MANAJEMEN PENDIDIKAN
SEMESTER GASAL 2019/2020
DI SMP LABORATURIUM UNIVERSITAS NEGERI MALANG
LAPORAN
OLEH
NOVLIA PRADHITA AMA SARI
NIM 160131600506
Pembimbing,
i
Laporan KPL Manajemen Pendidikan Jurusan Administrasi Pendidikan Semester
Gasal 2019/2020 oleh Novlia Pradhita Ama Sari ini telah dipertahankan di depan
penguji pada Tanggal 15 November 2019.
Penguji,
Pamong, Pembimbing,
Mengesahkan
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
serta hidayah-Nya, sehingga praktikan dapat menyelesaikan Kajian Praktik
Lapangan II (KPL II) Manajemen Pendidikan Semester Gasal Tahun 2019/ 2020
di SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang dengan baik, lancar, dan
hikmat. Tak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi besar
Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan yang lurus dan menuntun pada
jalan yang benar
Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban atas KPL II yang telah
dilaksanakan oleh praktikan. Dari laporan ini, dapat diketahui apa saja yang telah
diperoleh oleh praktikan selama KPL II dilaksanakan di SMP Laboratorium
Universitas Negeri Malang. Praktikan melaksanakan KPL II sesuai dengan
laporan yang tertuang dalam pengalaman langsung dan tidak langsung.
Pelaksanaan KPL II mulai Tanggal 9 September 2019 hingga 21 Oktober 2019.
Sebelum pelaksanaan KPL II, praktikan telah lebih dahulu melaksanakan kegiatan
KPL I yang dilaksanakan mulai Tanggal 29 Juli 2019 hingga 5 Agustus di
Kampus Universitas Negeri Malang selama satu minggu. Pelaksanaan KPL I
praktikan dan mahasiswa Jurusan Administrasi Pendidikan di beri pembekalan
berupa penyampaian materi untuk bekal dalam melakukan KPL II di sekolah
Pelaksanaan KPL II ini tentunya mendapatkan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karenanya, praktikan ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. I Wayan Dasna, M.Si., M.Ed., Ph.D. selaku Ketua Lembaga
Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) yang telah
menempatkan kami di sekolah pada KPL 2.
2. Ibu Dr. Mustiningsih, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Administrasi
Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang yang
telah memberi kesempatan untuk melaksanakan KPL Manajemen
Pendidikan.
3. Bapak Ahmad Nurabadi S.Pd., M.Pd. selaku Koordinator KPL & Pemateri
KPL I Manajemen Pendidikan yang telah menyetujui dan
mengkoordinasikan kegiatan KPL di SMP Laboratorium UM sehingga
iii
dapat berjalan dengan lancar. Dan sekaligus telah memberikan bimbingan,
pengarahan, penguatan, dan motivasi kepada praktikan.
4. Ibu Dra. Djum Djum Noor Benty, M.Pd. selaku dosen pembimbing KPL II
yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi kepada
praktikan sehingga kegiatan KPL II dan penulisan laporan dapat
terselesaikan dengan lancar.
5. Ibu Dra. Yayuk Prihatnawati, M.Pd. selaku Kepala SMP Laboratorium
UM yang telah memberikan izin, dukungan, dan bantuan kepada praktikan
selama melaksanakan kegiatan KPL Manajemen Pendidikan.
6. Bapak Tamyis Suliantoro, S.Pd. selaku Guru Pamong di SMP
Laboratorium UM yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan
selama kegiatan KPL.
7. Bapak/Ibu Guru dan TAS (Tenaga Administrasi Sekolah) di SMP
Laboratorium UM yang telah menerima praktikan dengan baik serta
dengan kesungguhannya telah membantu praktikan selama kegiatan KPL
berlangsung.
8. Seluruh rekan-rekan KPL di SMP Laboratorium UM yang telah membantu
dan bekerjasama dengan baik dalam pelaksanaan KPL.
Praktikan menyadari bahwa laporan KPL Manajemen Pendidikan ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya,
praktikan mengharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai bahan
masukan bagi praktikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
praktikan selanjutnya.
Praktikan
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGATAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................v
DAFTAR TABEL...............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................1
B. Tujuan........................................................................................3
C. Manfaat......................................................................................3
D. Bentuk kegiatan.........................................................................5
E. Sasaran/Objek............................................................................5
F. Bidang Garapan yang Direncanakan.........................................6
G. Jadwal Kegiatan........................................................................7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Bidang Manajemen Pendidikan
1. Manajemen Sarana dan Prasarana......................................11
2. Manajemen Perkantoran.....................................................12
3. Manajemen Layanan Khusus..............................................15
4. Manajemen Peserta Didik...................................................16
5. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran..........................22
B. Bidang Supervisi Pendidikan
1. Supervisi dengan Teknik Kunjungan Kelas........................25
2. Supervisi dengan Teknik Rapat Guru.................................26
BAB III PENGALAMAN YANG DIPEROLEH
A. Bidang Manajemen Pendidikan
1. Manajemen Sarana dan Prasarana......................................31
2. Manajemen Perkantoran.....................................................32
3. Manajemen Layanan Khusus..............................................34
v
4. Manajemen Peserta Didik...................................................35
5. Manajemen Kurikulum.......................................................38
B. Bidang Supervisi Pendidikan
1. Supervisi dengan Teknik Kunjungan Kelas........................40
2. Supervisi dengan Teknik Rapat Guru..................................42
C. Pengalaman Yang Tidak Direncanakan.....................................44
BAB IV ANALISIS
A. Bidang Manajemen Pendidikan
1. Manajemen Sarana dan Prasarana.........................................57
2. Manajemen Perkantoran........................................................61
3. Manajemen Layanan Khusus.................................................64
4. Manajemen Peserta Didik.....................................................68
B. Supervisi Pendidikan
1. Supervisi dengan Teknik Kunjungan Kelas...........................72
2. Supervisi dengan Teknik Rapat Guru....................................74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................77
B. Saran..........................................................................................79
DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................81
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................83
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
pemerintah mulai dari pendidikan formal, informal, dan non formal maupun
beberapa program, yaitu salah satunya KPL (Kajian Praktik Lapangan) yang
bidang yang ada di sekolah-sekolah yang telah bekerja sama dengan perguruan
tinggi.
1
2
Kota Malang, yang berada dalam Kompleks Universitas Negeri Malang. Pada
pelaksanaan KPL akan dilakukan oleh mahasiswa yang akan membantu kegiatan
dan tugas sesuai dengan jurusan Administrasi Pendidikan yang berkaitan dengan
supervisi pendidikan dan delapan bidang dalam manajemen pendidikan, yaitu (1)
(4) manajemen sarana dan prasarana, (5) manajemen hubungan masyarakat, (6)
September sampai Oktober. KPL yang dilakukan disekolah oleh Mahasiswa akan
yang dihadapi, yaitu belum ada Standar Operasional Prosedur (SOP), mencatat
surat masuk dan surat keluar, dan lain-lain. Dalam pelaksanaan KPL, mahasiswa
ini dapat bermanfaat bagi sekolah maupun mahasiswa yang melaksanakan KPL
pengalaman.
3
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
dapat memperoleh pengalaman praktis baik secara langsung maupun secara tidak
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
terkait.
pendidikan di sekolah.
b. Mendapatkan pengalaman praktis dan wawasan yang luas agar ilmu yang
D. Bentuk Kegiatan
mahasiswa melakukan kajian dan praktik sesuai dengan latar belakang displin
mendapatkan wawasan yang luas dan pengalaman yang sudah diarahkan dengan
supervisi pendidikan.
E. Sasaran/Objek
Negeri Malang berdiri tahun 1990 dengan nama SMP IKIP Malang di bawah
naungan Yayasan Pendidikan Bhinneka Karya Unit Korpri IKIP Malang. Tahun
Pendidikan IKIP Malang. Tahun 2005/2006 mengalami perubahan nama lagi dari
SMP IKIP Malang di bawah naungan Yayasan Pendidikan IKIP Malang berubah
6
1. Manajemen Pendidikan
b. Manajemen Perkantoran
laboratorium bahasa.
(MPLS).
dan lain-lain).
2. Supervisi Pendidikan
Kelas.
G. Jadwal Kegiatan
ditentukan dapat dilihat pada Tabel 1.1. Jadwal Kegiatan pelaksanaan KPL II.
1 2 3 4 1 2 3 4
inventaris kelas.
2) Membantu mencatat
Prasarana.
b. Manajemen Perkantoran
masuk.
Organisasi laboratorium
bahasa.
pengembalian buku
Perpustakaan.
1) Mendapatkan informasi
2) Mendapatkan informasi
Lingkungan Sekolah
(MPLS).
induk.
Pembelajaran
menyusun jadwal
pembelajaran.
bagi guru.
KAJIAN TEORI
Kajian teori yang dipaparkan dalam Bab II merupakan kajian teori yang
dibahas meliputi: (a) Manajemen Sarana dan Prasarana, (b) Manajemen Hubungan
Manajemen Peserta Didik, dan (f) Manajemen Kurikulum. Supervisi pendidikan yang
dibahas meliputi: (a) Supervisi dengan teknik supervisi kunjungan kelas, dan (b)
Supervisi dengan teknik supervisi kegiatan rapat yang dilaksanakan oleh sekolah.
Kajian ini digunakan sebagai acuan dalam menganalisis kesenjangan antara teori
tidak langsung jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara
serah terima barang yang harus diselenggarakan oleh pihak penerima. Inventarisasi
11
12
usaha penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap sarana dan
atau pedoman-pedoman yang berlaku. Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri
semua barang yang berasal atau dibeli dengan dana yang bersumber baik secara
kebudayaan baik yang berada di dalam maupun diluar Negeri (Nurabadi, 2014: 57).
bertanggung jawab.
disampaikan secara tepat pada setiap triwulan, semester atau tahunan maupun
2. Manajemen Perkantoran
keahlian yang dibutuhkan bagi keputusan yang efektif dan tepat waktu (Nuraida,
2008:7).
dari pihak kantor. Sehingga sebaliknya seorang tamu juga akan membalas dengan
cara mematuhi sebaliknya seorang tamu juga akan membalas dengan cara
Sumarsono, 2015:112-113).
Bijaksana dan cerdas dalam mengambil keputusan dan bertindak. Misalnya harus
Mengetahui apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dibicarakan dengan tamu.
Telepon adalah alat komunikasi yang cepat dan efektif untuk menyampaikan
informasi, serta memungkinkan adanya tanya jawab yang bersifat dua arah.
menelepon ke luar, dan sikap pada waktu bertelepon (Zulkarnain & Sumarsono,
2015:116-117).
2) Menangani Surat.
ialah sebuah alat komunikasi dalam bentuk secarik kertas berisi tulisan tentang
data informasi atau keterangan, berita, baik, yang memerlukan jawaban maupun
tidak. Jadi surat merupakan alat atau media komunikasi untuk menyampaikan
data atau media komunikasi untuk menyampaikan data atau informasi berupa
dengan seseorang atau lembaga lain, melalui kertas maupun elektronik (baca:
3) Mengarsip surat.
Tata persuratan berkaitan erat dengan tata kearsipan sebab setiap surat masuk
dan keluar di suatu sekolah pasti perlu di arsipkan. Surat bisa disebut sebagai
arsip apabila surat tersebut mempunyai arti dan kegunaan serta disimpan di
informasi. Salah satu sumber data atau informasi adalah arsip, karena arsip
merupakan bukti dan rekaman dari kegiatan atau transaksi mulai dari kegiatan
diolah baik secara manual maupun melalui bantuan komputer menjadi informasi.
maka hal itu berdampak pada pola perkembangan dan kemajuan bidang kearsipan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Sekolah merupakan salah satu sarana yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas bangsa Indonesia. Sekolah tidak hanya
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi saja, melainkan harus menjaga dan
meningkatkan kesehatan baik jasmani maupun rohani peserta didik. oleh sebab itu
sekolah memerlukan suatu manajemen layanan khusus yang dapat mengatur segala
2016: 1-14)
merupakan salah satu faktor untuk memfasilitasi peserta didik dalam menerapkan
teori yang telah diajarkan oleh guru di dalam kelas. Laboratorium sekolah
teori-teori yang didapatkan di buku, dan sebagainya. Sehingga peserta didik akan
teoritik memang dapat dibuktikan secara empirik. Oleh sebab itu laboratorium
perlu dikelola agar dapat berperan maksimal untuk mendorong efektivitas serta
nadi proses belajar membutuhkan pengelolaan yang baik dan profesional. Sebab
Melalui perpustakaan sekolah, selain para siswa dapat melakukan kegiatan belajar
mandiri atau belajar kelompok, para guru juga dapat memperkaya materi-materi
sekolah harus dilakukan secara maksimal agar para guru dan siswa dapat
apabila dikelola atau di-manage secara baik. Dengan manajemen yang baik, maka
peserta didik: mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka
lulus. Yang diatur secara langsung adalah segi-segi yang berkenaan dengan peserta
17
didik secara tidak langsung. Pengaturan terhadap segi-segi lain selain peserta didik
dimaksudkan untuk memberikan layanan yang sebaik mungkin kepada peserta didik
(Imron, 2016:6).
pengarahan secara berkelanjutan kepada seluruh peserta didik agar peserta didik
Penerimaan peserta didik baru sebenarnya adalah salah satu kegiatan manajemen
peserta didik yang sangat penting. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
dan seleksi atau penyaring yang akan diberlakukan untuk peserta didik. Selain itu,
didik harus juga memuat tentang personalia-personalia yang akan terlibat dalam
didik baru. Ada dua macam sistem penerimaan peserta didik baru. Pertama,
yang sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Sedangkan sistem seleksi ini dapat
digolongkan menjadi tiga macam. Pertama, seleksi berdasarkan Daftar Nilai Ebta
(PMDK), sedangkan yang ketiga adalah seleksi berdasarkan hasil tes masuk.
Sistem seleksi dengan tes masuk adalah bahwa mereka yang mendaftar di
berupa soal-soal tes. Seleksi administratif adalah seleksi seleksi atas kelengkapan-
bisa atau tidaknya seseorang untuk diterima sebagai peserta didik. Ada tiga
macam kriteria penerimaan peserta didik. Pertama, adalah kriteria acuan patokan
kriteria acuan norma (norm criterian referenced), yaitu penerimaan calon peserta
didik yang didasarkan atas keseluruhan prestasi calon peserta didik yang
mengikuti seleksi. Ketiga, kriteria yang didasarkan atas daya tampung sekolah,
sekolah terlebih dahulu menentukan berapa jumlah daya tampungnya, atau berapa
panitia penerimaan peserta didik baru, rapat penentuan peserta didik baru,
baru, seleksi, penentuan peserta didik yang diterima, pengumuman peserta didik
dipecahkan. Pertama adanya peserta didik yang hasil tesnya, jumlah danem dan
penerimaan. Kedua, adanya calon peserta didik yang dari segi kemampuan masih
nota dari pejabat tertentu yang mempunyai kekuasaan tinggi di daerah di mana
sekolah tersebut berada. Ketiga, terbatasnya daya tampung dan prasarana sarana
sekolah, sementara di daerah tersebut sangat banyak calon peserta didik yang
dipecahkan dengan baik dan bijaksana oleh kepala sekolah bersama dengan
Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD), merupakan
sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran guna
menyambut kedatangan para peserta didik baru. Masa orientasi lazim dijumpai di
tingkat SMP dan SMA. Hampir seluruh sekolah negeri maupun swasta menggunakan
cara itu untuk mengenalkan almamater pada peserta didik baru. Pada perguruan
Kampus (disingkat Ospek). MPLS dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan
mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan. MPLS juga sering dipakai sebagai
sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu
20
perkenalan dengan sesama siswa baru, senior, guru, hingga karyawan lainnya di
sekolah itu. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin
Siswa Intrasekolah (OSIS) dengan guru sebagai pihak pengawas, asisten dan
hanya dilaksanakan oleh pihak guru dan kepala sekolah saja, baik dengan atau tanpa
antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana
sekolah;
3. Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru;
bersih dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos
4. Memperkenalkan siswa untuk dapat menyanyikan lagu hymne dan mars sekolah
bakat mereka
7. Menanamkan sikap mental, spiritual, budi pekerti yang baik, tanggung jawab,
toleransi, dan berbagai nilai positif lain pada diri siswa sebagai implementasi
Buku induk siswa merupakan kumpulan nama – nama peserta didik mulai dari
awal sekolah tersebut berdiri. Peserta didik baru harus dicatat ke dalam buku besar,
buku tersebut biasa disebut dengan buku induk siswa atau buku pokok. Data yang ada
dalam buku induk siswa harus lengkap, yang meliputi data dan identitas peserta didik,
data – data yang diperlukan dapat diambil dari formulir pendaftaran. Selain identitas
peserta didik, dalam buku induk juga berisi Nomor Induk Siswa, Nomor Induk Siswa
Nasional, kode sekolah, keterangan dari orangtua/wali peserta didik, prestasi belajar
peserta didik (daftar nilai rapor) dari tahun ke tahun selama peserta didik tersebut
didik dari satu kelas menuju kelas lain yang sejajar, dan/atau perpindahan peserta
didik dari suatu sekolah menuju ke sekolah lain yang sejajar. Manfaat buku mutasi
peserta didik.
Buku mutasi digunakan sebagai penyimpan data yang nantinya akan dibutuhkan
apabila terjadi kasus yang memerlukan data keterangan keluar-masuk peserta didik di
sekolah tersebut. Di dalam buku tersebut, terdapat beberapa kolom seperti (a) nomor;
(b) nomor induk; (c) nama siswa; (d) NISN; (e) jenis kelamin; (f) tanggal mutasi; dan
pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas
arti yang sempit dan arti yang luar. Dalam pelaksanaannya, manajemen kurikulum
Oleh karena itu, otonomi yang diberikan pada lembaga pendidikan atau sekolah dalam
ketercapaian sasaran visi dan misi lembaga pendidikan atau sekolah dengan tidak
dengan peserta didik maupun dengan lingkungan di mana sekolah itu berada (Nasbi,
2017: 2-3). Terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
bagaimana agar peserta didik dapat mencapai hasil belajar sesuai dengan tujuan
yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang
kurikulum, perlu adanya kerja sama yang positif dari berbagai pihak yang terlibat.
yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relative singkat.
e. Mengarahkan visi, misi dan tujuan yang ditetapkan dalam kurikulum, proses
manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi, dan
tujuan kurikulum.
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum berjalan dengan efektif, efisien, dan
hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik
tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan
ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan
kurikulum.
peserta didik maupun lingkungan, kurikulum yang dikelola secara efektif dapat
memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta didik
terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa
dalam belajar.
pembelajaran yang efektif dan efisien karena adanya dukungan kondisi positif
khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu disesuaikan dengan
ciri khas dengan kebutuhan pembangunan daerah setempat (Rusman, 2009: 5).
umumnya, dan peningkatan mutu mengajar belajar pada umumnya. Ada beberapa
dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan secara lebih efektif dan efesien (Rizky &
Afriansyah, 2019: 2)
dilakukan oleh seorang supervisor (kepala sekolah, penilik, atau pengawas) untuk
melihat atau mengamati seorang guru yang sedang mengajar. Tujuannya untuk
didaktis atau metodik yang sesuai. Dengan kata lain, untuk melihat apa kekurangan
atau kelemahan yang sekiranya masih perlu diperbaiki. Setelah kunjungan kelas
selesai, selanjutnya diadakan diskusi empat mata antara supervisor dengan guru yang
diperlukan, dan gurupan dapat mengajukan pendapat dan usul-usul yang konstruktif
selama guru mengajar. Dengan data itu supervisor dapat berbincang-bincang denga
guru tentang kesulitan yang dihadapi guru-guru. Pada kesempatan itu guru-guru dapat
sifatnya mengadakan peninjauan dan mempelajari sesuatu yang dilihat sementara guru
Perkunjungan kelas ini berfungsi sebagai alat untuk mendorong guru agar
meningkatkan cara mengajar guru dan cara belajar siswa. Perkunjungan ini dapat
usaha untuk memberikan rasa mampu pada guru-guru. Adapun beberapa jenis-jenis
perkunjungan kelas yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu: (a) Perkunjungan tanpa
lebih dulu (announced visitation), dan (c) Perkunjungan atas undangan guru (visit
antara lain: (a) Mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas yang dikunjungi, (b)
Melakukan kegiatan belajar mengajar bersama dengan guru kelas yang bertindak
27
sebagai pengamat dan bila perlu memberikan bantuan langsung dalam suatu
mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-rapat
kelompok guru bidang studi sejenis. Di dalam setiap diskusi, supervisor atau kepala
Teknik rapat guru merupakan bagian dari rapat guru baik yang bersifat insidental
maupun yang bersifat berkala. Jika pada rapat guru membicarakan proses
pembelajaran, seperti kepribadian dan penampilan yang pantas diteladani oleh peserta
didik, pembuatan persiapan mengajar proses pembelajaran baru, alat belajar dan
media baru, serta upaya atau tips meningkatkan profesi guru dalam arti yang luas
(Pidarta, 2009:170).
Ada beberapa jenis rapat guru, baik dilihat dari sifatnya, jenis kegiatan, tujuan
93).
a) Menurut tingkatnya, meliputi staff meeting, rapat guru bersama dengan orang tua
murid dan murid/wakil, dan rapat guru sekota yang sejenis dan setingkat.
b) Menurut waktunya, meliputi rapat permulaan dan akhir tahun, rapat periodik, dan
workshop.
Dalam pelaksanaan salah satu rapat, masalah waktu, dan tempat mempunyai
pengaruh besar terhadap sukses atau tidaknya pertemuan tersebut. Kepala sekolah
dalam penetapan waktu dan tempat itu sehingga guru-guru dapat hadir tanpa banyak
pribadi guru yang bersangkutan dan supaya rapat membawa hasil yang diharapkan.
hendaknya diadakan perencanaan dan persiapan yang sistematis dan matang. Suatu
perencanaan rapat yang baik selalu didahului oleh usaha-usaha pengumpulan data.
Hendaknya diingat bahwa dalam perencanaan rapat sejauh mungkin kepala sekolah,
Sukses tidaknya rapat sebagaian besar terletak pada pimpinan rapat tersebut, baik
ia seorang kepala sekolah, supervisor maupun pimpinan yang ditunjuk dari guru-
guru. Skill in group process, skill in human relationship, skill in leadrship, dan sikap-
Segala proses rapat dan pembicaraan yang penting-penting dicatat dengan singkat
oleh notulis yang akan dimasukkannya di dalam buku tambahan rapat bersama
dengan keputusan yang dapat di ambil dari rapat tersebut. sebelum rapat ditutup,
notulis rapat membacakan semua keputusan dan kesimpulan rapat untuk diketahui
seluruh peserta.
hasil minimal yang harus dicapai dan sebagainya, semua ini dicatat di dalam buku
notulis atau catatan rapat yang akan menjadi peringatan dan pedoman pada fase
BAB III
Bab III ini memaparkan pengalaman yang telah diperoleh praktikan selama
enam minggu, dimulai pada tanggal 9 September 2019 dan berakhir pada tanggal 21
oleh praktikan sendiri dengan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan manajemen
observasi, data buku, informasi dari guru dan staf, maupun petunjuk lainnya yang
pelaksanaan KPL dalam bab ini meliputi : (a) Manajemen Sarana dan Prasarana, (b)
Layanan Khusus, (e) Manajemen Peserta Didik, dan (f) Manajemen Kurikulum.
Supervisi dengan teknik supervisi kunjungan kelas, dan (b) Supervisi dengan teknik
supervisi kegiatan rapat yang dilaksanakan oleh sekolah. Kajian ini digunakan sebagai
acuan dalam menganalisis kesenjangan antara teori dengan yang terjadi di lapangan.
Berikut ini diuraikan pengalaman langsung maupun tidak langsung yang telah
Malang.
A. Bidang Manajemen Pendidikan
a. Pengalaman Langsung
daftar invetaris kelas yang lama dengan yang baru, (b) mengambil daftar
inventaris kelas yang lama di setiap ruang kelas, (c) daftar inventaris kelas
yang lama dan masih dalam pigura dibawa ke ruang Komite untuk di simpan
terlebih dahulu, (d) waka sarana dan prasarana membuat daftar inventaris kelas
yang baru, (e) meminta tanda tangan wali kelas untuk persetujuan penggunaan
dari inventaris kelas yang baru, (f) sesudah mendapatkan tanda tangan wali
kelas, daftar inventaris kelas yang lama diganti dengan yang baru dengan
memasang didalam pigura, (g) daftar inventaris kelas baru yang telah
terpasang dipigura, kemudian dikembalikan kepada ketua kelas, dan (h) Ketua
kelas yang sudah menerima daftar inventaris kelas, dipajang disetiap ruang
kelas masing-masing.
sarana dan prasarana di sekolah mulai tahun 2015-2019. Dalam kegiatan ini
adalah memeriksa barang apa saja yang belum tercatat di Buku Penerimaan
31
kembali di Buku Penerimaan Barang Inventaris sebagai arsip. Di buku
nama dan uraian barang (merk, ukuran, type, dsb), mencatat banyaknya
volume satuan, mencatat dan harga satuan, mencatat jumlah, dan keterangan.
Jika pencatatan sudah selesai, maka buku tersebut di kembalikan kepada waka
disekolah.
2. Manajemen Perkantoran
a. Pengalaman Langsung
Perkantoran, yaitu.
tamu dan menerima telepon. Pengalaman dalam menerima tamu, yaitu dengan
cara dengan menemui orang tua atau tamu dengan menanyakan “apakah ada
32
yang bisa dibantu?”. Kemudian praktikan akan mengarahkan sesuai dengan
pagi”, (c) menanyakan “apakah ada yang bisa dibantu?”, (d) memberikan
surat masuk (tanggal, nomor, dan perihal), sifat surat, nomor petunjuk,
nomor paket/arsip, delegasi/intruksi, isi lengkap, status berkas asli, dan isi
lengkap.
h) Setelah semua format telah terisi secara lengkap maka Ms.Excel akan
33
j) Kemudian lembar disposisi yang telah tercetak, di stepler bersama dengan
surat masuk.
untuk di arsipkan.
a. Pengalaman Langsung
laboratorium bahasa.
kegiatan ini praktikan membuat struktur organisasi sesuai dengan apa yang
organisasi.
34
e) Jika struktur organisasi sudah benar, maka di kirimkan kepada kepala
laboratorium.
perpustakaan :
tersambung ke internet.
d) Setelah itu id anggota siswa yang sudah terisi, maka klik tulisan
“PEMINJAMAN BUKU”.
menggunakan barcode.
buku yang baru, seperti novel, komik, dan buku pelajaran. Tetapi, jika buku
35
yang masuk sedikit, maka di pajang sebulan sekali. Biasanya peserta didik
a. Pengalaman Langsung
peserta didik pada buku induk. Dalam kegiatan ini praktikan mengisi data
peserta didik pada buku induk khusus kelas 7I. Kegiatan yang dilakukan
adalah meminta persetujuan oleh pamong dan staff TU. Hal pertama yang
diperhatikan sebelum mengisi buku induk adalah tidak boleh ada kesalahan
dan data sudah harus sesuai dengan data dapodik siswa. Dalam hal ini penulis
Nomor Induk Siswa (NIS). Pada data yang telah sesuai dengan data dapodik
siswa, praktikan mengisi sesuai dengan arahan staff TU. Pada buku induk yang
masih kosong bisa diisi sesuai dengan lanjutannya. Setelah menulis Nomor
Induk Siswa (NIS), dilanjutkan dengan mengisi nama siswa diisi secara
lengkap. Kemudian, mengisi data-data lainnya yang boleh diisi, seperti nama
bulanan), dan ibu kandung (nama lengkap, tempat dan tanggal lahir,
36
pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan bulanan). Jika buku induk sudah
terisi, maka buku induk peserta didik dikembalikan pada rak khusus buku
induk.
data mutasi peserta didik. Dalam hal ini mutasi ini merupakan mutasi masuk
atau pindahan sekolah. Peserta didik yang mau melakukan pindahan sekolah
harus melengkapi administrasi meliputi: (a) surat mutasi keluar dari sekolah
asal yang dilampiri NPSN dan akreditasi sekolah; (b) NISN (Nomor Induk
sebanyak 1 (satu) lembar; (d) raport asli dari SMP asal; (e) fotokopi akta
kelahiran; (f) fotokopi kartu keluarga; (g) fotokopi ayah, ibu, dan wali; dan (h)
mengisi formulir online data siswa SMP Lab UM. Pihak sekolah juga harus
menggunakan form yang ada di Ms.Word dan tidak lupa memeriksa data-data
keterangan pindah.
(PPDB).
menjadi 4 bagian yakni Reguler, ICP, Tahfidz, dan Inklusi. Pertama, tipe
37
mengumpulkan kelengkapan administratif, meliputi : salinan ijazah dan
akta kelahiran, data diri calon peserta didik, dan menemberikan nilai raport SD
mulai dari kelas empat hingga kelas enam. Kedua, tipe ICP dalam kegiatan ini
pendaftaran dilakukan wawancara dengan orang tua calon peserta didik baru
ICP juga melakukan tes tulis dan wawancara dengan menggunakan bahasa
inggris. Ketiga, tipe Tahfidz dalam kegiatan pendaftaran hampir sama dengan
tipe reguler, hanya saja perlu melakukan tes baca Al-Qur’an dengan baik dan
benar. Bagi kelas tahfidz merupakan tempat untuk peserta didik yang ingin
menghafal Al-Qur’an. Selain itu kelas tahfidz juga memiliki tambaha jam
khusus untuk menghafal Al-Qur’an. dan Keempat, tipe inklusi dalam kegiatan
bersama calon peserta didik dan orang tua dengan didampingi oleh psikolog.
psikologi. Dari setiap angkatan untuk kelas inklusi di ambil empat calon
Sekolah (MPLS).
sekolah, mulai dari denah sekolah secara rinci, dan pengenalan guru serta staff
38
karyawan yang ada di SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang. Selain
itu juga terdapat kegiatan MPLS yang dilakukan diluar lingkungan sekolah
Kepanitian PPDB, UTS, UN, dan lain-lain yang ada di SMP Laboratorium
kurikulum, waka kesiswaan, dan waka sarana dan prasarana. Dari pihak yang
akan dijadikan panitia dilakukan rolling antara satu dengan lainnya. Tujuan
dari adanya rolling agar seluruh guru dan staff karyawan mendapatkan
International Class Program (ICP). Dalam satu jam pelajaran memiliki waktu
hari aktif yang dimulai hari senin sampai jum’at. Sedangkan pembelajaran
dimulai pada pukul 06.30 sampai 14.20 bagi kelas 7 dan 8, bagi kelas 9
dimulai pukul 06.30 sampai 15.40. Kedua, untuk kelas tahfidz memiliki
alokasi waktu pembelajaran 5 hari aktif yang dimulai hari senin sampai jum’at.
39
Sedangkan pembelajaran dimulai pada pukul 06.30 sampai 14.20, khusus hari
dilakukan karena ada jam tambahan tahfidz atau hafalan Al-Qur’an di akhir
pembelajaran selama 80 menit. dan Ketiga, untuk kelas ICP memiliki alokasi
waktu 5 hari aktif yang dimulai hari senin sampai jum’at. Sedangkan
pembelajaran khusus hari senin sampai kamis dimulai pukul 06.30 sampai
15.40, kemudian untuk hari jum’at dimulai pukul 06.30 sampai 15.00.
Indonesia Raya secara bersama-sama, dan membaca Asmaul Husna atau Ayat-
jum’at pagi terdapat kegiatan khusus meliputi senam dan ajang kreativitas
melakukan pre supervisi yang dilakukan saat awal tahun ajaran meliputi
Kelas : IX B
40
Hari, Tanggal : 2 Oktober 2019
41
beberapa peserta didik yang saling debat
(unannounced visitation).
setiap awal bulan. Proses kegiatan pelaksanaan supervisi dengan rapat guru
42
Tempat Rapat : Kelas VIII B di SMP Laboratorium UM
43
ruang pertemuan. Kemudian terkait mengenai
pengalaman yang tidak termasuk program kerja praktikan dan tidak direncanakan
Standar Operasional Prosedur (SOP) tempat cuci tangan. Dalam hal ini mulai dari
mengenai poster yang telah jadi. Poster tersebut akan dikoreksi, setelah itu
dilakukan revisi. Jika revisi sudah dilakukan, maka waktunya pengecekkan berapa
44
tempat cuci tangan untuk dipasang poster SOP. Tempat cuci tangan yang ada di
berapa kebutuhan untuk poster SOP tempat cuci tangan, maka perlu mengeprint 7
lembar poster SOP. Poster SOP tempat cuci tangan yang sudah diprint, kemudian
pasang masing-masing satu dengan menggunakan solasi dan dipasang dengan rapi.
Selanjutnya, untuk poster SOP tatib kantin sama dengan cara pembuatan
poster SOP tempat cuci tangan. Jika tempat cuci tangan dicetak sebanyak 7
lembar, berbeda dengan tatib kantin yang hanya dicetak satu lembar. Selain itu,
poster SOP tatib kantin juga tidak dilaminating, tetapi memakai pigura yang telah
disediakan oleh sekolah. Setelah dipasang dalam pigura, poster SOP tatib kantin
Pada buku induk yang telah diisi, maka perlunya menempelkan foto di buku
induk sebagai identitas peserta didik. Menempelkan foto buku induk ini sudah
Buku induk yang perlu dipasang foto yaitu untuk kelas 8 dan kelas 9.
Menempelkan foto pada buku induk dilakukan secara selang-seling agar buku
induk terlihat rapi dan tidak kebanyakan tumpang tindih. Pada saat menempelkan
foto perlu ketelitian agar tidak terjadinya keselahan. Foto yang ditempelkan harus
Praktikan merapikan dan menata ulang raport sesuai dengan nama, nomor
presensi, dan kelas peserta didik. Raport disusun dan ditulis dihalaman depan
45
raport sesuai dengan nomor presensi, kemudian dimasukkan kedalam rak kembali
yang belum mengumpulkan raport. Jika masih ada peserta didik yang belum
yang ada dikelas agar segera mengumpulkan raport. Selanjutnya bagi peserta didik
yang sudah menyerahkan raport, maka praktikan membawa ke rak dan disesuaikan
Kartu pembayaran SPP yang dipegang oleh orang tua atau peserta didik diberi
stempel dan disesuaikan dengan arsip kartu SPP. Kuitansi yang masih dibendel
dari bank mitra diambil dan diinput dengan isi data siswa meliputi nama peserta
didik dan NIS. Kemudian mencari arsip kartu SPP yang sesuai dengan nomor urut
SPP dan nama peserta didik. Selanjutnya membuka bendelan kuitansi dan
menstepler kuitansi dengan kartu SPP yang telah di ambil di rak arsip. Arsip kartu
SPP yang belum distempel harus distempel terlebih dahulu sesuai dengan bulan
tulisan “LUNAS”. Setelah arsip kartu SPP sudah diberi stempel dikembalikan
sesuai dengan urutan nomor kartu SPP. Kartu SPP juga dibagi menjadi 3 bagian
untuk kelas 7 kartu SPP berwarna Hijau, kelas 8 berwarna Kuning, dan kelas 9
berwarna Merah Muda. Kartu SPP yang bukan milik arsip dikembalikan kepada
orang tua atau peserta didik. Biasanya jika orang tua yang meminta stempel pada
kartu SPP akan langsung distempel dan dikembalikan kepada orang tua, tetapi jika
peserta didik harus menaruh di kotak validasi SPP sesuai dengan kelas. Jika kartu
SPP yang bawa peserta didik dan telah distempel, maka dapat di bagikan ke kelas
46
5. Membantu melayani pengambilan Ijazah dan SHUN
a. Meminta atau menanyakan kartu penjajakan yang berwarna biru. Jika tidak
pengambilan Ijazah dan SHUN sebanyak 5 kali. Sedangkan orang tua yang
mengambil Ijazah dan SHUN, maka perlu mengisi Surat Pernyataan setelah itu
PMP.DIKDASMEN KEMDIKBUD
b. Jika sudah masuk di link, maka perlu mengisi username dan password untuk
login.
c. Kemudian memeriksa kembali beberapa nama guru yang sudah masuk atau
47
Data dapodik peserta didik yang sudah diisi maka perlu disesuaikan atau
dikoreksi kembali. Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam validasi
b. Data yang terdapat di Ms.Excel merupakan data yang sama dengan data
dapodik.
c. Mengambil Ijazah khusus kelas 9 A-H yang ada dalam map ordner yang
Nama lengkap peserta didik, Tempat dan tanggal lahir, Nama Ayah, NISN,
Nomor peserta ujian sekolah, nomor seri Ijazah, nomor seri SHUN, dan nomor
seri SD.
Pelaksanaan dalam operasi sayang dan atribut dilakukan pada hari Senin, 30
kegiatan ini yang dilakukan adalah seluruh mahasiswa KPL berkumpul dan
dan kelas 9 sehingga mahasiswa KPL dapat menggeledah tas dan kelas. Sebelum
KPL perlu menemui wali kelas untuk membantu penggeledahan. Barang yang
perlu dicari meliputi hp, mainan, headset, atau barang yang tidak diperbolehkan.
Jika menemukan barang harus diberikan kepada wali kelas sebagai bukti.
mengikuti dalam pengecekkan atribut meliputi Topi, kaos kaki, tidak ada bad, dan
48
sebagainya. Buku pengecekkan terbagi dalam 3 macam, yang (1) kelas 7 dengan
warna Hijau, (2) kelas 8 dengan warna Kuning, dan (3) kelas 9 warna Merah. Jika
berakhirnya operasi sayang dan atribut praktikan meminta tanda tangan kepada
guru wali kelas dan mahasiswa KPL yang mengikuti kegiatan operasi sayang dan
atribut.
pustaka.
harga, dan nomor panggil eksemplar. Kemudian klik tombol simpan yang
telah terisi.
49
10. Membantu mengarsip surat.
surat:
a) Surat masuk yang telah diterima dan telah di data dalam Ms.Excel, dan telah
melewati proses disposisi surat akan memiliki nomor agenda dan kode arsip.
c) Selanjutnya mengambil map ordner sesuai dengan kode arsip yang ada di rak
untuk menaruh surat lembar disposisi ke dalam map ordner sesuai dengan
kode arsip.
d) Jika surat sudah di masukkan ke dalam map ordner, maka map ordner di
Koperasi Sekolah.
Standar Operasinal Prosedur (SOP) Kantin yang sebagai salah satu program.
50
c) Jika mendapatkan persetujuan, praktikan mengerjakan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Kantin dan koperasi sekolah sesuai dengan arahan Waka
d) Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah jadi di cetak dan diberikan
kepada waka sarana dan prasarana agar dikoreksi. Jika ada yang salah, maka
dilakukannya perevisian.
e) Setelah revisi dan telah benar, maka di cetak dan diserahkan kepada waka
f) Selanjutnya waka sarana dan prasarana sudah menyetujui, maka bisa dipasang
pigura.
pustaka atau buku-buku yang masih baru akan dibuka sampul plastiknya dan
dilepas harganya dari sampul plastik kemudian ditempelkan dibalik cover buku.
Setelah itu buku diberi stempel dihalaman pertama, 5, 15, 55, 115 dan halaman
terakhir. Buku yang sudah diberi stempel maka perlu ditempelkan stiker bertulisan
“BOSNAS”. Jika sudah diberi stiker, buku distapler agar tidak merusak halaman.
Praktikan diminta membantu oleh salah satu guru dalam melakukan penilaian
kebersihan kelas. Dalam kegiatan ini praktikan bersama guru berkeliling kelas 7,
kelas 8, dan kelas 9 untuk melihat kebersihan kelas. Kriteria penilaian yakni
melihat apakah kelas masih kotor atau bersih, apakah ada yang merusak tanaman.
Kelas yang masih kotor akan diberi diberi bendera berwarna merah, kelas yang
kebersihannya mending akan diberi bendera berwarna kuning, dan kelas yang
51
kebersihannya bagus akan diberi bendera berwarna hijau. Dari seluruh kelas rata-
rata mendapatkan bendera berwarna merah dan kuning. Hal ini dilakukan agar
peserta didik lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap kelas dan lingkungan
sekolah.
dan tentunya akan diarahkan. Laboratorium TIK memiliki beberapa kabel yang
berantakan dan tidak tertata dengan rapi. Maka praktikan melakukan dengan
membenahi kabel-kabel dengan disolisai agar kabel tidak berantakan dan juga
memberikan beberapa hasil karya peserta didik. Hasil karya tersebut akan
dipasang difigura agar terlihat lebih bagus dan rapi. Dalam mengganti figura
dilaksanakan oleh waka kurikulum atau waka kesiswaan. Kegiatan ini diikuti oleh
seluruh peserta didik, semua guru, staff, dan mahasiswa KPL lainnya.
52
Dalam hal ini Praktikan mendapatkan pengalaman langsung mengenai
menginput data bulan pembayaran yang telah dilakukan oleh orang tua atau
peserta didik. Hal pertama, yang harus dilakukan adalah membuka web SPP online
menggunakan akun milik sekolah, maka perlunya memasukkan NIS peserta didik
Negeri Malang. Pelantikan ketua dan pengurus OSIS SM ini untuk masa bakti
bergantian yang diikuti peserta didik kelas VIII dengan menunjukkan kemampuan
atau bakat meliputi stand up comedy, tari daerah, dance, menyanyi, puisi, drama,
dan sebagainya. Peserta didik atau kelas yang memberikan penampilan paling
terbaik diberi reward, tujuannya agar peserta didik lebih bersemangat dan
dapodik sarana dan prasarana. Praktikan tentunya dibantu oleh waka sarana dan
53
prasarana dalam pengisian data dapodik. Data dapodik sarana dan prasarana yang
perlu diisi dan ditambahkan meliputi nama barang, spesifikasi barang sarana dan
Kegiatan bulan bahasa dilaksanakan selama setahun sekali yang diikuti oleh
seluruh peserta didik, guru, staff, mahasiswa KPL lainnya. Pada saat bulan bahasa
pakaian yang digunakan harus pakaian adat dan berkumpul di lapangan Arsimbo
Lesson Study. Proses kegiatan pelaksanaan Lesson Study ialah sebagai berikut:
Kelas : VII I
54
memperlihatkan video, yakni pada kabel LCD Proyektor
VII I.
Kelas : IX H
Hasil Lesson Study : Peserta didik secara umum dapat fokus apabila
55
memahami dengan apa yang telah disampaikan oleh
IX H.
56
BAB IV
ANALISIS
Berdasarkan kajian teori dan pengalaman yang sudah diperoleh praktikan selama
enam minggu KPL di SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang. Pada Bab IV ini akan
menjabarkan dan menjelaskan mengenai kesenjangan antara teori dengan pengalaman yang
sudah diperoleh praktikan selama kegiatan KPL. Uraian tersebut terdiri atas: (a) resume teori,
(b) resume pengalaman lapangan, (c) kesenjangan, (d) alternatif pemecahan masalah, (e)
1) Resume teori
terima barang yang harus diselenggarakan oleh pihak penerima. Inventarisasi dilakukan
dalam rangka usaha penyempurnaan pengurusan dan pengawasan yang efektif terhadap
barang-barang milik Negara maupun swasta. Inventarisasi juga memberikan masukan (input)
yang sangat berharga/berguna bagi efektivitas pengelolaan sarana dan prasarana. Kegiatan
yang efektif terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah (Minarti,
2011:263-264).
daftar inventaris kelas. Pelaksanannya pun sudah mendapatkan persetujuan oleh waka sarana
dan prasarana. Selanjutnya praktikan mengganti daftar inventaris kelas yang lama dengan
yang baru dan dipasang kembali ke dalam pigura. Daftar inventaris kelas pun sudah harus
57
ada tanda tangan wali kelas, jika sudah ada tanda tangan dikembalikan kepada ketua kelas
3) Kesenjangan
Kesenjangan yang ditemukan praktikan pada pelaksanaan inventaris kelas yang ada di
SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang. Beberapa kelas masih ada yang belum
memiliki daftar inventaris kelas dan terlihat juga tidak ada yang memperhatikan kegunaan
dari daftar inventaris kelas dengan tidak dipajang pada dinding kelas.
berikut.
Kelebihan dari alternatif ini yaitu data inventaris barang di ruang kelas tidak akan
rusak, lebih terawat, dan memastikan letak dipajangnya daftar inventaris kelas yang
ada di dinding.
Kekurangan dari alternatif ini yaitu menguras tenaga dan membutuhkan waktu
Kelebihan dari alternatif ini yaitu daftar inventaris kelas lebih teratur dan tidak
Kekurangan dari alternatif ini yaitu memerlukan cukup waktu untuk mengganti
58
6) Alternatif terpilih
kedua. Karena dengan alternatif kedua, yaitu daftar inventaris kelas bisa disesuaikan dengan
daftar inventaris yang lama dengan yang baru dan juga memudahkan dalam pengendalian
1) Resume teori
Negara secara sistematis, tertib, dan teratur berdasarkan ketentuan-ketentuan atau pedoman-
pedoman yang berlaku. Hal ini sesuai dengan keputusan Menteri Keuangan RI Nomor
Kep.225/MK/V/4/1971 bahwa barang milik Negara berupa semua barang yang berasal atau
dibeli dengan dana yang bersumber baik secara keseluruhan atau bagian sebagaiannya dari
penguasaan kantor departemen dan kebudayaan baik yang berada di dalam maupun diluar
prasarana. Dalam kegiatan ini adalah memeriksa barang apa saja yang belum tercatat di
Buku Penerimaan Barang Inventaris. Barang yang sudah tercatat di Ms.Excel, kemudian di
catat kembali di Buku Penerimaan Barang Inventaris sebagai arsip. Jika pencatatan sudah
selesai, maka buku tersebut di kembalikan kepada waka sarana dan prasarana. Waktu yang
3) Kesenjangan
Kesenjangan yang ditemukan praktikan dalam hal ini adalah pada saat pencatatan barang
inventaris menggunakan Ms.Excel yang kemudian disalin dalam buku penerimaan barang
59
inventaris. Sedangkan pencatatan bisa dilakukan hanya dengan Ms.Excel tanpa harus
berikut.
Kelebihan dari alternatif ini yaitu memudahkan secara otomatis saat melakukan
pencatatan barang agar lebih terinci, tanpa harus melakukan pencatatan secara
manual.
Kekurangan dari alternatif ini yaitu membutuhkan biaya dan mencari seseorang yang
Kelebihan dari alternatif ini yaitu tidak ketinggal dalam mencatat barang sehingga
tidak menjadi tertumpuk dan tidak lupa apa saja yang perlu dicatat dari tahun ke
tahun.
Kekurangan dari alternatif ini yaitu membutuh buku atau applikasi untuk mencatat
6) Alternatif terpilih
memilih untuk alternatif pertama. Karena dengan adanya applikasi tidak menyulitkan waka
60
sarana dan prasarana atau staff lainnya pada saat mencatat pembelian barang. Sehingga,
mengetahui barang apa saja yang pernah diterima dari tahun ke tahun.
2. Manajemen Perkantoran
1) Resume teori
Tamu di suatu kantor mengharapkan pelayanan dan penghormatan yang baik dari pihak
kantor. Sehingga sebaliknya seorang tamu juga akan membalas dengan cara mematuhi
sebaliknya seorang tamu juga akan membalas dengan cara mematuhi peraturan penerimaan
tamu di kantor tersebut. Sedangkan, Telepon adalah alat komunikasi yang cepat dan efektif
telepon dalam kantor mencakup penerimaan intruksi, penyampaian dan perolehan informasi,
menerima telepon. Pengalaman dalam menerima tamu, yaitu dengan cara dengan menemui
orang tua atau tamu dengan menanyakan keperluan tamu, kemudian mengarahkan tamu jika
ingin bertemu guru atau staff. Sedangkan menerima telepon dengan menanyakan "apakah
3) Kesenjangan
Kesenjangan yang ditemukan praktikan pada pelaksanaan menerima tamu dan telepon,
yaitu beberapa tamu sering melewati tempat resepsionis dan langsung memasuki ruang
tenaga administrasi sekolah. Dalam hal ini ruang tenaga administrasi sekolah dan resepsionis
terpisah sehingga adanya jarak. Sedangkan, telepon digunakan pada saat ada kepentingan
saja, biasanya hanya guru dan staff yang boleh memakai telepon tersebut.
61
4) Alternatif pemecahan masalah
a. Ruang resepsionis dan ruang tenaga administrasi sekolah dijadikan dalam satu ruangan
a. Ruang resepsionis dan ruang tata usaha dijadikan dalam satu ruangan
Kelebihan dari alternatif ini yaitu tamu dengan mudah saat bertanya, tidak bingung
antara tempat resepsionis dan ruang tata usaha, seluruh TAS juga bisa menanyakan
keperluan tamu.
Kekurangan dari alternatif ini yaitu jika dijadikan satu akan memakan tempat
banyak tempat.
Kelebihan dari alternatif ini yaitu peserta didik juga bisa ikut memakai untuk
didik.
Kekurangan dari alternatif ini yaitu pembiayaan untuk telepon akan lebih banyak.
6) Alternatif terpilih
memilih alternatif yang pertama. Alasannya mempermudah jika tamu ada keperluan, karena
tamu biasanya sering keliru dimana tempat resepsionis dan ruang tata usaha. Alangkah lebih
baik lagi dijadikan dalam satu ruang, tetapi dengan tata ruang kantor yang rapi dan baik.
1) Resume teori
Surat merupakan alat atau media komunikasi untuk menyampaikan data atau media
komunikasi untuk menyampaikan data atau informasi berupa keterangan, berita, penjelasan
secara tertulis dari seseorang maupun lembaga dengan seseorang atau lembaga lain, melalui
62
kertas maupun elektronik (baca: email) dalam rangka memperlancar jalannya proses
kegiatan penerimaan surat masuk. Dalam hal ini praktikan melakukan melalui beberapa
langkah yang harus dilakukan, yaitu : (a) menerima surat dari pengirim surat, (b)
mendisposisikan surat, (c) lembar disposisi dan surat masuk distepler, dan (d) dimasukkaan
3) Kesenjangan
Kesenjangan yang ditemukan praktikan dalam hal ini yaitu tidak ada tempat untuk
menaruh surat saat diterima. Surat yang telah diterima hanya ditaruh dimeja, sedangkan surat
bisa saja hilang jika tidak ditaruh atau ditempatkan yang benar.
berikut.
Kelebihan dari alternatif ini yaitu saat ada surat masuk bisa mengetahui surat jenis
apa, dikirim oleh siapa, dan diterima oleh siapa. Agar mengetahui kemana surat itu
berada dan tidak merugikan orang lain dengan adanya kehilangan surat masuk.
Kekurangan dari alternatif ini yaitu sedikit ribet dengan mengisi buku penerimaan
63
b. Menggunakan tempat khusus untuk meletakkan surat masuk sebelum di disposisikan
Kelebihan dari alternatif ini yaitu mempermudah saat mau mendisposisikan surat
Kekurangan dari alternatif ini yaitu memakan tempat dimeja atau mempersempit
tempat.
6) Alternatif terpilih
dengan memilih alternatif yang pertama. Alasannya alternatif yang pertama mempermudah
dalam mencari surat masuk jika hilang, karena ada nama siapa yang telah menerima surat
masuk tersebut. Selain itu juga mempermudah dalam mendisposisikan surat masuk.
bahasa.
1) Resume teori
membuktikan teori-teori yang didapatkan di buku, dan sebagainya. Sehingga peserta didik
akan mempunyai keyakinan mendalam bahwa apa yang mereka dapatkan secara teoritik
memang dapat dibuktikan secara empirik. Oleh sebab itu laboratorium perlu dikelola agar
pembelajaran di sekolah.
laboratorium komputer dan laboratorium bahasa. Dalam kegiatan ini praktikan membuat
struktur organisasi sesuai dengan apa yang telah diberikan kepala laboratorium. Sebelum
64
membuat struktur organisasi praktikan meminta persetujuan dari kepala laboratorium. Jika
struktur organisasi sudah benar dengan melakukan perevisian, maka langkah selanjutnya
3) Kesenjangan
Kesenjangan yang ditemukan praktikan pada pelaksanaan kegiatan ini yaitu bahwa ruang
peserta didik, guru, dan staff lainnya tidak tahu siapa pengurus dan penanggung jawab yang
ada di laboratorium.
berikut.
Kelebihan dari alternatif ini yaitu di ruang laboratorium sudah diketahui bahwa
Kekurangan dari alternatif ini yaitu membutuhkan biaya untuk mencetak banner agar
Kelebihan dari alternatif ini yaitu agar saat membuat struktur organisasi dan
65
Kekurangan dari alternatif ini yaitu saat menggunakan applikasi harus memahami
tata cara penggunaan dari applikasi tersebut dan biasanya harus mencari seseorang
yang ahli.
6) Alternatif terpilih
praktikan memilih alternatif yang pertama. Alasannya dengan adanya alternatif yang
pertama bisa mencetak struktur organisasi untuk ditempelkan di Laboratorium TIK dan
Laboratorium Bahasa. Sehingga mengetahui siapa saja pengurus dan penanggung jawab
1) Resume teori
Perpustakaan sebagai sumber belajar akan memiliki kinerja yang baik apabila dikelola
atau di-manage secara baik. Dengan manajemen yang baik, maka perpustakaan akan
berfungsi secara optimal sesuai tujuan yang diharapkan. Sehingga manajemen atau
perpustakaan sekolah harus memungkinkan para tenaga pendidik, kependidikan, dan peserta
membaca bahan pustaka yang mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan dalam proses
belajar-mengajar di sekolah.
pengembalian buku di perpustakaan. Dalam kegiatan ini praktikan sudah melakukan sesuai
dengan arahan oleh staff perpustakaan. Selanjutnya membuka sirkulasi web perpustakan,
maka siswa hanya perlu menyebutkan id anggota. Peminjaman buku yang sudah dicek
66
terlebih dahulu akan menggunakan barcode. Jika sudah dilakukannya barcode akan muncul
3) Kesenjangan
yang sudah kembalikan oleh peserta didik hanya diletakkan dimeja sehingga terlihat
berserakan dan tidak tampak rapi. Peminjaman yang dilakukan peserta didik juga jarang
berikut.
Kelebihan dari alternatif ini yaitu peserta didik bisa memperpanjang buku melalui
akun perpustakaan, selain itu juga mengetahui kapan pengembalian buku dan berapa
yang harus dibayar jika lebih dari batas waktu yang telah ditentukan.
Kekurangan dari alternatif ini yaitu harus membuat akun-akun untuk seluruh peserta
didik.
Kelebihan dari alternatif ini yaitu jika memiliki meja yang tidak hanya untuk meja
khusus pengembalian saat selesai membaca tetapi juga harus memiliki meja khusus
untuk pengembalian buku yang sudah selesai dipinjam oleh peserta didik untuk
67
Kekurangan dari alternatif ini yaitu membutuhkan meja dengan kata lain harus
membeli meja khusus untuk meletakkan buku-buku yang sudah selesai dipinjam
6) Alternatif terpilih
memilih alternatif yang pertama. Karena dengan adanya akun link perpustakaan peserta
didik bisa disiplin dan bertanggung jawab saat peminjaman dan pengembalian buku
1) Resume teori
Buku induk siswa merupakan kumpulan nama – nama peserta didik mulai dari awal
sekolah tersebut berdiri. Peserta didik baru harus dicatat ke dalam buku besar, buku tersebut
biasa disebut dengan buku induk siswa atau buku pokok (Pitoyo, 2012: 1)
Praktikan mendapatkan pengalaman langsung dengan mengisi data peserta didik pada
buku induk. Dalam kegiatan ini praktikan mengisi data peserta didik pada buku induk khusus
kelas 7I. Kegiatan yang dilakukan adalah meminta persetujuan oleh Pamong dan TAS. Hal
pertama yang diperhatikan sebelum mengisi buku induk adalah tidak boleh ada kesalahan
dan data sudah harus sesuai dengan data dapodik siswa. Dalam hal ini penulis harus
68
3) Kesenjangan
Kesenjangan yang ditemukan oleh praktikan adalah bahwa urutan penulisan buku induk
harus berdasarkan urutan daftar ulang dan terisi semua. Akan tetapi, pada kenyataan yang
ada dilapangan bahwa buku induk masih belum ada yang terisikan. Pada saat menuliskan
buku induk yang terurutkan berdasarkan urutan abjad A-Z oleh TAS dan bukan urutan
berdasarkan urutan saat mendaftar ulang. Praktikan mengisi sesuai dengan data dapodik
siswa, akan tetapi buku induk tidak diisikan secara penuh, hanya beberapa saja yang perlu
diisikan.
a. Menuliskan data peserta didik pada buku induk berdasarkan urutan abjad
b. Menuliskan data peserta didik pada buku induk berdasarkan urutan mendaftar ulang
berikut.
a. Menuliskan data peserta didik pada buku induk berdasarkan urutan abjad
Kelebihan dari alternatif ini yaitu dapat melanjutkan apa yang telah dilaksanakan oleh
sekolah pada tahun sebelumnya untuk tahun berikutnya dan tidak memerlukan waktu
Kekurangan dari alternatif ini yaitu dari data di buku induk atau urutan nomor induk
b. Menuliskan data peserta didik pada buku induk berdasarkan urutan mendaftar ulang
Kelebihan dari alternatif ini yaitu dalam pelaksanaannya bisa disesuaikan dengan apa
69
Kekurangan dari alternatif ini yaitu pada saat akan memeriksa data pada buku induk
memakan banyak waktu karena untuk mencari harus melihat data peserta didik yang
6) Alternatif terpilih
memilih yang pertama. Karena selain lebih banyak kelebihannya, juga memudahkan
pekerjaan saat mencari data peserta didik dengan tidak membuang-buang waktu untuk
mencocokkan data peserta didik yang sesuai dengan pada saat melakukan pendaftaran ulang.
1) Resume teori
Imron (2012: 152), mendifinisikan mutasi sebagai perpindahan seorang peserta didik dari
satu kelas menuju kelas lain yang sejajar, dan/atau perpindahan peserta didik dari suatu
sekolah menuju ke sekolah lain yang sejajar. Buku mutasi digunakan sebagai penyimpan
data yang nantinya akan dibutuhkan apabila terjadi kasus yang memerlukan data keterangan
keluar-masuk peserta didik di sekolah tersebut. Di dalam buku tersebut, terdapat beberapa
kolom seperti (a) nomor; (b) nomor induk; (c) nama siswa; (d) NISN; (e) jenis kelamin; (f)
Dalam hal ini mutasi ini merupakan mutasi masuk atau pindahan sekolah. Peserta didik
yang mau melakukan pindahan sekolah harus melengkapi administrasi meliputi: (a) surat
mutasi keluar dari sekolah asal yang dilampiri NPSN dan akreditasi sekolah; (b) NISN
(Nomor Induk Siswa Nasional); (c) fotokopi ijazah SD dan SKHUN SD yang dilegalisir
sebanyak 1 (satu) lembar; (d) raport asli dari SMP asal; (e) fotokopi akta kelahiran; (f)
fotokopi kartu keluarga; (g) fotokopi ayah, ibu, dan wali; dan (h) mengisi formulir online
70
3) Kesenjangan
Kesenjangan yang ditemukan praktikan pada pelaksanaan membuat data mutasi atau
pindahan sekolah adalah terlalu banyaknya persyaratan untuk administrasi. Dalam hal ini
Universitas Negeri Malang jika tidak memiliki data-data yang diminta oleh pihak sekolah.
berikut.
Kelebihan dari alternatif ini yaitu tidak membebani saat mau melakukan mutasi
Kekurangan dari alternatif ini yaitu data peserta didik baru tidak dapat terdeteksi
dengan pasti.
Kelebihan dari alternatif ini yaitu mendapatkan data yang lebih lengkap, akurat, dan
Kekurangan dari alternatif ini yaitu membutuhkan banyak waktu untuk melakukan
rekap.
6) Alternatif terpilih
dengan memilih alternatif yang kedua. Alasannya dengan menulis seluruh data peserta didik
71
baru yang akan mutasi atau pindahan sekolah dapat mendata dengan lengkap. Jika suatu saat
akan memasukkan data ke dapodik dapat mempermudah staff dan tidak susah mencarinya,
a) Resumi teori
supervisor (kepala sekolah, penilik, atau pengawas) untuk melihat atau mengamati seorang
guru yang sedang mengajar. Tujuannya untuk mengobservasi bagaimana guru mengajar,
apakah sudah memenuhi syarat-syarat didaktis atau metodik yang sesuai. Dengan kata lain,
untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekiranya masih perlu diperbaiki.
Beberapa tahapan selama kunjungan kelas antara lain: (a) Mengamati kegiatan belajar
dengan guru kelas, dan (c) Melakukan kegiatan belajar mengajar bersama dengan guru kelas
yang bertindak sebagai pengamat dan bila perlu memberikan bantuan langsung dalam suatu
supervisi dengan teknik kunjungan kelas yang dilakukan oleh kepala sekolah sebagai
supervisor dan praktikan. Supervisi yang dilaksanakan di kelas IX B dengan materi pokok
Prakarya (Rekayasa) dengan Ibu Maria Ulfa sebagai guru. Pada saat pembelajaran
72
c) Kesenjangan
Pelaksanaan supervisi dengan teknik kunjungan kelas di ruang kelas IX B yang telah
tidak adanya tindaklanjut dari kunjungan kelas. Pelaksanaan supervisi dengan kunjungan
kelas juga dilakukan oleh kepala sekolah dan praktikan Praktikan melihat ketika guru
mengajar saat pembelajaran berlangsung sudah sesuai dengan materi pokok dengan RPP
yang telah disampaikan oleh guru. Penilaian dilakukan dengan mengisi instrumen yang
diberikan oleh sekolah. Intrumen di isi dengan tanda centang (√) yang akan di nilai mulai 1-5
yaitu nilai terendah hingga nilai tertinggi. Penilaian yang dilakukan harus sesuai dengan
melaksanakan kunjungan kelas telah usai, kepala sekolah dan praktikan bersama guru yang
disupervisi melakukan tahap evaluasi atau refleksi pribadi agar untuk pembelajaran
selanjutnya bisa lebih baik lagi. Pada saat tahap evaluasi atau refleksi Kepala Sekolah dan
Praktikan memberikan beberapa saran dan kritikan pada saat pelaksanaan pembelajaran
sebagai masukan kepada guru yang disupervisi. Guru menyikapi dengan baik dan
memberikan respon dari saran dan kritikan yang telah diberikan oleh Kepala Sekolah dan
Praktikan. Setelah melakukan evaluasi atau refleksi Kepala Sekolah, Guru, dan Praktikan
berikut.
73
a. Mengadakan musyawarah guru mata pelajaran
Kelebihan dari alternatif ini yaitu, dengan adanya musyawarah guru mata pelajaran
diharapkan semua guru mata pelajaran memperoleh pengetahuan dan bisa bertukar
Kekurangan dari alternatif ini yaitu, membutuhkan waktu dan keinginan yang kuat dari
guru untuk meningkat kemampuan yang sesuai dengan pelajaran yang diajarkan kepada
peserta didik.
Kelebihan dari alternatif ini yaitu, guru lebih taat kepada suatu aturan yang dilakukan
Kekurangan dari alternatif ini yaitu, mengikuti aturan dan harus menerima sanksi jika
f) Alternatif terpilih
supervisi dengan kunjungan kelas. Dilakukan musyawarah guru mata pelajaran agar
meningkatkan kualitas guru mata pelajaran. Dan diharapkan guru saling memberi informasi
a) Resumi teori
tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termasuk mengadakan rapat-rapat secara
periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan
supervisi. Di dalam setiap diskusi, supervisor atau kepala sekolah memberikan pengarahan,
bimbingan, nasihat-nasihat dan saran-saran yang diperlukan (Rizky & Afriansyah, 2019: 3).
74
Teknik rapat guru merupakan bagian dari rapat guru baik yang bersifat insidental maupun
yang bersifat berkala. Jika pada rapat guru membicarakan proses pembelajaran, seperti
kepribadian dan penampilan yang pantas diteladani oleh peserta didik, pembuatan persiapan
mengajar proses pembelajaran baru, alat belajar dan media baru, serta upaya atau tips
Pengalaman secara langsung didapatkan oleh praktikan adalah mengikuti kegiatan rapat
dinas. Adapun hasil rapat adalah dalam membentuk kepanitian untuk program sekolah terdiri
dari ketua panitian dan anggota yang akan membantu. Selanjutnya khusus untuk kepanitian
ulang tahun dapat mengumpulkan proposal paling lambat sekitar 1 bulan dan membuat
anggaran dengan semestinya. Terkait rencana pembangunan aula yag akan dibangun diatas
ruang guru, dikarenakan SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang memang tidak
c) Kesenjangan
Sekolah mengadakan rapat dinas setiap bulan sekali untuk membahas keperluan sekolah.
Rapat dinas dilaksanakan di ruang kelas VIII B di SMP Laboratorium Universitas Negeri
Malang yang dihadiri kepala sekolah, guru, dan staff lainnya. Dalam kegiatan ini praktikan
menemukan kesenjangan saat mengadakan rapat. Dalam rapat tersebut ada beberapa yang
sudah sesuai dengan prosedur, meliputi pelaksanaan rapat, notulis/sekretaris rapat, evaluasi
rapat guru-guru, dan implikasi hasil rapat guru-guru. Sedangkan masih ada beberapa
pelaksanaan yang tidak sesuai dengan prosedur yaitu masalah waktu. Kesenjangan yang
ditemukan praktikan yaitu pelaksanaan rapat dinas tidak ada rundown atau susunan acara,
sehingga Guru dan TAS masih banyak yang terlambat dan pulang lebih dahulu saat
75
mengikuti rapat sehingga ada yang ketinggalan informasi. Dalam hal ini seharusnya ketua
pelaksana untuk rapat lebih menegaskan agar lebih disiplin dalam mengikuti rapat.
berikut.
Kelebihan dari alternatif ini yaitu seluruh warga sekolah bisa memberikan kesadaran
agar menghargai waktu dengan tidak terlambat atau pulang sebelum rapat selesai.
Kekurangan dari alternatif ini yaitu, guru merasa malu dan tidak nyaman jika harus
mendapat teguran.
Kelebihan dari alternatif ini yaitu pelaksanaan rapat tidak membuang-buang waktu,
Kekurangan dari alternatif ini yaitu membutuhkan beberapa orang untuk terlibat
f) Alternatif terpilih
memilih alternatif yang kedua. Alasannya adalah saat pelaksanaan rapat tidak ada yang
terlambat dan tidak ada yang ketinggalan informasi. Dalam hal ini bisa dapat lebih
76
BAB V
PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari praktikan dalam pelaksanaan
kegiatan KPL di SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang. Manajemen Pendidikan dan
Supervisi Pendidikan yang berkaitan tentang pengalaman juga temuan yang ada di lapangan
berupa saran untuk pihak-pihak yang terkait secara singkat dan jelas.
A. Kesimpulan
berlangsung, praktikan mendapatkan banyak pengalaman yang telah diperoleh. Selama enam
minggu mulai tanggal 9 September 2019 sampi 21 Oktober 2019, praktikan juga
pendidikan.
secara langsung dan pengalaman tidak langsung. Mengenai pengalaman langsung dengan
persetujuan terlebih dahulu secara langsung dengan waka sarana dan prasarana.
b. Manajemen Perkantoran
surat, menerima tamu dan telepon, mengarsipkan surat, dan memberi stempel. Kegiatan
77
yang dilakukan tidak lupa untuk meminta persetujuan terlebih dahulu dan diberikan
kegiatan arahan ini tentunya praktikan sudah mendapatkan persetujuan dan sekaligus
langsung dan pengalaman tidak langsung. Pengalaman langsung yang didapatkan, yakni
mengisi buku induk dengan arahan TAS. Sedangkan pengalaman tidak langsung,
mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah (MPLS).
e. Manajemen Kurikulum
Pengalaman tidak langsung yang telah diperoleh yakni melakukan wawancara dengan
waka kurikulum. Adapun beberapa informasi yang diperoleh, yakni (1) Informasi tentang
menyusun kepanitian (PPDB, UTS, UN, dan lain-lain), (2) Informasi tentang menyusun
jadwal pembelajaran, dan (3) Informasi tentang cara pembagian tugas/ beban bagi guru.
78
2. Bidang Supervisi Pendidikan
untuk mengikuti kegiatan supervisi dengan teknik kunjungan kelas. Praktikan mengamati
instrumen dengan memberi ceklis (√) yang disesuaikan dengan poin 1-5. Tingginya poin
pembelajaran RPP harus sesuai dengan apa yang telah direncanakan guru.
untuk mengikuti supervisi dengan teknik rapat guru. Pelaksanaan rapat guru yang
dilakukan di SMP Laboratorium, yakni dilakukan sebulan sekali awal bulan. Pada
pelaksanaan rapat guru ini, yang dibahas adalah mengenai pendanaan yang semestinya.
Kemudian pembentukan kepanitian yang biasanya dilakukan secara bergantian dan untuk
B. Saran
lebih baik lagi dari tahun ini dan tahun sebelumnya. Diharapkan juga penempatan KPL
tidak hanya bekerjasama dengan pihak-pihak sekolah, tetapi juga bisa bekerjasama
79
2. Bagi Kepala SMP Laboratorium Universitas Negeri Malang
masih ada beberapa hal pada manajemen peserta didik sebaiknya sekolah bisa
Selama KPL, praktikan sangat terbantu dengan adanya kerja sama antara
Sebaiknya untuk kedepannya bisa lebih baik lagi untuk mahasiswa KPL selanjutnya,
sehingga praktikan lebih merasa sangat terbantu dengan komunikasi yang intensif dan
terbuka.
KPL manajemen pendidikan pada tahun berikutnya mampu menjaga nama baik diri
sendiri, nama baik jurusan, nama baik fakultas, dan nama baik Universitas Negeri
Malang. Dalam hal ini jangan sampai dalam mempermalukan diri sendiri dan orang lain,
karena hal tersebut akan membawa dampak negatif bagi pihak-pihak yang terlibat. Bisa
membangun atau menciptakan suasana yang berdampak positif bagi lingkungan sekolah.
80
DAFTAR RUJUKAN
Burhanuddin, Sutopo, H., Imron, A., Maisyaroh, Ulfatin, N. 2007. Supervisi Pendidikan
(http://www.guruloyal.com/2017/02/format-buku-mutasi-siswa-sekolah-dasar.html),
Imron, A. 2012. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. (Ed. 1, Cet. 2). Jakarta: Bumi
Aksara.
Maunah, B. 2008. Supervisi Pendidikan Islam (Teori dan Praktik). Tulungagung: STAIN
Tulungagung Press.
Ruzz Media.
(http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/idaarah/article/viewFile/4274/3936),
81
Rizky, M & Afriansyah. 2019. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. (online),
(file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Artikel%20Administrasi%20Dan%20Supervisi%
Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum, Seri II. Jakarata: Raja Grafindo Persada.
Sahertian, P.A. 2010. Komsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
(https://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
Gunung Samudera.
82
LAMPIRAN-LAMPIRAN
83
Lampiran 1.b. Membantu Mencatat Pembelian Sarana dan Prasarana
84
Lampiran 2.b. Membantu mengurus surat masuk
85
Lampiran 2.c. Disposisi Surat
86
Lampiran 3. Dokumentasi Program Manajemen Layanan Khusus
87
Lampiran 3.b. Membantu Peminjaman dan Pengembalian Buku
Perpustakaan
88
Lampiran 4. Dokumentasi Program Manajemen Peserta Didik
89
Lampiran 4.b. Formulir Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
90
Lampiran 4.c. Pengumuman pengarahan kegiatan MPLS
Lampiran 4.d. Membantu mengisi data peserta didik pada buku induk
91
Lampiran 4.e. Surat Keterangan Pindah/Mutasi Masuk Siswa
92
Lampiran 5. Dokumentasi Program Manajemen Kurikulum dan
Pembelajaran
93
Lampiran 5.b. Pembagian Tugas Mengajar Guru
94
Lampiran 5.c. Tugas Tambahan Guru
95
Lampiran 6. Dokumentasi Program Supervisi dengan Teknik Kunjungan
Kelas
96
97
98
99
100
101
Lampiran 6.b. Kegiatan Supervisi dengan Teknik Kunjungan Kelas
102
Lampiran 7. Dokumentasi Program Supervisi dengan Teknik Rapat Guru
103
Lampiran 7.b. Notula Rapat
104
105
Lampiran 7.c. Kegiatan Rapat Guru
106
Lampiran 8. Dokumentasi Program Pengalaman yang Tidak Direncanakan
107
Lampiran 8.2. Mengarsipkan raport
108
Lampiran 8.4. Memvalidasi Kartu SPP
109
Lampiran 8.5. Pengambilan Ijazah dan SHUN
110
111
Lampiran 8.6. Mengarsip Surat
112
Lampiran 8.8. Membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) Kantin dan
Koperasi Sekolah
1. Siswa dapat membeli keperluan yang dibutuhkan di koperasi siswa tanpa harus
keluar dari lingkungan sekolah guna menghindari resiko yang tidak diinginkan.
2. Koperasi siswa di buka rutin tiap hari sekolah.
3. Koperasi siswa harus menyediakan keperluan siswa.
4. Siswa diperbolehkan ke koperasi siswa jika jam istirahat, agar tidak
mengganggu kegiatan belajar mengajar pada setiap hari kerja.
5. Memasuki koperasi siswa tidak boleh bergerombolan, berbaris rapi, dan secara
bergantian.
6. Pada saat membeli pembeli diharapkan antri.
7. Memasuki koperasi bertujuan untuk membeli.
8. Memberikan pelayanan yang baik kepada pembeli.
113
Lampiran 8.9. Menginput data pembayaran SPP
114
Lampiran 8.11. meng-entri data dapodik Sarana dan Prasaran
115
116
Lampiran 8.13 Mengikuti Lesson Study di kelas VII I
117
118
Lampiran 8.14 Mengikuti Lesson Study di Kelas IX H
119
120
121