Anda di halaman 1dari 38

PENGGUNAAN

BAHAN TAMBAHAN PANGAN (BTP)

DISAMPAIKAN OLEH BIG INDONESIA


Fasilitator / Penyuluh Kemanan Pangan BPOM
Materi dari Direktorat Standardisasi Pangan Olahan
Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan - Badan Pengawas Obat dan Makanan

bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official


BAHAN TAMBAHAN PANGAN

Apa itu Bahan “Bahan yang ditambahkan ke dalam


Tambahan pangan untuk mempengaruhi sifat atau
Pangan? bentuk Pangan.

2
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
MENGAPA BAHAN TAMBAHAN
PANGAN (BTP) DIPERLUKAN ?

1. Perubahan pola hidup konsumen berdampak pada perubahan pola


konsumsi.
2. Memenuhi Keinginan Konsumen:
– Menarik konsumen
– Mudah dan tahan/stabil selama distribusi
3. Inovasi industri untuk memenuhi kebutuhan konsumen
– Teknologi pengolahan
– Bentuk komposisi dan unsur-unsur visual dan organoleptis yang mudah
diterima berbagai target konsumen
– Menghasilkan convenience products
4. BTP diperlukan untuk :
– Mempengaruhi mutu pangan

3
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
Regulasi terkait Bahan Tambahan Pangan (BTP)

PP 86 Tahun 2019
tentang
Keamanan
Pangan

• PerKa BPOM No. 8 Tahun 2016 tentang Persyaratan BTP Campuran


(proses revisi)
•27Per
Peraturan
BPOM No.Kepala BPOM
11 Tahun tentang
2019 tentangBatas
Bahan Tambahan Pangan
• Maksimum
Per BPOM Penggunaan
No. 13 Tahun 2020 tentang
BTP (26 Bahan Tambahan Pangan Perisa
Direvisi)
• Per BPOM No. 11 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Per BPOM No. 13
Tahun 2020 tentang Bahan Tambahan Pangan Perisa
• Keputusan Kepala BPOM RI No. HK.02.01.1.2.04.21.187 Tahun 2021
tentang Perubahan Bahan Tambahan Pangan Yang Diizinkan Sebagai
Ajudan Perisa, Perubahan Senyawa Perisa Yang Diizinkan Digunakan
Dalam Bahan Tambahan Pangan Perisa, Dan Perubahan Sumber Bahan
Baku Aromatik Alami Dan/Atau Sumber Preparat Perisa

Unduh peraturan
- Tayang di melalui website:
JDIH.pom.go.id http://jdih.pom.go.id/
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
27 Golongan Bahan Tambahan Pangan

1. Antibuih (antifoaming agent); 14. Pengawet (preservative)*;


2. Antikempal (anticaking agent); 15. Pengembang (raising agent);
3. Antioksidan (antioxidant)*; 16. Pengemulsi (emulsifier);
4. Bahan Pengkarbonasi (carbonating 17. Pengental (thickener);
agent); 18. Pengeras (firming agent);
5. Garam Pengemulsi (emulsifying salt); 19. Penguat Rasa (flavour enhancer)*;
6. Gas untuk Kemasan (packaging gas); 20. Peningkat Volume (bulking agent);
7. Humektan (humectant); 21. Penstabil (stabilizer);
8. Pelapis (glazing agent); 22. Peretensi Warna (colour retention agent);
9. Pemanis (sweetener), termasuk Pemanis 23. Perlakuan Tepung (flour treatment agent);
Alami (natural sweetener) dan Pemanis 24. Pewarna (colour)*, termasuk Pewarna
Buatan (artificial sweetener)*; Alami (natural food colour) dan Pewarna

10. Pembawa (carrier); Sintetis (synthetic food colour);

11. Pembentuk Gel (gelling agent); 25. Propelan (propellant);


12. Pembuih (foaming agent); 26. Sekuestran (sequestrant); dan
13. Pengatur Keasaman (acidity regulator); 27. Perisa (Flavouring)
PRINSIP PENGGUNAAN BTP
1. BTP hanya digunakan
pada produk pangan jika
benar-benar diperlukan
secara teknologi.

Misal: Produk yang habis


dikonsumsi dalam satu hari
tidak perlu menggunakan BTP
pengawet

6
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
PRINSIP PENGGUNAAN BTP
2. BTP tidak boleh digunakan untuk:
• menyembunyikan penggunaan
bahan*) yang tidak memenuhi
persyaratan
• menyembunyikan cara kerja yang
bertentangan dengan cara produksi
yang baik
• Menyembunyikan kerusakan
pangan
*) dapat berupa bahan baku, BTP ataupun bahan penolong

7
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
PRINSIP PENGGUNAAN BTP
3. Gunakan BTP yang diizinkan sesuai dengan
peraturan
4. Penggunaan BTP tidak boleh melebihi batas
maksimal yang ditetapkan
5. Gunakan sediaan BTP yang telah memiliki
nomor Izin edar (MD/ML)
6. Baca takaran penggunaannya dan gunakan
sesuai petunjuk label sediaan BTP

8
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
Batas Maksimal Penggunaan BTP

NUMERIK CPPB (Cara Produksi Pangan Yang Baik)


konsentrasi maksimal BTP yang diizinkan
terdapat pada Pangan dalam satuan yang konsentrasi BTP secukupnya yang digunakan
ditetapkan dalam Pangan untuk menghasilkan efek teknologi
yang diinginkan
BTP Pengawet Natrium Sorbat
Contoh: Batas Maksimal BTP Penguat Rasa
1000 mg/kg sebagai asam
sorbat BTP Penguat
BTP Penguat
rasa Asam
rasa MSG CPPB
Inosinat CPPB

Naget Ikan (Kategori Pangan 09.2.2 Ikan, Filet Ikan dan


Kerupuk Ikan
Hasil Perikanan Termasuk Moluska, Krustase dan
(15.3 Makanan Ringan Berbasis
Ekinodermata Berlapis Tepung yang Dibekukan)
Ikan)

9
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
Keberadaan BTP dalam Pangan
Olahan

BTP dalam pangan olahan dapat berasal dari:


a. Penambahan Langsung
b. Terbawa dari Bahan Baku Pangan, bahan penolong
dan/atau BTP (BTP ikutan)

13/06/2021 BPOM 27 Sept2016 10


bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
Pengaturan Batas Maksimal
a. Penambahan Langsung
b. Terbawa dari Bahan Baku Harus Mengikuti Batas
Pangan, bahan penolong Maksimal di Produk
dan/atau BTP (BTP ikutan) Akhirnya

Selain itu untuk BTP Ikutan juta terdapat


aturan/ketentuan dalam penerapannya

11
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
Contoh:
Pengaturan Jenis BTP Pengawet Pada Beberapa Kategori Pangan
Lampiran II PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan
•NAMA JENIS BTP PENGAWET

BATAS MAKSIMAL
•KATEGORI PANGAN PENGGUNAAN
1
bigindonesia.idSumber:
bigindonesia.id BIG tentang
PerBPOM No. 11 Tahun 2019 Indonesia Official
Bahan Tambahan Pangan 2
Contoh Pengaturan Jenis BTP Pemanis Pada Kategori Pangan
Lampiran II PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan
• NAMA JENIS BTP PEMANIS

BATAS MAKSIMAL
•KATEGORI PANGAN PENGGUNAAN
1
bigindonesia.idSumber:
bigindonesia.id BIG tentang
PerBPOM No. 11 Tahun 2019 Indonesia Official
Bahan Tambahan Pangan 3
Contoh Pengaturan Jenis BTP Pewarna Alami pd Kategori Pangan
Lampiran II PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan
• NAMA JENIS BTP PEWARNA

BATAS MAKSIMAL
•KATEGORI PANGAN PENGGUNAAN
1
bigindonesia.idSumber:
bigindonesia.id BIG tentang
PerBPOM No. 11 Tahun 2019 Indonesia Official
Bahan Tambahan Pangan 4
Contoh 2:
Pengaturan Jenis BTP Pewarna Sintetik Pada Beberapa Kategori Pangan

Lampiran II PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan


•NAMA JENIS BTP PEWARNA

BATAS MAKSIMAL
•KATEGORI PANGAN PENGGUNAAN
1
bigindonesia.idSumber:
bigindonesia.id BIG tentang
PerBPOM No. 11 Tahun 2019 Indonesia Official
Bahan Tambahan Pangan 5
PENAKARAN BTP DALAM
UKURAN SENDOK TAKAR

Konversi ukuran sendok takar untuk Menakar BTP

Bobot BTP dalam Ukuran Sendok Takar


No Golongan BTP
Sendok Takar

1 Pengawet 1,25 g
2 Pewarna 1,25 g

Tabel ini hanya berlaku untuk jenis BTP yang berbentuk bubuk (serbuk,
butiran, granul, kristal)

16
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
Sendok
takar

Sendok takar Peres

VIDEO

17
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Pai isi susu
(Kategori Pangan 07.2.1 Keik, Kukis dan Pai (Isi Buah atau Custard, Vla))

• Contoh pengawet yang diizinkan adalah


Natrium Sorbat (INS. 201)
• Batas maksimal yang diizinkan 1000
mg/kg (sebagai asam sorbat)*. Akan
digunakan dalam 5 kg adonan sehingga
perhitungannya:

• 1 sendok takar = 1,25 gram = 1250 mg


• = (1000/1250) x (5 kg)
• = 4 sendok takar peres

Sehingga natrium sorbat yang


ditambahkan pada 5 kg adonan
maksimal 4 sendok takar peres
* PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan

18
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Dendeng Daging (Kategori Pangan 08.3.2 Daging, Daging Unggas dan
Daging Hewan Buruan, yang Dihaluskan, dan Diolah dengan Perlakuan Panas )

• Contoh pewarna yang diizinkan adalah


Ponceau 4R CI. No. 16255 (INS. 124)
• Batas maksimum yang diizinkan 30
mg/kg*. Akan digunakan dalam 50 kg
dendeng sehingga perhitungannya:

• 1 sendok takar = 1,25 gram = 1250 mg


= (500/1250) x (50 kg)
= 1.2 sendok takar peres dibulatkan ke
bawah menjadi 1 sendok takar peres

Sehingga Ponceau 4R yang


ditambahkan pada 50 kg dendeng
maksimal 1 sendok takar peres
* PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan

19
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Sambal Terasi (Kategori Pangan 12.6.2 Saus Non-Emulsi (Misalnya Saus
Tomat, Saus Keju, Saus Krim,Gravi Coklat)

• Contoh pengawet yang diizinkan


adalah Natrium Sorbat (INS. 201)

• Batas maksimal yang diizinkan 1000


mg/kg (Dihitung terhadap asam sorbat). Akan
digunakan dalam 10 kg adonan
sehingga perhitungannya
• 1 sendok takar = 1,25 gram = 1250 mg
• = (1000/1250) x (10 kg)
• = 8 sendok takar peres

Sehingga natrium sorbat yang


ditambahkan pada 10 kg adonan
maksimal 8 sendok takar peres
* PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan

20
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Bakso daging (Kategori Pangan 08.3.2 Daging, Daging Unggas dan Daging
Hewan Buruan, yang Dihaluskan, dan Diolah dengan Perlakuan Panas )

• Contoh pengawet yang diizinkan adalah


Natrium Sorbat (INS. 201)
• Batas maksimum yang diizinkan 1000
mg/kg (sebagai asam sorbat)*. Akan
digunakan dalam 5 kg adonan sehingga
perhitungannya:

• 1 sendok takar = 1,25 gram = 1250 mg


• = (1000/1250) x (5 kg)
• = 4 sendok takar peres

Sehingga natrium sorbat yang


ditambahkan pada 5 kg adonan
maksimal 4 sendok takar peres
* PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan

21
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Naget Ayam (Kategori Pangan 08.3.3 Daging, Daging Unggas dan Daging
Hewan Buruan yang Dihaluskan, Diolah dan Dibekukan)

• Contoh pewarna yang diizinkan adalah


Kurkumin CI. No. 7530 (INS. 100(i))
• Batas maksimum yang diizinkan 500
mg/kg*. Akan digunakan dalam 5 kg
adonan sehingga perhitungannya:

• 1 sendok takar = 1,25 gram = 1250 mg


• = (500/1250) x (5 kg)
• = 2 sendok takar peres

Sehingga Kurkumin yang ditambahkan


pada 5 kg adonan maksimal 2 sendok
takar peres

* PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan

22
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Minuman Yogurt Berperisa (Kategori Pangan 01.1.2 Minuman Berbasis
Susu yang Berperisa dan atau Difermentasi (Contohnya Susu Cokelat, Eggnog, Minuman Yogurt,
Minuman Berbasis Whey)

• Contoh pengawet yang diizinkan adalah


Natrium Propionat (INS. 281)*
• Batas maksimum yang diizinkan 2500
mg/kg*. Akan digunakan dalam 5 liter
larutan sehingga perhitungannya:

• 1 sendok takar = 1,25 gram = 1250 mg


• = (2500/1250) x (5 liter)
• = 10 sendok takar peres

Sehingga natrium propionat yang


ditambahkan pada 5 liter larutan
maksimal 10 sendok takar peres

* PerBPOM No. 11 Tahun 2019 tentang Bahan Tambahan Pangan

23
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Minuman Rasa Susu Berperisa Buah (Kategori Pangan
14.1.4 Minuman Berbasis Air Berperisa, dan Particulated Drinks)

• Contoh pewarna yang diizinkan adalah


Kuning FCF CI. No. 15985 (INS. 110)

• Batas maksimum yang diizinkan 70


mg/kg (dihitung terhadap produk siap
konsumsi)*. Akan digunakan dalam 20
liter larutan sehingga perhitungannya
• 1 sendok takar = 1,25 gram = 1250 mg
• = (70/1250) x (20 kg)
• = 1,12 sendok takar peres dibulatkan
ke bawah menjadi 1 sendok takar
peres

Sehingga Kuning FCF yang


ditambahkan pada 20 kg adonan
maksimal 1 sendok takar peres
24
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
PERHITUNGAN PENGGUNAAN BTP
Contoh Produk Sirup Buah Markisa (Kategori Pangan 14.1.4.3 Konsentrat
(Cair atau Padat) Untuk Minuman Berbasis Air Berperisa)

• Contoh pengawet yang diizinkan adalah


Natrium Benzoat (INS. 211)
• Batas maksimum yang diizinkan 900
mg/kg (sebagai asam benzoat)*. Akan
digunakan dalam 10 kg larutan sirup
sehingga perhitungannya:

• 1 sendok takar = 1,25 gram = 1250 mg


• = (900/1250) x (10 kg)
• = 7.2 sendok takar peres dibulatkan ke
bawah menjadi 7 sendok takar peres

Sehingga natrium benzoat yang


ditambahkan pada 10 kg larutan
maksimal 7 sendok takar peres
25
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
BTP Ikutan (Carry
over)
Adalah BTP yang berasal dari bahan baku baik yang dicampurkan
maupun yang dikemas secara terpisah tetapi masih merupakan satu
kesatuan produk
Naget Ayam
Komposisi:
Daging ayam, Tepung Batter, Tepung
roti (mengandung pewarna
Kuning FCF CI. 15985), Tepung
Terigu, Air, Garam, Gula, Bumbu,
Penguat Rasa Mononatrium
Glutamat, Pengemulsi Fosfat

• Tidak ditambahkan langsung


Kriteria • Terbawa dari Bahan Baku, BTP
atau dari Perisa
BTPIkutan • Tidak berfungsi secara tekonolgi
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
KETENTUAN RASIO 1
Jika BTP digunakan secara campuran dan berasal dari golongan yang sama, penjumlahan hasil
bagi masing-masing BTP dengan batas maksimal penggunaannya tidak boleh lebih dari 1 (satu)

Contoh Perhitungan Rasio 1: BTP Batas Penggunaan Rasio


Maksimal pada produk
Produk Keripik Singkong (Kategori (mg/kg) (mg/kg)
pangan 15.1)
Karmin 200 X x/200
Komposisi:
Singkong, Garam, Air, Bumbu, Gula,
Pewarna Alami Karmin, Pewarna Sintetik Kuning FCF 100 y y/100
Kuning FCF CI. No. 15985
(x/200) +
(y/100) ≤
1
KETENTUAN:
▪ Rasio (hasil bagi) masing-masing jenis BTP
tidak boleh lebih dari satu (>1)
▪ Perhitungan rasio tidak berlaku untuk jenis
BTP yang memiliki batas maksimal CPPB
27
bigindonesia.id bigindonesia.id atau “secukupnya”.
BIG Indonesia Official
Sumber:
KETENTUAN PENGGUNAAN PERISA
1. Per BPOM No. 13 Tahun 2020 tentang Bahan Tambahan Pangan Perisa
2. Per BPOM No. 11 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Per BPOM No. 13 Tahun 2020 tentang Bahan
Tambahan Pangan Perisa
3. Keputusan Ka BPOM RI No. HK.02.01.1.2.04.21.187 Tahun 2021 tentang Perubahan Bahan Tambahan
Pangan Yang Diizinkan Sebagai Ajudan Perisa, Perubahan Senyawa Perisa Yang Diizinkan Digunakan Dalam
Bahan Tambahan Pangan Perisa, Dan Perubahan Sumber Bahan Baku Aromatik Alami Dan/Atau Sumber
Preparat Perisa

1. . Senyawa Perisa → senyawa kimia tertentu yang


mempunyai sifat flavour
Senyawa perisa alami → diperoleh melalui proses
fisik, mikrobiologis atau enzimatis dari bahan
tumbuhan atau hewan.
Senyawa Perisa Identik Alami → diperoleh secara
sintesis atau diisolasi melalui proses kimia dari bahan
baku aromatik alami dan secara kimia identik dengan ✓ Lebih dari 2000 senyawa perisa
senyawa yang ada dalam produk alami. ✓ Batas maksimal CPPB kecuali jika berfungsi
Senyawa Perisa Artifisial → senyawa perisa yang sebagai pelarut pengekstraksi.
disintesis secara kimia yang belum teridentifikasi ✓ Diluar yang telah ditetapkan, Izin khusus
dalam produk alami

2. Bahan Baku Aromatik Alami: bahan baku yang berasal dari tumbuhan
atau hewan yang cocok digunakan dalam penyiapan
/pembuatan/pengolahanperisa alami. Dibatasi
Senyawa
3. Preparat perisa: Dari bahan pangan tumbuhan maupun hewan yang Bioaktif
diperoleh secara langsung atau setelah melalui proses yang diberi dan Daftar
perlakuan fisik, mikrobiologis dan enzimatis untuk mengahasilkan Sumbernya
bigindonesia.id flavour.
bigindonesia.id BIG Indonesia Official
Sumber Bahan Baku
Aromatik/Preparat Perisa
a. Sumber Bahan Baku Aromatik Alami
• dan/atau sumber Preparat berasal dari
hewan, tanaman, alga, dan/atau mikroba.
• b. Hewan, tanaman, alga, dan/atau mikroba
yang tertuang dalam Peraturan terkait
kategori Pangan sesuai dapat digunakan
sebagai sumber Bahan Baku Aromatik
Alami dan/atau sumber Preparat Perisa
dengan Batas Maksimal CPPB.
c. Sumber Bahan Baku Aromatik Alami
Contoh: Abies alba Mill, Myrocarpus
dan/atau sumber Preparat Perisa selain frondosus
yang tertuang dalam kategori pangan juga
tertuang dalam Lampiran PerBPOM dan SK
*SK Ka BPOM mencakup tambahan
Kepala BPOM* → Terdapat lebih dari 300 lampiran daftar ajudan perisa, senyawa
sumber bahan baku aromatik perisa, dan sumber bahan baku
alami/preparat perisa diluar yang diatur aromatik/preparat perisa
dalam kategori pangan
29
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
JENIS PERISA (Lanjutan)

4. Perisa Asap
Diperoleh dari kayu keras termasuk serbuk ❖ senyawa penanda benzo[a]piren.
gergaji, tempurung dan tanaman berkayu ❖ benzo[a]piren=0.03 mcg/kg
melalui proses pembakaran terkontrol dalam produk pangan
/destilasi kering/perlakuan dengan uap ❖ Kecuali produk pangannya diatur
yang panas kondensasi fraksinasi dalam Peraturan Cemaran
flavour

5. Perisa Hasil Proses Panas ❖ senyawa penanda 3-


monochloropropane-1,2-diol (3-
Diperoleh dari bahan atau campuran bahan MCPD).
pangan, atau yang secara alami terdapat ❖ Batas maksimal 3-
dalam pangan atau diijinkan digunakan monochloropropane-1,2-diol
dalam pembuatan perisa hasil proses panas mengikuti ketentuan Batas
Maksimum Cemaran.

bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official


PENGELOMPOKKAN PERISA

Kelompok: Untuk Tujuan pelabelan dikelompokkan menjadi:

a Perisa alami; Perisa Alami


b. Perisa identik alami;
Perisa Sintetik
c. Perisa artifisial.

Perisa alami Terdiri dari satu atau lebih senyawa perisa alami, bahan baku aromatik
alami, preparat perisa dan/atau perisa asap serta tidak boleh mengandung
senyawa perisa identik alami dan senyawa perisa artifisial.
Perisa Terdiri dari satu atau lebih senyawa perisa identik alami dan dapat
identik alami mengandung senyawa perisa alami, bahan baku aromatik alami, preparat
perisa dan/atau perisa asap serta tidak boleh mengandung senyawa perisa
artifisial.
Perisa Dapat terdiri dari satu atau lebih senyawa perisa artifisial.
artifisial
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
BTP
Spesifikasi sesuai bahan
penyusun CAMPURAN mencantumkan nama
golongan BTP yang
mempunyai fungsi utama

Spesifikasi sesuai KMI atau mencantumkan takaran


persyaratan lain (SNI, penggunaan dalam produk
JECFA) pangan

Memenuhi mencantumkan tulisan


persyaratan “Bahan Tambahan Pangan
Cemaran Campuran” pada label

BTP Campuran
dilarang menggunakan
pewarna dibuktikan BTP Campuran Pemanis campuran: Senyawa nitrat,
dengan analisis dan/atau Glikosida steviol, Senyawa nitrit, dan
kualitatif hanya dalam bentuk table Senyawa sulfit
top

bigindonesia.id bigindonesia.id
* Perka BIGtentang
BPOM No. 8 Tahun 2016 Indonesia OfficialBahan Tambahan Pangan Campuran → PROSES REVISI
Persyaratan
Bahan yang Dilarang Digunakan sebagai BTP
☺ Asam borat dan senyawanya (Boric acid) ☺Sinamil antranilat (Cinamyl
→boraks anthranilate)
☺Asam Salisilat dan garamnya ☺ Dihirosafrol
(Salicylic acid and its salt) (Dihydrosafrole)
☺ Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, ☺ Biji tonka (Tonka bean)
DEPC) ☺ Minyak kalamus (Calamus
☺ Dulsin (Dulcin) oil)
☺ Kalium klorat (Potassium chlorate) ☺ Minyak tansi (Tansi oil)
☺ Kloramfenikol (Chloramphenicol) ☺ Minyak sasafras (Sasafras
→ Salah satu antibiotik oil)
☺ Minyak nabati yang dibrominasi
(Brominated vegetable oils)
☺ Nitrofurazon (Nitrofurazone)
☺ Formalin
☺ Kalium Bromat (Potassium bromate)
☺ Dulkamara (Dulcamara)
☺ Kokain (Cocaine)

X
☺ Nitrobenzen (Nitrobenzene)
33
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
CONTOH BAHAN BERBAHAYA DAN
PENYALAHGUNAANNYA DALAM PANGAN
OLAHAN
RHODAMIN B
• KERUPUK MERAH (SOTO PADANG, ASINANSAYUR)
• KUE MANGKOK (MERK IJ, SB, SM DLL)
• PACAR CINA, MUTIARA
• CANTIK MANIS, ARUM MANIS

• TAHU (PUTIH, KUNING, TAHU ISI, TAHU SEGITIGA DLL)

FORMALIN • MI KUNING, MI BASAH (MPEK-MPEK, ASINAN)


• BAKSO
• DLL

• BAKSO, KETUPAT, LONTONG, MIE,

BORAKS • ONGOL-ONGOL, LUPIS


• KERUPUK
• DLL

METHANIL • KERUPUK KUNING


• TAHU KUNING

YELLOW • KUE LAPIS OREN


• DLL

bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official


AYO CEK BTP BERBASIS ANROID DAN WEB

DOWNLOAD •JENIS PENCARIAN


✓ JENIS BTP
✓ GOLONGAN BTP
✓ KATEGORI PANGAN
✓ INS
✓ JENIS PANGAN (NEW)

•FITUR APLIKASI
✓ KAMUS ISTILAH
✓ PERHITUNGAN RASIO 1)

Aplikasi online untuk mempermudah


Ayo Cek BTP Berbasis Web dan mempercepat pengawas,
produsen, dan konsumen dalam
membaca peraturan tentang Bahan
Tambahan Pangan.

35
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official
TERIMA KASIH
Gedung F Timur Lantai 3, Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta
Telp. 021-42875584, Fax. 021-42875780

DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHAN


standarpangan.pom.go.id standarpangan@pom.go.id

Telp: (+6221) 42875584 @standarpanganbpom

Fax: (+6221) 42875780 Standar Pangan Bpom

bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official


Fasilitator
Dwi Andayani – 081221309840
Ratni Ernita – 0818653362
Kho Eka – 08561752848
Zulham – 085375211344
Rani – 085860933329

Kantor BIG Indonesia FoundationGedung Kinanti (depan Hollywings)Ruang Kinanti 20 lantai 2Jl.
Epicentrum Tengah No.2, RT.2/RW.5, Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12940https://maps.app.goo.gl/LpHUH34BBPiPjbdY8
bigindonesia.id bigindonesia.id BIG Indonesia Official

Anda mungkin juga menyukai