ABSTRAK
Agen perjalanan konvensional mengalami penurunan penjualan selama beberapa bulan terakhir. Penurunan ini
disebabkan oleh jumlah agen perjalanan online yang bermunculan. Berlawanan dengan penurunan penjualan agen
perjalanan konvensional, penjualan online travel agent terus meningkat hingga sekarang. Meski sudah diketahui bahwa
usaha online travel agent memiliki prospek untuk bertumbuh, tetapi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
sebelum menjalankan usaha tersebut.
Sebelum memulai bisnis online travel agent, perlu dilakukan studi kelayakan bisnis terlebih dahulu agar usaha
baru ini dapat bertukembang dan berjalan dengan baik. Berdasarkan studi kelayakan yang sudah dilakukan, ditunjukan
bahwa bisnis online travel agent dikatakan layak untuk dijalankan. Pada aspek hukum, manajemen, dan teknis, semua
kebutuhan dapat dipenuhi oleh bisnis online travel agent yang akan dijalankan. Terdapat peluang pasar yang ditemukan
dalam analisis aspek pasar dan telah ditetapkan bahwa target pasarnya adalah segmen backpacker. Pada aspek
keuangan, bisnis dinilai layak pada skenario optimis dan most-likely. Sebaliknya, dalam skenario pesimistis, itu tidak
layak karena tidak memenuhi tiga kriteria penilaian.
Kata Kunci: Kelayakan Bisnis, Online Travel Agent, Studi Kelayakan
ABSTRACT
Conventional travel agents have declining sales over the past few months. The decline is caused by the number
of an online travel agent that has sprung up. Contrary to the decline in the sales of conventional travel agencies, online
travel sales continue to increase to date. Although it is well known that the online travel business has the prospect of
growing, but there are some things to consider before running a business.
Before opening an online travel business, a business feasibility study needs to be done so that this new
business can run well. Based on feasibility studies that have been done, it can be seen that the online travel business
can be considered feasible. On the legal, technical, and management aspects, all needs can be met by the online travel
business. There are emerging market opportunities in the market aspect and determined that its target market is the
backpacker segment. In the financial aspect, the business is considered feasible in the optimistic and most likely
scenario. In contrast, in the pessimistic scenario, it is not feasible because it does not meet the three criteria of
assessment.
Keywords: Business Feasibility, Online Travel Agent, Feasibility Study
1
penjualan online travel agent terus mengalami studi kelayakan bisnis dapat mengurangi resiko
pertumbuhan hingga saat ini. Pada sebuah artikel kegagalan suatu bisnis dengan menghindari atau
diketahui bahwa PT Global Tiket Network, mengatasi resiko-resiko yang terdapat pada suatu
perusahaan yang bergerak dalam jasa pemesanan bisnis.
tiket dan hotel secara online atau lebih dikenal Terdapat lima aspek yang akan dianalisa
dengan nama Tiket.com, berhasil melebihi target pada studi kelayakan bisnis online travel agent
penjualan satu setengah juta tiket pada tahun 2014 ini, yaitu aspek hukum, aspek pasar, aspek teknis,
atau meningkat 66% dari pencapaian akhir tahun aspek manajemen, dan aspek finansial. Pada aspek
sebelumnya, yang mencapai Sembilan ratus ribu hukum akan dilakukan pengumpulan data dan
tiket. Tiket.com memasang target penjualan yang analisis mengenai data-data yang berkenaan
terus meningkat hingga 80 persen menjadi 2,7 juta dengan kelengkapan dokumen yang dibutuhkan
tiket (Sari, 2014). untuk memulai dan menjalankan bisnis online
Berdasarkan diskusi yang dilakukan travel agent. Pada aspek pasar, pertama-tama akan
dengan pemilik, diketahui bahwa Ia berencana dilakukan riset pasar untuk menentukan pasar
untuk membuka bisnis baru tetapi tidak dengan yang dituju serta dilakukan riset kompetitor untuk
perusahaan yang sama dengan bisnis travel agent mencari tahu tingkat persaingan pada industri
konvensionalnya sekarang. Pemilik ingin memulai yang akan dimasuki. Pada aspek teknis akan
bisnis online travel agent dengan dua orang dilakukan pengumpulan data dan analisis
rekannya yang juga memiliki latar belakang dalam mengenai kebutuhan-kebutuhan yang bersifat
dunia travel agent. Pertimbangan pemilik dalam teknis untuk menjalankan bisnis online travel
membuat perusahaan baru dan memisahkannya agent. Pada aspek manajemen akan dilakukan
dengan bisnis travel agent konvensional adalah pengumpulan data dan analisis mengenai struktur
pertimbangan modal awal yang cukup besar dan organisasi dan kebutuhan sumber daya manusia
koneksi dengan pihak-pihak luar seperti maskapai untuk menjalankan bisnis tersebut. Aspek
penerbangan dan hotel yang lebih luas. dianalisis paling akhir adalah aspek finansial,
Online Travel Agent yang akan dimulai, karena aspek ini akan dipengaruhi aspek-aspek
menyediakan berbagai layanan untuk memenuhi lainnya. Pada aspek keuangan akan dibuat tiga
kebutuhan perjalanan, seperti pemesanan tiket scenario, yaitu pessimistic, most likely, dan
pesawat baik domestik maupun internasional, optimistic dengan durasi perhitungan selama lima
pemesanan tiket masuk kawasan wisata, tahun dan dinilai dengan Net Present Value
pemesanan kamar hotel baik di Indonesia maupun (NPV), Incremental Rate of Return (IRR), dan
di luar negeri, serta berbagai paket tour inbound Discounted Payback Period.
dan outbound dengan sistem pemesanan online. Dari uraian identifikasi masalah diatas,
Selain sistem pemesanannya yang dilakukan maka dapat dirumuskan beberapa masalah,
secara online, sistem pembayarannya pun dapat sebagai berikut:
dilakukan secara online dengan kata lain 1. Bagaimana penilaian kelayakan bisnis online
dimungkinkan terjadi transaksi secara online, travel agent dari aspek hukum?
yaitu menggunakan kartu kredit. 2. Bagaimana penilaian kelayakan bisnis online
Meskipun bisnis online travel agent telah travel agent dari aspek pasar?
menunjukan prospek untuk berkembang, tetapi 3. Bagaimana penilaian kelayakan bisnis online
masih terdapat beberapa hal yang perlu travel agent dari aspek teknis?
diperhatikan sebelum memulai menjalankan suatu 4. Bagaimana penilaian kelayakan bisnis online
bisnis. travel agent dari aspek manajemen?
5. Bagaimana penilaian kelayakan bisnis online
Identifikasi dan Perumusan Masalah
travel agent dari aspek finansial?
Sebelum membuka bisnis baru tersebut,
perlu dilakukan studi kelayakan bisnis terhadap Pembatasan Masalah dan Asumsi Penelitian
bisnis online travel agent agar bisnis baru ini Batasan masalah digunakan agar
dapat berjalan dengan baik. Dengan, melakukan penelitian terfokous pada masalah yang telah
2
diidentifikasi dan untuk mendapatkan hasil Seluruh data dan informasi yang diperlukan
penelitian yang sesuai dengan tujuan. Terdapat harus dikumpulkan dengan selengkap
beberapa pembatasan masalah yang digunakan mungkin, baik data yang bersifat kualitatif
pada penelitian ini, yaitu: maupun data yang bersifat kuantitatif. Data
1. Analisis kelayakan ditinjau dari kelima aspek, yang dikumpulkan dapat bersifat data primer
yaitu aspek hukum, pasar, teknis, manajemen, dan data sekunder. Pengumpulan data dan
dan keuangan. informasi bisa didapatkan dari berbagai
2. Perhitungan pada studi kelayakan bisnis sumber-sumber yang terpercaya, seperti
dilakukan dalam jangka waktu lima tahun lembaga yang berwenang (World Bank, Badan
sejak tahun dilakukannya penelitian. Pusat Statistik, dan lainnya).
Asumsi dibutuhkan untuk memperjelas 2. Pengolahan Data
dalam proses penelitian. Adapun asumsi yang Setelah data-data yang dibutuhkan terkumpul,
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai langkah selanjutnya yang dilakukan adalah
berikut: pengolahan data-data tersebut. Pengolahan
1. Tingkat suku bunga pinjaman dan inflasi stabil data harus dilakukan secara benar dan akurat
selama penelitian dilakukan. dan dilakukan menggunakan metode dan
2. Kondisi sosial, politik, dan ekonomi di ukuran yang lazim digunakan untuk penelitian
Indonesia tidak mengalami perubahan yang bisnis. Pengolahan ini perlu dijalankan secara
signifikan selama penelitian dilakukan. teliti untuk setiap aspek yang ditinjau.
3. Kenaikan harga beli dan jual serta gaji Kemudian diakhir tahapan ini, data-data yang
karyawan mengikuti inflasi. sudah diolah dipastikan dan diperiksa kembali
mengenai kebenaran hitungan yang telah
KAJIAN TEORI dilakukan sebelumnya.
Menurut Umar (2015), studi kelayakan 3. Analisis Data
bisnis dalam arti sempit merupakan penelitian Tahapan selanjutnya adalah melakukan analisis
mengenai kemampuan suatu bisnis dijalankan data untuk menentukan kriteria kelayakan dari
dengan berhasil dengan mempertimbangkan keseluruhan aspek. Kelayakan suatu bisnis
adanya manfaat finansial atau keuntungan. ditentukan oleh kriteria yang telah memenuhi
Sedangkan dalam definisi yang lebih luas, studi syarat berdasarkan kriteria-kriteria yang layak
kelayakan bisnis adalah studi yang berkaitan digunakan.
dengan keberhasilan suatu proyek investasi yang 4. Pengambila Keputusan
dilaksanakan dengan menguntungkan dari Setelah diperoleh hasil dari pengukuran
berbagai aspek, yaitu penyerapan tenaga kerja, dengan kriteria tersebut, maka tahapan
pemanfaatan sisa sumber daya, efisiensi devisa, selanjutnya adalah pengambilan keputusan
dan terbukanya peluang usaha baru. berdasarkan hasil tersebut. Keputusan layak
Menurut Wibowo (2008), definisi layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan,
dalam penilaian suatu bisnis merupakan diputuskan sesuai dengan kriteria yang telah
kemungkinan dari gagasan suatu bisnis yang ditetapkan sebelumnya. Jika keputusan
dilaksanakan dapat memberi manfaat atau benefit dinyatakan tidak layak sebaiknya dibatalkan
yang signifikan, baik dalam arti manfaat keuangan dan disebutkan alasannya.
maupun dalam arti manfaat sosial. 5. Memberikan Saran
Kasmir dan Jakfar (2012), menjelaskan Tahapan terakhir pada studi kelayakan bisnis
bahwa terdapat tahapan-tahapan yang perlu adalah memberikan saran kepada pihak-pihak
tertentu berdasarkan laporan studi yang telah
dilakukan pada studi kelayakan agar
disusun, serta dapat disertakan rekomendasi
mempermudah pelaksanaan studi kelayakan dan
untuk perbaikan bila perlu.
efektivitas dalam proses analisis dan penilaian.
Berikut merupakan tahapan-tahapan tersebut:
1. Pengumpulan Informasi dan Data
3
Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis Aspek Pasar
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012), Menurut Suliyanto (2010), “analisis
pembuatan dan penilaian kelayakan suatu bisnis aspek pasar dan pemasaran memegang peranan
sebaiknya dilakukan dengan langkah-langkah yang sangat penting sebelum memulai bisnis
yang telah ditetapkan dan setiap langkah karena sumber pendapatan utama perusahaan
dilakukan dengan benar dan lengkap. Pada setiap berasal dari penjualan produk yang dihasilkan”.
langkah terdapat berbagai aspek yang harus Analisis aspek pasar menganalisis jenis produk
diteliti, diukur, dan dinilai sesuai dengan yang akan diproduksi, banyaknya produk yang
ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam diminta oleh konsumen, serta menganalisis
menentukan kelayakan suatu usaha, terdapat banyaknya produk yang ditawarkan oleh pesaing.
beberapa aspek yang perlu diteliti, masing-masing Aspek pasar harus menganut falsafah bisnis
aspek tidak independen, akan tetapi saling “jangan menjual produk yang dapat kamu buat,
dependen. Hal tersebut berarti jika salah satu tapi buatlah produk yang dapat kamu jual”.
aspek tidak dipenuhi, maka perlu dilakukan Falsafah tersebut menunjukan bahwa untuk
perbaikan atau tambahan sehingga berpengaruh memproduksi produk harus melihat potensi
pada aspek lainnya. pasarnya terlebih dahulu, tidak asal membuat
produk, kemudian memasarkan dengan berbagai
Aspek Hukum upaya.
Aspek yang pertama kali harus diteliti Analsis aspek pasar dilakukan untuk
adalah aspek hukum. Jika hasil kajian pada aspek menjawab pertanyaan “Apakah bisnis yang akan
hukum menunjukan sebuah ide bisnis tidak layak dijalankan dapat menghasilkan produk yang
maka proses studi kelayakan tidak perlu dapat diterima pasar dengan tingkat penjualan
dilanjutkan kepada analisis aspek-aspek lainnya. yang menguntungkan?” Suatu ide bisnis
Terdapat perbedaan pada ketentuan hukum untuk dinyatakan layak berdasarkan aspek pasar dan
setiap jenis usaha, hal tersebut bergantung pada pemasaran jika ide bisnis tersebut dapat
kompleksitas suatu usaha tersebut (Suliyanto, menghasilkan produk yang dapat diterima pasar
2010). (dibutuhkan dan diinginkan oleh calon konsumen)
Analisis aspek hukum bertujuan untuk dengan tingka penjualan yang menguntungkan.
menjawab pertanyaan “Apakah bisnis yang akan Menurut Kasmir dan Jakfar (2012),
dijalankan dapat memenuhi ketentuan hukum dan pasar dan pemasaran merupakan dua sisi yang
perizinan di suatu wilayah?”. Pada aspek hukum, tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Pasar
suatu ide bisnis dapat dikatakan layak jika ide dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan
bisnis tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tinggi dan saling memengaruhi satu sama
hukum dan dapat memenuhi seluruh persyaratan lainnya. Dengan kata lain, setiap ada kegiatan
perizinan di wilayah tempat bisnis dijalankan. pasar selalu diikuti oleh pemasaran dan setiap
Secara spesifik analisis aspek hukum pada studi kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau
kelayakan bisnis bertujuan untuk: menciptakan pasar. Seorang pemasar harus
1. Menganalisis legalitas suatu bisnis yang akan mengetahui terlebih dahulu pasar yang akan
dimulai. dimasukinya, dengan mengetahui hal-hal berikut:
2. Menganalisis kesesuaian bentuk badan hukum 1. Ketersediaan pasar dari produk atau jasa yang
dengan ide bisnis yang akan dijalankan. ditawarkan.
3. Menganalisis apakah bisnis yang akan 2. Besarnya dari pasar yang dituju.
diusulkan dapat memenuhi persyaratan 3. Potensi pasar yang bisa menjadi konsumen
perizinan yang ditentukan. 4. Tingkat persaingan diantara kompetitor, serta
4. Menganalisis jaminan yang dapat disediakan perhitungan besar market share yang akan
jika bisnis akan dibiayai dengan dana pinjaman didapat dan market share kompetitor.
Perlu dirumuskan strategi bersaing yang
tepat agar invesatsi atau bisnis yang akan
4
dijalankan dapat berhasil dengan baik. Perumusan “studi kelayakan bisnis yang harus dianalisis
strategi persaingan ini memerlukan tiga tahapan, adalah bagaimana fungsi-fungsi manajemen
yaitu menentukan segmentasi dari pasar yang ada seperti perencanaan, pengorganisasian,
(segmentation), menetapkan pasar yang disasar pelaksanaan, dan pengawasan diterapkan secara
(targeting), dan menentukan posisi bisnis di pasar benar”.
(positioning), atau sering disebut STP. Menurut Suliyanto (2010), analisis aspek
manajemen dan sumber daya manusia untuk
Aspek Teknis dan Teknologi
menjawab pertanyaan “Apakah bisnis yang akan
Analisis aspek teknis dilakukan untuk
dijalankan dapat dibangun sesuai sengen waktu
menjawab pertanyaan “Apakah secara teknis
yang direncanaakan dan apakah tersedia sumber
bisnis dapat dibangun dan dijalankan dengan
daya manusia yang dibutuhkan untuk
baik?” Suatu ide bisnis dinyatakan layak
menjalankan bisnis?”. Ide bisnis dapat dikatakan
berdasarkan aspek teknis dan teknologi jika hasil
layak jika ditinjau dari aspek manajemen dan
analisis ide bisnis dapat dibangun dan dijalankan
sumber daya manusia jika terdapat kesiapan dari
(dioperasikan) dengan baik (Suliyanto, 2010).
tenaga kerja untuk menjalankan bisnis tersebut
Analisis aspek teknis dan teknologi dalam studi
dan dapat dibangun sesuai dengan waktu yang
kelayakan bisnis secara spesifik bertujuan untuk:
telah ditetapkan.
1. Menganalisis kelayakan lokasi untuk
menjalankan bisnis.
Aspek Finansial
2. Menganalisis besarnya skala produksi untuk
Analisis aspek finansial dilakukan untuk
mencapai tingkatan skala ekonomis
menjawab pertanyaan “Bagaimana kesiapan
3. Menganalisis kriteria pemilihan mesin
permodalan yang akan digunakan untuk
peralatan dan teknologi untuk menjalankan
menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan
proses produksi
dijalankan dapat memberikan tingkat
4. Menganalisis layout bangunan dan fasilitas
pengembalian yang menguntungkan?”. Suliyanto
lain.
(2010) mengatakan “ide bisnis yang dianalisis
5. Menganalisis teknologi yang akan digunakan.
dapat dinyatakan layak jika ditinjau dari aspek
finansial jika sumber dana untuk membiayai ide
Aspek Manajemen
bisnis tersebut tersedia serta bisnis tersebut
Menurut Kasmir dan Jakfar (2012),
mampu memberikan tingkat pengembalian yang
“aspek manajemen dan organisasi juga merupakan
menguntungkan dengan berdasarkan asumsi-
aspek yang penting untuk dianalisis dalam
asumsi yang logis”. Berikut merupakan beberapa
menentukan kelayakan suatu usaha, tanpa
hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
didukung dengan manajemen dan organisasi yang
analisis finansial:
baik, suatu usaha bisa saja mengalami kagagalan,
Depresiasi atau Penyusutan
walaupun suatu usaha telah dinyatakan layak pada
Metode penyusutan atau depresiasi
aspek-aspek lainnya”. Aspek manajemen
merupakan hal yang penting dalam aspek
berkaitan dengan masalah sumber daya manusia
keuangan karena digunakan untuk menghitung
serta rencana perusahaan secara keseluruhan yang
nilai aktiva. Aktiva yang dipakai akan mengalami
disusun sesuai dengan tujuan perusahaan. Tujuan
pengurangan fungsi. Hal tersebut disebabkan oleh
perusahaan dapat dicapai dengan lebih mudah jika
beberapa faktor, seperti pemakaian, umur, dan
kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses
kerusakan-kerusakan. Oleh sebab itu, besarnya
manajemen dapat dipenuhi. Proses manajemen ini
pengurangan fungsi aktiva tersebut wajib
akan tergambar dari masing-masing fungsi yang
diperhitungakan sebagai biaya.
terdapat dalam manajemen.
Menurut Newman (2013) terdapat tiga
Tiap fungsi tidak bisa berjalan secara
definisi dari depresiasi yaitu penurunan nilai
independen, akan tetapi perlu dilakukan secara
pasar, penurunan nilai aset pemilik dan alokasi
berkorelasi antara satu fungsi dengan fungsi yang
sistematis biaya aset dibandingkan dengan umur
lain. Kasmir dan Jakfar (2012) menyebutkan
5
yang terdepresiasi. Terdapat enam buah metode antara nilai buku aktiva baru dan aktiva lama
dalam perhitungan depresiasi yaitu: pada akhir perhitungan proyek.
a. Straight Line Depreciation. Payback Period
b. Accelerated Cost Recovery System Rangkuti (2012) mengatakan bahwa
Deprectiation. payback period adalah jangka waktu/periode yang
c. Declining Balance Depreciation. diperlukan investor untuk membayar kembali
d. Declining Balance with Conversion to Straight semua biaya yang telah dikeluarkan untuk
Line Depreciation berinvestasi. Rumus untuk menghitung payback
e. Unit-of-Production Depreciation. period adalah:
( )
f. Sum-of-Years Digits Depreciation. (3)
( )
Dalam penelitian ini metode yang Keterangan:
digunakan adalah metode straight line = Tahun terakhir dimana arus kas masih belum
depreciation. Berikut merupakan rumus dari bisa menutupi investasi awal
metode straight line depreciation. = jumlah investasi awal
( ) (1)
= jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke-n
Keterangan: = jumlah kumulatif arus kas pada tahun n+1
P = Biaya aset Terdapat kriteria pengambilan keputusan
N = Umur aset dalam pengendalian proyek yaitu apabila periode
S = Nilai sisa pengembalian mempunyai waktu yang lebih cepat
Terdapat metode alternatif dalam atau sama dengan periode pengembalian yang
memperhitungkan depresiasi pada tahun n, yaitu: diharapkan maka proyek diterima begitu pula
(2) sebaliknya.
6
Rumus yang digunakan untuk termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata
menghitung Net Present Value (NPV) adalah serta usaha-usaha yang terkait di bidang ini.” Pada
sebagai berikut. UU No. 9 tersebut juga mengatakan bahwa “usaha
Net Present Value (NPV) = ∑ (4) dalam bidang pariwisata mencakup usaha yang
( )
7
tengah-tengah industri pariwisata sehingga perlu Studi Pendahuluan
adanya kontrak yang dibuat. Selain itu, perlu
adanya legalitas berbentuk perjanjian khusus yang
Studi Literatur
mengatur hubungan kerja sehingga tugas,
kewajiban dan hak masing-masing pihak
Identifikasi dan
tergambar dengan jelas. Undang-undang No. 9 Perumusan Masalah
Presiden, 1990).
Kajian teori merupakan pengumpulan ide, Pengolahan Data
konsep, dan perkembangan topik yang berasal
dari sumber ilmiah seperti buku, artikel jurnal Analisis Aspek Analisis Aspek Analisis Aspek Analisis Aspek
Hukum Pasar Teknis Manajemen
ataupun tesis. Kajian teori harus berkaitan dengan
rumusan masalah, pertanyaan penelitian, maupun
tujuan penelitian. Adapun tujuan dari kajian teori Analisis Aspek
Finansial
antara lain;
1. Melakukan tinjauan kritis terhadap literatur Kesimpulan dan Saran
yang dibahas
2. Melakukan sintesis beberapa sumber mengenai Gambar 1. Metodologi penelitian
topik tertentu sehingga ditemukan suatu pola
(kajian terdahulu) Terdapat dua jenis data yang dikumpulkan
pada penelitian ini, yaitu data primer dan data
METODELOGI sekunder. Data primer diperoleh dari hasil
Metodologi penelitian berisi tentang observasi dan wawancara, sedangkan data
tahapan-tahapan yang digunakan dalam sekunder pada penelitian ini didapatkan dari hasil
melakukan penelitian studi kelayakan bisnis kali desk research. Data primer berisi data-data dan
ini. Agar penelitian sistematis maka dibuat flow informasi yang berkaitan dengan pengalaman
chart metodologi penelitian yang ditunjukan oleh pemilik dalam menjalankan bisnis travel agent
Gambar 1. konvensional dan data sekunder berisi data-data
Jenis penelitian yang digunakan dalam dan informasi dari online travel agent lain.
penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang Obrservasi dilakukan kepada beberapa online
berisi tentang gambaran kelayakan suatu bisnis travel agent dan travel agent konvensional.
dianalisis dari berbagai aspek, yaitu aspek hukum, Wawancara dilakukan kepada pemilik travel
aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan agent konvensional yang ingin memulai bisnis
aspek finansial. Penelitian deskriptif ini online travel agent.
didasarkan data-data serta fakta-fakta yang ada
selama penelitian ini dilakukan.
8
Operasionalisasi Variabel
Berikut merupakan operasionalisasi variabel pada penelitian kali ini:
i. SKDU
ii. NPWP
Kelengkapan
Aspek iii. Izin Gangguan / HO Tingkat kemudahan
1 Umum
Hukum iv. SIUP pemenuhan dokumen
v. TDP (Suliyanto, 2010)
i. TDUP
Kelengkapan ii. Keanggotaan ASITA (Presiden Republik Indonesia, 1996)
Khusus iii. Ketentuan Pembuatan Domain
(sumber: wawancara dengan expert)
9
untuk bertanya atau menyampaikan kritik dan umumnya, semua bidang usaha. Terdapat
saran melalui customer service. beberapa kelengkapan umum yang harus
Online travel agent akan menyediakan dipenuhi, yaitu (Dinas Penanaman Modal dan
daftar dan informasi lengkap mengenai kamar Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2017) :
hotel yang akan dipesan mulai dari nama hotel, i. SKDU
alamat hotel, star rating, fasilitas, hingga harga ii. NPWP
kamar per malam. Pada sistem pembayaran, iii. Izin Gangguan / HO
pelanggan dapat melakukan pembayaran melalui iv. SIUP
kartu kredit dan transfer ATM. Terdapat batas v. TDP
waktu pembayaran (jam) yang ditentukan
perusahaan, jika pembayaran yang dilakukan 3. Kelengkapan Khusus
melebihi batas waktu yang telah ditentukan maka Selain dibutuhkan kelengkapan umum untuk
pemesanaan otomatis akan dibatalkan. menjalankan suatu bisnis, dibutuhkan juga
kelengkapan khusus yang perlu dipenuhi oleh
Aspek Hukum
bisnis online travel agent yang akan
Pada penelitian ini, aspek yang dikaji
dijalankan. Kelengkapan khusus adalah
pertama dalam studi kelayakan bisnis online
kelengkapan spesifik yang diperlukan bisnis
travel agent adalah aspek hukum / legal. Aspek
online travel agent online travel agent yang
hukum / legal dari bisnis online travel agent perlu
akan dijalankan. Berikut merupakan
dianalisis kelayakannya agar pada saat bisnis
kelengkapan khusus yang perlu dipenuhi
sudah dijalankan dan pada saat bisnis baru
perusahaan:
dimulai dapat berjalan dengan baik dan tidak
i. TDUP (Dinas Penanaman Modal dan
melanggar peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Pelayanan Terpadu Satu Pintu, 2017)
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan ii. Keanggotaan ASITA (ASITA, 2017)
pada aspek hukum bisnis online travel agent, iii. Ketentuan Pembuatan Domain
yaitu bentuk badan usaha, kelengkapan umum,
dan kelengkapan khusus. Setelah mengumpulkan data mengenai
1. Bentuk Badan Usaha peraturan-peraturan yang berkaitan dengan
Menurut Suliyanto (2010), “kegiatan bisnis bisnis online travel agent serta persyaratan
tidak dapat dilepaskan dari bentuk badan usaha yang harus dipenuhi. Berdasarkan hasil
dan perizinan yang diperlukan untuk wawancara dengan pemilik perusahaan dapat
menjalankan usaha. Bentuk badan usaha diketahui bahwa seluruh persyaratan dapat
dipilih berdasarkan modal yang dibutuhkan, dipenuhi oleh perusahaan sehingga bisnis
jumlah pemilik, dan peraturan perundang- dapat dinyatakan layak dari aspek hukum.
undangan yang berkaitan dengan bisnis yang
Aspek Teknis
akan dijalankan”. Berdasarkan pertimbangan-
Pada aspek teknis pembahasan akan
pertimbangan tersebut, dapat ditetentukan
dilakukan mengenai kebutuhan-kebutuhan teknis
badan usaha yang sesuai dengan bisnis online
yang perlu dipenuhi bisnis online travel agent
travel agent. Bentuk badan usaha yang terpilih
baik pada saat bisnis baru dibuka maupun saat
adalah Perseroan Terbatas (PT) karena
bisnis sudah berjalan. Kebutuhan-kebutuhan
memenuhi seluruh kriteria yang berlaku.
teknis dapat dibagi menjadi kebutuhan perangkat
lunak, kebutuhan perangkat keras, kebutuhan
2. Kelengkapan Umum
fasilitas, dan kebutuhan kemitraan. Sebelum
Kelengkapan umum ini diperlukan pada saat
merinci kebutuhan-kebutuhan tersebut, akan
bisnis baru akan dumulai dan saat bisnis sudah
dibuat proses bisnis. Flow chart dari proses bisnis
berjalan karena terdapat beberapa kelengkapan
dapat dilihat pada Gambar 2.
yang harus diperbaharui secara berkala.
1. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Kelengkapan umum yang dimaksud adalah
kelengkapan yang dibutuhkan bisnis pada
10
Pada proses bisnis online travel agent dapat 3. Kebutuhan Fasilitas
dilihat bahwa keseluruhan proses bisnis yang Kebutuhan fasilitas merupakan kebutuhan
dijalankan berbasis online, oleh sebab itu yang tidak berkaitan langsung dengan bisnis
dibutuhkan perangkat lunak untuk tetapi perlu dipenuhi agar bisnis dapat berjalan
menjalankan seluruh proses tersebut. Menurut dengan baik. Berikut merupakan fasilitas yang
(Sommerville, 2011), kebutuhkan perangkat dibutuhkan untuk menjalankan bisnis online
lunak dapat dibagi menjadi dua, yaitu travel agent:
kebutuhan sistem yang berifat fungsional dan a. Koneksi internet
kebutuhan system yang bersifat non- b. Daya lisrik
fungsional, berikut merupakan penjelasannya: c. Air
a. Kebutuhan fungsional sistem pada d. Penerangan
perangkat lunak e. Meja dan Kursi
Kebutuhan fungsional sistem perangkat
lunak merupakan kebutuhan yang berkaitan 4. Kebutuhan Kemitraan
secara langsung dengan fungsi sistem yang Pada bisnis online travel agent, seluruh
diinginkan. Pada bisnis online travel agent, kegiatan bisnis tidak dapat berjalan tanpa
secara garis besar terdapat tiga kebutuhan adanya kerjasama dengan pihak luar. Pihak
fungsi, yaitu sistem mampu melakukan luar yang dimaksud adalah maskapai
pemesanan tiket pesawat, sistem harus penerbangan, hotel, dan bank.
mampu melakukan pemesanan kamar hotel, Online travel agent hanya berperan menjadi
sistem mampu melakukan fungsi internal agen yang berfungsi sebagai perantara yang
perusahaan. menghubungkan antara penyedia jasa layanan
b. Kebutuhan non-fungsional sistem perangkat wisata dengan konsumennya (Mentri Hukum
lunak dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, 2009).
Kebutuhan non-fungsional dari sistem Maskapai penerbangan dan hotel berperan
perangkat lunak online travel agent adalah sebagai supplier dalam bisnis online travel
kebutuhan yang bukan merupakan fungsi agent. Sedangkan bank berperan dalam
dari sistem tetapi dibutuhkan agar sistem kegiatan pembayaran baik dari konsumen
perangkat lunak dapat berjalan dengan baik. maupun ke supplier.
kebutuhan-kebutuhan non-fungsional dari
sistem perangkat lunak online travel agent 5. Lokasi Bisnis
yaitu portability, interface, reliability, Menurut Suliyanto (2010), lokasi bisnis adalah
usability, maintainability, dan performance. lokasi di mana bisnis akan dijalankan. Pada
bisnis online travel agent, lokasi bisnis yang
2. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)
dimaksud adalah lokasi perkantoran.
Setelah mengetahui kebutuhan perangkat
Pertimbangan yang digunakan dalam
lunak, dibutuhkan juga beberapa peralatan agar
menentukan lokasi kantor ini adalah
sistem perangkat lunak dapat dijalankan
pertimbangan biaya. Lokasi kantor yang dipilih
dengan baik. Peralatan yang dibutuhkan
untuk bisnis online travel agent beralamat pada
diidentifikasi berdasarkan wawancara dengan
Jl. Veteran No.46, Bandung.
pemilik online travel agent. Berikut
Alasan pemilihan letak kantor adalah
merupakan peralatan yang dibutuhkan untuk
karena saat ini bangunan tersebut dimiliki
menjalankan bisnis online travel agent:
pemilik untuk kantor bisnis travel agent
a. Komputer
konvensionalnya, pada bangunan tersebut
b. Printer dan Scanner
masih terdapat space kosong yang dapat
c. Router dan Modem
digunakan untuk kegiatan operasional bisnis
barunya yaitu bisnis online travel agent. Saat
11
ini, kegiatan operasional bisnis travel agent peralatan, fasilitas, dan lokasi, terdapat hal lain
konvensional hanya berada di lantai 1. yang dibutuhkan agar kegiatan operasional bisnis
online travel agent dapat berjalan dengan baik.
1. Masuk website /
aplikasi travel Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan
online
tenaga kerja atau sumber daya manusia, yang
2. Memilih jenis
tercakup pada aspek manajemen. Pada analisis
layanan yang
diinginkan
aspek manajemen bisnis online travel agent ini,
akan dibahas mengenai struktur organisasi
3. Melakukan
perusahaan dari bisnis online travel agent,
Pemesanan
deskripsi jabatan, dan kebutuhan karyawan
beserta spesifikasinya.
4. Terdapat
Ya 1. Struktur Organisasi
pesanan lain?
Struktur organisasi yang dipilih untuk bisnis
Tidak online travel agent ini adalah struktur
5. Memeriksa total
organisasi fungsional. Menurut Suliyanto
transaksi
(2010), “struktur organisasi fungsional
merupakan struktur organisasi yang
Tidak
mengelompokan individu-individu pada
6. Pesanan
sudah sesuai? organisasi berdasarkan pekerjaan yang sama.
Ya Struktur organisasi ini cocok diterapkan pada
7. Melakukan
organisasi yang masih kecil dengan sumber
pembayaran
daya terbatas dan lini produk yang tidak
banyak”. Rancangan struktur organisasi awal
8. Menerima bukti bisnis online travel agent dapat dilihat pada
pemesanan
Gambar 3.
13
menentukan target pasar dan posisi perusahaan ingin dilakukan bisnis online travel agent
di pasar yang telah dituju. Metode yang ini adalah sebagai online travel agent yang
digunakan untuk menentukan hal tersebut menyediakan harga-harga murah dan dapat
adalah segmenting, targeting, and positioning. melakukan pemesanan dengan mudah dan
Berikut merupakan penjelasan dari metode cepat.
tersebut :
Aspek Finansial
a. Segmenting
Pada penelitian ini, analsis pada aspek
Menurut Suliyanto (2010), segmentasi
finansial dilakukan paling akhir setelah analisis
pasar merupakan kegiatan membagi-bagi
pada aspek pasar, hukum, teknis, dan manajemen
pasar yang bersifat heterogen dari suatu
selesai dilakukan. Hal tersebut disebabkan pada
produk ke dalam satuan-satuan pasar
analisis aspek finansial memerlukan informasi
(segmen pasar) yang besifat homogen.
yang berkaitan dengan aspek-aspek lainnya.
Segmentasi pasar bertujuan agar perusahaan
Aspek finansial dapat dikatakan aspek utama yang
lebih mudah dalam melayani berbagai
harus diperhatikan karena memegang peranan
kebutuhan dan keinginan pasar.
penting dalam menentukan layak atau tidaknya
Berdasarkan wawancara yang telah
suatu bisnis dijalankan. Pada analisis aspek
dilakukan dengan pemilik bisnis online
finansial akan dilakukan perkiraan penjualan,
travel agent, segmentasi pasar pada bisnis
perhitungan kebutuhan investasi, proyeksi laba
online travel agent akan dibagi berdasarkan
rugi, perhitungan arus kas, dan penilaian investasi.
psikografis. Segmentasi tersebut dipilih
Metode yang akan digunakan dalam penilaian
berdasarkan pengalaman pemilik pada
investasi antara lain : analisis net present value
travel agent konvensional yang sudah
(NPV), analisis payback period, dan analisis
berjalan. Faktor psikologis yang akan
internal rate of return (IRR).
digunakan adalah prioritas traveler dalam
1. Perhitungan Kebutuhan Biaya Investasi Awal
melakukan perjalanan. Prioritas traveler
Untuk memulai sebuah bisnis dibutuhkan
dalam melakukan perjalanan dapat dibagi
modal atau investasi awal. Modal yang
menjadi tiga, yaitu turis, backpacker, dan
digunakan untuk investasi awal dan modal
flashpacker.
kerja dari bisnis online travel agent berasal
b. Targeting dari tiga orang investor dan tidak
Targeting atau penetapan pasar sasaran menggunakan pembiayaan dari pihak lainnya,
adalah tahap selanjutnya yang dilakukan seperti bank. Perincian biaya investasi awal
setelah membagi-bagi pasar. Pasar yang yang akan dikeluarkan untuk memulai bisnis
dipilih akan dilayani oleh perusahaan online travel agent dapat dilihat pada Tabel 2.
dengan cara memenuhi kebutuhannya.
Bisnis online travel agent yang akan 2. Perhitungan Biaya Tiap Tahun
dijalankan akan menetapkan sasaran pasar Dalam menjalankan sebuah bisnis tentunya
pada segmen backpacker. Pemilik memilih terdapat biaya yang harus dikeluarkan
segmen tersebut karena berdasarkan travel perusahaan. Pada bisnis online travel agent
agent konvensional yang sudah berjalan, terdapat biaya-biaya yang harus dikeluarkan
sudah dapat melayani segmen turis dan setiap tahunnya selama bisnis berjalan. Biaya-
flashpacker. biaya tersebut mencakup biaya sewa bangunan,
biaya operasional perusahaan, biaya
c. Positioning administrasi, dan gaji karyawan. Berikut
Positioning / posisi pasar yang diinginkan merupakan rincian biaya tersebut :
perusahaan adalah upaya perusahaan dalam a. Total biaya marketing and business
membentuk citra atau pandangan konsumen development: Rp. 350.000.000,00 per
pada produk yang ditawarkan oleh tahun.
perusahaan. Posisi pasar / positioning yang
14
b. Total biaya sewa bangunan: Rp. e. Total gaji karyawan: Rp. 359.385.000,00 per
30.000.000,00 per tahun. tahun
c. Total biaya administrasi: Rp. 5.000.000,00 Biaya-biaya tersebut akan muncul setiap
per tahun. tahunnya dengan kenaikan yang mengikuti tingkat
d. Total biaya operasional Rp. 39.000.000,00 inflasi.
per tahun.
Tabel 2. Biaya investasi awal
Bentuk Harga Jumlah Investasi
Peralatan Kantor
Meja komputer Rp 1.100.000,00 5 Rp 5.500.000,00
Perizinan
Pendirian PT 1
HO 1
TDP 1
TDUP 1
Software System
Total Rp 532.845.000,00
3. Estimasi Penjualan dan Pendapatan kali dalam setahun sehingga dapat diestimasi
Pada estimasi penjualan akan digunakan jumlah perjalanan yang dilakukan sebanyak
estimasi besar pasar yaitu sebesar 256.800 dua perjalanan per orang tiap tahunnya.
orang backpacker. Estimasi tersebut Dengan estimasi tersebut dapat dihitung
didapatkan berdasarkan informasi jumlah jumlah perjalanan dalam satu tahun sebanyak
anggota empat komunitas backpacker terbesar 513.600 perjalanan, atau dalam sehari terdapat
di Indonesia. Rata-rata seorang backpacker 1.426 perjalanan. Target yang ditetapkan oleh
akan melakukan perjalanan dua sampai lima perusahaan dapat dilihat pada Tabel 3.
15
Tabel 3. Target penjualan perusahaan Tabel 4. Hasil perhitungan pendapatan
Estimasi Jumlah Skenario
Jenis hari Target Tah
pemesanan/hari Pessimistic Most Likely Optimistic
un
Weekdays 10% 142 (dalam ribu (dalam ribu (dalam ribu
ke-
Weekend 15% 213 rupiah) rupiah) rupiah)
Holiday / high
20% 285 1 44.222.400 55.281.600 60.804.000
season
(Sumber: Hasil perhitungan penulis) 2 53.064.000 66.333.600 72.964.800
3 63.669.600 79.596.000 87.554.400
Setelah mengetahui target penjualan yang
105.062.40
ditetapkan perusahaan, dapat dilakukan 4 76.404.000 95.512.800
0
perhitungan estimasi jumlah pemesanan tiap 5
91.687.200.0
114.612.000
126.064.80
00 0
bulan dengan asumsi dalam satu bulan terdapat
(Sumber: Hasil perhitungan penulis)
22 hari weekday dan 8 hari weekend.
Terdapat tiga skenario dalam perhitungan Asumsi kedua yang digunakan adalah gaji
jumlah pemesanan, yaitu pesimistic, most karyawan dan pimpinan meningkat tiap
likely, dan optimistic. Pada skenario tahunnya selama lima tahun sesuai tingkat
pesimistic, jumlah pemesanan diasumsikan kenaikan UMK pada tahun 2017, yaitu sebesar
80% dari target yang telah ditetapkan. Pada 8,25%. Pemilik menetapkan keuntungan yang
skenario most likely jumlah pemesanan diperoleh dari penjualan sebesar 1,5%. Pajak
diasumsikan sama dengan target yang telah penghasilan dihitung dengan 25% dari
dtetapkan oleh perusahaan. Sedangkan pada pendapatan kena pajak atau laba sebelum
skenario optimistic jumlah pemesanan pajak. Perhitungan tersebut sesuai dengan
diasumsikan 110% dari target yang telah peraturan perhitungan pajak penghasilan untuk
ditetapkan oleh perusahaan. badan usaha dengan peredaran bruto lebih dari
Pemilik bisnis online travel agent 50 miliar. Proyeksi laporan keuangan disusun
mengasumsikan rata-rata nilai dari setiap menggunakan tiga skenario sesuai skenario
transaksi sebesar Rp. 800.000,00. Asumsi pendapatannya.
tersebut didasarkan dari pengalaman pemilik
dalam menjalankan bisnis travel agent 5. Arus Kas
konvensionalnya saat ini. Berdasarkan data Setelah membuat proyeksi laporan laba rugi
estimasi jumlah pemesanan dan asumsi nilai selama lima tahun, dapat dibuat arus kas
transaksi, dapat dihitung pendapatan berdasarkan informasi yang diperoleh dari
perusahaan tiap bulan serta tiap tahunnya laporan laba rugi tersebut. Informasi yang
selama lima tahun. Hasil perhitungan digunakan untuk menyusun arus kas adalah
pendapatan tiap tahun pada ketiga skenario laba setelah pajak (NPAT). Arus kas berfungsi
dapat dilihat Tabel 4. untuk mengetahui kas yang dimiliki
perusahaan tiap tahunnya. Sama seperti
4. Proyeksi Laporan Laba Rugi laporan laba rugi, arus kas juga disusun
Berdasarkan estimasi biaya investasi awal, berdasarkan tiga skenario. Contoh arus kas
biaya per tahun, serta pendapatan per tahun pada skenario most likely dapat dilihat pada
dapat disusun proyeksi laporan keuangan Tabel 5.
selama lima tahun. Pada penyusunan proyeksi
laporan laba rugi selama lima tahun terdapat
beberapa asumsi yang digunakan, yaitu biaya
operasional kantor, biaya administrasi, biaya
perawatan peralatan kantor dan bangunan, dan
biaya tak terduga meningkat tiap tahun
mengikuti tingkat inflasi. Tingkat inflasi yang
digunakan adalah rata-rata tingkat inflasi
selama 12 bulan terakhir.
16
Tabel 5. Arus kas skenario most likely (dalam jutaan rupiah) Period, investasi dapat dikatakan layak jika PP >
Tahun 0 1 2 3 4 5 lama periode maksimum yang ditetapkan pemilik
(533, untuk mengembalikan uang investasi. Pemilik
Investasi Awal
00) telah menetapkan lama maksimum untuk
Laba Bersih
55, 110, 179, 266, 372, mengembalikan uang selama lima tahun.
Setelah Pajak
62 76 87 01 79
(NPAT) Tabel 6. Hasil peniliaian aspek finansial
11, 11,2 11,2 11,2 11,2 Skenario
Depresiasi Kriteria
20 0 0 0 0
Penilaian
Nilai Sisa Pessimistic Most Likely Optimistic
0
Peralatan
Nilai Sisa -Rp Rp Rp
308 NPV 240.093.379, 506.333.909, 879.272.25
Modal Kerja
34 34 2,79
Arus Kas (533, 66, 121, 191, 277, 691,
Bersih 00) 82 95 07 21 98 IRR -4,12% 27,29% 41%
(Sumber: Hasil perhitungan penulis)
Discounted
Payback
Penilaian Aspek Finansial Period
5,77 3,97 3,03
Penilaian aspek finansial akan dilakukan (tahun)
dalam jangka waktu lima tahun. Terdapat Tidak
beberapa metode yang akan digunakan untuk Layak Layak
Keputusan Layak
menilai kelayakan aspek finansial pada bisnis (Sumber: Hasil perhitungan penulis)
online travel agent. Metode pertama yang
digunakan adalah Net Present Value (NPV). NPV Setelah melakukan penilaian kelayakan
digunakan untuk mengetahui nilai bersih saat ini investasi pada ketiga skenario, dapat dibuat tabel
dari investasi yang dilakukan. Untuk menilai rekap penilaian investasi. Tabel rekap penilaian
kelayakan dengan metode NPV diperlukan data investasi dapat dilihat pada Tabel 6. Pada tabel
arus kas bersih tiap tahun dan tingkat tersebut dapat dilihat bahwa pada skenario most
pengembalian minimum yang diinginkan. Metode likely dan optimistic dapat dikatakan layak karena
kedua yang digunakan adalah Internal Rate of telah memenuhi tiga kriteria penilaian investasi
Return (IRR). IRR digunakan untuk mengetahui yang telah ditentukan, yaitu nilai IRR sebesar
tingkat pengembalian dari investasi yang 27,29% dan 41%, keduanya melebihi 6,75%, nilai
dilakukan. Untuk menilai kelayakan dengan NPV diakhir tahun kelima sebesar Rp.
metode IRR dibutuhkan data nilai saat ini pada 506.333.909,34 dan Rp. 879.2727.232,78
setiap tahun. Metode ketiga yang digunakan keduanya bernilai positif (>0), dan nilai
adalah Discounted Payback Period. Discounted discounted payback period sebsar 3,79 dan 3,03
Payback Period digunakan untuk mengetahui tahun, keduanya lebih cepat dari 5 tahun.
lama periode yang diperlukan untuk Sedangkan pada skenario pessimistic bisnis
mengembalikan uang yang telah diinvestasikan. dikatakan tidak layak karena nilai NPR diakhir
Untuk menilai kelayakan dengan metode tahun kelima sebesar –Rp. 240.093.379,34 yang
Discounted Payback Period dibutuhkan informasi berarti masih mengalami kerugian (<0), nilai IRR
mengenai kumulatif nilai saat ini tiap tahunnya. sebesar -4,12%, lebih rendah dari 6,75%, dan
Bisnis online travel agent dapat dikatakan nilai discounted payback period sebsar 5,77 tahun,
layak jika penilaian dari ketiga metode yang lebih lama dari waktu yang ditentukan selama 5
digunakan menunjukan hasil yang baik. Pada tahun.
metode NPV, investasi dapat dinilai baik jika
KESIMPULAN
NPV>0 (bernilai positif). Pada metode IRR,
investasi dapat dikatakan layak jika IRR> tingkat Setelah melakukan penelitian mengenai
pengembalian minimum yang diinginkan pemilik. studi kelayakan bisnis online travel agent, dapat
Pemilik menginginkan tingkat pengembalian ditarik beberapa kesimpulan. Berikut merupakan
sebesar 6,75%. Pada metode Discounted Payback kesimpulan yang diperoleh:
17
1. Bisnis online travel agent dinyatakan layak 3. Perusahaan sebaiknya memperhitungakan
untuk dijalankan berdasarkan aspek hukum. aspek lain yang mungkin mempengaruhi
Seluruh persyaratan dan dokumen yang berjalannya bisnis.
berkaitan dengan hukum bisnis online travel
Saran untuk Penelitian Selanjutnya
agent dapat dipenuhi oleh perusahaan.
Saran yang diberikan kepada perusahaan
2. Bisnis online travel agent dinyatakan layak
bertujuan untuk meningkatkan dan
untuk dijalankan berdasarkan aspek teknis.
mempertahankan kelancaran bisnis online travel
Seluruh kebutuhan teknis dari bisnis online
agent saat bisnis sudah dijalankan. Berikut
travel agent dapat dipenuhi oleh perusahaan.
merupakan saran-saran yang dapat diberikan:
3. Bisnis online travel agent dinyatakan layak
1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
untuk dijalankan berdasarkan aspek
menyusun business plan dan marketing plan
manajemen. Seluruh kebutuhan manajemen
untuk bisnis online travel agent.
bisnis online travel agent dapat dipenuhi oleh
2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
perusahaan.
membuat analisis sensitivitas pada aspek
4. Bisnis online travel agent dinyatakan layak
finansial.
untuk dijalankan berdasarkan aspek pasar.
3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk
Terdapat potensi pasar yang baik dan terdapat
membuat analisis manajemen resiko dari bisnis
target pasar untuk bisnis online travel agent.
online travel agent.
5. Bisnis online travel agent dinyatakan layak
untuk dijalankan berdasarkan aspek finansial
DAFTAR PUSTAKA
hanya pada skenario optimistic dan most likely.
Sedangkan pada skenario pessimistic bisnis ASITA. 2017. Prosedur dan Persyaratan Menjadi
dinyatakan tidak layak. Bisnis online travel Aanggota ASITA DKI Jakarta.
agent dinilai menggunakan net present value https://asitajakarta.org/prosedur-
(NPV), internal rate of return (IRR), dan persyaratan-keanggotaan/
payback period. Bisnis online travel agent Badan Pusat Statistik. 2012. Perkembangan APW
dinilai baik dengan kriteria-kriteria penilaian (Agen Perjalanan Wisata) Berskala
tersebut pada kedua skenario, yaitu optimistic Menengah dan Besar Menurut Provinsi.
dan most likely dan dinilai buruk pada skenario https://www.bps.go.id/Subjek/view/id
pessimistic. Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden. (1990).
Undang-Undang Republik Indonesia
Saran untuk Perusahaan Nomor 9 Tahun 1990.
Saran yang diberikan kepada perusahaan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
bertujuan untuk meningkatkan dan Satu Pintu. (2017). Persyaratan
mempertahankan kelancaran bisnis online travel Pembuatan Izin Gangguan.
agent saat bisnis sudah dijalankan. Berikut http://dpmptsp.bandung.go.id/izin/index.p
merupakan saran-saran yang dapat diberikan: hp/syarat_prosedur
1. Perusahaan disarankan menggunakan digital Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
marketing sebagai metode pemasaran, agar Satu Pintu. 2017. Persyaratan Pembuatan
dapat mencapai target penjualan yang Izin Usaha Perdagangan.
ditetapkan. Digital marketing merupakan http://dpmptsp.bandung.go.id/izin/index.p
saluran pemasaran yang sesuai dengan target hp/syarat_prosedur
pasar yang dituju pada aspek pasar. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
2. Berkaitan dengan aspek teknis, perusahaan Satu Pintu. 2017. Persyaratan Pembuatan
dapat memperkuat hubungan partnership Surat Keterangan Domisili Usaha.
dengan pihak luar, baik dengan maskapai http://dpmptsp.bandung.go.id/izin/index.p
penerbangan dan hotel maupun dengan bank hp/syarat_prosedur
agar proses bisnis dapat berjalan dengan baik.
18
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Edisi Ketujuh. Jakarta: Literata Lintas
Satu Pintu. 2017. Persyaratan Pembuatan Media
Tanda Daftar Perusahaan. Tempo.co. (2017). Target Kunjungan 20 Juta
http://dpmptsp.bandung.go.id/izin/index.p Wisatawan Asing Diyakini Tercapai.
hp/syarat_prosedur https://bisnis.tempo.co/read/832505/targ
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu et-kunjungan-20-juta-wisatawan-asing-
Satu Pintu. 2017. Persyaratan Pembuatan diyakini-tercapai
Tanda Daftar Usaha Pariwisata. Diunduh Umar, Husein. 2015. Studi Kelayakan Bisnis Edisi
dari Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
http://dpmptsp.bandung.go.id/izin/index.p Utama.
hp/syarat_prosedur Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2013. Edisi ke-
Indonesia Invesments. (2016). Industri Pariwisata empat. Jakarta: Departemen Pendidikan
Indonesia. Bisnis. https://www.indonesia- dan Kebudayaan RI.
investments.com/id/bisnis/industri- Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
sektor/pariwisata/item6051 Indonesia. 2009. Undang-Undang RI No
Jati, G. P. (2014). Tergerusnya Penjualan Tiket 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.
via Travel. CNN Indonesia. http://www.wisatakandi.com/2011/11/un
Kasmir dan Jakfar. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. dang-undang-ri-no-10-tahun-2009.html
Cetakan ke Delapan. Jakarta: Kencana. Sommerville. 2011. Software Engineering 9th
Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane. 2012. edition. Pearson Education. United
Marketing Managment 14th Edition. States of America
New Jersey: Pretince Hall.
Newman, Donald G. 2013. Engineering Economic
Analysis 9th Edition Oxford University
Press. New York.
Presiden Republik Indonesia. (1996).
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 1996
TENTANG PENYELENGGARAAN
KEPARIWISATAAN. September, 1–2.
Rangkuti, Freddy. 2012. Studi Kelayakan Bisnis
& Investasi. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Sari, E. V. (2014). Penjualan Tiket.com Tumbuh
80 persen 2015. CNN Indonesia.
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/
20141010123333-92-6006/penjualan-
tiketcom-tumbuh-80-persen-2015/
Statista. 2017. Online Travel Booking Indonesia.
Diunduh dari
https://www.statista.com/outlook/262/12
0/online-travel-
booking/indonesia#takeaway pada
tanggal 2 Mei 2017.
Suliyanto. 2010. Studi Kelayakan Bisnis:
Pendekatan Praktis. Yogyakarta: ANDI.
Sundjaja, Ridwan, Inge Barlian, & Dharma Putra
Sundjaja. 2013. Manajemen Keuangan 2
19