Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Motivasi Petani
Hutan Rakyat dengan Structural Equation Modeling (SEM) di Kabupaten Bogor
adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan
dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang
berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari
penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di
bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Oktober 2018
ABSTRACT
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Manajemen Hutan
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Nya sehingga karya ilmiah yang berjudul “Analisis Motivasi Petani Hutan Rakyat
dengan Structural Equation Modeling (SEM) di Kabupaten Bogor”. Penelitian ini
dilaksanakan bulan Februari sampai bulan April 2018. Penelitian ini bertujuan
untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi petani dalam mengelola hutan rakyat di Kabupaten Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan, semangat, dan do’a.
2. Dr Ir Budi Kuncahyo, MS selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Ketua Kelompok Tani Sugih Mukti Bapak Antawinata dan Ketua Kelompok
Tani Parikesit Bapak Sukanta atas bantuan dan kerjasamanya.
4. Pemerintah Desa Parakan Muncang, Desa Curug Bitung, Dinas Kesatuan
Bangsa dan Politik Kabupaten Bogor atas sarana dan prasarana yang disediakan
sehingga penelitian ini dapan berlangsung dengan baik.
5. Staf Departemen Manajemen Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian
Bogor yang telah membantu dalam pengurusan administrasi kemahasiswaan.
6. Seluruh pihak terkait yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu penelitian dan pengerjaan skripsi ini.
Penulis menyadari tulisan ini memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk memperbaiki tulisan ini. Atas kritik dan saran
yang diberikan, diucapkan terima kasih. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
DAFTAR GAMBAR
1 Peta lokasi penelitian 5
2 Keanggotaan kelompok tani hutan 8
3 Keikutsertaan kegiatan penyuluhan 8
4 Hasil pls algorithm 9
5 Hasil evaluasi pls algorithm 10
DAFTAR LAMPIRAN
1 Hasil model pengukuran dan model struktural 15
2 Hasil evaluasi model pengukuran dan model struktural 16
3 Kuesioner penelitian hutan rakyat 17
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Menurut Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat (2016), luas hutan rakyat
tahun 2016 di Kabupaten Bogor mencapai 17 326.12 ha. Produksi hutan rakyat di
Kabupaten Bogor pada tahun 2016 telah mencapai 1652.23 m3. Hutan rakyat
memiliki manfaat terhadap lingkungan, seperti mengendalikan erosi dan limpasan
permukaan, memperbaiki kesuburan tanah, dan menjaga keseimbangan tata air
(Zulkarnain 2008).
Hutan rakyat merupakan hutan buatan yang tumbuh di atas lahan milik
(dibebani hak), baik secara perseorangan, kelompok maupun badan hukum
(Hardjanto 2017). Hutan rakyat yang dikembangkan secara swadaya oleh
masyarakat merupakan salah satu bentuk pemanfaatan sumber daya lahan. Pola
pengelolaan hutan rakyat tradisional di Jawa Barat adalah pola agroforestri. Pola
hutan rakyat tradisional bertujuan untuk menghasilkan kayu serta komoditas
turunannya untuk meningkatkan pendapatan dan kelestarian lingkungan (Widarti
2015).
Keputusan petani untuk mengusahakan komoditas kehutanan dapat
dipengaruhi oleh motivasi petani hutan rakyat. Menurut Suranto (2015), motivasi
adalah suatu dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang secara sadar ataupun
tidak untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Martin dan Galle (2009),
motivasi terdiri atas motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik
adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang. Motivasi ekstrinsik adalah
dorongan yang berasal dari luar diri seseorang. Hutan rakyat dengan pola
agroforestri dapat memberikan sumbangan pendapatan jangka pendek dan jangka
panjang. Pendapatan jangka pendek (mingguan/bulanan) diperoleh dari produk non
kayu atau komoditas pertanian (Kusumedi dan Jariyah 2010). Pendapatan jangka
panjang (tahunan) diperoleh dari produksi kayu yang dihasilkan oleh hutan rakyat.
Oleh karena itu diperlukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi petani dalam pengelolaan hutan rakyat.
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
METODE
Alat yang digunakan dalam penelitian adalah alat tulis, kuesioner, laptop,
Microsoft Office 2013, dan software SmartPLS versi 2.0 M3. Bahan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data kuesioner dan monografi tiap kecamatan.
Analisis Data
korelasi, regresif, dan mengidentifikasi dimensi sebuah konsep. Oleh karena itu
SEM dapat disebut sebagai kombinasi antara analisis faktor, analisis jalur, dan
analisis regresi berganda. SEM terdiri atas variabel laten (konstruk) dan variabel
terukur. Variabel laten (konstruk) adalah variabel yang dibentuk dari indikator-
indikator. Variabel terukur adalah variabel yang diukur di lapangan atau disebut
dengan indikator (Waluyo 2016). Menurut Waluyo (2016), tahapan-tahapan
analisis Structural Equation Modeling (SEM), yaitu (1) membangun spesifikasi
model, (2) membangun hubungan kausalitas pada diagram alur, (3) mengonversi
diagram alur menjadi persamaan struktural dan spesifikasi model pengukuran, (4)
memilih matriks input dan teknik estimasi atas model yang dibangun, (5) menilai
problem identifikasi, (6) mengevaluasi model, dan (7) menginterpretasi dan
melakukan modifikasi model.
Karakteristik Responden
Sebagian besar petani mengelola hutan rakyat dengan luasan kurang dari
0.25 ha (Tabel 6). Luas lahan yang dikelola oleh petani tergolong rendah. Hal ini
dapat disebabkan oleh petani sulit untuk menambah luas lahan untuk mengelola
hutan rakyat sehingga terdapat beberapa petani melakukan kerjasama dengan petani
hutan rakyat lainnya.
Petani mengelola hutan rakyat dengan pola campuran. Tanaman pokok yang
dominan diusahakan, yaitu sengon (Paraserianthes falcataria) dan kayu afrika
(Maesopsis eminii). Tanaman sela yang ditanam petani adalah manggis (Garcinia
mangostana), durian (Durio zibethinus), dan tanaman pisang. Hasil yang diperoleh
dari hutan rakyat tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar petani.
8
ini menunjukkan bahwa variabel laten intrinsik merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap motivasi petani hutan rakyat dalam mengelola hutan rakyat.
Variabel laten motivasi memiliki nilai koefisien determinasi (R2) sebesar
0.332 atau 33.2% (Tabel 10). Hal ini menunjukkan bahwa variabel laten motivasi
dapat dijelaskan oleh variabel laten ekstrinsik dan intrinsik sebesar 33.2%,
sedangkan 66.8% dijelaskan oleh variabel laten lainnya. Nilai Stone-Geisser Q2
model sebesar 0.11 (Q2 > 0) (Tabel 10). Hal ini menunjukkan bahwa variabel laten
yang dibangun dapat memprediksi model dengan baik (Nurwullan et al. 2015).
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ruhimat IS. 2015. Tingkat motivasi petani dalam penerapan sistem agroforestry.
Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan. 12(2): 1-11.
Sholiha EUN, Salamah M. 2015. Structural equation modeling-partial least square
untuk pemodelan derajat kesehatan kabupaten/kota di Jawa Timur (studi
kasus data indeks pembangunan kesehatan masyarakat Jawa Timur 2013).
Jurnal Sains dan Seni ITS. 4(2): 169-174.
Sudrajat A, Hardjanto, Sundawati L. 2016. Partisipasi petani dalam pengelolaan
hutan rakyat lestari: Studi kasus di Desa Cikeusal dan Desa Kananga
Kabupaten Kuningan. Jurnal Silvikultur Tropika. 7(1): 8-17.
Suherdi, Amanah S, Muljono P. 2014. Motivasi petani dalam pengelolaan usaha
hutan rakyat Desa Cingambul, Kecamatan Cingambul, Majalengka. Jurnal
Penyuluhan. 10(1): 85-93.
Suranto. 2015. Pengaruh motivasi, suasana lingkungan dan sarana prasarana belajar
terhadap prestasi belajar siswa (studi kasus pada SMA Khusus Putri SMA
Islam Dipenogoro Surakarta). Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial. 25(2): 11-19.
Waluyo M. 2016. Mudah Cepat Tepat Penggunaan Tools Amos dalam Aplikasi
(SEM). Surabaya (ID): Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
Widarti A. 2015. Kontribusi hutan rakyat untuk kelestarian lingkungan dan
pendapatan. Di dalam: Hernawan UE, Pitoyo A, Raqib SM, Rosleine D,
Setyawan AD, Sugiyarto, Sutomo, Suwandhi I, Widiastuti A, editor.
Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia; 2015 Jun
13; Bandung, Indonesia. Bandung (ID): Masyarakat Biodiversitas Indonesia.
Hlm 1622-1626.doi:10.13057/psnmbi/m010714.
Yani RWE. 2011. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian epidemiologi
kedokteran gigi. Stomatognatic (JKG Unej). 8(1): 27-34.
Zulkarnain E. 2008. Analisis tingkat keberhasilan hutan rakyat dan strategi
pembangunan hutan rakyat di Kabupaten Purwakarta [tesis]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
15
Cross Loading
Kode Ekstrinsik Intrinsik Motivasi
eks1 0.904 0.414 0.350
eks2 0.740 0.406 0.256
eks3 0.874 0.345 0.174
in1 -0.060 -0.070 -0.032
in2 0.065 0.534 0.272
in3 0.218 0.782 0.515
in4 0.542 0.596 0.325
in5 -0.430 -0.689 -0.394
m1 0.256 0.245 0.447
m2 0.267 0.561 0.914
m3 -0.105 0.048 0.372
Keterangan: indikator umur (in1), pendidikan (in2), luas lahan hutan rakyat (in3), keterampilan
budidaya tanaman (in4), jumlah anggota rumah tangga (in5), mengikuti kegiatan
penyuluhan (eks1), akses informasi (eks2), menjadi anggota kelompok tani hutan
(eks3), tujuan mengelola hutan rakyat (m1), pendapatan dari usaha hutan rakyat
(m2), dan pendapatan diluar usaha hutan rakyat (m3).
Cross Loading
Kode Ekstrinsik Intrinsik Motivasi
eks1 0.890 0.389 0.363
eks2 0.766 0.437 0.304
eks3 0.861 0.279 0.171
in3 0.220 0.851 0.500
in4 0.551 0.702 0.369
m1 0.266 0.313 0.595
m2 0.265 0.485 0.832
Keterangan: indikator luas lahan hutan rakyat (in3), keterampilan budidaya tanaman (in4),
mengikuti kegiatan penyuluhan (eks1), akses informasi (eks2), menjadi anggota
kelompok tani hutan (eks3), tujuan mengelola hutan rakyat (m1), dan pendapatan
dari usaha hutan rakyat (m2).
17
15 – 20 juta/th 25 – 30 juta/th
20 – 25 juta/th > 30 juta/th
c. Pendapatan dari sayuran : ……………………………………
< 5 juta/th 15 – 20 juta/th > 30 juta/th
5 – 10 juta/th 20 – 25 juta/th
10 – 15 juta/th 25 – 30 juta/th
d. Pendapatan dari buah-buahan : ……………………………………
< 5 juta/th 15 – 20 juta/th > 30 juta/th
5 – 10 juta/th 20 – 25 juta/th
10 – 15 juta/th 25 – 30 juta/th
e. Pendapatan dari hijauan ternak : ……………………………………
< 5 juta/th 15 – 20 juta/th > 30 juta/th
5 – 10 juta/th 20 – 25 juta/th
10 – 15 juta/th 25 – 30 juta/th
f. Pendapatan dari kayu : ……………………………………
< 5 juta/th 5 – 10 juta/th 10 – 15 juta/th
15 – 20 juta/th 25 – 30 juta/th
20 – 25 juta/th > 30 juta/th
g. Pendapatan Lainnya : ……………………………………
< 5 juta/th 15 – 20 juta/th > 30 juta/th
5 – 10 juta/th 20 – 25 juta/th
10 – 15 juta/th 25 – 30 juta/th
h. Pengeluaran Total : ……………………………………
< 5 juta/th 15 – 20 juta/th > 30 juta/th
5 – 10 juta/th 20 – 25 juta/th
10 – 15 juta/th 25 – 30 juta/th
i. Pengeluaran per Kapita per Tahun : ……………………………………
3. Aset Kepemilikan
a. Kepemilikan tanah : ……………………………………
Milik sendiri Milik orang lain Milik Negara
b. Luas Tanah Total : ……………………………………
< 0,25 ha 0,5 – 1 ha 2,5 – 5 ha
0,25 – 0,5 ha 1 – 2,5 ha > 5 ha
c. Jumlah ternak kambing/domba : ……………………………………
tidak punya 3 – 5 ekor > 10 ekor
1 – 3 ekor 5 – 10 ekor
d. Jumlah ternak sapi/kerbau : ……………………………………
tidak punya 3 – 5 ekor > 10 ekor
1 – 3 ekor 5 – 10 ekor
e. Luas Hutan Rakyat : ……………………………………
< 0,25 ha 0,5 – 1 ha 2,5 – 5 ha
0,25 – 0,5 ha 1 – 2,5 ha > 5 ha
19
RIWAYAT HIDUP
Penulis lahir di Subang, Jawa Barat pada tanggal 14 November 1996. Penulis
merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Carta Cahyadi dan Ibu Nanih
Nalistiani. Penulis menyelesaikan pendidikan formal SD Negeri 2 Ciruluk (2003-
2009), SMP Negeri 1 Kalijati (2009-2011), SMA Negeri 1 Subang (2011-2014).
Penulis diterima sebagai mahasiswa Departemen Manajemen Hutan, Fakultas
Kehutanan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN pada tahun 2014.
Penulis mengikuti Praktik Umum Kehutanan (PUK) pada tahun 2016.
Kegiatan ini terdiri atas pengenalan ekosistem hutan di Sancang Barat – Gunung
Papandayan, Jawa Barat dan kegiatan pengelolaan hutan di Hutan Pendidikan
Gunung Walat, Sukabumi, Jawa Barat. Penulis mengikuti kegiatan Praktik Kerja
Lapang (PKL) di IUPHHK-HT PT. Korintiga Hutani, Pangkalan Bun, Kalimantan
Tengah. Penulis juga aktif dalam kegiatan akademik sebagai asisten praktikum
Mata Kuliah Biometrika Hutan, Teknik Inventarisasi Sumberdaya Hutan, dan
Analisis Biaya Pengelolaan Hutan pada tahun 2018.
Penulis mengikuti organisasi Dewan Gedung Asrama Putra C1 sebagai
Sekretaris dan Bendahara pada tahun 2014-2015. Penulis juga mengikuti di
organisasi Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kehutanan IPB sebagai anggota
pada tahun 2015-2016 dan tahun 2016-2017. Penulis pernah menjadi anggota tim
peneliti Ekspedisi Manajemen Hutan pada tahun 2017 di Taman Nasional Bukit
Barisan Selatan, Lampung.
Penulis menyusun skripsi yang berjudul Analisis Motivasi Petani Hutan
Rakyat dengan Structural Equation Model (SEM) di Kabupaten Bogor yang
dibimbing oleh Dr Ir Budi Kuncahyo, MS untuk memperoleh gelar Sarjana
Kehutanan IPB.