Anda di halaman 1dari 19

TANTANGAN PENERBITAN NON-DIGITAL DALAM

KEGIATAN DISTRIBUSI BUKU CETAK DI INDONESIA


Makalah Disajikan dalam Diskusi
pada Mata Kuliah

PENERBITAN dan DISTRIBUSI BUKU

OLEH:

KELOMPOK 4
Dwi Safitri NIM. 180101121147
Hendri Nazuli Yanuar NIM. 180101120903
Norbaiti NIM. 180101121095
Nurul Azizah NIM. 180101121142
Rahmatul Jannah NIM. 180101120870
Raudatul Zannah NIM. 180101120835
Redha Nuramalia NIM. 180101120890

Dosen Pengampu:
Najmi Fuady, S.Pd., M.A

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM
BANJARMASIN
2020 M/ 1441 H
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakatuh.


Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang.
Segala puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT. yang telah memberikan
limpahan rahmat dan anugrah-Nya kepada kami, sehingga kami mendapatkan
kemudahan untuk menyelesaikan tugas makalah yang telah diberikan dengan judul
“Tantangan Penerbitan Non-Digital dalam Kegiatan Distribusi Buku Cetak di
Indonesia”. Salawat serta salam tidak lupa kami haturkan kepada junjungan besar
Nabi Muhammad SAW. yang telah menyampaikan petunjuk dan menjadi suri
tauladan bagi umat manusia.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan kepada Bapak Najmi
Fuady, S,Pd., M.A selaku dosen pengampu pada mata Kuliah ini.Terima kasih juga
kami ucapkan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan maupun
dukungan selama proses penyelesaian hingga rampungnya tugas makalah ini
terkhusus kepada teman-teman kelompuk empat, guna memenuhi tugas pada Mata
Kuliah Penerbitan dan Distribusi Buku. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan menambah pengetahuan serta wawasan bagi kami para penulis ataupun
pembaca untuk kedepannya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan didalamnya, untuk itu kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca agar makalah ini nantinya bisa diperbaiki dan
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Akhir kata Wasaalamalaikum
warahmatullahi wa barakatuh.

Banjarmasin, 19 April 2020


Penyusun

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 3
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan ........................................................................ 4
E. Metode Penulisan ......................................................................... 4

BAB II : PEMBAHASAN
A. Penerbitan Konvensional (non-digital) ....................................... 6
B. Distribusi Buku ............................................................................ 7
a. Definisi Distribusi Buku ........................................................ 7
b. Definisi Saluran Distribusi .................................................... 9
C. Kendal-kendala Distribusi Buku di Indonesia ............................. 11

BAB III : PENUTUP


A. Simpulan ....................................................................................... 14
B. Saran-Saran ................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dunia pendidikan saat ini terus mengalami perkembangan. Perkembangan
ini menuntut kebutuhan masyarakatnya menjadi meningkat. Kebutuhan tersebut
salah satunya ialah berupa buku-buku tentang ilmu pengetahuan. Dalam hal ini
untuk memenuhi kebutuhan tersebut peran perusahaan industri perbukuan menjadi
sangat vital. Sebuah buku yang sampai ke tangan pembaca sebelumnya harus
melalui proses yang berliku-liku. Proses lahirnya buku paling sedikit melalui empat
rekanan yaitu, pengarang, penerbit, percetakaan dan distribusi.
Indonesia, sebagai salah satu negara yang memiliki sumber daya alam dan
manusia yang berlimpah tentunya dapat dengan mudah untuk melakukan kegiatan
perindustrian buku. Industri perbukuan di Indonesia saat ini sudah mengalami
perkembangan. Perkembangan tersebut dapat dilihat dengan banyak perusahaan
penerbitan di indonesia. Tercatat berdasarkan riset yang dilakukan IKAPI (ikatan
penerbit Indonesia) terdapat 1328 penerbit buku anggota IKAPI dan sekitar 109
penerbit non-IKAPI.1
Dewasa ini, di sebuah perusahaan penerbitan buku kegiatan distribusi
menjadi hal yang penting. Hal tersebut karena pertama, distribusi menjaga aspek-
aspek transaksi pemasaran seperti pembelian dan penjualan. Kedua distribusi
melakukan fungsi logistik pemindahan barang dari titik produksi ke titik pembelian
atau konsumsi. Ketiga, distribusi membantu produsen dalam mempromosikan
barang dan jasa. Tanpa adanya kegiatan distribusi produk yang diciptakan
perusahaan tidak akan sampai ke tangan konsumen. Sehingga dengan kegiatan
distribusi tersebut produk yang di pasarkan akan sampai ke tangan konsumen baik
melalui saluran secara langsung atau tidak langsung.

1
Bambang Trimans, “Industri Penerbitan Buku Indonesia dalam Data dan Fakta”
https://www.academia.edu/19579907/Industri_Penerbitan_Buku_Indonesia_dalam_data_dan_fakt
a Di akses pada tanggal 13 April 20202 pukul 20.20 WITA.

1
2

Dalam perkembangan industri perbukuan di Indonesia, penerbit-penerbit


konvensional (non-digital) yang ada di indonesia tentunya menemui beberapa
kendala dalam kiprahnya di dunia industri perbukuan Indonesia. Salah satu kendala
yang ada di perusahan penerbit buku konvensional (non-digital) ialah masalah
dalam kegiatan distribusi buku.
Allah swt. juga menegaskan dalam firman-Nya bahwa setiap hamba-Nya
pasti diberi cobaan untuk menguji kesabaranya. Seperti yang terdapat dalam surah
al-Baqarah ayat 155, sebagai berikut:

ِ ُ ْ‫ص ِم َن األ ْم َو ِاِ َواألن‬


ِ ٍ ‫وع َونَ ْق‬ ِ ‫اْلَو‬
ِ ُ‫ف َوا ْْل‬ ْ ‫ن‬ ِ ‫ولَن ب لُونَّ ُكم بِ َشي ٍء‬
‫م‬
ْ َ ْ ْ َ َْ َ
ِ َّ ‫ات وبَ ِِّش ِر‬
ِ
َ ‫الصاب ِر‬
)511 ( ‫ين‬ َ ‫َوالث ََّم َر‬
Artinya: “Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar”2

Menurut Quraish Shihab dalam buku yang berjudul Tafisr Al-mishbah,


tafsir ayat ke-3 surah al-baqarah yaitu sabar adalah perisai dan senjata orang-orang
beriman dalam menghadapi beban dan tantangan hidup. itulah ujian yang akan
kalian hadapi berupa perasaan takut pada musuh, kelaparan, kekurangan bekal,
harta, jiwa, dan buah-buahan. Tidak ada yang melindungi kalian dari ujian-ujian
berat itu selain jiwa kesabaran. Maka sampaikanlah, wahai Nabi, berita sukacita
yang menggembirakan kepada mereka yang bersabar dengan hati dan ucapanmu.3
Berdasarkan terjemahan dan penjelasan tafsir dari Quraish Shihab di atas,
dapat dipahami bahwa dalam surah al-Baqarah ayat 155 tersebut menjelaskan
tentang cobaan yang diberikan Allah swt. kepada hamba-Nya. Dan kesabaran
adalah sikap yang paling bagus untuk menghadapi masalah yang diberikan-Nya.
Cobaan tersebut berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-

2
Kementrian Agama. Al-Qur’an dan Terjemahannya. (Jakarta: Sigma, 2009). h. 28
3
M. Quraish Shihab. TAFSIR AL-MISHBAH. (Tanggerang: Lentera Hati, 2008). h. 34
3

buahan. tentunya dapat dipahami bahwa setiap makhluk ciptaan Allah swt. pasti
akan mendapatkan cobaan. Begitu juga dengan pendistribusian buku yang pastinya
akan menemukan permasalahan.
Dengan demikian berdasarkan urain di atas , dapat dipahami bahwa
perindustrian buku di Indonesia terus mengalami perkembangan. Tentunya dalam
tahapan perkembangan tersebut perusahaan penerbitan buku konvensional (non-
digital) pastinya mengalami permasalahan-permasalahan salah satunya masalah di
bidang kegiatan distribusi buku. Selain itu juga Allah swt. telah menegaskan dalam
alquran bahwa permasalahan itu pasti akan diberikan kepada hamba-Nya. Sehingga
berangkat dari hal tersebutlah, maka dari itu penulis merasa lebih tepat lagi
melakukan penggalian substansi tulisan secara mendalam, sehingga
menuangkannya dalam sebuah tulisan dengan judul “Tantangan Penerbitan Non-
Digital dalam Kegiatan Distribusi Buku Cetak di Indonesia”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, terdapat poin-poin
penting yang harus kita diskusikan tentunya agar dapat dipahami secara sistematik,
sehingga dapat dibuat ke dalam rumusan masalah makalah —Tantangan penerbit
non-digital dalam kegiatan distribusi buku cetak di Indonesia— ini. Adapun poin-
poin yang harus kita diskusikan ke dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Jelaskan Apa Pengertian Penerbitan Non-digital (konvensional?
2. Jelaskan Apa Pengertian Distribusi Buku?
3. Jelaskan Saluran Distribusi?
4. Bagaimana permasalahan-permasalahan yang dihadapi penerbitan di Indonesia
khususnya dalam bidang distribusi buku?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dipaparkan
sebelumnya, maka secara substansi dapat di ambil poin-poin tujuan penulisan
makalah — Tantangan penerbit non-digital dalam kegiatan distribusi buku cetak di
Indonesia — ini. Adapun poin-poin tersebut ialah sebagai berikut:
4

1. Untuk mengetahui apa itu penerbitan non-digital (konvensional)


2. Untuk mengetahui pengertian distribusi buku.
3. Untuk mengetahui tentang saluran ditribusi.
4. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan distribusi buku di Indonesia.

D. Manfaat Penulisan
Sejalan dengan tujuan penulisan di atas, hasil dari penulisan ini diharapkan
dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat untuk penulis dan pembaca. Secara
teoretis, hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan atau meningkatkan
pengetahuan, wawasan, dan informasi tentang disiplin ilmu yang telah di dapat,
khususnya tentang kendala-kendala pendistribusian buku di Indonesia.

E. Metode Penulisan
Metode berasal dari kata methodos, bahasa latin, sedangkan methodos itu
sendiri berasal dari kata meta dan hodos. Meta artinya menuju, melalui, mengikuti,
sesudah, sedangkan hodos berarti jalan, cara, dan arah. Secara luas metode
dianggap sebagai cara-cara, strategi untuk memahami realitas, langkah-langkah
sistematis untuk memecahkan rangkaian sebab akibat berikutnya.4
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa metode penulisan
adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data-data berupa pengetahuan
atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi secara sistematis.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan data yang ada, disamping itu penelitian
deskriptif terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau dalam keadaan
ataupun peristiwa sebagaimana adanya, sehingga bersifat sekedar mengungkapkan
fakta (fact finding) (Nawawi, 2005: 31)5

4
Fitri Oviyanti. Metodologi Studi Islam. (Palembang: Neor Fikri Offset, 2012). h. 1.
5
Sulistiyono. “Studi Kualitatif Deskkriptif Perilaku Konsumen Rilisan Fisik Vynil di
Yogyakarta”... h. 41.
5

Metode penelitian yang diterepkan adalah metode kualitatif. Menurut


Moleong (2011 : 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialamai oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motovasi, tindakan dan lain-lain, dan dengan cara deskripsi
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.6
Dalam sebuah penelitian terdapat dua jenis sumber data yaitu data sekunder
dan data primer.7
a. Data sekunder yaitu data yang bersumber dari kepustakaan, yang terdiri dari
buku-buku, literatur-literatur, dokumen dan artikel yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti.
b. Data primer yaitu data yang bersumber dari responden yang ditemui
langsung dilapangan.
Penulis dalam makalah ini menggunakan sumber data sekunder. Adapun
metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data-data tersebut yaitu
metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan merupakan suatu kerangka,
konsep atau orientasi untuk melakukan analisis dan klasifikasi fakta yang
dikumpulkan dalam suatu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan sumber-
sumber rujukan (buku, jurnal, makalah) yang relevan dan terbaru serta sesuai
dengan yang terdapat dalam pustaka acuan.8 Sehingga dengan demikian dalam
penulisan makalah ini data yang dituliskan merupakan hasil dari analisis sumber-
sumber rujukan seperti buku, jurnal, skripsi, tesis dan lainnya.

6
Sulistiyono. “Studi Kualitatif Deskkriptif Perilaku Konsumen Rilisan Fisik Vynil di
Yogyakarta”. h. 40
7
Risma Ayu Cahyaningsih. “Saluran Distribusi pada Percetakan CV. Setiaji di Sukoharjo”.
Skripsi program DIII Manajemen Pemasaran. Surakarta: Universitas Sebelas Maret, 2005. h. 15.
8
Sutrisno Hadi. Metodologi Reasearch: untuk penulisan paper, Skripsi, Thesis dan
disertasi. (yayasan penerbitan fakultas psikologi Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta, jilidI, Cet
XI, 1981), h. 42.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penerbitan konvensional (Non-digital)


Penerbit adalah seseorang atau suatu pihak yang bertindak menerbitkan
buku, majalah atau jurnal. Hal itu sesuai dengan pengertian dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia, “penerbit adalah orang dan sebagainya yang menerbitkan, atau
perusahaan yang menerbitkan buku, dan majalah”. (Depkiknas, 2014: 1450).9
Sedangkan menurut M. Djuhro S, Penerbit adalah suatu badan usaha yang
mengkordinasikan keempat rekaan, yaitu: pengarang, penerbit, percetakan dan
distributor.10
Berdasarkan karakteristiknya penerbit terbagi menjadi dua, yaitu penerbitan
konvensional (non-digital) dan penerbitan digital. Penerbitan konvensional
merupakan program dari penerbitan buku secara non-digal atau tradisional. Produk
buku yang dihasilkan dalam penerbitan konvensional ini ialah buku tercetak atau
buku fisik.
Penerbitan secara konvensional meliputi kegiatan pemilihan, penyusunan,
dan distribusi barang cetak seperti buku, surat kabar, majalah, dan brosur. Penerbit
bertanggung jawab sepenuhnya dalam memutuskan isi, struktur, dan tampilan
buku.11

9
http://scholar.unand.ac.id/25470/2/BAB%20I.pdf dalam penelitian yang berjudul Proses
Penerbitan Karya Sastra
dan Ideologi Penerbit Kabarita Padang (Tinjauan Sosiologi Sastra), di akses pada tanggal
18 april 2020 Jam 23.44 WITA.
10
M. Djuhro S. “Dunia Penerbitan dan Proses Lahirnya Sebuah”. Dalam Artikel Jurnal
Buku al-maktabah jurnal komunikasi dan informasi perpustakaan, Vol 1, No 2 (1999).
11
Siti Fatmawati.”Publishing Industry sebagai Pendukung Ekonomi Kreatif (Ekraf) bagi
Pustakwan di Era Digital”. Bibliotika: Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi. Vol 3. No 1.
2019. H. 4

6
7

B. Distribusi Buku
a. Definisi Distribusi Buku
Distribusi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penyaluran
(pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau ke beberapa tempat.12 Selain
itu ilmuan ekonomi konvensional Philip Kotler mendefinisikan distribusi adalah
himpunan perusahaan dan perorang yang mengambil alih hak, atau membantu
dalam mengalihkan hak atas barang atau jasa tersebut berpindah dari produsen ke
konsumen.13 Sedangkan menurut Assauri, distribusi adalah kegiatan memindahkan
produk dari sumber ke konsumen akhir dengan saluran distribusi pada waktu yang
tepat.14
Dalam perspektif ekonomi islam distribusi memiliki makan yang luas, yaitu
mencakup pengaturan kepemilikan, unsur-unsur produksi dan sumber-sumber
kekayaan.15 Distribusi secara eksplisit telah dijelaskan Allah swt. dalam alquran
sebagai berikut:16

)3 ( ‫اه ْم يُ ْن ُِ ُقو َن‬ ِ َّ ‫ب وي ِقيمو َن‬ ِ ‫الَّ ِذ‬


ُ َ‫الصالةَ َوِمَّا َرَزقْن‬ ُ ُ َ ِ ‫ين يُ ْؤمنُو َن ِِبلْغَْي‬
َ
Artinya: “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat
dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada
mereka”. (QS. al-Baqarah: 3)17

12
Kamus Besar Bahasa Indonesia
13
Abdul Aziz. Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008),
h. 87.
14
Risma Ayu Cahyaningsih. “Saluran Distribusi pada Percetakan CV. Setiaji di
Sukoharjo”... h. 18
15
Taqiyuddin an-Nahhani. Nizham al-Iqtishadi fi al-Islam, penerjemah hafizh
Abdurrahman. Sistem Ekonomi Islam. (Jakarta: Hizbuttahrir Indonesia, 2004). h. 16.
16
Madnasir. ”Distribusi dalam Sistem Ekonomi Islam”. Jurnal IAIN Raden Intan Bandar
Lampung., h. 58.
17
Kementrian Agama. Al-Qur’an dan Terjemahannya. (Jakarta: Sigma, 2009). h. 78.
8

‫وِ َولِ ِذي الْ ُق ْرَىَب َوالْيَ ََ َامى‬


ِ ‫اَّللُ َع لَى ر ُسولِ ِه ِم ْن أ َْه ِل الْ ُق رى فَلِ لَّ ِه ولِ َّلر ُس‬
َ َ َ َّ ‫اء‬َ َ‫َما أَف‬
ِ
ِ‫و‬ َ ‫ني األ ْغنِيَاء ِم ْن ُك ْم َوَما‬
ُ ‫آَت ُك ُم ال َّر ُس‬ ِ ِ‫السب‬
َ ْ َ‫يل َك ْي ال يَ ُكو َن ُدولَةً ب‬ ِ ِ‫َوال َْم َساك‬
َّ ‫ني َوابْ ِن‬

ِ ‫اَّللَ َش ِدي ُد ال ِْع َق‬


)7 ( ‫اب‬ َّ ‫اَّللَ إِ َّن‬
َّ ‫فَ ُخ ُذوهُ َوَما نَ َها ُك ْم َع ْنهُ فَانْ ََ ُهوا َواتَّ ُقوا‬
Artinya: “Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya
yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul,
kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang
yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar di antara
orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul
kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka
tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
sangat keras hukuman-Nya” (QS. al-Hasyr: 7)18

Menurut Quraish Shihab dalam buku yang berjudul Tafisr Al-mishbah,


tafsir ayat ke-3 surah al-baqarah yaitu mereka itu adalah orang-orang yang percaya
dengan teguh yang disertai dengan ketundukkan dan penyebaran jiwa kepada yang
gaib –yaitu hal-hal yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera, seperti malaikat
dan hari kemudian, karena dasar beragama adalah beriman kepada yang gaib–
melaksanakn salat dengan benar, tunduk dan khusyuk kepada Allah swt. dan orang-
orang yang menginfakkan sebagian dari apa yang dianugerahkan oleh Allah swt.
kepada mereka di jalan kebaikan dan kebajikan.19
Sehingga dengan demikian berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami
bahwa distribusi buku adalah suatu kegiatan pemasaran yang memindahkan
produk—Buku-buku— dari produsen sampai ke tangan konsumen akhir.
Distribusi terbagi menjadi dua cara yaitu distribusi langsung dan distribusi
tidak langsung. Distribusi langsung yaitu produsen langsung yang menjual
produknya kepada konsumen tanpa menggunakan perantara. Sedangkan secara
tidak langsung yaitu produsen menjual produknya kepada konsumen menggunakan
perantara.

18
Kementrian Agama. Al-Qur’an dan Terjemahannya...h. 178.
19
M. Quraish Shihab. TAFSIR AL-MISHBAH. (Tanggerang: Lentera Hati, 2008). h. 32.
9

b. Definisi Saluran Distribusi


Banyak produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk
mengirimkam produk-produknya ke pasar. Perantara pemasaran merupakan suatu
saluran pemasaran (juga disebut sebagai saluran perdagangan atau saluran
distribusi).20 Dalam suatu perusahaan saluran distribusi sangat penting untuk dijaga
dan dipertahankan dengan baik. Sebab saluran distribusi adalah rangkaian jalur
yang membawa produk dari produsen kepada konsumen, apabila saluran distribusi
itu tidak efektif dan efisien maka setiap produk yang akan sampai ketangan
konsumen akan mengalami kendala yang nantinya akan merugikan produsen
sendiri dan konsumen tentunya.21
Untuk lebih memahami dengan jelas apa itu saluran distribusi ada baiknya
kita mengetahui pendapat para ahli mngenai saluran distribusi. David A. Revzan
mengatakan bahwa : Saluran Distrbusi merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus
barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai pada pemakai.
Sedangkan menurut C. Gleen Walters : Saluran Distribusi adalah sekelompok
pedagang dan agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik
dan nama dari suatu produk untuk menciptakan kegunaan bagi pasar tertentu.22
Dengan demikian berdasarkan uraian yang dijelaskan sebelumnya dapat
ditarik kesimpulan bahwa yang dinamakan saluran Distribusi selalu melibatkan
unsur produsen, konsumen, juga perantara yang berfungsi sebagai pemindahan
kepemilikan barang. Perantara juga merupakan bagian dari saluran distribusi
meskipun mereka tidak memiliki hak atas kepemilikan barang. Adapun bentuk-
bentuk saluran distribusi yang ada dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu:
1. Saluran distribusi barang konsumen
Dalam penyaluran barang konsumsi yang ditujukan untuk pasar konsumen
terdapat lima macam saluran. Adapun macam-macam saluran distribusi barang

20
Thamrin Abdullah. Manajemen Pemasaran. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012). h.
207.
21
Jonathan Srawono. Marketing intelligence. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011). h. 61.

22
Basu Swastha. Manajemen Pemasaran Modern. (Yogyakarta: Liberty, 1990). h. 286.
10

konsumsi adalah:
a) Produsen konsumen,
b) Produsen pengecer konsumen,
c) Produsen pedang besar pengecer-konsumen,
d) Produsen agen pengecer konsumen,
e) Produsen pedagang besar agen pengecer-konsumen.23

2. Saluran distribusi barang industri


Ada empat macam saluran yang digunakan untuk mencapai pemakai
industri yaitu:
a) Produsen pemakai industri,
b) Produsen Distributor industri Pemakai industri,
c) Produsen Agen Pemakai industri,
d) Produsen Agen Distributor industri Pemakai industri.24
Sehingga Dengan demikian berdasarkan uraian yang dijelaskan
sebelumnya, dapat dipahami bahwa saluran distribusi terbagi menjadi dua yaitu
saluran distribusi barang konsumen dan barang industri. Saluran barang konsumen
terbagi menjadi lima macam dan saluran barang industri terbagi menjadi empat
macam. Menurut Swasta (1999:290) saluran distribusi memiliki fungsinya. Adapun
fungsi saluran distribusi adalah sebagai berikut:25
1. Menjembatani antara produsen dan konsumen
2. Melalui saluran distribusi konsumen dapat membeli barang dan jasa yang
dibutuhkan
3. Saluran distribusi ikut serta dalam penetapan harga
4. Saluran distribusi aktif dalam promosi
5. Saluran distribusi dapat menurunkan dana dan biaya

23
Danang Sunyoto. Perilaku Konsumen Dan Pemasaran. (Yogyakarta: CAPS, 2015). h.
180.
24
Danang Sunyoto. Perilaku Konsumen Dan Pemasaran..., h. 181.
25
Dicky Febrian. “Analisis Pelaksanaan Distribusi Penjualan Produk Percetakan Buku”.
Jurnal jom FISIP. Vol. 1 No. 2. Oktober 2014. Pekanbaru. h 7.
11

6. Saluran distribusi sebagai komunikator antara produsen dan konsumen


7. Saluran distribusi memberi jaminan atas barang jasa kepada konsumen
8. Saluran distribusi memberikan layanan tambahan kepada konsumen
9. Bauran distribusi memberikan pelayanan tambahan atas fungsi pemasaran

C. Kendala-kendala Distribusian Buku di Indonesia


Kegiatan pendistribusian buku seyogianya terdapat beberapa kendala yang
dihadapi perusahaan penerbitan buku. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh
Pauluwardoyo terhadap percetakan dan penerbitan CV Aneka Ilmu Semarang
menemukan beberapa Permasalahan atau kendala pengelolaan dalam distribusi
buku. adapun kendala yang ditemukan peneliti adalah sebagai berikut:26
1. Biaya distribusi yang kurang efisien sehingga menyebabkan timbulnya
keterlambatan pengiriman buku, disamping itu biaya distribusi yang jumlahnya
cukup tinggi dibandingkan dengan pemasukan atau keuntungan juga termasuk
kendala dalam pendistribusian sebuah buku.
2. Pasokan bahan-bahan baku berupa kertas koran dari produsen kertas di dalam
negeri yang jumlahnya sangat terbatas, sehingga dapat mengganggu proses
produksi karena dengan terhambatnya pasokan kertas, maka produksi buku
akan terganggu sehingga perusahaan akan menurunkan produksi dan
dampaknya lebih jauh mengakibatkan perusahaan tidak akan dapat memenuhi
permintaan buku yang diperlukan oleh lembaga yang membutuhkan guna
diteruskan kepada konsumen atau pengguna.

Selain itu juga penulis akan menampilkan hasil penelitan lain yang
dilakukan oleh ricky febrian terhadap PT Penerbit Erlangga cabang kota
Pekanbaru. Kegiatan distrbusi buku yang dilaksanakan PT Penerbit Erlangga
cabang kota Pekanbaru tentunya juga menemukan beberapa kendala-kendala.

26
Pauluswardoyo. “Strategi Distribusi Buku di Percetakan dan Penerbitan CV Aneka Ilmu
Semarang”. Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas
Diponerogo. 1997.
12

Adapun beberapa kendala tersebut adalah sebagai berikut:27


1. Mengenai kegiatan pengangkutan, PT. Penerbit Erlangga Kantor Perwakilan di
Pekanbaru masih mengalami bebrapa kendala. Hal ini disebabkan karena
jumlah armada yang dimiliki PT. Penerbit Erlangga Kantor Perwakilan di
Pekanbaru untuk memenuhi permintaan distribusi produk yang masih kurang
memadai, yaitu 4 mobil took dan 17 kendaraan roda dua untuk taking order(
pemesanan) di dalam kota/luar kota. Empat unit kendaraan yang dioperasikan
oleh PT.Penerbit Erlangga Kantor Perwakilan di Pekanbaru untuk pedagang
besar dan untuk konsumen yang pemesanannya sedikit tidak sampai 1 kilo
digunakan kendaraan roda dua, yang jumlah kendaraan tersebut berjumlah 17
motor, ini dinilai tidak memadai oleh para pelanggan. Karena cukup banyaknya
pelanggan yang harus dilayani oleh PT. Penerbit Erlangga Kantor Perwakilan
di dalam kota Pekanbaru.
2. Kegiatan pelayanan distribusi yang telah dilaksanakan selama ini oleh PT.
Penerbit Erlangga di dalam kota pekanbaru masih mengalami berbagai
hambatan karena luasnya daerah pemasaran terutama yang tersebar di luar kota
pekanbaru menjadi kurang mendapat perhatian dari PT. Penerbit Erlangga
Kantor Perwakilan di Pekanbaru.
3. Di dalam standar waktu, walaupun penetapan standar waktu yang ditetapkan
sudah memenuhi standar di dalam penyaluran produk dari distributor ke
pelanggan, akan tetapi PT. Penerbit Erlangga Kantor Perwakilan di Pekanbaru
juga masih mengalami hambatan yaitu dalam memenuhi standar waktu yang
telah ditetapkan.
4. Dalam memenuhi jadwal penyaluran produk PT. Penerbit Erlangga Kantor
Perwakilan di Pekanbaru mengalami hambatan di dalam mematuhi jadwal
penyaluran yang telah dijanjikan dengan konsumen karena banyaknya
pelanggan yang dimiliki yang harus dikelola semuanya. Hal ini menyebabkan
PT. Penerbit Erlangga Kantor Perwakilan di Pekanbaru mengalami
keterbatasan di dalam memenuhi semua permintaan distribusi produk dari

27
Dicky Febrian. Analisis Pelaksanaan Distribusi Penjualan Produk Percetakan Buku...,
h. 13.
13

pelanggan, dan tidak bisa memenuhi jadwal yang telah ditentukan maupun
dijanjikan dengan pelanggan.

Tidak hanya itu, komisi pengawas persaingan usaha (KPPU) juga


melakukan penelitian terhadap perindustrian di Indonesia. Dalam penelitian
tersebut, terdapat hasil analisis beberapa macam perindustrian di Indonesia salah
satunya yaitu industri buku. Berdasarkan hasil analisis tersebut, komisi pengawas
persaingan usaha (KPPU) menemukan salah satu permasalahan dalam industri buku
di Indonesia yaitu lemahnya kebijakan pemerintah sehingga menyebabkan kendala
dalam distribusi buku. perindustrian di i juga melakukan analisis terhadap industri
buku di Indonesia. 28
Sehingga dengan demikian berdasarkan hasil dari tiga analisis penelitian
sebelumnya, dapat dipahami bahwa beberapa kendala-kendala distribusi buku di
Indonesia diantara, yaitu:
1. Lemah kebijakan dari pemerintah.
2. Pasokan bahan-bahan baku berupa kertas koran dari produsen kertas di
dalam negeri yang jumlahnya sangat terbatas.
3. Biaya distribusi yang kurang efisien sehingga menyebabkan timbulnya
keterlambatan pengiriman buku.
4. Dalam sarana dan prasaran distribusi buku masih kurang mencukupi.
5. Toko-toko buku semakin menyusut sehingga menyebabkan pelayanan
distribusi menjadi luas.
6. Kemajuan teknologi

28
Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Position Paper KPPU terhadap kebijakan
perbukuan nasional, h. 27.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Dengan demikian berdasarkan dengan penjelasan bab sebelumnya yang
sejalan dengan rumusan masalah penulisan, maka dari hasil penulisan tersebut
dapat ditarik kesimpulan. Adapun kesimpulan dari penulisan makalah ini tertuang
dalam poin-poin berikut:
1. Penerbitan konvensional merupakan program dari penerbitan yang dilakukan
secara tradisional atau non-digital.
2. Distribusi Buku adalah suatu kegiatan pemasaran yang memindahkan
produk—Buku-buku— dari produsen sampai ke tangan konsumen akhir. Dan
yang dinamakan saluran distribusi yaitu selalu melibatkan unsur produsen,
konsumen, juga perantara yang berfungsi sebagai pemindahan kepemilikan
barang. Perantara juga merupakan bagian dari saluran distribusi meskipun
mereka tidak memiliki hak atas kepemilikan barang.
3. Kendala-kendala dalam distribusi buku di Indonesia diantaranya yaitu,
lemahnya kebijakan dari pemerintah, Pasokan bahan-bahan baku berupa kertas
koran dari produsen kertas di dalam negeri yang jumlahnya sangat terbatas,
Biaya distribusi yang kurang efisien sehingga menyebabkan timbulnya
keterlambatan pengiriman buku, Dalam sarana dan prasaran distribusi masih
kurang mencukupi, Toko-toko buku semakin menyusut sehingga
menyebabkan pelayanan distribusi menjadi luas dan kemajuan teknologi.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, kami memohon maaf apabila ada
kesalahan dan kekurangan dalam penulisan ini, untuk itu kami mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca agar makalah ini nantinya bisa diperbaiki dan menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Sekian penutup dari kami semoga bermanfaat dan
dapat diterima oleh pembaca, akhir kata kami mengucapkan terima kasih.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Thamrin. 20120. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

An-Nahhani, Taqiyuddin. 2004. Nizham al-Iqtishadi fi al-Islam, penerjemah hafizh


Abdurrahman, Sistem Ekonomi Islam. Jakarta: Hizbuttahrir Indonesia.

Aziz, Abdul. 2008. Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Cahyaningsih, Risma Ayu. 2005. Saluran Distribusi pada Percetakan CV. Setiaji di
Sukoharjo. Dalam skripsi program DIII Manajemen Pemasaran, Universitas
Sebelas Maret Surakarta.

Djuhro S, M. 1999. “Dunia Penerbitan dan Proses Lahirnya Sebuah”. Dalam Artikel
Jurnal Buku al-maktabah jurnal komunikasi dan informasi perpustakaan, Vol 1, No 2.

Febrian, Dicky. 2014. Analisis Pelaksanaan Distribusi Penjualan Produk Percetakan


Buku. Jurnal jom FISIP Volume 1 No. 2 – Oktober.

Fatmawati, Siti. 2019. ”Publishing Industry sebagai Pendukung Ekonomi Kreatif (Ekraf) bagi
Pustakwan di Era Digital”. Bibliotika: Jurnal Kajian Perpustakaan dan Informasi. Vol 3.
No 1.

Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Reasearch: untuk penulisan paper, Skripsi, Thesis dan
disertasi, yayasan penerbitan fakultas psikologi Universitas Gadjah Mada:
Yogyakarta, jilidI, Cet XI.

http://scholar.unand.ac.id/25470/2/BAB%20I.pdf dalam penelitian yang berjudul Proses


Penerbitan Karya Sastra dan Ideologi Penerbit Kabarita Padang (Tinjauan Sosiologi
Sastra), di akses pada tanggal 18 april 2020 Jam 23.44 WITA.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Kementrian Agama. 2009. Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Sigma.

15
Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Position Paper KPPU terhadap kebijakan perbukuan
nasional. Diakses pada tanggal 15 April 2020 pukul 14.30 WITA.

Madnasir. 2014. Distribusi dalam Sistem Ekonomi Islam. Jurnal IAIN Raden Intan Bandar
Lampung.

Oviyanti, Fitri. 2012. Metodologi Studi Islam. Palembang: Neor Fikri Offset.

Pauluswardoyo. 1997. Strategi Distribusi Buku di Percetakan dan Penerbitan CV Aneka


Ilmu Semarang. Tesis Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana
Universitas Diponerogo.

Shihab, M. Quraish. 2008. TAFSIR AL-MISHBAH. Tanggerang: Lentera Hati

Srawono, Jonathan. 2011 Marketing intelligence. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sulistiyono. Studi Kualitatif Deskkriptif Perilaku Konsumen Rilisan Fisik Vynil di


Yogyakarta.

Sunyoto, Danang. 2015 Perilaku Konsumen Dan Pemasaran. Yogyakarta: CAPS.

Swastha, Basu. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Trimans, Bambang. Industri Penerbitan Buku Indonesia dalam Data dan Fakta
https://www.academia.edu/19579907/Industri_Penerbitan_Buku_Indonesia_dala
m_data_dan_fakta Di akses pada tanggal 13 April 20202 pukul 20.20 WITA.

16

Anda mungkin juga menyukai