Dok 1 Jur RPL Fix
Dok 1 Jur RPL Fix
PENDAHULUAN
A. RASIONAL
1. Latar Belakang
Globalisasi merupakan sebuah keniscayaan di abad informasi saat ini. Karena itu,
globalisasi tidak mungkin dihindari lagi. Globalisasi telah mempengaruhi segala dimensi
kehidupan manusia. Seperti dikatakan oleh Anthony Giddens, dalam skala makro,
globalisasi memiliki dimensi politik, teknologi, budaya, ekonomi tak terkecuali dunia
pendidikan.
Dunia pendidikan di Indonesia juga tidak lepas dari dampak globalisasi. Upaya
untuk mempersiapkan peserta didik yang mampu berkompetisi dalam era globaligasi tentu
memicu tantangan baru bagi pendidikan di Indonesia. Untuk menghadapi hal ini tentunnya
Indonesia harus meningkatkan mutu pendidikan, baik dalam hal perbaikan fasilitas,
manajemen, maupun sumber daya manusia itu sendiri, sehingga pendidikan di Indonesia
mampu bersaing dan tidak tertinggal dengan negara lain.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
Namun demikian, kondisi nyata saat ini SMK Muhammadiyah Pontang masih
harus terus berbenah dan mengupayakan pemenuhan 8 (delapan) Standar Nasional
Pendidikan (SNP). Secara rinci kondisi nyata SMK Muhammadiyah Pontang sebagai
berikut:
Tabel 1.1 Kondisi Nyata dan Kondisi Ideal (Kondisi yang Diharapkan ) SMK
Muhammadiyah Pontang sesuai Tahun 2020
1) SNPTN = 10%
2) PMDK/PMB = 10%
3) SBMPTN/USM =
10%
g. Perpustakaan
dimanfaatkan secara
maksimal untuk kegiatan
pembelajaransekitar 95%
3) Tenaga Kebersihan
i. Satuan pendidikan
memiliki tenaga layanan
khusus diantaranya :
1)Penjaga Sekolah
2)Tenaga Kebersihan
3)Pesuruh
o. Mengupayakan luas
parkir kendaraan
mencapai 100% dari
kriteria
p. Meningkatkan sistem
keamanan bangunan
gedung mencapai 100%
dari criteria
l. Memperoleh prestasi
siswa 3 besar di
kompetisi O2SN minimal
2
4)Donatur lain
b. Sekolah memiliki
b. Sekolah menyusun RKAS tiap program kerja
tahun dan terinci dalam Triwulan operasional tahunan dan
upaya sekolah menggali
dan mengelola serta
memanfaatkan dana dari
berbagai sumber
Berdasarkan latar belakang di atas, maka SMK Muhammadiyah Pontang merasa perlu
untuk menyusun Dokumen Kurikulum yang akan dijadikan sebagai panduan dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu upaya meningkatkan kompetensi siswa sehingga
mampu menciptakan lulusan yang handal dan kompeten dan mampu bersaing dalam dunia
kerja.
a. Tantangan Internal
1) Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil
yang berjumlah sekitar 17.500. Penduduk Indonesia berdasarkan pada Sensus
Penduduk tahun 2010 berjumlah lebih dari 238 juta jiwa.
3. Landasan Teoritis
a. Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan
rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan
masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan
nasional.
b. Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
4. Landasan Ekonomis
a. Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan,
dan standar penilaian pendidikan.
b. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar
seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
c. Kurikulum 2013 menganut :
1) Pembelajaan yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang
dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat;
dan
2) Pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan
latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman
belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
5. Landasan Yuridis
SMK Muhammadiyah Pontang dengan nomor NPSN 20622306 didirikan pada
tanggal 10 Juni Tahun 2010 oleh Ranting/Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah
Muhammadiyah, Kemudian disyahkan dengan :
a. Piagam Pendirian oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1280/I.4/B/2011
b. SK Disdikbud Nomor 821.24/1829-Disdikbud pada tanggal 17 Juni 2012
c. SK Dispenda Nomor 821.24/1829-DISPEND pada tanggal 02 Agustus 2012
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 16
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 perubahan kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
3. Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2008 tentang KKNI
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70
Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A
Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.
7. Permendikbud RI Nomor 62 Tahun 2014, tentang Ekstra Kurikuler
8. Permendikbud RI Nomor 63 Tahun 2014, tentang Pendidikan Pramuka
9. Permendikbud RI Nomor 79 Tahun 2014, tentang Muatan Lokal
10. Permendikbud RI Nomor 111 Tahun 2014, tentang Bimbingan Konseling
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20, 21,
22, 23, dan 24 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,
Standar Proses, Standar Penilaian dan Kompetensi Inti & Kompetensi Dasar.
12. Permendikbud RI Nomor 20 Tahun 2018, tentang Penguatan Pendidikan Karakter
pada satuan pendidikan normal.
13. Permendikbud RI Nomor 34 Tahun 2018, tentang Standar Nasional Pendidikan
SMK/MAK.
14. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum
Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;
15. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur
Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah.
16. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 330/D.D5/KEP/KR/2017 tentang KI dan KD
serta Nomor 464/D.D5/KR/2018;
a. Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata
pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah
rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik
setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan tertentu.
Sahih (valid) dalam arti materi yang dituangkan dalam pembelajaran benar-benar
telah teruji kebenaran dan kesahihannya.
Aktual merupakan materi yang , tidak ketinggalan zaman, dan memberikan
kontribusi untuk pemahaman ke depan.
Sesuai kebutuhan adalah materi yang dipilih benar-benar diperlukan peserta didik
dan materi tersebut penting untuk dipelajari.
Kebermanfaatan materi yang dipilih dapat memberikan manfaat akademis maupun
non akademis. Manfaat akademis yaitu memberikan dasar-dasar pengetahuan dan
keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan lebih
c. Strategi Pembelajaran
1) Strategi pembelajaran progresivisme, yang seharusnya aktif dalam suatu proses
pembelajaran adalah peserta didik itu sendiri. Peserta didik secara aktif menentukan
materi dan tujuan belajarnya sesuai dengan minat dan kebutuhannya, sekaligus
menentukan bagaimana cara-cara yang paling sesuai untuk memperoleh materi dan
mencapai tujuan belajarnya. Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
mendapat dukungan dari kalangan rekonstruktivisme yang menekankan pentingnya
proses pembelajaran melalui dinamika kelompok.
2) Pembelajaran cenderung bersifat kontekstual, metode dan teknik pembelajaran yang
digunakan tidak lagi dalam bentuk penyajian dari guru tetapi lebih bersifat
d. Organisasi Kurikulum
Setidaknya terdapat enam jenis pengorganisasian kurikulum, yaitu:
1) Mata pelajaran terpisah (isolated subject); kurikulum terdiri dari sejumlah mata
pelajaran yang terpisah-pisah, yang diajarkan sendiri-sendiri tanpa ada hubungan
dengan mata pelajaran lainnya. Masing-masing diberikan pada waktu tertentu dan
tidak mempertimbangkan minat, kebutuhan, dan kemampuan peserta didik, semua
materi diberikan sama
e. Evaluasi Kurikulum
1. Menjaga agar kurikulum yang digunakan mengarah kepada tercapainya visi sekolah
sesuai dengan perkembangan IPTEK
2. Pengembangan kurikulum dilaksanakan untuk mengevaluasi kurikulum dengan
membandingkan antar kompetensi inti atau kompetensi dasar atau kompetensi bidang
studi yang dipersyaratkan secara nasional dengan kondisi nyata di sekolah
3. Manajemen kualitas lulusan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan kurikulum
4. Meningkatkan mutu pembelajaran yang variatif sesuai dengan assessment proses dan
hasil belajar
5. Meningkatkan kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di era globalisasi.
3. Meningkatkan nilai kecerdasan, cinta ilmu dan keingin tahuan peserta didik
dalam bidang akademik maupun non akademik
5. Mengupayakan pemanfaatan waktu belajar, sumber daya fisik, dan manusia agar
memberikan hasil yang terbaik bagi perkembangan peserta didik.
6. Menanamkan kepedulian sosial dan lingkungan, cinta damai, cinta tanah air,
semangat kebangsaan, dan hidup demokratis
2. MISI
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program keahlian Rekayasa Perangkat
Lunak sebagai bagian dari pendidikan menengah, bertujuan menyiapkan siswa/tamatan:
Dimensi KualifikasiKemampuan
Sikap Memilikiperilaku yang mencerminkansikap:
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME
2. Berkarakter, Jujur dan Peduli
3. Bertanggungjawab
4. Pembelajar sejati sepanjang hayat, dan
5. Sehat Jasmani dan Rohani
Sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa dan negara, kawasan
regional dan internasional
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
danmetakognitifpada tingkat teknis, spesifik, detil dan kompleks,
berkenaan dengan:
1. Ilmu pengetahuan
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 37
2. Teknologi
3. Seni
4. Budaya, dan
5. Humaniora
Mempu mengaitkan kemampuan di atas dalam konteks diri sendiri,
keluarga, masyarakat, dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta
kawasan regional dan internasional
Pengetahuan Faktual meliputi pengetahuan teknis dan spesifik, detail
dan kompleks berkenaan degan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar , negara,
serta kawasan regional dan internasional
Pengetahuan Konseptal meliputi kemampuan terminologi/ istilah dan
klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori, model, dan struktur yang
digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan
kompleks berkenaan degan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, negara,
serta kawasan regional dan internasional
Pengetahuan Prosedural meliputi pengetahuan tentang tata cara
melakukan sesuatu atau kegiatan yang terkait dengan pengatahuan
teknis, spesifik, algoritma, metode, dan kriteria untuk menentukan
prosedur yang sesuai berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, dan budaya, terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam
sekitar, negara, serta kawasan regional dan internasional.
Pengetahuan Metakognitif meliputi pengetahuan tentang kekuatan dan
kelemahan diri sendiri dan menggunakannya dalam mempelajari
pengetahuan teknis, detail, spesifik, kompleks, kontekstual, dan
kondisional berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya terkait dengan masyarakat dan lingkungan alam sekitar, negara,
serta kawasan regional dan internasional.
Keterampilan Memiliki keterampilan berfikir dan bertindak:
1. Kreatif
2. Produktif
3. Kritis
4. Mandiri
Menampilkankinerja di
bawahbimbingandenganmutudankuantitas yang
terukursesuaidenganstandarkompetensikerja.
Memiliki pengetahuan operasional dasar, dan pengetahuan faktual bidang kerja yang
spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang lazim
timbul. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
membimbing orang lain pada standar kompetensi:
N
KODE UNIT JUDUL UNIT
O
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 40
KOMPETENSI UMUM DAN INTI
Menerapkan prinsip-
1 LOG.OO01.002.01 prinsipkeselamatandankesehatankerja di
lingkungankerja
2 LOG.OO01.004.01 Merencanakan tugas rutin
Mengidentifikasi aspek kode etik dan HAKI dibidang
3 TIK.OP01.002.01
TIK
KOMPETENSI PILIHAN / FUNGSIONAL
4 J.620100.004.02 Menggunakan Struktur Data
5 J.620100.005.02 Mengimplementasikan User Interface
6 J.620100.011.02 Melakukan Instalasi Software Tools Pemograman
7 J.620100.012.02 MelakukanPengaturanSoftwareToolsPemrograman
8 J.620100.017.02 MengimplementaslkanPemrogramanTerstruktur
9 J.620100.022.02 MengimplementaslkanAlgoritmaPemrograman
10 J.620100.025.02 MelakukanDebugging
b. Pemograman Web
NO KODE UNIT JUDUL UNIT
KOMPETENSI UMUM DAN INTI
KURIKULUM SMK MUHAMMADIYAH PONTANG 2020-2021 | RPL Page 41
1 LOG.OO01.001.01 MelakukanKomunikasiKerjatimbalbalik
Menerapkan prinsip-
2 LOG.OO01.002.01
prinsipkeselamatandankesehatankerjadilingkungankerja
3 LOG.OO01.004.01 Merencanakan tugas rutin
Melakukan Pekerjaan Yang Membutuhkan Kerjasama
4 LOG.OO02.003.01
TIM
Mengidentifikasi aspek kode etik dan HAKI dibidang
5 TIK.OP01.002.01
TIK
KOMPETENSI PIIHAN / FUNGSIONAL
6 J.620100.004.02 Menggunakan Struktur Data
7 J.620100.005.02 Mengimplementasikan User Interface
Mengimplementasikan Rancangan Entitas Dan
8 J.620100.007.01
Keterkaitan Antar Entitas
9 J.620100.009.01 Menggunakan Spesifikasi Program
10 J.620100.012.01 Melakukan pengaturan Software Tools Pemograman
11 J.620100.017.02 MengimplementaslkanPemrograman Terstruktur
12 J.620100.020.02 Menggunakan SQL
Progra
Nomor
No. Bidang Program Kompetensi m
Keahlian Keahlian Keahlian Kode
3 Th 4 Th
1. Teknologi 1.1. 1.1.1. Konstruksi 001
dan Teknolo Gedung,
Rekayasa gi 1.1.2. Konstruksi
Konstru 002
Jalan, Irigasi
ksi dan
1.1.3. Bisnis 003
Properti
Konstruksi
1.1.4. Desain Pemodelan 004
dan Informasi
1.2. Teknik 1.2.1. Teknik Geomatika 005
Geomat
1.2.2. Informasi 006
ika dan
Geospasial
1.3. Teknik 1.3.1. Teknik Pembangkit 007
Ketenagali Tenaga
strikan 1.3.2. Teknik Jaringan 008
Tenaga
1.3.3. Teknik Instalasi 009
Tenaga
1.3.4. Teknik Otomasi 010
Industri
Progra
Nomor m
No. Bidang Program Kompetensi
Keahlian Keahlian Keahlian Kode
3 Th 4 Th
1.6. Teknik 1.6.1. Desain Grafika 02
Grafika 6
1.6.2. Produksi Grafika 02
7
1.7. 1.7.1. Teknik 02
Tekn Instrumentasi Logam 8
1.7.2. Instrumentasi 02
ik
dan Otomatisasi 9
Instr
1.8. Teknik 1.8.1. Teknik 03
Industri Pengendalian 0
1.8.2. Teknik Tata Kelola 03
Logistik 1
1.9. Teknologi 1.9.1. Teknik Pemintalan 03
Tekstil Serat 2
1.9.2. Teknik Pembuatan 03
Benang 3
1.9.3. Teknik Pembuatan 03
Kain 4
1.9.4. Teknik 035
Penyempurnaan
KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 22 2 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 22 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 44 3 3 2 2
4 Matematika 44 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 22
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 33 3 3 4 4
1
Jumlah A
17 17 4 14 14 14
B. Muatan Kewilayahan
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
A. Muatan Nasional
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 318
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 212
3 Bahasa Indonesia 320
4 Matematika 424
5 Sejarah Indonesia 108
6 Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya 352
Jumlah A 1734
B. Muatan Kewilayahan
1 Seni Budaya 108
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 144
Jumlah B 252
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
2. TUJUAN
Tujuan pembelajaran Muatan lokal (Mulok) adalah untuk membekali
peserta didik agar mampu:
a. Mengidentifikasi berbagai potensi yang ada di daerah tempat tinggalnya;
b. Mengembangkan aspek lingkungan, social, budaya, dan seni yang dapat
menjadi nilai ekonomis, dan
c. Memanfaatkan sumber daya daerah untuk menunjang pembangunan nasional.
3. LANDASAN HUKUM
a. Permendikbud Republik Indonesia No. 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal
Kurikulum 2013.
b. Permendikbud Republik Indonesia No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan: Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.
Sedangkan kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat
di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan tarap
kehidupan masyarakat, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta
potensi daerah yang bersangkutan.
Kebutuhan daerah tersebut adalah seperti kebutuhan untuk :
a. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;
b. Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai dengan
keadaan perekonomian daerah;
d. Meningkatkan penguasaan bahasa Inggris untuk keperluan peserta didik dan
untuk mendukung pengembangan potensi daerah, seperti potensi pariwisata, dan
e. Meningkatkan kemampuan berwirausaha.
Kerahasiaan yaitu asas layanan yang menuntut konselor atau guru bimbingan
dan konseling merahasiakan segenap data dan keterangan tentang peserta
didik/konseling, sebagaimana diatur dalam kode etik bimbingan dan
konseling.
Kesukarelaan, yaitu asas kesukaan dan kerelaan peserta
didik/konseling mengikuti layanan yang diperlukannya.
Keterbukaan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang bersifat terbuka dan tidak berpura-pura dalam memberikan dan
menerima informasi.
Keaktifan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
kepada peserta didik/konseling memerlukan keaktifan dari kedua belah
pihak.
Kemandirian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang merujuk pada tujuan agar peserta didik/ konseling mampu mengambil
keputusan pribadi, sosial, belajar, dan karir secara mandiri.
Kekinian yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang berorientasi pada perubahan situasi dan kondisi masyarakat di
tingkat lokal, nasional dan global yang berpengaruh kuat terhadap kehidupan
peserta didik/konseling.
Kedinamisan yaitu asas layanan konselor atau guru bimbingan dan konseling
yang berkembang dan berkelanjutan dalam memandang tentang hakikat
manusia, kondisi-kondisi perubahan perilaku, serta proses dan teknik
bimbingan dan konseling sejalan perkembangan ilmu bimbingan dan
konseling.
e. Bidang Layanan
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang
layanan, yaitu bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi,
sosial, belajar, dan karir. Pada hakikatnya perkembangan tersebut merupakan
satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan dalam setiap diri individu
peserta didik/konseling.
1) Bimbingan dan konseling pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor atau guru bimbingan dan
konseling kepada peserta didik/konseli untuk memahami, menerima,
mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan keputusannya
secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya,
sehingga dapat mencapai perkembangan pribadinya secara optimal dan
mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan dalam
kehidupannya.
2) Bimbingan dan konseling sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami lingkungannya dan dapat melakukan
interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu
menyesuaikan diri dan memiliki keserasian hubungan dengan lingkungan
sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam
kehidupannya.
3) Bimbingan dan konseling belajar
2. PENGERTIAN EKSTRAKULIKULER
Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta
didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di
bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan, bertujuan untuk
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan
kemandirian peserta didik secara optimal untuk mendukung pencapaian tujuan
pendidikan.
a) Bersifat Wajib
Yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan
pendidikan dan wajib diikuti oleh semua peserta didik, berupa kegiatan
Catatan :
Kegiatan Ekskul Pramuka/Hizbul Wathan dilaksanakan setelah kegiatan belajar
mengajar selesai yaitu pukul 13.30 s/d 15.30
Sedangkan kegiatan ekskul lainnyadilaksanakan mulai pukul 15.00 s.d. 17.30
3. DESKRIPSI
a. PERENCANAAN PROGRAM PKL
1) Pemetaan Industri
Pemetaan industri merupakan proses analisis Kompetensi Dasar (KD) dan
topik pembelajaran/pekerjaan pada mata pelajaran paket keahlian serta
memetakannya berdasarkan kemungkinan atau peluang dilaksanakan
pembelajaran topik-topik tersebut di masing-masing DU/DI yang menjadi
5) Penetapan Pembimbing
Pembimbing PKL terdiri dari pembimbing internal sekolah dan
pembimbing eksternal sekolah (pihak industri). Pembimbing dari pihak
sekolah adalah guru yang bertanggung jawab terhadap pembelajaran
kompetensi yang pembelajarannya dilaksanakan di Institusi
pasangan/industri, dan pembimbing eksternal dari industri yang sekaligus
bertindak selaku instruktur yang mengarahkan peserta didik dalam
melakukan pekerjaannya di Institusi pasangan/industri.
e) PROSEDUR PENILAIAN
1) Pengamatan dilakukan oleh peserta didik, guru, wali kelas, guru
pembimbing ( BP/BK), Pembina IPM, staf TU, Kepala Sekolah, instansi
terkait, dan warga masyarakat.
2) Secara periodik penilai mengadakan perhitungan jumlah angka poin
pelanggaran sebagai upaya pembinaan dan penilaian.
3) Penilaian dilaksanakan setiap akhir semester berdasarkan angka poin
komulatif pelanggaran pada semester yang berlangsung dan sebagai bahan
pertimbangan penempatan praktik kerja lapangan (PKL).
4) Jika peserta didik dalam waktu satu tahun pelajaran tidak mencapai angka
kredit komulatif 100 dan siswa tersebut naik tingkat / kelas berikutnya,
angka poin kembali 0, sejalan dengan penghargaan prestasi yang diperoleh
pada tahun pelajaran berjalan.
Tabel 7. Predikat Poin Peserta Didik
Nilai Jumlah angka poin pelanggaran tiap
Komulatif aspek
BAIK 0 – 25
CUKUP 26 – 74
KURANG 75 – 100
f) PENGHARGAAN
1) Peserta didik yang berprestasi akan diberikan penghargaan :
2) Pengurangan poin
3) Pujian
4) Nilai
5) Piagam penghargaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
h) PKL
1) Peserta didik belajar selama tiga tahun dari kelas X sampai dengan kelas
XII di sekolah, pada tahun ketiga (tingkat 3) semester ganjil peserta didik
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di industri dengan
ketentuan / kewajiban sebagai berikut :
2) Memiliki nilai rapor sesuai ketuntasan belajar di kelas X dan XI.
3) Membuat surat pernyataan sesuai MOU dunia usaha dan industri.
4) Membuat laporan setelah selesai melaksanakan Praktik Kerja Lapangan
( PKL ) dan dipresentasikan di hadapan peserta didik kelas X atau kelas
XI.
2. TATA TERTIB
a) PAKAIAN SERAGAM SEKOLAH
Senin
Putra :
1) Seragam putih-putih
Selasa
Putra :
1) Seragam putih abu-abu,
2) Celana panjang sampai mata kaki dan bagian bawahtidak mengecil
3) Memakai badge IPM SMK, bendera merah putih dan Nametag
4) Ikat pinggang warna hitam berlogo IPM SMK
5) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkaus kaki putih
Putri :
1) Seragam putih abu-abu,
2) Rok panjang rempel sebatas mata kaki
3) Memakai badge IPM SMK, bendera merah putih dan Nametag Ikat
pinggang warna hitam berlogo IPM SMK
4) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki putih
5) Bagi yang meengenakan jilbab, berwarna putih
Rabu
Putra :
1) Seragam pramuka warna coklat
2) Celana panjang sampai mata kaki dan bagian bawah tidak mengecil
3) Memakai atribut Hizbul Wathan Penegak dan Nametag ( dasar coklat
tulisan hitam ) ukuran 11,5 x 2 cm
4) Ikat pinggang warna hitam berlogo tunas kelapa Penegak
5) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki hitam
Putri :
1) Seragam pramuka warna coklat
2) Rok panjang rempel sebatas mata kaki
3) Memakai atribut Hizbul Wathan Penegak dan Nametag ( dasar coklat
tulisan hitam ) ukuran 11,5 x 2 cm
4) Ikat pinggang warna hitam berlogo tunas kelapa Penegak
5) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki hitam
6) Bagi yang mengenakan jilbab, berwarna coklat tua. Apabila jilbab di luar
maka kacu di taruh di luar, apabila jilbab dimasukkan ke dalam kerah
maka kacu di taruh di kerah baju
7) Bagi yang tidak berjilbab, rambut diikat rapi
Kamis
Putra :
1) Seragam batik khas SMK Muhammadiyah Pontang
2) Celana panjang putih sampai mata kaki dan bagian bawah tidak mengecil
3) Ikat pinggang warna hitam berlogo tunas kelapa Penegak
4) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki hitam
Putri :
1) Seragam Hizbul Wathan warna coklat
2) Rok panjang putih rempel sebatas mata kaki
3) Ikat pinggang warna hitam berlogo tunas kelapa Penegak
4) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki hitam
Jumat
Putra :
1) Pakaian muslim ( baju koko putih )
2) panjang warna abu- abu sampai mata kaki dan bagian bawah tidak
mengecil
3) Ikat pinggang warna hitam berlogo IPM SMK
4) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkauskaki putih
Putri :
1) Pakaian muslimah ( berjilbab )
2) Rok panjang warna abu-abu rempel sebatas mata kaki
3) Ikat pinggang warna hitam berlogo IPM SMK
4) Sepatu hitam bertali hitam / putih dan berkaus kaki putih
5) Bagi yang meengenakan jilbab, berwarna putih
6) Bagi yang tidak berjilbab, rambut diikat rapi
7) Membuat identitas nama dibordir pada baju seragam, praktik, batik, baju
koko (berwarna putih) dan kaus olahraga sebelah kanan dengan ukuran
11.5 cm x 2 cm
8) Khusus untuk hari Senin dan Selasa membuat nametag nama sebelah
kanan dengan ukuran 11.5 cm x 2 cm dan bendera merah putih 2 x 3 cm
sebelah kiri
9) Pakaian olahraga dan praktik digunakan pada waktu mengikuti pelajaran
tersebut , berangkat dari rumah memakai seragam sekolah sesuai
ketentuan.
10) Putri menggunakan celana panjang/training spack pada pelajaran olahraga
dan praktik sesuai ketentuan.
d) UPACARA
1) Setiap peserta didik wajib mengikuti upacara bendera dengan tertib dan
khidmat yang diselenggarakan tiap hari Senin dan hari-hari besar nasional
2) Petugas upacara PASKIBRA SMK Muhammadiyah Pontang
3) Ketua kelas/ pengurus kelas wajib menyiapkan kelasnya untuk mengikuti
dan atau menjadi petugas paduan suara pada saat upacara bendera.
4) Setiap peserta didik harus mengikuti upacara dengan khidmat
5) Setiap peserta didik wajib mengenakan pakaian lengkap pada saat upacara
bendera
h) LARANGAN – LARANGAN
1) Membawa alat / benda apa pun yang membahayakan dan tidak ada
hubungannya dengan pelajaran sekolah.
2) Merokok, minum minuman keras, dan narkotika, psikotropika, dan zat
adiktif lainnya ( NAPZA ).
3) Membentuk organisasi selain OSIS dan mengikuti / melaksanakan kegiatan
yang bertentangan dengan kebijakan pemerintah.
4) Berkelahi di sekolah maupun di luar sekolah secara perorangan maupun
secara masal atau keroyokan.
5) Pelecehan, perundungan/bullying, dan kekerasan.
6) Membawa teman luar sekolah tanpa seizin guru piket.
j) SANKSI
1) Dicatat pada buku khusus, diberi skor poin, dibimbing dan dibina.
2) Membuat dan menandatangani surat pernyataan dan surat perjanjian.
3) Dikembalikan kepada orang tua.
l) TAMBAHAN
1) Tata tertib dan tata krama ini bersifat mengikat sejak peserta didik
berangkat dari rumah ke sekolah / industri sampai di rumah kembali
2) Pemberian sanksi terhadap peserta didik yang terlibat tindak pidana
kriminalitas atau tindakan luar biasa lainya ditentukan oleh tim tata tertib
sekolah, wali kelas, BK, ketua program, Kepala Sekolah, dan atau instansi
terkait (alih tangan kasus).
3) Kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik di dalam maupun di luar
sekolah harus mendapat izin dari orang tua dan pihak sekolah.
4) Tata tertib dan tata krama yang belum tercantum akan diputuskan lebih
lanjut melalui rapat pengurus MPK, OSIS, Tim Tata Tertib Sekolah,
Dewan Guru, Kepala Sekolah, dan atau Komite Sekolah.
5) Peserta didik yang tinggal kelas direkomendasikan untuk pindah sekolah
6) Apabila terjadi kecelakaan di lapangan olahraga / bengkel pada jam
pelajaran, sekolah hanya sebatas memberikan pertolongan pertama.
Selanjutnya, menjadi tanggung jawab orang tua peserta didik.
7) Kehilangan barang milik pribadi di lingkungan sekolah pada jam belajar
menjadi tanggung jawab peserta didik kecuali dititipkan kepada guru,
petugas piket atau satuan pengamanan (satpam).
m) PENUTUP
Tata tertib dan tata krama ini berlaku sejak ditetapkan dan akan dievaluasi
setiap tahun pelajaran.
3. Pelaporan hasil ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan dalam bentuk ijazah.
4. Ijazah adalah pengakuan terhadap prestasi dan penyelesaian belajar peserta didik
setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan terakreditasi.
5. Pelaporan hasil ujian nasional yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk
Sertifikat Hasil Ujian Nasional (SHUN).
6. Pelaporan hasil penilaian UUK dilakukan oleh satuan pendidikan terakreditasi dalam
bentuk paspor keterampilan sesuai dengan unit kompetensi yang telah dicapai.
7. Paspor Keterampilan (Skill Passport) adalah dokumen rekaman pengakuan atas
kompetensi yang telah dicapai oleh peserta didik..Dokumen ini berisi tentang
kompetensi dasar-kompetensi dasar yang sudah dipelajari dan diujikan dan
keterangan lain yang diperlukan.
8. Pelaporan hasil penilaian UKK dilakukan oleh LSP-P1 atau satuan pendidikan
terakreditasi bersama DUDI dalam bentuk sertifikat kompetensi keahlian dengan
memperhatikan paspor keterampilan.
9. Pelaporan hasil penilaian Skema Sertifikasi Profesi dilakukan oleh satuan pendidikan
terakreditasi atau LSP-P1 dalam bentuk paspor keterampilan dan/atau sertifikat
kompetensi sesuai dengan unit kompetensi yang telah dicapai.
10. Pelaporan hasil penilaian RPL dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
ketentuan dalam bentuk surat keterangan pengakuan kompetensi yang dimiliki
peserta didik.
Pelaporan hasil penilaian teaching factory atau technopark dilakukan oleh satuan
pendidikan dan/atau DUDI dalam bentuk paspor keterampilan atau sertifikat
kompetensi (teaching factory atau technopark).
L. PROSEDUR DAN KRITERIA KENAIKAN KELAS
Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa
peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi-
kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat
melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang
meliputi aspek :
N. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Tahun Waktu
No. Program Tempat Belajar
Ke Belajar
O. TEMPAT PEMBELAJARAN
Susunan Kurikulum SMK Muhammadiyah Pontang terdiri dari program normatif,
adaptif, produktif , program pengembangan diri dan muatan lokal dengan
pengembangan. Kompetensi lulusannya sesuai dengan standar kompetensi lulusan
masing-masing program keahlian yang mengacu pada standar kompetensi nasional
(SKN) dan level-level kopetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum SMK
Muhammadiyah Pontang.
Masa pendidikan di SMK Muhammsdiyah Pontang untuk program reguler adalah
3 tahun dan dapat diperpanjang menjadi 4 tahun, sedang untuk program akselarasi
P. PROGRAM PEMINATAN/PENJURUSAN
1. KONSEP PEMINATAN
Peminatan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi
pilihan minat, bakat, dan/atau kemampuan peserta didik dengan orientasi
pemusatan, perluasan, dan/atau pendalaman mata pelajaran atau muatan kejuruan.
Peminatan akademik adalah program kurikuler yang disediakan untuk
mengakomodasi pilihan minat, bakat, dan/atau kemampuan akademik peserta
didik dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan. Peminatan
kejuruan adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi pilihan
minat, bakat, dan/atau kemampuan vokasional peserta didik dengan orientasi
penguasan kelompok mata pelajaran kejuruan.
Lintas minat adalah program kurikuler yang disediakan untuk mengakomodasi
perluasan pilihan minat, bakat, dan/atau kemampuan akademik atau vokasional
peserta didik dengan orientasi penguasaan kelompok mata pelajaran keilmuan
atau vokasional di luar pilihan minat.
3. Penetapan Penerimaan
Y/T
Tabel 16
Paket Keahlian n
7. Lintas Minat dan Pendalaman Minat
Pilihan lintas minat atau pendalaman minat di SMK/MAK dapat dilakukan sesuai
dengan sumber daya pendidikan. Lintas minat dapat dilakukan pada Program
Keahlian dan Paket Keahlian. Pilihan lintas minat Program Keahlian dapat
dilakukan dengan mengambil mata pelajaran di luar Program Keahlian yang sudah
dipilih, dalam Bidang Keahlian yang sama. Pilihan lintas minat Program Keahlian
dilaksanakan di Kelas X dengan beban paling banyak 4 jam pelajaran per minggu.
Pilihan lintas minat Paket Keahlian dapat dilakukan dengan mengambil mata
pelajaran di luar Paket Keahlian yang sudah dipilih, dalam Program Keahlian
yang sama. Pilihan lintas minat Paket Keahlian dilaksanakan di Kelas XI dan
Kelas XII dengan beban paling banyak 4 jam pelajaran per minggu.
Beban belajar per minggu jika mengambil mata pelajaran lintas minat Program
Keahlian atau Paket Keahlian adalah jam wajib (44 jp) ditambah jam lintas minat
(8 jp), sehingga menjadi 52 jp per minggu.
BIDANG KEAHLIAN
Program Keahlian I
Prog. Keahlian II Mapel: 1. …..
(Siswa)
2. …..
3. …..
Pilihan Lintas Minat (4 jp/mg)
4..….
n…….
PROGRAM KEAHLIAN
Pendalaman minat dapat dilakukan dalam program praktik kerja lapangan, yang sudah
dirancang khusus untuk program pendalaman minat.Program pendalaman minat pada
praktik kerja lapangan dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar peminatannya
(Paket Keahlian) dan sebaiknya dirancang sebagai program sertifikasi yang
keberhasilannya ditandai dengan pemberian sertifikat dari industri yang kredibel atau
asosiasi profesi.
Diagram 6. Pendalaman Minat Kelas XII
Disesuaikan dengan
tugas jabatan yang
disertifikasi
Program Pendalaman
Tugas/pekerjaan 1
Paket Du/Di Prog. Ya Sertifikasi
Tugas/pekerjaan 2 Tidak
Keahlian Pendalaman
Tugas/pekerjaan 3
Tuntas
Tugas/pekerjaan 4 Tidak
………………………… Surat
Tugas/pekerjaan n Keterangan
Peserta didik SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya dapat pindah antara kelompok
peminatan akademik ke kelompok peminatan kejuruan atau sebaliknya, paling lambat
pada akhir semester 1 (satu). Perpindahan kelompok peminatan akademik ke
PELAKSANAAN
Realisasi Pendidikan Karakter :
Secara umum untuk mewujudkan pendidikan karakter bangsa dapat dilakukan melalui
pendidikan formal, non formal, dan informal yang saling melengkapi dan
mempercayai dan diatur dalam peraturan dan undang-undang. Pendidikan formal
dilaksanakan secara berjenjang dan pendidikan tersebut mencakup pada pendidikan
umum, kejuruan, akademik, profesi, evokasi keagamaan dan khusus. Dalam
pelaksanaan pendidikan karakter bangsa dapat dilakukan melalui jenjang pendidikan
yang diimplementasikan pada kurikulum di tingkat satuan pendidikan yang memuat
pelajaran normatif, adaptif, produktif, muatan lokal, dan pengembangan diri.
Pendidikan karakter bangsa di sekolah yang diimplementasikan pada pendidikan
pengembangan diri antara lain; melalui kegiatan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah,
semisal : pengurus OSIS, Pramuka, PMR, PKS, KIR, Olahraga, Seni, Keagamaan dan
lainnya. Dengan kegiatan ekstrakurikuler ini sangat menyentuh, mudah dipahami, dan
dilakukan siswa sebagai bagian penyaluran minat dan dilakukan siswa sebagai bagian
TUJUAN
Tujuan penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah agar
siswa mengetahui keunggulan lokal daerah dimana dia tinggal, memahami berbagai
aspek yang berhubungan dengan keunggulan lokal daerah tersebut, selanjutnya siswa
mampu mengolah sumber daya, terlibat dalam pelayanan / jasa atau kegiatan lain
yang berkaitan dengan keunggulan lokal sehingga memperoleh pendapatan dan
melestarikan budaya / tradisi / sumber daya yang menjadi ungulan daerah serta
mampu bersaing secara nasional maupun global.
Supaya keunggulan yang dimiliki daerah dapat dipahami siswa dan keunggulan
daerah dapat menyejahterakan masyarakatnya diharapkan keunggulan daerah dapat
menjadi kebanggaan bagi masyarakat pada umumnya.
Sehingga masyarakat dapat menjaga kelestarian potensi daerahnya dan dapat
memanfaatkan potensi daerahnya sendiri dengan semaksimal mungkin, sehingga
bermanfaat bagi hidupnya, dan bagi masyarakat pada umumnya.
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global :
1. Lingkup situasi dan kondisi daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah
tersebut yang berkaitan dengan lingkungan alam, sosial, ekonomi, seni dan budaya
atau lainnya yang berupa hasil bumi, tradisi, pelayanan/jasa, tenaga kerja atau lainnya
yang menjadi keunggulan suatu daerah.
2. Lingkup keunggulan lokal dan global, adalah mencakup potensi keunggulan lokal,
bagaimana mengelola, mengolah/mengemas, menggali, meningkatkan,
mengoptimalkan, mempromosikan, memasarkan atau proses lainnya yang mampu
menghasilkan nilai tambah bagi daerah sehingga dapat meningkatkan tarap hidup /
kesejahteraan maupun Pendapatan Asli daerah (PAD) dan mampu bersaing secara
global. Maka dipandang perlu Penyelenggaraan Pendidikan berbasis keunggulan lokal
dan global dikembangkan di smk Negeri 1 Jakarta.
TINDAK LANJUT
Konsisten melaksanakan gerakan membaca 15 menit sebelum jam pertama
pelajaran dimulai
Akan menambah koleksi pustaka /buku baik fiksi dan non fiksi serta materi
bacaan lain yang dibutuhkan peserta didik
PENGERTIAN BULLYING
School “bullying” adalah perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh
seorang/sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan terhadap siswa/siswi lain yang
lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang tersebut (Riauskina, Djuwita, dan
Soesetio, 2005).
3) MEDIASI
Mediasi merupakan cara penyelesaian konflik yang terjadi antara siswa dengan
melibatkan guru sebagai mediator.
Mediasi dapat terjadi jika kedua pihak, pelaku dan korban sepakat untuk
mencari bantuan terhadap masalah yang mereka hadapi.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam mediasi :
4) RESTORASI PRAKTIS
Pendekatan ini mencoba memperbaiki hubungan yang tidak harmonis antara
pelaku dan korban, dengan saling memaafkan dan tindakan kompensasi.
Kegiatan ini diterapkan dengan meningkatkan komunikasi dengan melibatkan
orang tua kedua belah pihak atau di kelas dengan teman mereka.
Di beberapa negara lain, disetiap sekolah dan perguruan tingginya diadakan kebijakan
program anti-”bullying”. Program tersebut melibatkan pihak sekolah, konselor, orang
tua dan siswa dengan memberikan penyuluhan tentang apa itu perilaku “bullying” dan
akibatnya serta bagaimana strategi pencegahan dan cara menghadapi kejadian
“bullying”(Craig, 2009).
Sekolah harus mampu membuat kebijakan atau menciptakan program “anti-bullying”
untuk mencegah terjadinya perilaku kekerasan di lingkungan sekolah. Kebijakan atau
program meliputi pencegahan dan intervensi terhadap perilaku kekerasan. Seluruh
komponen sekolah harus dilibatkan dalam membuat dan menerapkan program anti-
bullying.
1) LANGKAH LANGKAH
Langkah-langkah yang dilakukan Program anti-bullying di SMK
Muhammadiyah Pontang yaitu :
Mengumpulkan materi tentang bullying melalui sumber informasi yang
benar dan terpercaya, baik buku, pakar atau media massa dan teknologi
informasi.
Berikan informasi tentang bullying melalui pelatihan dan seminar
kepada guru, staf, siswa dan orang tua, dengan melibatkan pihak terkait
seperti aparat pemerintah, puskesmas, kepolisian dll.
Bentuk tim kerja atau panitia untuk menyusun rencana kerja
pembentukan program anti-bullying di sekolah.
Tim melakukan survey, mengumpulkan pendapat tentang program anti-
bullying yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik di lingkungan
sekolah.
Hasil survey dan meminta pendapat kemudian dikemas menjadi sebuah
rencana program anti bullying untuk dipresentasikan secara internal di
sekolah kepada guru dan staf.
Konsultasikan rencana program anti bullying dengan pihak terkait
seperti aparat kepolisian, petugas kesehatan (perawat dan dokter),
Beberapa hal yang harus ada dalam rencana program anti-bullying adalah:
Tujuan program anti-bullying
Strategi untuk mencegah terjadinya bullying
Cara pelaporan ketika terjadi bullying
Penanganan bullying
Tanggung jawab guru, staf, siswa, orang tua, pihak terkait dalam
pelaksanaan program anti-bullying
Metode monitoring dan evaluasi pelaksanaan program anti bullying
Program anti-bullying yang telah disempurnakan melalui konsultasi,
siap disahkan oleh sekolah dan mulai diimplementasikan dilingkungan
sekolah
2) PELAKSANAAN
Pelaksanaan program anti-bullying di SMK Muhammadiyah Pontang
Sekolah memerlukan waktu dan proses untuk membuat program anti bullying
dan melaksanakannya dengan baik. Sosialisasi tentang program anti bullying
dengan komunikasi yang baik, sangat diperlukan agar lingkungan sekolah siap
melaksanakan seluruh program sesuai dengan yang telah ditentukan bersama.
3) KEGIATAN
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam pelaksanaan program anti
bullying yaitu :
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dengan bekerja sama
dengan petugas kesehatan setempat (puskesmas).
Melakukan survey tingkat bullying yang terjadi di sekolah.
Memberikan penyuluhan tentang bullying dan dampaknya terhadap
siswa sekolah.
Mengadakan pelatihan tentang manajemen penatalaksanaan penanganan
bullying di sekolah kepada guru dan staf.
3) PERAN GURU
Pembinaan siswa-siswi SMK Muhammadiyah Pontang tentang kesadaran dan
pengertian tentang penggunaan obat secara tepat.
Penambahan kegiatan-kegiatan fisik (olah raga) dan mental motivasi) yang
menarik dan bermanfaat.
Mendidik siswa-siswi SMK Muhammadiyah Pontang mengembangkan
keterampilan kejuruan lain yang menjadi talenta untuk menolak tekanan teman
terdekat dari lingkungan pergaulannya.
Penegakan tata tertib yang terus menerus tentang Narkoba.
Adakan sistem pengawasan perilaku siswa-siswi SMK Muhammadiyah
Pontang yang lebih ketat dan intensif.
Pembentukan jaringan orang tua melalui POMG yang kuat dengan tujuan
menstimulasi komunikasi orang tua dan sekolah tetap berjalan .
Masalah penyalahgunaan narkoba bisa ditanggulangi melalui pendekatan yang
seimbang antara penegakan hukum dan pencegahan.
Kegiatan Sekolah
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, walas dan tim guru BK
mendorong dan menggerakkan siswa siswi untuk bergiat dalam kegiatan-kegiatan yang
positif dan kegiatan ektrakurikuler serta kegiatan sekolah seperti kerja bakti,
pemeliharaan kebersihan, kesehatan dan penghijauan lingkungan setiap hari Jum,at
setiap minggu di SMK Muhammadiyah Pontang.
Promosi Hidup Sehat
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, walas dan tim guru BK , guru
olah raga menyusun program hidup sehat seperti: gerak jalan, lomba olahraga, senam
bersama, rekreasi bersama.
Sistem Rujukan
Kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, walas dan tim guru BK , guru
olah raga, Sudin Pendidikan Kabupaten Serang, BNN tingkat Kabupaten, membantu
mereka yang rawan atau korban narkoba untuk mendapatkan pelayanan pengobatan,
perawatan atau rehabilitasi sosial melalui sistem rujukan atau tata cara/prosedur yang
disepakati bersama.
Pembentukan Kelompok Konseling
MANFAAT
Dengan adanya pengintegrasian pendidikan antikorupsi dalam pembelajaran PKn di
SMK Muhammadiyah Pontang akan member manfaat antara lain :
1) Membangun kehidupan sekolah sebagai lingkungan bebas korupsi dengan
2) Mengembangkan kebiasaan (habit) antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan sekolah
3) Membina warga sekolah agar memiliki kompetensi kewarganegaraan yang
meliputi pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), sikap dan watak
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pengintegrasian pendidikan anti korupsi ke dalam mata pelajaran
PPKn secara pedagogis adalah :
1) Lingkup penyusunan dan pengembangan integrasi pendidikan antikorupsi pada
Standar Isi mata pelajaran PPKn
2) Lingkup penyusunan dan pengembangan integrasi pendidikan antikorupsi pada
silabus mata pelajaran PPKn
3) Lingkup penyusunan dan pengembangan integrasi pendidikan antikorupsi pada
Rencana pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PPKn
DIMENSI KORUPSI
Dimensi korupsi yang bukan merupakan dimensi formal, dan saling melengkapi
antara satu dengan lainnya antara lain :
1) DIMENSI POLITIK
Membuat kebijakan didasarkan pada kepentingan umum/bersama (adil,
berani)
Melaksanakan kebijakan didasari pada sikap menjunjung tinggi kebenaran
(jujur, berani)
Melaksanakan pengawasan kebijakan secara tidak tebang pilih (adil,
berani)
2) DIMENSI SOSIOLOGI
Menepati janji (tanggung jawab)
Tidak diskriminatif dalam memberikan layanan (adil)
Tidak nepotisme (adil, mandiri)
Tidak kolusi (jujur, mandiri)
KESETARAAN: kesejajaran, sama tingkatan/ kedudukan, sebanding,
sepadan, seimbang.
3) DIMENSI EKONOMI
Melakukan persaingan secara sehat (tanggung jawab, jujur, kerja keras)
Tidak menyuap (jujur)
Tidak boros dalam menggunakan sumberdaya (sederhana, tanggung
jawab)
Tidak melakukan penyimpangan alokasi dan distribusi (jujur, peduli,
tanggung jawab)
4) DIMENSI HUKUM
Tidak melakukan penggelapan dana, pajak, barang, dan sebagainya (jujur,
tanggung jawab)
Tidak melakukan pemalsuan dokumen, surat, tanda tangan, dan
sebagainya (jujur, tanggung jawab)
Tidak melakukan pencurian dana, barang, waktu, ukuran yang merugikan
pihak lain, dan sebagainya (jujur, tanggung jawab, disiplin)
Tidak melakukan penipuan terhadap pihak lain (jujur)
9. PENDIDIKAN ADIWIYATA
KEUNTUNGAN PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN ADIWIYATA
1) Mendukung pencapaian standar kompetensi/ kompetensi dasar dan standar
kompetensi lulusan (SKL) pendidikan SMK.
2) Meningkatkan efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui
penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi.
3) Menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih
nyaman dan kondusif.
4) Menjadi tempat pembelajaran tentang nilai-nilai pemeliharaan dan pengelolaan
lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat
sekitar.
5) Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui
kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian
fungsi lingkungan di sekolah.
d) Penghematan Energi
Penghematan energy tak terbarukan listrik adalah setiap selesai kegiatan di
ruangan maka siswa/I berkewajiban mematikan lampu, AC, Komputer dan
peralatan lain yang berkaitan dengan listrik.
Penghematan energy terbarukan air adalah setiap selesai memakai air,
wudhu, cuci tangan / kaki maka siswa/I berkewajiban mematikan kran, pompa
air, wastafel dan peralatan lain yang berkaitan dengan air.
Penghematan kertas dengan memanfaatkan kertas bekas untuk amplop surat,
serta menghindari pemakaian yang berlebihan.
LANGKAH LANGKAH
Langkah langkah pembelajaran aktif yang sudah dilaksanakan oleh guru SMK
Nurtanio 1seperti berikut :
1) Merencanakan dan mendesain tahap skenario pembelajaran yang akan
dilaksanakan di dalam kelas.
2) Membuat strategi pembelajaran apa yang ingin dipakai (strategi yang umum
dipakai adalah belajar dengan bekerja sama)
3) Membayangkan interaksi apa yang mungkin akan terjadi antara guru dan
siswa selama pembelajaran berlangsung.
TINDAK LANJUT
TINDAK LANJUT
Melakukan desiminasi kepada pendidik dan tenaga kependidikan
Mendukung program kemitraan di SMK Nurtanio 1masing-masing
Melakukan evaluasi dan pengembangan program kemitraan di SMK
Nurtanio 1masing-masing
Berdasarkan hasil perhitungan minggu efektif yang tertera pada Tabel 2, jumlah minggu
efektif semester ganjil adalah 19 minggu dan semester genap adalah 18 minggu. Jumlah
minggu efektif hasil perhitungan selanjutnya akan digunakan untuk menyusun program
semester termasuk didalamnya Penilaian tengah semester (PTS) dan Penilaian akhir semester
(PAS). Setelah perhitungan minggu efektif, guru perlu mengetahui beban belajar yang ada di
setiap semester/tahun.
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran. Beban belajar di SMK diatur sebagai
berikut:
1. Beban belajar di SMK/MAK dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban belajar
satu minggu adalah minimal 48 jam pelajaran.
2. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester minimal 18 minggu.
3. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil minimal 18 minggu
4. Beban belajar di kelas XII pada semester genap minimal 14 minggu.
B. ALOKASI WAKTU
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya diuraikan sebagai
berikut;
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif Minimum 36 Digunakan untuk kegiatan
belajar minggu dan pembelajaran efektif pada setiap satuan
maksimum 38 pendidikan
minggu
2. Jeda tengah semester Maksimum 1 Satu minggu setiap semester
minggu
3. Jeda antarsemester Maksimum 2 Antara semester I dan II
minggu
4. Libur akhir tahun Maksimum 3 Digunakan untuk penyiapan kegiatan
pelajaran minggu dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran
5. Hari libur keagamaan 2 – 3 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan
Jumlah 6 Minggu
III. Jumlah (∑) minggu efektif riil = ∑ minggu/semester –∑ minggu tidak efektif = 26 – 6 =
20 minggu/jam tatap muka
IV. Jumlah (∑) jam efektif/semester 1 = 20 x 48 jam tatap muka = 960 jam tatap muka.
Catatan:
1. Jumlah jam tatap muka disesuaikan dengan jumlah SKS masing-masing Mata
Pelajaran/kompetensi yang tertera pada Jadual tatap muka, tiap semester jumlah SKS satu
Mata Pelajaran/kompetensi kemungkinan berbeda.
No BULAN KEGIATAN
1. Juli-Des 2020 Kegiatan Belajar Mengajar Smt. Gasal
Hari Pertama Masuk Sekolah
1.1. Upacara Bendera
1.2. Tingkat X MPLS
1.3. Tingkat XI &XII mencatat Jadwal dan Pengarahan
Kaprog.
1.4. Rapat Awal Tahun Guru dan Karyawan
2. Juli 2020 1.1. Tingkat X MPLS
1.2. Tingkat XI dan XII Mulai Belajar Sesuai Jadwal
kode
KELAS Guru Pengampu
HARI
JAM
WAKTU
KE
X OTKP X MM XTKJ XI OTKP XI MM XI TKJ XII OTKP XII MM XII TKJ
0 07.30 - 08.00 1 Ubaidillah, S.Pd.I
UPACARA BENDERA UPACARA BENDERA UPACARA BENDERA
1 08.00 - 08.30 2 Drs. Suherman
2 08.30 - 09.00 B.INGG SIMDIG KOMJAR KEMUH B.INDO B.ARAB OTKKEUANG BTQ KEMUH 3 Erly Yuliani, S.P
3 09.00 - 09.30 B.INGG SIMDIG KOMJAR KEMUH B.INDO B.ARAB OTKKEUANG BTQ KEMUH 4 Nining Mulyaningsih, S.Pd.
4 09.30 - 10. 00 B.INGG SIMDIG KOMJAR B.ARAB B.INDO BTQ OTKKEUANG KEMUH BK 5 Faidillah, A.Md.
10.00 - 10.20 Istirahat Pagi Istirahat Pagi Istirahat Pagi 6 Erni Mahanani, S.Pd
KORESPOND
5 10.20 - 10.50 N B.INGG SIMDIG B.ARAB KEMUH B.INDO BTQ KEMUH TLJ 7 Hari Setiawan, S.Kom
SENIN
KORESPOND
6 10.50 - 11.20 N B.INGG SIMDIG BTQ KEMUH B.INDO BTQ BK TLJ 8 A. Falih Aonillah, A.Md
KORESPOND
7 11.20 - 11.50 N B.INGG SIMDIG BTQ B.ARAB B.INDO KEMUH BK TLJ 9 Shodikin, S.Pd.
11.50 - 12.30 Istirahat & Sholat Dhuhur Istirahat & Sholat Dhuhur Istirahat & Sholat Dhuhur 10 Tatik Kartikawati, S.Pd.
8 12.30 - 13.00 SIMDIG KOMJAR B.INGG B.INDO B.ARAB BTQ KEMUH DMI BK 11 Agus Salim, S.Kom
9 13.00 - 13.30 SIMDIG KOMJAR B.INGG B.INDO BTQ KEMUH BK DMI BTQ 12 Encep Abdullah, S.Pd.
10 13.30 - 14.00 SIMDIG KOMJAR B.INGG B.INDO BTQ KEMUH BK DMI BTQ 13 Nety Kurniawati, S.Pd
14 Ade Supriadi, S.Pd.
JAM KELAS 15 Hilman, S.Pd.I
WAKTU
KE X OTKP X MM XTKJ XI OTKP XI MM XI TKJ XII OTKP XII MM XII TKJ 16 Fini Nuriska, S.Pd.
0 07.30 - 08.00 Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus 17 Trimaningsih, S.Pd.I
OTK
B.INDO SBK KIMIA MTK PKK B.ARAB PKK TLJ
1 08.00 - 08.30 SAPRAS 18 Willa Sari, S.Pd.
SELASA
OTK
2 08.30 - 09.00 B.INDO SBK KIMIA SAPRAS MTK PKK B.ARAB PKK TLJ 19 Panca Sugara, M.Pd.
OTK
3 09.00 - 09.30 SBK BTQ KIMIA SAPRAS PKK TJBL OTK SAPRAS PKK AIJ 20 Farid Supriadi, S.Pd.
OTK
4 09.30 - 10. 00 SBK BTQ DDG SAPRAS PKK TJBL OTK SAPRAS PKK AIJ 21 Nurhaji, S.Pd.
10.00 - 10.20 Istirahat Pagi Istirahat Pagi Istirahat Pagi 22 Siti Hanuf, S.Pd.I
7 11.20 - 11.50 TEKN PER SEJARAH PROGDAS PKK ANIM TLJ OTK HUMAS PAI PKK RABU Al- Jum'ah
11.50 - 12.30 Istirahat & Sholat Dhuhur Istirahat & Sholat Dhuhur Istirahat & Sholat Dhuhur Ash-Shof &
KAMIS
8 12.30 - 13.00 TEKN PER PROGDAS SEJARAH PKK ANIM TLJ OTK HUMAS TPAV PKK Al-Jum'ah
9 13.00 - 13.30 PKN PROGDAS SEJARAH PKK ANIM ASJ PAI TPAV PKK MUHADHOROH
JUM'AT
10 13.30 - 14.00 PKN PROGDAS SEJARAH PKK ANIM ASJ PAI TPAV PKK
JAM KELAS
WAKTU
KE X OTKP X MM XTKJ XI OTKP XI MM XI TKJ XII OTKP XII MM XII TKJ Tirtayasa, 8 Juli 2020
KAMIS
0 07.30 - 08.00 Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus Kepala Sekolah,
1 08.00 - 08.30 B.INDO FISIKA PJOK OTK MTK ASJ MTK B.INGG PKK
KEUANG
JAM KELAS
WAKTU
KE
X OTKP X MM X TKJ XI OTKP XI MM XI TKJ XII OTKP XII MM XII TKJ
0 07.30 - 08.00 Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus Dhuha & Tadarus
1 08.00 - 08.30 MTK B.INDO B.ARAB OTK KEP PJOK BK PKN DMI B.INDO
2 08.30 - 09.00 MTK B.INDO B.ARAB OTK KEP PJOK BK PKN DMI B.INDO
OTK
JUMAT
3 09.00 - 09.30 MTK B.ARAB B.INDO KEUANG DGP AIJ OTK KEP DMI PKN
OTK
4 09.30 - 10. 00 MTK B.ARAB B.INDO KEUANG DGP AIJ OTK KEP DMI PKN
10.00 - 10.20 Istirahat Pagi Istirahat Pagi Istirahat Pagi
OTK
5 10.20 - 10.50 B.ARAB MTK B.INDO KEUANG ANIM AIJ OTK KEP PKN B.INGG
OTK
6 10.50 - 11.20 B.ARAB MTK B.INDO KEUANG ANIM AIJ OTK KEP PKN B.INGG
SABTU
JAM KELAS
WAKTU
KE X OTKP X MM XTKJ XI OTKP XI MM XI TKJ XII OTKP XII MM XII TKJ
1 08.00 - 08.30 EKOBIS PAI MTK PAI DGP PJOK OTK KEP MTK AIJ
2 08.30 - 09.00 EKOBIS PAI MTK PAI DGP PJOK OTK KEP MTK AIJ
3 09.00 - 09.30 PAI PKN MTK OTK KEP DGP PAI OTK HUMAS TPAV B.INGG
4 09.30 - 10. 00 PAI PKN MTK OTK KEP DGP PAI OTK HUMAS TPAV B.INGG
10.00 - 10.20 Istirahat Pagi Istirahat Pagi Istirahat Pagi
KORESPOND OTK
5 10.20 - 10.50 N MTK PAI HUMAS PAI PKN B.INGG TPAV MTK
KORESPOND OTK
6 10.50 - 11.20 N MTK PAI HUMAS PAI PKN B.INGG TPAV MTK
A. KESIMPULAN
1. Gambaran Konsep Inti Kurikulum SMK Muhammadiyah Pontang
a. Bahwa Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap, pengetahuan,
dan keterampilan dan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi
b. Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik “tahu mengapa”.
c. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu bagaimana”.
d. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar
peserta didik “tahu apa.”
e. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan
untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki
kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta
didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
f. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
g. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana
dimaksud meliputi mengamati, (Observing) menanya (Questioning), menalar
(Associating) , mencoba (Experimenting) membentuk jejaring (Networking)
untuk semua mata pelajaran.
h. SMK Muhammadiyah Pontang masih dalam proses mengubah paradigm guru
untuk mengadopsi model pembelajaran menuju kearah penguatan sikap,
ketrapilan dan pengetahuan yang terintegrasi dengan Scientific Approach
terhadap mata pelajaran masing.-masing dengan mulai melakukan perubahan
pada Silabus dan RPP yang ada di KTSP serta mengimplementasikan dalam
pembelajaran di kelas.
i. Kurikulum SMK Muhammadiyah Pontang penekanannya pada paradigma
baru dan pelaksanaan di dalam kelas yakni : pembelajarannya berpusat pada
B. SARAN (USUL)
1. Untuk Manajemen Kurikulum Sekolah
a. Perlunya monitoring dan evaluasi berkelanjutan dalam pelaksanaan pembelajaran
(KBM) dengan Kurikulum 2013- SMK
b. Adanya standar dan format penilaian serta rentang nominal penilaian yang sudah
disepakati (baku) sehingga memudahkan pelaksanaan penilaian dalam
pembelajaran Kurikulum 2013- SMK.