Anda di halaman 1dari 7

eISSN 2338-199X e-GiGi.

2020;8(2):86-92
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/eg.8.2.2020.30633
KemenRistekdikti RI No. 30/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi

Tata Laksana Perawatan Ulkus Traumatik pada Pasien Oklusi


Traumatik: Laporan Kasus

Bayu V. Violeta,1,2 Bambang T. Hartomo1.2

1
Jurusan Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto,
Jawa Tengah
2
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unsoed, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa
Tengah
Email: bambang.hartomo@unsoed.ac.id

Abstract: Traumatic oral ulcer is commonly caused by mucosal injury due to mastication or
speaking, warm food or drink, sharp restoration surface, as well as partial broken restored tooth.
We reported a case of traumatic oral ulcer in an 18-year-old female who was admitted to the
RSGM Unsoed due to painfull sensation on the lesion. Objective examination revealed two
lesions, as follows: tooth 47, painfull ulcer in buccal mucosa, solitary, whitish red, white border
(punch-out), 4 mm in diameter; teeth 33 and 34, an irregular fissure, solitary, on the 2/3 posterior
part of the tongue, 2 mm in depth, 1 cm in length, and not painfull. The diagnosis of this case
was traumatic ulcer due to traumatic occlusion based on anamnesis, examination, and occlusion
check using articulating paper on the nearest antagonistic tooth to the lesion. The treatment
included Dental Health Education (DHE) concerning proper tooth brushing, topical triamci-
nolone acetonide application for 5 days, dan selective grinding of teeth 17 and 47. After one-
week follow-up, the ulcer had improved and no hyperemia, therefore, the patient could chew
comfortably.
Keywords: traumatic ulcer, traumatic occlusion, selective tooth grinding

Abstrak: Ulkus traumatik biasanya disebabkan oleh tergigitnya dinding mukosa ketika makan
atau berbicara, meminum dan memakan yang panas, permukaan restorasi gigi yang tajam,
maupun adanya tumpatan yang pecah sebagian. Kami melaporkan kasus seorang perempuan
berusia 18 tahun dengan kondisi ulkus traumatik datang ke RSGM Unsoed karena merasa
terganggu dan perih pada bagian yang luka. Pada pemeriksaan objektif didapatkan pada gigi 47,
lesi berupa ulkus pada area mukosa bukal, tunggal, berwarna merah keputihan, dengan
peninggian pada tepi berwarna putih, nyeri, diameter 4 mm; dan pada gigi 33 dan 34, lesi berupa
fisura memanjang, berbentuk iregular, tunggal, pada 2/3 dorsum lidah dengan kedalaman 2 mm,
panjang 1 cm, tidak terasa nyeri. Diagnosis kasus ini ialah ulkus traumatik akibat oklusi
traumatik berdasarkan anamnesis, pemeriksaan, dan cek oklusi menggunakan articulating paper
pada gigi antagonis terdekat dengan lesi. Penatalaksanaan meliputi Dental Health Education
(DHE) yaitu cara sikat gigi yang baik dan benar, pemberian triamcinolone acetonide topical
selama 5 hari, dan selective grinding pada gigi 17 dan 47. Setelah satu minggu pada pengecekan
didapatkan perbaikan ulkus dan tidak ditemukan pembengkakan sehingga pasien sudah nyaman
untuk makan pada area tersebut.
Kata kunci: ulkus traumatik, oklusi traumatik, selective grinding, trauma mekanik

PENDAHULUAN dalam proses mastikasi dan fonasi. Ter-


Sariawan atau ulkus banyak ditemukan ganggunya fungsi mastikasi dan fonasi
dalam kehidupan sehari-hari. Umumnya dapat memengaruhi kehidupan sosial dan
lesi ulkus terasa nyeri serta mengganggu terganggunya penyerapan dari zat gizi

86
Violeta, Hartomo: Tata laksana perawatan ulkus traumatik … 87

sehari-hari. Lesi dari ulkus biasanya terasa kompos mentis, BB 43 kg, TB 155 cm,
nyeri karena hilangnya permukaan jaringan tekanan darah 110/80 mm Hg, nadi
epitel pada suatu jaringan lunak dalam 70x/menit, pernapasan 20x/menit, dan suhu
mulut, yang akan memengaruhi aspek badan 360C. Past medical history dan
stomatognasi. Tata laksana ulkus yang social history tidak ada kelainan.
tepat sangat diperlukan untuk pengobatan Pada pemeriksaan objektif diperoleh
yang optimal.1 pada gigi 47: terdapat lesi berupa ulkus
Ulkus dapat disebabkan oleh trauma pada area mukosa bukal, lesi tunggal
fisik berupa tergigit, adanya permukaan berwarna merah keputihan dengan tepi
gigi yang tajam akibat karies, tepian meninggi berwarna putih, nyeri, diameter 4
restorasi yang tajam karena kurang baiknya mm; pada gigi 33 dan 34, terdapat lesi
finishing polishing, tumpatan yang pecah, berupa fisura memanjang, berbentuk ire-
memakan makanan yang masih panas, gular, lesi tunggal pada 2/3 dorsum lidah
reccurent aphtous stomatitis, trauma kimia dengan kedalaman 2 mm dan panjang 1
seperti aspirin burn, serta kekurangan zat cm, tidak terasa nyeri (Gambar 1).
besi, vitamin B12, dan asam folat.2
Penegakan diagnosis ulkus yang tepat
dapat mempermudah tenaga kesehatan
dalam pemberian terapi yang sesuai sehing-
ga meminimalkan ulkus agar tidak berkem-
bang menjadi semakin parah. Lesi ulkus
traumatik dapat sembuh dengan sendirinya
dalam waktu 10 hingga 14 hari apabila
iritan atau penyebab dihilangkan karena
dalam rentang waktu tersebut akan terjadi
proses keratinisasi dan pembaharuan sel-sel
epitel mukosa oral.3 Penanganan ulkus Gambar 1. Ulkus traumatik pada pasien
traumatik yang utama ialah menghilang-
kan penyebab trauma dan pemberian obat Cek oklusi dilakukan dengan menggu-
antiinflamasi, seperti kortikosteroid topikal nakan articulating paper pada gigi anta-
dan intralesi, juga anastetikum lokal.2 gonis terdekat. Berdasarkan anamnesis,
Mengingat kejadian ulkus traumatik letak lesi, dan hasil cek oklusi maka pasien
sering ditemukan dalam praktek sehari-hari ini didiagnosis sebagai ulkus traumastik et
maka penulis tertarik untuk membahas causa oklusi traumatik. Sebagai diagnosis
mengenai penyebab, tanda dan gejala, banding kasus ini ialah stomatitis aphtosa
penampakan klinis, serta tatalaksana ulkus rekuren (SAR). Pasien menyangkal adanya
traumatik pada seorang pasien yang meng- stres akademik ataupun pribadi sehingga
alami oklusi traumatik di RSGMP dapat disimpulkan bahwa diagnosis SAR
Universitas Jalan Sudirman (UNSOED) dapat disingkirkan.
Purwokerto. Perawatan yang dilakukan pada pasien
ini ialah Dental Health Education (DHE)
LAPORAN KASUS meliputi cara sikat gigi yang baik dan
Seorang pasien IN, berusia 18 tahun, benar, terapi medikamentosa seperti pem-
jenis kelamin perempuan, berobat ke berian triamcinolone acetonide selama 5
RSGMP UNSOED tanggal 3 November hari, dan dilakukan selective grinding pada
2016 dengan keluhan utama adanya saria- gigi 17 dan 47. Setelah satu minggu kemu-
wan yang telah diderita selama lima hari. dian dilakukan kontrol untuk pengecekan
Pasien datang ke RSGMP UNSOED pada luka ulkus traumatik dan gigi yang
seminggu yang lalu untuk dilakukan pem- dilakukan selective grinding dan didapat-
bersihan karang gigi. Pada pemeriksaan kan telah terjadi perbaikan serta tidak
subjektif didapatkan keadaan umum pasien ditemukan pembengkakan. Pasien sudah
88 e-GiGi, Volume 8 Nomor 2, Juli-Desember 2020, hlm. 86-92

nyaman untuk makan pada area tersebut. berbentuk oval dan cekung. Bagian tengah
Area selective grinding gigi 17 dan 47 ulkus berwarna kuning ke abu-abuan atau
dilakukan evaluasi berupa pengecekan putih keabu-abuan dengan bagian pinggir
permukaan yang tajam dan kasar menggu- terdapat kemerahan. Permukaan lesi halus
nakan articulating paper, serta finishing dan pada palpasi lunak serta bentuk lesi
dan polishing ulang pada permukaan yang tidak teratur. Ukuran lesi biasanya 1-8 mm,
masih kasar. selain itu ukuran lesi juga dapat bervariasi
dan tergantung trauma yang menjadi
BAHASAN penyebab. Lokasi lesi terdapat di bagian
Ulkus traumatik yang disebabkan oleh tepi lidah, mukosa bukal, mukosa dalam
trauma mekanik dapat diakibatkan oleh bibir, gingiva, dan bagian palatum. Lesi
kontak gigi yang melukai bagian gusi, yang disebabkan oleh trauma karena tekan-
makanan berstruktur tajam, serta tergigit- an gigi tiruan sering terletak pada tepi plat
nya jaringan lunak rongga mulut pada saat gigi tiruan.7 Pada kasus ini, lesi terdapat
makan atau berbicara.4 Ulkus traumatik pada area mukosa bukal gigi 47, lesi tung-
yang disebabkan oleh trauma kimiawi gal berwarna merah keputihan dengan tepi
dapat diakibatkan oleh prosedur pada meninggi berwarna putih, dan terasa nyeri.
kedokteran gigi berupa pengaplikasian Juga terdapat lesi berupa fisura meman-
bahan tinggi asam seperti etsa, bonding, jang, berbentuk iregular, lesi tunggal pada
obat sterilisasi pada perawatan saluran akar 2/3 dorsum lidah yang tidak terasa nyeri.
seperti formokresol dan paraformaldehid. Lokasi, bentuk, dan karakteristik lesi pada
Lesi ulkus traumatik dapat juga terjadi kasus ini berserta hasil anamnesis menda-
akibat penggunaan chlorhexidine gluconate lam yang dilakukan menyokong diagnosis
dan aspirin bubuk yang digunakan sendiri ulkus traumatik et causa oklusi traumatik.
oleh pasien ke dalam kavitas gigi yang Ulkus traumatik pada pasien dengan
tentunya tidak sesuai dengan standar oklusi traumatik terjadi karena trauma pada
perawatan kedokteran gigi dan mulut.5 mukosa yang dapat menimbulkan luka.
Pada kasus ini, pemeriksaan objektif Luka yang terbuka mengakibatkan terjadi-
memperlihatkan adanya lesi pada area nya inflamasi sehingga memerlukan proses
mukosa bukal gigi 47 dan fisura pada area kompleks untuk dapat kembali sembuh.
gigi 33 dan 34. Terjadinya ulkus traumatik Proses penyembuhan luka melewati empat
diakibatkan oleh oklusi traumatik antara tahap yaitu hemostasis, inflamasi, prolife-
gigi 17 dan 47 yang mengenai mukosa. rasi, dan remodeling. Inflamasi merupakan
Kondisi gigitan terbalik memperparah respon tubuh yang bertujuan proteksi untuk
terjadinya ulkus traumatik pada pasien menghalangi dan menghilangkan penye-
tersebut karena gigi antagonis tidak menge- bab serta membuang sel dan jaringan
nai gigi melainkan mengenai mukosa nekrotik pada luka.8 Makrofag memegang
sehingga menimbulkan lesi ulkus traumatik peranan penting dalam penyembuhan luka.
yang berulang. Lesi pada rongga mulut Sel-sel ini melakukan fagositosis bakteri
dapat menjadi salah satu penyebab dari yang telah mengalami nekrosis, dan menye-
adanya penyakit sistemik, namun infeksi kresi sitokin dan mediator proinflamasi
yang dihasilkan dapat pula dijadikan seperti interleukin-1 (IL-1), inter-leukin-6
penyebab oleh faktor lokal seperti trauma. (IL6), dan tumor necrosis factor-α (TNF-
Terdapat banyak trauma yang dapat α).7 Makrofag muncul pada 48-96 jam
menyebabkan ulkus yaitu antara lain setelah terjadinya perlukaan serta dapat
trauma mekanik, trauma termal, dan trauma mempercepat fase inflamasi ke fase proli-
kimia.6 Gambaran klinis ulkus traumatik ferasi. Proses ini dilakukan dengan memro-
akibat trauma mekanik bervariasi, sesuai duksi Growth Factor-β (TGFβ), Vascular
dengan intensitas dan ukuran dari penye- Endothelial Growth Factor (VEGF), dan
babnya. Biasanya gambaran klinis ulkus Fibroblast Growth Factor (FGF) sehingga
traumatik berupa lesi ulkus tunggal yang proses penyembuhan dapat dilanjutkan dan
Violeta, Hartomo: Tata laksana perawatan ulkus traumatik … 89

dipercepat. Pada hari ketujuh setelah terjadi kukan kontrol berupa pengecekan pada
luka, jumlah makrofag mulai menurun luka ulkus traumatik dan gigi yang dila-
karena fase inflamasi sudah berakhir dan kukan selective grinding. Pada kasus ini
memasuki fase proliferasi.8 evaluasi di hari ke-7 menunjukkan terjadi-
Terdapat berbagai tindakan medika- nya perbaikan dan tidak ditemukan pem-
mentosa yang sering digunakan untuk bengkakan lagi sehingga pasien sudah
mengatasi gejala akibat ulkus traumatik. nyaman untuk makan pada area tersebut.
Pengobatan yang dilakukan dapat ber- Area selective grinding gigi 17 dan 47
variasi tergantung dari factor pemicu terja- dilakukan pengecekan permukaan yang
dinya ulkus. Prinsip dasar pengobatan tajam dan kasar menggunakan articulating
penyakit mulut ialah dengan memberikan paper, finishing dan polishing ulang pada
pengobatan secara simtomatik, mulai dari permukaan yang masih kasar. Kasus pre-
pemberian obat yang mengandung aneste- matur kontak terjadi di antara gigi rahang
tikum hingga kortikosteroid. Manfaat peng- atas dan gigi rahang bawah dapat menim-
obatan tersebut ialah mengurangi reaksi bulkan ulkus traumatik.
inflamasi yang akan muncul sehingga Perawatan selective grinding dilakukan
proses penyembuhan dapat terjadi lebih dengan cara mengurangi bagian tonjol dan
cepat.3 Gejala yang sering ditemukan lereng yang menyebabkan trauma. Tata-
berupa adanya rasa nyeri pada permukaan laksana selective grinding dikenal dengan
ulkus, sensasi terbakar dan terasa perih, istilah BULL (Buccal Upper Lingual
serta nyeri saat berbicara, mengunyah dan Lower) dan MUDL (Mesial Upper Distal
menelan. Sediaan yang dipakai pada ulkus Lower) yang menjadi acuan untuk mengu-
biasanya berupa salep atau gel yang rangi gigi yang mengalami premature
memberikan sensasi sejuk dan menyelimuti kontak. Perawatan selective grinding meru-
bagian yang terbuka. Sensasi sejuk yang pakan perawatan yang sangat tepat untuk
diberikan biasanya didapat dari bahan penanganan kasus traumatik oklusi.9
alami yaitu ekstrak aloe vera yang dapat Sebagai diagnosis banding ialah
ditambahkan pada komposisi gel untuk stomatitis apthous rekuren (SAR), mayor
obat ulkus traumatik. Prinsip dasar peng- apthous ulcer, ulkus herpertiform, Behcet’s
gunaan medikamentosa seperti covering syndrome, dan infeksi herpes simplex virus
agent ialah pengobatan lesi yang dianggap (HSV). Perbedaan gambaran klinis ulkus
penting untuk membantu menghilangkan traumatik dengan SAR ialah SAR lebih
gejala yang muncul karena lesi terselimuti banyak ditemukan pada rongga mulut
oleh segala iritan.1 dibandingkan ulkus traumatik. Hal ini
Pemilihan perawatan pada kasus ini berdasarkan riwayat terjadinya dan gam-
meliputi pemberian terapi medikamentosa baran klinis lesi. Lesi SAR biasanya ditan-
berupa triamcinolone acetonide untuk me- dai dengan adanya tepi teratur dan dikeli-
ngurangi peradangan dan kemerahan. lingi daerah kemerahan serta dasar lesi
Pemilihan triamcinolone acetonide dikare- ditutupi oleh fibrin berwarna putih keku-
nakan obat ini merupakan kortikosteroid ningan, terjadi akibat adanya trauma atau
yang mempunyai efek mengurangi tanda dengan faktor lain dan melibatkan mediator
dan gejala inflamasi pada mukosa oral. kimia/sitokin sehingga memicu terjadinya
Penggunaan salep ataupun gel triamcino- reaksi imunologik yang berujung pada
lone acetonide dilakukan dengan meng- rusaknya epitel mukosa, sedangkan ulkus
oleskannya pada ulkus yang telah dikering- traumatik terjadi bila epitel mukosa mulut
kan sesaat setelah makan setiap 8 jam rusak akibat adanya jejas akut dan hanya
sekali selama 5 hari. akan melibatkan sel-sel inflamasi akut
Evaluasi kasus dilakukan selama satu dengan gambaran klinis terlihat tepi lesi
minggu. Setelah keadaan ulkus membaik yang tidak jelas.1 Pada SAR terdapat riwa-
dilakukan selective grinding pada tonjol yat ulkus yang berulang di mukosa oral
yang bermasalah. Seminggu kemudian dila- pasien tetapi tidak memiliki gejala penyakit
90 e-GiGi, Volume 8 Nomor 2, Juli-Desember 2020, hlm. 86-92

lain. Lesi SAR dapat muncul secara pada ukuran, lama, dan lokasi lesi. Terapi
berulang baik sebagai lesi tunggal ataupun berupa pemberian obat kumur antiseptik
lesi dengan jumlah banyak. Selain itu, SAR seperti povidoniodine 1% dan chlor-
sering terjadi pada mukosa mulut yang hexidine gluconate 0,2%. Antibiotik seperti
tidak berkeratin, palatum lunak, mukosa penisilin diberikan untuk mencegah infeksi
pada bagian bukal, pada dasar mulut dan sekunder, khususnya jika lesi dalam dan
juga lidah.10 Faktor yang berperan pada parah, namun hal ini jarang dilakukan.
timbulnya lesi SAR antara lain hormonal, Medikasi berupa pemberian gel triamcino-
stres, herediter, infeksi bakteri dan virus, lone acetonide (Kenalog) dan vitamin C
psikologis atau emosi, reaksi hipersensi- lebih sering diberikan untuk pasien dengan
tivitas atau alergi, defisiensi zat besi, asam ulkus traumatik.7 Terapi suportif dapat dila-
folat, dan gangguan sistem imun. Pada kukan dengan cara diet lunak. Jika lesi
kasus ini, pasien menyangkal adanya stres mencapai jaringan ikat maka ulkus akan
akademik ataupun pribadi serta tidak sembuh dalam waktu 1 sampai 2 minggu.
terdapat riwayat terjadinya ulkus yang Pada setiap ulkus yang menetap melebihi 2
rekuren, sehingga dapat disimpulkan bahwa minggu, harus dilakukan tindakan biopsi
diagnosis untuk kasus ini bukan SAR. untuk menentukan apakah ulkus tersebut
Walaupun stres dapat menimbulkan SAR merupakan suatu keganasan.10
karena adanya ketidakstabilan hormon, Terapi medikamentosa yang efektif
tetapi peran hormon bukanlah faktor utama dalam tatalaksana ulkus traumatik pada
terjadinya SAR melainkan sebagai faktor pasien oklusi traumatik sangat beragam.
predisposisi yang memperparah terjadinya Salah satu obat yang dapat menjadi pilihan
suatu penyakit.1,11 ialah penggunaan tablet hisap vitamin C,
Diagnosis banding lainnya ialah obat kumur chlorhexidine gluconate 0,2%,
Behcet’s syndrome yang mempunyai mani- obat kumur antibiotika (larutan tetrasiklin
festasi klinis berupa adanya lesi ulkus pada 2%), salep asam hialuronat (AH), dan
3 daerah yaitu daerah mata, rongga mulut, steroid topikal. Asam hialuronat merupakan
dan kelamin. Lesi ulkus pada rongga mulut matriks ekstrasel yang dihasilkan tubuh
merupakan lesi yang paling sering dijum- saat terjadi inflamasi akibat jejas jaringan,
pai. Manifestasi klinis ulkus berupa seke- dan komponen ini merupakan salah satu
lompok mirip lesi apthous, bisa terdapat pengikat yang berfungsi untuk meredakan
pada area di rongga mulut, namun ciri yang peradangan. Pemberian sediaan asam hialu-
khas ialah terjadi lesi pada mukosa bibir ronat gel pada lesi dapat mengurangi pera-
atau pipi. Ulkus pada Behcet’s syndrome dangan yang terjadi sesegera mungkin
berbentuk oval, rata, dengan ukuran berva- teratasi. Gel dengan kandungan aktif AH
riasi`10 yang tidak sesuai dengan kasus ini. banyak dipakai dan memberikan efek baik
Penampakan klinis infeksi lesi herpes selama rentang waktu pemakaian berkisar
simplex virus (HSV) mirip dengan lesi 5-8 hari tergantung dari jenis dan ketelaten-
SAR tipe herpetiform, diawali adanya lesi an pasien dalam memakai obat teratur.
vesikobulosa yang disertai dengan keluhan Sejauh ini gel AH tidak memiliki efek
perih, sensasi terbakar dan gatal. Hal yang samping secara sistemik sehingga dapat
membedakan infeksi HSV dengan SAR dijadikan salah satu pilihan obat topikal.12
ialah pada kasus HSV hanya terjadi pada Pengurangan tonjol dan lereng pada pera-
mukosa tanpa keratin. Selain itu, pasien watan selective grinding mampu mengeli-
dengan infeksi virus biasanya didahului minasi penyebab utama pada kasus ulkus
dengan gejala prodromal atau flu-like traumatik yang disebabkan oleh oklusi
syndrome seperti demam dan malaise10 traumatik.
yang tidak dijumpai pada pasien ini. Perawatan yang dilakukan pada kasus
Penatalaksanaan terapi ulkus traumatik ini telah sesuai standar operasional pro-
berupa terapi penghilangan faktor etiologi sedur (SOP) yang dilakukan oleh tenaga
atau penyebab (trauma) dan tergantung kesehatan. Penggunaan triamcinolone ace-
Violeta, Hartomo: Tata laksana perawatan ulkus traumatik … 91

tonide 0,1% secara topikal pada rongga melebarkan spektrum pengobatan sesuai
mulut memiliki efek menghilangkan pem- dengan kebutuhan pasien
bengkakan dan mengurangi rasa nyeri.11
Pemberian triamcinolone acetonide 0,1% Konflik Kepentingan
dan multivitamin efektif mengurangi rasa Penulis menyatakan tidak terdapat
nyeri dan menyembuhkan ulkus pada hari konflik kepentingan dalam studi ini.
ke 14.9 Perawatan yang dilakukan pada
pasien ini adalah Dental Health Education DAFTAR PUSTAKA
(DHE) meliputi cara sikat gigi yang baik 1. Amtha R, Marcia AIA. Plester sariawan efektif
dan benar, terapi medikamentosa seperti dalam mempercepat penyembuhan
pemberian triamcinolone acetonide selama stomatitis aftosa rekuren dan ulkus
5 hari, dan dilakukan selective grinding traumatikus. Majalah Kedokteran Gigi
pada gigi 17 dan 47. Perawatan selective Indonesia. 2017;3(2):17-9.
2. Herawati E, Dwiarie TA. Temuan klinis dan
grinding pada ulkus traumatik ialah meng- manajemen kasus ulserasi rongga mulut
hilangkan beberapa bagian tonjol atau terkat trauma iatrogenic. J. Ked Gi
melandaikan bagian fisura dengan meng- Unpad. 2019;31(2):102-7.
gunakan handpiece dan bur.13 Penggunaan 3. Sunarjo L, Hendari R, Rimbyastuti H. Manfaat
perawatan selective grinding efektif untuk xanthone terhadap kesembuhan ulkus
eliminasi trauma dan meningkatkan pe- rongga mulut dilihat dari jumlah sel
nyembuhan luka.14 PMN dan fibroblast. Odonto Dental
Journal. 2015;2(2):14-21.
SIMPULAN 4. Mortazavi H, Safi Y, Rahmani S. Diagnostic
Telah dilaporkan sebuah kasus ulkus features of common oral ulcusative
traumatik et causa oklusi traumatik pada lesions: an updated decision tree. Int J
Dent. 2016;14:(2):112-4.
seorang perempuan berusia 18 tahun. Diag-
5. Gilvetti C, Porter SR, Fedele S. Traumatic
nosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, chemical oral ulceration: A case report
tanda dan gejala klinis, serta pemeriksaan. and review of the literature. Br Dent J.
Penatalaksanaan yang dilakukan ialah 2010;208(7):297-300.
Dental Health Education (DHE) meliputi 6. Girish AL, Chandra P, Nandlal B, Srilatha K.
cara sikat gigi yang baik dan benar, terapi 2015 Iatrogenic injury of oral mucosa
medikamentosa pemberian triamcinolone due to chemicals: a case report of
acetonide topikal selama 5 hari, dan formocresol injury and review. J Br
selective grinding pada gigi 17 dan 47. Dent. 2015;208(7):297-300.
Evaluasi pada hari ke 7 memperlihatkan 7. Khairiati MW, Bakar A. Ulkus traumatikus
terjadinya perbaikan ulkus dan tidak disebabkan trauma mekanik dari sayap
gigi tiruan lengkap (laporan kasus).
ditemukan pembengkakan sehingga pasien
Jurnal B-Dent. 2014;1:(2):112 -7.
sudah nyaman untuk makan pada area 8. Rahmawati A, Pargaputri AF, Karsini IS.
tersebut. Pengaruh pemberian ekstrak alga coklat
Etiologi terjadinya ulkus sangat kom- jenis Sargassum Sp. terhadap jumlah
pleks sehingga penegakan diagnosis untuk makrofag pada proses penyembuhan
kasus ulkus harus dilakukan dengan sek- ulkus traumatikus. Denta. 2018;12(1):
sama agar perawatan yang dilakukan dapat 72-8.
optimal. Pengoptimalan diagnosis dapat 9. Sukmawati T, Gunawan L, Reginata G.
melalui berbagai cara yaitu dengan meng- Manifestasi klinis sindrom Behcet.
gunakan test laboratorium untuk meme- CDK-245. 2016;43(10):756-9.
riksa adanya kemungkinan penyebab lain 10. Ivhatry R, Rizky OPS. Ulkus traumatikus,
scalloped tongue dan cheek biting
terjadinya ulkus. Selain itu dibutuhkan pe-
[Laporan Studi Kasus Ilmu Penyakit
nelitian lanjutan untuk mengetahui secara Mulut]. Bandung: Universitas Padja-
pasti faktor pencetus terjadinya ulkus djaran; 2018.
traumatik, dan juga mengenai berbagai 11. Tarakji B, Gazal G, Al-Maweri SA,
bahan medikamentosa lainnya untuk Azzeghaiby SN, Alaizari N. Guideline
92 e-GiGi, Volume 8 Nomor 2, Juli-Desember 2020, hlm. 86-92

for the diagnosis and treatment of ment, spot grinding of hinge bite,
recurrent aphthous stomatitis for dental occlusal equilibration [online]. 2020.
practitioners. Journal of International Available from: https://yourdental
Oral Health 2015;7:(5):74-80. specialist.com.au/bite-adjustment, web
12. Koray MO, Uoglu D, Senemtasi AS, Yaltirik online 20-04-20.
M. The effecacy of hyaluronic acid gel 14. Butt R, Aspinall AT. Restorative manage-
in pain control of recurrent aphthous ment of talon cusps: A case series.
stomatitis. Int J Dentistry Oral Sci. International Journal of Pediatric
2016;3(6):273-5. Dentistry. 2019;14:(2):112-4.
13. Florian M. Bite Adjustment (occlusal adjust-

Anda mungkin juga menyukai