Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH KOMPETENSI PETERNAK TERHADAP

KINERJA USAHA TERNAK SAPI PERAH DI KUD


GIRI TANI KABUPATEN BOGOR

Irna Rabiahtul Al Bayani


H351170211

Pembimbing
Dr. Ir. Heny Kuswanti Suwarsinah, MEc
Dr. Siti Jahroh, BSc, MSc
Latar Belakang

Tabel 1 Jumlah penduduk dan penambahan tenaga kerja pada sub sector
Peternakan merupakan salah satu
peternakan di Indonesia pada tahun 2019 sampai tahun 2020
subsektor pada sektor pertanian
yang memiliki peranan penting Tahun Penduduk bekerja di sub Penambahan tenaga kerja di sub
dalam perekonomian sebagai salah sektor peternakan sektor peternakan
satu mata pencaharian masyarakat.
2019 4 483 213 125 889

2020 4 590 896 160 388

Sumber: Statistik Ketenagakerjaan Sektor Pertanian (2020)

Bertambah sebanyak 2,4 persen


dari tahun 2019 samapai 2020
Latar Belakang

• JAWA BARAT

• KABUPATEN BOGOR

Populasi sapi perah tertinggi


di empat Kecamatan: • Peternakan di Kecamatan
Ciawi (1566 ekor), Cisarua belum dikelola
Pamijahan (1370 ekor), secara optimal
Cibungbulang (1197 ekor),
Cisarua (1118 ekor)
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh karakteristik
individu dan psikologis peternak
terhadap kompetensi teknis,
manajerial dan kewirausahaan Tujuan Penelitian
peternak usaha sapi perah? 1. Menganalisis pengaruh karakteristik
2. Bagaimana pengaruh kompetensi
individu dan psikologis peternak
terhadap kompetensi teknis,
teknis, manajerial dan
manajerial dan kewirausahaan
kewirausahaan peternak terhadap
peternak usaha sapi perah.
kinerja usaha sapi perah?
2. Menganalisis pengaruh kompetensi
teknis, manajerial dan
kewirausahaan peternak terhadap
kinerja usaha sapi perah.
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan pada peternak sapi yang
menjadi anggota aktif di Koperasi Unit Desa
(KUD) Giri Tani, Desa Cibeureum, Kecamatan
Cisarua, Kabupaten Bogor.
Waktu pengumpulan data dilakukan pada
bulan September 2019.
Jenis dan Sumber Data
Data primer diperoleh dari hasil wawancara
dengan peternak dengan menggunakan
kuesioner.
Data sekunder diperoleh dari statistik
peternakan dan kesehatan hewan, BPS, buku-
buku literatur, jurnal, tesis, dan internet.
Penentuan Sampel
Penarikan sampel dilakukan
Tabel 2 Proporsi pengambilan sampel penelitian
dengan menggunakan teknik
Nama kelompok Jumlah
acak dari setiap kelompok peternak anggota
Jumlah sampel
peternak secara proporsional Mekar Jaya 28 12
(proportionate cluster random Baru Tegal 29 12
sampling). Tegal Barokah 22 9
Tirta Kencana 21 9
Terpencar 17 7
Bina Warga 22 9
Total 139 58
Sumber: KUD Giri Tani (2019), diolah
Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran
Tabel 3 Variabel laten dan variabel manifest usaha sapi perah
Variabel laten Variabel manifest Sumber
Laten eksogen Usia (X11) Meng dan Liang 1996,
Karaktersitik Pendidikan (X12) Muatif et al. 2008
individu (X1) Pengalaman (X13)
Laten eksogen Motivasi berusaha (X21) Wickham 2004,
Karakteristik Inovasi (X22) Longenecker et al. 1994
psikologis (X2)
Laten endogen Pembibitan ternak (Y11) Tyler dan Ensminger
Kompetensi teknis Pakan ternak (Y12) 2006
(Y1)
Laten endogen Perencanaan usaha (Y21) Wickham 2004
Kompetensi Pengambilan keputusan (Y22)
manajerial (Y2) Pengambilan resiko (Y23)
Kemampuan mengatur waktu
(Y24) Pengukuran variabel pada
penelitian ini menggunakan skala
Laten endogen Kepemimpinan (Y31) Wickham 2004 likert 1 – 5 , dimana:
Kompetensi
kewirausahaan (Y3)
1=Sangat tidak setuju;
2=Tidak setuju;
Laten endogen Pendapatan usaha ternak Muatip et al. 2008, 3=Netral;
Kinerja usaha (Y4) (Y41) Pamela 2013
Kepemilikan sapi laktasi (Y42)
4=Setuju;
Produktivitas (Y43) 5=Sangat setuju.
Metode Analisis

Analisis Deskriptif

• Mendeskripsikan gambaran umum


usaha sapi perah
• Karakteristik individu dan psikologis
• Kompetensi teknis, manajerial dan
kewirausahaan
• Kinerja usaha
Metode Analisis
Analisis PLS (Partial Least Square)

1. Model pengukuran
(Outer Model)

2. Model Struktural
(Inner Model)
Metode Analisis
Model pengukuran (Outer Model)
Tabel 4 Rule of Thumb
Validitas dan Realiabilitas Parameter Rule of Thumb

• > 0,70 untuk confirmatory research


Validitas Convergent Loading factor
• > 0,60 untuk exploratory research

• > 0,50 untuk confirmatory maupun


Average Variance Extracted (AVE)
exploratory research

Validitas Discriminant Cross Loading > 0,70 untuk setiap variabel

Akar kuadrat AVE dan Korelasi Akar kuadrat AVE > Korelasi antar
antar Konstruk Laten Kontruk Laten

• > 0,70 untuk confirmatory research


Reliabilitas Cronbach’s alpha • > 0,60 masih dapat diterima untuk
exploratory research

• > 0,70 untuk confirmatory research


Composite Reliability • > 0,60 – 0,70 masih dapat diterima
untuk exploratory research

Sumber: Latan dan Ghozali (2015)


Metode Analisis

Model Struktural (Inner Model)


Tabel 5 Rule of Thumb
Kriteria Rule of Thumb

R-square 0.75, 0.50, dan 0.25 menunjukkan model kuat, moderate dan lemah

Q2 > 0 dan Q2 < 0 menunjukkan model predictive relevance dan kurang predictive
Q-square
relevance

GoF 0.36, 0.25 dan 0.10 (besar, medium dan kecil)

F-square 0.35, 0.15, dan 0,02 (besar, menengah dan kecil)

Sumber: Latan dan Ghozali (2015)


Hasil dan Pembahasan
Hasil Analisis PLS
Model Pengukuran (Outer Model)
Tabel 6 Nilai loading faktor (λ) setelah direestimasi
Variabel laten Variabel manifest Λ Keterangan
Karakteristik individu (X1) Pendidikan 0.614 Valid

Karakteristik psikologis (X2) Motivasi berusaha 0.883 Valid

Inovasi 0.787 Valid


Kompetensi teknis (Y1) Pembibitan ternak 0.836 Valid
Pakan ternak 0.860 Valid
Kompetensi manajerial (Y2) Perencanaan usaha 0.830 Valid

Pengambilan keputusan 0.734 Valid

Pengambilan resiko 0.776 Valid


Kemampuan mengatur waktu 0.710 Valid

Kompetensi kewirausahaan(Y3) Kepemimpinan 1.000 Valid

Kinerja usaha (Y4) Pendapatan usaha ternak 0.826 Valid

Kepemilikan sapi laktasi 0.614 Valid

Produktivitas 0.718 Valid


Hasil dan Pembahasan
Hasil Analisis PLS

Model Pengukuran (Outer Model)

Tabel 7 Nilai composite reliablity dan average variance extracted (AVE)

Variabel laten Composite reliablity AVE Keterangan

Karakteristik individu dan psikologis 0.810 0.592 Baik

Kompetensi teknis 0.836 0.719 Baik

Kompetensi manajerial 0.848 0.584 Baik

Kompetensi kewirausahaan 1.000 1.000 Baik

Kinerja usaha 0.766 0.525 Baik


Hasil dan Pembahasan
Hasil Analisis PLS
Model Struktural (Inner Model)
• Q2 = 1-(1- R2KU)( 1- R2KT) GoF = √AVE x R²
= 1-(1-0.387)(1-0.508)
= 1-(0.613)(0.492) = √0.684 x 0.4535
= 0.698 = √0.293868
• Q2 = 1-(1- R2KU)( 1- R2KM) = 0.542
= 1-(1-0.387)(1-0.599)
= 1-(0.613)(0.401)
= 0.754

• Q2 = 1-(1- R2KU)( 1- R2KK)


= 1-(1-0.387)(1-0.320)
= 1-(0.613)(0.68)
= 0.583
Hasil dan Pembahasan
Hasil Analisis PLS
Path Bootstraping
Hasil dan Pembahasan
Pengaruh Karakteristik (individual dan psikologi) Peternak Pengaruh Kompetensi (Teknis, Manajerial dan
terhadap Kompetensi (teknis, manajerial dan Kewirausahaan) peternak terhadap Kinerja Usaha
kewirausahaan) Peternak Usaha Ternak Sapi Perah Ternak Sapi Perah
Tabel 8 Hasil pengujian hipotesa karakteristik peternak usaha Tabel 9 Hasil pengujian hipotesa kompetensi peternak usaha ternak
ternak sapi perah sapi perah

Koefisisen T hitung P Values Ket.


Karakteristik Koefisisen T hitung P Values Ket.
individu dan
psikologis  0.749 13.740 0.000 Signifikan Kompetensi
kompetensi teknis  0.344 1.999 0.046 Signifikan
teknis kinerja usaha
Karakteristik
individu dan Kompetensi
psikologis  0.787 19.022 0.000 Signifikan manajerial  0.354 2.138 0.033 Signifikan
kompetensi kinerja usaha
manajerial
Karakteristik Kompetensi
individu dan Kewirausaha Tidak
psikologis  -0.042 0.306 0.760
0.577 6.594 0.000 Signifikan an  kinerja signifikan
kompetensi usaha
kewirausahaan
Keterangan : P-Values <0,05 = signifikan; 1.96 Keterangan : P-Values <0,05 = signifikan; 1.96
Simpulan dan Saran

Simpulan Saran
• Karakteristik peternak sapi perah terdiri dari • Berdasarkan hasil penelitian dari segi
karakteristik individu dan karakteristik karakteristik peternak, kompetensi peternak
psikologis. Kedua karakteristik tersebut dapat ditingkatkan dengan cara
berpengaruh positif dan signifikan terhadap meningkatkan motivasi berusaha peternak
kompetensi (teknis, manajerial dan • Kinerja usaha sapi perah dapat ditingkatkan
kewirausahaan) peternak sapi perah. dengan meningkatkan kompetensi teknis
• Kompetensi teknis dan manajerial khususnya pada indikator pakan ternak.
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja usaha. Sedangkan kompetensi
kewirausahaan berpengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap kinerja usaha

Anda mungkin juga menyukai