id
BAB IV
Setelah 6 jam diperoleh campuran hasil ekstraksi minyak atsiri sereh dan pelarut
metanol. Pemurnian minyak atsiri dilakukan dengan penguapa
20
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Minyak Atsiri Dari Sereh Wangi(Chymbopogon Winterianus ) Dengan
Menggunakan Pelarut Metanol
21
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Minyak Atsiri Dari Sereh Wangi(Chymbopogon Winterianus ) Dengan
Menggunakan Pelarut Metanol
jenis minyak atsiri sereh pada kondisi bahan baku kering adalah 0,8762
gram/mL.
3. Indeks bias
Indeks bias merupakan bilangan yang menunjukan perbandingan antara sinus
sudut datang dan sinus sudut bias cahaya. Indeks bias ditetapkan oleh alat
refraktometer. Index bias minyak atiri dalam kondisi bahan segar 1,455
sedangkan dalam kondisi bahan layu 1,4680. Semakin banyak kandungan air
dalam minyak atsiri, maka semakin kecil nilai indeks bias, hal ini karena sifat
air yang mudah untuk membiaskan cahaya datang. Jadi minyak atsiri dengan
indeks bias yang lebih besar mendekati kemurnian minyak atsiri sereh
dibandingkan dengan minyak atsiri dengan nilai indeks bias yang kecil.
Pada pembuatan minyak atsiri sereh dalam skala home industri dilakukan
dengan cara pertama mengambil sereh wangi kemudian mencuci bersih dengan air
kran. Melakukan perajangan pada sereh ukuran 0,25x0,25x0,25 cm. Menjemur
sereh selama 6 jam bertujuan untuk mengurangi kadar air pada bahan baku sereh
wangi. Menimbang sebanyak 8 kg sereh wangi kemudian meletakan sereh wangi
pada kolom bahan alat ekstraktor. Menuangkan 80 L pelarut metanol dalam alat
C, tekanan 1
atmosfer. Selama proses ekstraksi, pelarut metanol yang menguap melewati
kolom bahan sereh wangi akan dikondendasikan oleh kondensor kemudian
mengestrak minyak atsiri pada sereh wangi. Proses ini berlangsung secara terus
menerus. Hasil campuran ekstrak minyak atsiri dengan pelarut metanol dipisahkan
dengan met C, tekanan 1 atm selama 4 jam.