Anda di halaman 1dari 176

BAB I

PENDAHULUAN

A. RASIONAL
1. Latar Belakang
Globalisasi merupakan sebuah keniscayaan di abad informasi saat ini. Karena itu,
globalisasi tidak mungkin dihindari lagi. Globalisasi telah mempengaruhi segala dimensi
kehidupan manusia. Seperti dikatakan oleh Anthony Giddens, dalam skala makro,
globalisasi memiliki dimensi politik, teknologi, budaya, ekonomi tak terkecuali dunia
pendidikan.

Dunia pendidikan di Indonesia juga tidak lepas dari dampak globalisasi. Upaya
untuk mempersiapkan peserta didik yang mampu berkompetisi dalam era globaligasi tentu
memicu tantangan baru bagi pendidikan di Indonesia. Untuk menghadapi hal ini tentunnya
Indonesia harus meningkatkan mutu pendidikan, baik dalam hal perbaikan fasilitas,
manajemen, maupun sumber daya manusia itu sendiri, sehingga pendidikan di Indonesia
mampu bersaing dan tidak tertinggal dengan negara lain.

Dalam upaya meningkatkan pendidikan di Indonesia agar mampu bersaing


dengan negara lain, pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan pendidikan.
Kebijakan pendidikan adalah program-program yang direncanakan oleh pemerintah dalam
rangka mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul di bidang pendidikan demi
memenuhi kewajiban pemerintah dalam memberikan pendidikan bagi setiap warga
negaranya. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pengajaran
nasional yang diatur dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, dimana salah satu point yang ingin dicapai dalam
undang-undang tersebut adalah : Melakukan pembaharuan sistem pendidikan termasuk
pembaharuan kurikulum, berupa diversifikasi kurikulum untuk melayani keragaman peserta
didik, penyusunan kurikulum yang berlaku nasional dan lokal seduai dengan kepentingan
setempat, serta diversifikasi jenis pendidikan secara profesional.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 1


bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan
potensi yang ada di daerah. Pada pelaksanaan kurikulum 2013, upaya mewujudkan
kompetensi siswa yang dicita-citakan harus menjadi poros perhatian tiap satuan pendidikan.
Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum
menentukan kualitas proses pendidikan. Kurikulum adalah keseluruhan program aktivitas
pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan
sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran untuk memberikan berbagai pengalaman belajar
bermakna dan berdampak bagi peserta didik dan diatur oleh sekolah. Pengalaman belajar
harus terprogram dan berpusat pada peserta didik “student is the central focus of the
curriculum”. Keluasan dan kedalaman level kompetensi sebagai pengalaman dan aktivitas
pembelajaran terstruktur dan terukur dengan baik.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013
tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen
Kurikulum sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa yang menjadi
targetnya.

Penyusunan dokumen bertujuan untuk menyediakan panduan yang berfungsi


mengarahkan pemangku kewenangan pelaksanaan kurikulum 2013 dengan melengkapi
dokumen dengan rasional pengembangan Kurikulum yang fokus kepada pemenuhan
kebutuhan siswa dalam mengembangkan kompetensi dalam perubahan kehidupan abad ke-
21 merumuskan visi, misi dan tujuan sekolah untuk mengembangkan keunggulan;
mengelola program peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan beban belajar siswa,
dan menyusun pedoman penyelenggaraan pembelajaran yang meliputi pelaksanaan kegiatan
intra dan ekstrakurikuler, pedoman akademik, dan instrumen evaluasi penyelenggaraan
kurikulum.

Untuk mendukung keterpenuhan dokumen Kurikulum 2013, maka sekolah


membentuk Tim perumus Kurikulum yang ditandai dengan penerbitan Tim Pengembang
Kurikulum dalam bentuk Surat Keputusan Kepala Sekolah.

Dengan tersusunnya dokumen kurikulum ini, SMK Muhammadiyah Pontang


akan menjadi sekolah yang memiliki kurikulum yang disesuaikan dengan karakter dan
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 2
kondisi lingkungan sekolah, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis
lingkungan sekolah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan lokal dan
global.

Pengembangan kurikulum dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan kurikulum


sesungguhnya merupakan bagian dari strategi penjaminan pencapaian tujuan pendidikan
nasional yang mengacu pada pemenuhan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Poros dari kedelapan standar adalah mewujudkan keunggulan mutu lulusan.

Kondisi Ideal yang diharapkan tercapai SMK Muhammadiyah Pontang adalah


terpenuhinya 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP), sehingga penyelenggaran
pendidikan yang bermutu dan hasil pendidikan yang bermutu pula dapat tercapai.

Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMK Muhammadiyah Pontang masih
harus terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Secara rinci kondisi nyata SMK Muhammadiyah Pontang sebagai
berikut:

Tabel 1.1 Kondisi Nyata dan Kondisi Ideal (Kondisi yang Diharapkan ) SMK
Muhammadiyah Pontang sesuai Tahun 2020

Kondisi Ideal (Kondisi


No. Komponen Kondisi Nyata
yang Diharapkan)

1 Standar Isi : a. Masing-masing mata pelajaran a. Masing-masing mata


memiliki analisis Kriteria pelajaran memiliki
Kurikulum
Ketuntasan minimal yang analisis Kriteria
dibedakan menurut KI-3 dan KI-4 Ketuntasan Minimal
dan tingkatan kelas
b. Pengembangan kurikulum sudah b. Pengembangankurikulu
mengacu pada : m sudah mengacu
1) Permendikbud Nomor 20 Tahun pada :
2016 tentang SKL 1) Permendikbud
2) Permendikbud Nomor 21 tahun Nomor 20 Tahun
2016 tentang Standar proses 2016 tentang SKL
2) Permendikbud
3) Permendikbud Nomor 22 Tahun Nomor 21 Tahun

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 3


2016 tentang Standar Proses 2016 tentang Standar
Isi
3) Permendikbud
4) Permendikbud Nomor 23 Tahun
Nomor 22 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian
2016 tentang Standar
Proses
5) Permendikbud Nomor 24 Tahun 4) Permendikbud
2016 tentang Kompetensi Inti Nomor 23 Tahun
(KI) dan Kompetensi Dasar 2016 tentang Standar
(KD) Penilaian
6) Permendikbud Nomor 19 Tahun 5) Permendikbud
2007 tentang Standar Nomor 24 tahun
Pengelolaan 2016 tentang
c.Dokumenkurikulum yang lalu telah Kompetensi Inti (KI)
disahkan oleh Dinas Pendidikan dan Kompetensi
Propinsi, Komite Sekolah dan Dasar (KD)
Kepala Sekolah 6) Permendikbud
Nomor 19 Tahun
d. Struktur dan muatan kurikulum
2007 tentang Standar
telah disusun sesuai dengan
Pengelolaan
Permendikbud Nomor 69 tahun
c. Dokumen kurikulum
2013 tentang KD dan Struktur
disahkan oleh Dinas
Kurikulum SMK-MAK
Pendidikan Propinsi,
Komite Sekolah dan
Kepala Sekolah
d Struktur dan muatan
kurikulum disusun
sesuai dengan
Permendikbud Nomor
69 tahun 2013 tentang
KD dan struktur
Kurikulum SMK-MAK

2 Standar a. Pencapaian nilai UN Bahasa a. Pencapaian nilai UN


Kompetensi Indonesia rata-rata 66,07 Bahasa Indonesia rata-

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 4


Lulusan b. Pencapaian nilai UN Bahasa rata 95,00
Inggris rata-rata 55,70
b. Pencapaian nilai UN
c. Pencapaian nilai UN Matematika
Bahasa Inggris rata-rata
rata-rata 39,70
95,00
d. Pencapaian nilai UN kejuruan rata-
rata 75,81 c. Pencapaian nilai UN
e. Lulusan Ujian Nasional 98% Matematika rata-rata
f. Perolehan nilai pendidikan Agama 95,00
dan PKN diatas 70 persentasenya
d. Pencapaian nilai UN
75%
Kejuruan rata-rata 90,00
g. Lulus Ujian Kompetensi keahlian
100% e. Lulus Ujian Nasional
h. Diterima di PTN Dalam Negeri 100%
40%
f. Perolehan nilai
1) SNPTN = 5% Pendidikan Agama dan
PKN di atas 75
2) PMDK/PMB = 5%
persentasenya 90%
3) SBMPTN/USM = 5%
g. Lulus Ujian Kompetensi
i. Diterima Bekerja di Du/Di 25% Keahlian 100%

h. Diterima di PTN Dalam


negeri 50%

1) SNPTN = 10%

2) PMDK/PMB = 10%

3) SBMPTN/USM =
10%

i. Diterima Bekerja di Du/Di


90%

3 Standar Proses a. Sekitar 70% guru sudah a. Penerapan pembelajaran


menerapkan pembelajaran berbasis berbasis TIK mencapai
TIK 100%
b. Sekitar 75% gutu sudah melakukan
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 5
analisis KI KD
c. Sekitar 75% guru sudah
b. 100% guru melakukan
menerapkan pembelajaran berbasis
analisis KI KD
karakter
d. Sekitar 75% sudah terlaksana c. Penerapan pembelajaran
pelaksanaan program pemantauan, karakter mencapai 100%
supervisi, dan evaluasi
e. Penerapan pembelajaran berbasis
Pendidikan Lingkungan Hidup d. Pelaksanaan program
sudah terlaksana sekitar 60% pemantauan, supervisi,
dan evaluasi mencapai
f. Guru melaksanakan pembelajaran 100%
berbasis keunggulan lokal dan
e. Penerapan pembelajaran
global sekitar 60%
berbasis Pendidikan
g. Perpustakaan dimanfaatkan secara
Lingkungan Hidup
maksimal untuk kegiatan
mencapai 100%
pembelajaran sekitar 75%
f. 100% guru
melaksanakan
pembelajaran berbasis
keunggulan lokal dan
global

g. Perpustakaan
dimanfaatkan secara
maksimal untuk kegiatan
pembelajaransekitar 95%

4 Standar a. 90% pendidik memiliki perangkat a. 100% pendidik memiliki


Pendidik dan pembelajaran yang lengkap perangkat pembelajaran
Tenaga (program, silabus dan RPP) yang lengkap (program,
Pendidikan silabus dan RPP)
b. 65% mampu menyusun perangkat
b. 100% mampu menyusun
pembelajaran dengan baik, dari
perangkat pembelajaran
mulai penyusunan Silabus, Analisis
dengan baik, dari mulai

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 6


Konteks Mapel, menyusun RPP, penyusunan Silabus,
dan menganalisis hasil evaluasi. Analisis Konteks Mapel,
menyusun RPP, dan
menganalisis hasil
c. 85% pendidik melakukan analisis evaluasi.
kriteria ketuntasan minimal (KKM)
c. 100% pendidik
melakukan analisis
d. 90% Pendidik berlatar belakang kriteria ketuntasan
pendidikan tinggi dengan program minimal (KKM)
pendidikan sesuai dengan mata
d. 100% Pendidik berlatar
pelajaran yang diampu
belakang pendidikan
tinggi dengan program
e. 75% pendidik mampu pendidikan sesuai dengan
menggunakan internet sebagai mata pelajaran yang
sarana komunikasi dan diampu
pembalajaran
e. 100% pendidik mampu
f. 60% pendidik mampu
Menggunakan internet
menggunakan IT sebagai sarana
sebagai sarana
pembelajaran
komunikasi dan
g. Pendidikmampu melaksanakan
pembelajaran
PTK dan pengembangan karya
inovatif sekitar 60% f. 100% pendidik mampu
h. Tenaga kependidikan yang dimiliki menggunakan IT sebagai
oleh sekolah: sarana pembelajaran
1) Tenaga Administrasi
g. 100% pendidik mampu
2) Tenaga Perpustakaan melaksanakan PTK dan
pengembangan karya
3) Tenaga Kebersihan
inovatif
i. Satuan pendidikan memiliki tenaga
h. Tenaga kependidikan
layanan khusus diantaranya:
yang dimliki oleh sekolah
1) Penjaga Sekolah :

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 7


2)Tenaga Kebersihan 1) Tenaga Administrasi

3)Pesuruh 2) Tenaga perpustakaan

3) Tenaga Kebersihan

i. Satuan pendidikan
memiliki tenaga layanan
khusus diantaranya :

1)Penjaga Sekolah

2)Tenaga Kebersihan

3)Pesuruh

5 Standar Sarana a. Tersedianya sebanyak 6 ruang kelas a. Tersedianya sebanyak 9


dan Prasarana teori ruang kelas teori
b. Daya listrik bangunan gedung
b. Peningkatan daya listrik
sudah memenuhi persyaratan sesuai
bangunan minimal
kebutuhan untuk KBM 23.000 watt
memenuhi kebutuhan
c. Belum Memiliki laboratorium IPA
KBM
minimal 1 ruang
d. Sarana bangku dan meja ruang c. Memiliki laboratorium
belajar teori sesuai dengan jumlah IPA minimal 1 ruang
siswa 192 set
d. Penambahan bangku dan
e. Sarana bahan laboratorium
meja ruang belajar teori
komputer masih belum lengkap
minimal untuk 3 kelas
(sekitar 85% dari kebutuhan)
e. Penambahan sarana
bahan laboratorium
f. Sarana ruang guru masih belum
komputer mencapai
lengkap (sekitar 50% dari kriteria)
100% dari kebutuhan

g. Peningkatan ruang praktikum f. peningkatan sarana


kompetensi keahlian minimal ruang guru minimal
mencapai 50% memenuhi kriteria mencapai 95% dari
kebutuhan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 8


h. Peningkatan sarana praktikum g. Peningkatan ruang
kompetensi keahlian minimal praktikum kompetensi
mencapai 50% memenuhi kriteria) keahlian minimal
mencapai 85% memenuhi
i. Sarana ruang UKS masih belum kriteria
lengkap (sekitar 50% dari
h. Peningkatan sarana
kebutuhan)
praktikum kompetensi
j. Sarana ruang OSIS masih belum
keahlian minimal
lengkap (sekitar 65% dari
mencapai 90% memenuhi
kebutuhan)
kriteria)
k. Sarana lahan kegiatan KBM PLH
sudah memadai (sekitar 65% dari i. Peningkatan sarana
kebutuhan) ruang UKS minimal
mencapai 90% dari
l. Lapangan olah raga luasnya masih kebutuhan
belum memenuhi kriteria (sekitar
j. Peningkatan sarana
55% dari kebutuhan)
ruang OSIS minimal
m. Sarana gudang masih belum
mencapai 100% dari
lengkap (sekitar 30% dari
kebutuhan
kebutuhan)
n. Sarana ruang Kantin masih belum k. Peningkatan sarana dan
memadai (sekitar 65% dari kondisi lahan kegiatan KBM
yang diharapkan) PLH minimal mencapai
o. Luas parkir kendaraan masih belum 95% dari kebutuhan
memenuhi kriteria (sekitar 65% dari
l. Mengupayakan lahan
kriteria)
lapangan olah raga
p. Sistem keamanan bangunan gedung
minimal luasnya
sudah tersedia, namun sudah
memenuhi criteria
memiliki pos keamanan
m.Peningkatan sarana
gudang yang memenuhi
syarat mencapai 90% dari
kriteria

n. Peningkatan sarana ruang


KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 9
kantin mencapai 100%
dari kondisi yang
diharapkan

o. Mengupayakan luas
parkir kendaraan
mencapai 100% dari
kriteria

p. Meningkatkan sistem
keamanan bangunan
gedung mencapai 100%
dari criteria

6 Standar a. Guru yang memiliki data a. Guru memiliki data


Penilaian penelaahan instrumen penilaian penelaahan hasil belajar
hasil belajar sekitar 75 mencapai 100%
b. Guru melakukan analisis hasil
b. Guru melakukan analisis
belajar mencapai 80%
hasil belajar mencapai
100%
c. Melaksanakan analisis dan
pemanfaatan hasil penilaian sekitar c. 100% guru
80% melaksanakan analisis
dan pemanfaatan hasil
penilaian

7 Standar a. Manajemen Kepala Sekolah sudah a. Peningkatan kualifikasi


Pengelolaan memiliki kualifikasi dan dan kompetensi serta
kompetensi serta mampu mampu melaksanakan
melaksanakan fungsi-fungsi fungsi-fungsi manajemen
manajemen sekitar 85% bagi kepala sekolah
sampai 100%
b. Pengurus Komite Sekolah sudah
melaksanakan fungsi-fungsi, peran b. Peningkatan fungsi-
dan tugas pokoknya terlaksana fungsi, peran dan tugas
sekitar 80% pokok komite sekolah
sampai 100%
c. Manajemen Waka Kurikulum sudah

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 10


memiliki kualifikasi & kompetensi c. Peningkatan kualifikasi
serta mampu menyusun TOR dan dan kompetensi serta
melaksanakan kegiatan dengan mampu melaksanakan
acuan TOR sekitar 80% fungsi-fungsi manajemen
bagi Waka Kesiswaan
sampai 100%
d. Manajeman Waka Kesiswaan sudah
d. Peningkatan kualifikasi
memiliki kualifikasi & kompetensi
dan kompetensi serta
serta mampu menyusun TOR dan
mampu melaksanakan
melaksanakan kegiatan dengan
fungsi-fungsi manajeman
acuan TOR sekitar 75%
bagi Waka Kesiswaan
sampai 100%
e. Manajemen Waka Sarana dan
e. Peningkatan kualifikasi
Prasarana sudah memiliki
dan kompetensi serta
kualifikasi dan kompetensi serta
mampu melaksanakan
mampu menyusun TOR dan
fungsi-fungsi manajemen
melaksanakan kegiatan dengan
bagi Waka Sarana
acuan TOR sekitar 75%
Prasarana sampai 100%
f. Manajemen Waka Hubungan
Industri sudah memiliki kuaifikasi f. Peningkatan kualifikasi
dan kompetensi serta mampu dan kompetensi serta
menyusun TOR dan melaksanakan mampu melaksanakan
kegiatan dengan acuan TOR 75% fungsi-fungsi manajemen
bagi Waka Hubungan

g. Manajemen Koordinator Unit


Produksi Sekolah (UPS) sudah
g. Peningkatan kualifikasi
memiliki kualifikasi dan
dan kompetensi serta
kompetensi serta mampu menyusun
mampu melaksanakan
TOR dan melaksanakan kegiatan
fungsi-fungsi manajemen
dengan acuan TOR sekitar 70%
bagi Ketua Unit Produksi
h.Manajemen Waka Lingkungan sudah sampai 100%
memiliki kualifikasi dan
kompetensi serta mampu menyusun
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 11
TOR dan melaksanakan kegiatan h. Peningkatan kualifikasi
dengan acuan TOR sekitar 65% dan kompetensi serta
mampu melaksanakan
i. Pengelolaan sistem informasi
fungsi-fungsi manajemen
manajemen yang berjalan dengan
bagi Waka Lingkungan
efisien, efektif, dan akuntabel
sampai 80%
terlaksana sekitar 60%
i. Pengelolaan sistem
j. Program kemitraan dengan mitra
informasi manajemen
internasional belum terealisasi
berbasis IT mencapai
90%

k. Prestasi siswa pada kompetensi j. Peningkatan Kemitraan


LKS Nasional masih menjadi Internasional melalui
peserta lomba belum termasuk kegiatan Sister School
peringkat 3 besar minimal 1 mitra

l. Memperoleh Juara Umum dalam k. Memperoleh prestasi


kompetensi O2SN tingkat Provinsi siswa 3 besar di
Jambi kompetisi LKS nasioanl
minimal 2

l. Memperoleh prestasi
siswa 3 besar di
kompetisi O2SN minimal
2

8 Standar a. Sekolah hanya memiliki sumber a. Sekolah menggali


Pembiayaan dana dari pemerintah berupa dana sumber-sumber
Bantuan Operasional Sekolah pembiayaan
(BOS) Pusat pendidikandari orang tua
peserta didik/masyarakat,
pemerintah dan donatur
lainnya untuk memenuhi

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 12


kebutuhan pembiayaan
pendidikan secara mandri
:

1)Sumber dana dari


Orang
Tua/Masyarakat

2)Sumber dana dari


Pemerintah

3)Sumber dana dari

4)Donatur lain

b. Sekolah memiliki
b. Sekolah menyusun RKAS tiap program kerja
tahun dan terinci dalam Triwulan operasional tahunan dan
upaya sekolah menggali
dan mengelola serta
memanfaatkan dana dari
berbagai sumber

Berdasarkan latar belakang di atas, maka SMK Muhammadiyah Pontang merasa perlu
untuk menyusun Dokumen Kurikulum yang akan dijadikan sebagai panduan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu upaya meningkatkan kompetensi siswa sehingga
mampu menciptakan lulusan yang handal dan kompeten dan mampu bersaing dalam dunia
kerja.

a. Tantangan Internal
1) Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil
yang berjumlah sekitar 17.500. Penduduk Indonesia berdasarkan pada Sensus
Penduduk tahun 2010 berjumlah lebih dari 238 juta jiwa.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 13


2) Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain
keragaman geografis, keragaman demografis, keragaman potensi sumber daya
daerah, keragaman latar belakang dan kondisi sosial budaya,
3) Keragaman potensi SMK, keragaman ketersediaan sarana dan prasarana di SMK,
dan berbagai keragaman lainnya yang ada di setiap daerah. Keragaman tersebut
selanjutnya melahirkan perbedaan jenis kebutuhan, tingkat kebutuhan, tingkat
kesiapan, peluang dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dan
antar SMK. Keragaman tersebut harus diadaptasi dalam rangka peningkatan
relevansi mutu Pendidikan Menengah Kejuruan sebagai upaya mencerdaskan dan
meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat di setiap daerah.
b. Tantangan Eksternal
1) Adanya globalisasi industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di
World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations
(ASEAN) Economic Community (AEC), Asia-Pacific Economic Cooperation
(APEC), dan ASEAN FreeTrade Area(AFTA).
2) Adanya pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains
serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Pendidikan
Menengah Kejuruan ditantang turut memberi andil menyiapkan modal
manusia kompeten untuk bersaing di pasar tenaga kerja global.
2. Landasan Filosofis
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang.
Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya
bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini,
dan untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda bangsa.
Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tugas utama
suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan
peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan pengalaman belajar yang
memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang
diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan
tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan
orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 14
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
Menurut pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari
peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan
berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap
apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan
berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial
di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik
dari masa lalu.
Dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa
yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini,
Kurikulum 2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat,
dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

3. Landasan Teoritis
a. Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional.
b. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 15


c. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada
tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar
pendidikan selalu dapat menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya.
Dengan demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi secara
optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-
based society).

4. Landasan Ekonomis
a. Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan.
b. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
c. Kurikulum 2013 menganut :
1) Pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat;
dan
2) Pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan
latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman
belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

5. Landasan Yuridis
SMK Muhammadiyah Pontang dengan nomor NPSN 20622306 didirikan pada
tanggal 10 Juni Tahun 2010 oleh Ranting/Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah
Muhammadiyah, Kemudian disyahkan dengan :
a. Piagam Pendirian oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1280/I.4/B/2011
b. SK Disdikbud Nomor 821.24/1829-Disdikbud pada tanggal 17 Juni 2012
c. SK Dispenda Nomor 821.24/1829-DISPEND pada tanggal 02 Agustus 2012
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 16
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 perubahan kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2008 tentang KKNI
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70
Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.
7. Permendikbud RI Nomor 62 Tahun 2014, tentang Ekstra Kurikuler
8. Permendikbud RI Nomor 63 Tahun 2014, tentang Pendidikan Pramuka
9. Permendikbud RI Nomor 79 Tahun 2014, tentang Muatan Lokal
10. Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014, tentang Bimbingan Konseling
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20, 21,
22, 23, dan 24 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,
Standar Proses, Standar Penilaian dan Kompetensi Inti & Kompetensi Dasar.
12. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2018, tentang Penguatan Pendidikan Karakter
pada satuan pendidikan normal.
13. Permendikbud RI Nomor 34 Tahun 2018, tentang Standar Nasional Pendidikan
SMK/MAK.
14. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;
15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur
Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah.
16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 330/D.D5/KEP/KR/2017 tentang KI dan KD
serta Nomor 464/D.D5/KR/2018;

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 17


17. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 06/D.D5/KEP/KK/2018 tentang Spektrum
Keahlian SMK.
18. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 07/D.D5/KEP/KK/2018 tentang Struktur
Kurikulum SMK.
19. Peraturan Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah DITSMK Nomor
0820/D5.3/TU/2019 Tahun 2019 tentang Panduan Penilaian Hasil Belajar dan
Pengembangan Karakter pada SMK
20. Peraturan Gubernur Nomor 15 tahun 2015 tentang muatan local Provinsi Banten

C. TUJUAN PENYUSUNAN KTSP


1. Acuan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum
a. Pengertian Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraankegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian  dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah, satuan pendidikan,kompetensi lulusan pada satuan pendidikan, dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan sesuai Kurikulum Nasional (Kurnas) dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah sesuai dengan Kurikulum Daerah (Kurda).
Kurikulum Nasional (Kurnas) adalah kurikulum yang dikembangkan pusat dan
berlaku secara nasional, yang di dalamnya memuat Rasional, Struktur Kurikulum dan
Beban Belajar, Kerangka Implementasi, Silabus, dan Buku Babon untuk setiap jenis
dan jenjang pendidikan.
Kurikulum Daerah (Kurda) adalah kurikulum yang dikembangkan Daerah
Tingkat I dan daerah Tingkat II dan berlaku pada wilayah tersebut. Kurda merupakan
bagian dari KTSP.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP
paling tidak terdiri dari Kurnas, Kurda, kalender pendidikan, dan RPP.
Kurikulum merupakan sistem operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
di masing-masing satuan pendidikan dan merupakan kurikulum Nasional. Kurikulum

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 18


SMK Muhammadiyah Pontang terdiri dari Pendahuluan, Tujuan, Standar
Kompetensi, struktur dan muatan kurikulum, Standart Kompetensi , kalender
pendidikan, dan Penutup.

b. Karakteristik Kurikulum 2013


a) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik;
b) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah
ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar.
c) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat.
d) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
e) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
f) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi kompetensi dasar, dimana
semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti

c. Perubahan Kurikulum 2013 Tahun 2016


a) Nama kurikulum tidak berubah menjadi kurikulum nasional tapi tetap Kurikulum
2013 Edisi Revisi yang berlaku secara Nasional.
b) Penilaian sikap KI 1 dan KI 2 sudah ditiadakan di setiap mata pelajaran hanya
agama dan ppkn namun KI tetap dicantumkan dalam penulisan RPP
c) Jika ada 2 nilai praktik dalam 1 KD , maka yang diambil adalah nilai yang
tertinggi. Penghitungan nilai ketrampilan dalam 1 KD ditotal (praktek, produk,
portofolio) dan diambil nilai rata-rata. Untuk pengetahuan, bobot penilaian harian,
dan penilaian akhir semester itu sama.
d) pendekatan scientific 5M bukanlah satu-satu nya metode saat mengajar dan
apabila digunakan maka susunannya tidak harus berurutan.
e) Silabus kurtilas edisi revisi lebih ramping hanya 3 kolom. Yaitu KD, materi
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 19


f) Perubahan terminologi ulangan harian menjadi penilaian harian, uas menjadi
penilaian akhir semester untuk semester 1 dan penilaian akhir tahun untuk
semester 2. Dan sudah tidak ada lagi uts, langsung ke penilaian akhir semester.
g) Dalam RPP, tidak perlu disebutkan nama metode pembelajaran yang digunakan
dan materi dibuat dalam bentuk lampiran berikut dengan rubrik penilaian (jika
ada).
h) Skala penilaian menjadi 1-100. Penilaian sikap diberikan dalam bentuk predikat
dan deskripsi
i) Remedial diberikan untuk yang kurang namun sebelumnya siswa diberikan
pembelajaran ulang. Nilai Remedial adalah nilai yang dicantumkan dalam hasil.

d. Perubahan Kurikulum 2013 Tahun 2018


a) Istilah KKM berubah istilah dgn KBM (Ketuntasan Belajar Minimal)
b) Istilah UH berubah istilah dengan PH (Penilaian Harian).
c) Istilah UTS berubah istilah dgn PTS (Penilaian Tengah Semester)
d) Istilah UAS berubah istilah dgn PAS (Penilaian Akhir Semester) Gasal/Genap
e) Istilah UKK berubah PAT (Penilaian Akhir Tahun)
f) Sikap dikatakan Tuntas, jika predikat minimal B (baik)
g) Pengetahuan dan Keterampilan , dikatakan Tuntas jika predikat Minimal C.
K-13: Sebuah mapel dikatakan Tuntas , jika Pengetahuan dan keterampilan Tuntas.

2. Acuan Pelaksanaan Proses Pembelajaran


Ada beberapa Pola Pembelajaran :
1) Berpusat peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan
terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) Interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya
3) Secara jejaring, peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana
saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet.
4) Aktif-mencari pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan
model pembelajaran pendekatan sains.
5) Kelompok : berbasis tim.
6) Berbasis alat multimedia;
7) Berbasis kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan
potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 20


8) Ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan kritis

3. Pedoman/Dasar Kebijakan dan Tindak Lanjut Hasil Pembelajaran


Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum berdasarkan tindak lanjut hasil pembelajaran
adalah sebagai berikut :
a) Pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran
berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki :
 pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk
 kompetensi yang sama;
b) Pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran
interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/
media lainnya);
c) Pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta
didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi
serta diperoleh melalui internet);
d) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa
aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);
e) Pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim);
f) Pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat
multimedia;
g) Pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan(users)
dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap
peserta didik;
h) Pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi
pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan
i) Pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis.

D. PRINSIP PENYUSUNAN KTSP


Penyusunan dan Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut: 

a. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata
pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah
rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik
setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan tertentu.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 21


Kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu
satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang
dalam rencana. Hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam
menerapkan perolehannya di masyarakat.
b. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang
pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai
Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik
setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi
dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan
dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka
pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan
pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan
pendidikan. 
c. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang
dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan
dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap
dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran
dan diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan (organisasi horizontal)
dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam
pembelajaran. 
d. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat
dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah
kurikulum berbasis kompetensi. 
e. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip
perbedaan kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah
ditentukan (dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan). Oleh karena itu beragam
program dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan
awal peserta didik. 

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 22


f. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip
bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar. 
g. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu
konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. 
h. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh
memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum
didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan
hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten kurikulum
dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam kehidupan di
masyarakat. 
i. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan peserta
didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan, dan
pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya belajar. 
j. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum,
Standar Kemampuan/SK dan Kemampuan Dasar/KD serta silabus. Kepentingan
daerah dikembangkan untuk membangun manusia yang tidak tercabut dari akar
budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat di sekitarnya.
Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman dan
kebersatuan yang dinyatakan dalam Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun Negara
Kesatuan Republik Indonesia. 
k. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian
kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui
kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik.
Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses perbaikan terhadap

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 23


kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta
didik. 

E. MEKANISME PENGELOLAAN KTSP


Dalam pengelolaannya Kurikulum memiliki lima komponen utama, yaitu : (a)
tujuan; (b) materi; (c) strategi, pembelajaran; (d) organisasi kurikulum dan (e) evaluasi.
Kelima komponen tersebut memiliki keterkaitan yang erat dan tidak bisa dipisahkan.
a. Tujuan
1) Tujuan Pendidikan Nasional dapat dilihat secara jelas dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistrm Pendidikan Nasional, bahwa : ” Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”.
2) Tujuan pendidikan nasional yang merupakan pendidikan pada tingkatan yang luas,
selanjutnya dijabarkan ke dalam tujuan institusional yaitu tujuan pendidikan yang
ingin dicapai dari setiap jenis maupun jenjang sekolah atau satuan pendidikan
tertentu.
3) Dalam Permendiknas No. 22 Tahun 2007 dikemukakan bahwa tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada
tujuan umum pendidikan berikut.
4) Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
5) Tujuan pendidikan institusional tersebut kemudian dijabarkan lagi ke dalam
tujuan kurikuler; yaitu tujuan pendidikan yang ingin dicapai dari setiap mata
pelajaran yang dikembangkan di setiap sekolah atau satuan pendidikan.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 24


6) Dalam Permendiknas No. 23 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar : telah dirumuskan tujuan kurikuler yang berkaitan dengan
pembelajaran setiap mata pelajaran di satuan pendidikan menengah kejuruan.
7) Tujuan-tujuan pendidikan mulai dari pendidikan nasional sampai dengan tujuan
mata pelajaran masih bersifat abstrak dan konseptual, oleh karena itu perlu
dioperasionalkan dan dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan tujuan pendidikan yang lebih operasional, yang
hendak dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran dari setiap mata pelajaran.
8) Pada tingkat operasional ini, tujuan pendidikan dirumuskan lebih bersifat spesifik
dan lebih menggambarkan tentang perubahan perilaku spesifik apa yang hendak
dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran. Merujuk pada pemikiran
Bloom, maka perubahan perilaku tersebut meliputi perubahan dalam aspek
kognitif, afektif dan psikomotor.
9) Gambaran spesifikasi dari tujuan yang ingin dicapai pada tujuan pembelajaran.
10) Stimulus yang diharapkan dapat dilakukan oleh peserta didik,
dengan :
 menggunakan kata-kata kerja yang menunjukkan perilaku yang dapat
diamati;
 menunjukkan stimulus yang membangkitkan perilaku peserta didik; dan
 memberikan pengkhususan tentang sumber-sumber yang dapat digunakan
peserta didik dan orang-orang yang dapat diajak bekerja sama.
11) Respon perilaku yang diharapkan dilakukan oleh peserta didik, dalam
bentuk:
 ketepatan atau ketelitian respons;
 kecepatan, panjangnya dan frekuensi respons.
12) Kondisi-kondisi atau lingkungan yang menunjang perilaku peserta
didik berupa :
 kondisi atau lingkungan fisik; dan
 kondisi atau lingkungan psikologis.
13) Upaya pencapaian tujuan pembelajaran ini memiliki arti yang sangat
penting.. Keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran pada tingkat
operasional ini akan menentukan terhadap keberhasilan tujuan
pendidikan pada tingkat berikutnya.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 25


b. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran disusun secara logis dan sistematis, dalam bentuk :
1) Teori; seperangkat konstruk atau konsep, definisi atau preposisi yang saling
berhubungan, yang menyajikan pendapat sistematik tentang gejala dengan
menspesifikasi hubungan – hubungan antara variabel-variabel dengan maksud
menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
2) Konsep; suatu abstraksi yang dibentuk oleh organisasi dari kekhususan-kekhususan,
merupakan definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.
3) Generalisasi; kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari
analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian.
4) Prinsip; yaitu ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan
hubungan antara beberapa konsep.
5) Prosedur; yaitu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang
harus dilakukan peserta didik.
6) Fakta; sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri dari
terminologi, orang dan tempat serta kejadian.

Berkenaan dengan penentuan materi pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan, guru memiliki wewenang penuh untuk menentukan materi pembelajaran,
sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai dari setiap
kegiatan pembelajaran.

Dalam prakteknya untuk menentukan materi pembelajaran perlu memperhatikan hal-hal


berikut :.

 Sahih (valid) dalam arti materi yang dituangkan dalam pembelajaran benar-benar
telah teruji kebenaran dan kesahihannya.
 Aktual merupakan materi yang , tidak ketinggalan zaman, dan memberikan
kontribusi untuk pemahaman ke depan.
 Sesuai kebutuhan adalah materi yang dipilih benar-benar diperlukan peserta didik
dan materi tersebut penting untuk dipelajari.
 Kebermanfaatan materi yang dipilih dapat memberikan manfaat akademis maupun
non akademis. Manfaat akademis yaitu memberikan dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan lebih

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 26


lanjut. Sedangkan manfaat non akademis dapat mengembangkan kecakapan hidup
dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
 Layak dipelajari materi memungkinkan untuk dipelajari, baik dari aspek tingkat
kesulitannya (tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit) maupun aspek kelayakannya
terhadap pemanfaatan materi dan kondisi setempat.
 Menarik minat materi yang dipilih hendaknya menarik minat dan dapat memotivasi
peserta didik untuk mempelajari lebih lanjut, menumbuhkan rasa ingin tahu sehingga
memunculkan dorongan untuk mengembangkan sendiri kemampuan mereka.
 Penyusunan materi pembelajaran berdasarkan sekuens (susunan materi ) seperti
berikut :
 Sekuens kronologis; susunan materi pembelajaran yang mengandung urutan
waktu.
 Sekuens kausal; susunan materi pembelajaran yang mengandung hubungan
sebab-akibat.
 Sekuens struktural; susunan materi pembelajaran yang mengandung struktur
materi.
 Sekuens logis dan psikologis; sekuensi logis merupakan susunan materi
pembelajaran dimulai dari bagian menuju pada keseluruhan, dari yang sederhana
menuju kepada yang kompleks. Sedangkan sekuens psikologis sebaliknya dari
keseluruhan menuju bagian-bagian, dan dari yang kompleks menuju yang
sederhana. Menurut sekuens logis materi pembelajaran disusun dari nyata ke
abstrak, dari benda ke teori, dari fungsi ke struktur, dari masalah bagaimana ke
masalah mengapa.

c. Strategi Pembelajaran
1) Strategi pembelajaran progresivisme, yang seharusnya aktif dalam suatu proses
pembelajaran adalah peserta didik itu sendiri. Peserta didik secara aktif menentukan
materi dan tujuan belajarnya sesuai dengan minat dan kebutuhannya, sekaligus
menentukan bagaimana cara-cara yang paling sesuai untuk memperoleh materi dan
mencapai tujuan belajarnya. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
mendapat dukungan dari kalangan rekonstruktivisme yang menekankan pentingnya
proses pembelajaran melalui dinamika kelompok.
2) Pembelajaran cenderung bersifat kontekstual, metode dan teknik pembelajaran yang
digunakan tidak lagi dalam bentuk penyajian dari guru tetapi lebih bersifat

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 27


individual, langsung, dan memanfaatkan proses dinamika kelompok (kooperatif),
seperti : pembelajaran moduler, obeservasi, simulasi atau role playing, diskusi, dan
sejenisnya.
3) Dalam hal ini, guru tidak banyak melakukan intervensi. Peran guru hanya sebagai
fasilitator, motivator dan guider. Sebagai fasilitator, guru berusaha menciptakan dan
menyediakan lingkungan belajar yang kondusif bagi peserta didiknya. Sebagai
motivator, guru berupaya untuk mendorong dan menstimulasi peserta didiknya agar
dapat melakukan perbuatan belajar. Sedangkan sebagai guider, guru melakukan
pembimbingan dengan berusaha mengenal para peserta didiknya secara personal.
4) Selanjutnya, dengan munculnya pembelajaran berbasis teknologi yang menekankan
pentingnya penguasaan kompetensi membawa implikasi tersendiri dalam penentuan
strategi pembelajaran. Meski masih bersifat penguasaan materi atau kompetensi
seperti dalam pendekatan klasik, tetapi dalam pembelajaran teknologis masih
dimungkinkan bagi peserta didik untuk belajar secara individual. Dalam
pembelajaran teknologis dimungkinkan peserta didik untuk belajar tanpa tatap muka
langsung dengan guru, seperti melalui internet atau media elektronik lainnya. Peran
guru dalam pembelajaran teknologis lebih cenderung sebagai director of learning,
yang berupaya mengarahkan dan mengatur peserta didik untuk melakukan perbuatan-
perbuatan belajar sesuai dengan apa yang telah didesain sebelumnya.
5) Konsep pembelajaran dengan isitilah PAKEM, yang merupakan akronim dari
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Oleh karena itu, dalam
prakteknya seorang guru seyogyanya dapat mengembangkan strategi pembelajaran
secara variatif, menggunakan berbagai strategi yang memungkinkan siswa untuk
dapat melaksanakan proses belajarnya secara aktif, kreatif dan menyenangkan,
dengan efektivitas yang tinggi.

d. Organisasi Kurikulum
Setidaknya terdapat enam jenis pengorganisasian kurikulum, yaitu:
1) Mata pelajaran terpisah (isolated subject); kurikulum terdiri dari sejumlah mata
pelajaran yang terpisah-pisah, yang diajarkan sendiri-sendiri tanpa ada hubungan
dengan mata pelajaran lainnya. Masing-masing diberikan pada waktu tertentu dan
tidak mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan kemampuan peserta didik, semua
materi diberikan sama

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 28


2) Mata pelajaran berkorelasi; korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi
kelemahan-kelemahan sebagai akibat pemisahan mata pelajaran. Prosedur yang
ditempuh adalah menyampaikan pokok-pokok yang saling berkorelasi guna
memudahkan peserta didik memahami pelajaran tertentu.
3) Bidang studi (broad field); yaitu organisasi kurikulum yang berupa pengumpulan
beberapa mata pelajaran yang sejenis serta memiliki ciri-ciri yang sama dan
dikorelasikan (difungsikan) dalam satu bidang pengajaran. Salah satu mata
pelajaran dapat dijadikan inti subyek, dan mata pelajaran lainnya dikorelasikan
dengan inti tersebut.
4) Program yang berpusat pada anak (child centered), yaitu program kurikulum yang
menitikberatkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata pelajaran.
5) Inti program, yaitu suatu program yang berupa unit-unit masalah, dimana
masalah-masalah diambil dari suatu mata pelajaran tertentu, dan mata pelajaran
lainnya diberikan melalui kegiatan-kegiatan belajar dalam upaya memecahkan
masalahnya..
6) Ecletic Program, yaitu suatu program yang mencari keseimbangan antara
organisasi kurikulum yang terpusat pada mata pelajaran dan peserta didik.
7) Berkenaan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, tampaknya lebih
cenderung menggunakan pengorganisasian yang bersifat eklektik, yang terbagi ke
dalam lima kelompok mata pelajaran, yaitu :
 kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
 kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
 kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
 kelompok mata pelajaran estetika; dan
 kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Kelompok-kelompok mata pelajaran tersebut selanjutnya dijabarkan lagi ke dalam
sejumlah mata pelajaran tertentu, yang disesuaikan dengan jenjang dan jenis sekolah.
Di samping itu, untuk memenuhi kebutuhan lokal disediakan mata pelajaran muatan
lokal serta untuk kepentingan penyaluran bakat dan minat peserta didik disediakan
kegiatan pengembangan diri.

e. Evaluasi Kurikulum

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 29


1) Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum. Dalam pengertian terbatas,
evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk memeriksa tingkat ketercapaian tujuan-
tujuan pendidikan yang ingin diwujudkan melalui kurikulum yang bersangkutan.
2) Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, evaluasi kurikulum dimaksudkan
untuk memeriksa kinerja kurikulum secara keseluruhan ditinjau dari berbagai
kriteria. Indikator kinerja yang dievaluasi tidak hanya terbatas pada efektivitas
saja, namun juga relevansi, efisiensi, kelaikan (feasibility) program.
3) Pada bagian lain, dikatakan bahwa luas atau tidaknya suatu program evaluasi
kurikulum sebenarnya ditentukan oleh tujuan diadakannya evaluasi kurikulum.
Apakah evaluasi tersebut ditujukan untuk mengevaluasi keseluruhan sistem
kurikulum atau komponen-komponen tertentu saja dalam sistem kurikulum
tersebut. Salah satu komponen kurikulum penting yang perlu dievaluasi adalah
berkenaan dengan proses dan hasil belajar siswa.
4) Agar hasil evaluasi kurikulum tetap bermakna diperlukan persyaratan-persyaratan
tertentu. .Salah satu dimensi yang sering mendapat sorotan adalah dimensi
kuantitas dan kualitas. Instrumen yang digunakan untuk mengevaluasi diemensi
kuantitaif berbeda dengan dimensi kualitatif. Instrumen yang digunakan untuk
mengevaluasi dimensi kuantitatif, seperti tes standar, tes prestasi belajar, tes
diagnostik dan lain-lain. Sedangkan, instrumen untuk mengevaluasi dimensi
kualitatif dapat digunakan, questionnare, inventori, interview, catatan anekdot dan
sebagainya
5) Evaluasi kurikulum memegang peranan penting, baik untuk penentuan kebijakan
pendidikan pada umumnya maupun untuk pengambilan keputusan dalam
kurikulum itu sendiri. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para
pemegang kebijakan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih
dan menetapkan kebijakan pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan
model kurikulum yang digunakan.
6) Hasil – hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala
sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya dalam memahami dan membantu
perkembangan peserta didik, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-
alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.
7) Selanjutnya, Tiga pendekatan dalam evaluasi kurikulum, yaitu :
 pendekatan penelitian (analisis komparatif);
 pendekatan obyektif; dan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 30


 pendekatan campuran multivariasi.
8) Di samping itu, terdapat beberapa model evaluasi kurikulum, diantaranya adalah
Model CIPP (Context, Input, Process dan Product) yang berlatar belakang pada
pandangan bahwa keberhasilan progran pendidikan dipengaruhi oleh berbagai
faktor, seperti : karakteristik peserta didik dan lingkungan, tujuan program dan
peralatan yang digunakan, prosedur dan mekanisme pelaksanaan program itu
sendiri. Evaluasi model ini bermaksud membandingkan kinerja (performance) dari
berbagai dimensi program dengan sejumlah kriteria tertentu, untuk akhirnya
sampai pada deskripsi dan judgment mengenai kekuatan dan kelemahan program
yang dievaluasi. Model program pendidikanterdiri atas empat dimensi, yaitu :
Context, Input, Process dan Product.
9) Penjelasan singkat dari keempat dimensi tersebut adalah, sebagai berikut :
 Context; yaitu situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis
tujuan dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam program yang
bersangkutan, seperti : kebijakan departemen atau unit kerja yang
bersangkutan, sasaran yang ingin dicapai oleh unit kerja dalam kurun waktu
tertentu, masalah ketenagaan yang dihadapi dalam unit kerja yang
bersangkutan, dan sebagainya.
 Input; bahan, peralatan, fasilitas yang disiapkan untuk keperluan pendidikan,
seperti : dokumen kurikulum, dan materi pembelajaran yang dikembangkan,
staf pengajar, sarana dan pra sarana, media pendidikan yang digunakan dan
sebagainya.
 Process; pelaksanaan nyata dari program pendidikan tersebut, meliputi :
pelaksanaan proses belajar mengajar, pelaksanaan evaluasi yang dilakukan
oleh para pengajar, penglolaan program, dan lain-lain.
 Product; keseluruhan hasil yang dicapai oleh program pendidikan, mencakup
: jangka pendek dan jangka lebih panjang
Berdasarkan komponen Kurikulum di atas maka Tata Kelola Kurikulum meliputi :
1. Tata kerja guru kerja yang bersifat kolaboratif;
2. Manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen Kepala Sekolah
sebagai pimpinan kependidikan (educational leader);
3. Sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.
4. Materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi
peserta didik.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 31


F. TUJUAN KURIKULUM 2013
Pengembangan kurikulum di SMK dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan
dengan tujuan:

1. Menjaga agar kurikulum yang digunakan mengarah kepada tercapainya visi sekolah
sesuai dengan perkembangan IPTEK
2. Pengembangan kurikulum dilaksanakan untuk mengevaluasi kurikulum dengan
membandingkan antar kompetensi inti atau kompetensi dasar atau kompetensi bidang
studi yang dipersyaratkan secara nasional dengan kondisi nyata di sekolah
3. Manajemen kualitas lulusan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan kurikulum
4. Meningkatkan mutu pembelajaran yang variatif sesuai dengan assessment proses dan
hasil belajar
5. Meningkatkan kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di era globalisasi.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 32


BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL


Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.

B. TUJUAN PENDIDIKN MENENGAH KEJURUAN


Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya

C. V I S I SMK MUHAMMADIYAH PONTANG


Menghasilkan tamatan yang beriman, kompeten, kompetitif, berkepribadian nasional dan
berwawasan global Dengan menganalisa potensi yang ada di SMK Muhammadiyah
Pontang baik dari segi input/ peserta didik baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga
kependidikan, lingkungan sekolah, peran serta masyarakat, dan out come/ keberhasilan
lulusan serta masyarakat sekitar sekolah yang religius, serta melalui komunikasi dan
koordinasi yang intensif antar sekolah dengan warga sekolah maupun dengan
stakeholder, tersusunlah visi sekolah.

Adapaun visi SMK Muhammadiyah Pontang adalah : ”SMK MUHAMMADIYAH


PONTANG SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN
KEPRIBADIAN PESERTA DIDIK YANG BERAKHLAK MULIA,CERDAS DALAM
IQ, EQ SQ DAN PEDULI TERHADAP LINGKUNGAN AGAR MAMPU BERSAING
SECARA GLOBAL”

D. M I S I SMK MUHAMMADIYAH PONTANG


1. Membentuk warga sekolah yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia dan
berbudi pekerti luhur dengan mengembangkan sikap dan perilaku religius baik
didalam sekolah maupun diluar sekolah

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 33


2. Mengembangkan budaya gemar membaca, rasa ingin tahu, bertoleransi,
bekerjasama, saling menghargai, displin , jujur, kerja keras, kreatif dan
inovatif.

3. Meningkatkan nilai kecerdasan, cinta ilmu dan keingin tahuan peserta didik
dalam bidang akademik maupun non akademik

4. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang, menyenangkan,


komunikatif, tanpa takut salah, dan demokratis.

5. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia agar
memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik.

6. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air,
semangat kebangsaan, dan hidup demokratis

E. TUJUAN SMK MUHAMMADIYAH PONTANG


1. Mewujudkan tamatan yang berakhlak mulia, berkepribadian luhur, mampu
beradaptasi, berkualitas, dan mampu menjawab semua tantangan zaman dan
mewujudkan sekolah yang terpercaya dalam menghasilkan tenaga yang trampil dan
professional di bidangnya
2. Mendidik Sumber Daya Manusia yang mempunyai etos kerja dan kompetensi
berstandar nasional dan bahkan internasional
3. Membekali peserta didik dengan keterampilan hidup agar mampu mandiri, ulet,
gigih, serta memiliki mental dan daya tahan
4. Membekali peserta didik agar mampu mengembangkan diri, karir, dan berkompetisi,
beradaptasi, melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi
5. Mendidik peserta didik yang menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, beraklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri
6. Membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan dan memberantas pengangguran
7. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan mengacu pada SPM (standard
pelayanan Minimal .)
8. Mengoptimalkan sumber daya pendidikan untuk meningkatkan mutu pembelajaran
9. Mewujudkan lingkungan yang bersih sehat hijau sehingga terjaga keseimbangan
alam dilingkungan sekolah dan sekitarnya
10. Mendidik peserta didik untuk ramah lingkungan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 34


F. TUJUAN PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
Kompetensi Keahlian Teknik Komputer Jaringan pada SMK Muhammadiyah
Pontang Secara umum bertujuan untuk :

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik


2. Mendidik peserta didik agar menjadi warga negara yang bertanggung jawab
3. Menyelenggarakan sistem pendidikan teknik yang berkualitas dan beretos kerja tinggi
4. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal
bagi yang berminat untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
5. Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat,ramah lingkungan dan
memiliki wawasan pengetahuan dan seni
6. Mendidik peserta didik dengan keahlian dan ketrampilan dalam kompetensi keahlian
teknik computer jaringan, agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi
pekerjaan yang ada di DU/DI sebagai tenaga kerja tingkat menengah.
7. Mendidik Peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi dan mengembangkan
sikap professional dalam program keahlian teknik computer jaringan.
8. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal
bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
9. Mendidik tenaga kerja yang mampu bersaing baik tingkat nasional, regional maupun
global.
10. Mendidik Tenaga terampil yang mampu menciptakan lapangan kerja sendiri terutama
dibidang komunikasi

G. VISI DAN MISI JURUSAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


1. VISI
Menjadikan Program KeahlianRekayasaPerangkatLunakSebagaiPusat Program
Keahlian Yang MemilikiKeunggulanIlmu Dan TeknologiDalamBidangInformasi Dan
Komunikasi.

2. MISI
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian Rekayasa Perangkat
Lunak sebagai bagian dari pendidikan menengah, bertujuan menyiapkan siswa/tamatan:

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 35


a. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang mempunyai keunggulan dalam bidang
teknologi informasi dan komunikasi yang dilandasi keimanan dan ketakwaan.
b. Menyiapkan tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan
dunia industri dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi.
c. Menyiapkan tamatan agar menjadi warga negara yang produktif, kreatif, dan inovatif
d. Menyiapkan peserta diklat untuk memasuki dunia kerja, serta mengembangkan sikap
professional.
e. Menyiapkan peserta diklat untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih tinggi
f. Menyiapkan tamatan untuk membuka usaha sendiri atau berwiraswasta.

H. Tujuan Kompetensi Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak


a. Menghasilkan lulusan yang bertakwa, berakhlakmulia, produktif, adaptif,
kreatifdaninovatif di bidang Teknologi Informatika khususnya Rekayasa Perangkat
Lunak (Software Engineering).
b. Meningkatkan kecerdasan yang bermartabat didasari azas kecakapan hidup di bidang
Teknologi Informatika – Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering).
c. Menghasilkan tamatan yang berkualitas dan mampu bersaing di pasar tenaga kerja baik
nasional, regional maupun internasional dibidang Teknologi Informatika– Rekayasa
Perangkat Lunak (Software Engineering).
d. Membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten
dalam:
1. Sistem Komputer
2. Komputer Dan Jaringan Dasar
3. Pemograman Dasar
4. Dasar Design Grafis
5. Permodelan Perangkat Lunak
6. Basis Data
7. Pemograman Berorientasi Obyek
8. Pemograman Web Dan Perangkat Bergerak
9. Menginstalasi software aplikasi spesifik pemograman
10. Mengoperasikan software aplikasi spesifik pemograman
11. Membangun software aplikasi spesifik pemograman

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 36


e. Membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni agar mampu
mengembangkan diri baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.

I. Profil Lulusan Program Keahlian Rekayasa Perangkat Lunak


Menjadi Programmer yang menguasai pengetahuan dan keterampilan di bidang
pemograman untuk suatu entitas dengan didukung kemampuan bekerjasama dan
berkomunikasi secara efektif dan bertanggungjawab terhadap pencapaian hasil kerja
mandiri maupun kelompok kerja dengan peran sebagai:
1. Programmer PHP
2. Web Designer
3. IT
4. Database Administrator
5. Software Engineer
6. Network Engineer

J. SKL Kompetensi Keahlian


Berdasarkan Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, maka SKL Kompetensi Keahlian adalah
sebagai berikut:

Dimensi KualifikasiKemampuan
Sikap Memilikiperilaku yang mencerminkansikap:
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Berkarakter, Jujur dan Peduli
3. Bertanggungjawab
4. Pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. Sehat Jasmani dan Rohani
Sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara, kawasan
regional dan internasional
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
danmetakognitifpada tingkat teknis, spesifik, detil dan kompleks,
berkenaan dengan:
1. Ilmu pengetahuan
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 37
2. Teknologi
3. Seni
4. Budaya, dan
5. Humaniora
Mempu mengaitkan kemampuan di atas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta
kawasan regional dan internasional
Pengetahuan Faktual meliputi pengetahuan teknis dan spesifik, detail
dan kompleks berkenaan degan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar , negara,
serta kawasan regional dan internasional
Pengetahuan Konseptal meliputi kemampuan terminologi/ istilah dan
klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori, model, dan struktur yang
digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan
kompleks berkenaan degan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, negara,
serta kawasan regional dan internasional
Pengetahuan Prosedural meliputi pengetahuan tentang tata cara
melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan pengatahuan
teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan
prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya, terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, negara, serta kawasan regional dan internasional.
Pengetahuan Metakognitif meliputi pengetahuan tentang kekuatan dan
kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari
pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual, dan
kondisional berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, negara,
serta kawasan regional dan internasional.
Keterampilan Memiliki keterampilan berfikir dan bertindak:
1. Kreatif
2. Produktif
3. Kritis
4. Mandiri

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 38


5. Kolaboratif, dan
6. Komunikatif
Melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan diri yang dipelajari di
satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri
Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang bersifat generic mencakup
3 (tiga) ranah yakni sikap , pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi
sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya
keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek
sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian
kompetensi yang bersifat generic tersebut diuraikan menjadi empat yaitu kompetensi inti
sikap spiritual disebut KI-1, kompetensi inti sikap sosial disebut KI-2, kompetensi inti
pengetahuan disebut KI-3, dan kompetensi inti keterampilan disebut KI-4. Uraian
Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun pada SMK/MAK disajikan dalam Tabel
2.4

Tabel2.4 Deskripsi Kompetensi Inti Program PMK


KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI 3 TAHUN
Sikap Spritual (KI-1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun,


peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai),
(KI-2)
bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan
pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan (KI-3) Memahami, menerapkan, menganalisis, danmengevaluasi


tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar,
dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 39


KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI 3 TAHUN
nasional, regional, dan internasional.

Keterampilan (KI-4) Melaksanakantugasspesifik, denganmenggunakanalat,


informasi, danprosedurkerja yang lazimdilakukanserta
menyelesaikan masalahsederhana sesuaidenganbidangkerja.

Menampilkankinerja di
bawahbimbingandenganmutudankuantitas yang
terukursesuaidenganstandarkompetensikerja.

Menunjukkanketerampilan menalar, mengolah,


danmenyajisecaraefektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif, komunikatif,
dansolutifdalamranahabstrakterkaitdenganpengembangandari
yang dipelajarinya di sekolah,
sertamampumelaksanakantugasspesifik di
bawahpengawasanlangsung.

Menunjukkanketerampilanmempersepsi, kesiapan, meniru,


membiasakan,gerakmahir, menjadikangerakalami,
dalamranahkonkretterkaitdenganpengembangandari yang
dipelajarinya di sekolah,
sertamampumelaksanakantugasspesifik di
bawahpengawasanlangsung.

K. Deskripsi KKNI (KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA) LEVEL 2


KKNI LEVEL KE 2 adalah Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan
menggunakan alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta
menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya.

Memiliki pengetahuan operasional dasar, dan pengetahuan faktual bidang kerja yang
spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang lazim
timbul. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing orang lain pada standar kompetensi:

N
KODE UNIT JUDUL UNIT
O
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 40
KOMPETENSI UMUM DAN INTI
Menerapkan prinsip-
1 LOG.OO01.002.01 prinsipkeselamatandankesehatankerja di
lingkungankerja
2 LOG.OO01.004.01 Merencanakan tugas rutin
Mengidentifikasi aspek kode etik dan HAKI dibidang
3 TIK.OP01.002.01
TIK
KOMPETENSI PILIHAN / FUNGSIONAL
4 J.620100.004.02 Menggunakan Struktur Data
5 J.620100.005.02 Mengimplementasikan User Interface
6 J.620100.011.02 Melakukan Instalasi Software Tools Pemograman
7 J.620100.012.02 MelakukanPengaturanSoftwareToolsPemrograman
8 J.620100.017.02 MengimplementaslkanPemrogramanTerstruktur
9 J.620100.022.02 MengimplementaslkanAlgoritmaPemrograman
10 J.620100.025.02 MelakukanDebugging

L. Skema KKNI LEVEL 2 REKAYASA PERANGKAT LUNAK


Skema Sertifikasi KKNI Level II pada kompetensi keahlian Rekayasa Perangkat
Lunak dapat dicapai melalui pendekatan klaster dan harus dicapai dalam 3 (tiga )tahun.
Klaster yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Pemograman Dasar
N
KODE UNIT JUDUL UNIT
O
KOMPETENSI UMUM DAN INTI
Menerapkan prinsip-
1 LOG.OO01.002.01 prinsipkeselamatandankesehatankerja di
lingkungankerja
2 LOG.OO01.004.01 Merencanakan tugas rutin
Mengidentifikasi aspek kode etik dan HAKI dibidang
3 TIK.OP01.002.01
TIK
KOMPETENSI PILIHAN / FUNGSIONAL
4 J.620100.004.02 Menggunakan Struktur Data
5 J.620100.005.02 Mengimplementasikan User Interface
6 J.620100.011.02 Melakukan Instalasi Software Tools Pemograman
7 J.620100.012.02 MelakukanPengaturanSoftwareToolsPemrograman
8 J.620100.017.02 MengimplementaslkanPemrogramanTerstruktur
9 J.620100.022.02 MengimplementaslkanAlgoritmaPemrograman
10 J.620100.025.02 MelakukanDebugging

b. Pemograman Web
NO KODE UNIT JUDUL UNIT
KOMPETENSI UMUM DAN INTI
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 41
1 LOG.OO01.001.01 MelakukanKomunikasiKerjatimbalbalik
Menerapkan prinsip-
2 LOG.OO01.002.01
prinsipkeselamatandankesehatankerjadilingkungankerja
3 LOG.OO01.004.01 Merencanakan tugas rutin
Melakukan Pekerjaan Yang Membutuhkan Kerjasama
4 LOG.OO02.003.01
TIM
Mengidentifikasi aspek kode etik dan HAKI dibidang
5 TIK.OP01.002.01
TIK
KOMPETENSI PIIHAN / FUNGSIONAL
6 J.620100.004.02 Menggunakan Struktur Data
7 J.620100.005.02 Mengimplementasikan User Interface
Mengimplementasikan Rancangan Entitas Dan
8 J.620100.007.01
Keterkaitan Antar Entitas
9 J.620100.009.01 Menggunakan Spesifikasi Program
10 J.620100.012.01 Melakukan pengaturan Software Tools Pemograman
11 J.620100.017.02 MengimplementaslkanPemrograman Terstruktur
12 J.620100.020.02 Menggunakan SQL

c. Pemograman Berorientasi Objek


NO KODE UNIT JUDUL UNIT
KOMPETENSI UMUM DAN INTI
Menerapkan prinsip-
1 LOG.OO01.002.01
prinsipkeselamatandankesehatankerjadilingkungankerja
2 LOG.OO02.001.01 Menerapkan Sistem Mutu
Mengidentifikasi aspek kode etik dan HAKI dibidang
3 TIK.OP01.002.01
TIK
KOMPETENSI PIIHAN / FUNGSIONAL
4 J.620100.005.02 Mengimplementasikan User Interface
Menerapkan Perintah Eksekusi Bahasa, Pemograman
5 J.620100.010.01
Berbasis Teks, Grafik, Dan Multimedia
6 J.620100.012.01 Melakukan pengaturan Software Tools Pemograman
7 J.620100.018.02 MengimplementaslkanPemrograman Berorientasi Objek
8 J.620100.020.02 Menggunakan SQL
9 J.620100.023.02 Membuat Dokumen Kode Program
10 J.620100.030.02 Menerapkan Pemograman Multimedia
11 J.620100.033.02 Melaksanakan Pengujian Unit Program
Melaksanakan Konfigurasi Perangkat Lunak Sesuai
12 J.620100.042.01
Environment,Development,Staging, Production
13 J.620100.046.01 Melakukan Logging Aplikasi

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 42


BAB III
SPEKTRUM, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. SPEKTRUM KURIKULUM JURUSAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK

Spektrum yang digunakan di SMK Muhammadiyah Pontang adalah Spektrum


2013 revisi 2018 berdasarkan SK Dirjen Dikmen Kemdikbud Nomor :
06/D.D5/KK/2018 yaitu:

Progra
Nomor
No. Bidang Program Kompetensi m
Keahlian Keahlian Keahlian Kode
3 Th 4 Th
1. Teknologi 1.1. 1.1.1. Konstruksi 001
dan Teknolo Gedung,
Rekayasa gi 1.1.2. Konstruksi
Konstru 002
Jalan, Irigasi
ksi dan
1.1.3. Bisnis 003
Properti
Konstruksi
1.1.4. Desain Pemodelan 004
dan Informasi
1.2. Teknik 1.2.1. Teknik Geomatika 005
Geomat
1.2.2. Informasi 006
ika dan
Geospasial
1.3. Teknik 1.3.1. Teknik Pembangkit 007
Ketenagali Tenaga
strikan 1.3.2. Teknik Jaringan 008
Tenaga
1.3.3. Teknik Instalasi 009
Tenaga
1.3.4. Teknik Otomasi 010
Industri

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 43


1.3.5. Teknik 011
Pendinginan
1.3.6. Teknik Tenaga 012
Listrik
1.4. Teknik 1.4.1. Teknik Pemesinan 013
Mesin
1.4.2. Teknik Pengelasan 014
1.4.3. Teknik Pengecoran 015
Logam
1.4.4. Teknik Mekanik 016
Industri
1.4.5. Teknik 017
Perancanga
1.4.6. Teknik 018
Fabrikasi
1.5. 1.5.1. Airframe Power 019
Teknologi Plant
1.5.2. Aircraft Machining 020
Pesawat
Udara 1.5.3. Aircraft Sheet 021
Metal Forming
1.5.4. Airframe Mechanic 022
1.5.5. Aircraft Electricity 023
1.5.6. Aviation 024
Electronics
1.5.7. Electrical Avionics 025

Progra
Nomor m
No. Bidang Program Kompetensi
Keahlian Keahlian Keahlian Kode
3 Th 4 Th
1.6. Teknik 1.6.1. Desain Grafika 02
Grafika 6
1.6.2. Produksi Grafika 02
7
1.7. 1.7.1. Teknik 02
Tekn Instrumentasi Logam 8
1.7.2. Instrumentasi 02
ik
dan Otomatisasi 9
Instr
1.8. Teknik 1.8.1. Teknik 03
Industri Pengendalian 0
1.8.2. Teknik Tata Kelola 03
Logistik 1
1.9. Teknologi 1.9.1. Teknik Pemintalan 03
Tekstil Serat 2
1.9.2. Teknik Pembuatan 03
Benang 3
1.9.3. Teknik Pembuatan 03
Kain 4
1.9.4. Teknik 035
Penyempurnaan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 44


1.10. Teknik 1.10.1. Analisis 036
Kimia Pengujian
1.10.2. Kimia Industri 037
1.10.3. Kimia Analisis 038
1.10.4. Kimia Tekstil 039
1.11. Teknik 1.11.1. Teknik Kendaraan 040
Otomotif Ringan
1.11.2. Teknik dan Bisnis 041
Sepeda
1.11.3. Teknik Alat Berat 042
1.11.4. Teknik Bodi 043
Otomotif
1.11.5. Teknik Ototronik 044
1.11.6. Teknik dan 045
Manajemen
1.11.7. Otomotif Daya 046
dan Konversi Energi
1.12. Teknik 1.12.1. Konstruksi Kapal 047
Perkapalan Baja
1.12.2. Konstruksi Kapal 048
Non Baja
1.12.3. Teknik Pemesinan 049
Kapal
1.12.4. Teknik Pengelasan 050
Kapal
1.12.5. Teknik Kelistrikan 051
Kapal
1.12.6. Desain dan 052
Rancang
1.12.7. Interior Kapal 053
Progra
Nomor m
No. Bidang Program Kompetensi
Keahlian Keahlian Keahlian Kode
3 Th 4 Th
1.13. Teknik 1.13.1. Teknik Audio 054
Elektronika Video
1.13.2. Teknik Elektronika 055
Industri
1.13.3. Teknik 056
Mekatronika
1.13.4. Teknik 057
Elektronika
1.13.5. Instrumentasi 058
Medik
2. Energi 2.1. Teknik 2.1.1. Teknik Produksi 059
dan Perminyak Minyak dan Gas
Pertamban an 2.1.2. Teknik Pemboran
gan 060
Minyak dan Gas

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 45


2.1.3. Teknik 061
Pengolahan
2.2. Geologi 2.2.1. Geologi 062
Pertamba Pertambangan
2.3. Teknik 2.3.1. Teknik Energi 063
Energi Surya, Hidro dan
Terbarukan 2.3.2. Teknik Energi 064
Biomassa
3.1.1. Rekayasa √
3. Teknologi 3.1. Teknik 065
Informas Komp Perangkat Lunak
i dan uter 3.1.2. Teknik Komputer dan √
Komunik dan Jaringan 066
asi Inform
3.1.3. Multimedia 067 √
atika
3.1.4. Sistem 068
Informatika,
3.2. Teknik 3.2.1. Teknik Transmisi 069
Telekomu Telekomunikasi
nikasi 3.2.2. Teknik 070
Jaringan Akses
Ket : Spektrum PMK diatas diterapkan untuk kelas X, XI dan XII Program 3 Tahun dan
4 Tahun

B. STRUKTUR KURIKULUM JURUSAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK


Struktur kurikulum yang digunakan di SMK Muhammadiyah Pontang Jurusan
Rekayasa Perangkat Lunak meggunakan Struktur Kurikulum 2018 berdasarkan SK Dirjen
Dikmen Kemdikbud Nomor : 07/D.D5/KK/2018 yaitu:

BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


PROGRAM KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA (TKI)

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 22 2 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 22 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 44 3 3 2 2
4 Matematika 44 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 22        
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 33 3 3 4 4
1
Jumlah A
17 17 4 14 14 14
B. Muatan Kewilayahan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 46


1 Seni Budaya 2 2        
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2    
Jumlah B 4 4 2 2 0 0
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3        
2 Fisika 3 3        
3 Kimia 3 3        
C2. Dasar Program Keahlian
1 Sistem Komputer 2 2        
2 Komputer dan Jaringan Dasar 5 5        
3 Pemrograman Dasar 3 3        
4 Dasar Desain Grafis 2 2        
C3. Kompetensi Keahlian
1 Pemodelan Perangkat Lunak     4 4    
2 Basis Data     4 4 4 4
3 Pemrograman Berorientasi Obyek     8 8 8 8
4 Pemrograman Web dan Benda Bergerak     8 8 13 13
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan     7 7 8 8
2
Jumlah C
21 21 6 26 28 28
D. Muatan Lokal Muhammadiyah
1 Kemuhammadiyahan 2 2 2 2 2 2
2 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
3 Baca Tulis Al-Qur'an 2 2 2 2 2 2
4 Bimbingan Karir 2 2 2 2 2 2
Jumlah D 8 8 8 8 8 8
5
Total
50 50 0 50 50 50

MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
A. Muatan Nasional    
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 318
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3 Bahasa Indonesia 320
4 Matematika 424
5 Sejarah Indonesia 108
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 352
Jumlah A 1734
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 108
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan  
C1. Dasar Bidang Keahlian  

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 47


1 Simulasi dan Komunikasi Digital 108
2 Fisika 108
3 Kimia 108
C2. Dasar Program Keahlian  
1 Sistem Komputer 72
2 Komputer dan Jaringan Dasar 108
3 Pemrograman Dasar 108
4 Dasar Desain Grafis 108
C3. Kompetensi Keahlian  
1 Pemodelan Perangkat Lunak 144
2 Basis Data 280
3 Pemrograman Berorientasi Obyek 560
4 Pemrograman Web dan Benda Bergerak 730
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 524
Jumlah C 2958
D. Muatan Lokal Muhammadiyah  
1 Kemuhammadiyahan 72
2 Bahasa Arab 72
3 Baca Tulis Al-Qur'an 72
4 Bimbingan Karir 72
Jumlah D 288
Total 5232

B.1. Standar Kompetensi Lulusan

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah kriteria


mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja. Dalam merumuskan SKL PMK
dimulai dengan menentukan profil lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan, sebagai berikut.
1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;
2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara berkelanjutan;
3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki keterampilan sesuai
dengan kebutuhan pembangunan;
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja
pada pihak lain atau berwirausaha, dan
5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang kompetitif menghadapi
pasar global.
Berdasarkan profil lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan tersebut, maka
rumusan Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan dijabarkan ke dalam
tiga dimensi, yaitu dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SMK program

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 48


pendidikan 3 tahun dan SMK program pendidikan 4 tahun memiliki kompetensi pada
dimensi sikap sebagaimana pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3.

Tabel 1. SKL PMK Dimensi Sikap


Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
Berperilaku yang mencerminkan sikap: Berperilaku yang mencerminkan sikap:
1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan 1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME; YME;
2. jujur, disiplin, empati, dan pembelajar 2. jujur, disiplin, empati, dan pembelajar
sejati sepanjang hayat; sejati sepanjang hayat;
3. bangga dan cinta tanah air, bangga pada 3. bangga dan cinta tanah air, bangga pada
profesinya, dan berbudaya nasional; profesinya, dan berbudaya nasional;
4. memelihara kesehatan jasmani, rohani, 4. memelihara kesehatan jasmani, rohani,
dan lingkungan; dan lingkungan;
5. berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja, 5. berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja,
bekerja sama, berkomunikasi, dan bekerja sama, berkomunikasi, dan
bertanggung jawab pada pekerjaan bertanggung jawab pada pekerjaan
sendiri dan dapat diberi tanggung jawab sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing orang lainsesuai bidang atas kuantitas dan kualitas hasil kerja
dan lingkup kerja dalam konteks diri orang lain sesuai bidang dan lingkup
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, kerja dalam konteks diri sendiri,
bangsa, negara, dan industri lingkup keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa,
lokal, nasional, regional, dan negara, dan industri lingkup lokal,
internasional. nasional, regional, dan internasional.

Tabel 2. SKL PMK Dimensi Pengetahuan


Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
Berfikir secara faktual, konseptual, Berfikir secara faktual, konseptual,
operasional dasar, prinsip, dan operasional lanjut, prinsip, dan
metakognitif sesuai denganbidang dan metakognitif secara multidisiplin sesuai
lingkup kerjapada tingkat teknis, spesifik, dengan bidang dan lingkup kerja pada
detil, dan kompleks, berkenaan dengan: tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks,
1. ilmu pengetahuan, berkenaan dengan:

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 49


Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
2. teknologi, 1. ilmu pengetahuan,
3. seni, 2. teknologi,
4. budaya, dan 3. seni,
5. humaniora 4. budaya, dan
dalam konteks pengembangan potensi diri 5. humaniora
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dalam konteks pengembangan potensi diri
dunia kerja, warga masyarakat lokal, sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia
nasional, regional, dan internasional. kerja, warga masyarakat lokal, nasional,
regional, dan internasional.

Tabel 3. SKL PMK Dimensi Keterampilan


Kompetensi Lulusan Kompetensi Lulusan
Program Pendidikan 3 Tahun Program Pendidikan 4 Tahun
Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif,
dan komunikatif dalam: dan komunikatif dalam:
1. melaksanakan tugas dengan 1. melaksanakan tugas dengan
menggunakan alat, informasi, dan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan prosedur kerja yang lazim dilakukan
serta menyelesaikan masalah serta menyelesaikan masalah kompleks
sederhana sesuai dengan bidang kerja, sesuai dengan bidang kerja, dan
dan 2. menampilkan kinerja mandiri dengan
2. menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan tidak langsung atasan
pengawasan langsung atasan berdasarkan kuantitas dan kualitas
berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi
terukur sesuai standar kompetensi kerja, serta bertanggung jawab atas
kerja, dan dapat diberi tugas hasil kerja orang lain.
membimbing orang lain.

Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang bersifat generik


mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah
menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan
pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual
dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 50


demikian kompetensi yang bersifat generik tersebut diuraikan menjadi empat yaitu
kompetensi inti sikap spiritual disebut KI-1, kompetensi inti sikap sosial disebut KI-2,
kompetensi inti pengetahuan disebut KI-3, dan kompetensi inti keterampilan disebut KI-4.
Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun dan 4 tahun pada SMK/MAK
disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Deskripsi Kompetensi Inti Program PMK


KOMPETENS DESKRIPSI KOMPETENSI
3 Tahun 4 Tahun
I INTI
Sikap Spritual
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
(KI-1)
Sikap Sosial Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(KI-2) (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab,
responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan Memahami, menerapkan, Memahami, menerapkan,
(KI-3) menganalisis, dan menganalisis, dan mengevaluasi
mengevaluasi tentang tentang pengetahuan faktual,
pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif secara
dan metakognitif sesuai dengan multidisiplin sesuai dengan
bidang dan lingkup kerja pada bidang dan lingkup kerja pada
tingkat teknis, spesifik, detil, tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, denganilmu
teknologi, seni, budaya, dan pengetahuan,teknologi,seni,
humaniora dalam konteks budaya, dan humaniora dalam
pengembangan potensi diri konteks pengembangan potensi
sebagai bagian dari keluarga, diri sebagai bagian dari
sekolah, dunia kerja, warga keluarga, sekolah, dunia kerja,
masyarakat nasional, regional, warga masyarakat nasional,

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 51


KOMPETENS DESKRIPSI KOMPETENSI
3 Tahun 4 Tahun
I INTI
dan internasional. regional, dan internasional.
Keterampilan Melaksanakan tugas spesifik, Melaksanakan tugas spesifik,
(KI-4) dengan menggunakan alat, dengan menggunakan alat,
informasi, dan prosedur kerja informasi, dan prosedur kerja yang
yang lazim dilakukan serta lazim dilakukan serta
menyelesaikan masalah menyelesaikan masalah kompleks
sederhana sesuai dengan sesuai dengan bidang kerja.
bidangkerja. Menampilkan kinerja mandiri
Menampilkan kinerja di bawah dengan mutu dan kuantitas yang
bimbingan dengan mutu dan terukur sesuai dengan standar
kuantitas yang terukur sesuai kompetensi kerja.
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkanketerampilan
Menunjukkanketerampilan menalar, mengolah, dan menyaji
menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
spesifik di bawah pengawasan Menunjukkan keterampilan
langsung. mempersepsi, kesiapan, meniru,
Menunjukkan keterampilan membiasakan, gerak mahir,
mempersepsi, kesiapan, meniru, menjadikan gerak alami, sampai
membiasakan, gerak mahir, dengan tindakan orisinal dalam
menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.
spesifik di bawah pengawasan
langsung.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 52


C. MUATAN KURIKULUM
1. MATA PELAJARAN
Struktur dan muatan KTSP SMK ditetapkan melalui Keputusan Dirjen Dikdasmen
Nomor 130/D/KEP/KR/2017. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan
berisi Muatan Umum yang terdiri atas:
(A) Muatan Nasional dan
(B) Muatan Kewilayahan yang dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah
dan
(C) Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas Dasar Bidang Keahlian,
Dasar Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian.
Muatan Nasional terdiri atas enam Mata Pelajaran yaitu :
(1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;
(2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;
(3) Bahasa Indonesia;
(4) Matematika;
(5) Sejarah Indonesia;
(6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya.
Muatan Kewilayahan berisi dua Mata Pelajaran yaitu :
(1) Seni Budaya dan
(2) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas tiga subkelompok, yaitu :
(1) Dasar Bidang Keahlian;
(2) Dasar Program Keahlian;
(3) Kompetensi Keahlian.
D. MUATAN LOKAL
1. PENGERTIAN
a. Muatan lokal merupakan bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi
dan keunikan lokal.
b. Muatan lokal sebagai kegiatan kurikuler untuk mengembangkan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 53


kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang dimaksudkan untuk membentuk pemahaman
peserta didik terhadap keunggulan dan kearifan di daerah tempat
tinggalnya.
c. Muatan lokal diajarkan untuk membekali peserta didik dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan untuk:
1) Meningkatkan Kesadaran peserta didik akan potensi lingkungan alam,
sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya, dan
2) Melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah
yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang
pembangunan nasional.

2. TUJUAN
Tujuan pembelajaran Muatan lokal (Mulok) adalah untuk membekali
peserta didik agar mampu:
a. Mengidentifikasi berbagai potensi yang ada di daerah tempat tinggalnya;
b. Mengembangkan aspek lingkungan, social, budaya, dan seni yang dapat
menjadi nilai ekonomis, dan
c. Memanfaatkan sumber daya daerah untuk menunjang pembangunan nasional.

3. LANDASAN HUKUM
a. Permendikbud Republik Indonesia No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013.
b. Permendikbud Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan: Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.

4. PRINSIP PRINSIP PENGEMBANGAN


Muatan lokal dikembangkan atas prinsip-prinsip:
a. Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik;
b. Keutuhan kompetensi;
c. Fleksibilitas jenis, bentuk, dan pengaturan waktu penyelenggaraan,
d. Kebermanfaatan untuk kepentingan nasional dan menghadapi tantangan
global.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 54


5. LANGKAH LANGKAH PENGEMBANGAN
Langkah-langkah atau tahapan pengembangan Muatan Lokal adalah:
a. Analisis konteks lingkungan alam, sosial dan/atau budaya;
b. Identifikasi muatan lokal;
c. Perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis Muatan Lokal;
d. Penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap kompetensi dasar;
e. Pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan pembelajaran yang relevan;
f. Penetapan Muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau menjadi
mata pelajaran yang berdiri sendiri;
g. Penyusunan silabus
h. Penyusunan buku teks pelajaran.

6. PENGEMBANGAN MATA PELAJARAN


Jenis-jenis Muatan Lokal yang dapat diimplementasikan di satuan
pendidikan adalah:
a. Seni Budaya;
b. Prakarya;
c. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan;
d. Bahasa, dan/atau
e. Teknologi.
f. Apabila mata pelajaran Muatan Lokal tidak dapat diintegrasikan pada mata
pelajaran yang ada, dapat menjadi mata pelajaran tersendiri.

7. DOKUMENTASI MUATAN LOKAL


Sebelum Muatan Lokal dilaksanakan, terlebih dahulu harus
menyiapkan dokumen yang dibutuhkan berupa:
a. Kompetensi Dasar;
b. Silabus, dan
c. Buku teks pelajaran.
d. Penilaian

8. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 55


Agar Muatan Lokal dapat dilaksanakan dengan baik, harus
memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
a. Muatan lokal dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan
memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia.
b. Muatan lokal yang ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk berdiri sendiri
sebagai mata pelajaran mempunyai waktu beban belajar maksimum 2 (dua) jam
per minggu.
c. Jika muatan lokal tersebut telah ditentukan dan ditetapkan oleh Gubernur
Kepala Daerah Provinsi untuk satuan pendidikan yang ada di wilayahnya, maka
sekolah harus melaksanakannya.
d. Muatan lokal yang bukan berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri, harus
diintegrasikan di dalam salah satu atau lebih dari ketiga mata pelajaran
Kelompok Wajib B (Seni Budaya, Prakarya dan Kewirausahaan, dan
Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan) dengan waktu beban yang
terintegrasi pada salah satu atau lebih mata pelajaran tersebut.
e. Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan beban
belajar muatan lokal, ditanggung oleh pemerintah daerah yang menetapkan
(Permendikbud 79 Tahun 2014, Pasal 8, ayat (3)).
f. Pelaksanaan muatan lokal pada satuan pendidikan perlu didukung
dengan:Kebijakan Pemerintah Pusat, pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten/ kota, dan satuan pendidikan sesuai kewenangannya, dan
Ketersediaan sumber daya pendidikan yang dibutuhkan. (Permendikbud 79
tahun 2014, Pasal 9).

9. PENGEMBANGAN MUATAN LOKAL

a. Pengembangan muatan lokal di satuan pendidikan adalah tim pengembang


kurikulum satuan pendidikan yang melibatkan unsur komite sekolah/madrasah,
dan nara sumber, serta pihak lain yang terkait.

b. Tim Pengembang muatan lokal provinsi adalah: Tim Pengembang Kurikulum


Provinsi, Pengembang Kurikulum Kabupaten/Kota, Pengembang Kurikulum di
Satuan Pendidikan, dan dapat melibatkan nara sumber serta pihak lain yang
terkait.
c. Pengembangan muatan lokal dikoordinasikan dan disupervisi oleh dinas

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 56


pendidikan atau kantor kementerian Agama provinsi dan kabupaten/kota sesuai
dengan kewenangannya. (Permendikbud 79 tahun 2014, Pasal 10).

10. ANALISIS POTENSI DAERAH


a. Integrasi muatan lokal (Mulok) pada kurikulum 2013 berasal dari hasil analisis
potensi kebutuhan daerah. Menurut Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014.
b. Yang dimaksud dengan potensi daerah adalah kemampuan yang mempunyai
kemungkinan untuk dikembangkan atau kekuatan yang terdapat di daerah
tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan
sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya.

Tabel 5. Analisis Potensi Daerah

Produk atau kompetensi yang dikembangkan Potensi di Kab.Serang

1. Produk atau kompetensi apa yang berkembang di  Ke organisasian


daerah/lingkungan satuan pendidikan terkait bidang:  Bahasa Arab
a. Seni budaya  Pencak Silat
b. Prakarya (Tapak Suci)
c. Penjas Orkes
d. Teknologi

Sedangkan kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat
di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan tarap
kehidupan masyarakat, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta
potensi daerah yang bersangkutan.
Kebutuhan daerah tersebut adalah seperti kebutuhan untuk :
a. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;
b. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai dengan
keadaan perekonomian daerah;
d. Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan peserta didik dan
untuk mendukung pengembangan potensi daerah, seperti potensi pariwisata, dan
e. Meningkatkan kemampuan berwirausaha.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 57


E. PENGEMBANGAN DIRI DAN EKSTRAKURIKULER
1. PENGERTIAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral dari pendidikan adalah upaya
memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka tercapainya
perkembangan yang utuh dan optimal.
Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan
berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan
dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/Konseli untuk
mencapai kemandirian, dalam wujud kemampuan memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung
jawab sehingga mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam kehidupannya
Layanan bimbingan dan konseling dilaksanakan secara langsung (tatap muka)
antara guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan konseli dan tidak
langsung (menggunakan media tertentu), dan diberikan secara individual (jumlah
peserta didik/konseli yang dilayani satu orang), kelompok (jumlah peserta
didik/konseli yang dilayani lebih dari satu orang), klasikal (jumlah peserta
didik/konseli yang dilayani lebih dari satuan kelompok), dan kelas besar atau
lintas kelas (jumlah peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari satuan klasikal).
Konseling adalah penerima layanan bimbingan dan konseling pada satuan
pendidikandalam rangka realisasi tugas-tugas perkembangan secara utuh dan
optimalserta mencapaikemandirian dalam kehidupannya.
Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling di satuan pendidikan bertugas
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melakukan tindak lanjut layanan
bimbingan dan konseling

a. FUNGSI DAN TUJUAN


Pemahaman yaitu membantu konseli agar memiliki pemahaman yang lebih
baik terhadap dirinya dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, budaya,
dan norma agama).
Fasilitasi yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai
pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang
seluruh aspek pribadinya.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 58


Penyesuaian yaitu membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan
diri sendiri dan dengan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
Penyaluran yaitu membantu konseli merencanakan pendidikan, pekerjaan
dan karir masa depan, termasuk juga memilih program peminatan, yang
sesuai dengan kemampuan, minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri
kepribadiannya.
Adaptasi yaitu membantu para pelaksana pendidikan termasuk kepala satuan
pendidikan, staf administrasi,dan guru mata pelajaran atau guru kelas untuk
menyesuaikan program dan aktivitas pendidikan dengan latar belakang
pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik/konseli.
Pencegahan yaitu membantu peserta didik/konseli dalam mengantisipasi
berbagai kemungkinan timbulnya masalah dan berupaya untuk
mencegahnya, supaya peserta didik/konseli tidak mengalami masalah
dalam kehidupannya.
Perbaikan dan Penyembuhan yaitu membantu peserta didik/konseli yang
bermasalah agar dapat memperbaiki kekeliruan berfikir, berperasaan,
berkehendak, dan bertindak. Konselor atau guru bimbingan dan
konseling melakukan memberikan perlakuan terhadap konseli supaya
memiliki pola fikir yang rasional dan memiliki perasaan yang tepat, sehingga
konseli berkehendak merencanakan dan melaksanakan tindakan yang
produktif dan normatif.
Pemeliharaan yaitu membantu peserta didik/konseli supaya dapat
menjaga kondisi pribadi yang sehat-normal dan mempertahankan
situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
Pengembangan yaitu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang
memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli melalui pembangunan
jejaring yang bersifat kolaboratif.
Advokasi yaitu membantu peserta didik/konseli berupa pembelaan
terhadap hak-hak konseli yang mengalami perlakuan diskriminatif.
Tujuan layanan bimbingan dan konseling :
Tujuan umum adalah membantu peserta didik/konseli agar dapat mencapai
kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta menjalankan tugas-
tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar,
karir secara utuh dan optimal.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 59


Tujuan khusus adalah membantu konseli agar mampu:
1) Memahami dan menerima diri dan lingkungannya;
2) Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan
kehidupannya di masa yang akan datang;
3) Mengembangkan potensinya seoptimal mungkin;
4) Menyesuaikan diri dengan lingkungannya;
5) Mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya
6) Mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung jawab

b. Asas Bimbingan dan Konseling :

Kerahasiaan yaitu asas layanan yang menuntut konselor atau guru bimbingan
dan konseling merahasiakan segenap data dan keterangan tentang peserta
didik/konseling, sebagaimana diatur dalam kode etik bimbingan dan
konseling.
Kesukarelaan, yaitu asas kesukaan dan kerelaan peserta
didik/konseling mengikuti layanan yang diperlukannya.
Keterbukaan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang bersifat terbuka dan tidak berpura-pura dalam memberikan dan
menerima informasi.
Keaktifan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
kepada peserta didik/konseling memerlukan keaktifan dari kedua belah
pihak.
Kemandirian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang merujuk pada tujuan agar peserta didik/ konseling mampu mengambil
keputusan pribadi, sosial, belajar, dan karir secara mandiri.
Kekinian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang berorientasi pada perubahan situasi dan kondisi masyarakat di
tingkat lokal, nasional dan global yang berpengaruh kuat terhadap kehidupan
peserta didik/konseling.
Kedinamisan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang berkembang dan berkelanjutan dalam memandang tentang hakikat
manusia, kondisi-kondisi perubahan perilaku, serta proses dan teknik
bimbingan dan konseling sejalan perkembangan ilmu bimbingan dan
konseling.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 60


Keterpaduan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang terpadu antara tunjuan bimbingan dan konseling dengan tujuan
pendidikan dan nilai – nilai luhur yang dijunjung tinggi dan dilestarikan oleh
masyarakat.
Keharmonisan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang selaras dengan visi dan misi sekolah, nilai dan norma kehidupan yang
berlaku di masyarakat.
Keahlian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
berdasarkan atas kaidah-kaidah akademik dan etika profesional, dimana
layanan bimbingan dan konseling hanya dapat diampu oleh tenaga ahli
bimbingan dan konseling.
Tut wuri handayani yaitu suatu asas pendidikan yang mengandung
makna bahwa konseloratau guru bimbingan dan konseling sebagai pendidik
harus memfasilitasi setiap peserta didik/konseli untuk mencapai tingkat
perkembangan yang utuh dan optimal.

c. Prinsip Bimbingan dan Konseling :


Bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi semua peserta didik/konseli
dan tidak diskriminatif. Prinsip ini berarti bahwa bimbingan diberikan kepada
semua peserta didik/konseli, baik yang tidak bermasalah maupun yang
bermasalah; baik pria maupun wanita; tanpa diskriminatif.
Bimbingan dan konseling sebagai proses individuasi. Setiap peserta didik
bersifat unik (berbeda satu sama lainnya) dan dinamis, dan melalui bimbingan
peserta didik/konseli dibantu untuk menjadi dirinya sendiri secara utuh.
Bimbingan dan konseling menekankan nilai-nilai positif.
Bimbingan dan konseling merupakan upaya memberikan bantuan kepada
konseli untuk membangun pandangan positif dan mengembangkan nilai-nilai
positif yang ada pada dirinya dan lingkungannya.
Bimbingan dan konseling merupakan tanggung jawab bersama.Bimbingan dan
konseling bukan hanya tanggung jawab konselor atau guru bimbingan dan
konseling, tetapi tanggungjawab guru- guru dan pimpinan satuan pendidikan
sesuai dengan tugas dan kewenangan serta peran masing-masing.
Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan dan
konseling. Bimbingan dan konseling diarahkan untuk membantu peserta

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 61


didik/konseli agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan serta
merealisasikan keputusannya secara bertanggungjawab.
Bimbingan dan konseling berlangsung dalam berbagai setting (adegan)
kehidupan. Pemberian pelayanan bimbingan dan konseling tidak hanya
berlangsung pada satuan pendidikan, tetapi juga di lingkungan keluarga,
perusahaan/industri, lembaga-lembaga pemerintah/swasta, dan masyarakat pada
umumnya.
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan.
Penyelenggaraan bimbingan dan konseling tidak terlepas dari upaya
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Bimbingan dan konseling dilaksanakan dalam bingkai budaya Indonesia.
Interaksi antar guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan peserta
didik harus senantiasa selaras dan serasi dengan nilai-nilai yang dijunjung
tinggi oleh kebudayaan dimana layanan itu dilaksanakan.
Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel dan adaptif serta berkelanjutan.
Layanan bimbingan dan konseling harus mempertimbangkan situasi dan
kondisi serta daya dukung sarana dan prasarana yang tersedia.
Bimbingan dan konseling diselenggarakan oleh tenaga profesional dan
kompeten. Layanan bimbingan dan konseling dilakukan oleh tenaga pendidik
profesional yaitu Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling yang
berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang bimbingan dan
konseling dan telah lulus Pendidikan Profesi Guru Bimbingan dan
Konseling/Konselor dari Lembaga Pendidikan Tinggi Kependidikan yang
terakreditasi.
Program bimbingan dan konseling disusun berdasarkan hasil analisis
kebutuhan peserta didik/konseli dalam berbagai aspek perkembangan.
Program bimbingan dan konseling dievaluasi untuk mengetahui keberhasilan
layanan dan pengembangan program lebih lanjut.

d. Komponen Bimbingan dan Konseling


1) Layanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan secara
keseluruhan dikemas dalam empat komponen layanan, yaitu komponen:

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 62


layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan
responsif, dan dukungan sistem.
2) Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh
konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara klasikal
atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam
rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai
dengan tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai
standar kompetensi kemandirian).
3) Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual adalah program kurikuler
yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan minat, bakat dan/atau
kemampuan peserta didik/konseli dengan orientasi pemusatan, perluasan,
dan/atau pendalaman mata pelajaran dan/atau muatan kejuruan.Peminatan
peserta didik dalam Kurikulum 2013 mengandung makna :
a) Suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan
belajar yang ada dalam satuan pendidikan;
b) Suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar yang
ditawarkan oleh satuan pendidikan;
c) Merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta
didik tentang peminatan belajar yang didasarkan atas pemahaman
potensi diri dan pilihan yang tersedia pada satuan pendidikan serta
prospek peminatannya;
d) Merupakan proses yang berkesinambungan untuk memfasilitasi peserta
didik mencapai keberhasilan proses dan hasil belajar serta perkembangan
optimal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional; dan
e) Layanan peminatan peserta didik merupakan wilayah garapan profesi
bimbingan dan konseling, yang tercakup pada layanan perencanaan
individual.
4) Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta didik/konseli
yang menghadapi masalah dan memerlukan pertolongan dengan segera, agar
peserta didik/konseli tidak mengalami hambatan dalam proses pencapaian
tugas-tugas perkembangannya. Strategi layanan responsif diantaranya
konseling individual, konseling kelompok, konsultasi, kolaborasi, kunjungan
rumah, dan alih tangan kasus (referral). Ketiga komponen program
(layanan dasar, layanan peminatan dan perencanan individual, dan responsif)

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 63


sebagaimana telah disebutkan sebelumnya merupakan pemberian layanan
bimbingan dan konseling kepada peserta didik/konseli secara langsung.
5) Dukungan Sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan
manajemen, tata kerja, infrastruktur (misalnya Teknologi Informasi dan
Komunikasi), dan pengembangan kemampuan profesional konselor atau guru
bimbingan dan konseling secara berkelanjutan, yang secara tidak langsung
memberikan bantuan kepada peserta didik/konseling atau memfasilitasi
kelancaran perkembangan peserta didik/konseling dan mendukung efektivitas
dan efisiensi pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.

e. Bidang Layanan
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang
layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi,
sosial, belajar, dan karir. Pada hakikatnya perkembangan tersebut merupakan
satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap diri individu
peserta didik/konseling.
1) Bimbingan dan konseling pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor atau guru bimbingan dan
konseling kepada peserta didik/konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya
secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya,
sehingga dapat mencapai perkembangan pribadinya secara optimal dan
mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
2) Bimbingan dan konseling sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan
sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam
kehidupannya.
3) Bimbingan dan konseling belajar

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 64


Proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan konseling
kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk belajar,
memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan
pendidikan, memiliki kesiapan menghadapi ujian, memiliki kebiasaan
belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga dapat
mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam
kehidupannya.
4) Bimbingan dan konseling karir
Proses pemberian bantuan konselor atau guru bimbingan dan konseling
kepada peserta didik/ konseli untuk mengalami pertumbuhan,
perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir
sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi
potensi diri dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya
sehingga mencapai kesuksesan dalam kehidupannya.
f. Struktur Program Layanan
Perlu dirumuskan dasar pemikiran tentang urgensi bimbingan dan konseling
dalam keseluruhan program satuan pendidikan. Rumusan konsep dasar kaitan
antara bimbingan dan konseling dengan pembelajaran/implementasi
kurikulum, dampak perkembangan iptek dan konteks sosial budaya hidup
masyarakat (termasuk peserta didik), dan hal- hal lain yang dianggap relevan.
1) Tujuan
Rumusan tujuan yang akan dicapai disusun dalam bentuk perilaku yang
harus dikuasai peserta didik/ konseli setelah memperoleh layanan
bimbingan dan konseling.
2) Bidang layanan
Bidang layanan bimbingan dan konseling meliputi pribadi, sosial, belajar
dan karir. Materi layanan bimbingan klasikal disajikan secara proporsional
sesuai dengan hasil asesmen kebutuhan 4 (empat) bidang layanan.

g. Kegiatan dan Alokasi Waktu Layanan


1) Kegiatan Layanan
Layanan bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan diselenggarakan
oleh tenaga pendidik profesional yaitu Konselor atau Guru Bimbingan dan
Konseling. Layanan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan di dalam

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 65


kelas (bimbingan klasikal) dan di luar kelas. Kegiatan bimbingan dan
konseling di dalam kelas dan di luar kelas merupakan satu kesatuan dalam
layanan profesional bidang bimbingan dan konseling. Layanan dirancang
dan dilaksanakan dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan
program antarkelas dan antarjenjang kelas, serta mensinkronkan dengan
kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler.
Layanan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan secara terprogram
berdasarkan asesmen kebutuhan (need assessment) yang dianggap penting
(skala prioritas) dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan (scaffolding).
Semua peserta didik harus mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
secara terencana, teratur dan sistematis serta sesuai dengan kebutuhan.
Untuk itu, Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling dialokasikan jam
masuk kelas selama 2 (dua) jam pembelajaran per minggu setiap kelas
secara rutin terjadwal. Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas
bukan merupakan mata pelajaran bidang studi, namun terjadwal secara rutin
di kelas dimaksudkan untuk melakukan asesmen kebutuhan layanan bagi
peserta didik/konseli dan memberikan layanan yang bersifat pencegahan,
perbaikan dan penyembuhan, pemeliharaan, dan atau pengembangan.
2) Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas.
Layanan bimbingan dan konseling di dalam kelas (bimbingan
klasikal) merupakan layanan yang dilaksanakan dalam seting kelas,
diberikan kepada semua peserta didik, dalam bentuk tatap muka terjadwal
dan rutin setiap kelas/perminggu.
Volume kegiatan tatap muka secara klasikal (bimbingan klasikal) adalah
2 (dua) jam per kelas (rombongan belajar) perminggu dan dilaksanakan
secara terjadwal di kelas.
Materi layanan bimbingan klasikal meliputi empat bidang layanan
Bimbingan dan Konselingdiberikan secara proporsioal sesuai kebutuhan
peserta didik/konseli yang meliputi aspek perkembangan pribadi, sosial,
belajar dan karirdalamkerangka pencapaian perkembangan optimal peserta
didik dan tujuan pendidikan nasional.
Materi layanan bimbingan klasikal disusun dalam bentuk
rencanapelaksanaan layanan bimbingan klasikal (RPLBK).

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 66


Bimbingan klasikal diberikan secara runtut dan terjadwal di kelas dan
dilakukan oleh konselor yaitu pendidik profesional yang minimal
berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S1)dalam bidang Bimbingan
dan Konseling dan lulus pendidikanprofesi guru bimbingan dan
konseling/konselor, atau guru Bimbingan dan konseling yang
berkualifikasi minimal Sarjana Pendidikan dalam bidang bimbingan dan
konseling dan bersertifikat pendidik.
3) Layanan bimbingan dan konseling di luar kelas.
Kegiatan layanan bimbingan dan konseling di luar kelas, meliputi konseling
individual, konseling kelompok, bimbingan kelompok, bimbingan kelas
besar atau lintas kelas, konsultasi, konferensi kasus, kunjungan rumah
(home visit), advokasi, alih tangan kasus, pengelolaan media informasi yang
meliputi website dan/atau leaflet dan/atau papan bimbingan dan konseling,
pengelolaan kotak masalah, dan kegiatanlain yang mendukung kualitas
layanan bimbingan dan konseling yang meliputi panajemen program
berbasis kompetensi, penelitian dan pengembangan,pengembangan
keprofesian berkelanjutan (PKB), serta kegiatan tambahan yang
relevan dengan profesi bimbingan dan konseling atau tugas kependidikan
atau lainnya yang berkaitan dengan tugas profesi bimbingan dan
konseling yang didasarkan atas tugas dari pimpinan satuan pendidikan atau
pemerintah. Berikut ini penjelasan beberapa kegiatan profesi bimbingan dan
konseling yang di luar kelas.
Konseling individual merupakan kegiatan terapeutik yang dilakukan secara
perseorangan untuk membantu peserta didik/konseli yang sedang mengalami
masalah atau kepedulian tertentu yang bersifat pribadi. Dalam
pelaksanaannya, peserta didik/konseli dibantu oleh Konselor atau Guru
Bimbingan dan Konseling untuk
mengidentifikasimasalah,penyebabmasalah, menemukan alternatif
pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan terbaik untuk mewujudkan
keputusannya dengan penuh tanggung jawab dalam kehidupannya.
Konseling kelompok merupakan kegiatan terapeutik yang dilakukan dalam
situasi kelompokuntuk membantu menyelesaikan masalah individu yang
bersifat rahasia. Dalam pelaksanaannya, peserta didik/konseli dibantu oleh
Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling dan anggota kelompok untuk

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 67


mengidentifikasi masalah, penyebab masalah, menemukan alternatif
pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan terbaik dan mewujudkan
keputusannya dengan penuh tanggung jawab.
Bimbingan kelompok merupakan pemberian bantuan kepada peserta
didik/konseli melalui kelompok-kelompok kecil terdiri atas dua sampai
sepuluh orang untuk maksud pencegahan masalah, pemeliharaan nilai-nilai
atau pengembangan keterampilan-keterampilan hidup yang dibutuhkan.
Bimbingan kelompok harus dirancang sebelumnya dan harus sesuai dengan
kebutuhan nyata anggota kelompok. Topik bahasan dapat ditetapkan
berdasarkan kesepakatan angggota kelompok atau dirumuskan sebelumnya
oleh Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling berdasarkan
pemahaman atas data tertentu. Topiknya bersifat umum (common problem)
dan tidak rahasia. seperti: cara-cara belajar yang efektif, kiat-kiat
menghadapi ujian, pergaulan sosial, persahabatan, penanganan konflik,
mengelola stress.
Bimbingan kelas besar atau lintas kelas, Bimbingan lintas kelas
merupakan kegiatan yang bersifat pencegahan, pengembangan yang
bertujuan memberikan pengalaman, wawasan, serta pemahaman yang
menjadi kebutuhan peserta didik, baik dalam bidang pribadi, sosial,
belajar, serta karir. Salah satu contoh kegiatan bimbingan lintas kelas
adalah career day.
Konsultasi merupakan kegiatan berbagi pemahaman dan kepedulian
antara konselor atau guru bimbingan dan konseling dengan guru mata
pelajaran, orang tua, pimpinan satuan pendidikan, atau pihak lain yang
relevan dalam upaya membangun kesamaan persepsi dan memperoleh
dukungan yang diharapkan dalam memperlancar pelaksanaan program
layanan bimbingan dan konseling.
Konferensi kasus (case conference) merupakan kegiatan yang
diselenggarakan oleh konselor atau guru pembimbing dengan maksud
membahas permasalahan peserta didik/konseli. Dalam pelaksanaannya,
melibatkan pihak- pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan
dan komitmen bagi penyelesaian masalah peserta didik/konseli.
Kunjungan rumah (home visit) merupakan kegiatan mengunjungi tempat
tinggal orangtua/wali peserta didik/konseli dalam rangka klarifikasi,

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 68


pengumpulan data, konsultasi dan kolaborasi untuk penyelesaian masalah
peserta didik/konseli.
Alih tangan kasus (referral) adalah pelimpahan penanganan masalah
peserta didik/konseli yang membutuhkan keahlian di luar kewenangan
konselor atau guru bimbingan dan konseling. Alih tangan kasus dilakukan
dengan menuliskan masalah konseli dan intervensi yang telah dilakukan,
serta dugaan masalah yang relevan dengan keahlian profesional yang
melakukan alih tangan kasus.
Advokasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang dimaksudkan untuk
memberi pendampingan peserta didik/konseli yang mengalami perlakuan
tidak mendidik, diskriminatif, malpraktik, kekerasan, pelecehan, dan tindak
kriminal.
Kolaborasi adalah kegiatan fundamental layanan BK dimana Konselor atau
guru bimbingan dan konseling bekerja sama dengan berbagai pihak atas
dasar prinsip kesetaraan, saling pengertian, saling menghargai dan
saling mendukung. Semua upaya kolaborasi diarahkan pada suatu
kepentingan bersama, yaitu bagaimana agar setiap peserta didik/konseli
mencapai perkembangan yang optimal dalam aspek perkembangan pribadi,
sosial, belajar dan karirnya. Kolaborasi dilakukan antara konselor atau guru
bimbingan dan konseling dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua,
atau pihak lain yang relevan untuk membangun pemahaman dan atau
upaya bersama dalam membant memecahkan masalah dan
mengembangkan potensi peserta didik/konseli.
Pengelolaan Media informasi merupakan kegiatan penyampaian informasi
yang ditujukan untuk membuka dan memperluas wawasan peserta
didik/konseli tentang berbagai hal yang bermanfaat dalam pengembangan
pribadi, sosial, belajar, dan karir, yang diberikan secara tidak langsung
melalui media cetak atau elektronik (seperti web site, buku, brosur, leaflet,
papan bimbingan)

Pengelolaan kotak masalah merupakan kegiatan penjaringan masalah dan


pemberian umpan balik terhadap peserta didik yang memasukan surat
masalah kedalam sebuah kotak yang menampung masalah-masalah peserta
didik.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 69


h. Bimbingan Kelas Besar atau Lintas Kelas
 Melaksanakan layanan konseling kelompok baik peserta didik datanng
sendiri maupun dipanggil
 Melaksanakan layanan bimbingan kelompok baik peserta didik datanng
sendiri maupun dipanggil
 Melaksanakan layanan tatap di kelas secara terstruktur dan terprogram
secara berkelanjut an berupa asesmen kebutuhan atau materi bidang
layanan pribadi, belajar, sosial atau karir
 Melaksanakan layanan tatap muka dengan peserta didik 100 – 160
peserta
 Disusun laporan, dan tersedia Rencana Pengembangan Layanan BK
(RPLBK) serta status konseling
 Disusun laporan, dan tersedia Rencana Pengembangan Layanan BK
(RPLBK )serta status bimbingan
 Disusun laporan, dan tersedia Rencana Pengembangan Layanan BK
(RPLBK) serta perkembangan siswa/i
 Disusun laporan dan dilengkapi surat/foto yang relevan
 1x45 menit untuk SMK atau maksimum 50-60 menit
 1x 45 menit untuk SMK atau maksimum 100–120 menit 1 pertemuan
setara dengan 2 jam pelajaran (1 pertemuan atau 1 Kelompok)
 2 pertemuan setara dengan 4 jam pelajaran (2 pertemuan atau 2
Kelompok)

2. PENGERTIAN EKSTRAKULIKULER
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di
bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan
kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan
pendidikan.
a) Bersifat Wajib
Yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dan wajib diikuti oleh semua peserta didik, berupa kegiatan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 70


kepramukaan, atau kegiatan sejenis kepramukaan yang terdapat pada sekolah
tertentu.
b) Bersifat Pilihan
Yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
untuk memfasilitasi minat, bakat peserta didik, misalnya kegiatan musik, tari,
basket, silat, kelompok ilmiah remaja, UKS, PMR, dan sebagainya.
c) Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler
(1) Krida, misalnya: Kepramukaan, Latihan Kepemimpinan Siswa
(LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya;
(2) Karya ilmiah, misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan
penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian,
dan lainnya;
(3) Latihan olah-bakat latihan olah-minat, misalnya: pengembangan
bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater,
teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya;
(4) Keagamaan, misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan,
baca tulis Al-Qur’an, retreat; atau
(5) Bentuk kegiatan lainnya.
d) Prinsip kegiatan ekstrakurikuler
(1) partisipasi aktif peserta didik, dan
(2) menyenangkan, karena itu dilaksanakan dalam suasana yang
menggembirakan.
Pelaksanaannya dapat dilakukan secara individual/perorangandan
berkelompok; yakni peserta didik dalam satu kelas (klasikal), dalam kelas
paralel, dan antarkelas.
Kegiatan ekstrakurikuler dibedakan menjadi dua, yaitu wajib dan pilihan.
Kegiatan Ekstrakurikuler wajib adalah kegiatan yang wajib diselenggarakan
oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik, dalam
kurikulum 2013 berupa kegiatan Kepramukaan. Kegiatan ekstrakurikuler
pilihan adalah kegiatan yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh
satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai pilihan bakat dan
minatnya masing-masing.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 71


Sekolah dapat menentukan bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
sumber daya, sarana dan prasarana pendukung, serta hasil penjaringan minat
dan bakat dari peserta didik. Guru BK (Bimbingan dan Konseling) dapat
membantu mengarahkan pilihan peserta didik dalam memilih kegiatan
ekstrakurikuler berdasarkan penelusuran minat dan bakat yang dilakukan
dengan memanfaatkan nilai rapor, hasil capaian belajar dan prestasi yang
dimiliki peserta didik.
A. MEKANISME PENGEMBANGAN
Pengembangan Ekstrakurikuler Wajib (HIZBUL WATHAN) dapat bekerja
sama dengan organisasi kepramukaan setempat/terdekat dengan mengacu
kepada Pedoman dan Prosedur Operasi Standar Pendidikan Kepramukaan
yang berlaku.
Pengembangan Ekstrakurikuler Pilihan di satuan pendidikan dapat dilakukan
melalui tahapan:
(1) analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan
kegiatan ekstrakurikuler;
(2) identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik;
(3) penetapan bentuk kegiatan yang diselenggarakan;
(4) pengadaan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau
penyaluran ke satuan pendidikan atau lembaga lainnya, dan
(5) penyusunan Program Kegiatan Ekstrakurikuler.
Program Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan dikembangkan dengan
mempertimbangkan penggunaan sumber daya bersama yang tersedia pada
gugus/klaster sekolah. Penggunaannya difasilitasi oleh pemerintah provinsi
atau pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan masing-masing.
Program Kegiatan Ekstrakurikuler disosialisasikan kepada peserta didik dan
orangtua/wali pada setiap awal tahun pelajaran.
Sistematika program kegiatan Ekstrakurikuler sekurang-kurangnya memuat:
a) rasional dan tujuan umum;
b) deskripsi setiap kegiatan Ekstrakurikuler;
c) pengelolaan;
d) pendanaan, dan
e) evaluasi.
Pelaksanaan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 72


Penjadwalan kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun pelajaran
oleh pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala
sekolah/madrasah. Jadwal kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat
pelaksanaan kegiatan intra dan kokurikuler.
Penilaian
Kinerja peserta didik dalam kegiatan Ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian
dan dideskripsikan dalam rapor yang dilakukan secara kualitatif. Kriteria
keberhasilannya meliputi proses dan pencapaian kompetensi peserta didik dalam
kegiatan Ekstrakurikuler yang dipilihnya.
Peserta didik wajib memperoleh nilai minimal “baik” untuk Pendidikan
Kepramukaan pada setiap semesternya. Nilai yang diperoleh pada Pendidikan
Kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta
didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat bimbingan terus
menerus untuk mencapainya.
Evaluasi
Satuan pendidikan hendaknya mengevaluasi setiap indikator yang sudah tercapai
maupun yang belum tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, satuan pendidikan dapat
melakukan perbaikan dan rencana tindak lanjut untuk siklus kegiatan berikutnya.

B. DAYA DUKUNG KEBIJAKAN SATUAN PENDIDIKAN


Pengembangan dan pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kewenangan
dan tanggung jawab penuh satuan pendidikan. Oleh karena itu diperlukan
kebijakan satuan pendidikan yang ditetapkan dalam rapat satuan pendidikan
dengan melibatkan komite sekolah/madrasah baik langsung maupun tidak
langsung.
Ketersediaan Pembina
Pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler harus didukung dengan ketersediaan
pembina. Satuan pendidikan dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk
memenuhi kebutuhan pembina.
Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
Pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler memerlukan dukungan berupa ketersediaan
sarana dan prasarana satuan pendidikan. Yang termasuk sarana satuan pendidikan
adalah segala kebutuhan fisik, sosial, dan kultural yang diperlukan untuk
mewujudkan proses pendidikan pada satuan pendidikan. Selain itu unsur

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 73


prasarana seperti lahan, gedung/bangunan, prasarana olahraga dan prasarana
kesenian, serta prasarana lainnya.

C. PIHAK YANG TERLIBAT


1. Satuan Pendidikan
Kepala sekolah/madrasah, pendidik, tenaga kependidikan dan pembina
Ekstrakurikuler, bersama-sama mewujudkan keunggulan dalam ragam kegiatan
Ekstrakurikuler sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh tiap satuan
pendidikan.
2. Komite Sekolah/Madrasah
Komite Sekolah sebagai mitra memberikan dukungan, saran, dan kontrol dalam
mewujudkan keunggulan ragam kegiatan Ekstrakurikuler.
3. Orang tua
Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap keberhasilan kegiatan
Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan.
Tabel 6. PROGRAM EKSKUL TAHUN PELAJARAN 2020/2021
JADWAL
N
EKSKUL SELAS
O SENIN RABU KAMIS JUMAT SABTU
A
1 Hizbul Wathan            
2 Tapak Suci            
3 Paskibra            
4 Futsal            
5 Merajut            
6 Bulutangkis
7 Pecinta Alam            
8 Broadcasting            
9 KIR            
10 Musikalisasi Drama            
11 Mobile Legend            
12 Mading            
13 PMR/UKS

Catatan :
Kegiatan Ekskul Pramuka/Hizbul Wathan dilaksanakan setelah kegiatan belajar
mengajar selesai yaitu pukul 13.30 s/d 15.30
Sedangkan kegiatan ekskul lainnyadilaksanakan mulai pukul 15.00 s.d. 17.30

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 74


F. PENGATURAN BEBAN BELAJAR
1. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai
standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik.
2. Rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mengikuti
program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan
serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta
didik.
Waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan sistem :
a) Tatap Muka (TM)
Kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi langsung antara pendidik
dengan peserta didik
b) Penugasan Terstruktur (PT)
Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik,
dirancang guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan
ditentukan oleh guru. Dalam kegiatan ini tidak terjadi interaksi langsung
antara pendidik dengan peserta didik
c) Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)
Kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi untuk peserta didik,
dirancang guru untuk mencapai kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan
ditentukan oleh peserta didik dan tidak terjadi interaksi langsung antara
pendidik dengan peserta didik.

H. PRAKTIK KERJA LAPANGAN


1. KONSEP
a. Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi dan
pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai hasil dari sinergi antara
pendidikan yang berlangsung di sekolah, keluarga dan masyarakat.
Proses tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi mereka menjadi semakin lama semakin meningkat dalam

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 75


sikap spiritual dan sosial, pengetahuan serta ketrampilan yang diperlukan untuik
kehidupan dirinya dan masyarakat. Guna merealisasikan proses pembelajaran
yang efektif dan efisien terutama dalam program pembelajaran.
b. Program pembelajaran dapat berlangsung di sekolah, di lingkungan
keluarga, dan di masyarakat.
Program pembelajaran yang diprogramkan secara khusus untuk diselenggarakan
di masyarakat antara lain berupa Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Program PKL disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (Institusi
Pasangan/Industri) dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik, sekaligus
merupakan wahana berkontribusi bagi dunia kerja (DU/DI) terhadap upaya
pengembangan pendidikan di SMK.
2. TUJUAN
Tujuan Praktik Kerja Lapangan (PKL) antara lain sebagai berikut.
a. Mengaktualisasikan model penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
antara SMK dan Institusi Pasangan (DU/DI) yang memadukan secara sistematis
dan sistemik program pendidikan di sekolah (SMK) dan program latihan
penguasaan keahlian di dunia kerja (DU/DI).
b. Membagi topik-topik pembelajaran dari Kompetensi Dasar yang dapat
dilaksanakan di sekolah (SMK) dan yang dapat dilaksanakan di Institusi
Pasangan (DU/DI) sesuai dengan sumberdaya yang tersedia di masing-masing
pihak.
c. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam
rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.
d. Memberikan bekal etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.

3. DESKRIPSI
a. PERENCANAAN PROGRAM PKL
1) Pemetaan Industri
Pemetaan industri merupakan proses analisis Kompetensi Dasar (KD) dan
topik pembelajaran/pekerjaan pada mata pelajaran paket keahlian serta
memetakannya berdasarkan kemungkinan atau peluang dilaksanakan
pembelajaran topik-topik tersebut di masing-masing DU/DI yang menjadi

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 76


Institusi Pasangan, dilakukan sebelum penyusunan program PKL. Pemetaan
industri bertujuan untuk memperoleh Institusi Pasangan (DU/DI) yang sesuai
dengan KD yang sedang ditekuni oleh peserta didik, serta meningkatkan
jalinan hubungan kerja sama antara sekolah dengan dunia kerja (DU-DI).
Pemetaan industri adalah proses menganalisis KD dan topik-topik
pembelajaran atau pekerjaan yang ada dalam silabus, dilakukan dengan
mempertimbangkan daya dukung sumberdaya yang dimiliki pihak sekolah
(SMK) dan pihak Institusi Pasangan (DU/DI). Berdasarkan pertimbangan
ketersediaan sumberdaya masing-masing Institusi Pasangan tersebut,
diperoleh kejelasan tentang berapa dan mana saja KD dan topik-topik
pembelajaran/pekerjaan yang dapat dipelajari oleh peserta dalam kegiatan
PKL DU/DI yang menjadi mitra sekolahnya. Dari hasil analisis KD dan topik-
topik pembelajaran/pekerjaan tersebut kemudian dibuat peta industri. Format
untuk menganalisis KD dapat menggunakan format seperti contoh terlampir.

Setelah sekolah melakukan analisis KD dan topik-topik pembelajaran pada


mata pelajaran paket keahlian, dibuatlah pemetaan KD dan topik-topik yang
akan dilakukan pembelajaran pada Institusi Pasangan/Industri (pemetaan
industri). Format pemetaan industri untuk pembelajaran di Institusi Pasangan
(DU-DI) dapat menggunakan contoh terlampir.
2) Program PKL

Berdasarkan hasil pemetaan industri, selanjutnya sekolah menyusun program


PKL yang memuat sejumlah Kompetensi Dasar yang akan dipelajari peserta
didik di dunia kerja (dunia usaha/industri). Kompetensi dasar yang tidak dapat
dilakukan pembelajarannya di industri wajib dilaksanakan di sekolah.
Rancangan program PKL sebagai bagian integral dari program pembelajaran
perlu memperhatikan kesiapan Institusi Pasangan/Industri dalam
melaksanakan pembelajaran kompetensi tersebut. Hal ini dimaksudkan agar
dalam pelaksanaannya, penempatan peserta didik tepat sasaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dipelajari. Program PKL dapat menggunakan contoh
terlampir.
3) Waktu Pelaksanaan PKL
Permendikbud Nomo 60 Tahun 2014 menyatakan bahwa PKL dapat
dilaksanakan menggunakan sistem blok selama setengah semester (sekitar 3

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 77


bulan); dapat pula dengan cara masuk 3 hari dalam seminggu, setiap hari 8
jam selama 1 semester. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran kelompok A
dan B dapat dilakukan di satuan pendidikan dan/atau industri (terintegrasi
dengan Praktik Kerja Lapangan) dengan Portofolio sebagai instrumen utama
penilaian.
Berkaitan dengan Permendikbud tersebut, PKL dengan sistem semi blok,
peserta didik melaksanakan PKL selama 3 hari perminggu di Institusi
Pasangan/Industri dan melaksanakan pembelajaran di sekolah selama 3 hari.
Untuk memenuhi pemerataan jumlah jam di Institusi Pasangan/Industri yang
memiliki jam kerja kurang dari 6 hari per minggu maka sekolah perlu
mengatur sirkulasi/perputaran kelompok peserta PKL. Jika pembelajaran mata
pelajaran kelompok A dan B tidak terintegrasi dalam kegiatan PKL maka
pembelajaran mata pelajaran kelompok A dan B tersebut dilakukan di satuan
pendidikan (setelah peserta didik kembali dari kegiatan PKL di Institusi
pasangan/industri) dengan jumlah jam setara dengan jumlah jam satu
semester.
Memperhatikan Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014, waktu pelaksanaan
pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri dapat dilakukan pada kelas XI atau
kelas XII. Untuk menjamin keterlaksanaan program PKL maka dapat
dilakukan alternatif pengaturan sebagai berikut:
Jika program PKL akan dilaksanakan pada semester 4 kelas XI, sekolah harus
menata ulang topik-topik pembelajaran pada semester 4 dan semester 5, agar
pelaksanaan PKL tidak mengurangi waktu untuk pembelajaran materi pada
semester 4 sehingga sebagian materi pada semester 4 tersebut dapat ditarik ke
semester 5.
Demikian juga sebagaimana pada butir 1) di atas, jika program PKL akan
dilaksanakan pada semester 5 kelas XII, sekolah harus melakukan pengaturan
yang sama untuk materi pembelajaran pada kedua semester tersebut.
Mengingat kebijakan UN yang tidak lagi menjadi salah satu faktor penentu
kelulusan, maka program PKL dapat dilaksanakan sebelum UN pada semester
7 secara blok penuh selama 3 bulan (12 minggu) bagi SMK Program 4 Tahun.
4) Pembekalan Program PKL
Pembekalan program PKL dilakukan terhadap peserta didik dan
penyampaian informasi kepada orang tua pada awal kegiatan. Program

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 78


tersebut memberikan pemahaman tentang kegiatan belajar yang harus
dilakukan di Institusi pasangan/industri.
Materi pembekalan PKL bagi peserta didik antara lain meliputi:
a) Karakteristik budaya kerja di industri
b) Tata krama di industri
c) Penyusunan jurnal
d) Pembuatan laporan
Pemberian informasi program PKL kepada orang tua, antara lain
meliputi:
a) Maksud dan tujuan PKL
b) Budaya kerja industri
c) Tata krama di industri
d) Pembiayaan operasional peserta didik yakni akomodasi, konsumsi
dan transportasi selama pelaksanaan di lokasi PKL (Life cost).

5) Penetapan Pembimbing
Pembimbing PKL terdiri dari pembimbing internal sekolah dan
pembimbing eksternal sekolah (pihak industri). Pembimbing dari pihak
sekolah adalah guru yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran
kompetensi yang pembelajarannya dilaksanakan di Institusi
pasangan/industri, dan pembimbing eksternal dari industri yang sekaligus
bertindak selaku instruktur yang mengarahkan peserta didik dalam
melakukan pekerjaannya di Institusi pasangan/industri.

4. PELAKSANAAN PROGRAM PKL


a) Jurnal Kegiatan PKL
Selama melakukan kegiatan pembelajaran di Institusi pasangan/industri,
peserta didik wajib menyusun jurnal kegiatan PKL. Jurnal ini dibuat
selengkap mungkin sesuai dengan topik-topik pembelajaran/jenis pekerjaan
dan tugas-tugas lain yang diberikan pembimbing industri dan kejadian-
kejadian penting (pengalaman belajar) selama kegiatan PKL di Institusi
pasangan/industri. Format jurnal kegiatan PKL dapat menggunakan contoh
terlampir.
b) Pelaporan PKL

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 79


Pelaporan hasil praktik kerja lapangan disusun oleh peserta didik. Proses
pembuatan laporan dilakukan oleh peserta didik dibawah pembinaan
pembimbing Institusi pasangan/industri. Pembuatan laporan dilakukan dengan
cara mengkompilasi catatan-catatan pengalaman belajar dari seluruh
pekerjaan/ kegiatan pembelajaran di Institusi Pasangan/Industri yang berasal
dari jurnal kegiatan PKL. Hasil kompilasi tersebut kemudian dituangkan
dalam bentuk laporan.

I. PERATURAN AKADEMIK DAN TATA TERTIB


1. PERATURAN AKADEMIK
a. KETENTUAN UMUM
1) Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik
pendidikan informal, pendidikan formal maupun pendidikan non formal
pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu yang secara khusus
disini adalah SMK Muhammadiyah Pontang
2) Tata tertib dan tata krama ini ditujukan sebagai rambu-rambu bagi peserta
didik dalam bersikap, bertindak, berperilaku dalam melaksanakan kegiatan
sehari-hari di sekolah.
3) Tata tertib dan tata krama ini dibuat dalam rangka menciptakan iklim dan
kultur sekolah yang kondusif, agar tercipta kegiatan belajar mengajar yang
nyaman, efektif dan efisien.
4) Tata tertib dan tata krama ini dibuat berdasarkan nilai-nilai yang dianut
sekolah dan masyarakat sekitar. Adapun nilai-nilai tersebut meliputi nilai
ketaqwaan, sopan santun pergaulan, kedisiplinan,keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan, kekelurgaan, kerindangan dan kesehatan.
5) Setiap peserta didik harus taat, tunduk dan patuh serta wajib melaksanakan
ketentuan yang tercantum dalam tata tertib dan tata krama ini secara
konsisten, konsekuen, penuh kesadaran dan bertanggung jawab.
6) Tata tertib dan tata krama ini bersifat mengikat selama menjadi peserta
didik SMK Muhammadiyah Pontang
b) KETENTUAN KHUSUS

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 80


 Setiap peserta didik harus bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti luhur, sopan santun, berpengetahuan dan berketerampilan
serta sehat jasmani dan rohani.
 Setiap peserta didik harus berjiwa Pancasila dan Undang Undang Dasar
1945
 Setiap peserta didik harus bertanggung jawab atas terciptanya 7 K
(Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan,
Kerindangan dan Kesehatan) .
 Setiap peserta didik harus menciptakan ketahanan sekolah sebagai
wawasan Wiyata mandala
 Setiap peserta didik harus melaksanakan Panca Tertib :
Tertib waktu datang dan pulang
Tertib mengikuti pelajaran
Tertib berseragam sekolah
Tertib bercakap
Tertib Bertingkah laku
c) MASUK DAN MENINGGALKAN SEKOLAH
1) Hadir di sekolah selambat-lambatnya 10 menit sebelum jam pelajaran
dimulai
2) Waktu efektif untuk siswa belajar di sekolah, berlangsung dari hari Senin
hingga hari Jum’at, mulai pukul 07.30 sampai dengan 16.00 WIB dengan
penampilan dan pakaian yang sopan dan rapi.
3) Peserta didik yang datang terlambat maksimal pukul 07.35 WIB, dapat
langsung masuk kelas.
4) Peserta didik yang datang terlambat lebih dari pukul 07.35 WIB :
5) Dicatat pada buku khusus dan diberi skor poin.
6) Diberi sanksi langsung selama dua jam pelajaran berupa kegiatan yang
bersifat edukatif dan konstruktif secara bertingkat sesuai dengan akumulasi
keterlambatan dalam rangka pembinaan.
7) Diberi surat izin masuk kelas oleh guru piket untuk mengikuti jam
pelajaran ke 3, kecuali pelajaran Pendidikan Agama dan Olah Raga peserta
didik dapat masuk ke kelas pada jam pelajaran ke 4.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 81


8) Peserta didik yang datang terlambat lebih dari tiga kali, orang tua atau
wali dipanggil ke sekolah dalam kurun waktu semester berjalan oleh pihak
sekolah (wali kelas)
9) Peserta didik yang akan meninggalkan kelas atau sekolah pada jam
tertentu, harus minta izin pada guru yang mengajar, wali kelas/Kaprog dan
guru piket.
10) Peserta didik yang tidak dapat masuk sekolah karena suatu alasan, wajib
mengirimkan surat izin dari orang tua/wali dan atau dokter jika sakit.
11) Permohonan izin tidak masuk sekolah boleh melalui telepon atau sms
kepada pihak sekolah, wali kelas dan BK. Surat izin resmi bisa menyusul,
dari orang tua / keterangan dokter. Apabila tidak menyampaikan surat izin,
peserta didik dinyatakan tidak masuk tanpa keterangan / alpa.
12) Apabila peserta didik tidak masuk sekolah tiga kali berturut-turut tanpa
keterangan, orang tua/wali siswa dipanggil ke sekolah atau dilakukan
kunjungan rumah oleh pihak sekolah.

d) HAK PESERTA DIDIK


1) Peserta didik mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk
menyampaikan aspirasi kepada pihak sekolah.
 Disampaikan secara tertulis maupun secara lisan baik perorangan
maupun kelompok.
 Dilakukan dengan cara-cara yang sopan, berkepribadian dan
bermartabat.
 Bersifat inovatif, konstruktif, perspektif, promotif demi kemajuan dan
kejayaan prestasi sekolah.
 Disampaikan melalui Majlis Permusyawaratan Kelas ( MPK ), akan
ditindaklanjuti oleh sekolah secara proporsional sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
2) Peserta didik berhak mendapatkan :
 Bekal pengetahuan ketrampilan dan sikap mandiri.
 Pelayanan pengembangan potensi diri sesuai bakat, minat dan
karakter.
 Perlindungan dan pelayanan selama kegiatan belajar mengajar.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 82


 Hak mengingatkan / menegur secara santun pada warga sekolah yang
disampaikan melalui MPK akan diteruskan kepada Kepala Sekolah.
 Layanan penggunaan sarana prasarana sekolah secara prosedural dan
penuh tanggung jawab.
 Pelayanan dan perlakuan yang sama dari warga sekolah.
 Pendampingan dan pembelajaran kewirausahaan dengan dunia usaha
dan industri.

e) PROSEDUR PENILAIAN
1) Pengamatan dilakukan oleh peserta didik, guru, wali kelas, guru
pembimbing ( BP/BK), Pembina IPM, staf TU, Kepala Sekolah, instansi
terkait, dan warga masyarakat.
2) Secara periodik penilai mengadakan perhitungan jumlah angka poin
pelanggaran sebagai upaya pembinaan dan penilaian.
3) Penilaian dilaksanakan setiap akhir semester berdasarkan angka poin
komulatif pelanggaran pada semester yang berlangsung dan sebagai bahan
pertimbangan penempatan praktik kerja lapangan (PKL).
4) Jika peserta didik dalam waktu satu tahun pelajaran tidak mencapai angka
kredit komulatif 100 dan siswa tersebut naik tingkat / kelas berikutnya,
angka poin kembali 0, sejalan dengan penghargaan prestasi yang diperoleh
pada tahun pelajaran berjalan.
Tabel 7. Predikat Poin Peserta Didik
Nilai Jumlah angka poin pelanggaran tiap
Komulatif aspek
BAIK 0 – 25
CUKUP 26 – 74
KURANG 75 – 100

f) PENGHARGAAN
1) Peserta didik yang berprestasi akan diberikan penghargaan :
2) Pengurangan poin
3) Pujian
4) Nilai
5) Piagam penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 83


g) PEMBERIAN PENGHARGAAN MEKANISME
1) Peserta didik yang berprestasi akan diumumkkan pada waktu upacara
bendera dan mendapat ucapan selamat dari kepala sekolah, dewan guru,
dan karyawan serta perwakilan / semua peserta didik
2) Peserta didik yang memiliki prestasi namun memiliki pelanggaran maka
skor akan dikurangi dengan ketentuan sebagai berikut :
3) Berprestasi di tingkat sekolah : poin dikurangi 15
4) Berprestasi di tingkat kecamatan : poin dikurangi 20
5) Berprestasi di tingkat kabupaten: poin dikurangi 25
/kotamadya
6) Berprestasi di tingkat propinsi : poin dikurangi 30
7) Berprestasi di tingkat nasional : poin dikurangi 35
8) Berprestasi di tingkat intenasional : poin dikurangi 50
9) Peserta didik yang tidak terlambat selama satu bulan maka point dikurangi
10 (rekomendasi guru BK)
10) Penghargaan yang berupa uang pembinaan akan diatur oleh sekolah sesuai
ketentuan yang berlaku.

h) PKL
1) Peserta didik belajar selama tiga tahun dari kelas X sampai dengan kelas
XII di sekolah, pada tahun ketiga (tingkat 3) semester ganjil peserta didik
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di industri dengan
ketentuan / kewajiban sebagai berikut :
2) Memiliki nilai rapor sesuai ketuntasan belajar di kelas X dan XI.
3) Membuat surat pernyataan sesuai MOU dunia usaha dan industri.
4) Membuat laporan setelah selesai melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
( PKL ) dan dipresentasikan di hadapan peserta didik kelas X atau kelas
XI.

2. TATA TERTIB
a) PAKAIAN SERAGAM SEKOLAH
Senin
Putra :
1) Seragam putih-putih

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 84


2) Memakai dasi berlogo SMK Muhammadiyah Pontang
3) Memakai topi bertuliskan SMK Muhammadiyah Pontang (pada saat
upacara)
4) Celana panjang sampai mata kaki dan bagian bawah tidak mengecil
(ukuran lebar minimal 18 cm)
5) Memakai badge IPM SMK, bendera merah putih dan Nametag
6) Ikat pinggang warna hitam berlogo IPM SMK
7) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkaus kaki putih
Putri :
1) Seragam putih abu-abu,
2) Rok panjang rempel sebatas mata kaki, kecuali pada saat pelajaran bengkel
dapat menggunakan celana panjang
3) Memakai dasi berlogo SMK Muhammadiyah Pontang
4) Memakai topi bertuliskan SMK Muhammadiyah Pontang (pada saat
upacara)
5) Memakai badge IPM SMK, bendera merah putih dan Nametag
6) Ikat pinggang warna hitam berlogo IPM SMK
7) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkaus kaki putih
8) Bagi yang mengenakan jilbab, berwarna putih

Selasa
Putra :
1) Seragam putih abu-abu,
2) Celana panjang sampai mata kaki dan bagian bawahtidak mengecil
3) Memakai badge IPM SMK, bendera merah putih dan Nametag
4) Ikat pinggang warna hitam berlogo IPM SMK
5) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkaus kaki putih
Putri :
1) Seragam putih abu-abu,
2) Rok panjang rempel sebatas mata kaki
3) Memakai badge IPM SMK, bendera merah putih dan Nametag Ikat
pinggang warna hitam berlogo IPM SMK
4) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki putih
5) Bagi yang meengenakan jilbab, berwarna putih

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 85


6) Bagi yang tidak berjilbab, rambut diikat rapi

Rabu
Putra :
1) Seragam pramuka warna coklat
2) Celana panjang sampai mata kaki dan bagian bawah tidak mengecil
3) Memakai atribut Hizbul Wathan Penegak dan Nametag ( dasar coklat
tulisan hitam ) ukuran 11,5 x 2 cm
4) Ikat pinggang warna hitam berlogo tunas kelapa Penegak
5) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki hitam
Putri :
1) Seragam pramuka warna coklat
2) Rok panjang rempel sebatas mata kaki
3) Memakai atribut Hizbul Wathan Penegak dan Nametag ( dasar coklat
tulisan hitam ) ukuran 11,5 x 2 cm
4) Ikat pinggang warna hitam berlogo tunas kelapa Penegak
5) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki hitam
6) Bagi yang mengenakan jilbab, berwarna coklat tua. Apabila jilbab di luar
maka kacu di taruh di luar, apabila jilbab dimasukkan ke dalam kerah
maka kacu di taruh di kerah baju
7) Bagi yang tidak berjilbab, rambut diikat rapi

Kamis
Putra :
1) Seragam batik khas SMK Muhammadiyah Pontang
2) Celana panjang putih sampai mata kaki dan bagian bawah tidak mengecil
3) Ikat pinggang warna hitam berlogo tunas kelapa Penegak
4) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki hitam
Putri :
1) Seragam Hizbul Wathan warna coklat
2) Rok panjang putih rempel sebatas mata kaki
3) Ikat pinggang warna hitam berlogo tunas kelapa Penegak
4) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki hitam

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 86


5) Bagi yang mengenakan jilbab, berwarna putih. Bagi yang tidak berjilbab,
rambut diikat rapi

Jumat
Putra :
1) Pakaian muslim ( baju koko putih )
2) panjang warna abu- abu sampai mata kaki dan bagian bawah tidak
mengecil
3) Ikat pinggang warna hitam berlogo IPM SMK
4) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki putih
Putri :
1) Pakaian muslimah ( berjilbab )
2) Rok panjang warna abu-abu rempel sebatas mata kaki
3) Ikat pinggang warna hitam berlogo IPM SMK
4) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkaus kaki putih
5) Bagi yang meengenakan jilbab, berwarna putih
6) Bagi yang tidak berjilbab, rambut diikat rapi
7) Membuat identitas nama dibordir pada baju seragam, praktik, batik, baju
koko (berwarna putih) dan kaus olahraga sebelah kanan dengan ukuran
11.5 cm x 2 cm
8) Khusus untuk hari Senin dan Selasa membuat nametag nama sebelah
kanan dengan ukuran 11.5 cm x 2 cm dan bendera merah putih 2 x 3 cm
sebelah kiri
9) Pakaian olahraga dan praktik digunakan pada waktu mengikuti pelajaran
tersebut , berangkat dari rumah memakai seragam sekolah sesuai
ketentuan.
10) Putri menggunakan celana panjang/training spack pada pelajaran olahraga
dan praktik sesuai ketentuan.

b) RAMBUT, KUKU, TATO, TINDIK, DAN MAKE UP


Umum
Setiap peserta didik dilarang :
 Berkuku panjang dan atau dicat
 Mewarnai rambut alaminya

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 87


 Bertato
 Tidak menggunakan aksesoris yang berlebihan
Khusus peserta didik putra
 Berambut cepak ( depan 3 cm , tengah 2 cm , 1cm bawah / belakang /
samping)
 Rambut tidak berkucir, tidak punk,cambang tidak panjang
 Tidak mengenakan aksesoris kecuali untuk kesehatan.
 Tidak bertindik dan bertato

Khusus peserta didik putri


 Tidak berhias/ make up secara berlebihan
 Tidak bertindik kecuali di telinga ( satu lubang ).
 Rambut panjang, dikuncir rapi

c) DI DALAM DAN DI LUAR LINGKUNGAN SEKOLAH


1) Setelah tanda masuk berbunyi , setiap peserta didik harus segera masuk
kelas masing-masing.
2) Peserta didik harus mengikuti pelajaran dari jam pertama hingga jam
terakhir dengan tertib, tenang dan bersikap sopan/ hormat kepada guru.
3) Ketua kelas/pengurus kelas bertanggung jawab atas ketertiban kelas,
pengisian buku kemajuan kelas, buku absensi peserta didik, memimpin
doa sebelum dan sesudah pelajaran
4) Apabila di dalam kelas belum ada guru yang mengajar, ketua kelas harus
lapor pada piket untuk meminta tugas. Peserta didik wajib mengerjakan
tugas yang diberikan, belajar mandiri dengan tenang, dan tidak
mengganggu kelas lain. Ketua kelas wajib menyerahkan pekerjaan peserta
didik kepada guru piket.
5) Pada waktu istirahat semua peserta didik harus berada di luar kelas dan
tidak makan serta minum didalam kelas.
6) Semua peserta didik harus melaksanakan tugas piketnya untuk menjaga
kebersihan kelas / bengkel yang ditempati pada lingkungannya

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 88


7) Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, peserta didik harus
mematikan handphone dan alat sejenisnya kecuali seizin guru yang
mengajar.
8) Peserta didik yang tidak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di
kelas karena alasan tugas yang diberikan sekolah, maka harus dibuatkan
surat tugas dari sekolah yang diketahui oleh wali kelas
9) Peserta didik harus menjaga barang pribadinya masing-masing. Jika terjadi
kehilangan menjadi tanggung jawab sendiri.

d) UPACARA
1) Setiap peserta didik wajib mengikuti upacara bendera dengan tertib dan
khidmat yang diselenggarakan tiap hari Senin dan hari-hari besar nasional
2) Petugas upacara PASKIBRA SMK Muhammadiyah Pontang
3) Ketua kelas/ pengurus kelas wajib menyiapkan kelasnya untuk mengikuti
dan atau menjadi petugas paduan suara pada saat upacara bendera.
4) Setiap peserta didik harus mengikuti upacara dengan khidmat
5) Setiap peserta didik wajib mengenakan pakaian lengkap pada saat upacara
bendera

e) KESADARAN PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA


SEKOLAH
1) Peserta didik wajib memelihara sarana prasarana sekolah , dan
menggunakan sebagaimana mestinya.
2) Penggunaan alat-alat bengkel / kelas / laboratorium, LCD, Televisi,
Kamera ,Komputer, Ipad dan alat-alat elektronika lainya harus seijin dan
sepengetahuan guru atau petugas penanggung jawab.
3) Setiap peserta didik harus hemat air, listrik dan lainnya.

f) KEBERSIHAN, KEDISIPLINAN, DAN KETERTIBAN


1) Setiap peserta didik wajib membuang sampah pada tempat sampah yang
telah disediakan.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 89


2) Setiap peserta didik wajib menjaga ketenangan suasana belajar baik di
kelas, perpustakaan, laboratorium, ruang praktik, maupun di lingkungan
sekolah pada umumnya.
3) Setiap peserta didik wajib mengikuti jadwal, pelajaran, remedial/
pengayaan, ekstrakurikuler, penggunaan dan peminjaman buku
perpustakaan, penggunaan ruang praktik / laboratorium dan yang lainnya
sesuai ketetapan sekolah.
4) Setiap peserta didik wajib menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh
guru/ sekolah dengan baik dan penuh tanggung jawab.

g) SOPAN SANTUN PERGAULAN


1) Berperilaku senyum, salam, sapa, sopan dan santun terhadap masyarakat
sekolah.
2) Menggunakan bahasa yang santun pada saat bertutur kata.
3) Saling menghormati, menghargai pendapat orang lain dan tidak membeda-
bedakan SARA dalam berteman.
4) Berani menyampaikan sesuatu pendapat secara sopan,santun,jujur dan
bertanggung jawab.
5) Berani mengakui kesalahan yang telah dilakukan dan meminta maaf baik
secara lisan dan atau tertulis atas kesalahan yang dilakukannya.

h) LARANGAN – LARANGAN
1) Membawa alat / benda apa pun yang membahayakan dan tidak ada
hubungannya dengan pelajaran sekolah.
2) Merokok, minum minuman keras, dan narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya ( NAPZA ).
3) Membentuk organisasi selain OSIS dan mengikuti / melaksanakan kegiatan
yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah.
4) Berkelahi di sekolah maupun di luar sekolah secara perorangan maupun
secara masal atau keroyokan.
5) Pelecehan, perundungan/bullying, dan kekerasan.
6) Membawa teman luar sekolah tanpa seizin guru piket.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 90


7) Membawa, membaca, menonton, mengedarkan film pornoaksi,
pornografi, dan lain-lain yang bertentangan dengan kesusilaan.
8) Memakai topi ( bukan topi sekolah ), jaket , aksesoris, dan kalung di
lingkungan sekolah.
9) Gaduh dilingkungan sekolah atau perbuatan-perbuatan yang diperkirakan
mengganggu kelancaran kegiatan belajar mengajar ( KBM ).
10) Meninggalkan sekolah sebelum waktunya, kecuali sudah diizinkan oleh
petugas piket.
11) Menentang perintah guru, kepala sekolah, orang tua atau petugas sekolah.
12) Melakukan tindakan kriminalitas yang tidak sesuai dengan norma-norma.
13) Memakai atribut sekolah lain.
14) Membuang ludah di dalam kelas.
15) Tindakan radikalisme dan vandalisme.

i) PELANGGARAN, SANKSI, DAN PENGHARGAAN


1) Peserta didik yang melakukan pelanggaran tata tertib dan tata krama akan
menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
2) Peserta didik yang mendapatkan prestasi akademik maupun nonakademik
akan menerima penghargaan sesuai dengan hasil yang diperoleh.

j) SANKSI
1) Dicatat pada buku khusus, diberi skor poin, dibimbing dan dibina.
2) Membuat dan menandatangani surat pernyataan dan surat perjanjian.
3) Dikembalikan kepada orang tua.

k) TAHAPAN PEMBINAAN BERDASARKAN ANGKA POIN


1) Panggilan I terhadap orang tua, jika siswa mencapai angka poin komulatif
pelanggaran 25 ( peringatan I / P 1 ) oleh wali kelas.
2) Panggilan II terhadap orang tua, jika siswa mencapai angka poin komulatif
pelanggaran 50 ( peringatan II / P 2 ) oleh wali kelas dan ketua program.
3) Panggilan III terhadap orang tua, jika siswa mencapai angka poin
komulatif pelanggaran 75 ( peringatan III / P 3 ) oleh wali kelas, ketua
program, dan wakil kesiswaan.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 91


4) Panggilan IV terhadap orang tua, jika siswa mencapai angka poin
komulatif pelanggaran 100 sekaligus menyerahkan siswa kepada orang tua
atau wali murid.
5) Setiap proses panggilan orang tua atau wali murid didampingi BK dan
dibuat bukti fisik pernyataan pengakuan pelanggaran.

l) TAMBAHAN
1) Tata tertib dan tata krama ini bersifat mengikat sejak peserta didik
berangkat dari rumah ke sekolah / industri sampai di rumah kembali
2) Pemberian sanksi terhadap peserta didik yang terlibat tindak pidana
kriminalitas atau tindakan luar biasa lainya ditentukan oleh tim tata tertib
sekolah, wali kelas, BK, ketua program, Kepala Sekolah, dan atau instansi
terkait (alih tangan kasus).
3) Kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di dalam maupun di luar
sekolah harus mendapat izin dari orang tua dan pihak sekolah.
4) Tata tertib dan tata krama yang belum tercantum akan diputuskan lebih
lanjut melalui rapat pengurus MPK, OSIS, Tim Tata Tertib Sekolah,
Dewan Guru, Kepala Sekolah, dan atau Komite Sekolah.
5) Peserta didik yang tinggal kelas direkomendasikan untuk pindah sekolah
6) Apabila terjadi kecelakaan di lapangan olahraga / bengkel pada jam
pelajaran, sekolah hanya sebatas memberikan pertolongan pertama.
Selanjutnya, menjadi tanggung jawab orang tua peserta didik.
7) Kehilangan barang milik pribadi di lingkungan sekolah pada jam belajar
menjadi tanggung jawab peserta didik kecuali dititipkan kepada guru,
petugas piket atau satuan pengamanan (satpam).

m) PENUTUP
Tata tertib dan tata krama ini berlaku sejak ditetapkan dan akan dievaluasi
setiap tahun pelajaran.

Tabel 8. TABULASI PELANGGARAN DAN POIN


A ASPEK KEDISIPLINAN POI
N
1 Memicu perkelahian antarteman sekolah, dengan sekolah lain, dan kelompok 100

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 92


masyarakat
2 Minum-minuman keras atau mabuk yang disebabkan oleh benda cair, padat, 100
serbuk, ataupun gas
3 Bertindik atau bertato 100
4 Terlibat demonstrasi yang bersifat destruktif dan anarkis di sekolah maupun di 100
luar sekolah
5 Memalak , mencuri, berjudi, menipu 100
6 Melakukan tindakan asusila / pergaulan bebas, pelecehan seksual 100
dilingkungan sekolah / diluar sekolah
7 Melakukan pornoaksi dan pornografi 100
8 Membawa , menggunakan, mengedarkan NAPZA 100
9 Menyuruh, menggunakan senjata tajam / tumpul, senjata api, bahan peledak / 100
gas tanpa seijin pihak berwajib
10 Terlibat kriminalitas 100
11 Terbukti melawan / mengancam masyarakat sekolah 100
12 Membawa senjata tajam / tumpul, senjata api, bahan peledak / gas tanpa seijin 85
pihak berwajib dan tidak berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar
13 Membawa / mengedarkan buku, gambar, CD , flashdisk porno dan sejenisnya 75
14 Terbukti secara terpaksa (dibawah ancaman) menjadi partisipan dalam aksi 75
tindak kekerasan
15 Memukul, mendorong, menjambak, menggigit, menendang, mencubit, 50
mencakar, mengunci seseorang dalam ruangan
16 Buang air kecil tidak pada tempatnya 50
17 Pencemaran nama baik (mempermalukan, merendahkan, memaki, memanggil 50
nama panggilan yang merendahkan) teman, guru, masyarakat, dan sekolah
baik melalui media cetak atau elektronik / maya
18 Menghadang, melempar angkutan umum 50
19 Memalsukan tanda tangan guru 40
20 Tidak melaksanakan tugas yang diberikan oleh sekolah 30
21 Menggunakan kendaraan bermotor ke sekolah yang berkenalpot yang tidak 30
sesuai dengan standar dari pabrik dan tanpa plat nomor sesuai ketentuan pihak
yang berwajib.
22 Merusak barang / kendaraan orang lain 30
23 Merusak sarana prasarana dan lingkungan sekolah 30
24 Kabur pada saat proses belajar dan mengajar 30
25 Membawa / mengisap / mengedarkan rokok dan mendapatkan sanksi 25
tambahan (dicukur bagi putra dan membersihkan ruang selama satu minggu
bagi putri)
Tidak menyampaikan amanat sekolah pada orang tua / berbohong 25
26 Menggunakan HP saat KBM tanpa seijin guru yang mengajar 20
27 Membawa / menggunakan atribut lain tanpa seizin sekolah 15
28 Membawa orang luar tanpa izin petugas piket / satpam 15
29 Berbicara tidak sopan 15

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 93


30 Nongkrong terlalu lama di halte bus saat menunggu kendaraan 15
31 Menggunakan laptop pada saat belajar yang tidak ada kaitannya dengan 15
pelajaran berlangsung
32 Berdiri di atas kursi dan duduk di meja 10
33 Tidak taat perintah guru 10
34 Tidak ikut upacara pada peringaran hari besar tanpa keterangan 10
35 Berkeliaran pada saat jam pelajaran atau pergantian jam pelajaran tanpa izin 10
B ASPEK KERAJINAN POI
N
1 Tidak mengikuti KBM dengan baik ( misalnya : membaca majalah / komik, 15
tidur, mengerjakan tugas lain) pada saat KBM berlangsung
2 Tidak mengikuti kegiatan hari-hari besar dan keagamaan 10
3 Tidak masuk ekstrakurikuler wajib (pramuka) tanpa keterangan 8
4 Tidak masuk tanpa keterangan 8
5 Terlambat datang ke sekolah 5
6 Terlambat masuk kelas/ bengkel / laboratorium/ lapangan olahraga / upacara 5
7 Tidak mengerjakan PR / tugas dari guru 5
C ASPEK KERAPIAN POI
N
1 Membuat, mengedarkan, menjual, memakai topi, kaos / jaket atau atribut 50
lainya yang berlogo, bergambar atau bertuliskan yang mempunyai konotasi
negatif terhadap nama baik sekolah.
2 Merias wajah / make up yang berlebihan 30
3 Mencorat-coret di tempat yang tidak semestinya 20
4 Membuang sampah tidak pada tempatnya 10
5 Berpakaian tidak semestinya / kurang rapi 10
6 Tidak berpakaian sekolah/ olahraga/ praktik sesuai ketentuan 10
7 Mengikuti mode yang tidak pada tempatnya (rambut dicat, gondrong) 10
8 Memakai kalung / asesoris dan sejenisnya bagi siswa (putra) 10
9 Memakai kalung / asesoris dan sejenisnya yang berlebihan bagi siswa (putri) 10
10 Tidak memakai atribut sekolah (IPM, bendera, name tag, ikat pinggang, kaos 10
kaki) serta topi saat upacara
11 Memakai sepatu tidak sesuai dengan aturan sekolah (sepatu disita sebelah dan 10
akan dimusnahkan)

J. PENILAIAN dan KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL(KBM)


1. PENILAIAN
a. KONSEP
1) Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik mengandung makna
pengukuran, penilaian dan evaluasi. Pengukuran adalah kegiatan
membandingkan hasil pengamatan dengan suatu kriteria atau ukuran.
Penilaian adalah proses mengumpulkan informasi/bukti, menafsirkan,

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 94


mendeskripsikan, dan menginterpretasi bukti-bukti hasil pengukuran.
Sedangkan Evaluasi adalah proses mengambil keputusan berdasarkan
hasil-hasil penilaian.
2) Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dalam ranah sikap
(spiritual dan sosial), ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan yang
dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan setelah proses
pembelajaran suatu kompetensi muatan pembelajaran untuk kurun tertentu.
3) Penilaian hasil belajar berperan membantu peserta didik mengetahui
capaian pembelajaran (learning outcomes), memperoleh informasi tentang
kelemahan dan kekuatan pembelajaran dan belajar. Dalam pendidikan
berbasis standar (standard-based education), kurikulum bebasis
kompetensi (competency-based curriculum), dan pendekatan belajar tuntas
(mastery learning) penilaian proses dan hasil belajar merupakan parameter
tingkat pencapaian kompetensi minimal yang menjadi batas ketuntasan
belajar.
4) Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan
pemerintah.
5) Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam ranah
sikap spiritual dan sikap sosial, ranah pengetahuan, dan ranah
keterampilan yang dilakukan secara terencana dan sistematis, selama dan
setelah proses pembelajaran.
6) Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan
untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan
ulangan kenaikan kelas. Penilaian oleh pendidik digunakan untuk menilai
pencapaian kompetensi peserta didik; bahan penyusunan laporan kemajuan
hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran.
7) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai
pencapaian standar kompetensi lulusan untuk semua mata pelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 95


tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi,
dilakukan dalam bentuk ujian nasional.
b. DESKRIPSI
1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki tujuan untuk mengetahui
tingkat penguasaan kompetensi, menetapkan ketuntasan penguasaan
kompetensi, menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan
tingkat penguasaan kompetensi, dan memperbaiki proses pembelajaran.
2) Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam bentuk penilaian
otentik. Penilaian otentik merupakan pendekatan utama dalam penilaian
hasil belajar oleh pendidik. Penilaian otentikadalah bentuk penilaian yang
menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam
melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.
3) Penilaian hasil belajar oleh pendidik menggunakan acuan kriteria. Acuan
kriteria merupakan penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan
kriteria capaian kompetensi yang ditetapkan. Bagi yang belum berhasil
mencapai kriteria, diberi kesempatan mengikuti pembelajaran remedial
yang dilakukan setelah suatu kegiatan penilaian baik secara individual,
kelompok, maupun kelas. Bagi peserta didik yang berhasil dapat diberikan
program pengayaan sesuai dengan waktu yang tersedia baik secara
individual maupun kelompok. Program pengayaan merupakan pendalaman
atau perluasan dari kompetensi yang dipelajari. Acuan Kriteria
menggunakan modus untuk sikap, rerata untuk pengetahuan, dan capaian
optimum untuk keterampilan.
4) Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk ranah sikap, ranah
pengetahuan, dan ranah keterampilan menggunakan skala penilaian.
5) Nilai Kuantitatif dengan Skala 1 – 100 digunakan untuk Nilai
6) Pengetahuan (KI 3) dan Nilai Keterampilan (KI 4).
7) Sedangkan nilai kualitatif digunakan untuk Nilai Sikap Spiritual (KI 1),
Sikap Sosial (KI 2), dan Kegiatan Ekstra Kurikuler, dengan kualifikasi
SB (Sangat Baik), B(Baik), C (Cukup), dan K (Kurang).
Tabel 9 : Nilai Kompetensi Pengetahuan, Keterampilan, dan Sikap
NILAI PENGETAHUAN
PREDIKAT
PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 96


SB 86 – 100 86 – 100 Sangat Baik
B 71 – 85 71 – 85 Baik
C 56 – 70 56 – 70 Cukup
K < 55 < 55 Kurang

c. TEKNIK PENILAIAN RANAH SIKAP


1) Penilaian ranah sikap bertujuan membentuk sikap dan karakter peserta
didik yang dilaksanakan selama kegiatan proses pembelajaran
berlangsung. Penilaian ranah sikap dilakukan melalui pengamatan,
menggunakan lembar pengamatan atau ceklis pengamatan yang memuat
aspek sikap yang diamati. Rincian aspek sikap yang diamati merujuk pada
KD dari KI-1 dan KI-2.
2) Penilaian sikap dilakukan sebagai upaya mengembangkan sikap sosial dan
sikap spiritual dalam rangka pengembangan nilai karakter bangsa.Oleh
karena itu, pengembangan rubrik penilaian sikap pada seluruh mata
pelajaran di satuan pendidikan fokus pada bagian dari upaya pencapaian
ranah sikap (spiritual dan sosial). Setiap satuan pendidikan menyepakati
dan menetapkan aspek dan rubrik penilaian sikap yang akan digunakan
oleh semua pendidik. Satuan pendidikan dalam mengembangkan aspek
dan rubrik penilaian sikap hendaknya memperhatikan sikap yang dituntut
berdasarkan KD dari KI-1 dan KI-2. Bila dimungkinkan pada tingkat
daerah (kabupaten atau kota) dikembangkan aspek dan rubrik penilaian
sikap yang digunakan oleh seluruh satuan pendidikan.
3) Setiap pendidik memetakan aspek sikap yang dikembangkan/ditekankan
pada kegiatan pembelajarannya sesuai dengan relevansi dan karakteristik,
baik yang tersurat maupun yang tersirat pada rumusan KI-3 dan KI-4, serta
menggunakan rubrik penilaian sikap yang disepakati pada satuan
pendidikan
4) Untuk peserta didik yang bermasalah (belum menunjukkan sikap yang
diinginkan), terlebih dahulu dilakukan pembinaan selama proses
pembelajaran oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan. Frekuensi
perubahan sikap yang ditunjukkan oleh peserta didik selama kurun waktu
inilah yang disebut dengan modus. Nilai akhir yang dilaporkan oleh
pendidik kepada satuan pendidikan adalah nilai modus yang

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 97


diperoleh/nilai yang terbanyak muncul (Permendikbud Nomor 104 Tahun
2014 Pasal 6 ayat (3)).

Tabel 10. Teknik dan Instrumen Penilaian Sikap

Teknik Penilaian Bentuk Instrumen Keterangan


Daftar cek Dilakukan selama proses
Observasi
Skala penilaian sikap pembelajaran.
Daftar cek
Penilaian diri Dilakukan pada akhir semester.
Skala penilaian sikap
Dilakukan pada akhir semester,
Penilaian antar Daftar cek
setiap peserta didik dinilai oleh 3
peserta didik Skala penilaian sikap
peserta didik lainnya.
Catatan pendidik tentang
Berupa catatan guru tentang sikap
sikap dan perilaku positif
dan perilaku positif atau negatif
Jurnal atau negatif, selama dan di
peserta didik yang tidak berkaitan
luar proses pembelajaran
dengan mata pelajaran.
mata pelajaran.

d. TEKNIK PENILAIAN RANAH PENGETAHUAN


Penguasaan siswa pada ranah pengetahuan dapat diukur melalui tes tulis,
observasi dan penugasan, dikembangkan berdasarkan kompetensi yang harus
dicapai oleh peserta didik. Pendidik dapat memilih salah satu teknik dan
bentuk penilaian ranah pengetahuan yang paling sesuai dengan karakteristik
kompetensi dasar yang dinilai.
Nilai akhir pengetahuan diambil dari nilai rerata perolehan nilai ranah
pengetahuan Permendikbud no 104 Th. 2014 pasal 6 ayat 4.

Tabel 11. Teknik dan Instrumen Penilaian Pengetahuan


Teknik
Bentuk Instrumen
Penilaian
Tes tulis  Memilih jawaban (pilihan ganda, dua pilihan benar-salah, ya-
tidak), menjodohkan, sebab-akibat.
 Mensuplai jawaban (isian atau melengkapi, jawaban singkat atau

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 98


pendek, uraian).
 Daftar cek observasi guru terhadap diskusi, tanya jawab dan
Observasi
percakapan.
 Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek
Penugasan yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.

e. TEKNIK PENILAIAN RANAH KETRAMPILAN


1) Penilaian keterampilan meliputi keterampilan abstrak dan keterampilan
konkret. Keterampilan abstrak cenderung pada keterampilan seperti
mengamati, menanya, mengolah, menalar, dan mengomunikasikan yang
lebih dominan pada kemampuan mental (berpikir). Sedangkan untuk
keterampilan kongkret cenderung pada kemampuan fisik seperti
menggunakan alat, mencoba, membuat, memodifikasi, dan mencipta
dengan bantuan alat.

Tabel 12. Teknik dan Instrumen Penilaian Keterampilan


Teknik
Bentuk Instrumen Keterangan
Penilaian
Unjuk  Daftar cek, dengan menggunakan Penilaian unjuk
kerja/kinerja/ daftar cek, peserta didik kerja/kinerja/praktik disebut
praktik mendapat nilai bila kriteria juga penilaian tugas yang
penguasaan kompetensi tertentu dilakukan dengan cara
dapat diamati oleh penilai. mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan
 Skala Penilaian (Rating Scale). sesuatu.
Penilaian kinerja yang Penilaian ini cocok digunakan
menggunakan skala penilaian untuk menilai ketercapaian
memungkinkan penilai memberi kompetensi yang menuntut
nilai tengah terhadap penguasaan peserta didik melakukan tugas
kompetensi tertentu, karena tertentu.
pemberian nilai secara kontinum Penilaian Tugas adalah
dimana pilihan kategori nilai penilaian atas proses dan hasil

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 99


Teknik
Bentuk Instrumen Keterangan
Penilaian
pengerjaan tugas yang
lebih dari dua. dilakukan langsung secara
individu atau kelompok.
 Penilaian projek dilakukan mulai Penilaian projek dapat
dari perencanaan, pelaksanaan, digunakan untuk mengetahui
sampai pelaporan. pemahaman, mengaplikasi,
 Untuk menilai setiap tahap perlu menyelidiki dan
disiapkan kriteria penilaian atau menginformasikan suatu hal
Projek
rubrik. secara jelas.
Penilaian projek dilakukan
mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, sampai
pelaporan.
 Daftar cek atau skala penilaian Penilaian produk menilai
(rubrik) kemampuan peserta didik
Produk
membuat produk-produk,
teknologi, dan seni.
 Daftar cek atau skala penilaian Penilaian portofolio pada
(rubrik) dasarnya menilai karya-karya
Portofolio peserta didik secara individu
pada satu periode untuk suatu
mata pelajaran.
 Tes tulis, daftar cek atau skala Penilaian tulis juga digunakan
penilaian (rubrik) untuk menilai ranah
keterampilan, seperti menulis
Tulis
karangan, menulis laporan,
dan menulis surat,laporan
keuangan, dsb.
2) Hasil penilaian setiap KD keterampilan dilaporkan dalam bentuk nilai
optimum (nilai tertinggi) dari indikator pencapaian kompetensi (IPK)
dengan catatan tidak ada IPK yang mendapat nilai di bawah batas
ketuntasan (2,67) atau kurang dari 3 bila menggunakan rentang 1-4.
Sedangkan Nilai akhir untuk ranah keterampilan yang dilaporkan pendidik

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 100


kepada satuan pendidikan diambil dari rerata nilai optimal ranah
keterampilan (Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 Pasal 6 ayat (5))
f. REMEDIAL DAN PENGAYAAN
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar wajib mengikuti
kegiatan remedial pada semester berjalan hingga mencapai ketuntasan
belajar. Sedangkan bagi peserta didik yang telah mencapai ketuntasan
belajar dan memiliki kecepatan belajar diatas rata-rata yang telah
ditetapkan dapat diberikan pengayaan dan pendalaman materi.

2. KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL


Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal merupakan kriteria ketuntasan belajar untuk
setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar yang ditentukan oleh satuan
pendidikan, berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-
masing indikator kompetensi normatif dan adaptif adalah 75%.
a. KKBM KOMPETENSI NORMATIF DAN ADAPTIF
KKBM kompetensi normatif dan adaptif ditentukan dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
kompetensi dan kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran dengan rincian sebagai berikut:
1) Tingkat Kemampuan rata-rata peserta didik
 Rata-rata nilai 80 – 100, diberi skor 3
 Rata-rata nilai 60 - 79, diberi skor 2
 Rata-rata nilai < 60 , diberi skor 1
2) Tingkat kompleksitas/kesulitan kompetensi
 Kompleksitas/kesulitan rendah, diberi skor 3
 Kompleksitas/kesulitan sedang, diberi skor 2
 Kompleksitas/kesulitan tinggi, diberi skor 1
3) Sumber daya pendukung pembelajaran (SDM, alat dan bahan)
 Dukungan tinggi, diberi skor 3
 Dukungan sedang, diberi skor 2
 Dukungan rendah, diberi skor 1
b. KKBM PROGRAM PRODUKTIF

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 101


KKM program produktif mengacu kepada standar minimal penguasaan
kompetensi yang berlaku di dunia kerja yang bersangkutan. Kriteria ideal
ketuntasan untuk masing-masing indikator pada KD program produktif pada
dasarnya adalah lulus/tidak lulus atau kompeten/tidak kompeten. Peserta didik
yang mencapai kompetensi minimal diberi skor 75 atau 7,5. Penentuan nilai
ketuntasan belajar program produktif dapat dilakukan melalui langkah-
langkah sebagai berikut :
Tentukan proporsi pembobotan untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap
sesuai dengan indikator/ kompetensi dasar/standar kompetensi mengarah pada
kebutuhan ranah taksonomi.
Tentukan batas kompeten untuk pengetahuan, keterampilan dan sikap. Batas
kompeten adalah cerminan penguasaan indikator yang dipersyaratkan pada
setiap SK/KD/indikator yang merupakan kemampuan minimal. Peserta didik
dinyatakan kompeten jika memenuhi persyaratan minimal berikut :
 Pengetahuan : sesuai dengan kisi-kisi soal teori.
 Keterampilan dan sikap : sesuai dengan indikator yang
dijabarkan menjadi aspek penilaian pada lembar observasi (lihat
lampiran RPP Perangkat Penilaian).
Menghitung perolehan nilai untuk setiap ranah dan menggabungkannya sesuai
dengan bobot yang telah ditentukan.
Peserta didik yang telah mencapai standar minimal sesuai dengan indikator
dinyatakan kompeten dan memperoleh nilai konversi 75. Gradasi nilai hanya
diberikan kepada peserta didik yang telah dinyatakan kompeten, yang berarti
nilai 75 telah dimiliki peserta didik. Jika peserta didik memiliki
performansi/unjuk kerja melebihi standar minimal yang ditetapkan dalam
aspek penilaian seperti : Lebih cepat, lebih presisi, lebih indah, lebih kreatif,
lebih bersih, dan lebih teliti, maka peserta didik dapat memperoleh nilai lebih
dari 75

Tabel 13. KKBM SMK Muhammadiyah Pontang Tahun 2020-2021


Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 102


1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 2 2 2 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2        
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 17 17 14 14 14 14
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 2 2        
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 2    
Jumlah B 4 4 2 2 0 0
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1 Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3        
2 Fisika 3 3        
3 Kimia 3 3        
C2. Dasar Program Keahlian
1 Sistem Komputer 2 2        
2 Komputer dan Jaringan Dasar 5 5        
3 Pemrograman Dasar 3 3        
4 Dasar Desain Grafis 2 2        
C3. Kompetensi Keahlian
1 Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)     5 5    
2 Administrasi Infrastruktur Jaringan     5 5 7 7
3 Administrasi Sistem Jaringan     5 5 7 7
4 Teknologi Layanan Jaringan     5 5 7 7
5 Produk Kreatif dan Kewirausahaan     6 6 7 7
Jumlah C 21 21 26 26 28 28
D. Muatan Lokal Muhammadiyah
1 Kemuhammadiyahan 2 2 2 2 2 2
2 Bahasa Arab 2 2 2 2 2 2
3 Baca Tulis Al-Qur'an 2 2 2 2 2 2
4 Bimbingan Karir 2 2 2 2 2 2
Jumlah D 8 8 8 8 8 8
Total 50 50 50 50 50 50

K. PELAPORAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK


Konsep
1. Pengolahan hasil belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui
tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik dengan caramenghitung perolehan nilai
akhir, baik kompetensi sikap, pengetahuan, maupun keterampilan pada setiap mata
pelajaran, yang selanjutya digunakan untuk membuat laporan hasil belajar untuk
disampaikan kepada pihak-pihak terkait.
2. Pelaporan hasil belajar adalah bentuk laporan hasil pengolahan nilai proses dan hasil
belajar siswa pada kurun waktu tertentu yang dilakukan oleh pendidik, yang

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 103


selanjutnya digunakan oleh satuan pendidikan untuk mengisi rapor. Rapor adalah
laporan capaian hasil belajar siswa dalam bentuk angka dan deskripsi.

3. Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ijazah.

4. Ijazah adalah pengakuan terhadap prestasi dan penyelesaian belajar peserta didik
setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan terakreditasi.

5. Pelaporan hasil ujian nasional yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk
Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN).

6. Pelaporan hasil penilaian UUK dilakukan oleh satuan pendidikan terakreditasi dalam
bentuk paspor keterampilan sesuai dengan unit kompetensi yang telah dicapai.
7. Paspor Keterampilan (Skill Passport) adalah dokumen rekaman pengakuan atas
kompetensi yang telah dicapai oleh peserta didik..Dokumen ini berisi tentang
kompetensi dasar-kompetensi dasar yang sudah dipelajari dan diujikan dan
keterangan lain yang diperlukan.

8. Pelaporan hasil penilaian UKK dilakukan oleh LSP-P1 atau satuan pendidikan
terakreditasi bersama DUDI dalam bentuk sertifikat kompetensi keahlian dengan
memperhatikan paspor keterampilan.

9. Pelaporan hasil penilaian Skema Sertifikasi Profesi dilakukan oleh satuan pendidikan
terakreditasi atau LSP-P1 dalam bentuk paspor keterampilan dan/atau sertifikat
kompetensi sesuai dengan unit kompetensi yang telah dicapai.

10. Pelaporan hasil penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
ketentuan dalam bentuk surat keterangan pengakuan kompetensi yang dimiliki
peserta didik.
Pelaporan hasil penilaian teaching factory atau technopark dilakukan oleh satuan
pendidikan dan/atau DUDI dalam bentuk paspor keterampilan atau sertifikat
kompetensi (teaching factory atau technopark).
L. PROSEDUR DAN KRITERIA KENAIKAN KELAS
Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa
peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi-
kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat
melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang
meliputi aspek :

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 104


1) Akademik : sesuai dengan KKM
2) Nonakademik :
 Kehadiran ≥ 80%
 Sikap/kepribadian minimal B
Syarat naik tingkat / mengikuti program semester tahun berikutnya adalah ;

1) Kehadiran Komulatifnya minimal 80 %.


2) Minimal Tidak ada 6 SKS (± 3 mata pelajaran ) yang sampai
batas akhir tahun ajaran belum mencapai Ketuntasan Kompetensi Minimal
(KKM),
3) Nilai Mata pelajaran Pendidikan Agama dan Akhlak Mulia
minimal (7,0) BAIK
4) Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran

M. PROSEDUR DAN KRITERIA KELULUSAN


Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan PP Nomor 13 Tahun 2015 Tentang
Perubahan Kedua atas PP Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
pendidikan Pasal 72 Ayat (1) adalah bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan dasar dan menengah setelah:
 menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
 memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran ;
 lulus ujian sekolah/madrasah ;
Kelulusan Peserta Didik dari satuan/program pendidikan ditetapkan oleh
satuan/program pendidikan yang bersangkutan.

N. PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Strategi Pembelajaran di SMK Muhammadiyah Pontang, agar berjalan efektif maka


diterapkan pola pendekatan pembelajaran sebagai berikut:
a. Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah-langkah pembelajaran berpendekatan saintifik harus dapat dipadukan
secara sinkron dengan langkah-langkah kerja (syntax) model pembelajaran. Model

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 105


pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman
dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis untuk mencapai
tujuan belajar yang menyangkut sintaksis, sistem sosial, prinsip reaksi dan sistem
pendukung (Joice&Wells).

Tujuan penggunaan model pembelajaran sebagai strategi bagaimana belajar yang


membantu peserta didik mengembangkan dirinya baik berupa informasi, gagasan,
keterampilan nilai dan cara-cara berpikir dalam meningkatkan kapasitas berpikir
secara jernih, bijaksana dan membangun keterampilan sosial serta komitmen
(Joice & Wells).

Pada Kurikulum 2013 dikembangkan 3 (tiga) model pembelajaran utama yang


diharapkan dapat membentuk perilaku saintifik, perilaku sosial serta
mengembangkan rasa keingintahuan. Ketiga model tersebut adalah: model
Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning), model Pembelajaran
Berbasis Projek (Project Based Learning), dan model Pembelajaran Melalui
Penyingkapan/Penemuan (Discovery/Inquiry Learning). Tidak semua model
pembelajaran tepat digunakan untuk semua KD/materi pembelajaran. Model
pembelajaran tertentu hanya tepat digunakan untuk materi pembelajaran tertentu
pula. Demikian sebaliknya mungkin materi pembelajaran tertentu akan dapat
berhasil maksimal jika menggunakan model pembelajaran tertentu. Untuk itu guru
harus menganalisis rumusan pernyataan setiap KD, apakah cenderung pada
pembelajaran penyingkapan (Discovery/Inquiry Learning) atau pada pembelajaran
hasil karya (Problem Based Learning dan Project Based Learning).
Rambu-rambu penentuan model penyingkapan/penemuan:
a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah ke pencarian atau penemuan;
b. Pernyataan KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman pengetahuan
faktual, konseptual, dan procedural; dan
c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi mengolah dan menalar.
Rambu-rambu penemuan model hasil karya (Problem Based Learning dan
Project Based Learning):
a. Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah pada hasil karya berbentuk jasa atau
produk;
b. Pernyataan KD-3 pada bentuk pengetahuan metakognitif;
c. Pernyataan KD-4 pada taksonomi menyaji dan mencipta, dan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 106


d. Pernyataan KD-3 dan KD-4 yang memerlukan persyaratan penguasaan
pengetahuan konseptual dan prosedural.
Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki urutan langkah kerja
(syntax) tersendiri, yang dapat diuraikan sebagai berikut.
a. Model Pembelajaran Penyingkapan (Penemuan dan pencarian/penelitian)
Model Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan
hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu
kesimpulan (Budiningsih, 2005:43). Discovery terjadi bila individu
terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan
beberapa konsep dan prinsip.
Discovery dilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi,
penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan
discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilating concepts
and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).
1) Sintaksis model Discovery Learning
a) Pemberian rangsangan (Stimulation);
b) Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
c) Pengumpulan data (Data Collection);
d) Pembuktian (Verification), dan
e) Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
2) Sintaksis model Inquiry Learning Terbimbing
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam
proses penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting
waktu yang singkat (Joice &Wells, 2003).
Merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu secara
sistematis kritis dan logis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
temuannya.
Sintaksis/tahap model inkuiri meliputi:
a) Orientasi masalah;
b) Pengumpulan data dan verifikasi;
c) Pengumpulan data melalui eksperimen;
d) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
e) Analisis proses inkuiri.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 107


b. Model Pembelajaran Hasil Karya Problem Based Learning (PBL)
Merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai kemampuan
berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta
lingkungan nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna,
relevan, dan kontekstual (Tan Onn Seng, 2000).
Tujuan PBL adalah untuk meningkatkan kemampuan dalam menerapkan
konsep-konsep pada permasalahan baru/nyata, pengintegrasian konsep
High Order Thinking Skills (HOTS), keinginan dalam belajar,
mengarahkan belajar diri sendiri dan keterampilan (Norman and
Schmidt).
1) Sintaksis model Problem Based Learning dari Bransford and Stein (dalam Jamie
Kirkley, 2003:3) terdiri atas:
a) Mengidentifikasi masalah;
b) Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menseleksi
informasi-informasi yang relevan;
c) Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-
pikiran dan mengecek perbedaan pandang;
d) Melakukan tindakan strategis, dan
e) Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang
dilakukan.
2) Sintaksis model Problem Solving Learning Jenis Trouble Shooting (David H.
Jonassen, 2011:93) terdiri atas:
a) Merumuskan uraian masalah;
b) Mengembangkan kemungkinan penyebab;
c) Mengetes penyebab atau proses diagnosis, dan
d) Mengevaluasi.
c. Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL).
Pembelajaran otentik menggunakan proyek nyata dalam kehidupan yang
didasarkan pada motivasi yang tinggi, pertanyaan yang menantang, tugas-
tugas atau permasalahan untuk membentuk penguasaan kompetensi yang
dilakukan secara kerjasama dalam upaya memecahkan masalah (Barel,
2000 and Baron 2011).
Tujuan PjBL adalah meningkatkan motivasi belajar, team work,
keterampilan kolaborasi dalam pencapaian kemampuan akademik level

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 108


tinggi/taksonomi tingkat kreativitas yang dibutuhkan pada abad 21 (Cole &
Wasburn Moses, 2010).
Sintaksis/tahapan model pembelajaran Project Based Learning, meliputi:
1) Penentuan pertanyaan mendasar (Start with the Essential Question);
2) Mendesain perencanaan proyek;
3) Menyusun jadwal (Create a Schedule);
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan projek (Monitor the
Students and the Progress of the Project);
5) Menguji hasil (Assess the Outcome), dan
6) Mengevaluasi pengalaman (Evaluate the Experience).
d. Pembelajaran Tuntas (mastery learning);
Pembelajaran tuntas merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
menekankan penguasaan materi (topik/kompetensi) yang dipersyaratkan
untuk tingkat kemampuan tertentu. Peserta didik boleh pindah pada materi
lain bila materi yang dipelajari sudah dikuasai secara tuntas, jika peserta didik
belum mencapai kriteria minimal kompeten, harus mengulangi sampai
berhasil.
Agar ketuntasan belajar mencapai 100 %, maka dilakukan program remedial
dan perbaikan secara terjadual dengan menyedia kan jam ke ; 9-10 sebagai
jam perbaikan dan pengayaan atau diwaktu/bulan yang lain atas dasar
kesepakatan bersama antara guru dan peserta didik.
e. Pembelajaran berbasis Produksi;
Pembelajaran berbasis produksi merupakan interaksi antara guru dan peserta
didik dari KBM yang mengacu pada proses produksi untuk mencapai kompe
tensi/sub kompetensi tertentu. Pendekatan pembelajaran ini akan memiliki
muatan ganda, yaitu ketrampilan dan menghasilkan komoditi/jasa mupun
produk. Ini yang diarahkan untuk mengisi kebutuhan pasar dan penjual.
Pendekatan ini menggabungkan tiga aspek secara sistimatik dan sistimatis
yaitu; Aspek pembelajaran dalam proses pemelajaran di sekolah, Aspek
ekonomi yang menca kup pengenalan dunia bisnis berupa harga “delivery
time”, efisiensi bahan, kepuasan pelanggan, dsb.Aspek industri dalam bentuk
penguasaan ketrampilan, sikap dan sikap kerja industri yang terstandar.
f. Pembelajaran Mandiri;

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 109


KBM yang memposisikan peserta didik sebagai subyek yang mampu
mengelola proses pembelajaran secara swakelola (mandiri). Dalam
pembelajaran mandiri, peserta didik harus mampu menyiapkan,
mengorganisasikan, melaksana kan, mengendalikan dan menilai proses dan
hasil pembelajaran, dengan cirri sebagai berikut:
a) Guru memberikan asistensi jika diperlukan
b) Peserta didik lebih aktif dan dinamis
c) Kegiatan pemelajaran bersifat swakelola
g. Pembelajaran berbasis Kompetensi;
Interaksi antara guru dan peserta didik dalam KBM yang mengacu pada
penguasaan pengetahuan, ketrampilan dan sikap secara utuh dan
menyuluruh. Untuk itu ditempuh program pemelajaran sebagai berikut :
Tabel 14. Program Pembelajaran

Tahun Waktu
No. Program Tempat Belajar
Ke Belajar

5 hari disekolah, 1 hari di


1. I Semua program 6 hari
masyarakat

5 hari disekolah, 1 hari


2. II Semua program 6 hari
melakukan replikasi kerja

5 hari disekolah, 1 hari di


3. III Semua program 6 hari
Institusi Pasangan

h. Pembelajaran berwawasan lingkungan;


Proses KBM yang memasukkan dasar-dasar pendidikan lingkungan hidup
secara terintegrasi dalam setiap materi pembelajaran.
i. Pembelajaran berbasis normative dan adaptif;
Pendekatan pembelajaran yang menekankan pada proses pembentukan
watak, sikap, kepribadian, ekonomi. Dengan pendekatan ini diharapkan
dapat menghasilkan tamatan yang memiliki norma-norma sebagai makhluk
sosial dan kematangan, serta memiliki potensi dalam mengembangkan diri
sesuai dengan tuntutan perkembangan IPTEK/Global.Untuk itu
dikembangkan Pendidikan Dakwah Sistem Langsung.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 110


j. Pembelajaran sepanjang hari;
Merupakan pendekatan KBM yang mengacu pada proses dan karakter
obyek yang dipelajari secara alamiah, cirinya antara lain ; Waktu
pembelajaran boleh jadi terjadwal dan tidak terjadwal, KBM di laksanakan
secara bersela sesuai dengan kebutuhan baik pada waktu pagi atau siang,
waktu pembelajaran khususnya praktik sangat ditentukan oleh kebutuhan
obyek yang dipelajari, dan waktu belajar peserta didik tidak harus belajar
selama 24 jam terus menerus.
Proses pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran berpendekatan
saintifik, meliputi lima langkah sebagai berikut:
1. Mengamati, yaitu kegiatan siswa untuk mengidentifikasi melalui
indera penglihat (membaca, menyimak), pembau, pendengar, pengecap dan
peraba pada waktu mengamati suatu objek dengan ataupun tanpa alat
bantu. Alternatif kegiatan mengamati antara lain observasi lingkungan,
mengamati gambar, video, tabel dan grafik data, menganalisis peta,
membaca berbagai informasi yang tersedia di media masa dan internet
maupun sumber lain. Bentuk hasil belajar dari kegiatan mengamati adalah
siswa dapat mengidentifikasi masalah.
2. Menanya, yaitu kegiatan siswa untuk mengungkapkan apa yang
ingin diketahuinya baik yang berkenaan dengan suatu objek, peristiwa,
suatu proses tertentu. Dalam kegiatan menanya, siswa membuat pertanyaan
secara individu atau kelompok tentang apa yang belum diketahuinya.
Siswa dapat mengajukan pertanyaan kepada guru, nara sumber, siswa
lainnya dan atau kepada diri sendiri dengan bimbingan guru hingga siswa
dapat mandiri dan menjadi kebiasaan. Pertanyaan dapat diajukan secara
lisan dan tulisan serta harus dapat membangkitkan motivasi siswa untuk
tetap aktif dan gembira. Bentuknya dapat berupa kalimat pertanyaan dan
kalimat hipotesis. Hasil belajar dari kegiatan menanya adalah siswa dapat
merumuskan masalah dan merumuskan hipotesis.
3. Mengumpulkan data, yaitu kegiatan siswa untuk mencari
informasi sebagai bahan untuk dianalisis dan disimpulkan. Kegiatan
mengumpulkan data dapat dilakukan dengan cara membaca buku,
mengumpulkan data sekunder, observasi lapangan, uji coba (eksperimen),

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 111


wawancara, menyebarkan kuesioner, dan lain-lain. Hasil belajar dari
kegiatan mengumpulkan data adalah siswa dapat menguji hipotesis.
4. Mengasosiasi, yaitu kegiatan siswa mengolah data dalam bentuk
serangkaian aktivitas fisik dan pikiran dengan bantuan peralatan tertentu.
Bentuk kegiatan mengolah data antara lain melakukan klasifikasi,
pengurutan (sorting), menghitung, membagi, dan menyusun data dalam
bentuk yang lebih informatif, serta menentukan sumber data sehingga lebih
bermakna. Kegiatan siswa dalam mengolah data misalnya membuat tabel,
grafik, bagan, peta konsep, menghitung, dan pemodelan. Selanjutnya siswa
menganalisis data untuk membandingkan ataupun menentukan hubungan
antara data yang telah diolahnya dengan teori yang ada sehingga dapat
ditarik simpulan dan atau ditemukannya prinsip dan konsep penting yang
bermakna dalam menambah skema kognitif, meluaskan pengalaman, dan
wawasan pengetahuannya. Hasil belajar dari kegiatan
menalar/mengasosiasi adalah siswa dapat menyimpulkan hasil kajian
dari hipotesis.
5. Mengomunikasikan yaitu kegiatan siswa mendeskripsikan dan
menyampaikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya,
mengumpulkan dan mengolah data, serta mengasosiasi yang ditujukan
kepada orang lain baik secara lisan maupun tulisan dalam bentuk diagram,
bagan, gambar, dan sejenisnya dengan bantuan perangkat teknologi
sederhana dan atau teknologi informasi dan komunikasi. Hasil belajar dari
kegiatan mengomunikasikan adalah siswa dapat memformulasikan dan
mempertanggungjawabkan pembuktian hipotesis.

O. TEMPAT PEMBELAJARAN
Susunan Kurikulum SMK Muhammadiyah Pontang terdiri dari program normatif,
adaptif, produktif , program pengembangan diri dan muatan lokal dengan
pengembangan. Kompetensi lulusannya sesuai dengan standar kompetensi lulusan
masing-masing program keahlian yang mengacu pada standar kompetensi nasional
(SKN) dan level-level kopetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum SMK
Muhammadiyah Pontang.
Masa pendidikan di SMK Muhammsdiyah Pontang untuk program reguler adalah
3 tahun dan dapat diperpanjang menjadi 4 tahun, sedang untuk program akselarasi

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 112


dapat kurang dari 3 tahun. Pengurangan waktu dan perpanjangan masa pendidikan
tersebut berdasarkan atas tuntutan pencapaian standar kompetesi dan kompetensi dasar
yang harus dikuasai pada satu program keahlian.
Alokasi waktu belajar berkisar antara 1044 jam pelajaran untuk selama waktu
pendidikan. Durasi pembelajaran 45 menit per jam pelajaran dan praktik kerja industri
dilaksanakan selama 4 sampai 12 bulan dengan menggunakan alokasi waktu
pembelajaran program produktif.
Pola penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan secara terpadu melalui pola
pendidikan sistem ganda dengan pengaturan sebagai berikut ;
a) Pembelaj
aran di sekolah
Melakukan pembelajaran prograan normatif, adaptif dan produktif, untuk
pembelajaran produktif ditekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian serta
penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat, bila memungkinkan dapat
melibatkan unsur industri dalam proses pembelajarannya. Disamping itu
dikembangkan kelas wirausaha dan pengelolaan Unit Produksi.
b) Pembelaj
aran di Industri / dunia kerja
Kegiatan pelatihan di industri / dunia usaha dilaksanakan sesuai program bersama
yang telah disepakati dan dilengkapi dengan jurnal kegiatan, daftar kemajuan
pelatihan, perangkat monitoring dan asuraansi kecelakaan kerja. Untuk
pelaksanaannya dilakukan langkah-langkah berikut ;
1) Pengkondisian Prakerin;
Sebelum peserta didik melaksanakan praktik industri, peserta didik
melaksanakan praktik disekolah dan atau sekolah mendatangkan guru tamu
dari industri atau dunia usaha.
2) Pemprograman Bersama;
Program Prakerin dibuat bersama antara sekolah (PKS Bidang PSG/Humas)
dengan DU/DI agar apa yang akan dikerjakan peserta didik selama praktek
industri bisa diketahui bersama.
3) Guru Tamu;
Sekolah secara priodik mendatangkan guru tamu yang akan memberi
informasi tentang dunia industri untuk menambah wawasan peserta didik.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 113


4) Orientasi Kerja;
Sekolah memberi tugas kepada peserta didik tingkat I pada setiap liburan
untuk mengikuti kegiatan kerja yang dilakukan oleh ORTU/lingkungan yang
ada dimasyarakat dan penulisan Laporan Hasil Praktek Orientasi Kerja yang
dilakukan selama liburan akhir semester gasal/genap.
5) Replikasi Industri;
Untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dikalangan peserta didik dan
mempersiapkan peserta didik memiliki ketrampilan dalam memasuki
kehidupan, sekolah mengadakan program replikasi bekerjasama dengan
Perusaahaan sebagai suplay produk dan jasa.

P. PROGRAM PEMINATAN/PENJURUSAN
1. KONSEP PEMINATAN
Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi
pilihan minat, bakat, dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi
pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran atau muatan kejuruan.
Peminatan akademik adalah program kurikuler yang disediakan untuk
mengakomodasi pilihan minat, bakat, dan/atau kemampuan akademik peserta
didik dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan. Peminatan
kejuruan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan
minat, bakat, dan/atau kemampuan vokasional peserta didik dengan orientasi
penguasan kelompok mata pelajaran kejuruan.
Lintas minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi
perluasan pilihan minat, bakat, dan/atau kemampuan akademik atau vokasional
peserta didik dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan
atau vokasional di luar pilihan minat.

Pendalaman minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk


mengakomodasi pendalaman pilihan minat akademik atau vokasional peserta
didik dengan orientasi pendalaman kelompok mata pelajaran keilmuan atau
vokasional dalam lingkup pilihan minat (Permendikbud No. 64 Th. 2014, Pasal
1).
2. TUJUAN

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 114


Peminatan pada SMK/MAK dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai
dengan minat, bakat, dan/atau kemampuan dalam bidang Kejuruan, program
Kejuruan, dan paket Kejuruan (Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014, Pasal 2
ayat (2)).
3. DESKRIPSI
a) Peminatan pada SMK/MAK dilaksanakan mengacu pada Spektrum Keahlian
Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pendidikan Menengah (SK Dirjen Dikmen Nomor 7013/D/KP/2013). Spektrum
Keahlian mencakup: Bidang Keahlian, Program Keahlian, dan Paket Keahlian.
Bidang Keahlian merupakan pengelompokan sejumlah Program Keahlian yang
memiliki karakteristik Keahlian serumpun. Program Keahlian merupakan
bagian dari Bidang Keahlian dalam bentuk satu atau lebih Paket Keahlian
serumpun. Paket Keahlian merupakan kemasan keahlian spesifik dalam lingkup
Program Keahlian (Permendikbud No. 64 Tahun 2014, Pasal 8).
b) Peminatan Bidang Keahlian SMK Muhammadiyah Pontang terdiri atas:
 Bisnis dan Manajemen,
 Teknologi Informasi dan Komunikasi,
c) Mata pelajaran peminatan kejuruan Kelompok C merupakan program kurikuler
yang bertujuan untuk mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan dalam Bidang
Keahlian, Program Keahlian, dan Paket Keahlian (Permendikbud No. 60 Tahun
2014, pasal 3 ayat (4)).
d) Setiap Peminatan Bidang Keahlian berisi kelompok mata pelajaran Dasar
Bidang Keahlian (C1), sebagai contoh: Fisika, Kimia, dan Gambar Teknik
untuk Peminatan Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa (Permendikbud
No. 64 Tahun 2014, Pasal 9).
e) Setiap Program Keahlian berisi kelompok mata pelajaran Dasar Program
Keahlian (C2). Setiap Paket Keahlian berisi kelompok mata pelajaran Paket
Keahlian (C3). Mata pelajaran Dasar Program Keahlian dan mata pelajaran
Paket Keahlian ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Menengah. Setiap
peserta didik dapat memilih mata pelajaran lintas Paket Keahlian
(Permendikbud No. 64 Tahun 2014, Pasal 10).

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 115


f) Struktur kurikulum SMK/MAK memperkenankan peserta didik melakukan
pilihan dalam bentuk pilihan peminatan dan pilihan mata pelajaran lintas minat
dan/atau pendalaman minat. Mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman
minat diambil sesuai dengan beban belajar minimal yang diperlukan
(Permendikbud No. 60 Tahun 2014 Lampiran I Bagian III B3).
4. Proses Pemilihan Peminatan
Pemilihan peminatan pada SMK/MAK dilakukan untuk:
 Program Keahlian;
 Paket Keahlian, dan
 Lintas Minat dan Pendalaman Minat.
Pelaksanaan proses pemilihan peminatan ini dilakukan dalam dua tahapan, yaitu
pada saat peserta didik mendaftar dan setelah menyelesaikan proses pembelajaran
kelas X (akhir smester 2).
5. Pemilihan Peminatan Program Keahlian
Pemilihan peminatan Program Keahlian dilakukan peserta didik pada saat
mendaftar, didasarkan atas:
1) nilai Rapor SMP/MTs atau yang sederajat;
2) nilai Ujian Nasional SMP/MTs atau yang sederajat, dan
3) rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor di SMP/MTs atau yang
sederajat
Diagram 1. Mekanisme Pemilihan Peminatan Program Keahlian
(Peserta Didik Baru)
Saran Orangtua
Calon Siswa Minat Siswa
Nilai rapor SMP
Pilihan Program Keahlian Nilai UN SMP
Rekomendasi guru BK SMP
2. Datang ke Sekolah

3. Mengambil dan mengisi formulir pendaftaran

4. Mendaftar dan Mengembalikan formulir

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 116


Tabel 15.

KETERANGAN DIAGRAM ALIR KODE


Calon peserta didik didampingi/bersama orangtua menggali informasi
secara detail tentang peminatan program kejuruan yang tersedia, dan
prosedur peminatan (tata cara, kuota, syarat pendaftaran, dll.) di sekolah
yang akan dituju. 1
Calon peserta didik mempersiapkan salinan rapor.
Calon peserta didik meminta rekomendasi dari guru BK, mengenai minat
yang sesuai.
Calon peserta didik, membawa keseluruhan berkas dokumen yang sudah
2
disiapkan ke sekolah tujuan.
Calon peserta didik, mengambil formulir peminatan belajar di ruang yang
disediakan sekolah. Pengisian formulir dapat dilakukan di rumah dan 3
dilakukan pencermatan secara teliti.
Calon peserta didik mendaftar dan menyerahkan formulir yang telah diisi
lengkap serta berkas dokumen yang dipersyaratkan di ruang pengembalian 4
formulir di sekolah

Setelah calon peserta didik mengembalikan formulir Pendaftaran - serta seluruh


dokumen yang dipersyaratkan, selanjutnya tim Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB) melakukan seleksi lanjutan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
oleh sekolah yang bersangkutan.
Diagram 2. Mekanisme Penerimaan Peserta Didik Baru
1. Formulir Pendaftaran dan dokumen siswa

Seleksi Administrasi tim PPDB


2. Seleksi fisik Seleksi Akademik oleh tim PPDB Wawancara 0lehGuru BK

3. Penetapan Penerimaan

Y/T

5. Lapor Diri/Daftar ulang


4. Pengumuman
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 117

6. Menetapkan dan melaksanakan MOS/OSPEK


7. Proses Pembelajaran

Tabel 16

KETERANGAN DIAGRAM ALIR KODE


Formulir dan persyaratan pendaftaran yang sudah dikembalikan oleh
1
calon peserta didik dicek kelengkapannya oleh tim PPDB.
Tim melakukan seleksi sesuai dengan proseur yang ditetapkan. 2
Penetapan penerimaan dan pengumuman. 3, 4
Calon peserta didik yang diterima melakukan lapor diri/ pendaftaran
5
ulang, dan yang tidak diterima kembali ke orang tua masing-masing.
Penetapan jadwal pelaksanaan program pengenalan kampus. 6
Pelaksanaan proses pembelajaran. 7
6. Pemilihan Peminatan Paket Keahlian
Pemilihan peminatan Paket Keahlian dilakukan peserta didik pada akhir
semester 2 (dua) Kelas X, didasarkan atas:
1) Nilai Rapor semester 1 (satu) dan semester 2 (dua) Kelas X, dan
2) Rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.
(Permendikbud No. 64 Tahun 2014, Pasal 11).
Apabila dalam Program Keahlian yang ada memiliki lebih dari satu Paket
Keahlian, peserta didik diberikan kesempatan untuk mengubah Paket Keahlian
pilihannya ketika mendaftar dengan memenuhi ketentuan di atas. Untuk
memperkuat pilihan Paket Keahlian, sebaiknya meminta pendapat dari kepala
Progam Keahlian.
Diagram 3. Peminatan Paket Keahlian
Peserta
Nilai rapor kls X
Didik
Rekomendasi guru BK
Paket Keahlian Awal Saran Kaprog. Keahlian

Prog. Keahlian Tidak


(Siswa)

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021


Paket Keahlian 1 | RPL Page 118
Ya/Tidak berubah
Ya
Paket Keahlian 2

Paket Keahlian n
7. Lintas Minat dan Pendalaman Minat
Pilihan lintas minat atau pendalaman minat di SMK/MAK dapat dilakukan sesuai
dengan sumber daya pendidikan. Lintas minat dapat dilakukan pada Program
Keahlian dan Paket Keahlian. Pilihan lintas minat Program Keahlian dapat
dilakukan dengan mengambil mata pelajaran di luar Program Keahlian yang sudah
dipilih, dalam Bidang Keahlian yang sama. Pilihan lintas minat Program Keahlian
dilaksanakan di Kelas X dengan beban paling banyak 4 jam pelajaran per minggu.
Pilihan lintas minat Paket Keahlian dapat dilakukan dengan mengambil mata
pelajaran di luar Paket Keahlian yang sudah dipilih, dalam Program Keahlian
yang sama. Pilihan lintas minat Paket Keahlian dilaksanakan di Kelas XI dan
Kelas XII dengan beban paling banyak 4 jam pelajaran per minggu.
Beban belajar per minggu jika mengambil mata pelajaran lintas minat Program
Keahlian atau Paket Keahlian adalah jam wajib (44 jp) ditambah jam lintas minat
(8 jp), sehingga menjadi 52 jp per minggu.

Diagram 4. Pilihan Lintas Minat Kelas X

BIDANG KEAHLIAN

Program Keahlian I
Prog. Keahlian II Mapel: 1. …..
(Siswa)
2. …..
3. …..
Pilihan Lintas Minat (4 jp/mg)
4..….
n…….

Diagram 5. Pilihan Lintas Minat Kelas XI

PROGRAM KEAHLIAN

Paket Keahlian A Paket Keahlian B Mapel: 1. …..


(Siswa) 2. …..
3. …..
4. .….
Pilihan Lintas Minat (4 jp/mg)
n. …..
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 119
Mata pelajaran lintas minat yang diambil oleh peserta didik pada kelas X, kelas XI,
dan kelas XII masing-masing sejumlah satu atau lebih mata pelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
Pilihan pendalaman minat dapat dilakukan dengan memperdalam mata pelajaran pada
Paket Keahlian yang sudah dipilih. Mata pelajaran pendalaman minat yang diambil
oleh peserta didik pada kelas XII sejumlah satu atau lebih mata pelajaran sesuai
dengan kebutuhan peserta didik. Pendalaman minat pada SMK diselenggarakan oleh
satuan pendidikan melalui kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri atau
perguruan tinggi (untuk lebih jelasnya tentang lintas minat atau pendalaman minat ini
dapat ditelaah lebih lanjut pada Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014, Pasal 12).

Pendalaman minat dapat dilakukan dalam program praktik kerja lapangan, yang sudah
dirancang khusus untuk program pendalaman minat.Program pendalaman minat pada
praktik kerja lapangan dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar peminatannya
(Paket Keahlian) dan sebaiknya dirancang sebagai program sertifikasi yang
keberhasilannya ditandai dengan pemberian sertifikat dari industri yang kredibel atau
asosiasi profesi.
Diagram 6. Pendalaman Minat Kelas XII

Disesuaikan dengan
tugas jabatan yang
disertifikasi

Program Pendalaman
Tugas/pekerjaan 1
Paket Du/Di Prog. Ya Sertifikasi
Tugas/pekerjaan 2 Tidak
Keahlian Pendalaman
Tugas/pekerjaan 3
Tuntas
Tugas/pekerjaan 4 Tidak
………………………… Surat
Tugas/pekerjaan n Keterangan

Peserta didik SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya dapat pindah antara kelompok
peminatan akademik ke kelompok peminatan kejuruan atau sebaliknya, paling lambat
pada akhir semester 1 (satu). Perpindahan kelompok peminatan akademik ke

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 120


kelompok peminatan kejuruan atau sebaliknya didasarkan pada hasil pembelajaran
pada semester berjalan dan rekomendasi guru Bimbingan dan Konseling/Konselor.
Peserta didik yang pindah ke kelompok peminatan kejuruan atau sebaliknya harus
mengikuti program matrikulasi pada peminatan yang dipilih (Permendikbud No. 64
Tahun 2014, Pasal 13).

Q. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP


1. PENGERTIAN
Pendidikan kecakapan hidup pada dasarnya merupakan suatu upaya pendidikan untuk
meningkatkan kecakapan hidup setiap warga negara. Pengertian kecakapan hidup
adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang untuk berani menghadapi problema
hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif
dan kreatif mencari serta menemukan solusi, sehingga akhirnya mampu
mengatasinya.
Secara operasional, program kecakapan hidup dalam pendidikan non formal dipilih
menjadi empat jensi yaitu :
1. Kecakapan pribadi (personal skill), yang mencakup kecakapan mengenal diri
sendiri, kecakapan berpikir rasional, dan percaya diri.
2. Kecakapan sosial (social skill), seperti kecakapan melakukan kerjasama,
bertenggang rasa, dan tanggung jawab sosial.
3. Kecakapan akademik (academic skill), seperti kecakapan dalam berfikir secara
ilmiah, melakukan penelitian, dan percobaan-percobaan dengan pendekatan ilmiah.
4. Kecakapan vokasional (vocational skill) adalah kecakapan yang dikaitkan dengan
bidang pekerjaan tertentu yang terdapat di masyarakat. Seperti di bidang jasa
(perbengkelan, jahit menjahit), dan produksi barang tertentu (peternakan, pertanian,
perkebunan).
Keempat jenis kecakapan hidup di atas, dilandasi oleh kecakapan spritual, yakni;
keimanan, ketakwaan, moral, etika dan budi pekerti yang luhur sebagai salah satu
pengamalan dari sila pertama Pancasila. Dengan demikian, pendidikan kecakapan
hidup diarahkan pada pembentuka manusia yang berakhlak mulia, cerdas, terampil,
sehat, mandiri serta memiliki produktivitas dan etos kerja yang tinggi.
Penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup pada satuan dan program pendidikan
nonformal, utamanya dalam rangka pengentasan kemiskinan dan penanggulangan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 121


pengangguran lebih ditekankan pada upaya pembelajaran yang dapat memberikan
penghasilan (learning and earning).
Oleh karena itu, penyelenggaraan pendidikan kecakapan hidup dengan pendekatan
"broad based education (BBE)" pada jalur pendidikan non formal (Malik Fadjar,
2001), ditandai oleh:
a. Kemampuan membaca dan menulis secara fungsional, baik dalam bahasa
Indonesia maupun salah satu bahasa asing (inggris, arab, mandarin, jepang,
dan lainnya).
b. Kemampuan merumuskan dan memecahkan masalah yang dihadapi melalui
proses pembelajaran berpikir kritis dan ilmiah, penelitian, penemuan dan
penciptaan.
c. Kemampuan menghitung dengan atau tanpa bantuan teknologi guna
mendukung kedua kemampuan tersebut di atas.
d. Kemampuan memanfaatkan keanekaragaman teknologi diberbagai lapangang
kehidupan (pertanian, perikanan, peternakan, kerajinan, kerumahtangga,
kesehatan, komunikasi informasi, manufaktur dan industri, perdagangan,
kesenian, dan olahraga).
e. Kemampuan mengelola sumber daya alam, sosial, budaya dan lingkungan
f. Kemampuan bekerja dalam tim baik dalam sektor formal maupun informal.
g. Kemampuan memahami diri sendiri, orang lain dan lingkungannya.
h. Kemampuan berusaha secara terus menerus dan menjadi manusia belajar dan
pembelajar
i. Kemampuan mengintegrasikan pendidikan dan pembelajaran dengan etika
sosio-religius bangsa berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum adalah: pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan, bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, seni dan budaya, pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan/kejuruan,
pembiasaan dan muatan lokal. Masing-masing muatan memiliki tujuan pendidikan
yang berbeda dan peluang untuk memasukkan kecakapan hidup secara terintegratif
seperti berikut :
a. Pendidikan agama    Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME               

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 122


b. Pendidikan Kewargane-garaan    Membentuk peserta didik menjadi warga
negara yang memiliki wawasan dan rasa kebersamaan, cinta tanah air, serta
bersikap dan berperilaku demokratis               
c. Bahasa    Membentuk peserta didik mampu berkomunikasi secara efektif dan
efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan    
d. Matematika    Mengembangkan logika dan kemampuan berpikir peserta
didik               
e. Ilmu Pengetahuan Alam    Mengembangkan pengetahuan, dan kemampuan
analisis peserta didik terhadap lingkungan alam dan sekitarnya   
f. Ilmu Pengetahuan Sosial    Mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis peserta didik terhadap kondisi sosial masyarakat   
g. Seni dan Budaya    Membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang
memiliki rasa seni dan pemahaman budaya               
h. Pendidikan Jasmani dan Olahraga    Membentuk karakter peserta didik agar
sehat jasmani dan rohani, serta menumbuhkan rasa sportivitas               
i. Keterampilan/Bahasa Asing/TIK    Membentuk peserta didik menjadi manusia
yang memiliki keterampilan               
j. Muatan Lokal    Membentuk pemahaman terhadap potensi sesuai dengan ciri
khas di daerah tempat tinggalnya                
k. Pengembangan Diri    Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, minat,
dan bakat   
          
2. PENDIDIKAN KARAKTER BUDAYA BANGSA
a. Pengertian
 Menurut Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa “pendidikan merupakan
daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin,
karakter), pikiran (intellect), dan tubuh anak. Jadi sedah jelas, bahwa
pendidikan merupakan kunci utama untuk menumbuhkembangkan karakter
bangsa menjadi baik.
 Menurut Suyanto (2009) : Pendidikan karakter adalah cara berfikir dan
berprilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama,
baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun Negara.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 123


 Menurut Kertajaya (2010) : Pendidikan karakter adalah ciri khas yang dimiliki
oleh suatu benda atau individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar
pada kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan “mesin” yang
mendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berucap, dan merespon
sesuatu.
b. Tujuan
 Mengembangkan potensi hati nurani peserta didik sebagai manusia dan warga
negara yang memiliki nilai-nilai karakter bangsa
 Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religius
 Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, berwawasan kebangsaan
 Menanamkan jiwa keteladanan, kepemimpinan dan tanggung jawab peserta
didik sebagai generasi penerus bangsa
 Mengembangkan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman,
jujur, penuh kreativitas, persahabatan serta dengan rasa kebangsaan yang
tinggi
c. Nilai Inti dan 18 Nilai Pendidikan Karakter
 Agama: artinya masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama, sehingga
nilai-nilai karakter bangsa harus didasarkan pada nilai-nilai dan kaidah yang
berasal dari agama
 Pancasila: artinya nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila menjadi nilai-
nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi, kemasyarakatan,
budaya dan seni
 Budaya: artinya nilai-nilai komunikasi antar masyarakat mengharuskan
budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan karakter bangsa
Ada 18 nilai-nilai pendidikan karakter, yaitu :
1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama
yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup
rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 124
4. Disiplin : Indakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil
baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain
dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
10. Semangat Kebangsaan : Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air : Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
13. Bersahabat/Komunikatif : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui,
serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta
menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca : Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 125


17. Peduli Sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas
dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang
Maha Esa.
Dibutuhkan penguatan yang bisa secara terencana dan tersistem dengan baik
dalam mengajarkan mengenai nilai-nilai pendidikan karakter . Di sinilah pendidikan
berperan penting dalam penguatan karakter bangsa indonesia. Bangsa indonesia telah
memiliki karakter yang bernilai luhur dan diwariskan secara turun-temurun. Akan
tetapi pewarisan dengan cara yang konservatif saja tidaklah cukup. Perlu dilakukan
pewarisan dan pembentukan karakter bangsa yang bisa mencetak generasi penerus
berkarakter dan bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh sebab itulah
dilakukan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai pendidikan karakter.
Pendidikan karakter ini sendiri menurut desain induk pendidikan karakter
yang diterbitkan oleh kemendiknas pada tahun 2010, merupakan pendidikan yang
berfokus pada “moral absolute”. Pendidikan karakter menekankan pada suatu nilai
moral yang universal yang bisa diterima baik oleh berbagai kalangan di seluruh
kelompok sosial. Pendidikan karakter berfokus bukan lagi pada sesuatu yang salah
dan benar saja tapi sudah pada tingkat baik dan buruk hal yang diajarkan. Tujuan dari
pendidikan karakter ini ialah mencetak Individu yang berkarakter. Individu baru bisa
dikatakan berkarakter apabila dirinya sudah mampu melaksanakan segala keputusan
yang diambilnya dengan pertimbangan moral.
SISWA SISWI BERKARAKTER
Seperti diterangkan di atas bahwa dalam diri siswa siswi SMK Nurtanio
Muhammadiyah Pontang terdapat perasaan, pikiran dan perilaku, sama halnya dalam
desain induk milik kemendiknas ini yang menyebutkan ciri Individu yang berkarakter
ialah :
 Moral Knowing, Ialah memahami dan mengetahui hal yang baik dan buruk
sesuai dengan kaidah moral. Penerapan dari hal ini ialah memahami bahaya
narkoba bagi generasi muda dan mengerti dampak korupsi bagi negara.
Individu yang bermoral akan memahami dengan baik konsekuensi dari contoh
kedua kasus tadi bagi dirinya, keluarga, dan lingkungannya.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 126


 Moral Feeling, atau disebut juga “loving the good”, yakni menyukai hal-hal
yang bersifat baik dan cenderung menarik diri menuju kebaikan. Semisal
memiliki keinginan kuat untuk mempelajari cara melestarikan budaya lokal
ditengah gempuran invasi budaya asing atau semisal memiliki perasaan ingin
senantiasa menaati peraturan yang berlaku karena dirinya takut bila peraturan
tidak ditaati dengan baik maka akan timbul bahaya akibat jika tidak ada
keadilan di masyarakat.
 Moral Action, Pada tahap ini perasaan dan pikiran yang baik akan
mewujudkan perilaku yang baik di dalam diri individu. Ketika menangkap
realita yang ada individu akan bergerak dan memberikan respons yang baik
terhadap permasalahan yang ada. Ini terjadi semisal pada individu yang tidak
hanya menyadari kemajemukan di lingkungan sosialnya tapi juga
mengupayakan cara merawat kemajemukan  bangsa indonesia. Integrasi antara
pikiran dan perasaan serta perilaku yang diwujudkan ini bahkan tidak hanya
berada pada tahap mengupayakan pemecahan masalah, Individu dengan moral
action juga akan memikirkan dengan matang berbagai potensi faktor penyebab
konflik sosial dan cara penyelesaiannya.

PELAKSANAAN
Realisasi Pendidikan Karakter :
Secara umum untuk mewujudkan pendidikan karakter bangsa dapat dilakukan melalui
pendidikan formal, non formal, dan informal yang saling melengkapi dan
mempercayai dan diatur dalam peraturan dan undang-undang. Pendidikan formal
dilaksanakan secara berjenjang dan pendidikan tersebut mencakup pada pendidikan
umum, kejuruan, akademik, profesi, evokasi keagamaan dan khusus. Dalam
pelaksanaan pendidikan karakter bangsa dapat dilakukan melalui jenjang pendidikan
yang diimplementasikan pada kurikulum di tingkat satuan pendidikan yang memuat
pelajaran normatif, adaptif, produktif, muatan lokal, dan pengembangan diri.
Pendidikan karakter bangsa di sekolah yang diimplementasikan pada pendidikan
pengembangan diri antara lain; melalui kegiatan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah,
semisal : pengurus OSIS, Pramuka, PMR, PKS, KIR, Olahraga, Seni, Keagamaan dan
lainnya. Dengan kegiatan ekstrakurikuler ini sangat menyentuh, mudah dipahami, dan
dilakukan siswa sebagai bagian penyaluran minat dan dilakukan siswa sebagai bagian

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 127


penyaluran minat dan bakat yang dapat dikembangkan sebagai perwujudan
pendidikan karakter bangsa.

TERINTEGRASI DALAM SELURUH MATA PELAJARAN


Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses 
pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai,
terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang
berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya
kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi
(materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta
didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan
dan menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan
nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran yang ada
di sekolah. Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan
materi, melalui metode pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat
ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut
harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka
penanaman nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai
kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok
sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai
pokok tersebut diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap
mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling
dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok
kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada
Enam nilai pokok : mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada
tindakan dan kerja keras.
Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran dilaksanakan mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata
pelajaran. Pada tahap perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar muatan maupun
kegiatan pembelajarannya memfasilitasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai
kewirausahaan. Cara menyusun silabus yang terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 128


dilakukan dengan mengadaptasi silabus yang telah ada dengan menambahkan satu
kolom dalam silabus untuk mewadahi nilai-nilai kewirausahaan yang akan
diintegrasikan. Sedangkan cara menyususn RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai
kewirausahaan dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP yang sudah ada dengan
menambahkan pana materi, langkah-langkah pembelajaran atau penilaian dengan
nilai-nilai kewirausahaan.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan
kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai
kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang
diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian,
dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip
ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses
ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan
kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.

Integrasi Nilai Nilai Kewirausahaan :


 Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan dalam silabus dan RPP dapat
dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
 Mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai kewirausahaan
sudah tercakup didalamnya.
 Mencantumkan nilai-nilai kewirausahaan yang sudah tercantum di dalam
SKdan KD kedalam silabus.
 Mengembangkan langkah pembelajaran peserta didik aktif yang
memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan integrasi nilai
dan menunjukkannya dalam perilaku.
 Memasukan langkah pembelajaran aktif yang terintegrasi nilai-nilai
kewirausahaan ke dalam RPP.

TERPADU DALAM KEGIATAN EKTRAKURIKULER


Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan
pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan
dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 129


berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya
kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga
dan masyarakat. Misi ekstra kurikuler adalah :
1) Menyediakan sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka;
2) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta didik
mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau
kelompok.

TERINTEGRASI MELALUI PENGEMBANGAN DIRI


Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri
merupakan upaya pembentukan karakter termasuk karakter wirausaha dan
kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan
pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.
Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pengembangan 
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Pengembangan
diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan
perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
Pengembangan diri secara khusus bertujuan menunjang pendidikan peserta didik
dalam mengembangkan: bakat, minat, kreativitas, kompetensi, dan kebiasaan dalam
kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan
belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan
kemandirian. Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram.
Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan
secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang
diikuti oleh semua peserta didik. Dalam program pengembangan diri, perencanaan
dan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dapat dilakukan melalui pengintegrasian
kedalam kegiatan sehari-hari sekolah misalnya kegiatan ‘business day’ (bazar, karya
peserta didik, dll)
3. PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN EKONOMI KREATIF

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 130


Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk membentuk manusia secara utuh
(holistik), sebagai insan yang memiliki karakter, pemahaman dan ketrampilan sebagai
wirausaha. Pada dasarnya, pendidikan kewirausahaan dapat diimplementasikan secara
terpadu dengan kegiatan-kegiatan pendidikan di sekolah. Pelaksanaan pendidikan
kewirausahaan dilakukan oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan (konselor),
peserta didik secara bersama-sama sebagai suatu  komunitas pendidikan. Pendidikan
kewirausahaan diterapkan ke dalam kurikulum dengan cara mengidentifikasi jenis-
jenis kegiatan di sekolah yang dapat merealisasikan pendidikan kewirausahaan dan
direalisasikan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.  Dalam hal ini, program
pendidikan kewirausahaan di sekolah dapat diinternalisasikan melalui berbagai aspek.

TERINTEGRASI DALAM SELURUH MATA PELAJARAN


Yang dimaksud dengan pendidikan kewirausahaan terintegrasi di dalam proses 
pembelajaran adalah penginternalisasian nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
pembelajaran sehingga hasilnya diperolehnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai,
terbentuknya karakter wirausaha dan pembiasaan nilai-nilai kewirausahaan ke dalam
tingkah laku peserta didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang
berlangsung di dalam maupun di luar kelas pada semua mata pelajaran. Pada dasarnya
kegiatan pembelajaran, selain untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi
(materi) yang ditargetkan, juga dirancang dan dilakukan untuk menjadikan peserta
didik mengenal, menyadari/peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai kewirausahaan
dan menjadikannya perilaku. Langkah ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan
nilai-nilai kewirausahaan ke dalam pembelajaran di seluruh mata pelajaran yang ada
di sekolah. Langkah pengintegrasian ini bisa dilakukan pada saat menyampaikan
materi, melalui metode pembelajaran maupun melalui sistem penilaian.
Dalam pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan ada banyak nilai yang dapat
ditanamkan pada peserta didik. Apabila semua nilai-nilai kewirausahaan tersebut
harus ditanamkan dengan intensitas yang sama pada semua mata pelajaran, maka
penanaman nilai tersebut menjadi sangat berat. Oleh karena itu penanaman nilai nilai
kewirausahaan dilakukan secara bertahap dengan cara memilih sejumlah nilai pokok
sebagai pangkal tolak bagi penanaman nilai-nilai lainnya. Selanjutnya nilai-nilai
pokok tersebut diintegrasikan pada semua mata pelajaran. Dengan demikian setiap
mata pelajaran memfokuskan pada penanaman nilai-nilai pokok tertentu yang paling
dekat dengan karakteristik mata pelajaran yang bersangkutan. Nilai-nilai pokok

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 131


kewirausahaan yang diintegrasikan ke semua mata pelajaran pada langkah awal ada
Enam nilai pokok : mandiri, kreatif pengambil resiko, kepemimpinan, orientasi pada
tindakan dan kerja keras.
Integrasi pendidikan kewirausahaan di dalam mata pelajaran dilaksanakan mulai dari
tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran pada semua mata
pelajaran. Pada tahap perencanaan, silabus dan RPP dirancang agar muatan maupun
kegiatan pembelajarannya memfasilitasi untuk mengintegrasikan nilai-nilai
kewirausahaan. Cara menyusun silabus yang terintegrsi nilai-nilai kewirausahaan
dilakukan dengan mengadaptasi silabus yang telah ada dengan menambahkan satu
kolom dalam silabus untuk mewadahi nilai-nilai kewirausahaan yang akan
diintegrasikan. Sedangkan cara menyususn RPP yang terintegrasi dengan nilai-nilai
kewirausahaan dilakukan dengan cara mengadaptasi RPP yang sudah ada dengan
menambahkan pana materi, langkah-langkah pembelajaran atau penilaian dengan
nilai-nilai kewirausahaan.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam pengembangan pendidikan
kewirausahaan mengusahakan agar peserta didik mengenal dan menerima nilai-nilai
kewirausahaan sebagai milik mereka dan bertanggung jawab atas keputusan yang
diambilnya melalui tahapan mengenal pilihan, menilai pilihan, menentukan pendirian,
dan selanjutnya menjadikan suatu nilai sesuai dengan keyakinan diri. Dengan prinsip
ini, peserta didik belajar melalui proses berpikir, bersikap, dan berbuat. Ketiga proses
ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam melakukan
kegiatan yang terkait dengan nilai-nilai kewirausahaan.

Integrasi Nilai Nilai Kewirausahaan :


Pengintegrasian nilai-nilai kewirausahaan dalam silabus dan RPP dapat dilakukan
melalui langkah-langkah berikut:
Mengkaji SK dan KD untuk menentukan apakah nilai-nilai kewirausahaan sudah
tercakup didalamnya.
Mencantumkan nilai-nilai kewirausahaan yang sudah tercantum di dalam SKdan KD
kedalam silabus.
Mengembangkan langkah pembelajaran peserta didik aktif yang memungkinkan
peserta didik memiliki kesempatan melakukan integrasi nilai dan menunjukkannya
dalam perilaku.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 132


Memasukan langkah pembelajaran aktif yang terintegrasi nilai-nilai kewirausahaan ke
dalam RPP.

TERPADU DALAM KEGIATAN EKTRAKURIKULER


Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan
pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus
diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan
dan berkewenangan di sekolah/madrasah. Visi kegiatan ekstra kurikuler adalah
berkembangnya potensi, bakat dan minat secara optimal, serta tumbuhnya
kemandirian dan kebahagiaan peserta didik yang berguna untuk diri sendiri, keluarga
dan masyarakat. Misi ekstra kurikuler adalah (1) menyediakan sejumlah kegiatan
yang dapat dipilih oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan
minat mereka; (2) menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan peserta
didik mengespresikan diri secara bebas melalui kegiatan mandiri dan atau kelompok.

TERINTEGRASI MELALUI PENGEMBANGAN DIRI


Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri
merupakan upaya pembentukan karakter termasuk karakter wirausaha dan
kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan
pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.
Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pengembangan 
kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. Pengembangan
diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan
perkembangan peserta didik, dengan memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
Pengembangan diri secara khusus bertujuan menunjang pendidikan peserta didik
dalam mengembangkan: bakat, minat, kreativitas, kompetensi, dan kebiasaan dalam
kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan
belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah, dan
kemandirian. Pengembangan diri meliputi kegiatan terprogram dan tidak terprogram.
Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 133


dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan
secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang
diikuti oleh semua peserta didik. Dalam program pengembangan diri, perencanaan
dan pelaksanaan pendidikan kewirausahaan dapat dilakukan melalui pengintegrasian
kedalam kegiatan sehari-hari sekolah misalnya kegiatan ‘business day’ (bazar, karya
peserta didik, dll)

PERUBAHAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ENTREPRENEURSHIP


TEORI DAN PRAKTEK
Dengan cara ini, pembelajaran kewirausahaan diarahkan pada pencapaian tiga
kompetansi yang meliputi penanaman karakter wirausaha, pemahaman konsep dan
skill, dengan bobot yang lebih besar pada pencapaian kompetensi jiwa dan skill
dibandingkan dengan pemahaman konsep. Dalam struktur kurikulum SMA, pada
mata pelajaran ekonomi ada beberapa Kompetensi Dasar yang terkait langsung
dengan pengembangan pendidikan kewirausahaan. Mata pelajaran tersebut
merupakan mata pelajaran yang secara langsung (eksplisit) mengenalkan nilai-nilai
kewirausahaan, dan sampai taraf tertentu menjadikan peserta didik peduli dan
menginternalisasi nilai-nilai tersebut. Salah satu contoh model pembelajaran
kewirausahaan yang mampu menumbuhkan karakter dan perilaku wirausaha dapat
dilakukan dengan cara mendirikan kantin kejujuran.

4. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL


PENGERTIAN
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam  aspek ekonomi, seni budaya,
SDM, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam
kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan global.
Keunggulan lokal adalah hasil bumi, kreasi seni, tradisi, budaya, pelayanan, jasa,
sumber daya alam, sumber daya manusia atau lainnya yang menjadi keunggulan suatu
daerah.
Keunggulan yang dimiliki suatu daerah dapat lebih memberdayakan penduduknya
sehingga mampu meningkatkan pendapatan atau meningkatkan PAD (Pendapatan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 134


Asli Daerah). Karena manfaat dan pendapatan yang diperoleh menjadikan penduduk
daerah tersebut berupaya untuk melindungi, melestarikan dan meningkatkan kualitas
keunggulan lokal yang dimiliki daerahnya sehingga bermanfaat bagi penduduk 
daerah setempat serta mampu mendorong persaingan secara kompetitif pada tingkat
nasional maupun global.

TUJUAN
Tujuan penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah agar
siswa mengetahui keunggulan lokal daerah dimana dia tinggal, memahami berbagai
aspek yang berhubungan dengan keunggulan lokal daerah tersebut, selanjutnya siswa
mampu mengolah sumber daya, terlibat dalam pelayanan / jasa atau kegiatan lain
yang berkaitan dengan keunggulan lokal sehingga memperoleh pendapatan dan
melestarikan budaya / tradisi / sumber daya yang menjadi ungulan daerah  serta 
mampu bersaing secara nasional maupun global.
Supaya keunggulan yang dimiliki daerah dapat dipahami siswa dan keunggulan
daerah dapat menyejahterakan masyarakatnya diharapkan keunggulan daerah dapat
menjadi kebanggaan bagi masyarakat pada umumnya.
Sehingga masyarakat dapat menjaga kelestarian potensi daerahnya dan dapat
memanfaatkan potensi daerahnya sendiri dengan semaksimal mungkin, sehingga
bermanfaat bagi hidupnya, dan bagi masyarakat pada umumnya.

RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global :
1.  Lingkup situasi dan kondisi daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah
tersebut yang berkaitan dengan lingkungan alam, sosial, ekonomi, seni dan budaya
atau lainnya yang berupa  hasil bumi, tradisi, pelayanan/jasa, tenaga kerja atau lainnya
yang menjadi keunggulan suatu daerah.
2.   Lingkup keunggulan lokal dan global, adalah mencakup potensi keunggulan lokal,
bagaimana mengelola, mengolah/mengemas, menggali, meningkatkan,
mengoptimalkan, mempromosikan, memasarkan atau proses lainnya yang mampu
menghasilkan nilai tambah bagi daerah sehingga dapat meningkatkan tarap hidup / 
kesejahteraan maupun Pendapatan Asli daerah  (PAD) dan mampu bersaing secara
global. Maka dipandang perlu Penyelenggaraan Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global dikembangkan di smk Negeri 1 Jakarta.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 135


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam  aspek ekonomi, seni budaya,
SDM, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam
kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan global.
Kurikulum keunggulan berbasis lokal yang dikembangkan di SMK Muhammadiyah
Pontang berupa solat Berjamaah di masjid sekolah dan Kultum setelah solat Dhuhur.
Sistem pembacaan / tilawah Alquran di awal pembelajaran dan hafalan surat-surat
pendek (juz Amma) pada setiap akhir semester dan bersertifikat bagi yang lulus
hafalan. Materi hafalan dijelaskan pada tabel di bawah ini.
Kelas X, Materi Hafalan Juz Ama
Kelas XI, Materi Tajwid Surat Yaasiin
Kelas XII, Materi Makhroj Surat Yaasiin
Kurikulum keunggulan berbasis global yang dikembangkan di Muhammadiyah
Pontang adalah kemampuan berbahasa Inggris dan penguasaan Teknologi Informasi.
Bentuk pembinaan keunggulan berbasis global berupa:
a. Kegiatan English Club
b. Kegiatan perakitan dan trouble shuting komputer
c. Desain Web
d. Broadcasting
5. GERAKAN LITERASI SEKOLAH
KONSEP DAN TUJUAN GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)
 Memahami bahwa literasi tidak hanya sekadar membaca dan menulis namun
mencakup keterampilan berfikir dengan menggunakan sumber-sumber
pengetahuan baik dalam bentuk cetak, visual, digital dan auditori.
 Tujuannya adalah menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik memlalui
pembudayaan ekosistem literasi SMK Muhammadiyah Pontang dengan
memanfaatkan sumber sumber literasi yang ada.

PRINSIP PRINSIP PELAKSANAAN GLS


 Perkembangan literasi berjalan sesuai tahapan yang bisa diprediksi
 Program literasi yang baik bersifat berimbang
 Program literasi berlangsung di semua kurikulum
 Tidak ada istilah terlalu banyak untuk membaca dan menulis yang
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 136
 bermakna
 Diskusi dan Bahasa lisan sangat penting
 Keberagaman perlu dirayakan di kelas dan sekolah

TAHAPAN PELAKSANAAN GLS


 Penumbuhan minat baca melalui kegiatan membaca 15 menit
 Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku
pengayaan
 Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran

PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI


Dilakukan secara berjenjang oleh semua pemangku kepentingan sesuai dengan
perannya, seperti Kemendikbud, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan

PRAKTIK SISWA SMK Muhammadiyah Pontang


 Gerakan membaca buku 15 menit sebelum pelajaran jam pertama dimulai
 Menambah koleksi buku non mata pelajaran
 Mewajibkan setiap kelas untuk membuat pojok baca di ruang kelasnya dengan
menyediakan sendiri buku dan materi bacaan lain
 Peserta didik membuat resensi dari buku yang dibaca kemudian dibukukan
menjadi kumpulan buku hasil literasi sekolah

TINDAK LANJUT
 Konsisten melaksanakan gerakan membaca 15 menit sebelum jam pertama
pelajaran dimulai
 Akan menambah koleksi pustaka /buku baik fiksi dan non fiksi serta materi
bacaan lain yang dibutuhkan peserta didik

6. PENDIDIKAN ANTI BULLYING (ANTI KEKERASAN)


SMK Muhammadiyah Pontang telah berusaha menciptakan lingkungan yang
kondusif bebas dari aksi-aksi tidak terpuji tersebut. Dan selain itu SMK
Muhammadiyah Pontang senantiasa menegakkan tata tertib dan disiplin sekolah

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 137


secara terus menerus . Sekolah juga telah membuat tim pemantau bullying, tim
sweeping siswa siswi di sepanjang ring perjalanan kepulangan siswa sisw. Tim anti
bullying sekolah telah mengembangkan perlindungan total terhadap bullying, di
mana siswa yang dianggap lemah dapat terlindungi oleh ancaman-ancaman bullying
dan bisa belajar dengan nyaman.

PENGERTIAN BULLYING
School “bullying” adalah perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh
seorang/sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan terhadap siswa/siswi lain yang
lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang tersebut (Riauskina, Djuwita, dan
Soesetio, 2005).

BENTUK PERILAKU BULLYING  


Kekerasan fisik (mendorong, menendang, memukul, menampar).
Kekerasan verbal (Misalnya panggilan yang bersifat mengejek atau celaan).Kekerasan
mental (mengancam, intimidasi, pemerasan, pemalakan).Kekerasan sosial, misalnya
menghasut dan mengucilkan.

AKIBAT KORBAN BULLYING


Menurut Ida dan Komang (2014), dalam penelitiannya, bahwa korban bullying terjadi
perubahan dalam tingkah laku seperti berikut :
Mengalami kesulitan dalam bergaul, Merasa takut datang ke sekolah sehingga absensi
mereka tinggi dan tertinggal pelajaran,
Mengalami kesulitan berkonsentrasi sehingga akan berdampak pada prestasi
belajarnya. Pertahanan tubuhnya rendah (Newman, 2004).

GEJALA SISWA YANG MENJADI KORBAN BULLYING


Menurut hasil penelitian Tisna, 2010 danTine, 2012
 Mengalami luka (berdarah, memar,goresan).
 Sakit kepala/sakit perut.
 Barang miliknya mengalamikerusakan.
 Tidak mau pergi ke sekolah,merubahrute pergi ke sekolah.
 Prestasi akademiknya menurun.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 138


 Menarik diri dari pergaulan ataumerasa malu.
 Tidak mau berpartisipasi lagi dalamkegiatan yang biasanya disukainya.
 Gelisah, muram, dan menjadi agresifdengan melakukan bullying kepada
saudara kandung.
 Mengancam atau mencoba melakukan bunuh diri

METHODE PENCEGAHAN BULLYING


Usaha usaha pencegahan bullying yang dilakukan di SMK Nurtanio 1 antara lain :
1) PENDEKATAN DENGAN PERILAKU DISIPLIN
 Guru memanggil siswa yang melakukan perilaku kekerasan
 Menjelaskan kepada siswa tentang perilaku kekerasan yang terjadi.
 Minta penjelasan dari siswa tersebut terhadap kejadian perilaku kekerasan
yang dilakukan.
 Jelaskan kepada siswa jika ada peraturan sekolah yang dapat memberikan
hukuman atau sanksi bagi pelaku perilaku kekerasan
 Berikan hukuman dan sanksi kepada pelaku kekerasan
 Motivasi agar tidak melakukan kembali perilaku kekerasan
 Berikan penekanan dengan ancaman hukuman yang lebih berat jika perilaku
kekerasan terjadi kembali di masa yang akan datang. 

2) MEMBENTENGI DIRI UNTUK DAPAT MELAWAN BULLYING


 Korban “bullying” diberi penguatan untuk dapat melawan dan
mempertahankan diri dengan berbagai macam aktifitas seperti bela diri.
 Agar korban “bullying” mampu beradaptasi terhadap stressor yang dialami,
maka perlu dilakukan latihan “management stress” sehingga anak memiliki
kemampuan koping yang baik.

3) MEDIASI
Mediasi merupakan cara penyelesaian konflik yang terjadi antara siswa dengan
melibatkan guru sebagai mediator.
Mediasi dapat terjadi jika kedua pihak, pelaku dan korban sepakat untuk
mencari bantuan terhadap masalah yang mereka hadapi.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam mediasi :

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 139


 Guru meminta penjelasan dari setiap siswa secara bergantian, tentang
kejadian  atau masalah yang terjadi.
 Siswa lain diminta mendengarkan tanpa memberikan pendapat, memotong
pembicaraan sampai siswa tersebut selesai menyampaikan pendapatnya.
 Guru kemudian meminta saran tentang penyelesaian masalah kepada setiap
murid kemudian mencatatnya tanpa memberikan pendapat terhadap saran
yang disampaikan oleh setiap siswa.
 Saranyang disampaikan oleh setiap siswa dibuatkan daftar dan didiskusikan
dengan kedua siswa, memilih saran yang disepakati bersama untuk
mengatasi masalah yang ada.

4) RESTORASI PRAKTIS
Pendekatan ini mencoba memperbaiki hubungan yang tidak harmonis antara
pelaku dan korban, dengan saling memaafkan dan tindakan kompensasi.
Kegiatan ini diterapkan dengan meningkatkan komunikasi dengan melibatkan
orang tua kedua belah pihak atau di kelas dengan teman mereka.

5) PEMBERIAN SUPORT (DUKUNGAN)


Ada 7 langkah dalam metoda ini yaitu :
 Wawancara terhadap korban untuk mengidentifikasi kejadian secara detail,
termasuk nama-nama pelaku yang melakukan perilaku kekerasan atau yang
menyaksikan perilaku kekerasan terjadi. Yakinkan kepada korban bahwa
tidak ada pelaku yang akan mendapatkan hukuman.
 Nama-nama yang teridentifikasi, dikumpulkan dalam sebuah group 6 – 8
orang.
 Kemudian diskusikan tentang perilaku kekerasan dan jelaskan situasi yang
dialami oleh korban tanpa menyebutkan secara spesifik identitas korban atau
waktu serta lokasi kejadian perilaku kekerasan
 Pastikan dan yakinkan bahwa tidak ada yang akan dihukum agar pelaku mau
terlibat dalam diskusi dan bertanggung jawab terhadap kejadian yang terjadi.
 Tanyakan kepada setiap individu apa yang bisa dilakukan untuk dapat
membuat korban perilaku kekerasan menjadi lebih baik lagi.
 Ingatkan kepada peserta akan tanggung jawab yang harus dilakukan agar
korban menjadi lebih baik. Berikan penghargaan karna sudah mau terlibat
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 140
dalam diskusi dan membuat situasi menjadi lebih baik lagi. Jelaskan bahwa
pertemuan berikutnya akan dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama
untu mendiskusikan tindak lanjut.
 Seminggu kemudian, setiap siswa dari grup di wawancara secara individu
untuk mengidentifikasi perkembangan tanggungjawab yang telah
dilakukannya. Korban juga diwawancara untuk melihat perbaikan situasi
yang telah dilakukan oleh para pelaku.
 Selama metode ini diterapkan, penting untuk tidak menyalahkan salah satu
pihak atau individu.

6) MELAKUKAN SHARING (CURHAT DUA ARAH)


Langkah langkah melakukan sharing 2 arah seperti berikut :
 Mengidentifikasi dengan cara mengobservasi  dan wawancara siswa yang
dicurigai menjadi korban dan pelaku perilaku kekerasan.
 Motivasi siswa agar mau menjelaskan kejadian yang terjadi dan yakinkan
bahwa tidak ada satu pun yang akan mendapatkan hukuman termasuk
dengan menyebutkan pelaku kekerasan.
 Temui siswa yang dicurigai secara individual, jika respon siswa positif,
rencanakan untuk bertemu antaraa pelaku dan korban dalam sebuah diskusi.
 Dalam pertemuan kedua belah pihak, cari solusi penyelesaian terhadap
masalah yang dihadapi.

a. PROGRAM PENCEGAHAN BULLYING DI SMK MUHAMMADIYAH


PONTANG
Program anti “bullying di SMK Muhammadiyah Pontang sebagai berikut :
Meskipun tidak ada peraturan yang mewajibkan sekolah harus memiliki kebijakan
program anti “bullying”, tapi dalam undang-undang perlindungan anak No.23 Tahun
2002 pasal 54 dinyatakan
"Anak wajib dilindungi dari tindakan kekerasan yang dilakukan oleh guru, pengelola
sekolah atau temannya di dalam sekolah yang bersangkutan, atau lembaga pendidikan
lainnya."
Dengan kata lain, siswa mempunyai hak untuk mendapat pendidikan dalam
lingkungan yang aman dan bebas dari rasa takut. Pengelola Sekolah dan pihak lain

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 141


yang bertanggung jawab dalam penyelengaraan pendidikan mempunyai tugas untuk
melindungi siswa dari intimidasi, penyerangan, kekerasan atau gangguan.

Di beberapa negara lain, disetiap sekolah dan perguruan tingginya diadakan kebijakan
program anti-”bullying”. Program tersebut melibatkan pihak sekolah, konselor, orang
tua dan siswa dengan memberikan penyuluhan tentang apa itu perilaku “bullying” dan
akibatnya serta bagaimana strategi pencegahan dan cara menghadapi kejadian
“bullying”(Craig, 2009).
Sekolah harus mampu membuat kebijakan atau menciptakan program “anti-bullying”
untuk mencegah terjadinya perilaku kekerasan di lingkungan sekolah. Kebijakan atau
program meliputi pencegahan dan intervensi terhadap perilaku kekerasan. Seluruh
komponen sekolah harus dilibatkan dalam membuat dan menerapkan program anti-
bullying.

1) LANGKAH LANGKAH
Langkah-langkah yang dilakukan Program anti-bullying di SMK
Muhammadiyah Pontang yaitu :
 Mengumpulkan materi tentang bullying melalui sumber informasi yang
benar dan terpercaya, baik buku, pakar atau media massa dan teknologi
informasi.
 Berikan informasi tentang bullying melalui pelatihan dan seminar
kepada guru, staf, siswa dan orang tua, dengan melibatkan pihak terkait
seperti aparat pemerintah, puskesmas, kepolisian dll.
 Bentuk tim kerja atau panitia untuk menyusun rencana kerja
pembentukan program anti-bullying di sekolah.
 Tim melakukan survey, mengumpulkan pendapat tentang program anti-
bullying yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik di lingkungan
sekolah.
 Hasil survey dan meminta pendapat kemudian dikemas menjadi sebuah
rencana program anti bullying untuk dipresentasikan secara internal di
sekolah kepada guru dan staf.
 Konsultasikan rencana program anti bullying dengan pihak terkait
seperti aparat kepolisian, petugas kesehatan (perawat dan dokter),

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 142


psikolog, tokoh agama serta aparat pemerintahan setempat. Libatkan
juga orang tua dalam konsultasi rencana program anti-bullying.

Beberapa hal yang harus ada dalam rencana program anti-bullying adalah:
 Tujuan program anti-bullying
 Strategi untuk mencegah terjadinya bullying
 Cara pelaporan ketika terjadi bullying
 Penanganan bullying
 Tanggung jawab guru, staf, siswa, orang tua, pihak terkait dalam
pelaksanaan program anti-bullying
 Metode monitoring dan evaluasi pelaksanaan program anti bullying
 Program anti-bullying yang telah disempurnakan melalui konsultasi,
siap disahkan oleh sekolah dan mulai diimplementasikan dilingkungan
sekolah

2) PELAKSANAAN
Pelaksanaan program anti-bullying di SMK Muhammadiyah Pontang
Sekolah memerlukan waktu dan proses untuk membuat program anti bullying
dan melaksanakannya dengan baik. Sosialisasi tentang program anti bullying
dengan komunikasi yang baik, sangat diperlukan agar lingkungan sekolah siap
melaksanakan seluruh program sesuai dengan yang telah ditentukan bersama.

3) KEGIATAN
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan program anti
bullying yaitu :
 Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dengan bekerja sama
dengan petugas kesehatan setempat (puskesmas).
 Melakukan survey tingkat bullying yang terjadi di sekolah.
 Memberikan penyuluhan tentang bullying dan dampaknya terhadap
siswa sekolah.
 Mengadakan pelatihan tentang manajemen penatalaksanaan penanganan
bullying di sekolah kepada guru dan staf.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 143


 Memasukan program anti bullying ke dalam kurikulum sekolah dengan
menekankan perilaku asertif, kerjasama, tolongmenolong, manajemen
konflik dan manajemen stres.
 Mengadakan wadah bagi siswa untuk berkompetisi secara sehat di
bidang ekstrakurikuler.
 Mengawasi secara rutin lokasi yang rawan terjadinya bullying
(pergunakan kamera pengawas jika diperlukan).
 Meningkatkan peran guru wali dalam memantau perkembangan siswa di
sekolah.
 Menyediakan wadah pelaporan terjadinya bullying oleh siswa di
sekolah.
 Menciptakan lingkungan kondusif dengan melengkapi sarana dan
prasaran bagi siswa untuk berativitas dan berkarya.

7. PENDIDIKAN PENCEGAHAN TERHADAP NARKOBA DI SEKOLAH


PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA
a) Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah pencegahan yang ditujukan kepada siswa/i yang belum
pernah menyalahgunakan Narkoba. Kegiatan pencegahan primer terutama
dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan, penerangan dan pendidikan.
Kegiatan pencegahan primer terutama dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan,
penerangan dan pendidikan.seperti:
Kegiatan penyuluhan antara lain dalam bentuk ceramah, diskusi, sarasehan dan
seminar di sekolah.
Pemasangan himbauan dalam bentuk leaflet, brosur, spanduk, poster dan sticker.
b) Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang ditujukan kepada
siswa siswi yang sudah mulai mencoba-coba menyalahgunakan narkoba.
Kegiatan pencegahan sekunder menitikberatkan pada kegiatan deteksi secara dini
terhadap siswa siswi yang menyalahgunakan narkoba, konseling dengan
memanggil siswa/I dan orang tuanya, bimbingan sosial melalui kunjungan rumah
(home visit). Namun, penerangan dan pendidikan pencegahan tentang bahaya
narkoba dan pendidikan pengembangan individu seperti keterampilan
berkomunikasi, keterampilan menolak tekanan teman sebaya dan keterampilan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 144


mengambil keputusan yang baik, tetap terus dilakukan oleh tim konselor
pencegahan narkoba di SMK Muhammadiyah Pontang.
c) Pencegahan tertier
Pencegahan tertier ditujukan kepada siswa/I korban narkoba atau bekas korban
narkoba.
Kegiatan pencegahan tertier dilaksanakan dalam bentuk bimbingan sosial dan
konseling terhadap siswa siswi yang bersangkutan dan keluarga serta kelompok
sebayanya, penciptaan lingkungan sosial dan pengawasan sosial yang
menguntungkan bekas korban untuk memantapkan kesembuhan dan pada
akhirnya masyarakat dimana siswa siswi korban tinggal agar siap menerima bekas
korban dengan baik.

PROGRAM PENCEGAHAN NARKOBA DI SEKOLAH


1) TUJUAN
Tujuan umum pencegahan narkoba adalah :
Pendidikan pencegahan untuk meningkatkan pengetahuan tentang bahaya Narkoba.
Peran aktif sekolah dalam upaya-upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba.

Tujuan khusus pencegahan narkoba adalah :


 Meningkatkan kemampuan siswa siswi SMK Muhammadiyah Pontang
mengatasi kesulitan/permasalahan.
 Meningkatkan kemampuan siswa siswi SMK Muhammadiyah Pontang untuk
mengambil keputusan yang baik.
 Meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri siswa siswi SMK.
 Meningkatkan budaya hidup sehat siswa siswi SMK Muhammadiyah Pontang
baik fisik maupun mental, berlandaskan keimanan dan ketaqwaan.
 Meningkatkan kemampuan bekomunikasi siswa siswi SMK Muhammadiyah
Pontang Meningkatkan kemampuan siswa siswi SMK Muhammadiyah Pontang
menolak tekanan untuk menyalahgunakan Narkoba.
 Meningkatkan kesadaran dan pengetahuan sekolah dan wali murid tentang
bahaya Narkoba dan pencegahannya.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 145


 Meningkatkan peran serta sekolah dan wali murid dalam penanggulangan
pencegahan masalah Narkoba.

2) TAHAPAN SOSIALISASI PROGRAM PENCEGAHAN NARKOBA


 Melaksanakan tatap muka dan berbicara secara terbuka tentang program
pencegahan narkoba antara tim manajemen sekolah, guru BK, wali murid,
terhadap siswa siswi
 Perlu dilaksanakan rapat kerja dalam penyusunan program pencegahan
narkoba
 Melibatkan tim manajemen sekolah, guru BK, wali murid, komite sekolah,
dinas pendidikan terkait, BNN tingkat kota Jakarta Pusat dan relawan serta
lembaga peduli pencegahan narkoba
 Memberi pengertian tentang penyalahgunaan narkoba, dimana masalah
tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah,guru, dan orang tua tapi
juga siswa-siswi

3) PERAN GURU
 Pembinaan siswa-siswi SMK Muhammadiyah Pontang tentang kesadaran dan
pengertian tentang penggunaan obat secara tepat.
 Penambahan kegiatan-kegiatan fisik (olah raga) dan mental motivasi) yang
menarik dan bermanfaat.
 Mendidik siswa-siswi SMK Muhammadiyah Pontang mengembangkan
keterampilan kejuruan lain yang menjadi talenta untuk menolak tekanan teman
terdekat dari lingkungan pergaulannya.
 Penegakan tata tertib yang terus menerus tentang Narkoba.
 Adakan sistem pengawasan perilaku siswa-siswi SMK Muhammadiyah
Pontang yang lebih ketat dan intensif.
 Pembentukan jaringan orang tua melalui POMG yang kuat dengan tujuan
menstimulasi komunikasi orang tua dan sekolah tetap berjalan .
 Masalah penyalahgunaan narkoba bisa ditanggulangi melalui pendekatan yang
seimbang antara penegakan hukum dan pencegahan.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 146


 Penyalahgunaan narkoba adalah sangat kompleks yang disebabkan oleh
berbagai faktor, maka pencegahan dan penanggulangannya secara terintegrasi,
terpadu, terarah, berencana dan berkelanjutan.

4) STRATEGI PENCEGAHAN DI SEKOLAH


Pelatihan dan Pendidikan
Merencanakan dan melaksanakan kursus pelatihan untuk guru mata pelajaran, wali
kelas, guru BK, Walas, Kaprog, Waka, tentang strategi-strategi pencegahan,
keterampilan menangani siswa siswi yang terkena narkoba, pelatihan kerja untuk
memenej kasus penyalahgunaan narkoba.
Kebijakan Kepala Sekolah
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan menyusun kebijakan dan
peraturan tentang penanggulangan dan pencegahan narkoba dan zat adiktif lainnya.
Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, tim manajemen sekolah
menyusun tata tertib terkait hukuman/penalty penyalahgunaan narkotika di SMk
Muhammadiyah Pontang.

Kegiatan Sekolah
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, walas dan tim guru BK
mendorong dan menggerakkan siswa siswi untuk bergiat dalam kegiatan-kegiatan yang
positif dan kegiatan ektrakurikuler serta kegiatan sekolah seperti kerja bakti,
pemeliharaan kebersihan, kesehatan dan penghijauan lingkungan setiap hari Jum,at
setiap minggu di SMK Muhammadiyah Pontang.
Promosi Hidup Sehat
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, walas dan tim guru BK , guru
olah raga menyusun program hidup sehat seperti: gerak jalan, lomba olahraga, senam
bersama, rekreasi bersama.
Sistem Rujukan
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, walas dan tim guru BK , guru
olah raga, Sudin Pendidikan Kabupaten Serang, BNN tingkat Kabupaten, membantu
mereka yang rawan atau korban narkoba untuk mendapatkan pelayanan pengobatan,
perawatan atau rehabilitasi sosial melalui sistem rujukan atau tata cara/prosedur yang
disepakati bersama.
Pembentukan Kelompok Konseling

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 147


Pembentukan kelompok konseling dari unsure kepala sekolah, wakil kepala sekolah
bidang kesiswaan, walas dan tim guru BK , guru olah raga, Sudin Kabupaten Serang,
BNN tingkat Kabupaten, serta lembaga masyarakat yang lain , sebagai relawan, untuk
memberikan konsultasi/konseling siswa siswi yang memiliki masalah pribadi atau
memiliki kerawanan atau telah menjadi korban narkoba.
Unit Kerja
Kepala sekolah mengesyahkan dan menetapkan prosedur penanganan siswa siswi
bermasalah yang terkena narkoba oleh tim penanggulangan dan pencegahan
penyalahgunaan narkoba menjadi sangat penting untuk memperlancar dan
meningkatkan koordinasi dalam penanggulangan dan pencegahan penyalahgunaan
narkoba di lingkungan SMK Muhammadiyah Pontang.

8. PENDIDIKAN ANTI KORUPSI


TUJUAN
Tujuan pengintegrasian pendidikan antikorupsi dalam pembelajaran PKn di SMK
Muhammadiyah Pontang secara umum adalah :
1) Menganalisis substansi dan hubungan korupsi sebagai pesan-pesan konstitusional
dengan standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar PKn.
2) Mengintegrasikan aspek dan indikator korupsi serta nilai acuan antikorupsi ke
dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar PKn
3) Menyusun model integrasi pendidikan antikorupsi dalam silabus pembelajaran
PKn
4) Menyusun model integrasi pendidikan antikorupsi ke dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) PKn.

MANFAAT
Dengan adanya pengintegrasian pendidikan antikorupsi dalam pembelajaran PKn di
SMK Muhammadiyah Pontang akan member manfaat antara lain :
1) Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan bebas korupsi dengan
2) Mengembangkan kebiasaan (habit) antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan sekolah
3) Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi kewarganegaraan yang
meliputi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), sikap dan watak

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 148


kewarganegaraan (civic dispositions), dan keterampilan kewarganegaraan (civic
skill)
4) Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di sekolah melalui pendidikan
antikorupsi yang diintegrasikan secara sistematis dan sistemik dalam mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pengintegrasian pendidikan anti korupsi ke dalam mata pelajaran
PPKn secara pedagogis adalah :
1) Lingkup penyusunan dan pengembangan integrasi pendidikan antikorupsi pada
Standar Isi mata pelajaran PPKn
2) Lingkup penyusunan dan pengembangan integrasi pendidikan antikorupsi pada
silabus mata pelajaran PPKn
3) Lingkup penyusunan dan pengembangan integrasi pendidikan antikorupsi pada
Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn

DIMENSI KORUPSI
Dimensi korupsi yang bukan merupakan dimensi formal, dan saling melengkapi
antara satu dengan lainnya antara lain :
1) DIMENSI POLITIK
 Membuat kebijakan didasarkan pada kepentingan umum/bersama (adil,
berani)
 Melaksanakan kebijakan didasari pada sikap menjunjung tinggi kebenaran
(jujur, berani)
 Melaksanakan pengawasan kebijakan secara tidak tebang pilih (adil,
berani)
2) DIMENSI SOSIOLOGI
 Menepati janji (tanggung jawab)
 Tidak diskriminatif dalam memberikan layanan (adil)
 Tidak nepotisme (adil, mandiri)
 Tidak kolusi (jujur, mandiri)
 KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/ kedudukan, sebanding,
sepadan, seimbang.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 149


 KEBERSAMAAN: hal bersama, seperti rasa persaudaraan/kekeluargaan,
senasib sepenanggungan, dan merasa menjadi satu kesatuan (integritas),
 KOMITMEN: Perjanjian, keterikatan untuk melakukan sesuatu (yang telah
disepakati), kontrak.
 KONSEKUEN: Sesuai dengan apa yang dikatakan/diperbuat, berwatak
teguh, tidak menyimpang dari apa yang sudah diputuskan
 KEPEMILIKAN: perihal kepemilikan
 HEMAT: berhati-hati dalam membelanjakan uang, tidak boros, cermat.
 BIJAKSANA: selalu menggunakan akal budinya (pengalaman dan
pengetahuannya), arif, tajam pikiran, pandai dan hati-hati (cermat, teliti,
dsb.)
 IKHLAS:bersih hati, tulus hati.
 BERBAGI: membagi sesuatu bersama, membagi diri, saling memberi
pengalaman.
 RAJIN: suka bekerja (belajar dsb.), tekun, sungguh-sungguh

3) DIMENSI EKONOMI
 Melakukan persaingan secara sehat (tanggung jawab, jujur, kerja keras)
 Tidak menyuap (jujur)
 Tidak boros dalam menggunakan sumberdaya (sederhana, tanggung
jawab)
 Tidak melakukan penyimpangan alokasi dan distribusi (jujur, peduli,
tanggung jawab)

4) DIMENSI HUKUM
 Tidak melakukan penggelapan dana, pajak, barang, dan sebagainya (jujur,
tanggung jawab)
 Tidak melakukan pemalsuan dokumen, surat, tanda tangan, dan
sebagainya (jujur, tanggung jawab)
 Tidak melakukan pencurian dana, barang, waktu, ukuran yang merugikan
pihak lain, dan sebagainya (jujur, tanggung jawab, disiplin)
 Tidak melakukan penipuan terhadap pihak lain (jujur)

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 150


 Tidak melakukan persekongkolan dalam membuat putusan (tanggung
jawab)
 Tidak melakukan perusakan terhadap barang/fasilitas milik negara
(tanggung jawab, peduli)
 Tidak memberikan atau menerima gratifikasi (jujur, sederhana)
 Tidak menyalahi/melanggar aturan (disiplin, tanggung jawab) bekerja,
selalu berusaha giat, terus menerus.
 SPORTIF: bersifat kesatria, jujur, tegak (tetap pendirian, tetap memegang
keadilan).
 TANGGUNG JAWAB: keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
(kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb.
 Misalnya berani dan siap menerima resiko, amanah, tidak mengelak, dan
berbuat yang
 terbaik), hak fungsi menerima pembebanan sebagai akibat sikap pihak
sendiri atau pihak lain, melaksanakan dan menyelesaikan tugas dengan
sungguh-sungguh.
 DISIPLIN: tata tertib, ketaatan (kepatuhan) pada peraturan, tepat waktu,
tertib, dan konsisten.
 JUJUR: lurus hati, tidak curang, tulus, dapat dipercaya, berkata dan
bertindak benar, mengungkapkan sesuatu sesuai dengan kenyataan (tidak
berbohong), dan punya niat yang lurus terhadap setiap tindakan.
 SEDERHANA: bersahaja, sikap dan perilaku yang tidak berlebihan, tidak
banyak seluk-beluknya, tidak banyak pernik, lugas, apa adanya, hemat,
sesuai kebutuhan, dan rendah hati.
 KERJA KERAS: kegiatan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh,
pantang menyerah/ulet dan semangat dalam berusaha.
 MANDIRI: dalam keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung dengan
orang lain, percaya pada kemampuan diri sendiri, mampu mengatur
dirinya sendiri, dan mengambil inisiatif.
 ADIL: sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak /tidak pilih kasih,
berpihak/ berpegang kepada kebenaran, sepatutnya, tidak sewenang-
wenang, seimbang, netral, objektif dan proporsional.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 151


 BERANI: mempunyai hati yang mantap dan rasa percaya diri yang besar
dalam menghadapi bahaya, kesulitan, dsb. (Tidak takut, gentar, kecut) dan
pantang mundur.
 PEDULI: mengindahkan, memperhatikan (empati), menghiraukan,
menolong, toleran, setia kawan, membela, memahami, menghargai, dan
memperlakukan orang lain sebaik-baiknya.

9. PENDIDIKAN ADIWIYATA
KEUNTUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN ADIWIYATA
1) Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompetensi dasar dan standar
kompetensi lulusan (SKL) pendidikan SMK.
2) Meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui
penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi.
3) Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih
nyaman dan kondusif.
4) Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat
sekitar.
5) Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui
kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian
fungsi lingkungan di sekolah.

PENGEMBANGAN PROGRAM PENDIDIKAN ADIWIYATA


1) Pengembangan Kebijakan Sekolah yang Berwawasan Lingkungan
Kebijakan peduli dan berwawasan lingkungan sudah dimasukkan dalam misi dan
tujuan SMKN 1 Jakarta.
a) Misi:
Mewujudkan warga sekolah yang sadar dan peduli terhadap lingkungan
Mewujudkan suasana pembelajaran yang bersih , nyaman dan ramah
lingkungan
b) Tujuan :
Menghasilkan output siswa yang berkarakter, berbudaya, mampu menguasai
IPTEK dan peduli lingkungan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 152


Menghasilkan output siswa yang memiliki skill ekonomi kreatif dengan
memanfaatkan lingkungan
Menerapkan perilaku yang disiplin, peduli dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan
c) Budaya 3R (Reduce, Reuse,Recycle) sebagai sekolah Adiwiyata yang
meliputi:
Reduce merupakan suatu cara menjaga lingkungan dengan mengurangi
pemakaian sampah. Untuk mengurangi penggunaan plastik kantin sekolah
disarankan menggunakan gelas dan piring sebagai tempat makanan dan
minuman.
Reuse merupakan suatu cara menjaga lingkungan dengan tindakan
menggunakan barang secara berulang-ulang. Membiasakan penggunaan botol
minuman atau tempat makanan yang permanen, kemudian dicuci kembali
berarti telah menjaga lingkungan dari sampah.
Recycle adalah tindakan membuat suatu barang baru dari bahan lama
(sampah) dengan jalan mengubah kandungan kimia dan fisik barang. SMKN 1
Jakarta telah melakukan pengelolaan sampah, baik sampah organik maupun
anorganik yang ditangani oleh siswa/i dari exskul.Dalam penyusunan RKAS
telah dimasukkan ke dalam draf usulan sebesar 10% s.d.20% untuk alokasi
pembiayaanadiwiyata / penataan lingkungan sekolah.

2) Pengembangan Kurikulum Berbasis Lingkungan


a) Penyusunan Kurikulum SMKN 1 Jakarta mengintegrasikan lingkungan
pada semua mata pelajaran.
b) Setiap Mata Pelajaran dikaitkan selalu dengan lingkungant yang dituangkan
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menyatu dengan
metode, model,dan pendekatan, serta penggunaan media pembelajaran.
c) Pembelajaran di luar ruangan dengan media lingkungan sekitar dapat
meningkatkan kecintaan dan kepedulian lingkungan, karena siswa langsung
merasakan manfaatnya.
d) Penanaman karakter peduli lingkungan pada siswa, baik pada penugasan
harian (PR), penugasan praktik / teori, pada penyusunan laporan
pelaksanaan PKL.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 153


e) Pemberian sangsi oleh piket kepada siswa/I yang terlambat datang, berupa
penugasan membersihkan taman, kamar mandi, tembok yang dipilok atau
meja yang ada coretannya.

3) Pengembangan Kegiatan Berbasis Pertisipatif


a) Kegiatan Intrakurikuler :
Kegiatan rutin yang meliputi piket kebersihan kelas, kegiatan jumat bersih,
serta kegiatan rutin tiap pagi piket bengkel secara bergiliran.
Kegiatan terjadwal antara lain lomba kebersihan kelas, lomba puisi, lomba
yel-yel, dan lomba meng gambar yang semuanya bertemakan lingkungan.
b) Kegiatan Ekstrakurikuler :
Pembiasaan perilaku siswa/I adalah kegiatan pemeliharaan kebersihan
lingkungan dengan cara setiap pasca kegiatan ektrakurikuler, siswa selalu
membersihkan tempat kegiatan tersebut sampai bersih seperti semula.
Menjalin kerjasama dengan pihak luar seperti, dinas lingkungan hidup,dinas
kebersihan, dan dinas pendidikan, serta swasta, dalam bentuk kegiatan
kebersihan, penghijauan, dan bakti lingkungan baik di dalam sekolah
ataupun di luar sekolah.

4) Pengembangan dan Pengelolaan Sarana Pendukung Sekolah Berwawasan


Lingkungan
a) Tahapan Pengembangan dan Pengelolaan Sarana Pendukung
Pengadaan dan pembelian peralatan kebersihan, bibit tanaman, komposter,
pembuatan taman, pembuatan biopori dan green house. Pengadaan dan
pembelian buku-buku dan majalah, serta gambar-gambar himbauan yang
bertemakan lingkungan hidup.
Melaksanakan kegiatan workshop, pelatihan, penataan dan perbaikan-
pemeliharaan lingkungan.Pemeriksaan kelancaran sarana air diantaranya
sumur / sumber air, pipa air, bak radar / tampungan air serta kolam kamar
mandi.Pemeriksaan kualitas air yaitu kejernihan, warna dan rasa
air.Pengaturan pembuangan air dan penataan halaman terbuka sehingga air
cepat surut bila banjir.

b) Penyediaan Sarana Tempat Sampah

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 154


Tempat Sampah Warna Hijau untuk sampah organik,
Tempat Sampah Warna Kuning untuk sampah anorganik,
Tempat Sampah Warna Merah untuk sampah B3 (Bahan Berbahaya dan
Beracun) seperti zat-zat kimia yang digunakan untuk praktek, atau pembersih
ruangan yang mengandung bahan kimia berbahaya.
Sampah organik biasanya digunakan untuk kompos.
Sampah plastik dapat dijual atau didaur ulang menjadi bahan produk prakarya
/ kerajinan

c) Pemanfaatan Lahan Sekolah


Penanaman tanaman warung hidup / apotik hidup sebagai tempat kegiatan
karya ilmiah remaja (KIR) yang dapat dapat dimanfaatkan untuk obat herbal
atau makanan hygienis.
Penciptaan taman sekolah adalah penanaman tanaman hias di semua lahan
kosong sekolah.

d) Penghematan Energi
Penghematan energy tak terbarukan listrik adalah setiap selesai kegiatan di
ruangan maka siswa/I berkewajiban mematikan lampu, AC, Komputer dan
peralatan lain yang berkaitan dengan listrik.
Penghematan energy terbarukan air adalah setiap selesai memakai air,
wudhu, cuci tangan / kaki maka siswa/I berkewajiban mematikan kran, pompa
air, wastafel dan peralatan lain yang berkaitan dengan air.
Penghematan kertas dengan memanfaatkan kertas bekas untuk amplop surat,
serta menghindari pemakaian yang berlebihan.

10. PEMBELAJARAN AKTIF (STUDENT CENTER)


PENGERTIAN
Pengertian Pembelajaran Aktif - Dalam beberapa kesempatan ini dalam kalangan
pendidik banyak yang mengusulkan pembelajaran aktif ditingkatkan kembali. Bagi
orang awam memahami dengan pembelajaran disekolah sudah merupakan
pembelajaran aktif. Ternyata dalam dunia pendidikan pembelajaran aktif tidak
diartikan dengan sederhana.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 155


Dalam karya ilmiahnya A.Y. Soegeng memberikan pengertian pembelajaran aktif
suatu kegiatan pembelajaran dimana terdapat keterlibatan pelajar dalam melakukan
kegiatan dan memikirkan apa yang sedang dilakukan. Pembelajaran aktif secara tidak
langsung menganjurkan untuk menciptakan inovasi dalam proses pembelajaran
supaya lebih menyenangkan dan mudah diterima. Hal ini harus diperhatikan
mengingat cara belajar dan memahami setiap orang berbeda, namun dalam belajar
siswa didik harus aktif untuk menggali pengetahuan. Menurur Bonwell, memberikan
gambaran tentang Karakteristik pembelajaran aktif sebagai berikut :
1) Pengembangan keterampilan, pemikiran dan daya analisis yang menjadi
tujuan utama bukan penyampaian informasi yang dilakukan pengajar.
2) Mengerjakan tugas yang berkaitan dengan materi lebih baik supaya siswa
tidak menjadi pasif.
3) Eksplorasi nilai dan sikap yang dimiliki siswa yang berkaitan dengan materi
yang telah disampaikan.
4) Menekankan daya berpikir yang kritis, analisis, dan mampu memberikan
evaluasi.
5) Terjadinya umpan balik lebih cepat terjadi pada proses pembelajaran.
Karekateristik ini lebih memudahkan tenaga pendidik untuk menerapkan
pembelajaran aktif dan akan lebih tepat sasaran dan tercapai hasil yang diinginkan.
Pembelajaran aktif memiliki beberapa strategi yang dapat anda gunakan:
Siswa menjadi pusat perhatian. Maka dengan ini siswa justru akan lebih mengeksplor
kemampuannya, dari pada terpusat oleh pengajar

LANGKAH LANGKAH
Langkah langkah pembelajaran aktif yang sudah dilaksanakan oleh guru SMK
Nurtanio 1seperti berikut :
1) Merencanakan dan mendesain tahap skenario pembelajaran yang akan
dilaksanakan di dalam kelas.
2) Membuat strategi pembelajaran apa yang ingin dipakai (strategi yang umum
dipakai adalah belajar dengan bekerja sama)
3) Membayangkan interaksi apa yang mungkin akan terjadi antara guru dan
siswa selama pembelajaran berlangsung.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 156


4) Mencari keunikan siswa, dalam hal ini berusaha mencari sisi cerdas dan
modalitas belajar siswa dengan demikian sisi kuat dan sisi lemah siswa
menjadi perhatian yang setara dan seimbang
5) Menilai siswa dengan cara yang tranparan dan adil dan harus merupakan
penilaian kinerja serta proses dalam bentuk kognitif, afektif, dan skill (biasa
disebut psikomotorik)
6) Melakukan macam-macam penilaian misalnya tes tertulis, performa
(penampilan saat presentasi, debat dll) dan penugasan atau proyek
Membuat portofolio pekerjaan siswa.
1) Merencanakan dan mendesain tahap skenario pembelajaran yang akan
dilaksanakan di dalam kelas.
2) Membuat strategi pembelajaran apa yang ingin dipakai (strategi yang umum
dipakai adalah belajar dengan bekerja sama)
3) Membayangkan interaksi apa yang mungkin akan terjadi antara guru dan
siswa selama pembelajaran berlangsung.
4) Mencari keunikan siswa, dalam hal ini berusaha mencari sisi cerdas dan
modalitas belajar siswa dengan demikian sisi kuat dan sisi lemah siswa
menjadi perhatian yang setara dan seimbang
5) Menilai siswa dengan cara yang tranparan dan adil dan harus merupakan
penilaian kinerja serta proses dalam bentuk kognitif, afektif, dan skill (biasa
disebut psikomotorik)
6) Melakukan macam-macam penilaian misalnya tes tertulis, performa
(penampilan saat presentasi, debat dll) dan penugasan atau proyek
Interaksi siswa siswi terhadap tahapan pembelajaran aktif yang dilakukan oleh guru
SMK Muhammadiyah Pontang seperti berikut :
1) Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir
2) Melakukan riset sederhana
3) Mempelajari ide-ide serta konsep-konsep baru dan menantang.
4) Memecahkan masalah (problem solving),
5) Melajar mengatur waktu dengan baik,
6) Melakukan kegiatan pembelajaran secara sendiri atau berkelompok (belajar
menerima pendapat orang lain, siswa belajar menjadi team player)
7) Mengaplikasikan hasil pembelajaran lewat tindakan atau action.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 157


8) Melakukan interaksi sosial (melakukan wawancara, survey, terjun ke
lapangan, mendengarkan guest speaker)
9) Banyak kegiatan yang dilakukan dengan berkelompok
10) Media menjadi sarana belajar yang fungsional. Selagi untuk memberikan
kemampuan analisis dan daya kritis.

a. CARA MEMBUAT SISWA AKTIF


Methode untuk membuat kelas pembelajaran aktif menjadi tempat yang
menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa dalam belajar sehingga tercipta
kelas yang aktif dan dinamis, perlu didesain pelaksanaannya sebagai berikut :
1) Untuk memulai pelajaran jelaskan pada siswa apa yang akan dipelajari pada saat
itu dan apa manfaatnya bagi siswa kalau memahami dan mengerti tema / hal yang
akan dipelajari. Dengan menyampaikan hal hal seperti ini, guru bukan saja telah
mencoba manarik perhatian siswa agar fokus pada pelajaran, tapi sudah mulai
mengajak siswa untuk menggunakan pikiran. Karena fungsi dan manfaat tema adalah
hasil ulah pikir yang akan dicerna oleh siswa dengan pikiran juga.
2) Mulailah pelajaran bukan dengan menerangkan tapi mulailah dengan pertanyaan.
Edarkan pertanyaan ke seluruh kelas, harapakan semua siswa berpartisipasi dalam
menjawab pertanyaan tersebut, maka semua siswa sudah tergerak untuk berfikir
mandiri.
3) Kumpulkan semua jawaban yang diberikan siswa dan diskusikan dengan seluruh
siswa kebenaran dari semua jawaban yang diberikan. Mintalah alasan kenapa satu
jawaban bisa diterima dan yang lain tidak. Maka akan terjadi sharing pengetahuan
antara siswa, siswa saling memberi informasi dan semua siswa terlibat dalam belajar.
4) Kalau ada siswa siswi yang bertanya pada guru, janganlah guru jawab sendiri,
lemparkan ke kelas biar dijawab oleh siswa yang lain. Maka siswa di kelas tersebut
tidak akan sempat ngantuk karena semua siswa siswi terdorong untuk selalu berfikir.
5) Jaga terus atmosphir berfikir dalam kelas dengan melempar lempar pertanyaan
dan jadikan suasana belajar mengajar anda lebih mirip percakapan antar siswa
dengan siswa dan dengan guru, bukan pengajaran yang kaku dengan guru bercerita
siswa siswi mendengarkan.
6) Beri waktu siswa siswi untuk bertanya tentang seuatu yang belum jelas, atau beri
siswa siswi waktu untuk mengungkapkan ide atau pandangan siswa siswi yang
belum terungkap.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 158


7) Akhiri pelajaran dengan meminta siswa siswi membuat resume atas apa yang
siswa siswi pahami dan mereka bicarakan selama pelajaran dalam bentuk tertulis.

11. GERAKAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DAN SEKOLAH AMAN


LATAR BELAKANG
 Masih sering terjadi tindak kekerasan baik fisik maupun fsikis pada
pesertadidik baik dari senior ke yunior atau sesame level
 Masih rendahnya tingkat kedisiplinan peserta didik
 Masih rendahnya integritas moral seperti kejujuran, tanggung jawab, sopan
santun dll.

KONSEP PENUMBUHAN BUDI PEKERTI


 Diajarkan di sekolah
 Dibiasakan sehingga menjadi karakter
 Dilatih konsisten sehingga menjadi kebiasaan

LEMBAGA YANG BERPERAN SEBAGAI PEMANGKU KEPENTINGAN


 Pemerintah baik Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota
 DPR/DPRD Kabupaten Serang
 Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah Pontang
 Keluarga/ Orang Tua Peserta Didik
 Lingkungan Masyarakat
 Lingkungan Dunia Usaha/ Industri
 LSM Peduli Pendidikan dan Media

WUJUD PEMBIASAAN NILAI NILAI KEBANGSAAN DAN KEMANUSIAAN


 Interaksi sikap moral dan spiritual
 Keteguhan menjaga semangat kebangsaan dan kebhinekaan untuk merekatkan
persatuan bangsa
 Interaksi sosial positif antara peserta didik dengan figure orang dewasa di
lingkungan SMK Muhammadiyah Pontang dan rumah
 Interaksi sosila positif antar peserta didik
 Memelihara lingkungan sekolah
 Penghargaan terhadap potensi peserta didik untuk dikembangkan
 Penguatan peran orang tua dan unsur masyarakat yang terkait

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 159


BENTUK PEMANTAUAN DAN EVALUASI
 Wawancara terhadap sumber/ pelaku utama
 Observasi langsung terhadap proses
 Membentuk Forum Group Discussion (FGD)

TINDAK LANJUT

Menerapkan secara konsisten kegiatan penumbuhan, kegiatan pembiasaan dan


gerakan penumbuhan budi pekerti di SMK Nurtanio 1dengan mengajak seluruh warga
sekolah. Desiminasi ke semua warga sekolah.

12. PENDIDIKAN BERBASIS KEMITRAAN SEKOLAH DAN KELUARGA


LATAR BELAKANG PENGUATAN KEMITRAAN SEKOLAH DAN
KELUARGA
 Bermanfaat bagi peserta didik untuk mendukung prestasi akademik,
kehadiran, kesadaran hidup sehat dan perilaku positif
 Bermanfaat bagi orang tua siswa dalam memperbaiki pandangan terhadap
SMK Muhammadiyah Pontag terhadap kepuasan dan mempererat hubungan
dengan peserta didik
 Bermanfaat bagi SMK Muhammadiyah Pontang meningkatkan kualitas
sekolah dan kedisiplinan

ANCAMAN DI SEKITAR PESERTA DIDIK


 Ancaman dari kekerasan dan perilaku menyimpang
 Ancaman dari degradasi moral dan budi pekerti
 Ancaman Ketergantungan narkoba

TAHAPAN PEMBINAAN KELUARGA HEBAT


 Melakukan sosialisasi kemitraan SMK Muhammadiyah Pontang dan
keluarga
 Membangun kemitraan SMK Muhammadiyah Pontang dan keluarga yang
didukung oleh komite sekolah, mitra sekolah, dinas pendidikan propinsi
dan kota
 Melakukan evaluasi dan pembinaan program kemitraan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 160


PERAN SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN KEMITRAAN
 Melakukan analisis kebutuhan dan menyusun program tahunan pendidikan
keluarga
 Melakukan pertemuan dengan orang tua/wali peserta didik
 Melaksanakan program pendidikan keluarga, melakukan supervisi dan
evaluasi
STRATEGI PELAKSANAAN KEMITRAAN
 Penguatan komunikasi dua arah
 Pendidikan orang tua
 Kolaborasi dengan masyarakat
 Kegiatan suka rela dan belajar di rumah

TINDAK LANJUT
 Melakukan desiminasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan
 Mendukung program kemitraan di SMK Nurtanio 1masing-masing
 Melakukan evaluasi dan pengembangan program kemitraan di SMK
Nurtanio 1masing-masing

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 161


BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta


didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.Permulaan tahun pelajaran adalah waktu
dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan.Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam
pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.Waktu libur
adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan
pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-
hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada perubahan sekolah melaporkan
kepada dinas pendidikan.

A. HARI BELAJAR EFEKTIF


1. Perhitungan Minggu Efektif/Semester
Perhitungan minggu efektif pembelajaran per semester atau per tahun mengikuti kalender
pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan setempat. Kalender pendidikan merupakan
pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur.

a. Permulaan tahun pelajaran


Permulaan tahun pelajaranadalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 162


b. Pengaturan waktu belajar efektif
1) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan
pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah.
c. Pengaturan waktu libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang
hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah
semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur
umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya terkait kalender
pendidikan tertera pada Tabel berikut.
Tabel 17: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan

NO. KEGIATAN ALOKASIWAKTU KETERANGAN


1. Minggu efektif belajar Minimal 36 minggu Digunakan untuk
reguler setiap tahun (X- kegiatan pembelajaran
XI) efektif pada setiap
2. Minggu efektif semester Minimal 18 minggu
satuan pendidikan.
ganjil tahun terakhir
setiap satuan
pendidikan (XII)

3. Minggu efektif semester Minimal 14 minggu


genap tahun terakhir
setiap satuan pendidikan
(XII)
4. Jeda tengah semester Maksimal 2 minggu Satu minggu setiap
semester.
5. Jeda antarsemester Maksimal 2 minggu AntarasemesterIdanII.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 163


NO. KEGIATAN ALOKASIWAKTU KETERANGAN
6. Libur akhir tahun Maksimal 3 minggu Digunakan untuk
pelajaran penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan
7. Hari libur keagamaan Maksimal 4 minggu awal tahunkhusus
Daerah pelajaran.
yang
memerlukan libur
keagamaan lebih
panjang dapat
mengatur sendiri tanpa
mengurangi jumlah
minggu efektif belajar
dan waktu
pembelajaran efektif.

8. Hari libur Maksimal 2 minggu Disesuaikan dengan


umum/nasional Peraturan Pemerintah.

9. Hari libur khusus Maksimal 1 minggu Untuk satuan


pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan
masing-masing.

10. Kegiatan khusus satuan Maksimal 3 minggu Digunakan untuk


pendidikan kegiatan yang
diprogramkan secara
khusus oleh satuan
pendidikan tanpa
mengurangi jumlah
minggu efektif belajar
dan waktu
pembelajaran efektif.
Berdasarkan kalender pendidikan yang diperoleh dari Dinas Pendidikan setempat, guru
menghitung jumlah minggu efektif di setiap semester, sehingga dapat diketahui jumlah
minggu efektif dan minggu libur di setiap bulan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 164


Contoh perhitungannya dapat dilihat pada Table berikut.
Tabel 18. Perhitungan Jumlah Minggu Efektif/Semester

Jumlah Minggu Jumlah Minggu


Bulan Semester 1 Bulan Semester 2
Total Libur Efektif Total Libur Efektif
Juli 4 2 2 Januari 5 3 2
Agustus 4 1 3 Februari 4 0 4
September 5 0 5 Maret 5 2 3
Oktober 5 1 4 April 5 1 4
November 4 1 3 Mei 5 2 3
Desember 5 3 2 Juni 4 2 2
Jumlah 27 8 19 Jumlah 28 10 18

Berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif yang tertera pada Tabel 2, jumlah minggu
efektif semester ganjil adalah 19 minggu dan semester genap adalah 18 minggu. Jumlah
minggu efektif hasil perhitungan selanjutnya akan digunakan untuk menyusun program
semester termasuk didalamnya Penilaian tengah semester (PTS) dan Penilaian akhir semester
(PAS). Setelah perhitungan minggu efektif, guru perlu mengetahui beban belajar yang ada di
setiap semester/tahun.

A. Perhitungan Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. Beban belajar di SMK diatur sebagai
berikut:

1. Beban belajar di SMK/MAK dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban belajar
satu minggu adalah minimal 48 jam pelajaran.
2. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester minimal 18 minggu.
3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil minimal 18 minggu
4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap minimal 14 minggu.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 165


Perhitungan beban belajar per KD akan dijelaskan pada langkah-langkah penyusunan
program semester berikut.
1. Durasi waktu adalah jumlah jam minimal yang digunakan oleh setiap Program Keahlian.
Program Keahlian yang memerlukan waktu lebih, jam tambahannya diintegrasikan ke
dalam mata pelajaran yang sama di luar jumlah jam yang dicantumkan.
2. Kejuruan terdiri atas berbagai mata pelajaran yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan
program keahlian.
3. Jumlah jam Kompetensi Kejuruan sesuai dengan kebutuhan standard kompetensi kerja
yang berlaku di dunia kerja tetapi tidak boleh kurang dari 1000 jam.
4. Pengembangan Diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per minggu.
5. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah jam pembelajaran tatap
muka. Dua jam pembelajaran praktik di sekolah atau empat jam pembelajaran praktik di
DU/DI setara dengan satu jam tatap muka.
6. Alokasi waktu untuk Praktik Kerja Industri (Prakerin) diambil dari durasi waktu mata
pelajaran Kompetensi Kejuruan (1044 jam).

B. ALOKASI WAKTU
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya diuraikan sebagai
berikut;
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif Minimum 36 Digunakan untuk kegiatan
belajar minggu dan pembelajaran efektif pada setiap satuan
maksimum 38 pendidikan
minggu
2. Jeda tengah semester Maksimum 1 Satu minggu setiap semester
minggu
3. Jeda antarsemester Maksimum 2 Antara semester I dan II
minggu
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan
pelajaran minggu dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
5. Hari libur keagamaan 2 – 3 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 166


No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
waktu pembelajaran efektif
6. Hari libur Maksimum 2 Disesuaikan dengan Peraturan
umum/nasional minggu Pemerintah
7. Hari libur khusus Maksimum 1 Untuk satuan pendidikan sesuai dengan
minggu ciri kekhususan masing-masing
8. Kegiatan khusus Maksimum 3 Digunakan untuk kegiatan yang
sekolah/madrasah minggu dikelompokkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif

Alokasi Waktu Program Semester 01


I. Jumlah (∑) Minggu/Semester ;
No. Nama Bulan Jumlah Minggu
1 Juli 4 Minggu
2 Agustus 5 Minggu
3 September 4 Minggu
4 Oktober 4 Minggu
5 November 5 Minggu
6 Desember 4 Minggu
Jumlah 26 Minggu
II. Jumlah (∑) Minggu tidak Efektif ;
No. Nama Bulan Jumlah Minggu
1 Juli 1 Minggu
2 Agustus 0 Minggu
3 September 0 Minggu
4 Oktober 1 Minggu
5 November 0 Minggu
6 Desember 4 Minggu

Jumlah 6 Minggu
III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester –∑ minggu tidak efektif = 26 – 6 =
20 minggu/jam tatap muka
IV. Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 20 x 48 jam tatap muka = 960 jam tatap muka.
Catatan:
1. Jumlah jam tatap muka disesuaikan dengan jumlah SKS masing-masing Mata
Pelajaran/kompetensi yang tertera pada Jadual tatap muka, tiap semester jumlah SKS satu
Mata Pelajaran/kompetensi kemungkinan berbeda.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 167


2. Untuk menentukan jumlah SKS dari masing-masing Mata Pelajaran/kompetensi
bedasarkan analisis/pemetaan kurikulum implementatif yang telah divalidasi.
Alokasi Waktu Program Semester 02
I. Jumlah (∑) Minggu/Semester ;
No. Nama Bulan Jumlah Minggu
1 Januari 5 Minggu
2 Februari 4 Minggu
3 Maret 4 Minggu
4 April 4 Minggu
5 Mei 5 Minggu
6 Juni 4 Minggu
Jumlah 26 Minggu
II. Jumlah (∑) Minggu tidak Efektif ;
No. Nama Bulan Jumlah Minggu
1 Januari 1 Minggu
2 Februari 0 Minggu
3 Maret 2 Minggu
4 April 2 Minggu
5 Mei 0 Minggu
6 Juni 3 Minggu
Jumlah 8 Minggu
III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester – ∑ minggu tidak efektif
= 26-8 = 18 minggu/jam tatap muka
IV. Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 18 x 48 jam tatap muka = 864 jam tatap muka.

C. KALENDER AKADEMIK SEKOLAH


Kalender akademik SMK Nurtanio 1terbagi kedalam dua (2) semester yaitu semester gasal
dan semester genap.
Kalender akademik semester gasal diatur sebagai berikut ;

No BULAN KEGIATAN
1. Juli-Des 2020 Kegiatan Belajar Mengajar Smt. Gasal
Hari Pertama Masuk Sekolah
1.1. Upacara Bendera
1.2. Tingkat X MPLS
1.3. Tingkat XI &XII mencatat Jadwal dan Pengarahan
Kaprog.
1.4. Rapat Awal Tahun Guru dan Karyawan
2. Juli 2020 1.1. Tingkat X MPLS
1.2. Tingkat XI dan XII Mulai Belajar Sesuai Jadwal

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 168


No BULAN KEGIATAN
3. Agustus 2020 1.1. Upacara prolamasi kemerdekaan RI
4. September Rapat Dinas Evaluasi Program, Pembinaan SDM &
2020 Supervisi Kelas
5. Oktober 2020 1.1. Pekan Ulangan Bersama Semester Gasal sesuai jadwal
KBM
1.2. Batas Penyerahan Nilai PUB Semester Gasal dari Guru
6. November KBM
2020
7. Desember a. Test Kendali Mutu (TKM) & Ulangan Umum Semester
2020 Gasal
b. Pengolahan Nilai dan Entri Data
c. Remedial Kelas X, XI, XII
d. Penyerahan Raport Semester Gasal
e. LIBUR SEMESETER GASAL
8. Januari 2021 LIBUR SEMESETER GASAL
Kalender akademik semester genap diatur sebagai berikut ;
No BULAN KEGIATAN
Jan – Jun
1. KBM semester Genap
2021
Februari KBM, Ujian Kompetensi Keahlian dan Ujian Praktek Mapel
2.
2021 A & B Tingkat XII
Maret –
3. Program Remedial/Pemantapan Materi Tk. XII
April 2021
4. Maret 2021 Pembinaan SDM/Rapat dinas
Pekan Ulangan Bersama Tingkat X dan XII dan Ujian
5. Maret 2021
Tk.XII semester 6
Penyerahan Nilai PUB Tingkat X, XI dan Nilai smt. 6
6. April 2021
Tingkat. XII
7. April 2021 Ujian Nasional Teori Utama
8. April 2021 Ujian Nasional Susulan
Rapat Kelulusan
9. Mei 2021
Penilaian Akhir Tahun
10. Juni 2021 Remedial Tk. Xdan Tk.XI
11. Juni 2021 Penyerahan Raport
12. Juni2021 Libur Smt. Genap
13. Juli 2021 Penerimaan Peserta didik Baru
14. Juni 2021 Raker Sekolah
15. Juli 2021 KBM Tahun Pelajaran 2018/2019

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 169


JADWAL KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
SMK MUHAMMADIYAH PONTANG
TAHUN PELAJARAN 2020 / 2021  

kode
KELAS Guru Pengampu
HARI

JAM
WAKTU
KE
X OTKP X MM XTKJ XI OTKP XI MM XI TKJ XII OTKP XII MM XII TKJ
0 07.30 - 08.00 1 Ubaidillah, S.Pd.I
UPACARA BENDERA UPACARA BENDERA UPACARA BENDERA
1 08.00 - 08.30 2 Drs. Suherman
2 08.30 - 09.00 B.INGG SIMDIG KOMJAR KEMUH B.INDO B.ARAB OTKKEUANG BTQ KEMUH 3 Erly Yuliani, S.P
3 09.00 - 09.30 B.INGG SIMDIG KOMJAR KEMUH B.INDO B.ARAB OTKKEUANG BTQ KEMUH 4 Nining Mulyaningsih, S.Pd.
4 09.30 - 10. 00 B.INGG SIMDIG KOMJAR B.ARAB B.INDO BTQ OTKKEUANG KEMUH BK 5 Faidillah, A.Md.
  10.00 - 10.20 Istirahat Pagi Istirahat Pagi Istirahat Pagi 6 Erni Mahanani, S.Pd
KORESPOND
5 10.20 - 10.50 N B.INGG SIMDIG B.ARAB KEMUH B.INDO BTQ KEMUH TLJ 7 Hari Setiawan, S.Kom
SENIN

KORESPOND
6 10.50 - 11.20 N B.INGG SIMDIG BTQ KEMUH B.INDO BTQ BK TLJ 8 A. Falih Aonillah, A.Md
KORESPOND
7 11.20 - 11.50 N B.INGG SIMDIG BTQ B.ARAB B.INDO KEMUH BK TLJ 9 Shodikin, S.Pd.
  11.50 - 12.30 Istirahat & Sholat Dhuhur Istirahat & Sholat Dhuhur Istirahat & Sholat Dhuhur 10 Tatik Kartikawati, S.Pd.
8 12.30 - 13.00 SIMDIG KOMJAR B.INGG B.INDO B.ARAB BTQ KEMUH DMI BK 11 Agus Salim, S.Kom
9 13.00 - 13.30 SIMDIG KOMJAR B.INGG B.INDO BTQ KEMUH BK DMI BTQ 12 Encep Abdullah, S.Pd.
10 13.30 - 14.00 SIMDIG KOMJAR B.INGG B.INDO BTQ KEMUH BK DMI BTQ 13 Nety Kurniawati, S.Pd
                      14 Ade Supriadi, S.Pd.
JAM KELAS 15 Hilman, S.Pd.I
WAKTU
KE X OTKP X MM XTKJ XI OTKP XI MM XI TKJ XII OTKP XII MM XII TKJ 16 Fini Nuriska, S.Pd.
0 07.30 - 08.00 Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus 17 Trimaningsih, S.Pd.I
OTK
B.INDO SBK KIMIA MTK PKK B.ARAB PKK TLJ
1 08.00 - 08.30 SAPRAS 18 Willa Sari, S.Pd.
SELASA

OTK
2 08.30 - 09.00 B.INDO SBK KIMIA SAPRAS MTK PKK B.ARAB PKK TLJ 19 Panca Sugara, M.Pd.
OTK
3 09.00 - 09.30 SBK BTQ KIMIA SAPRAS PKK TJBL OTK SAPRAS PKK AIJ 20 Farid Supriadi, S.Pd.
OTK
4 09.30 - 10. 00 SBK BTQ DDG SAPRAS PKK TJBL OTK SAPRAS PKK AIJ 21 Nurhaji, S.Pd.
  10.00 - 10.20 Istirahat Pagi Istirahat Pagi Istirahat Pagi 22 Siti Hanuf, S.Pd.I

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 170


5 10.20 - 10.50 BTQ KIMIA KEMUH PKK BK TJBL PKK TPAV B. ARAB 23 Ulumuddin, S.Pd.
Muhit Mukhtar,
6 10.50 - 11.20 BTQ KIMIA KEMUH PKK BK AIJ PKK TPAV B. ARAB 24 S.Pd.
7 11.20 - 11.50 KEMUH KIMIA SBK MTK DGP AIJ PKK TPAV TLJ 25 Hedari, S.Pd.I
  11.50 - 12.30 Istirahat & Sholat Dhuhur Istirahat & Sholat Dhuhur Istirahat & Sholat Dhuhur 26 Wanagati, S.Sos.
8 12.30 - 13.00 KEMUH DDG SBK MTK DGP ASJ PKK TPAV TLJ 27 Ahmad Romadhoni, S.Pd.I
9 13.00 - 13.30 ADM UMUM KEMUH BTQ MTK DGP ASJ MTK B.ARAB PKK 28 Muhit Tabrani, S.Pd.
10 13.30 - 14.00 ADM UMUM KEMUH BTQ MTK DGP ASJ MTK B.ARAB PKK 29 Humaeroh, S.Ak
                     
JAM KELAS
WAKTU
KE JADWAL TADARUS HARIAN  
X OTKP X MM X TKJ XI OTKP XI MM XI TKJ XII OTKP XII MM XII TKJ
0 07.30 - 08.00 Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus        
OTK
SEJARAH B.INDO DDG PKK TJBL OTK SAPRAS DMI AIJ
1 08.00 - 08.30 HUMAS Mulai
HARI
OTK
2 08.30 - 09.00 SEJARAH B.INDO DDG HUMAS PKK TJBL OTK SAPRAS DMI AIJ 07.15
OTK
3 09.00 - 09.30 SEJARAH DDG BK HUMAS PKN PKK OTK SAPRAS PKK PAI
OTK SENIN Upacara
4 09.30 - 10. 00 KEARSIPAN DDG BK HUMAS PKN PKK OTK SAPRAS PKK PAI
RABU

  10.00 - 10.20 Istirahat Pagi Istirahat Pagi Istirahat Pagi SELASA


QS. Ar-Rohman
5 10.20 - 10.50 KEARSIPAN SEJARAH PROGDAS PJOK ANIM PKK OTK HUMAS PKK AIJ
6 10.50 - 11.20 BK SEJARAH PROGDAS PJOK ANIM PKK OTK HUMAS PAI AIJ Ash-Shof &

7 11.20 - 11.50 TEKN PER SEJARAH PROGDAS PKK ANIM TLJ OTK HUMAS PAI PKK RABU Al- Jum'ah

  11.50 - 12.30 Istirahat & Sholat Dhuhur Istirahat & Sholat Dhuhur Istirahat & Sholat Dhuhur Ash-Shof &
KAMIS
8 12.30 - 13.00 TEKN PER PROGDAS SEJARAH PKK ANIM TLJ OTK HUMAS TPAV PKK Al-Jum'ah

9 13.00 - 13.30 PKN PROGDAS SEJARAH PKK ANIM ASJ PAI TPAV PKK MUHADHOROH
JUM'AT
10 13.30 - 14.00 PKN PROGDAS SEJARAH PKK ANIM ASJ PAI TPAV PKK  

                      SABTU Senam Sabtu

JAM KELAS
WAKTU
KE X OTKP X MM XTKJ XI OTKP XI MM XI TKJ XII OTKP XII MM XII TKJ Tirtayasa, 8 Juli 2020
KAMIS

0 07.30 - 08.00 Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus Kepala Sekolah,
1 08.00 - 08.30 B.INDO FISIKA PJOK OTK MTK ASJ MTK B.INGG PKK
KEUANG

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 171


OTK
2 08.30 - 09.00 B.INDO FISIKA PJOK KEUANG MTK B.INGG MTK B.INGG AIJ
OTK
3 09.00 - 09.30 PJOK FISIKA KOMJAR SAPRAS ANIM B.INGG B.INDO B.INGG AIJ
OTK
4 09.30 - 10. 00 PJOK SISKOM KOMJAR SAPRAS ANIM B.INGG B.INDO B.INGG ASJ
  10.00 - 10.20 Istirahat Pagi Istirahat Pagi Istirahat Pagi Ubaidillah, S.Pd.I
5 10.20 - 10.50 KEARSIPAN PJOK FISIKA PKN B.INGG TLJ B.INDO TPAV ASJ
OTK
6 10.50 - 11.20 KEARSIPAN PJOK FISIKA PKN B.INGG TLJ KEUANG DMI ASJ
OTK
7 11.20 - 11.50 TEKN PER SISKOM FISIKA BK B.INGG TLJ KEUANG DMI ASJ
  11.50 - 12.30 Istirahat & Sholat Dhuhur Istirahat & Sholat Dhuhur Istirahat & Sholat Dhuhur
OTK
8 12.30 - 13.00 TEKN PER KOMJAR SISKOM BK PKK MTK KEUANG MTK ASJ
9 13.00 - 13.30 BK KOMJAR SISKOM B.INGG PKK MTK OTK KEP MTK ASJ
10 13.30 - 14.00 IPA BK PKN B.INGG ANIM MTK B.INGG B.INDO MTK
11 14.00 - 14.30 IPA BK PKN B.INGG ANIM MTK B.INGG B.INDO MTK

                     
JAM KELAS
WAKTU
KE
X OTKP X MM X TKJ XI OTKP XI MM XI TKJ XII OTKP XII MM XII TKJ
0 07.30 - 08.00 Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus
1 08.00 - 08.30 MTK B.INDO B.ARAB OTK KEP PJOK BK PKN DMI B.INDO
2 08.30 - 09.00 MTK B.INDO B.ARAB OTK KEP PJOK BK PKN DMI B.INDO
OTK
JUMAT

3 09.00 - 09.30 MTK B.ARAB B.INDO KEUANG DGP AIJ OTK KEP DMI PKN
OTK
4 09.30 - 10. 00 MTK B.ARAB B.INDO KEUANG DGP AIJ OTK KEP DMI PKN
  10.00 - 10.20 Istirahat Pagi Istirahat Pagi Istirahat Pagi
OTK
5 10.20 - 10.50 B.ARAB MTK B.INDO KEUANG ANIM AIJ OTK KEP PKN B.INGG
OTK
6 10.50 - 11.20 B.ARAB MTK B.INDO KEUANG ANIM AIJ OTK KEP PKN B.INGG
                     
SABTU

JAM KELAS
WAKTU
KE X OTKP X MM XTKJ XI OTKP XI MM XI TKJ XII OTKP XII MM XII TKJ

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 172


0 07.30 - 08.00 Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus

1 08.00 - 08.30 EKOBIS PAI MTK PAI DGP PJOK OTK KEP MTK AIJ

2 08.30 - 09.00 EKOBIS PAI MTK PAI DGP PJOK OTK KEP MTK AIJ
3 09.00 - 09.30 PAI PKN MTK OTK KEP DGP PAI OTK HUMAS TPAV B.INGG
4 09.30 - 10. 00 PAI PKN MTK OTK KEP DGP PAI OTK HUMAS TPAV B.INGG
  10.00 - 10.20 Istirahat Pagi Istirahat Pagi Istirahat Pagi
KORESPOND OTK
5 10.20 - 10.50 N MTK PAI HUMAS PAI PKN B.INGG TPAV MTK
KORESPOND OTK
6 10.50 - 11.20 N MTK PAI HUMAS PAI PKN B.INGG TPAV MTK
 

                     

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 173


BAB V
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
1. Gambaran Konsep Inti Kurikulum SMK Muhammadiyah Pontang
a. Bahwa Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan,
dan keterampilan dan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi
b. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik “tahu mengapa”.
c. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu bagaimana”.
d. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu apa.”
e. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan
untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki
kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta
didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
f. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
g. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana
dimaksud meliputi mengamati, (Observing) menanya (Questioning), menalar
(Associating) , mencoba (Experimenting) membentuk jejaring (Networking)
untuk semua mata pelajaran.
h. SMK Muhammadiyah Pontang masih dalam proses mengubah paradigm guru
untuk mengadopsi model pembelajaran menuju kearah penguatan sikap,
ketrapilan dan pengetahuan yang terintegrasi dengan Scientific Approach
terhadap mata pelajaran masing.-masing dengan mulai melakukan perubahan
pada Silabus dan RPP yang ada di KTSP serta mengimplementasikan dalam
pembelajaran di kelas.
i. Kurikulum SMK Muhammadiyah Pontang penekanannya pada paradigma
baru dan pelaksanaan di dalam kelas yakni : pembelajarannya berpusat pada

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 174


siswa tidak pada guru , siswa harus dipancing untuk kreatif , konten materi
adalah kompetensi dan pengajaran guru yang variatif, kontektual, dan tematik,
serta bermuatan local. seterusnya

2. Masalah Dalam Pelaksanaan Kurikulum SMK Muhammadiyah Pontang


a. Sebenarnya kendala yang terjadi adalah didalam kelas, dimana tidak semua
guru mahir mengajar yg memotivasi dan merangsang siswa untuk kreatif.
b. Buku – buku yg diterbitkan pemerintahpun kurang memamncing guru pada
pengajaran yang kreatif (kekurangan dalam latihan soal).
c. Pelaksanaan penilaian autentik (pengetahuan, sikap,ketrampilan) , masih
belum sepenuhnya dilaksanakan
d. Belum seragamnya dalam menentukan Batas Ketuntasan (BK/KKM),
dikarenakan jumlah mata pelajaran di SMK Muhammadiyah Pontang yang
variatif.
e. Lemahnya peserta didik dalam beradaptasi terhadap pelaksanaan
Kurikulum SMK Muhammadiyah Pontang terutama dalam : mengamati,
menanya, menalar, mencoba/mengaitkan dan membuat jejaring sosial

B. SARAN (USUL)
1. Untuk Manajemen Kurikulum Sekolah
a. Perlunya monitoring dan evaluasi berkelanjutan dalam pelaksanaan pembelajaran
(KBM) dengan Kurikulum 2013- SMK
b. Adanya standar dan format penilaian serta rentang nominal penilaian yang sudah
disepakati (baku) sehingga memudahkan pelaksanaan penilaian dalam
pembelajaran Kurikulum 2013- SMK.

2. Untuk Manajemen Sarana Prsarana Sekolah


a. Perbanyak jenis dan jumlah buku-buku penunjang sebagai sumber belajar yang
berkualitas sesuai tuntutan kebutuhan Kurikulum 2013- SMK.
b. Perlunya penambahan sarana-prasarana LCD, Laptop dan Instalasi Internet (Wifi,
Hot Spot)) penunjang pembelajaran Kurikulum 2013- SMK.
c. Ketersediaanya sarana-prasarana sumber listrik yang cukup dan kapasitas
pelayanan internet sekolah untuk menunjang pembelajaran Kurikulum 2013-
SMK.

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 175


3. Untuk Guru / Pendidik dan Tenaga Pendidik
a. Perlunya pendalaman serta pendampingan yang berkelanjutan bagi guru guru
mengenai Implementasi Kurikulum 2013
b. Peningkatan kompetensi guru dalam mengelola jumlah alokasi waktu
pembelajaran dengan banyaknya materi yang harus disampaikan kepada peserta
didik.
c. Perlunya kompetensi guru dalam memahami karakteristik dan permasalahan
peserta didik di dalam kelas maupun diluar pembelajaran.

4. Untuk Siswa / Peserta Didik


a. Perlu ditingkatkan pembelajaran berpusat pada peserta didik (student center),
sehingga perubahan kemandirian siswa semakin kuat.
b. Perlunya ditingkatkan dorongan atau motivasi untuk peserta didik dalam
pelaksanaan pencapaian penilaian autentik

KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 176

Anda mungkin juga menyukai