PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Angina pectoris ialah suatu sindrom klinis dimana terjadi sakit dada yang khas, yaitu
seperti tertekan atau terasa berat di dada yang sering menjalar ke lengan kiri. Sakit dada
tersebut biasanya timbul pada waktu melakukan aktivitas dan segera menghilang bila pasien
beristirahat. Oleh karena itu sebagai calon seorang perawat professional diharapkan mampu
mengerti serta melaksanakan asuhan keperawatan yang tepat pada pasien dengan berdasarkan
etiologi atau faktor-faktor yang berkaitan dengan penyakit tersebut. Sesuai dengan konsep
yang sudah ada yakni pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Penelitian menunjukkan pula bahwa penderita yang simtomatis prognosisnya lebih
buruk dari yang tanpa simtom. Data saat ini menunjukkan bahwa bila penderita asimtomatis
atau dengan simtom ringan, kematian tahunan pada penderita dengan lesi pada satu dan dua
pembuluh darah koroner adalah 1.5% dan kira-kira 6% untuk lesi pada tiga pembuluh darah
koroner. Kalau pada golongan terakhir ini kemampuan latihan (exercise capacity) penderita
baik, kematian tahunan adalah 4% dan bila ini tidak baik kematian tahunannya kira-kira 9%,
karena itu penderita harus dipertimbangkan untuk revakularisasi. (Sumber : Asikin Hanafiah
1996)
Survey Kesehatan Rumah Tangga Nasional Departemen Kesehatan 1986 melaporkan
angka kematian didaerah perkotaan dan dipedesaan untuk penyakit jantung koroner masing-
masing 53.5 dan 24.6 per 100.000 penduduk. Ini relative masih rendah dibandingkan Negara
maju. Sebagai gambaran, Negara tetangga kita singapura mempunyai angka kematian untuk
penyakit jantung koroner sebanyak 215 per 100.000 penduduk pada tahun 1984. (Sumber :
Asikin Hanafiah 1996)
Penanganan individu penderita angin pektoris disesuaikan dengan tujuan akhir terapi
dan gejala. Saat ini, penanganan angina pektoris biasa menggunakan terapi medikamentosa
yang mencakup obat golongan nitrat, β-blocker, antagonis kalsium, dan antiplatelet seperti
aspirin. Selain terapi obat-obatan, terdapat juga terapi revaskularisasi yaitu terapi intervensi
berupa Percuteneus Coronary Intervention (PCI) dan Coronary Artery Bypass Grafting
(CABG). Terapi ini digunakan pada kasus angina yang tidak sembuh dengan pengobatan
medikamentosa.
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam memahami dan
mengetahui materi tentang angina pectoris dan asuhan keperawatannya.
2. Tujuan khusus
a. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui materi tentang pengertian
angina pectoris.
b. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui materi tentang etiologi
angina pectoris.
c. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui materi tentang manifestasi
klinis angina pectoris.
d. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui materi tentang anatomi
fisiologi jantung
e. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui materi tentang klasifikasi
angina pectoris
f. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui materi tentang patofisiologi
angina pectoris.
g. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui materi tentang komplikasi
angina pectoris.
h. Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui materi tentang asuhan
keperawatan pada angina pectoris.
C. Manfaat penulisan
1. Bagi Institusi Pendidikan
Dengan adanya makalah ini dapat menambah referensi materi tentang angina
pectoris dan dapat membantu dalam proses perkuliahan.
2. Bagi Mahasiswa
Dengan adanya makalah ini dapat membantu mahasiswa dalam memahmi,
mengetahui dan menambah wawasan tentang angina pectoris.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Anatomi fisiologi
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otat. Otot jantung merupakan
jaringan istimewa karena kalau dilihat dari bentuk dan susunannya sama dengan otot sarat
lintang, tetapi cara kerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kemauan kita.
1. Bentuk Jantung
Bentuk jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpil (pangkal jantung)
dan disebut juga basis kordis. Disebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis.
2. Letak
Didalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastrium anterior), sebelah kiri bawah
dari pertengahan rongga dada, diatas diagfragma dan pangkalnya terdapat dibelakang kiri
antara kota V dan VI dua jari dibawah papila mamae pada tempet ini teraba adanya
pukulan jantung disebut iktus kordis.
3. Lapisan jantung :
a. Endokardium
Endokardium merupakan lapisan jantung yang terdapat disebelah dalam sekali
yang terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga
jantung.
b. Miokardium
Miokardium merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot – otot
jantung, otot jantung ini membentuk bundalan – bundalan otot.
c. Perikardium
Perikardium merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput
pembungkus, terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yaitu bertemu
dipangkal jantung membentuk kantung jantung. Antara dua lapisan jantung ini
terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar pergeseran antara perikardium
pleura tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung.
4. Siklus Jantung
a. Arteri pulmonalis, merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel dekstra
menuju keparu – paru,. Mempunyai dua cabang yaitu dekstra dan sinestra untuk paru
– paru kanan dan kiri yang banyak mengandung CO di dalam darahnya.
2
b. Vena pulmonalis, merupakan vena pendek yang membawa darah dari paru – paru
masuk ke jantung bagian atrium sinistra. Di dalam berisi dalam yang banyak
mengandung O .
2
mukosa bibir klien tampak kering dan pucat. Kafilarevil 4 detik, ekstremitas bawah klien
teraba dingin dank lien tampak banyak berkeringat. Klien juga mengeluh mual namun tidak
sampai muntah. Klien mempunyai riwayat merokok sejak sebelum menikah ± sejak berusia
18 tahun yang disertai dengan kebiasaan minum kopi pada pagi hari. Klien mengeluh nyeri
dada ini dirasakannya sejak 5 tahun yang lalu, yang mana nyeri sering timbul setelah klien
melakukan pekerjaan yang berat. Klien sebelumnya tidak pernah dirawat di rumah sakit.
Hanya beberapa kali periksa dengan dokter di puskesmas, selebihnya klien membeli obat di
warung. Dari keterangan keluarga klien diperoleh bahwa keluarga klien (Bapak dan dua
orang saudara klien) mempunyai riwayat penyakit hipertensi. Namun keluarga klien tidak
ada yang menderita penyakit yang sama seperti klien ataupun penyakit jantung lainnya. Dari
hasil pemeriksaan laboratorium di dapat Hb: 12gr%, Leukosit 10.000 ml .3
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
1) Nama Klien : Tn. W
2) Usia : 53 Th
3) Agama : Islam
4) Alamat : jln. Tarmidzi Kadir No. 16 Thehok
Jambi
b. Alasan Masuk Rumah Sakit : karena keluhan nyeri dada yang menjalar
keleher dan bahu disertai sesak nafas.
c. Keluhan utama saat pengkajian : nyeri dada yang menjalar ke leher dan bahu
d. Riwayat Kesehatan saat ini :
P : nyeri dada yang menjalar ke leher dan bahu disertai sesak
nafas.
Q : seperti terjepit dan terbakar
R : Bagian dada yang menjalar ke leher dan bahu
S : Skala nyeri 8
T : ± 5 Menit
e. Riwayat Kesehatan masa lalu :
1) Penyakit yang pernah diderita : hipertensi
2) Pernah dirawat : tidak pernah
Bila ya, kapan dan di mana : tidak ada
3) Pernah dioperasi : tidak
Bila ya, waktu di operasi : tidak ada
Tempat operasi : tidak ada
Jenis tindakan operasi : tidak ada
4) Alergi terhadap obat, makan dll : tidak ada
Bila ya, sebutkan : tidak ada
5) Imunisasi : tidak ada
6) Kebiasaan merokok, alkohol, dan obat-obatan : ya
f. Riwayat Kesehatan Keluarga : keluarga klien (bapak dan dua saudara klien)
mempunyai riwayat penyakit hipertensi.
g. Pemeriksaan Fisik :
1. Tanda-tanda vital
1) TD : 140/100 mmHg
2) N : 96 x/M
3) RR : 30 x/M
4) S : 36,5 C
0
Program terapi
a. Obat-obatan : Nitrogliserin, Penyekat β-adrenergik
b. Diet : Tinggi Kalium Tinggi Protein
c. Fisioterapi
2. Analisa Data
Nama Klien : Tn. W
Usia : 53 Thn
No Data Etiologi Problem