga lelaki
security of Attachment to Mother sebagai pencari nafkah utama. Jurnal
and Father in Late Childhood and Perempuan. No.73, hal 7-17.
Early Adolescence with Peer Utomo, I. D., McDonald, P., Hull T. H.,
Relations. Child Development 70 (1). Reimondos, A., Utomo, A.J. (2010).
202-213. Life Situations of Young Fathers in
Morman, M. T. & Floyd, K. (2006). Good Jakarta. Australian Demographic and
Fathering: Father and Sons Social Research Institute, Australian
Perceptions of What is Means to be a National University. Working Paper.
Good Father. Fathering 4 (2).
113-136.

167

Anda mungkin juga menyukai