Anda di halaman 1dari 13

ISTILAH LAIN AKHLAK

Presented by
ABDUL AZIZ RIDHA, S.Pd.I., M.Pd
Etika
• Apa yang dimaksud dengan etika? Pengertian Etika adalah  suatu
norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam
berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik
dan buruk.
• Ada juga yang menyebutkan pengertian etika adalah suatu ilmu
tentang kesusilaan dan perilaku manusia di dalam pergaulannya
dengan sesama yang menyangkut prinsip dan aturan tentang
tingkah laku yang benar. Dengan kata lain, etika adalah kewaijban
dan tanggungjawab moral setiap orang dalam berperilaku di
masyarakat.
Etika
Terdapat beberapa karakteristik etika yang membedakannya
dengan norma lainnya. Adapun ciri-ciri etika adalah sebagai
berikut:
• Etika tetap berlaku meskipun tidak ada orang lain yang
menyaksikan.
• Etika sifatnya absolut atau mutlak.
• Dalam etika terdapat cara pandang dari sisi batiniah
manusia.
• Etika sangat berkaitan dengan perbuatan atau perilaku
manusia.
Etika
MACAM-MACAM ETIKA
1. Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan
perilaku manusia, serta apa yang dikejar oleh setiap orang dalam
hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika deskriptif
tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai
nilai dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan
situasi dan realitas yang membudaya
2. Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan
seharusnya dimiliki oleh manusia atau apa yang seharusnya dijalankan
oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai dalam hidup ini.
Etika
MACAM-MACAM ETIKA
3. Etika Teleologi
Suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa
akibat yang baik.
4. Etika Deontologi
Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak
secara baik. Jadi, etika Deontologi yaitu tindakan dikatakan baik
bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat baik, melainkan
berdasarkan tindakan itu baik untuk dirinya sendiri.
Moral
Dalam bahasa Indonesia moral diterjemahkan dengan arti tata susila.
Moral adalah perbuatan baik dan buruk yang didasarkan pada
kesepakatan masyarakat.
Moral merupakan istilah tentang perilaku atau akhlak yang diterapkan
kepada manusia sebagai individu maupun sebagai sosial.
Tiga landasan utama terbentuknya moral, yaitu sebagai berikut.
• Sumber moral pembuat sumber.
• Orang yang menjadi objek sekaligus subjek sumber moral dari
penciptanya.
• Tujuan moral, yaitu tindakan yang diarahkan pada target tertentu,
misalnya ketertiban sosial, keamanan dan kedamaian,
kesejahteraan, dan sebagainya.
Moral
Konsep moral berhubungan pula dengan konsep adat yang dapat di
bagi dalam dua macam adat, yaitu sebagai berikut.
• Adat shahihah, yaitu adat yang merupakan moral suatu masyarakat
yang sudah lama dilaksanakan secara turun temurun dari berbagai
generasi, nilai-nilainya telah disepakati secara normatif dan tidak
bertentangan dengan ajaran-ajaran yang berasal dari agama Islam,
yaitu Al-Quran dan Ass-Sunah.
• Adat fasidah, yaitu kebiasaan yang telah lama dilaksanakan oleh
masyarakat, tetapi bertentangan dengan ajaran Islam, misalnya,
kebiasaan melakukan kemusrikan, yaitu memberi sesajen diatas
kuburan yang dilaksanakan setiap malam selasa atau malam jum’at.
Adat fasidah atau adat yang rusak itu seluruh kebiasaannya yang
mengandung kemusrikan. 
Susila
- Susila atau kesusilaan berasal dari kata susila yang mendapat
awalan ke dan akhiran an. Kata tersebut berasal dari bahasa
Sansekerta, yaitu Su dan Sila. Su berarti baik, bagus dan Sila berarti
dasar, prinsip, peraturan hidup atau norma.
- Kata Susila selanjutnya digunakan untuk arti sebagai aturan
hidup yang lebih baik. Orang yang susila adalah orang yang
berkelakuan baik, sedangkan orang yang a susila adalah orang yang
berkelakuan buruk. Pada pelaku Zina (pelacur) misalnya sering
diberi gelar sebagai Tuna Susila.
-
Susila
- kata susila dapat pula berarti sopan, beradab, baik budi bahasanya.
Dan kesusilaan sama dengan kesopanan. Dengan demikian
kesusilaan lebih mengacu kepada upaya membimbing, memandu,
mengarahkan, membiasakan dan memasyarakatkan hidup yang
sesuai dengan norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.
Kesusilaan menggambarkan keadaan dimana orang selalu
menerapkan nilai-nilai yang dipandang baik.
Budi Pekerti
- Secara etimologi budi pekerti terdiri dari dua unsur kata, yaitu budi
dan pekerti. Budi dalam bahasa sangsekerta berarti kesadaran, budi,
pengertian, pikiran dan kecerdasan. Kata pekerti berarti aktualisasi,
penampilan, pelaksanaan atau perilaku. Dengan demikian budi pekerti
berarti kesadaran yang ditampilkan oleh seseorang dalam berprilaku.
• Budi pekerti secara operasional merupakan suatu prilaku positif yang
dilakukan melalui kebiasaan. Artinya seseorang diajarkan sesuatu
yang baik mulai dari masa kecil sampai dewasa melalui latihan-
latihan, misalnya cara berpakaian, cara berbicara, cara menyapa dan
menghormati orang lain, cara bersikap menghadapi tamu, cara makan
dan minum, cara masuk dan keluar rumah dan sebagainya.
Budi Pekerti
- Secara etimologi budi pekerti terdiri dari dua unsur kata, yaitu budi
dan pekerti. Budi dalam bahasa sangsekerta berarti kesadaran, budi,
pengertian, pikiran dan kecerdasan. Kata pekerti berarti aktualisasi,
penampilan, pelaksanaan atau perilaku. Dengan demikian budi pekerti
berarti kesadaran yang ditampilkan oleh seseorang dalam berprilaku.
• Budi pekerti secara operasional merupakan suatu prilaku positif yang
dilakukan melalui kebiasaan. Artinya seseorang diajarkan sesuatu
yang baik mulai dari masa kecil sampai dewasa melalui latihan-
latihan, misalnya cara berpakaian, cara berbicara, cara menyapa dan
menghormati orang lain, cara bersikap menghadapi tamu, cara makan
dan minum, cara masuk dan keluar rumah dan sebagainya.
Budi Pekerti
- Berdasarkan paparan di atas, maka secara formal perbedaan
keempat istilah tersebut adalah antara lain sebagai berikut:
1) Etika bertolak ukur pada akal pikiran atau rasio.
2) Moral tolak ukurnya adalah norma-norma yang berlaku pada
masyarakat.
3) Etika bersifat pemikiran filosofis yang berada pada tataran
konsep atau teoritis.
4) Pada aras aplikatif, etika bersifat lokalitas dan temporer sesuai
consensus, dengan demikian dia disebut etiket (etiqqueta), etika
praksis, atau dikenal juga dengan adab/tatakrama/tatasusila.
5) Moral berada pada dataran realitas praktis dan muncul dalam
tingkah laku yang berkembang dalam masyarakat.
Budi Pekerti
- Etika di pakai untuk pengkajian system nilai yang ada.
- Moral yang di ungkapkan dengan istilah moralitas di pakai untuk
menilai suatu perbuatan.
- Akhlaq berada pada tataran aplikatif dari suatu tindakan manusia dan
bersifat umum, namun lebih mengacu pada barometer ajaran agama.
Jadi, etika islam (termasuk salah satu dari berbagai etika relegius
yang ada) itu tidak lain adalah akhlaq itu sendiri.
- Susila adalah prinsip-prinsip yang menjadi landasan berpijak
masyarakat, baik dalam tindakan maupun dalam tata cara berpikir,
berdasarkan kearifan-kearifan local.
- Akhlaq juga berada pada level spontanitas-spesifik, karena kebiasaan
individual/ komunitas yang dapat disebut dengan “Adab” , seperti
adab encari ilmu, adab pergaulan keluarga dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai