Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : Sari'atul Hidayah

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041397142

Tanggal Lahir : 09 September 1996

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4211 / Manajemen Risiko Dan Asuransi

Kode/Nama Program Studi : 83 / Akuntansi

Kode/Nama UPBJJ : 84 / Manado

Hari/Tanggal UAS THE : Senin / 05-07-2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN
UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Sari'atul Hidayah


NIM : 041397142
Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4211 / Manajemen Risiko Dan Asuransi
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : 83 / Akuntansi
UPBJJ-UT : 84 / Manado

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi
THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya
sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai
dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui
media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan
akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi
akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Manado, 05 Juli 2021

Yang Membuat Pernyataan


Sari’atul Hidayah

1. Perbedaan Ketidakpastian Dengan Resiko.

Ketidakpastian adalah keadaan di mana ada beberapa kondisi yang potensial terjadi dan setiap
kondisi akan membuat hasil alternatif. Bagaimanapun, level kemungkinan atau potensi kejadian yang
sebenarnya tidak diketahui secara kuantitatif. Sedangkan Resiko adalah jenis kondisi yang potensial
terjadi terhadap suatu keadaan yang akan terjadi di masa depan dengan pilihan yang dibuat tergantung
pada variabel yang menjadi perhatian saat sekarang.
Perbedaan Ketidakpastian dan Resiko dapat diuraikan sebagai berikut:
Ketidakpastian Resiko
Jenis subjeknya yang tidak dapat dihitung dengan Ukuran kuantitas (quantity subject) ukuran
angka empiris.
Tidak dapat mengukur fluktuasi dengan Dapat mengukur kemungkinan nilai
probabilitas suatu kejadian dengan fluktuasi.
Tidak ada data yang dapat mendukung Ada data pendukung (pengetahuan)
ketidakpastian mengenai kemungkinan kejadian
Hasilnya tidak diketahui dan tidak dapat dihitung Hasilnya tidak diketahui tetapi tidak dapat
(Unknown and Unquantified Outcomes) dihitung (Unknown but Unquantified Outcomes)
Referensi : BMP Manajemen Risiko dan Asuransi Modul 1 Hal.1.5.

b. Unsur Ketidakpastian Dan Resiko Pada Kasus Dimaksud Dan Alasannya


Menurut saya, ketidakpastian dalam kasus tersebut terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
1. Bencana banjir di lokasi usaha konveksi Tuan Bento adalah sesuatu kejadian yang tidak ada data
pendukungnya yang mengukur kemungkinan kejadian karena tidak ada sejarah banjir di lokasi
tersebut.
2. Bencana banjir adalah bencana alam, suatu yang tidak kuantitatif
3. Bencana banjir tidak dapat diukur fluktuasinya dengan probabilitas.
Selain itu, Tuan Bento telah melakukan pengendalian risiko yang baik akan kemungkinan buruk yang
mungkin terjadi terhadap data perusahaannya. Unsur – unsur Risiko dalam kasus tersebut dapat
dijabarkan sebagi berikut:
1. Tuan Bento dapat mengukur kuantitas kerugian perusahaan konveksinya yakitu sebesar 150M
merupakan ukuran empiris dengan sistem keuangan.
Jumlah kerugian tersebut didukung oleh data – data yang disimpan dalam web khusus perusahaan.
Referensi : BMP Manajemen Risiko dan Asuransi Modul 1 Hal.1.5.
2. Uraian risiko likuiditas dana yang harus ditanggung PT. Enak Sehat.
a. Risiko Likuiditas Dana diidentifikasi dengan kurangnya uang karena perusahaan tidak
mengawasi kas seperti yang diharapkan. Terlebih lagi, jumlah uang tunai dan jatuh tempo
keluarnya uang tunai tidak dipikirkan secara serius.
Hal yang terjadi pada PT. Enak Sehat adalah perusahaan tersebut tidak mengawasi
kas dengan signifikan dan dapat menyebabkan resiko gagal bayar dikarenakan kurangnya
uang. Sebab, jika PT. Enak Sehat melakukan pembelian Bahan Baku dengan cara kredit
menggunakan kurs Dollar, maka dalam kemungkinan terburuk, perusahaan tidak dapat
membayar kredit saat jatuh tempo jika terjadi fluktuasi yang tinggi antara Rupiah terhadap
Dollar.
b. Untuk meminimalisir Risiko Likuiditas Dana adala beberapa hal yang dapat dilakukan,
sebagai berikut:
1. Aksesibilitas uang sesuai dengan anggaran perusahaan. Dalam anggaran diketahui kapan
uang tunai keluar dan kapan uang masuk. Kas harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan
aliran uang yang keluar.
2. Perusahaan harus menyediakan simpanan uang atau kas cadangan yang memadai jika
terjadi kondisi yang tidak terduga. Ukuran cadangan dikendalikan oleh manajemen.
Misalnya, besarannya adalah pengeluaran normal dalam satu minggu kebutuhan pemakaian
uang.
3. Perusahaan dapat menyediakan dana spekulasi untuk kebutuhan organisasi dalam
mengeksplorasi peluang. Misalnya untuk keperluan investasi atau perdaganagn saham.
4. Manajer perlu mengatur agar jumlah uang dan waktu jatuh tempo kas keluar diimbangi
dengan jumlah uang dan waktu jatuh tempo kas yang masuk.
Referensi : BMP Manajemen Risiko dan Asuransi Modul 3 Hal.3.5.

3. a. Jika digunakan Gross earning form, penghitungannya sebagai berikut:


Gross earning = 100.000.000
Minimum insurance: 50%
Insurable value: Rp. 50.000.000

Coninsurance:
(Actual Amount of Insurance )     X    Amount of Loss = Amount of Claim
(Required Amount of Insurance)

Actual Amount of Insurance = 50.000.000


Coinsurance: 90%
Required Amount of Insurance 90.000.000
Amount of loss: 40.000.000

Coninsurance-nya adalah: 50.000.000 x 40.000.000 = Rp. 22.222.222,22


90.000.000

b. Jika digunakan Two item form, penghitingan Insurable valuenya sebagai berikut:
Net earning = Rp. 10.000.000
Minimum insurance: 80%
Insurable value: Rp. 8.000.000

Coninsurance:
(Actual Amount of Insurance )     X    Amount of Loss = Amount of Claim
(Required Amount of Insurance)

Actual Amount of Insurance = 8.000.000


Coinsurance: 80%
Required Amount of Insurance = 8.000.000
Amount of loss: 0

Coninsurance-nya adalah: 8.000.000 x (0) = Rp.0


9.000.000

Referensi:
(Investopedia, “Defining a Coinsurance Formula” : Diakses 05 Juli 21)
https://www.investopedia.com/terms/t/total-insurable-value.asp)
4. a. Pengertian Bancassurance
Bancassurance adalah pengaturan antara bank dan perusahaan asuransi yang
memungkinkan perusahaan asuransi untuk menjual produknya ke basis klien bank. Pengaturan
kemitraan ini dapat menguntungkan kedua perusahaan. Bank memperoleh pendapatan
tambahan dengan menjual produk asuransi, dan perusahaan asuransi memperluas basis
pelanggan mereka tanpa meningkatkan tenaga penjualan atau komisi agen dan broker yang
membayar.
 Poin Kunci
 Bancassurance adalah kemitraan antara bank dan perusahaan asuransi, di mana
perusahaan asuransi diizinkan untuk menjual produknya kepada klien bank.
 Perusahaan asuransi mendapat keuntungan dari peningkatan penjualan dari basis
klien yang lebih luas dan kemampuan untuk menjual tanpa membayar komisi broker
dan memperluas tenaga penjualannya.
 Bank mendapatkan keuntungan dari peningkatan kepuasan pelanggan dan
pendapatan tambahan dari penjualan produk asuransi.
Referensi:
(Investopedia, “Bancassurance”: diakses pada 5 Juli 21,
https://www.investopedia.com/terms/b/bancassurance.asp)

b. Tiga Metode Dan Kelebihan Masing-Masing Metode Tersebut.

1. Referensi
Bank mengacu pada produk asuransi yang bukan merupakan keharusan untuk
memperoleh produk perbankan kepada pelanggan. Aktivitas ini dapat diwujudkan melalui:
a) Bank memajukan pamflet, handout, atau hal-hal yang berpotensi sebanding yang berisi
penawaran, data, dan tambahan klarifikasi dari agen asuransi kaki tangan Bank untuk
produk asuransi kepada nasabah Bank, baik secara langsung maupun melalui surat dan
media elektronik. , termasuk memanfaatkan situs Bank. Jika nasabah memerlukan data
tambahan atau mengharapkan untuk membeli barang proteksi yang dimaksud melalui
pameran tersebut, Bank harus mengarahkan nasabah kepada agen asuransi kaki tangan
Bank yang bersangkutan.
b) Bank memberikan ruangan dalam iklim kantor Bank yang dapat dimanfaatkan oleh agen
asuransi yang bekerja sama dengan Bank dalam hal menampilkan barang-barang
perlindungan (in-branch deals) kepada nasabah.
c) Bank memberikan informasi kepada klien yang dapat digunakan oleh agen asuransi yang
bekerja sama dengan Bank dalam hal mempromosikan produk asuransi untuk produk
yang diiklankan sebagai tim dengan Referensi, misalnya,
1. Kredit Pembelian Rumah
2. Kredit Kendaraan
3. Pinjaman Pekerja/Pensiun

Pada metode ini, keunggulannya adalah pelanggan calon pembeli asuransi dapat langsung
bertemu dengan pihak penjual asuransi sehingga urusan hanya dengan pihak perusahaan
asuransi. Jika terjadi risiko yang tidak diinginkan atau menuntut suatu klarifikasi, maka
pelanggan dapat dengan mudah meminta langsung pertanggung jawaban ke perusahaan
asuransi

2. Kerjasama Distribusi
Kerjasama Distribusi adalah pemasaran produk asuransi yang mendorong gerakan
kolaborasi, dimana Bank berperan dalam menampilkan produk asuransi dengan memberikan
klarifikasi tentang produk asuransi secara langsung kepada klien. Klarifikasi dari Bank harus
dapat dilakukan secara tatap muka dengan nasabah atau secara potensial dengan
memanfaatkan metode korespondensi (Telemarketing), termasuk melalui surat, media
elektronik, dan situs Bank. Tugas Bank tidak hanya sebagai mediator dalam menyampaikan
data barang perlindungan dari agen asuransi kaki tangan Bank kepada nasabah, namun Bank
juga memberikan penjelasan langsung yang berkaitan dengan barang perlindungan seperti
kualitas, keunggulan, dan bahaya barang promosi, dll. minat atau ajakan untuk membeli
produk asuransi. dari nasabah kepada agen asuransi kaki tangan Bank.

Pada metode ini, keunggulannya adalah efisiensi dalam proses menjual dan membeli
asuransi karena sekaligus ditangani oleh pihak bank, sehingga urusan premi dan keuangan
dapat langsung ditangani oleh pihak bank.

3. Integrasi Produk

Integrasi produk adalah aktivitas kerjasama pemasaran produk asuransi, di mana Bank
berperan dalam menampilkan produk asuransi kepada klien dengan mengubah dan juga
menggabungkan produk asuransi dengan produk Bank. Aksi kolaborasi promosi ini dilakukan
oleh Bank dengan menawarkan atau menjual produk dalam paket kepada nasabah secara
dekat dan pribadi serta memanfaatkan metode korespondensi (Telemarketing), antara lain
melalui surat, media elektronik, dan situs Bank. Dengan cara ini, tugas Bank tidak hanya
untuk melanjutkan dan memberikan klarifikasi mengenai produk asuransi kepada klien,
tetapi juga untuk kembali ke permintaan klien untuk produk Bundled, termasuk yang
diidentifikasi dengan produk asuransi kepada agen asuransi mitra Bank.

Pada metode ini, keunggulannya adalah dapat melakukan promosi secara lebih luas karena
menggunakan media pemasaran yang lebih masif seperti telemarketing. Dan dengan
kontribusi dari bank akan promosi prosuk bundling, maka informasi tersebut akan cepat
sampai kepada pelanggan. Selain itu, tingkat kepercayaan konsumen akan lebih besar karena
dari pihak bank yang mereka percaya yang menawarkan produk tersebut.
Referensi:
(Car.co.id, “BANCASSURANCE”, di akses 05 Juli 21
https://www.car.co.id/id/layanan-nasabah/bancassurance)

Anda mungkin juga menyukai