Anda di halaman 1dari 3

BIOGRAFI

Nama:Abbra Goldfine
Kelas:XII.is.3

Tanggal 27 February 2003 tepatnya di daerah Kebun Jeruk Jakarta Pusat,Seorang anak
lahir dari orang tua ayah,yairu Efriyanto dan ibu bernama Dwi Handayani.Ayah Abbra berasal
dari Sumbar dan asli Minang,Ibu Abbra berasal dari Jakarta,dan asli Betawi,Jadi abbra tidak
mempunyai suku pasti,tapi bisa dibilang suku Abbra adalah Betawi-Minang.Mereka melahirkan
seorang anak laki-laki bernama Abbra Goldfine,Abbra mempunyai 3 saudara kandung dan Abbra
adalah anak pertama dan juga cucu pertama dari keluarga mamanya,Saudara kandung Abbra
semuanya adalah laki-laki,jadi Abbra 4 bersaudara semuanya laki-laki.
Abbra Goldfine yang biasa dipanggil Abbra dirumahnya ini memiliki tanda lagir di
lengan kanannya.Disekolahnya sekarang,yaitu di MAN 2 Payakumbuh,Abbra dipanggil Eja oleh
teman-temannya
Abbra juga mempunyai hobi yang banyak,mulai dari Modifikasi
Motor/otomotif,Gaming,dan juga traveling atau touring.
Selain hobi,Abbra dari kecil bercita-cita sebagai aparat abdi negara yaitu Polisi,yang
dimana Keluarga jauh Abbra yang akrab Abbra panggil Om Dul yang bekerja di Bogor juga
berprofesi sebagai Polisi.Semasa kecil Abbra sangat mengangumi profesi Polisi ini,mulai dia
meliat acara-acara polisi di Tv dan juga pernah melihat om nya bekerja sebagai Polisi.Moment
yang masih teringat oleh Abbra sampai sekarang yaitu pada saat dia di bonceng oleh Om nya
menggunakan motor polisi yang biasa di pakai untuk mengawal Pak Presiden kita yaitu Pak
Jokowi dodo.Pada saat itu Abbra yang ber-rekreasi dengan keluarganya dari Jakarta menuju
Puncak Bogor itu dikawan oleh Om Abbra sendiri karena pada saat itu jalanan macet
dikarenakan akhir taun.
Mimpi Abbra setelah selesai dari sekolahnya sekarang yaitu MAN 2 Payakumbuh ingin
melanjutkan di Akademi Polisi di Magelang,Mengingat cita-cita Abbra adalah polisi sejak kecil.
Abbra mempunyai 3 sahabat pasti,yaitu 2 orang laki-laki dan satunya 1 orang perempuan
yang juga berasal dari Jakarta,mengingat Abbra asli Jakarta,dan 2 laki-laki sahabat Abbra yang
asli Minang,Sahabat pertamanya ialah Ahmad Fadhil yang kenal dari sejak 6 sd,kedua adalah
Fikran Vahreza yang sudah kenal sejak kelas 7 Mts dan sekarang juga sama-sama bersekolah di
MAN 2 Payakumbuh,yang ketiga yang cewek yaitu Dinda Aprilia Candra yang kenal sejak kelas
8 Mts dan sekarang Dinda sudah bersekolah di Jakarta Barat,dekat dengan kampung Abbra
mengingat Abbra asli Jakarta yaitu Pejompongan Jakarta Pusat.

Pada saat Abbra umur 1 setengah bulan,Abbra mengidap penyakit yang harus di infuse, Abbra
tidak sadar selama 12 jam lamanya dan dibawa ke rumah sakit dan Abbra diinfuse dibagian
kepala oleh dokter Jakarta,dan keluarga Abbra pun semua syok melihat Abbra yang baru lahir di
suntikkan jarum infuse lewat kepalanya mengingat Abbra adalah anak pertama dan cucu pertama
dan berarti juga pengalaman pertama ada anak bayi dikeluarga mama.Setelah dirawat oleh
dokter,Abbra berhasil selamat dan kembali sehat tetapi Abbra tetap menggunakan susu bantu
merk Nutrilon selama 2 tahun.
Pada umur 3 tahun,pada saat itu bulan ramadhan,Abbra yang terjauh ke saluran air yang
dibawah saluran air tersebut adalah batu-batu tajam yang menghadap ke atas,Abbra yang baru
setelah mandi sedang dipakaikan handuk oleh mamanya,dan mama Abbra yang ingin ke toilet
sebentar menitipkan Abbra ke tetangga,tetapi Abbra malah jatuh ke dalam saluran air dan
mengakibatkan sobekan di dahi Abbra,pada saat itu wajah kecil Abbra yang di lumuri darah
yang tidak berhenti dan juga air kotor dari saluran air tersebut menangis,dan keluarga pun
langsung membawa Abbra ke rumah sakit,pada saat dirumah sakit tepatnya Magrib saat orang
berbuka puasa,tidak ada satupun dokter yang mau menangani luka jatuhnya,karena dokter sibuk
berbuka puasa,orang tua aAbbra yang telah menuntut pihak rumah sakit akhirnya memilih
menjahit dahi Abbra sendiri mengginakan benang dan jarum seadany karena darah yang tidak
kinjung berhenti,Ayah Abbra yang menjahit dahi Abbra seperti menjahit baju karena sudah tidak
ada jalan kelaur untuk menagani luka Abbra tersebut.Karena peritiwa itu,Bekas jahitan dari umur
3 taun tersebut masih ada bekas sampai sekarang yaitu di bagian dahi Abbra.
Pada saat Abbra memasuki sekolah yaitu tingkat TK,Abbra juga mendapatkan musibah yaitu
Abbra jatuh pada saat setelah mandi dan kepala Abbra mengenai bagian runcing pipa,dan sekali
lagi di bagian kepala,Abbra harus di jahit,tetapi saat itu ada pihak rumah sakit yang menangani
Abbra.
Abbra yang saat masih kecil banyak mengalami musibah yang hampir menghilangkan
nyawanya sekarang sehat walafiat yang kini ingin mengejar cita-citanya.Abbra juga mempunyai
ambisi/mimpi yang unik,yaitu Bekerja untuk Hobi Abbra yaitu otomotif,Abbra berambisi bekerja
dan gajinya untuk hobinya dan setengah untuk orang tuanya,sampai hobi Abbra tercapai barulah
Abbra mencari pendamping hidup setelah Abbra sudah mapan atau Abbra mencari sebelum
Abbra mapan yang mau menjalani hari-hari Abbra dari 0 sampai Mapan  ( Amin Ya Allah ).

( Keluarga Mama )

Anda mungkin juga menyukai