PERANAN PENGUKURAN PROCALCITONIN

PADA PNEUMONIA AKIBAT COVID-19

JUSAK NUGRAHA
CURRICULUM VITAE
Prof. Dr. Jusak Nugraha, dr, Sp.PK(K-GH, K-AI, K-PTI), MS.
u Head of Clinical Pathology & Laboratory Services in Premier Hospital Surabaya
u Head of Clinical Pathology & Laboratory Services in National Hospital Surabaya
u Head of R&D in Clinical Pathology Department, Airlangga University /
Dr. Soetomo Hospital Surabaya

Riwayat Pendidikan:
Dokter : FK UNAIR 1982
S2 Magister Sains: 1985
Immunology Training: 1989 – 1991 (Heidelberg University)
Spesialis Patologi Klinik: 1994 Unair
Konsultan Ginjal Hipertensi: 1985 (Kolegium)
Konsultan Tropik Infeksi: 2004 (Kollegium)
Konsultan Alergi Imunologi: 2008 (Kollegium)
Award:
S3 Ilmu Kedokteran : 2004 (Unair) IFCC / AVL Award : Significances in Critical Care Testing. 1996
Guru Besar Ilmu Patologi Klinik : 2014 (Unair) Dean Award for achivement in research and publications. 2015
EPIDEMIOLOGI
“ procalcitonin was the best single biomarker
for predicting mortality “
 Kesimpulan

u Procalcitonin adalah biomarker sepsis.

u Peningkatannya pada Covid-19 tidaklah signifikan,

tidak seperti CRP. Sehingga:
v Bersama penilaian klinis, dapat digunakan untuk
menegakkan / menyingkirkan kemungkinan infeksi bakteri
yang superimposed pada pasien Covid
v Dapatdigunakan sebagai panduan inisiasi dan
penghentian antibiotik

v Procalcitonin merupakan indikator prognosis yang signifikan

bahwa seorang pasien Covid akan menjalani perawatan ICU