Anda di halaman 1dari 11

Zootec Vol. 41 No.

2 : 489 - 499 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

Analisis produksi dan keuntungan usaha peternakan sapi potong


di Desa Sidodadi Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara (Studi Kasus Kelompok Ternak Beringin
Jaya)
F. Datuela, A.H.S Salendu*, L. S. Kalangi, E. Wantasen

Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi,Manando 95115


*Korespondensi (corresponding author): artisehssalendu@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi dan
keuntungan peternakan sapi potong di Desa Sidodadi Kecamatan Sangkub Kabupaten
Bolaang Mongondow Utara. Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok Ternak “Beringin
Jaya” dengan waktu penelitian selama satu bulan, yaitu dari bulan Januari – Februari 2020.
Pengumpulan data mengunakan teknik wawancara pada responden peternak sapi potong
dengan menggunakan kuisioner yang telah disiapkan. Penentuan sampel adalah total
sampling yaitu seluruh peternak di kelompok beringin jaya melakukan usaha ternak sapi
potong. Kelompok beringin jaya telah berdiri sejak 2015 dengan beranggotakan 13 orang.
Jumlah keuntungan peternakan ternak sapi potong yang dipelihara secara semi intensif di
kelompok ternak “Beringin Jaya” Desa Sidodadi rata - rata dalam satu periode sebesar Rp.
344.034.559. Faktor yang mempengaruhi produksi peternakan sapi potong di kelompok
ternak “Beringin Jaya” Desa Sidodadi yaitu variabel pakan dan tenaga kerja sedangkan faktor
yang mempengaruhi keuntungan peternakan sapi potong di kelompok “Beringin Jaya” Desa
Sidodadi yaitu variabel biaya pakan dan biaya sapi bakalan

Kata kunci : Sapi potong, faktor produksi,, keuntungan

ABSTRACT

ANALYSIS OF PRODUCTION AND PROFITS OF BEEF CATTLE FARMING IN


SIDODADI VILLAGE, SANGKUB DISTRICT, NORTH BOLAANG MONGONDOW
REGENCY (CASE STUDY OF THE BERINGIN JAYA LIVESTOCK GROUP). This
study aims to determine the factors that influence the production and profitability of beef
cattle farming in Sidodadi Village, Sangkub District, North Bolaang Mongondow Regency.
This research was conducted at the “Beringin Jaya” Livestock Group with a research time of
one month, from January to February 2020. Data collection used interview techniques on
beef cattle farmer respondents using prepared questionnaires. Determination of the sample
was total sampling to all farmers in the Beringin Jaya group doing beef cattle business. The
Beringin Jaya group has been established since 2015 with 13 members. The total profit of
beef cattle farms that are kept semi-intensively in the “Beringin Jaya” livestock group,
Sidodadi Village, on average in one period was Rp. 344,034,559. Factors that affect the
production of beef cattle in the "Beringin Jaya" livestock group, Sidodadi Village were feed
and labor whereas factors that affected profitability of beef cattle farming in the "Beringin
Jaya" group, Sidodadi Village were cost of feed and cost of feeder cattle.

Keywords : Beef cattle, production factors, , profit

489
Zootec Vol. 41 No. 2 : 489 - 499 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

PENDAHULUAN Usaha peternakan sapi potong


menjadi penting di perhatikan karena
Subsektor peternakan di Indonesia berhubungan dengan produksi ternak sapi
sampai hari ini masih menjadi salah satu potong serta keuntungan yang akan
sumber ketahanan pangan yang sangat diperoleh. Hal itulah yang
strategis, namun kondisi di lapangan melatarbelakangi penelitian tentang
belum terkelolah secara profesional karena “Analisis Produksi dan Keuntungan Usaha
sebagian besar merupakan usaha Peternakan Sapi Potong di Desa Sidodadi
peternakan rakyat berskala kecil yang Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
berada di pedesaan dan masih Mongondow Utara”.
menggunakan teknologi secara sederhana
atau tradisional (Huda dan Wikanta, 2017). METODE PENELITIAN
Peningkatan produksi sapi potong
perlu mendapatkan perhatian serius karena Penelitian dilaksanakan pada bulan
berkaitan dengan konsumsi produk Januari 2020 bertempat di kelompok
peternakan yang cenderung meningkat. ternak sapi potong “Beringin Jaya”, Desa
Data yang diperoleh dari BPS tahun 2020 Sidodadi, Kecamatan Sangkub, Kabupaten
produksi sapi potong di Sulawesi Utara Bolaang Mongondow Utara, Provinsi
sebanyak 3.484,20 Ton. Konsumsi hasil Sulawesi Utara.
ternak berupa daging segar di Indonesia Data yang digunakan dalam
tahun 2017 rata – rata 3,00 penelitan ini merupakan data primer dan
Kg/kapita/tahun. Indikasinya bahwa data sekunder. Data primer berupa
kebutuhan daging cenderung terus pengamatan langsung ke lapangan dengan
meningkat seiring peningkatan metode wawancara langsung dengan
pertumbuhan jumlah penduduk. responden mengenai identitas responden,
Kabupaten Bolaang Mongondow biaya produksi, biaya tetap, biaya variabel.
Utara merupakan wilayah di Sulawesi Data sekunder adalah data jumlah populasi
Utara yang menjadi salah satu sentra sapi potong, dan informasi dari berbagai
pengembangan ternak sapi potong dalam instansi terkait seperti Dinas Pertanian
rangka upaya untuk pemenuhan daging Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
sapi secara nasional. Informasi yang Penentuan sampel dalam penelitian
diperoleh dari Dinas Pertanian Kabupaten ini adalah Total Sampling terhadap seluruh
Bolaang Mongondow Utara pada tahun anggota kelompok peternak sapi Beringin
2020 jumlah ternak sapi potong di Jaya berjumlah 13 peternak. Analisis data
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
sebanyak 16.558 ekor, dan Kecamatan analisis data kuantitatif. Untuk mengetahui
Sangkub jumlah ternak sapi potong faktor-faktor yang mempengaruhi produksi
sebanyak 3.292 ekor, disini ditemukan ada dan keuntungan peternak sapi potong
usaha peternakan yang dilakukan di Desa menggunakan analisis regresi berganda.
Sidodadi oleh kelompok usaha ternak Faktor yang mempengaruhi
beringin jaya yang sudah berdiri sejak produksi ternak sapi potong:
tahun 2015 dan memiliki anggota Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3+
sebanyak 13 peternak, rata-rata peternak b4X4+e
memelihara 5 ekor ternak sapi potong, dimana :
kelompok beringin jaya telah menjual Y : Produksi ( Kg )
ternaknya dari tahun 2015 – 2019 a : Konstanta
sebanyak 578 ekor ternak dengan rata - b1- b4 : Koefisien Regresi
rata penjualan setiap periode sebanyak 64 X1 : Pakan ( Kg )
ekor dilakukan dalam 1 periode yakni 6 X2 : Kandang ( M2 )
bulan. X3 : Obat dan Vitamin ( Rp )

490
Zootec Vol. 41 No. 2 : 489 - 499 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

X4 : Tenaga Kerja ( HOK ) X1: Biaya Pakan yang dinormalkan (Rp)


X2 : Biaya Kandang yang dinormalkan
Faktor – faktor yang (Rp)
mempengaruhi keuntungan usaha ternak X3 : Biaya Obat dan Vitamin yang
sapi potong: dinormalkan (Rp)
LnY = β0 + β1LnX1 + X4 : Upah Tenaga Kerja yang
β2LnX2 + β3LnX3 + β4LnX4 + β5LnX5 dinormalkan (Rp)
dimana : X5 : Biaya Sapi Bakalan yang
Y : Keuntungan usaha yang dinormakan (Rp)
dinormalkan (Rp)
β0 : Konstanta
β1 – β5: Koefisien Regresi HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Karateristik Responden Berdasarkan Umur Peternak Di Kelompok “Beringin Jaya”


Tingkatan Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Presentase (%)
40-45 6 46,16
46-50 4 30,76
51-54 3 23,08
Jumlah 13 100

Tabel 2. Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Peternak Di Kelompok


“Beringin Jaya”
Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase (%)
SMP 4 30,76
SMA 9 69,23
Jumlah 13 100

Tabel 3. Penggunaan Faktor Produksi Usaha Ternak Sapi Potong Kelompok Ternak
“Beringin Jaya”
Variabel Satuan rata- rata

Luas Kandang 120


Pakan
Hijauan @21/Ekor/Hari 22.873
KG
Pakan Tambahan @4/Ekor/Hari 4.356
Biaya Obat dan Vitamin Rp 1.200.000
Jumlah Curahan Tenaga Kerja HOK 6.8

491
Zootec Vol. 41 No. 2 : 489 - 499 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

Tabel 4. Biaya Produksi, Penerimaan dan Keuntungan Peternakan Sapi Potong


Jumlah (Rp) /
No Uraian Rata-rata (Rp) / peternak
9 periode
1 Biaya Produksi
Biaya Tetap
a. Investasi Kandang 105.500.000 8.115.384
b. Penyusutan Kandang 1.758.329 135.256
Biaya Variabel
a. Biaya Pakan 114.696.000 8.822.769
b. Biaya obat dan vitamin 15.600.000 1.200.000
c. Biaya tenaga kerja 182.750.000 10.281.730
d. biaya sapi bakalan 419.222.222 32.247.863
Total 734.026.551 56.463.580
2 Penerimaan
Penjualan Sapi potong 1.078.061.111 82.927.777
Penjualan Lainnya 0
Total Penerimaan 1.078.061.111 82.927.777
3 Keuntungan
Penerimaan 1.078.061.111 82.927.777
Biaya Produksi 734.026.551 56.463.580
Keuntungan 344.034.559 26.464.197

Tabel 5.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi


Variabel Koefisien t-hitung Sig
Constanta -185,973
Pakan (X1) 4,978 4,306 0,000**
Kandang (X2) 1,308 1,351 0,179
Obat dan Vitamin (X3) -9,053 -0,562 0,575
Tenaga Kerja (X4) 1,042 2,163 0,033*
F-hitung (34,094**)
R Square (0,635)
Keterangan : **) Nyata signifikan pada α = 0,01 *) Signifikan pada α = 0.05

492
Zootec Vol. 41 No. 2 : 489 - 499 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

Tabel 6. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keuntungan


Variabel Koefisien t-hitung Sig
Constanta 9,869
Biaya Pakan (X1) 1,510 2,125 0,036*
Biaya Kandang (X2) 0,376 0,469 0,640
Biaya Obat (X3) -0,121 -0,209 0,835
Upah Tenaga Kerja (X4) -1,374 -1,886 0,062
Biaya Sapi Bakalan (X5) -0,899 -2,869 0,005*
F-hitung (7,591**)
R square (0,786)
Keterangan : **) Nyata signifikan pada α = 0,01 *) Signifikan pada α = 0.05
Karakteristik reesponden dilapangan bahwa peternak sapi potong di
kelompok “Beringin Jaya” Desa Sidodadi
Umur Kecamatan Sangkub Kabupaten Bolaang
Umur merupakan salah satu faktor Mongondow Utara sebanyak 100%
yang mempengaruhi peternak dalam berjenis kelamin laki-laki dan tak seorang
mempelajari, memahami, dan menemukan pun yang berjenis kelamin perempuan. Hal
hal-hal yang baru dalam meningkatkan ini disebabkan kebanyakan peternak di
produktivitas kerja dan pengembangan daerah tersebut merupakan kepala rumah
usaha ternak. Berikut karakteristik umur tangga yang memiliki kewajiban
responden yang dikelompokkan ke dalam memberikan nafkah kepada keluarga.
beberapa tingkatan umur dapat dilihat pada Sedangkan perempuan hanya membantu
tabel 1. dalam usaha ternak sapi.
Berdasarkan Tabel 2. menunjukkan Tingkat pendidikan
bahwa tingkatan umur responden
bervariasi antara umur 40-54 tahun. Pendidikan merupakan hal yang
Responden yang paling banyak adalah sangat penting dalam meningkatkan
yang memiliki umur antara 40-45 tahun keterampilan diri khususnya tentang cara
yaitu sebanyak 6 orang (46,16%), ini beternak dengan baik (Tumober, at al,
berarti peternak di kelompok “Beringin 2014). Berikut tabel variasi pendidikan
Jaya” Desa Sidodadi Kecamatan Sangkub peternak sapi potong di kelompok
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara “Beringin Jaya” Desa Sidodadi Kecamatan
berada pada usia produktif. Petani pada Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow
usia produktif menunjukkan pola pikir dan Utara. Hasil penelitian karakteristik
pengalaman responden sudah memadai responden berdasarkan tingkat pendidikan
untuk melakukan suatu usaha dengan dapat dilihat pada Tabel 2.
pertimbangan pada tindakan yang diambil. Berdasarkan Tabel 2, menunjukkan
Sejalan dengan penelitian Lubis, at al bahwa tingkat keragaman pendidikan
(2014) bahwa usia produktif ditandai peternak sapi potong di kelompok
dengan cukup matang dalam mengerjakan “Beringin Jaya” Desa Sidodadi Kecamatan
sesuatu pekerjaan, serta lebih efektif dalam Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow
mengelola usaha ternak sapi. Utara terdiri dari tingkat SMP dan SMA.
Kebanyakan tingkat pendidikan peternak
Jenis kelamin di daerah tersebut yaitu SMA 69,23%.
Jenis kelamin merupakan salah Sisanya merupakan tingkat pendidikin
satu pembeda secara biologis antara laki- SMP sebesar 30,76%. Faktor pendidikan
laki dan perempuan. Berdasarkan hasil merupakan faktor internal yang dapat

493
Zootec Vol. 41 No. 2 : 489 - 499 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

memberikan motivasi untuk menerima jumlah produksi dan dapat dipergunakan


inovasi-inovasi teknologi khususnya dalam lebih dari satu kali proses
bidang usaha ternak. Thamrin et al (2019) produksi.(Sukmayadi at al. 2016). Biaya
menyatakan bahwa tingkat pendidikan tetap dalam penelitian ini adalah investasi
petani berpengaruh terhadap penerapan kandang dan penyusutan kandang. Biaya
teknologi mereka. tidak tetap/variabel merupakan biaya yang
dikeluarkan dalam satu kali proses
Faktor-faktor produksi produksi dan besarnya dipengaruhi oleh
sejumlah produksi.
Faktor produksi secara teori adalah
Kandang yang digunakan oleh
elemen-elemen atau unsur-unsur yang
anggota kelompok dinyatakan sebagai
digunakan untuk menghasilkan produksi.
biaya investasi. Biaya investasi yang
Faktor-faktor produksi tersebut
merupakan biaya yang dikeluarkan pada
diantaranya lahan, tenaga kerja, modal.
awal usaha untuk memenuhi kebutuhan
Faktor produksi dalam penelitian pada
sarana dan prasarana yang dibutuhkan
kelompok ternak “Beringin Jaya” adalah
untuk mewujudkan usaha tersebut. Biaya
input-input yang digunakan dalam proses
produksi peternakan sapi potong di
produksi ternak sapi potong. Faktor
kelompok ternak “beringin jaya” desa
produksi tersebut diantaranya kandang,
Sidodadi dapat dilihat pada Tabel 4.
pakan, tenaga kerja. dan obat-obatan.
Pada Tabel 4, dapat dilihat total
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
biaya produksi peternakan sapi potong
Lubis at al (2014) dan Thamrin at al
yang dipelihara semi intensif di kelompok
(2019). Rata-rata penggunaan faktor
ternak “Beringin Jaya” sebesar Rp.
produksi dapat dilihat pada Tabel 3.
420.304.329. biaya sapi bakalan memiliki
Faktor produksi seperti pada Tabel
jumlah yang paling besar dari semua biaya
4 sejalan dengan penelitian Suranjaya
produksi sebesar Rp.419.222.222,
(2011) yang menyatakan jumlah tenaga
kemudian upah tenaga kerja. Sedangkan
kerja yang digunakan sebanyak 1 orang
untuk biaya penyusutan kandang adalah
dengan nilai HOK 3,60/hari. Lubis at al
yang paling kecil Rp. 1.758.329.
(2014) menganalisis pengaruh faktor-
Penerimaan usaha peternakan sapi
faktor produksi terhadap produksi sapi.
potong merupakan total hasil yang
Tetapi, Lubis at al (2014) mengukur
diperoleh peternak dari hasil
kandang dalam bentuk modal kandang
pemeliharaan ternak sapi potong selama
yang dianalisis mempengaruhi produksi.
satu periode. Penerimaan total peternak
Faktor-faktor produksi perlu diketahui
sapi potong dapat diketahui dengan cara
sebagai dasar dalam pengambilan
melihat sumber - sumber penerimaannya
keputusan oleh petani (Wahyuni at al,
dari usaha peternakan sapi potong.
2017). Faktor produksi sesuai hasil
Penerimaan peternakan ternak sapi potong
penelitian Rusdiana at al (2018)
yang dipelihara secara semi intensif di
diantaranya kandang, pakan, tenaga kerja
kelompok ternak “Beringin Jaya” Desa
dan biaya obat dan vitamin.
Sidodadi dengan penjualan sapi potong
Biaya produksi selama satu periode sebesar Rp.
1.078.061.111 sedangkan penerimaan
Biaya produksi merupakan jumlah lainnya tidak ada.
biaya yang dikeluarkan dalam satu usaha Keuntungan dalam penelitian ini
untuk memperoleh produk. Biaya produksi diperoleh dari hasil penjualan ternak sapi,
terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak perkiraan penjualan ternak sapi dikurangi
tetap/variabel. Biaya tetap merupakan biaya produksi. Keuntungan merupakan
biaya yang dikeluarkan untuk produksi faktor pengembalian atas usaha yang
yang besarnya tidak terpengaruhi oleh dilakukan untuk menghasilkan barang

494
Zootec Vol. 41 No. 2 : 489 - 499 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

sebagai perangsang bagi usaha Hasil analisis regersi untuk pakan


selanjutnya, menutup resiko dan segala adalah positif 4,978 artinya setiap
sesuatu yang tidak pasti sebagai suatu alat penambahan 1 persen jumlah pakan akan
dalam persaingan dan sebagai suatu nilai menyebabkan peningkatan produksi
tambah (Tumober at al, 2014). Jumlah sebesar 4,97 persen dengan nilai signifikan
keuntungan peternakan ternak sapi potong sebesar 0,000. Hal ini sejalan dengan
yang dipelihara secara semi intensif di penelitian sebelumnya, yang menyebutkan
kelompok ternak “Beringin Jaya” Desa pakan berpengaruh terhadap produksi
Sidodadi selama satu periode sebesar Rp ternak sapi potong sebesar 0,022 (Lubis at
344.034.559 dengan rata – rata keuntunan al. 2014; Phun at al, 2020). Pakan menurut
peternak sebesar Rp. 26.464.197 per Rouf dan Munawaroh (2016) adalah faktor
periode. penentu produksi sapi potong selain bibit
dan manajemen.
Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi Kandang
Untuk menguji faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi ternak sapi Hasil analisis regersi untuk
potong di “Beringin Jaya” Desa Sidodadi kandang positif 1,308 artinya setiap
digunakan analisis regresi linier berganda, penambahan Luas kadang sebesar 1 persen
dimana yang menjadi variabel bebas maka akan meningkatkan produksi sebesar
(independent) adalah pakan (X1), kandang 1,3 persen, dengan nilai signifikan sebesar
(X2), obat dan vitamin (X3), dan tenaga 0,179 yang artinya kandang tidak
kerja (X4), sedangkan yang menjadi berpengaruh nyata terhadap produksi sapi
variabel terikat (dependent) adalah potong.
produksi ternak sapi potong (Y). Hasil Obat dan vitamin
analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
produksi ternak sapi potong diringkas pada Hasil analisis regersi untuk obat
Tabel 5. dan vitamin negatif sebesar -9,053 artinya
Hasil analisis Tabel 5, di atas setiap penambahan biaya obat dan vitamin
diperoleh persamaan : sebesar 1 persen maka akan menyebabkan
Y= -185,973 + 4,978X1 + penurunan produksi sebesar 9,05 persen
1,308X2 – 9,053X3 + 1,042X4. dengan nilai signifikan sebesar 0,575
Berdasarkan hasil analisis regresi artinya berpengaruh secara nyata terhadap
linier berganda pada Tabel 6, nilai F- produksi sapi potong. Hasil penelitian
hitung sebesar 34,094 dan F-tabel sebesar Lubis at al (2014) menunjukkan bahwa
2,45 dimana 34,094>2,45 dengan nilai obat-obatan berpengaruh tidak nyata
signifikan 0,000. Hal ini menunjukan terhadap produksi sapi.
bahwa secara bersama-sama keempat Tenaga kerja
variabel bebas yaitu pakan, kandang, obat
dan vitamin dan tenaga kerja berpengaruh Hasil analisis regersi untuk tenaga
secara nyata terhadap produksi sapi kerja positif 1,042 artinya setiap
potong. Selanjutnya dari hasil koefisien penambahan curahan jam kerja sebesar 1
regresi pada tabel 6, dapat dilihat faktor- persen maka akan mengakibatkan produksi
faktor yang mempengaruhi produksi usaha ternak sapi meningkat sebesar 1,04 persen,
ternak sapi potong di Desa Sidodadi dengan nilai signifikan sebesar 0,033. Hal
Kecamatan Sangkub dijelaskan sebagai ini dikarenakan tenaga kerja adalah
berikut. mereka yang bekerja untuk memelihara
ternak sapi, memberikan makan, minum,
Pakan dan sebagainya dalam pemeliharaan ternak
sapi untuk menghasilkan sapi yang sehat

495
Zootec Vol. 41 No. 2 : 489 - 499 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

dengan begitu produksi peternak akan menyebabkan peningkatan keuntungan


meningkat. sebesar 1,510 persen, ceteris paribus
Tabel 5, juga menunjukan bahwa R (faktor lain dianggap kontan). Hasil tidak
Square (R2 ) sebesar 0,635 atau 63,5 sejalan dengan hasil penelitian (Happyana.
persen artinya variabel pakan, kandang, 2017) bahwa biaya pakan hijauan tidak
obat da vitamin, dan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap keuntungan
berpengaruh sebesar 63,5 persen terhadap peternak sapi potong. Hal ini disebabkan
produksi sapi potong. Sisanya sebesar 36.5 kualitas dan kuantitas pakan hijauan
persen dijelaskan oleh variabel lain yang rendah. Menurut Rusdiana at al (2016)
tidak dimasukan dalam model analisis, pakan adalah modal dalam keberhasilan
misalnya manajemen dan keterampilan pengembangan ternak sapi potong, tetapi
peternak. Menurut Susetyorini dan sesuai dengan hasil penelitian Sunarto at
Muzammil (2014) bahwa produksi al (2016), bahwa peningkatan biaya pakan
tergantung pada keterampilan petani dalam menyebabkan peningkatan pendapatan
mengelola pakan sapi. sapi. Nilai koefisien regresi untuk biaya
kandang adalah positif 0,376 artinya setiap
Analisis faktor-faktor yang penambahan satu persen biaya kandang
mempengaruhi keuntungan menyebabkan peningkatan keuntungan
Keuntungan dalam penelitian ini sebesar 0,376 persen, ceteris paribus
adalah selisih antara penerimaan penjualan (faktor lain dianggap kontan) namun
sapi dan biaya yang dikeluarkan oleh pengaruhnya tidak nyata pada α = 0,05.
petani. Hal ini sejalan dengan Uba at al Nilai koefisien regresi untuk biaya obat-
(2015). Selanjutnya menurut Handayanta obatan adalah negatif -0,121 artinya setiap
at al (2016) bahwa keberhasilan penambahan satu persen biaya obat-obatan
peternakan sapi potong diukur dari menyebabkan penurunan keuntungan
keuntungan yang diperoleh. Hasil sebesar 0,121 persen, ceteris paribus
penelitian dinalaisis dengan menggunakan (faktor lain dianggap kontan).
dengan program komputer SPSS 22. Hasil Nilai koefisien regresi untuk upah
analisis diperoleh persamaan regresi tenaga kerja adalah negatif -1,374 artinya
diringkas pada Tabel 6. setiap penambahan satu persen upah
Data hasil analisis pada Tabel 6 tenaga kerja menyebabkan penurunan
dapat ditulis dalam persamaan berikut : keuntungan sebesar 1,374 persen, ceteris
LnY= 9,869 + 1,510LnX1+ paribus (faktor lain dianggap kontan).
0,376LnX2 – 0,121LnX3 – 1,374LnX4 – Nilai koefisien regresi untuk biaya sapi
0,899LnX5 bakalan adalah negatif -0,889 artinya
Tabel 6 menunjukkan hasil uji setiap penambahan satu persen biaya sapi
pengaruh variabel secara serempak dengan bakalan menyebabkan penurunan
menggunakan Uji F menunjukkan bahwa keuntungan sebesar 0,889 persen, ceteris
nilai F-hitung adalah sebesar 7,591. Nilai paribus (faktor lain dianggap kontan).
yang diperoleh lebih besar dari nilai F- Hasil analisis pada Tabel 6
tabel (2,30), dengan probabilitas kesalahan menunjukan biaya pakan dan biaya sapi
yang ditolerir yaitu α 5% atau 0,05. Hal ini bakalan secara parsial mempunyai
menunjukkan bahwa, biaya pakan (X1), pengaruh signifikan tehadap keuntungan,
biaya kandang (X2), biaya obat (X3), Upah sedangkan biaya kandang, biaya obat dan
tenaga kerja (X4), dan biaya sapi bakalan variabel upah tenaga kerja, tidak
(X5) secara serentak berpengaruh nyata berpengaruh secara signifikan terhadap
terhadap keuntungan (Y). keuntungan.
Nilai koefisien regresi untuk biaya Data Tabel 6, menunjukan bahwa
pakan adalah positif 1,510 artinya setiap R Square (R2) sebesar 0,786 artinya bahwa
penambahan satu persen biaya pakan 78,6 persen keuntungan peternak sapi

496
Zootec Vol. 41 No. 2 : 489 - 499 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

potong dipengaruhi oleh variabel biaya Sumatera Barat. Jurnal Peternakan


pakan, biaya kandang, biaya obat, upah Indonesia : 14 (1) : 286 – 296.
tenaga kerja, dan biaya sapi bakalan.
Sisanya 21,4 persen dipengaruhi oleh Indrayani I dan Andri. 2018. Faktor-faktor
faktor-faktor lain yang tidak dapat yang mempengaruhi pendapatan
dijelaskan dalam model ini. usaha ternak sapi potong di
Kecamatan Sitiung, Kabupaten
KESIMPULAN Dharmasraya. Jurnal Peternakan
Indonesia 20 (3): 151-159.
Faktor yang mempengaruhi Lubis B.A., Rahmanta dan Supriadi. 2014.
produksi peternakan sapi potong di Analisis produksi peternakan sapi
kelompok ternak “Beringin Jaya” Desa dalam pengembangan wilayah di
Sidodadi Kecamatan Sangkub Kabupaten Kabupaten Deli Serdang. Jurnal
Bolaang Mongondow Utara yaitu variabel Ekonom 17 (2) : 54-67.
pakan dan variabel tenaga kerja. Faktor
yang mempengaruhi keuntungan Makkan R.J., A. Makalew, F.H. Elly dan
peternakan sapi potong di kelompok ternak I.D.R Lumenta. 2014. Analisis
“Beringin Jaya” Desa Sidodadi Kecamatan keuntungan penggemukan sapi
Sangkub Kabupaten Bolaang Mongondow potong kelompok tani “Keong Mas”
Utara yaitu variabel biaya pakan dan biaya Desa Tambulango Kecamatan
sapi bakalan Sangkub Bolaang Mongondow
Utara. Jurnal Zootek 34 (1): 28-36.
DAFTAR PUSTAKA
Maryam M.B., Paly dan Astati. 2016.
Febriana M.K. 2016. Analisis pendapatan Analisis faktor-faktor yang
usaha ternak sapi rakyat di mempengaruhi penentu pendapatan
Kecamatan Putra Rumbia Kabupaten usaha peternakan sapi potong (studi
Lampung Tengah. Skripsi kasus Desa Otting Kabupaten Bone).
Handayanta E., E.T. Rahayu dan M. Jurnal Ilmu dan Industri Perternakan
Sumiya. 2016. Analisis finansial 3 (1) : 79-101.
usaha peternakan pembibitan sapi Oktavianto H. 2012. Analisis Pendapatan
potong rakyat di daerah pertanian Usaha Ternak Sapi di Dusun Mrisi
lahan kering, studi kasus di Wilayah Desa Tirtonirmolo Kecamatan
Kecamatan Semin, Kabupaten Kasihan Kabupaten Bantul. Skripsi.
Gunungkidul, Daerah Istimewa Universitas Muhamadiyah
Yogyakarta. Jurnal Sains Peternakan Yogyakarta: Yogyakarta.
14 (1) : 13-20.
Phun O.C.M., B. Rorimpandey, M.A.V
Huda S dan W. Wikanta. 2017. Manese dan S..K. Umboh. 2020.
Pemanfaatan limbah kotoran sapi Perbandingan pendapatan aantara
menjadi pupuk organik sebagai ternak sapi ongole yang
upaya mendukung usaha peternakan menggunakan IB dan kawin alam di
sapi potong di kelompok tani ternak Desa Tempok Kecamatan Tompaso.
Mandiri Jaya Desa Moropelang Kec. Jurnal Zootek 40 (1) : 324-335.
Babat Kab. Lamongan. Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat : 1 Riszqina L., J.Isbandi, E. Rianto dan S.I.
(1) : 26 – 35. Santoso. 2011. Analisis pendapatan
peternak sapi potong dan sapi
Indrayani I., R. Nurmalina dan A. pembibitan karapan di pulau Sapudi
Fariyanti. 2012. Analisis efisiensi Kabupaten Sumenep (Income
teknis usaha penggemukan sapi Analysis of Beef and Racing Cattle
potong di Kabupaten Agam Provinsi

497
Zootec Vol. 41 No. 2 : 489 - 499 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

Farmers in Sapudi Island Regency of pada usaha penggemukan sapi bali


Sumenep). JITP : 1 (3) : 188-193. berskala kecil. Majalah Ilmiah
Peternakan 14 (1) : 28-32.
Rouf A.A., dan S. Munawaroh. 2016.
Analisis efisiensi teknis dan faktor Susetyorini dan A. Muzammil. 2014.
penentu inefisiensi usaha Faktor-faktor yang mempengaruhi
penggemukan sapi potong di meningkatnya pendapatan
Kabupaten Gorontalo. Jurnal masyarakat peternak sapi potong di
Pengkajian dan Pengembangan Desa Bolo - Kecamatan
Teknologi Pertanian 19 (2) : 103- Ujungpangkah. Jurnal Gema
118. Ekonomi 3 (01) : 96 – 110.
Rusdiana S., U. Adiati dan R. Hutasoit. Tawaf R. 2018. Analisis usaha pembiakan
2016. Analisis ekonomi usaha ternak sapi potong pola kemitraan antara
sapi potong berbasis agroekosistem korporasi dengan peternak rakyat.
di Indonesia. Jurnal Agriekonomika Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial dan
5 (2) : 137-149. Humaniora 20 (1) : 45 – 56.
Rusdiana S., L. Praharani dan D.A. Thamrin A.M., F.H. Elly., N.M. Santa dan
Kusumaningrum. 2018. Perbaikan M.A.V. Manese. 2019. Analisis
skala usaha sapi potong pada fungsi produksi usaha ternak sapi di
kelompok peternak Malingping dan Kecamatan Tompaso Barat
Hasanah di Kabupaten Sukabumi. Kabupaten Minahasa. Jurnal Zootek
Jurnal SEPA 15 (1) : 58 – 69. 39 (2) : 266 -275.
Siregar A.R. 2018. Faktor – Faktor yang Tumober C.T., A. Makalew, A.H.S.
mempengaruhi produksi usaha Salendu dan E.K.M. Endoh. 2014.
ternak sapi potong. Skripsi. Analisis keuntungan pemeliharaan
Universitas Muhammadiyah ternak sapi di Kecamatan Suluun
Sumatera Utara Medan. Tareran Kabupaten Minahasa
Selatan. Jurnal Zootek. 34 (2) : 18-
Sukmayadi K., A. Ismail dan A. Hidayat. 26.
2016. Analisis pendapatan dan
optimalisasi input peternak sapi Uba K.D.M., Tiro dan S.M. Makandolu.
potong rakyat binaan sarjana 2015. Analisis profitabilitas usaha
membangun desa wirausahawan ternak sapi potong di Kecamatan
pendamping (SMDWP) yang Amarasi Kabupaten Kupang. Jurnal
berkelanjutan di Kabupaten Nukleus 2 (2) :170 – 178.
Tasikmalaya. Jurnal Ilmu Produksi
dan Teknologi Hasil Peternakan 4 Wahyuni T., R.Y. Iyan dan Mardiana.
(2) : 312-318. 2017. Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan
Sunarto E.E., O.H. Nono, U.R. Lole dan kelompok tani ternak sapi di Desa
H.Y. Sikone. 2016. Analisis Penyesawan Kecamatan Kampar
finansial sistim penggemukan sapi (Studi Kasus Kelompok Tani Bukik
potong oleh perusahaan dan Batang Potai). JOM Fekon 4 (1) :
peternakan rakyat di Kabupaten 597-607.
Kupang. Journal of Animal Science
1 (4) : 46-49. Yasin S. 2013, ”Produksi Ternak
Ruminansia”, Penerbit Pustaka Reka
Suranjaya I.G. 2011. Diskripsi dan analisis Cipta, Bandung.
faktor-faktor produksi yang
mempengaruhi pendapatan peternak

498
Zootec Vol. 41 No. 2 : 489 - 499 (Juli 2021) pISSN 0852 – 2626 eISSN 2615 – 8698

Yotopaulus P.A dan L.J. Lau. 1972. Profit American Journal Agro Economic.
Supply and Demand Functions,

499

Anda mungkin juga menyukai