Anda di halaman 1dari 120

Innitial Assessment &

Trauma Management

Bagus Rahmat Santoso, Ns., M.Kep


Definition of Trauma
• Trauma can be caused by any combination
of external forces that act physically
against the body
Klasifikasi Trauma
1. Trauma tumpul
ü Deselerasi cepat ke depan (rapid forward
deceleration) / tabrakan
ü Deselerasi cepat vertikal (rapid vertical
deceleration) / jatuh
ü Transfer energi dr instrumen tumpul (pemukul
baseball)
2. Trauma penetrasi
ü Proyektil
ü Pisau
ü Jatuh ke benda yang tetap tak bergerak
BASIC TRAUMA LIFE SUPPORT
Pendahuluan
§ Innitial assessment merupakan
pemeriksaan trauma pada
§ Pengkajian trauma terdiri dari dua
tahapan: primary survey dan secondary
survey
Primary Survey & Secondary
Survey
§ Primary survey: Survey lokasi kejadian, Innitial
assessment, Rapid Trauma Survey / Focused
Exam/Pemeriksaan Fokus
§ Secondary Survey: Detailed Exam
§ Reassessment Survey: Ongoing exam
Scene Size-up
BTLS
Initial assessment

Load and Go situations?

Rapid Trauma Survey Focused Exam

Load and Go situations?

Ongoing exam Detailed exam


Sub pokok bahasan
• Scene size-up
• Initial Assessment
• Rapid Trauma Survey
• Focused Exam
• Ongoing Exam
• Detailed exam
Introduction
• BTLS dilakukan di lokasi
kejadian
• Dilakukan oleh tim
ambulan yang datang ke
lokasi
• Dilakukan pengkajian,
tindakan dan keputusan
transport
Scene Size-up
BTLS
Initial assessment

Load and Go situations?

Rapid Trauma Survey Focused Exam

Load and Go situations?

Ongoing exam Detailed exam


Scene Size-up
Introduction
• Pentingnya menilai tempat kejadian trauma
1

• Pemeriksaan tempat kejadian di mulai dari persiapan


2 sebelumnya

• Penilaian tempat kejadian merupakan tahap penting


3 dalam tatalaksana trauma

• Kegagalan persiapan untuk tindakan awal dapat


4 membahayakan pasien dan juga penolong
Langkah- Langkah Scene Size-Up
1 • Body substante isolation review

2 • Keamanan tempat kejadian

3 • Tiage awal (Jumlah korban)

4 • Peralatan penting / SDM yang diperlukan

5 • Mekanisme Cidera
Body Substance Isolation Review
• Perhatikan terlebih dahulu proteksi
penolong oleh darah maupun materi lain
yang bersifat infeksius.
• Diperlukannnya APD bagi penolong. Misal:
a. Sarung tangan
b. Google glass
c. Masker
d. Gowns
e. Pocket mask/face shield (ventilasi)
• Untuk menghidari infeksi à ganti sarung
tangan apabila menolong pasien yang lain
Keamanan tempat kejadian
• Periksa keadaan sekitar à bahaya atau tidak
• Perhatikan: lokasi kecelakaan, lokasi
kejahatan kriminal, dan orang-orang disekitar
lokasi
• Ambulance diparkir ditempat terdekat dan
aman
• Pertimbangkan apakah lokasi memungkinkan
untuk perawatan pasien?
• Segera evakuasi apabila terdapat bahaya lebih
lanjut bagi penolong dan korban à banjir,
kebakaran, bangunan runtuh, paparan racun,
dll
Triage awal (jumlah korban)
• Tentukan jumlah korban
• Jika lebih dr 1 pasien à panggil ambulance
yang lain
• 1 ambulance untuk 1 pasien label
merah/kritis
• Hubungi medikal kontrol à perlu protokol
disaster?
• Jika pasien tidak sadar & tidak ada saksi à
Cari identitas pasien dan informasi yang lain
Peralatan yang penting dan SDM
• Peralatan yang diperlukan:
1. APD
2. LSB dan head immobilisation
3. Cervikal collar
4. Oksigen dan alat bantu nafas
5. Suction
6. Trauma box
• Jika memerlukan alat ekstrikasi khusus,
bantuan paramedis lain, atau personel
pendukung (Police, Fireman, ect)à aktifkan
sekarang
LSB with Head
Immobitization
Scoop Strecher
Cervical collar
Mechanism of injury
Hal yang perlu diperhatikan
yaitu (Setelah lokasi aman):
ü Kaji mekanisme terjadinya
trauma
ü Mekanisme terjadinya trauma
dapat diketahui dari lokasi
kejadian dan informasi dari
orang-orang sekitar
Mechanism of injury
• Terjadinya transmisi tenaga dari
trauma mengikuti hukum fisika,
sehingga trauma yang terjadi
mengikuti pola tertentu
• Pengetahuan dan pemahaman
tentang mekanisme terjadinya
trauma à mencurigai dan
menemukan injury pasien
Faktor-faktor yang diperhatikan
dari mekanisme trauma
• Arah dan kecepatan benturan
• Gerakan korban
• Ukuran fisik
• Pelepasan energi trauma
(kerusakan kendaraan)
Kecepatan rendah VS Kecepatan tinggi
Spider web
Perubahan pada setir
Dasboard rusak
Perubahan bentuk pedal
Frontal Impact
Akibat frontal impact
Akibat frontal impact
Akibat frontal impact
Side Impact
Mechanism of injury - Pola Injury
Mekanisme trauma Kemungkinan trauma yang terjadi
Frontal impact / tabrakan depan
• “Spider-web atau bull’s eye pattern“ di • Fraktur servikal, trauma muka
kaca depan mobil • Flail chest, trauma tumpul jantung,
• Setir mobil yang bengkok pneumothorax, injuri hepar atau limpa
• Jejak/bekas lutut pada dashboard • Fraktur/dislokasi lulut, femur dan
panggul

Lateral impact / tabrakan samping


• Adanya kontak antara kepala dengan • Cedera servikal, trauma kepala
jendela samping mobil • Lateral fail chest
• Pintu mobil masuk ke bagian kursi • Ruptur hepar atau limpa
penumpang
Scene Size-up
BTLS
Initial assessment

Load and Go situations?

Rapid Trauma Survey Focused Exam

Load and Go situations?

Ongoing exam Detailed exam


Initial Assessment
Langkah-langkah initial
assessment
• General impression of patient
• Level of consciousness
• Airway assessment
• Breathing assessment
• Circulation assessment
General impression of patient
• Evaluasi pasien berdasarkan
level kegawatdaruratannya
• Kaji perkiraan usia, jenis
kelamin, berat badan,
keadaan pasien secara umum
• Risiko dapat me ↑↑ pd pasien
manula atau anak-anak
Cont.....
• Observasi posisi pasien à
tubuh dan lingkungan
• Observasi apakah ada
trauma mayor atau minor
• Mekanisme trauma akan
dapat membantu
menentukan prioritas
triage pasien
Level of consciousness

• Penilaian tingkat kesadaran


pasien harus segera dilakukan
• Stabilkan tulang leher / spinal
pasien à cervical collar
A.V.P.U
• Evaluasi level kesadaran pasien dapat
menggunakan AVPU:
• A: Alert (Sadar dan orientasi baik
• V: Merespon rangsangan verbal (sadar tapi
bingung atau tidak sadar tapi berespon terhadap
suara)
• P: Merespon rangsangan nyeri (tidak sadar tapi
merespon rangsangan nyeri dengan cara tertentu)
• U: Tidak merespon (tidak ada reflek muntah atau
batuk)
Level of Counsiousness
• Panggil dan goyangkan tubuh pasien
Airway assessment
• Bila pasien tidak dapat bicara atau tidak
sadar à evaluasi jalan nafas
• Pada pasien trauma à jaw trust and
modified jaw trust
• Jaga kepatenan jalan nafas à cervical
collar
• Bila ada obstruksi jalan nafas à gunakan
metode yang sesuai (reposisi, finger
sweep, suction)
Airway assesment

• Pasang oropharingeal tube atau


nasopharingeal jika airway tidak
bisa dipertahankan dengan
posisi.
• Nasopharingeal tube
kontraindikasi pd fraktur
maxilofacial
Jaw Trust
Modified Jaw Trust
Nasofaringeal Airway
Orofaringeal Airway
Breathing assessment

• Bila pasien tdk sadar à


dekatkan telinga anda dekat
mulut pasien à kecepatan dan
kedalaman ventilasi
• Evaluasi pernapasan à apakah
pasien bernapas spontan?
• Apakah respirasi adekuat untuk
kedalaman dan ratenya?
• Look, listen and feel
Look:
• Lihat pergerakan dinding dada?
• Paradox dinding dada à fail chest
• Asimetris dinding dada à
pneumothorax
• Apakah pasien menggunakan otot bantu
nafas?
• Bradipnea Or Takipnea?
• Cyanosis?
• Retraksi dinding dada?
Listen
• Dengarkan suara pernafasan
pasien
• Normal atau Abnormal?
• Wheezing or ronchi?
• Stridor à obstruksi saluran
pernafasan
Feel

• Krepitasi
• Fraktur costa
• Hembusan nafas pasien?
Breathing management
• Bila ventilasi tidak adekuat (< 10 x/mnt atau
dangkal) à berikan oksigen dengan
menggunakan bag valve mask.
• Gunakan kedua lulut untuk memfiksasi
leher pasien dan kedua tangan dapat
memberikan oksigenasi dengan BVM
• Jika pernafasan adekuat à berikan
oksigen aliran tinggi dengan NRM
NRM
NRM
BVM
Circulation management
Setelah memastikan jalan nafas paten dan
ventilasi adekuat
• Periksa nadi (frek, reguleritas, kedalaman)
à tidak ada CPR
• Inspeksi perdarahan
• Observasi warna kulit, temperatur, CRT
• Kontrol perdarahan
Scene Size-up
BTLS
Initial assessment

Load and Go situations?

Rapid Trauma Survey Focused Exam

Load and Go situations?

Ongoing exam Detailed exam


Load & Go Situations
Load And Go Situations?
• Mekanisme trauma yang berbahaya
• Riwayat yang menunjukkan:
Ø Pingsan
Ø Kesulitan bernafas
Ø Nyeri kepala, leher dan badan yang hebat
• Hasil Initial Assessment:
Ø Perubahan status kesadaran
Ø Kesulitan bernafas
Ø Kondisi perfusi yang abnormal
Ø Kelompok resiko tinggi: Bayi, lansia, penyakit
kronis, dll
Scene Size-up
BTLS
Initial assessment

Load and Go situations?

Rapid Trauma Survey Focused Exam

Load and Go situations?

Ongoing exam Detailed exam


Rapid Trauma
Survey &
Focused
Exam
Rapid Trauma Survey & Focused Exam

• Sangat tergantung dr initial assesment


• Dapat dilakukan di lokasi atau di ambulance
• Jika terdapat kondisi berbahaya (kecelakaan, jatuh
dari ketinggian, tidak sadar) gunakan Rapid Trauma
Survey
• Jika mekanisme truma bersifat lokal/terfokus
(tertembak peluru, tertusuk pisau), gunakan
Focused Exam
• Jika mekanisme injury tidak signifikan (misalnya
kaki terkena jatuhan batu) dan hasil Initial
Assessment normal, lakukan Focused Exam
Rapid Trauma Survey
• Pemeriksaan singkat untuk menemukan semua
ancaman jiwa
• Pengkajian dapat menggunakan metode SAMPLE
Ø S: Symptom
Ø A: Allergies
Ø M: Medication
Ø P: Past Medical Hystory
Ø L: Last Meal
Ø E: Event
Rapid Trauma Survey
• Pengkajian cepat dari kepala, leher, dada,
abdomen, pelvis dan ekstremitas
• Initial Assessment and Rapid Trauma Survey
tidak boleh dari 2 menit
• Full set vital sign
• Neurology assessment à apakah terjadi defisit
neurologis
• Dapat menggunakan TIC: Tenderness, Instability,
Crepitation
• DCAP-BTLS: Deformity, Contusions, Abrasions,
Penetrations, Burn, Tenderness, Lacerations,
Sweelling
Deformity : Deformitas
Contusions: Memar
Abrasions: Abrasi
Penetrations: Luka Tusuk
Burn: Luka Bakar
Tenderness: Kekakuan
Lacerations: Luka Sobek
Swelling: Bengkak
Pemeriksaan Kepala & Leher
• Apakah ada luka trauma?
• Apakah ada distensi vena jugularis?
• Deformitas trakhea?
• Apakah ada tenderness pada leher?
Pemeriksaan Dada
• Inspeksi pergerakan dinding dada à Asimetris
or Paradox
• Inspeksi tanda-tanda trauma tumpul atau luka
terbuka
• Inspeksi TIC
• Suara nafas pada kedua lapang paru? Simetris
• Hypersonor or dullness
• Suara jantung? teredam atau menjauh
Pemeriksaan Abdomen
• Periksa DCAP-BTLS?
• Distensi abdomen?
• Palpasi dengan lembut untuk mencari nyeri
tekan atau kekakuan
Pemeriksaan Pelvis
• Inspeksi adanya perubahan bentuk pada
pelvis?
• Palpasi nyeri, instabilitas, dan krepitasi à
menekan simpisis kebawah dan dan krita
iliaka kebawah dan kedalam
• Bila pelvis tidak stabil ‡ jangan
diperiksa ulang
Pemeriksaan Ekstremitas
• Apakah ada trauma?
• Apakah ada bengkak?
• Apakah ada deformitas?
• Palpasi TIC?
• Perhatikan apakah pasien dapat
menggerakkan jari tangan dan kakinya?
Pemeriksaan Punggung
• Ketika memindahkan pasien ke LSB à
periksa bagian punggung
• DCAP- BTLS?
• Bila punggung tidak stabil atau fraktur
femur bilateral à gunakan scoop stretcher
untuk memindahkan pasien ke LSB
Pemeriksaan punggung pada
saat log roll
Vital sign
• Apakah ada abnormalitas?
Disability
• Apabia terjadi penurunan kesadaran à lakukan
pemeriksaan neurologis singkat à identifikasi TIK
me↑↑
Ø Pemeriksaan pupil
Ø GCS
Ø Tanda-tanda herniasi serebral? (tidak sadar,
dilatasi pupil, hipertensi, bradicardia)
• Gunakan juga alat identifikasi lain à penurunan
kesadaran non-trauma à Hipoglicemy, drug
overdose, and alkohol overdose
Pemeriksaan
Pupil
• Assess if pupils are
equal and reactive
to light (PEARL)
Focused Exam
• Dilakukan apabila trauma terjadi pada
kondisi/area tertentu pada tubuh
• Berfokus pada area trauma
• Kaji riwayat SAMPLE
• Kaji tanda vital
Scene Size-up
BTLS
Initial assessment

Load and Go situations?

Rapid Trauma Survey Focused Exam

Load and Go situations?

Ongoing exam Detailed exam


Load & Go Situations
Load & Go Criteria
Berdasarkan Rapid Trauma Survey &
Focused Exam
1. Innitial Assessment
ü Perubahan status kesadaran
ü Respirasi abnormal
ü Sirkulasi abnormal (syok atau
perdarahan tidak terkontrol)
Load & Go Criteria
2. Tanda-tanda ditemuka selama
Rapid Trauma Survey atau kondisi
yang dapat memicu syok
ü Fail chest, luka terbuka, tension
pneumothorak
ü Nyeri, distensi perut
ü Instabilitas pelvis
ü Fraktur femur bilateral
Load & Go Criteria
3. Kondisi kesehatan pasien yang
buruk
ü Pertimbangkan: mekanisme trauma,
usia, keadaan umum, penyakit
kronis, dll

• Hal ini dapat menunjang rujukan


pasien à pusat trauma atau rumah
sakit terdekat
Cont.....
• Bila pasien mengalami lebih dari 1
kondisi kritis (setelah Rapid Trauma
Survey atau focused exam) à
Pindahkan pasien ke ambulan dan
rujuk ke UGD terdekat.
Prosedur yang dilakukan di
lokasi
1. Tatalaksana jalan nafas awal
2. Bantuan ventilasi
3. Pemberian oksigen
4. CPR
5. Kontrol perdarahan yang terlihat
6. Menutup luka dada (sucking wound)
7. Stabilisasi fail chest
8. Stabilisasi benda yang menusuk
9. Persiapan Load & Go
Scene Size-up
BTLS
Initial assessment

Load and Go situations?

Rapid Trauma Survey Focused Exam

Load and Go situations?

Ongoing exam Detailed exam


Ongoing Exam
Ongoing exam
• Bisa dilakukan di lokasi kejadian atau
transport
• Dilakukan untuk mengkaji perubahan
kondisi pasien
• Pasien kritis: di kaji tiap 5 menit
• Pasien stabil : tiap 15 menit
• Serta dilakukan tiap pasien dipindahkan,
selesai tindakan, atau perubahan kondisi
Ongoing exam
• Tanyakan kepada pasien perubahan yang
terjadi?
• Kaji ulang status mental
Ø LOC = Level of consciousness
Ø Pupil
Ø GCS (pada perubahan kesadaran)
• Kaji ulang ABC
Ø A = kaji kepatenan
Ø B dan C = kaji ulang tanda2 vital, kaji
warna kulit dan suhu
Ongoing exam
• Kaji ulang leher
• Kaji ulang dada
• Kaji ulang abdomen
• Kaji ulang trauma yang terjadi
• Kaji intervensi yang telah dilakukan:
Ø Kaji aliran oksigen
Ø Kaji balut bidai
Ø Kaji benda yang tertancap
Ø Kaji kondisi kehamilan
Ø Kaji monitor jantung dan pulse oxymetri
Scene Size-up
BTLS
Initial assessment

Load and Go situations?

Rapid Trauma Survey Focused Exam

Load and Go situations?

Ongoing exam Detailed exam


Detailed Exam
Detailed Exam
• Pemeriksaan ini lebih komprehensif untuk
memperoleh semua cidera yang mungkin terlewati
pada saat survey primer BTLS
• Penilaian ini juga merupakan dasar pengambilan
keputusan terapi selanjutnya
• Pada pasien kritis penilaian ini harus sudah
selesai dilakukan pada saat di ambulance
• Bila ada tindakan pada pada saat transportasi à
detailed exam dilakukan secepatnya pada saat di
ED
Cont.......
• Bila pada saat survey primer tidak
menunjukkan suatu kondisi kritis à
detailed exam dapat dilakukan di lokasi
kejadian
• Meskipun kondisi pasien stabil (++ faktor
risiko dan mekanisme trauma yang
berbahaya) à segera kirim ke ED

Pasien dapat menjadi tidak stabil dengan


sangat cepat
Prosedur detailed exam
1. Full set vital sign
2. Riwayat SAMPLE
3. Lakukan pemeriksaan neurologi
ü Level counciousness
ü GCS
ü GDS à penurunan kesadaran
ü Pupil: respon cahaya? Sama?
ü Motorik: jari bisa digerakkan?
ü Sensasi: merasakan sentuhan?
Prosedur detailed exam
4. Monitoring Jantung? pulse Oximetry?
5. Lakukan pemeriksaan head-to-toe lebih
mendetil
ü Berikan perhatian khusus pada
keluhan pasien
ü Periksa kembali trauma yang sudah di
temukan
ü Pemeriksaan yang dilakukan meliputi:
inspeksi, auskultasi, palpasi, dan
perkusi
Pemeriksaan Kepala
• DCAP-BTLS?
• Racoon Eyes?
• Battle’s Sign?
• Otorhea & Rhinorea?
• Periksa stabilitas dan keadaan mulut?
• Periksa stabilitas jalan nafas? Amankan à
cervical collar
Battle’s Sign
Racoon Eyes
Pemeriksaan kepala
Pemeriksaan Leher
• DCAP-BTLS?
• Deviasi trakhea?
• Distensi vena jugularis?
Pemeriksaan leher (stabiliasasi)
Pemeriksaan Dada
• DCAP-BTLS?
• Luka terbuka?
• Gerakan paradoksal?
• Instabilitas dan krepitasi costa?
• Suara nafas? Ronkhi, whezing, stridor
• Suara jantung? penurunan suara jantung -
à tanda awal tamponade jantung
• Stabilisasi fail chest
• Pneumothoraks dan hematotoraks?
Pemeriksaan Dada
Abdomen
• DCAP-BTLS?
• Distensi? Supel? Kaku?
• Palpasi lembut timbul nyeri à
internal bleeding
• Jika nyeri disertai distensi à
hati-hati syok hemaoragik
Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan Pelvis
• Biasanya sudah dilakukan pada
Rapid Trauma Survey
• Jika sudah dilakukan
sebelumnya, tidak harus
dilakukan lagi
Pemeriksaan Pelvis
Pemeriksaan Ekstremitas
• DCAP-BTLS?
• Normal PMS? (Pulse, Motor, Sensation)
• Lakukan pemeriksaan PMS sebelum dan
sesudah pembidaian.
• Gerakan normal?
• Pada pasien kritis à pembidaian
dilakukan pada saat di ambulance
Pemeriksaan Ekstremitas
The End Presentation
Thanks

Anda mungkin juga menyukai