Anda di halaman 1dari 5

Nama : Bella Intan Feronica

NIM : 01021181924193

Prodi : Ekonomi Pembangunan

Mata Kuliah : Ekonomi Industri (B)

Dosen Pengajar : Drs. Muhammad Teguh, M. Si

Analisis Tingkat Konsentrasi Industri Rokok di Indonesia Tahun 2018

Konsentrasi industri adalah situasi yang menunjukkan derajat penguasaan


pasar oleh perusahaan-perusahaan industri yang berada di dalam suatu pasar.
Pada masing-masing jenis struktur pasar memiliki derajat konsentrasi penguasaan
pasar yang berbeda-beda sesuai dengan jenis struktur pasar yang dimiliki (Teguh,
2010: 84). Industri yang berstruktur pasar persaingan sempurna memiliki tingkat
konsentrasi industri yang berbeda dibandingkan dengan industri yang berstruktur
pasar monopoli, berlaku juga pada industri monopoli

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi


perokok di atas usia 15 tahun mencapai 33,8 persen dan penduduk usia 10-18
tahun meningkat dari 7,2 persen di tahun 2013 menjadi 9,1 persen di tahun 2018.

1. Indeks Pengukuran Konsentrasi Industri


Rasio Konsentrasi (CR)
n
Xi
CR n ∑
i=1 Tj
Dimana;
n = jumlah perusahaan industri yang dapat diukur
X = besarnya nilai absolut dari variabel yang sedang diamati pada
sejumlah perusahaan ke-i
T = mewakili jumlah keseluruhan nilai absolut dari variabel yang diukur
atau diamati dalam industri tersebut.
Tabel Tipe-Tipe Struktur Pasar Oligopoli

CR (%) Tipe Struktur Pasar


>85 Oligopoli konsentrasi tinggi
84-70 Oligopoli konsentrasi sedang
69-45 Oligopoli konsentrasi rendah
44-30 Oligopoli rendah
<30 Poli-poli/atomistik
Sumber: Hasibuan, (1994).

Jenis oligopoli menurut Joe S. Bain:

a. Tipe IA dimana 4 perusahaan terbesar menguasai 87% dari total penawara


n barang di pasar dan tipe IB,dimana 8 perusahaan terbesar menguasai seki
tar 99%. Jenis oligopoli disebut oligopoli penuh.
b. 4 perusahaan terbesar menguasai sekitar 72% penawaran dan 8 perusahaan
terbesar memiliki andil 88%.
c. 4 perusahaan terbesar menguasai 61% penawaran dan 8 perusahaan terbes
ar memiliki peranan 77% penawaran.
d. 4 perusahaan terbesar menguasai sekitar 38% penawaran dan 8 perusahaan
terbesar menguasai sekitar 45% penawaran.
e. 4 perusahaan terbesar menguasai sekitar 22% penawaran dan 8 perusahaan
terbesar menguasai sekitar 32% penawaran.

2. Indeks Herfindahl (IHH)

IHH mengukur distribusi penguasaan pasar atau ukuran konsentrasi pasar


dengan menjumlahkan kuadrat dari pangsa pasar masing-masing perusahaan.

n=k
IHH = ∑
i=1
((Tx))
2

IHH = S12 + S22 + S32+ ……… + S102

 n : Jumlah perusahaan yang terdapat dalam industri


 x :Besaran absolut dari variabel yang diamati pada perusahaan ke-I,
 T :Jumlah keseluruhan dari nilai variabel yang diukur
Kriteria struktur pasar berdasarkan perhitungan HHI:

a. Sebuah H bawah 0,01 (atau 100) menunjukkan industri yang sangat


kompetitif.
b. Sebuah H bawah 0,15 (atau 1.500) menunjukkan sebuah industri
terkonsentrasi.
c. Sebuah H antara 0,15-0,25 (atau 1.500 ke 2.500) menunjukkan konsentrasi
moderat, pemain memiliki kekuatan oligopoli.
d. Sebuah H di atas 0,25 (di atas 2.500) menunjukkan konsentrasi tinggi,
pemain memiliki kekuatan monopoli.

3. Metode Yang Digunakan

Dalam analisis ini kita akan mengukur tingkat konsentrasi industri rokok di
Indonesia tahun 2018, alat pengukuran yang digunakan untuk menentukan tingkat
konsentarasi industri farmasi adalah Indeks Herfindahl (IH).

Pengukuran tingkat konsentrasi industri dengan Indeks Herfindahl akan


dihitung berdasarkan konstribusi pangsa pasar dari semua perusahaan yang ada
dalam industri farmasi.

Data yang digunakan menggunakan data sekunder yang didapat melalui


AC Nielsen, yaitu pangsa pasar Perusahaan Rokok di 9 Perusahaan tahun 2018.

Tabel 1. Market Size Perusahaan Rokok di Indonesia 2018

CR4(%
Nama Perusahaan Market Share (%) ) IHH(S²) dalam %
HM Sampoerna 38,24 38,24 1.462,2976
Djarum 21,12 21,12 446,0544
Gudang Garam 14,17 14,17 200,7889
Karya Dibya
Mahardika 3,02 3,02 9,1204
Gandum PT 1,62 2,6244
Nojorono 1,44 2,0736
Nikorama Tobacco 0,64 0,4096
Jaya Makmur 0,61 0,3721
Bintang Bola Dunia 0,31 0,0961
Total 81,17 76,55 2.123,8371
Sumber: IMS Quintiles, diolah.

Table di atas menunjukkan 9 perusahaan industry rokok di Indonesia 2018


dengan pangsa pasar tertinggi 38,24% dikendalikan oleh HM Sampoerna. Dari
Tabel 1 diketahui bahwa nilai rasio konsentrasi pasar dari empat perusahaan
dengan market share terbesar diperoleh:

CR4 = S1+ S2 + S3 + S4

= 38,24% + 21,13% + 14,17% + 3,02%

= 76,55%

Konsentrasi dari empat industri rokok yang ditinjau dari nilai market share
adalah sebesar 76,55% yang dikuasai oleh 4 perusahaan terbesar yaitu HM
Sampoera, Djarum, Gudang Garam, dan Karya Dibya Mahardika, sisanya 23,45%
dikuasai oleh perusahaan lain. Menurut teori Joe S.Bian hasil perhitungan ini
merupakan rasio konsentrasi pasar 76,55% masuk ke dalam kelompok 2 yaitu
ologopoli tipe 2 dengan tingkat konsentrasi sedang.

Untuk Nilai Indeks Herfindahl-Hierschmann (IHH) dari industri farmasi


digunkan perhitungan sebagi berikut:

IHH = S12 + S22 + S32+ ……… + S102

= 38,242 + 21,132 + 14,172 + 3,022

= 1.462,2976 + 446,0544 + 200,7889 + 9,1204

= 2.118,2613

Maka, Indeks Herfindahl Hiershmann (IHH) adalah 2.118,2613 dan


termasuk ke dalam pasar yang terkonsentrasi Sebuah H antara 0,15-0,25 (atau 1.500
ke 2.500) menunjukkan konsentrasi moderat dan pemain memiliki kekuatan oligopoli
yaitu ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar dan dapat menentukan
harga..
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap industri Personal Computer
(PC) menyatakan bahwa industri tersebut dengan CR 4 adalah 76,55% dan IHH
adalah 2.118,2613. Maka, dapat disimpulkan bahwa industri ini memiliki tingkat
konsentrasi pasar yang sedang dan memiliki kekuatan oligopoli.

Anda mungkin juga menyukai