Urgensi Mental
&
Sosial Wellness
• Wulan Adis Aranti J120180099
• Hikmah Ma'rifatul Azizah J120180157
• Aiyu Ahsinawati J120180212
Kesehatan mental didefinisikan sebagai
orientasi global yang mengungkapkan sejauh
mana seseorang memiliki perasaan percaya diri
yang meresap, bertahan meskipun dinamis bahwa
lingkungan internal dan eksternal seseorang
dapat diprediksi dan bahwa ada kemungkinan
besar bahwa hal-hal itu akan berhasil juga.
Kesehatan mental dipengaruhi secara signifikan oleh locus of control. Locus of control
mengacu pada kecenderungan untuk percaya apakah hasil dari tindakan kita
bergantung pada apa yang kita lakukan atau pada peristiwa di luar kendali pribadi
kita, seperti keberuntungan, nasib, atau keadaan eksternal.
Menurut Riset Kesehatan Nasional Indonesia
(RISKESDAS) 2013:
40
30
20
10
0
Scope Of Care
Sebagai fisioterapi, kita tidak boleh mengabaikan pentingnya
gangguan mental dan sosial pasien mereka karena ini dapat
secara signifikan mempengaruhi jalannya terapi fisik. Misalnya,
pasien / klien dengan gangguan kesehatan mental mungkin
menolak untuk terapi fisik, dan mungkin memerlukan rujukan
melalui dokter ke praktisi kesehatan mental.
Indikasi Tanggung
KESEHATAN MENTAL DAN SOSIAL
Jawab Sosial
Stress
Stress adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit, stres
membuat tubuh untuk memproduksi hormon adrenalin yang berfungsi untuk
mempertahankan diri.
EVALUASI KESEHATAN
MENTAL DAN SOSIAL
Jika pemeriksaan mencakup tes dan tindakan yang berkaitan dengan
kesehatan mental dan sosial, maka evaluasi harus mencakup bagian
yang terkait dengan kesehatan mental dan sosial. Evaluasi kesehatan
mental dan sosial adalah analisis informasi kesehatan mental dan
sosial yang diperoleh dalam pemeriksaan, termasuk riwayat, tinjauan
sistem, serta tes dan ukuran.
2. Pre-contemplation
• Contoh tujuan kesehatan mental yang luas adalah
3. Contemplation
untuk meningkatkan kesehatan mental di Indonesia.
• Contoh tujuan kesehatan mental spesifik adalah 4. Preparation Stage
7. Permanent maintenance
MENTAL HEALTH MODELS
Saat menyusun rencana perawatan kesehatan mental dan sosial, akan sangat membantu bagi terapis fisik untuk
mempertimbangkan model kesehatan mental. Ada beberapa konsep yang bisa kita gunakan seperti Jungian
Psychoanalysis, Behaviour Theraphy dan Person-Centered Therapy.
·Jungian Psychoanalysis
Yakni berfokus pada ketidaksadaran kolektif, dan bersamaan tentang pola persepsi dan perilaku, serta kekuatan yang dapat
mendorong manusia menuju kesejahteraan dan vitalitas atau patologi kejiwaan. Dua komponen analisis Jung adalah :
(1)pengetahuan diri dan potensi penyembuhan diri
(2)gejala memegang kunci penyembuhan
·Behavior Therapy
Terapi perilaku juga dikenal sebagai terapi modifikasi perilaku, bertujuan untuk menukar perilaku yang tidak diinginkan
dengan perilaku sehat. Ini dapat dibagi menjadi pengkondisian klasik. Pengkondisian klasik adalah jenis pembelajaran
asosiatif di mana stimulus tanpa syarat atau terkondisi secara alami membangkitkan respons yang tidak terkondisi.
·Person-Centered Therapy
Terapi yang berpusat dengan menekankan empati terapis untuk pasien dan keyakinan bahwa setiap orang baik dan sehat
dengan beberapa komponen, yakni :
(1)kepercayaan dan hal positif tanpa syarat
(2)pasien harus memahami dirinya sendiri dan dunia dengan fleksibilitas dan keterbukaan
"kecenderungan aktualisasi", di mana setiap orang memiliki motivasi internal untuk mengembangkan potensinya
semaksimal mungkin.
Terapi musik yang dilakukan di College of Notre
Dame, Belmont, California menggunakan stimulus
suara (bunyi, musik) untuk mengetahui dampak
suara terhadap kondisi stresdan rileks yang
dialami seseorang, saat ini telah mendunia.
Namun penerapan terapi musik inimasih jarang
ditemukan, karena masih merupakan hal yang
baru, khususnya dalam konseling. Terapi musik
dapat berdampak positif untuk mengatasi
kecemasan. Terapi musik merupakan teknik yang
sangat mudah dilakukan dan terjangkau, namun
efeknya cukup besar. Musik dapat digunakan
sebagai pendekatan dalam membantu individu
yang mengalami hambatan kondisi fisik, perilaku,
dan psikologis agar mampu menjadi lebih baik.
Dari hasil penelitian tersebut, musik dapat
digunakan sebagai intervensi untuk menurunkan
academic anxiety yang dialami oleh mahasiswa
penyusun skripsi.