Anda di halaman 1dari 14

VIII.

SISTEM REAKTOR ALIR

Di dalam sistem yang beroperasi secara kontinyu, umpan maupun produk

mengalir secara terus menerus. Umumnya kecepatan pemasukan sama dengan

kecepatan pengeluaran, sehingga jumlah fluida dalam reaktor tetap. Dengan

demikian memungkinkan reaktor bekerja pada suatu keadaan dimana operasi

keseluruhan dalam sistem berada pada keadaan stationer atau steady-state.

G, massa/waktu G,

Fi, mol/waktu Fi,

υi, vol/waktu υi

Ci, mol/vol, xi Ci,xi

Reaktor alir dikelompokkan :


A.
Reaktor Alir Pipa, RAP-Plug Flow Reactor , PFR

Reaktor Alir Pipa berbentuk pipa (silinder) banyak dipakai dalam industri

untuk zat pereaksi fase gas dengan kapasitas produk yang besar. Jika RAP diisi

dengan katalisator disebut Fixed Bed Reactor atau Packed Bed Reactor.
Reaktan dimasukkan secara kontinyu dan mengalir sepanjang reaktor dan

selalu bekerja steady-state, kecuali pada saat mulai dan akhir operasi.

Pada pengoperasiannya sebuah RAP dibuat beberapa anggapan:


1.
Zat pereaksi mengalir di dalam pipa dengan distribusi kecepatan datar,

maka RAP disebut Plug Flow Reactor.


2.
Kecepatan aliran ke arah radial berlangsung sangat cepat, sehingga pada

setiap penampang reaktor, suhu, tekanan dan komposisi campuran selalu

uniform. Perbedaan suhu, tekanan dan komposisi campuran hanya terjadi

sepanjang reaktor.
3.
Setiap partikel reaktan di dalam reaktor mempunyai waktu tinggal yang

sama.
4.
Reaksi berangsung pada tekanan konstan untuk fase gas dan bila ada

perubahan mol. Reaksi berangsung pada tekanan dan volume konstan

untuk reaksi fase cair.


Pada kenyataannya ada penyimpangan dari asumsi di atas, sehingga volume

reaktor terhitung lebih kecil dari volume sesungguhnya yang diperlukan.

Konversi terhitung lebih besar dari konversi sesungguhnya. Penyimpangan

tersebut disebabkan:
1.
Sesungguhnya selalu terjadi perbedaan kecepatan disepanjang jari-jari

reaktor,sehingga waktu tinggal setiap partikel di dalam reaktor berbeda.

Fluida pada dinding reaktor akan tinggal lebih lama dari pada di tengah

reaktor, sehingga disebut stagnant region.


2.
Sesungguhnya selalu terjadi gradient suhu sepanjang penampang.
3.
RAP beroperasi tanpa pengaduk. Jika reaktan mengalir secara turbulen

dan perbandingan panjang dan diameter (L/D) besar, maka

penyimpangan relatif kecil.

Persamaan Perancangan:

Umumnya konversi bertambah dengan waktu kontak dalam reaktor.

Untuk sistem reaktor ini konnversi selalu bertambah dengan pertambahan

volume reaktor, x= f(V).

Ditinjau elemen volume:


∆Z
FA, CA, xA
FA0, CA0, xA0 , xAA,xA
A A +dFA,
F F F
xA+dxA
`
z z+∆z
Neraca Massa:

Laju aliran zat Laju aliran zat Laju berkurangnya Laju


Qqqqqq=
pereaksi secara = pereaksi secara + + zat pereaksi +
yang + + akumulasi zat
kontinyu ke dalam kontinyu ke luar bereaksi dalam pereaksi di
reaktor reaktor reaktor atau dalam reaktor
bertambahnya produk
FA = (FA+dFA) + (-rA)dV +0

FA=FA0 (1-xA)

dFA=-FA0 dxA

FA=FA- FA0dxA + (-rA)dV

Persamaan design RAP:


dx A
FA 0 =(−r A )
dV
V xA
dx
∫ dV =F A 0∫ −r A
0 0 ( A )
xA
dx A
V =F A 0 ∫
0 (−r A )
Soal 1.

Reaksi dalam fase cair A + B → C + D dilakukan dalam reaktor alir pipa

secara isotermal. Reaksi bertingkat satu terhadap A dan bertingkat satu terhadap

B dengan k = 5 L/(gmol.menit) pada suhu 50oC. Umpan masuk reaktor dengan

konsentrasi A dan B masing-masing 0,12 gmol/L dan kecepatan pemasukan A

adalah 0,06 gmol/menit. Reaktor yang digunakan mempunyai panjang 80 cm

dan diameter dalam 10 cm. Hitunglah konversi A dan B saat keluar reaktor dan

komposisi larutan keluar reaktor.

Penyelesaian:
80cm
1 10cm
A,B A,B,C,D

Persamaan reaksi:
A + B → C +D
Persamaan stoichiometri: CA= CA0 (1-xA)
CB= CB0- CA0xA=CA0 (1-xA)
CC=CD=CA0xA
Persamaan kinetika: (-rA) =k CA CB

Persamaan design:
xA xA
dx A dx A
V =F A 0 ∫ =F A 0 ∫
0 (−r A ) 0
k .C A C B

π
V = D2 L=6280 cc =6 , 28 L
4
(-rA) =k CA CB= 5CA0 (1-xA).CA0 (1-xA)= 5.(0,12)2 (1-xA)2= 0,072 (1-xA)2
xA xA
dx A 0 ,06 dx A
V =F A 0 ∫ = ∫
0 0 , 072 ( 1−x A ) 2 0 ,072 0 ( 1−x A )2
xA
0 , 06 d (1−x A )
V =− ∫
0 , 072 0 ( 1−x )2
A

( 6 ,28 )( 0 , 072 ) 1 xA 1
( 0, 06 )
=|
( )
| =
1−x A 0 1−x A
−1

xA=0,8828=88,28%

Komposisi larutan keluar reaktor:

CA= CA0 (1-xA)=


0,12 (1-0,8828) = 0,01401 L/gmol

CB= CB0- CA0xA =CA0 (1-xA)=


0,01401 L/gmol

CC=CD=CA0xA=
0,12 (0,8828) = 0,10859 L/gmol
Soal 2.

Reaksi A B dijalankan dalam sebuah RAP secara isotermal pada

suhu 1000 oR dan tekanan 3 atm. Gas yang masuk ke dalam reaktor terdiri dari

30% mol A dan 70% mol inert dengan kecepatan pemasukkan 50 lbmol/jam.

Dari hasil penelitian diketahui persamaan laju reaksi (-rA)= 0,2 NA

lbmol/(menit.cuft). Hitung volume reaktor yang diperlukan supaya konversi A

pada waktu keluar reaktor 90%.


Persamaan reaksi:
A B
Persamaan kinetika:
(-rA)= 0,2 NA lbmol/(menit.cuft).
Persamaan design:
xA
dx A
V =F A 0 ∫
0 (−r A )
Gas A masuk reaktor: FA0= 0,3(50)=15 lbmol/jam
Gas Inert masuk reaktor : FI0=FI= 0,7(50)=35 lbmol/jam
xA
dx A
V =F A 0 ∫
0 (−r A )
xA
dx A
V =15 ∫
0 ( 0,2 ) ( 60 ) N A
x
15
A
dx A
V= ∫
( 0,2 ) 60 0 N A 0 ( 1−x A )

xA
15 dx A
V= ∫
( 0,2 ) 60 0 15 ( 1−x A )

1 1
V= ln =−−−
12 1−x A
B.
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk, RATB

Sebuah reaktor alir bentuk tangki berpengaduk yaitu sebuah reaktor yang

dilengkapi dengan pengaduk, dengan pengadukan yang sempurna sehingga

komposisi yang keluar reaktor selalu sama dengan komposisi di dalam

reaktor jika keadaan stedi telah tercapai.

Neraca massa padasebuah reaktor alir bentuk tangki berpengaduk:


Neraca Massa:

Laju aliran zat Laju aliran zat Laju berkurangnya Laju akumulasi
Qqqqqqqqqq=
pereaksi secara = pereaksi secara + zat +
pereaksi yang + zat +
pereaksi di
kontinyu ke dalam kontinyu ke luar bereaksi dalam dalam reaktor
reaktor reaktor reaktor

1.
Reaksi fase cair, dengan laju aliran umpan Fv dan konsentrasi CA0 sedang

konsentrasiyang keluar CA1

FvCA0=Fv CA+(-rA)V + 0

V C −C A C A 0 x A
=τ= A 0 = =waktu .tinggal
Fv (−r A ) (−r A )

2.
Reaksi fase gas, dengan laju aliran umpan FA0 dan konversi xA:
FA0 = FA0 (1-xA)+(-rA)V + 0

V V xA τ
= = =
F A FV C A 0 (−r A ) C A 0

Hubungan volume reaktor, konversi dan waktu tinggal dapat digambarkan sbb:

1

rA

V τ
Luas= =
F A0 C A0

xA
V x
=F Ao A
F A0 (−r A )
RATB:
xA
dx A
V =F A 0 ∫
RAP: 0 (−r A )

1 VC A 0
− Luas=τ=
rA F A0

CA CA0
Soal 1:
Reaksi dapat balik dengan konstante laju reaksi kekanan dan kekiri masing-
masing k1 dan k2, dijalankan dalam sebuah reaktor alir tangki berpengaduk
menurut persamaan reaksi:
k1
Persamaan reaksi: 2A D + E
k2
Larutan dialirkan ke dalam reactor dengan kecepatan 100 cuft/j dengan
konsentrasi A dalam umpan = 1,5 lbmol/cuft, sedang konsentrasi D dan E dalam
umpan = 0. Konstante keseimbangan pada suhu reaksi =16. Volume larutan
dalam reactor adalah 62,7cuft. Setelah steady-state tercapai dan larutan
dianalisis diperoleh konversi A dalam larutan yang keluar reactor sebesar 80%
dari konversi keseimbangan. Hitung nilai konstante laju reaksi k1 dan k2
Penyelesaian:
k1
Persamaan reaksi: 2A D + E
k2
Persamaan kinetika: (-rA)= k1 CA2 -k2 CD CE
CE CD
(
=k 1 C 2A −
K )
Persamaan stoikhiometri: CA= CA0(1-xA)
CD=CE= 1/2 CA0xA
V C A 0 −C A C A 0 x A
=τ= =
Fv (−r A ) (−r A )
Persamaan design:
Pada keadaan keseimbangan rnetto : 0
CD CE k1
K=
[ ] 2
CA kes
=
k2
=16

K=
( 12 C A 0 x Ae ) =
x 2Ae
=16
2
C 2A 0 ( 1−x Ae ) 4 ( 1−x Ae )2

 xAe = .... (dapat dihitung dari persamaan di atas)


 xA= 0,8 xAe
 CA= CA0(1-xA) =....
 CD= CE = ½ CA0xA=....
C A 0 −C A
k 1=
V C C


( )(
Fv
C 2A − D E
K )
k1
k2=
 K

Soal 2:

Hidrolisa metal asetat menggunakan katalisator HCl berlangsung menurut


reaksi :CH3COOCH3 + H2O CH3COOH + CH3OH

Reaksi ini mengikuti reaksi orde dua dan dapat balik, dengan kontante laju
reaksi ke kanan dan ke kiri masing-masing 1.482 x 10-4 dan 6,77 x 10-4
L/(gmol.menit) pada suhu 25oC. Konsentrasi asam metal asetat dan air masing-
masing 1,15 dan 48 gmol/L. Kecepatan aliran umpan masuk reaktor adalah 2
L/menit
a. Hitung volume yang diperlukan untuk keperluan hidrolisa ini
jika diinginkan supaya konversi metilasetat 30% pada waktu
keluar reaktor jika keadaan stedi telah tercapai
b. Hitung konversi keseimbangan pada suhu 25oC.

Penyelesaian:
Persamaan reaksi: CH3COOCH3 + H2O CH3COOH + CH3OH
A + B D + E
Konsentrasi awalA dan B masing-masing 1,15 dan 48 gmol/L sehingga
limiting reaktan adalah senyawa A
Persamaan stoikhiometri: CA= CA0(1-xA)
CB= CB0-CA0xA
CD=CE=CA0xA
Persamaan kinetika: (-rA) = k1 CACB - k2 CD CE
V C −C A C A 0 x A
=τ= A 0 =
Fv (−r A ) (−r A )
Persamaan design:
a. Volume reaktor V=
F v ( C A 0 −C A ) Fv C A0 x A
V= =
( −r A ) ( −r A )
Hitung komposisi pada xA= 0,3 dan CA0=1,15gmol/L
CA= CA0(1-xA)=1,15(1-0,3)
CB= CB0-CA0xA=
CD=CE=CA0xA=
Hitung: (-rA)= k1 CACB -k2 CD CE =
F v ( C A 0 −C A ) F v C A 0 x A
V= =
Hitung: ( −r A ) ( −r A )
b. xe= ?
Pada keadaan keseimbangan rnetto= 0 sehingga:
CD CE k1
K=
[ ]
CA CB kes
=
k2
Hitung xe dengan persamaan di atas dengan nilai :
k1= 1.482 x 10-4L/(gmol.min)
k2= 6,77 x 10-4 L/(gmol.min)
CA= CA0(1-xAe)
CB= CB0-CA0xAe
CD=CE=CA0xAe

Anda mungkin juga menyukai