Anda di halaman 1dari 27

PARADIGMA DAN PERSPEKTIF EKOLOGI

MATA KULIAH
EKOLOGI MANUSIA (KPM222/KPM320)
SEMESTER GANJIL TA 2020/2021

Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat


Fakultas Ekologi Manusia – Institut Pertanian Bogor
Bogor, 14-18 September 2020
http://skpm.fema.ipb.ac.id
Tim Pengajar MK. EKOLOGI MANUSIA (KPM 320)
PB 04
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat FEMA – IPB
Tujuan Pengajaran

Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa


akan mampu menganalisis paradigma dan
perspektif ekologi dalam penerapannya
pada ranah ekologi manusia

Paradigma: Model dalam teori ilmu pengetahuan, kerangka berpikir


Perspektif: Cara pandang
KBBI Daring

PB33
PB
Struktur Penyajian Kuliah
Memahami Macam dan Akar Krisis Ekologi

Memahami Macam Respon terhadap


terhadap Krisis Ekologi

Memahami Pengertian Paradigma

Memahami Fenomena Pergeseran


Paradigma Ilmu Pengetahuan

Memahami Perspektif Ekologi

Memahami Aplikasi Ekologi


DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT – FEMA IPB
1. Macam & Akar Krisis Ekologi

• Kerusakan sumberdaya alam (banjir, longsor, degradasi


hutan, deforestasi)
• Pencemaran lingkungan (pencemaran air, udara, sampah)
• Degradasi keanekaragaman hayati (kepunahan spesies,
perubahan menjadi monokultur, kelangkaan plasma nutfah,
& meluasnya tanaman transgenik).
• Perubahan lingkungan global: pemanasan bumi dan
perubahan iklim; perluasan gurun; degradasi sumber daya
air tawar (fresh water)

PB33
PB
1. Macam & Akar Krisis Ekologi

• Populasi penduduk yang terus meningkat.


• Teknologi produksi & teknologi jasa yang menjadi pemicu
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
• Kemiskinan.
• Gaya hidup makmur (life style/consumptive).
• Pudarnya adat-istiadat yang berkaitan dengan pengelolaan
lestari sumber-sumber alam.
• Kegagalan pasar (market failure).
• Tidak ada mekanisme pasar (no market mechanism)
• Kegagalan kebijakan pembangunan (policy failures)

PB33
PB
1. Macam & Akar Krisis Ekologi PERUBAHAN LINGKUNGAN
GLOBAL
Perubahan Iklim
Kesalahan kebijakan pembangunan Perluasan Gurun

Kegagalan
Pasar
Pudarnya
Amplifikasi: Adat
Populasi &
Teknologi

Kemiskinan Kemiskinan
& Gaya Hidup & Gaya Hidup

NILAI-NILAI INTI:
Tidak Memiliki
Antroposentris
Mekanisme Pasar Kontemposentris
2. Dua Macam Respon terhadap terhadap
Krisis Ekologi

• Environmental Response (Ife, 1995), atau


• Light Green (Dobson, 1990), atau
• Green Response (Ife, 1995), atau
• Shallow Ecology (Bookchin, 1991)
• Dark Green (Dobson, 1990), atau
• Deep Ecology (Fox, 1990)

Sistem Sosial Unsur-unsur yang


• Populasi homo Hidup/Biotik
sapiens sapiens (hewan, tumbuhan)
• Sosial,
ekonomi,
politik, Unsur-unsur yang tak
teknologi, & Hidup/Abiotik
budaya (air, udara, tanah)

Lingkungan Hidup
Manusia

Ekologi Manusia
Respon Lingkungan (Environmental Response) - 1

Unsur Biotik Fokus:


(hewan, tumbuhan)
memperbaiki
Sistem Sosial
lingkungan hidup
Unsur Abiotik
(air, udara, tanah) manusia
Lingkungan Hidup Manusia

Ekologi Manusia

Ciri ke-1:
Krisis ekologi dipecahkan dengan fokus pada lingkungan hidup manusia
secara diskrit (tanpa lihat keterkaitannya dengan unsur lain), misal:
● Perubahan iklim dikendalikan dengan menurunkan Emisi Gas Rumah
Kaca, sementara konsumsi dan gaya hidup tidak mengalami perubahan.
● Program Kali Bersih, semisal, hanya difokuskan pada penurunan beban
limbah industri. Belum ada upaya yang kuat untuk menurunkan beban
limbah domestik (rumah tangga) ke perairan.
● Masalah diisolasi, dipecahkan spesifik dan linier.
Respon Lingkungan (Environmental Response) - 2

Unsur Biotik Fokus:


(hewan, tumbuhan)
memperbaiki
Sistem Sosial
lingkungan hidup
Unsur Abiotik
(air, udara, tanah) manusia
Lingkungan Hidup Manusia

Ekologi Manusia

Ciri ke-2:
• pemecahan krisis ekologi dipandang dapat dicari di dalam
tatanan sosial, ekonomi dan politik yang ada. Tidak perlu ada
pemecahan masalah yang bersifat struktural.
• Ilmu pengetahuan, inovasi teknologi dan keandalan pakar
dipandang mampu memecahkan masalah pencemaran
lingkungan yang berat, seperti sampah nuklir, limbah B3 dsb.
Respon Hijau (Green Response) - 1

Unsur Biotik
Fokus: (hewan, tumbuhan)
memperbaiki & Sistem Sosial
mengubah radikal Unsur Abiotik
sistem sosial (air, udara, tanah)

Lingkungan Hidup Manusia

Ekologi Manusia

• Krisis ekologi dipandang sebagai produk dari sistem sosial,


ekonomi dan politik yang umumnya bersifat tidak berkelanjutan
• Pemecahan secara linier, parsial dan konvensional hanya
bermanfaat dalam jangka pendek.
• Implikasi: tatanan sosial, ekonomi dan politik yang ada sekarang
ini harus dirombak
• Perlu aplikasi prinsip-prinsip ekologi ketimbang pendekatan yang
bersifat linier.
Respon Hijau (Green Response) - 2

Unsur Biotik
Fokus: (hewan, tumbuhan)
memperbaiki & Sistem Sosial
mengubah radikal Unsur Abiotik
sistem sosial (air, udara, tanah)

Lingkungan Hidup Manusia

Ekologi Manusia

Pemecahan krisis ekologi melalui perubahan sosial, ekonomi &


politik ketimbang melalui kemajuan ilmu pengetahuan & teknologi
• Konsekuensi: pemecahan krisis ekologi harus dicari dari kearifan
dan kepakaran dari bidang sosial, ekonomi dan politik, dan yang
juga penting kearifan masyarakat.
• Pemecahan krisis ekologi dengan mengandalkan pada teknologi
dan kepakaran di bidang ilmu-ilmu fisika hanya memecahkan
masalah pada tataran symptom.
3. Paradigma
• Serangkaian asumsi, ide, pemahaman dan nilai-nilai
(umumnya tidak tertulis) yang menghimpun aturan-aturan
tentang:
– apa yang relevan dan yang tidak relevan,
– apa pertanyaan yang harus diajukan dan apa yang tidak,
– apa pengetahuan yang dipandang legitimate, dan apa
pengetahuan yang tidak legitimate

• Pandangan terhadap dunia (world view) dimana teori, praktik,


pengetahuan, ilmu, pola pikir dikonseptualisasikan.
• Umumnya penerimaan atas suatu paradigma berlangsung
tanpa konsensus yang bersifat tertulis, bahkan terkadang
diadopsi tanpa sadar.
Pemisahan Filsafat dari
Ilmu pengetahuan empiris
(Francis Bacon, abad 13)
Kegagalan/kekeliruan dlm:

Pandangan Mekanistik
(Newtonian, Cartesian, abad 17)

Kemajuan dalam: • Pengelolaan hutan


• Transportasi: darat, laut, udara • Pengelolaan pertanian
• Komunikasi: radio, TV, telefon, satelit • Pengelolaan perikanan
• Senjata: konvensional, nuklir, laser • Kualitas udara
• Teknologi komputer: AI, robotik • Kualitas air
• Teknologi bangunan, peralatan rumah • Kependudukan
• Instalasi energi: PLTN, PLTA • Erosi
• Teknologi medis
• Hidupan liar
• Pengelolaan pesisir & laut
• Bioteknologi
• Hubungan antar manusia
• Teknologi kimia

MEKANISTIK NON MEKANISTIK


Paradigma Ekologi/Holistik
(Capra, 1982)

• Paradigma baru yang diperkenalkan Capra untuk


mengembangkan teori, ilmu, pengetahuan, praktik
dan pola pikir untuk memecahkan masalah
kerusakan sumber daya & pencemaran lingkungan
yang meluas.
• Paradigma lama (Cartesian) dipandang tidak
memadai lagi untuk menjawab berbagai tantangan
dan persoalan yang dihadapi masyarakat modern.

PB33
PB
Pergeseran Paradigma Ilmu Pengetahuan (Capra 2001, 2002)

PARADIGMA PARADIGMA
MEKANISTIK EKOLOGI

• Mekanistik • Organik
• Reduksionis • Holistik
• Obyektif • Partisipatif
• Teknosentrik • Ekosentrik
Bergeser ke
Ilmu pengetahuan:
Ilmu pengetahuan:
• Bebas nilai • Tidak bebas nilai
• Dapat dipilah- • Tidak dapat
pilah
dipilah-pilah
• Empirik • Empiris & intuitif
• Bersifat • Empati
mengontrol
Pergeseran Paradigma Ilmu Pengetahuan (2001, 2002)

PARADIGMA PARADIGMA
MEKANISTIK EKOLOGI

Etika & kehidupan Etika & kehidupan


sehari-hari sehari-hari
terpisah menyatu
Bergeser ke
Subyek & obyek
Subyek-Subyek
terpisah
Bergeser ke
Manusia & alam Manusia & alam
terpisah. Manusia tidak terpisah,
mendominasi satu kesatuan
Pergeseran Paradigma Ilmu Pengetahuan (2001, 2002)

PARADIGMA PARADIGMA
MEKANISTIK EKOLOGI

Penekanan pada Penekanan pada


kuantitatif kualitatif
Bergeser ke
Penekanan hanya Penekanan pada
pada realita realita materi &
materi saja metafisik

Kemajuan Ekologi penentu


Teknologi tidak kemajuan
mengenal batas teknologi
Bergeser ke
Pendekatan Pendekatan
persoalan persoalan
bersifat parsial bersifat holistik
4. Perspektif Ekologi

Fritjof Capra (1994, 2001) Jim Ife (2002)

• Holistik
• Kesaling-tergantungan (falsafah ekosentrik, respek pada alam, no
linear solution, perubahan yang organik)
(interdependency) • Keberlanjutan
• Jaring kerja (networks) (konservasi, mengurangi konsumsi, ekonomi
tanpa pertumbuhan, anti kapitalis)
• Keanekaragaman (diversity) • Keanekaragaman
• Holistik (holistic) (menghargai perbedaan, no simple
solution, desentralisasi, jejaring &
• Fleksibilitas (flexibility) komunikasi lateral, teknologi hijau)
• Keseimbangan
(global-lokal, yin-yang, gender)
Perspektif Ekologi:
Kesaling-tergantungan (Fritjof Capra)
• Saling-tergantung antar
anggota komunitas/
ekosistem
• Perilaku setiap anggota
ekosistem tergantung pada
anggota yang lain
• Keberhasilan seluruh
komunitas tergantung pd
keberhasilan anggota
• Keberhasilan anggota
tergantung pada keberhasilan
komunitas sebagai satu
kesatuan

PB 3
Perspektif Ekologi:
Jaring Kerja (Fritjof Capra)

• Merupakan pola kehidupan


• Setiap organisme: merupakan jaring
kerja dari organ, dari sel & dari
berbagai komponen.
• Bersifat non-linear
• Jaring kerja modern: kerjasama,
kemitraan, manajemen kolaborasi
(collaborative management)

PB 3
Perspektif Ekologi:
Keanekaragaman (Fritjof Capra)

• Pemutar roda kehidupan: sistem


kehidupan dapat berkembang,
tumbuh & beradaptasi.
• Sistem kehidupan yang beraneka,
cenderung lebih mantap dibanding
yang kurang beraneka.
• Menghormati perbedaan suku,
agama, ras dan golongan.
• Tidak ada solusi tunggal untuk
mengatasi suatu masalah.

PB 3
Perspektif Ekologi:
Holistik (Fritjof Capra)

• Setiap kejadian/peristiwa atau


komponen senantiasa merupakan
bagian dari kejadian/ peristiwa
atau komponen yang lebih besar.
• Implikasi prinsip saling tergantung
• Hubungan manusia dan alam,
atau pengelolaan sumber daya
alam & lingkungan harus
menggunakan sudut pandang
holistik.

PB 3
Perspektif Ekologi:
Fleksibilitas (Fritjof Capra)

 Kemampuan adaptasi
terhadap kondisi yang
berubah
 Kemampuan memelihara
keseimbangan dinamis:
• stabilitas vs perubahan
• keteraturan vs kebebasan
• tradisi vs inovasi

PB 3
5. Aplikasi Ekologi paradigma baru ilmu
pengetahuan, landasan baru
peradaban dan kebudayaan manusia.
IPTEK

Landasan baru utk Etika lingkungan,


proposisi dan Ekonomi Falsafah Etika bumi,
teori ekonomi SDA Lingkungn Etika deep ecology,
pembangunan Ekofeminisme

Sebagai ideologi Partai perspektif untuk membangun


dan landasan Demokrasi pluralisme, demokrasi dan
Politik
perjuangan Partai Hijau masyarakat madani

PB 3
5. Aplikasi Ekologi (sambungan)
Perspektif untuk membangun
Green bisnis yang ramah lingkungan
Business &
Trade

landasan untuk Perspektif untuk


Sistem membangun
pemberdayaan Community
Manajemen
masyarakat Empower- Lingkungan manajemen peduli
ment lingkungan

Sebagai perspektif utk


mengembangkan Kebijakan Landasan untuk
teknologi ramah Eco-Friendly Pembangunan kebijakan
lingkungan Technology Berkelanjutan pembangunan
REFERENSI

Capra, Fritjof. 2002. Titik Balik Peradaban: Sains, Masyarakat dan Kebangkitan
Kebudayaan. Terjemahan. The Turning Point: Science, Society and The
Rising Culture (1983). Cetakan kelima bahasa Indonesia. Yayasan Bentang
Budaya. Yogyakarta.
Capra, Fritjof. 2001. Jaring-jaring Kehidupan: Visi Baru Epistemologi dan
Kehidupan. Terjemahan. The Web of Life: A New Synthesis of Mind and
Matter (1996). Fajar Pustaka Baru. Yogyakarta.
Odum, E. P. (1971). Fundamentals of Ecology: 3d Ed. Saunders.
Marten, G. G. (2010). Human ecology: Basic concepts for sustainable
development. Routledge.
Ife, J. (2013). Community development in an uncertain world. Cambridge
University Press.
Rambo, A. T. (1983). Conceptual approaches to human ecology.
Keraf, A. S. (2002). Etika Lingkungan, Penerbit Buku Kompas.

PB 3
TERIMAKASIH
Pengelola MK. Ekologi Manusia
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia - Institut Pertanian Bogor
http://skpm.fema.ipb.ac.id

PBPB
3 1

Anda mungkin juga menyukai