Makalah Rapid Test
Makalah Rapid Test
Halaman
SAMPUL DALAM .................................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
LEMBAR KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI............................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
RINGKASAN ........................................................................................................ ix
SUMMARY ............................................................................................................ x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiiii
DAFTAR SINGKATAN ...................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB IPENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
BABIIKAJIAN PUSTAKA .................................................................................... 7
2.1 HIV/AIDS ................................................................................................. 7
2.1.1 DefinisiHIV/AIDS ......................................................................... 7
2.1.2 Epidemiologi .................................................................................. 7
2.1.3 Etiologi ........................................................................................... 8
2.1.4 Patofisiologi ................................................................................... 9
2.1.5 Cara Penularan ............................................................................... 9
2.1.6 Diagnosis ...................................................................................... 11
2.1.7 Penatalaksanaan ..................................................................................... 17
PENDAHULUAN
2012)
mulai menerapkan sistem travel medicine. Hal ini dilakukan agar bisa mengurangi
Typoid fever, dan HIV/AIDS. Salah satu penyakit yang menarik untuk di bahas
adalah HIV/AIDS, hal ini disebabkan karena angka insidennya meningkat drastis
tubuh akibat infeksi oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV). Semakin
antara 90.000 sampai 130.000 orang yang tersebar diseluruh Indonesia. Pada
peningkatan jumlah pekerja seks komersil (PSK) yang terinfeksi HIV meningkat
44.300.000 orang. Pada Tahun 2010 dilaporkan bahwa kasus AIDS mencapai
21.770 kasus yang terbanyak terjadi di daerah DKI Jakarta. Kemudian disusul
Jawa barat, Jawa Timur, Papua, Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi
kejadiannya mencapai 7.242 kasus, Jawa Barat 2.001, Jawa Timur 1.517, Bali
984, Papua 685, Jawa Tengah 575, Sumatera Utara 575, Kalimantan Barat 463
kasus, Kepulauan Riau 426 kasus dan Sulawesi Utara 343 kasus. (Simanjuntak E
Data dari dinas kesehatan Provinsi Bali pada tahun 1999 dan 2000, jumlah
kasus HIV/AIDS di provinsi Bali adalah 59 dan 108 kasus. Pada akhir Oktober
2008, jumlah kumulatif kasus HIV/AIDS mencapai 2.413 kasus yang meliputi
1.107 kasus AIDS dan 1.306 kasus HIV. Kasus tertinggi ditemukan di Kota
Denpasar diikuti Badung dan Buleleng. Sampai Juli 2011, tercatat 4.631 kasus,
Tidak ada satu pun negara yang terbebas dari virus HIV ini. HIV/AIDS ini
dapat ditularkan melalui cairan tubuh yang mengandung virus HIV. Penularan
virus tersebut dapat melalui hubungan seksual baik itu homoseksual mau pun
heteroseksual yang tidak aman. melalui penggunaan jarum suntik yang bergantian
pada pengguna narkoba, transfuse darah atau komponen darah, dan dari ibu yang
sudah terinfeksi HIV ke bayi yang baru dilahirkannya juga dapat menyebabkan
penularan virus HIV ini. (McMahon dkk 2010) (Zubairi and Samsuridjal 2014)
narkotika. Pada saat ini penggunaan narkotika suntik memiliki risiko yang tinggi
dalam penularan virus ini. Hal ini disebabkan karena penggunaan jarum suntik
yang bersama-sama dan berulang. (McMahon dkk 2010) (Zubairi and Samsuridjal
dilakukan oleh yayasan Pelita Ilmu menunjukkan bahwa 93% pengguna narkotika
gejala klinis infeksi HIV. Gejala tersebut berupa pembesaran kelenjar getah
bening, penurunan berat badan, infeksi saluran nafas atas yang berulang, demam
berkepanjangan dan diare kronik lebih dari satu bulan. (buku ipd). Selain melihat
adalah dengan metode antigen p24, PCR HIV-RNA, kultur virus, rapid test,
ELISA dan western blot.(Calles and Terlonge 2010). Pemeriksaan rapid test
dilakukan untuk uji tapis. Saat ini rapid tes cukup sensitive dan juga memilliki
spesifisitas yang tinggi. Pada hasil rapid test jika dirasa kurang akurat akan
yang lebih jelas apabila terdeteksi jumlah virus yang lebih besar. Biasanya hasil
uji ELISA mungkin akan negative 6 sampai 12 minggu setelah pasien terinfeksi.
Karena hasil positif palsu dapat menimbulkan dampak psikologis yang besar,
maka hasil uji ELISA yang positif diulang dan apabila keduanya positif maka
dilakukan uji yang lebih spesifik yaitu Western Blot. (Dheda dkk 2010).
digunakan untuk mendeteksi rantai protein yang spesifik terhadap DNA. jika tidak
ada rantai protein yang ditemukan berarti negative. Sedangkan bila hampir semua
rantai protein ditemukan berarti western blot positif. Tes ini harus diulang lagi
setelah dua minggu dengan sampel yang sama. Jika western blot tetap tidak bisa
disimpulkan maka tes western blot harus diulang lagi setelah enam bulan. (Calles
seseorang yang terinfeksi HIV harus segera diberikan, maka dari itu perlu
waktu yang cukup lama yaitu kurang lebih dua jam. Maka dari itu terjadi
pergeseran penggunaan ELISA ke Rapid Test, dimana pemeriksaan rapid test ini
tidak memerlukan waktu yang lama hanya 5-20 menit hasil sudah bisa di
dapatkan.
mengenai perbedaan hasil metode pemeriksaan ELISA dan Rapid Test. Penelitian
ini akan dilakukan di UDD PMI Kodya Denpasar/RSUD Wangaya mulai bulan
skrining HIV/AIDS
skrining HIV/AIDS.