Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ning Rahayu

NIM : 030334775

Soal :

1. Jelaskan metode pelatihan dan pengembangan bagi eksekutif, manajer, supervisor dan
karyawan teknis.
2. Bandingkan antara metode pelatihan dan pengembangan bagi eksekutif, manajer,
supervisor dan karyawan teknis dan jelaskan perbedaan mendasar antara metode pelatihan
tersebut

Jawaban:
1. Beberapa metode pelatihan penting yang kerap dimanfaatkan dalam melatih para eksekutif,
manajer, supervisor dan karyawan teknis yaitu:
a. Metode Ceramah
Ceramah adalah penuturan atau penerangan secara lisan oleh instruktur terhadap
kelas. Alat interaksi yang terutama dalam hal ini adalah "berbicara". Dalam ceramahnya
kemungkinan instruktur menyelipkan pertanyaan­pertanyaan, akan tetapi kegiatan
belajar trainee terutama mendengarkan dengan teliti dan mencatat pokok-pokok
penting, yang dikemukakan oleh instruktur; bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan
trainee.
b. Metode Tanya-Jawab
Pada hakikatnya metode tanya jawab berusaha menanyakan apakah trainee telah
mengetahui fakta-fakta tertentu yang sudah diajarkan. Dalam hal lain instruktur juga
bermaksud ingin mengetahui tingkat-tingkat proses pemikiran trainee. Melalui metode
tanya-jawab tentunya instruktur ingin mencari jawaban yang tepat dan faktual. Metode
tanya-jawab digunakan dalam pelatihan karyawan operasionaldengan maksud
melanjutkan atau meninjau materi pelatihan yang pernah diajarkan sebelumnya,
menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama trainee, dan memimpin
pengamatan dan pemikiran trainee
c. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode penyampaian materi pelatihan dimana instruktur
memberi kesempatan kepada trainee untuk mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan masalah. Dengan diskusi
instruktur berusaha mengajak trainee untuk memecahkan masalah. Untuk pemecahan
suatu masalah diperlukan pendapat-pendapat berdasarkan pengetahuan yang ada,
dengan sendirinya kemungkinan terdapat banyak jawaban yang benar.
d. Metode Kerja Kelompok
Kerja kelompok dapat diartikan sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar di mana trainee
dalam suatu kelas dipandang sebagai suatu kelompok atau dibagi atas kelompok-
kelompok kecil untuk mencapai suatu tujuan pengajaran tertentu. Sebagai metode
mengajar, kerja kelompok dapat dipakai untuk mencapai bermacam-macam tujuan
pengajaran.
e. Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Antara metode demonstrasi dan eksperimen sebenamya berbeda, akan tetapi dalam
praktek sering dipergunakan silih berganti atau saling melengkapi. Metode demonstrasi
merupakan suatu metode mengajar di mana seorang instruktur, orang luar atau manusia
sumber yang sengaja diminta atau trainee menunjukkan kepada kelas suatu benda
aslinya, tiruan (wakil dari benda asli) atau suatu proses. Sedangkan metode eksperimen
ialah suatu metode mengajar di mana instruktur bersama trainee mencoba mengerjakan
sesuatu serta mengamati proses dari basil percobaan itu.
f. Metode Pemberian Togas Belajar dan Resitasi Pemberian tugas sebagai suatu metode
mengajar merupakan suatu pemberian pekerjaan oleh instruktur kepada trainee untuk
mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dengan pemberian tugas tersebut trainee belajar,
mengerjakan tugas. Dalam melaksanakan kegiatan belajar, trainee diharapkan
memperoleh suatu basil ialah perubahan tingkah laku tertentu sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan
g. Metode Drill (Latihan)
Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa
yang telah dipelajari trainee sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu.
h. Metode Karyawisata
Dengan metode karyawisata, instruktur mengajak trainee ke suatu tempat (objek)
tertentu untuk mempelajari sesuatu. Metode karyawisata berguna bagi trainee untuk
membantu mereka memahami kehidupan riil dalam lingkungan beserta segala
masalahnya. Misalnya, trainee dikirim ke sebuah pabrik di Jepang untuk melihat proses
perakitan atau pembuatan sebuah produk tertentu.
i. Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Metode pemecahan masalah merupakan suatu metode pelatihan yang mendorong
trainee untuk mencari dan memecahkan persoalan-persoalan.
j. Metode Understudy
Teknik pengembangan understudy serupa dengan metode on-the-job. Belajar dengan
berbuat ditekankan melalui kebiasaan. Pada teknik understudy tidak melakukan tugas
secara penuh, tetapi diberikan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
k. Metode Job Rotasi dan Kemajuan Berencana Job rotasi yang melibatkan perpindahan
peserta dari suatu pekerjaan pada pekerjaan lainnya. Kadang-kadang dari suatu
penempatan pada penempatan lainnya yang direncanakan atas dasar tujuan belajar.
Keuntungan job rotasi di antaranya adalah karyawan memperoleh deskripsi yang luas
tentang berbagai macam jenis pekerjaan, mengembangkan kerja sama antarkaryawan,
menentukan jenis pekerjaan yang sangat diminati oleh karyawan, mempermudah
penyesuaian diri dengan lingkungan tempat bekerja, sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan penempatan kerja yang sesuai dengan potensi karyawan.
l. Metode Coaching-Counseling
Coaching adalah suatu prosedur mengajarkan pengetahuan dan berbagai keterampilan
kepada karyawan. Peranan job coach adalah memberikan bimbingan kepada karyawan
dalam menerima suatu pekerjaan atau tugas dari atasannya. Counseling merupakan
pemberian bantuan kepada karyawan agar dapat menerima diri, memahami diri dan
merealisasikan diri, sehingga potensinya dapat berkembang secara optimal dan tujuan
perusahaan dapat tercapai. Dengan penyuluhan karyawan, diharapkan aspirasinya
dapatberkembang dengan baik dan karyawan yang bersangkutan mampu mencapai
kepuasan kerja.

2. Dalam penyelenggaraan program pelatihan dan pengembangan para manajer dan eksekutif
dianjurkan untuk memonitor melalui media massa, berbagai peristiwa dunia secara teratur,
dan memahami maknanya dalam kaitan dengan profesi mereka; Para manajer dan
eksekutif secara bersama-sama terus didorong untuk berpikir luas tentang perkembangan
internasional dan mengambil manfaat dari aktivitas-aktivitas yang dilakukannya. Para
manajer dan eksekutif yang mengikuti pelatihan dan pengembangan umumnya melibatkan
diri secara aktif, tidak sekedar pasif mendengarkan ceramah, menonton film atau membaca
reportase pers. Setiap kesempatan kelompok manajer dan eksekutif yang diberikan,
senantiasa berusaha memanfaatkan dengan respons yang kreatif dan dinamis.

Sedangkan dalam usaha melatih dan mengembangkan keterampilan teknis bagi para
supervisor serta pengembangan eksekutif bagi para manajer atau jenjang yang lebih tinggi.
pelatihan yang diberikan kepada supervisor bersifat bantuan dalam pengembangan
kompetensi mereka agar mereka mampu menyelesaikan masalah yang timbul. Pelatiban
untuk mereka juga berfungsi untuk memperoleb gambaran yang jelas dan objektif tentang
suatu situasi kinerja bawaban mereka, pelaksanaan evaluasi yang lebih menekankan pada
perbaikan, dan pembinaan berupa bimbingan (guidance) ke arah pembinaan diri yang
disupervisi. Dengan demikian tujuan akhir dari pemberian pelatiban bagi supervisor adalah
meningkatkan professional supervisor guna menunjang akuntabilitasnya membina bawahan
sebingga kinerja seluruh karyawan mampu memenuhi tujuan organisasi. Pelatihan yang
dibutuhkan seorang supervisor sangat erat kaitannya dengan peningkatan kinerja
bawahannya. Oleh karena itu sejumlah pelatihan yang harus diikuti dan dikuasai benar
materinya adalah pemahaman tentang peran dan tanggung jawabnya sebagai supervisor,
memberikan pedoman untuk meningkatkan keterampilan supervisi dan berkomunikasi
secara efektif dengan bawahan dalam rangka meningkatkan kepuasan dan produktivitas
karyawan, serta meningkatkan kemampuan supervisor terutama dalam kepemimpinan dan
teknik maupun strategi untuk menghadapi perubahan dalam perusahaan.

Lain lagi dengan kegiatan pelatihan dan pengembangan para karyawan teknis yang
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga dapat
memberikan kontribusi yang tinggi terhadap produktivitas organisasi. Dengan meningkatnya
pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil pelatihan maka karyawan akan semakin
matang dalam menghadapi semua perubahan dan perkembangan yang dihadapi
organisasi.

Perbedaan mendasar antara metode pelatihan bagi eksekutif, manajer, supervisor dan
karyawan teknis terletak pada kompetensi yang diberikan karena berkaitan langsung
dengan tujuan pelatihan tersebut yaitu untuk meningkatkan keterampilan pada masing-
masing peran mereka.

Sumber: Modul Pengembangan SDM BMP EKMA4366

~ TERIMA KASIH~

Anda mungkin juga menyukai