Dalam
aturan menulis aksara Bali, ada 5 warga aksara yang utama, yaitu:[1]
Kanthya. Warga kanthya adalah kelompok fonem yang berasal dari langit-langit
dekat kerongkongan. Beberapa di antaranya termasuk konsonan celah suara. Yang termasuk
warga kanthya adalah konsonan velar/guttural dan glotal. Huruf konsonan yang termasuk
warga kanthya terdiri dari: Ka (k), Ga (g), Ga gora (gh), Nga (ng). Sedangkan huruf vokal
yang termasuk warga kanthya adalah A.
Talawya. Warga talawya adalah kelompok fonem yang berasal dari langit-langit
mulut. Yang termasuk warga talawya adalah konsonan palatal. Huruf konsonan yang
termasuk warga talawya terdiri dari: Ca murca (c), Ca laca (ch), Ja (j), Ja
jera (jh), Nya (ny), Sa saga (sy). Sedangkan huruf vokal yang termasuk warga talawya
adalah I.
Murdhanya. Warga murdhanya adalah kelompok fonem yang berasal dari tarikan
lidah ke belakang menyentuh langit-langit. Beberapa di antaranya termasuk fonem rongga
gigi. Yang termasuk warga murdhanya adalah konsonan retrofleks dan alveolar. Huruf
konsonan yang termasuk warga murdhanya terdiri dari: Ta latik (ṭ), Da madu (ḍ), Na
rambat (ṇ), Sa sapa (ṣ), Ra (r). Sedangkan huruf vokal yang termasuk warga murdhanya
adalah Ra repa (Ṛ).
Dantya. Warga dantya adalah kelompok fonem yang berasal dari sentuhan lidah
dengan gigi. Beberapa di antaranya termasuk fonem rongga gigi. Yang termasuk warga
dantya adalah konsonan dental dan alveolar. Huruf konsonan yang termasuk warga dantya
terdiri dari: Ta (t), Ta tawa (th), Da lindung (d), Da madu (dh), Na kojong (n), Sa danti (s)
[2]
La (l). Sedangkan huruf vokal yang termasuk warga dantya adalah La lenga (Ḷ).
Osthya. Warga osthya adalah kelompok fonem yang berasal dari pertemuan bibir atas
dan bawah. Yang termasuk warga oshtya adalah konsonan labial. Huruf konsonan yang
termasuk warga talawya terdiri dari: Pa (p), Pa kapal (ph), Ba (b), Ba
kembang (bh), Ma (m), Wa (w). Sedangkan huruf vokal yang termasuk warga talawya
adalah U.
engenan inggih punika aksara sane kematiang (Aksara Wianjana sane nenten kasarengin
antuk aksara suara)
Tengenan ring aksara Bali wantah wenten petang soroh Luir ipun: Tengenan ng (Bisah) .
Tengenan r (Surang) , Tengenan h (Bisah) ô¾ô¾ ;¾ , Lan Adeg-ageg ô¾ô¾ô¾ô¾ /.
Sekancan Tengenan Imban ipun:
(1) Tengenan ng
(a) Tengenan ng ring kecap ungkur /penguntat kruna, mauah dados cecek ( ),
Upami:
Pucung = pu cu*¾. blulang = b¯¡ l*¾.
( ),
Upami:
Sekar = s) k (¾. gelar = g) l(¾.
Karma = k(¾ m. pidarta = pi d(¾ t .
(3) Tengenan ô¾ô¾ô¾ ;¾.
(a) Tengenan h sane magenah ring ungkur kruna lingga wenang magentos dados
bisah ô¾ô¾ô¾ ;¾.
Upami:
Puseh = pu s) ;¾. Lebih = ò bø ;¾.
Pakeh = p k) ;¾. Tuhuh = tu du ;¾.
(b) Saluring kruna lingga kalih kecap sane aksara wianjanannyane pateh tur makakalih polih
tengenan h, wenang makakalih mauah dados bisah ô¾ô¾ô¾ ;¾.,
yadiastun sampun kaanusuarayang,
Upami:
Cahcah = c ;¾ c ;¾. nyahcah = z ;¾ c ;¾.
Kohkoh = eKÿ ;¾ e Kÿ ;¾¾. ngohkoh = e\o ;¾ e Kÿ ;¾.
(c) Tengenan h, ring kecap pengawit kruna lingga sane kecap aksara