DEDE RAHMAT
ii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dede Rahmat
NIM C24090044
iv
ABSTRAK
DEDE RAHMAT. Studi Faktor-Faktor Sosial Ekologi dalam Pengelolaan
Ekosistem Mangrove Berbasis Masyarakat (Studi Kasus Desa Kartika Jaya dan
Desa Wonosari, Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah).
Dibimbing oleh LUKY ADRIANTO dan LATIPAH HENDARTI
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tipologi mangrove dan kaitan
antara kondisi sosial masyarakat terhadap peran serta dalam pelestarian ekosistem
mangrove di wilayah Desa Kartika Jaya dan Desa Wonosari, Kecamatan Patebon,
Kabupaten Kendal. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi
langsung di lapangan dan wawancara terhadap 30 orang per desa. Hasil
pengamatan kondisi ekologis ekosistem mangrove menunjukkan bahwa tipologi
mangrove Desa Kartika Jaya dan Desa Wonosari didominasi oleh Avicennia
marina dengan kondisi termasuk kriteria baik, dengan nilai kerapatan mangrove
berkisar 1067-1178 ind/ha dan 1622-2000 ind/ha sesuai dengan Keputusan
Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 201 tahun 2004. Hasil analisis komponen
utama (PCA) menunjukkan bahwa faktor sosial yang berpengaruh terhadap upaya
perlindungan ekosistem mangrove di Desa Kartika Jaya adalah partisipasi
masyarakat dalam penanaman mangrove, pengetahuan tentang fungsi ekosistem
mangrove, jarak rumah menuju ekosistem, dan jenis pekerjaan. Faktor sosial yang
berpengaruh di Desa Wonosari adalah partisipasi masyarakat dalam penanaman
mangrove, pengetahuan tentang fungsi dan jenis mangrove, pengalaman terkena
dampak abrasi dan jarak rumah.
Kata kunci: ekologi, masyarakat, sosial
ABSTRACT
DEDE RAHMAT. Socio-Ecological Factors Study In Community Based
Mangrove Conservation (Case study Kartika Jaya and Wonosari village, District
Patebon, Kendal, Java Center Province). Supervised by LUKY ADRIANTO and
LATIPAH HENDARTI
This study was conducted to determine the typology of mangrove and links
between social conditions and community participation in mangrove ecosystem in
the conservation area of Kartika Jaya and Wonosari village, District Patebon,
Kendal. This research has been conducted with direct observation in the field and
interviews with 30 persons in every village. The result from observation of
ecological mangrove condition show that typology of mangrove in both area are
dominated by Avicennia marina with good condition, mangrove density range is
about 1067-1178 ind/ha and 1622-2000 ind/ha in accordance with the Decree of
the State Minister for the Environment No. 201 Year 2004. Analysis of Principal
Component Analysis (PCA) results that the social factors affecting the
conservation in Kartika Jaya villages are community participation in mangrove
planting, knowledge about the function of mangrove ecosystems, the distance to
the ecosystem, and type of job. While the determined social factors in Desa
Wonosari are community participation in mangrove planting as well, knowledge
about functions and types of mangrove, the abrasion experience, and home
distance.
Keyword: ecology, social, society
STUDI FAKTOR-FAKTOR SOSIAL EKOLOGI DALAM
PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE
BERBASIS MASYARAKAT
(Studi Kasus Desa Kartika Jaya dan Desa Wonosari, Kecamatan Patebon,
Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah)
DEDE RAHMAT
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Tanggal Lulus :
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Januari 2014 ini ialah
konservasi, dengan judul “Studi Faktor-Faktor Sosial Ekologi dalam Pengelolaan
Ekosistem Mangrove Berbasis Masyarakat”.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Institut Pertanian Bogor yang sudah
memberikan kesempatan studi dan bantuan beasiswa berupa beasiswa Penunjang
Potensi Akademik (PPA) kepada penulis sehingga penulis dapat melanjutkan
studi ke jenjang yang lebih tinggi. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih
kepada para donatur Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang telah memberi bantuan
pendanaan sehingga penulis bisa menyelesaikan studi. Tak lupa penulis
sampaikan kepada Yayasan DeTara yang sudah memberi bantuan baik moril
maupun materil selama dalam kegiatan penelitian ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini. Terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak
Dr. Ir. Luky Adrianto M,Sc. dan Ibu Dr. Ir. Latipah Hendarti M,Sc. selaku
pembimbing skripsi, dan Bapak Dr. Ir. Ahmad Fahruddin, M.Si selaku dosen
penguji serta Bapak Sigid Haryadi M,Sc. selaku dosen pembimbing akademik.
Ungkapan terima kasih sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada ibu dan
almarhum bapak (semoga amal baik beliau diterima disis-Nya) serta seluruh
keluarga atas doa dan kasih sayang sehingga penulis bisa menyelesaikan karya
ilmiah ini dengan baik. Penghargaan penulis sampaikan pula kepada Bapak
Wasito dan keluarga serta warga Desa Kartika Jaya dan Desa Wonosari, yang
telah membantu selama pengumpulan data. Terima kasih penulis ucapkan kepada
keluarga besar Asrama Sylvalestari dan Sylvapinus terutama ex-Markup atas
dukungan dan dorongan baik secara moril maupun materil agar penulis dapat
segera menyelesaikan karya ilmiah ini. Tak lupa juga terima kasih penulis
ucapkan kepada Ksatria Jakpus (Kebijakan Kampus), keluarga besar BEM KM
IPB periode 2013-2014, UKM Pramuka, anggota Himpunan Mahasiswa
Manajemen Sumberdaya Perairan se-Indonesia (Himasuperindo) dan keluarga
besar BEM TPB angkatan 46, atas doa, semangat dan dukungan yang diberikan
sehingga penulis bisa menyelesaikan karya ilmiah ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Dede Rahmat
ix
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL ix
DAFTAR GAMBAR x
DAFTAR LAMPIRAN x
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 2
Tujuan Penelitian 2
Manfaat Penelitian 2
METODE 3
Waktu dan Tempat 3
Pengumpulan Data 3
Analisis Data 5
HASIL DAN PEMBAHASAN 9
Hasil 9
Pembahasan 24
SIMPULAN DAN SARAN 30
Simpulan 30
Saran 31
DAFTAR PUSTAKA 31
LAMPIRAN 33
RIWAYAT HIDUP 40
DAFTAR TABEL
1 Data primer parameter ekologis. 4
2 Daftar kuantifikasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang biota
perairan di ekosistem mangrove 7
3 Daftar kuantifikasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang
jenis-jenis mangrove 7
4 Daftar kuantifikasi tingkat pengetahuan masyarakat tentang
fungsi ekosistem mangrove 7
5 Daftar kuantifikasi intensitas penanaman mangrove 8
6 Kisaran umur responden 13
7 Kisaran lama tinggal responden di lokasi penelitian 14
8 Jumlah anggota keluarga responden 14
9 Kisaran pendapatan responden 17
10 Partisipasi masyarakat dalam pemanfaatan ekosistem mangrove. 19
11 Hubungan antar variabel karakteristik masyarakat hasil komponen
utama Desa Kartika Jaya 23
12 Hubungan antar variabel karakteristik masyarakat hasil komponen
utama Desa Wonosari 25
13 Kerapatan mangrove Desa Wonosari dan Desa Kartika Jaya 27
x
DAFTAR GAMBAR
1 Peta administrasi Kecamatan Patebon, Kebupaten Kendal, “Jawa Tengah
(Sumber: Bappeda Kabupaten Kendal 2012) 3
2 Ilustrasi ukuran transek kuadrat, 10 x 10 m2 untuk pohon, 5 x 5 m2 untuk
anakan dan 1 x 1 m2 untuk semai 5
3 Peta Lokasi Penelitian (Skala 1:10.000) 6
4 Kondisi struktur ekosistem mangrove Desa Kartika Jaya pada saat surut
maksimum di setiap stasiun pengamatan 10
5 Kondisi struktur ekosistem mangrove Desa Wonosari pada saat surut
maksimum di setiap stasiun pengamatan 11
6 Kerapatan mangrove pada tahap pohon 12
7 Kerapatan mangrove pada tahap anakan 12
8 Kerapatan mangrove pada tahap semai 12
9 Jarak antara rumah responden dengan ekosistem mangrove 15
10 Pengalaman responden terkena dampak rob 15
11 Identitas responden berdasarkan tingkat pendidikan 15
12 Jenis pekerjaan responden dari Desa Kartika Jaya dan Desa Wonosari 16
13 Tingkat pengetahuan responden tentang biota perairan di ekosistem
mangrove 18
14 Tingkat pengetahuan responden Kartika Jaya tentang jenis-jenis
mangrove berdasarkan kelompok umur 18
15 Tingkat pengetahuan responden Wonosari tentang jenis-jenis mangrove
berdasarkan kelompok umur 18
16 Tingkat pengetahuan responden Kartika Jaya tentang fungsi mangrove
berdasarkan tingkat pendidikan 19
17 Tingkat pengetahuan responden Wonosari tentang fungsi mangrove
berdasarkan tingkat pendidikan 19
18 Bentuk pemanfaatan ekosistem mangrove Desa Kartika Jaya dan Desa
Wonosari. 20
19 Partisipasi masyarakat Kartika Jaya dalam kegiatan perlindungan
mangrove berdasarkan jenis pekerjaan 21
20 Partisipasi masyarakat Wonosari dalam kegiatan perlindungan mangrove
berdasarkan jenis pekerjaan 21
21 Bentuk kegiatan perlindungan ekosistem mangrove Desa Kartika Jaya
dan Desa Wonosari 21
22 Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan penanaman mangrove 22
23 Korelasi antar variabel dan sumbu faktorial utama (F1 dan F2)
Desa Kartika Jaya 23
24 Korelasi antar variabel dan sumbu faktorial utama (F1 dan F2)
Desa Wonosari 26
DAFTAR LAMPIRAN
1 Kuisioner Penelitian 33
2 Korelasi antara karakteristik masyarakat dengan partisipasi dan upaya
perlindungan ekosistem mangrove Desa Kartika Jaya 37
3 Korelasi antara karakteristik masyarakat dengan partisipasi dan upaya
perlindungan ekosistem mangrove Desa Kartika Jaya 38
4 PCA Karakteristik Masyrakat dan Perlindungan Mangrove 39
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
METODE
Kegiatan ini dilaksanakan pada tiga tahap, yakni 22–25 Januari, 21–24 April
dan 12–15 Juni 2014, di Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
(Gambar 1). Analisis data dilaksanakan pada bulan Februari–Juni 2014 di
Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perikanan, Departemen Manajemen
Sumberdaya Perairan, Institut Pertanian bogor.
Pengumpulan Data
Data primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung
lapangan atau obervasi (Churchill dan Gilbert 2005). Metode observasi yang
dilakukan adalah inventarisasi terhadap kondisi ekosistem mangrove di lokasi
penelitian dan sosial masyarakat. Data primer yang diamati disajikan dalam Tabel 1.
Data sekunder
Data sekunder untuk data sosial menyangkut struktur dan jumlah penduduk,
mata pencaharian, dan kelembagaan yang diperoleh dari instansi terkait. Berikut
beberapa instansi terkait yang menjadi sumber data sekunder diantaranya :
1. Kantor Kepala Desa Kartika Jaya dan Desa Wonosari
2. Kantor Camat Kecamatan Patebon
3. Kantor Cabang Dinas Kelautan dan Perikanan Kecmatan Patebon
4. Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal
5. Kantor Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Kendal
Analisis Data
Karakteristik masyarakat
Pendekatan data sosial masyarakat didasarkan pada kondisi secara umum
kehidupan responden sehari-hari. Karakteristik masyarakat dicirikan dengan
beberapa parameter di antaranya adalah umur, jumlah anggota keluarga, lama
tinggal, jarak antara rumah dan ekosistem mangrove, tingkat pendidikan, pekerjaan,
pendapatan, tingkat pengetahuan masyarakat, pengalaman terkena rob, dan upaya
perlindungan ekosistem mangrove. Metode kuantifikasi parameter menggunakan
skala Likert. Menurut Jooste dan Fourie (2009) data kualitatif yang bersifat interval
dapat dilakukan skoring untuk membedakan antar tingkatan.
Hasil
Gambar 4 Kondisi struktur ekosistem mangrove Desa Kartika Jaya pada saat surut
maksimum di setiap stasiun pengamatan
11
Gambar 5 Kondisi struktur ekosistem mangrove Desa Wonosari pada saat surut
maksimum di setiap stasiun pengamatan
12
30
Kerapatan ind/100m 2 25
20
15 St. 1
St.2
10 St.3
0
Kartika Jaya Wonosari
Statsiun Pengamatan
30
25
Kerapatan ind/100m2
20
15 St.1
St.2
10
St.3
5
0
Kartika Jaya Wonosari
Statsiun Pengamatan
Gambar 7 Kerapatan mangrove pada tahap anakan
30
Kerapatan ind/100m2
25
20
15 St.1
10 St.2
St.3
5
0
Kartika Jaya Wonosari
Statsiun Pengamatan
Gambar 8 Kerapatan mangrove pada tahap semai
13
Umur
Umur seseorang merupakan salah satu karakteristik internal individu yang
ikut mempengaruhi fungsi biologis dan psikologis individu (Maskendari 2006).
Umur adalah usia responden yang dihitung dari tanggal lahir hingga saat penelitian
dilaksanakan dan dinyatakan dalam tahun. Berdasarkan hasil wawancara dengan
responden menunjukkan bahwa struktur umur di lokasi penelitian berkisar antara 18–
74 tahun. Struktur umur responden lebih jelas disajikan pada Tabel 6.
Tabel 6 menunjukan bahwa di Desa Kartika Jaya proporsi umur responden
paling banyak berada pada kisaran 31–55 tahun sekitar 73 % responden, dan proporsi
umur responden Desa Wonosari paling tinggi adalah 18-36 yakni sekitar 50 %
responden. Mengacu pada Tabel 6 dan dikaitkan dengan tingkat produktivitas
penduduk berdasarkan kategori umur seperti dikemukakan oleh Sarwono (1983),
umur responden pada kedua lokasi penelitian termasuk umur pertengahan atau masa
produktif.
Lama tinggal
Lama tinggal adalah lama masyarakat berada di lokasi penelitian dihitung
sejak tahun pertama responden menginjakkan kaki di lokasi penelitian dan
dinyatakan dalam tahun. Lama tinggal masyarakat di tempat penelitian mampu
menggambarkan tingkat pemahaman masyarakat tentang karakteristik lokasi
penelitian. Berikut lama tinggal masyarakat di dua desa disajikan dalam Tabel 7.
Berdasarkan Tabel 7 dapat diketahui bahwa masyarakat yang tinggal di Desa
Kartika Jaya dan Desa Wonosari termasuk cukup lama berkisar antara 31-40 tahun
dengan persentase sebesar 63 % dan 40 %. Tidak ditemukannya masyarakat dengan
lama tinggal lebih dari 41 tahun pada Desa Kartika Jaya. Hal ini dikarenakan Desa
Kartika Jaya merupakan daerah pemekaran dari Desa Wonosari yang baru disahkan
sekitar tahun 1980 (Desa Kartika Jaya 2011).
14
100
Persentase Responden
90
80
70
60
50 2-3 km
40
1-2 km
30
20 < 1km
10
0
Desa Kartika Jaya Desa Wonosari
Desa Pengamatan
100
Persentase Responden
90
80
70
60 Tidak pernah
50 1- 2 kali
40
30 >= 3kali
20
10
0
Kartika Jaya Wonosari
Desa Pengamatan
Gambar 10 Pengalaman responden terkena dampak rob
Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan yang diteliti adalah jenjang pendidikan formal yang
pernah ditempuh atau dicapai responden. Tingkat pendidikan merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi sikap dan perspektif masyarakat terhadap suatu kegiatan
atau kondisi (Soeryani 1987). Gambar 11 menunjukkan identitas responden
berdasarkan tingkat pendidikan formal responden.
100
90
Persentase Responden
80
70
60 SD
50
SMP
40
30 SMA
20 Tidak Sekolah
10
0
Kartika Jaya Wonosari
Desa Pengamatan
Jenis pekerjaan
Kawasan Desa Kartika Jaya dan Desa Wonosari yang berbatasan langsung
dengan pesisir memiliki karakteristik masyarakat dengan jenis pekerjaan yang
berhubungan dengan pesisir dan laut. Jenis pekerjaan yang menjadi bahan penelitian
adalah bentuk kegiatan pokok responden untuk memenuhi kebutuhan pokok
keluarga. Jenis pekerjaan di kedua desa disajikan dalam Gambar 12.
Gambar 12 menunjukkan bahwa tiga jenis pekerjaan yang banyak ditemukan
di Desa Wonosari adalah petani tambak (37 %), petani kebun (33 %) dan buruh
tambak (13 %). Tiga pekerjaan yang banyak ditemukan di Desa Kartika Jaya adalah
petani kebun (27 %), pengelola mangrove (17 %), dan petani tambak (13 %). Jenis
pekerjaan yang berorientasi pada proses perlindungan mangrove berupa pembibitan
dan pengelola mangrove hanya ditemukan di Desa Kartika Jaya.
50
45
Peternak Ayam
40
Pembibitan
Persentase Responden
35 Petani kebun
30 PNS
25 Pedagang
20 Pengelola Mangrove
Petani Tambak
15
Nelayan
10
Wirausaha
5 Peternak Kambing
0 Buruh Tambak
Kartika Jaya Wonosari
Desa Pengamatan
Gambar 12 Jenis pekerjaan responden dari Desa Kartika Jaya dan Desa Wonosari
Tingkat pendapatan
Tingkat pendapatan masyarakat sebenarnya tergantung kepada jenis
pekerjaan, dan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat
kesejahteraan masyarakat. Pendapatan yang menjadi objek penelitian adalah sumber
penghasilan rata-rata responden yang diperoleh dari berbagai sumber baik pekerjaan
pokok atau tetap maupun usaha sampingan dalam satu bulan yang dinyatakan dalam
rupiah (Rupiah/bulan) (Tabel 9).
17
100
90
Persentase Responden
80
70
60
Rendah
50
40 Sedang
30 Tinggi
20
10
0
Kartika Jaya Wonosari
Desa Pengamatan
100
80
60 Rendah
Sedang
40
Tinggi
20 Tinggi
Sedang
0
Rendah
18-36
37-55
> 56
100
80
60 Rendah
Sedang
40
Tinggi
20 Tinggi
Sedang
0
Rendah
18-36
37-55
> 56
50
40
Rendah
30
Sedang
20 Tinggi
10 Tinggi
Sedang
0
Rendah
≤ SD
SMP
SMA
50
40
30 Rendah
Sedang
20
Tinggi
10 Tinggi
Sedang
0
Rendah
≤ SD
SMP
SMA
100
90 Penangkapan Ikan
80
Persesntase Responden
Berburu burung
70
Tambak
60
Pertanian
50
Peternakan
40
Kayu Bakar
30
20 Bahan bangunan
10 Bahan Makanan
0 Bahan Obat- obat
Kartika Jaya Wonosari
Desa Pengamatan
Gambar 18 Bentuk pemanfaatan ekosistem mangrove Desa Kartika Jaya dan Desa
Wonosari.
PA
50
Pb
40
PK
30 PNS
20 Pd
10 Wr BT PM
Ny
PT
PM PT
0 Pd
PNS
PK Ny
Pb
PA Wr
BT
50
PA
40 Pb
30 PK
PNS
20
Pd
BT
10 PKm
Ny Wr PM
PT
PM
0 Pd PT
PNS
PK Ny
Pb
PA
Wr
PKm
BT
Gambar 20 Partisipasi masyarakat Wonosari dalam kegiatan perlindungan
mangrove berdasarkan jenis pekerjaan
100
90
Persentase Responden
80
70
60 Penanaman
50 Pembibitan
40
30 Pemasangan Spanduk
20 Pembuatan Peraturan
10
0
Kartika Jaya Wonosari
Desa Pengamatan
Gambar 21 Bentuk kegiatan perlindungan ekosistem mangrove Desa Kartika Jaya
dan Desa Wonosari
22
80
70
60
Rendah
50
40 Sedang
30 Tinggi
20
10
0
Kartika Jaya Wonosari
Desa Pengamatan
Gambar 22 Tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan penanaman mangrove
0,5 JAK
LT
0,4
UM DAB
0,3
komponen kedua
0,2 JR
LDG
0,1 FM
IPM
0,0
PKR
-0,1 SM
TM OR
JM
-0,2
-0,4
-0,3 -0,2 -0,1 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4
komponen pertama
Keterangan :
UM : Umur LT : Lama Tinggal
PKR : Jenis Pekerjaan JAK : Jumlah Anggota Keluarga
PDP : Pendapatan PDK : Tingkat Pendidikan
JR : Jarak Rumah ke Ekosistem OR : Pengetahuan Biota di Mangrove
JM : Pengetahuan Jenis Mangrove FM : Pengetahuan Fungsi Mangrove
TM : Pemanfaatan menjadi Tambak DAB : Dampak Abrasi
IPM : Intensitas Penanaman LDG : Upaya Perlindungan Ekosistem
(Partisipasi dalam penanaman) Mangrove
Gambar 23 Korelasi antar variabel dan sumbu faktorial utama (F1 dan F2) Desa
Kartika Jaya
24
Desa Wonosari
Hasil analisis keterkaitan hubungan antara faktor-faktor karakteristik
masyarakat dan pemanfaatan ekosistem mangrove dengan tingkat partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Desa Wonosari dapat dilihat
pada Tabel 12 dan lebih lengkap pada Lampiran 3. Hubungan antara karakteristik
individu dengan perlindungan ekosistem mangrove yang mempunyai nilai paling
besar adalah partisipasi masyarakat dalam penanaman mangrove dengan nilai 0,78
dan selanjutnya berturut-turut pengalaman terkena dampak abrasi sebesar 0,64; jarak
rumah terhadap ekosistem mangrove 0,49; pengetahuan masyarakat terhadap biota
perairan sebesar 0,40 dan pengetahuan masyarakat terhadap jenis mangrove 0,37.
Gambar 24 dan Lampiran 4 menunjukkan tentang hasil analisis faktor-faktor
penunjang pengelolaan ekosistem mangrove menggunakan Analisis Komponen
Utama (AKU) pada Desa Wonosari.
Berdasarkan analisis komponen utama kontribusi terbesar adalah sumbu
faktorial pertama (F1) dengan akar ciri 5,33, dan sumbu faktorial kedua (F2) dengan
akar ciri 3,75. Gambar 21 menunjukkan hasil analisis komponen utama yakni faktor
yang saling berdekatan dengan upaya perlindungan ekosistem mangrove (LDG)
diantaranya partisipasi masyarakat dalam penanaman mangrove (IPM), pengalaman
terkena dampak abrasi (DAB), pengetahuan masyarakat akan fungsi ekosistem
mangrove (FM), jarak rumah terhadap ekosistem mangrove (JR), dan pengetahuan
masyarakat tentang fungsi mangrove (FM).
Pembahasan
Keterangan:
LT : Lama Tinggal
JR : Jarak Rumah ke Ekosistem
OR : Pengetahuan Terhadap Biota Perairan
JM : Pengetahuan Terhadap Jenis Ekosistem Mangrove
TM : Pemanfaatan Ekosistem Mangrove Menjadi Tambak
DAB : Pengalaman Terkena Dampak Abrasi
IPM : Intensitas Penanaman Mangrove (Tingkat Partisipasi)
LDG : Perlindungan Ekosistem Mangrove
26
0,50 PDK
0,25
komponen kedua
UM
PKR OR
FM
0,00 LT JM
JAK TM
PDP
-0,25 JR
IPM
LDG
DAB
-0,50
-0,4 -0,3 -0,2 -0,1 0,0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
komponen pertama
Keterangan:
UM : Umur LT : Lama Tinggal
PKR : Jenis Pekerjaan JAK : Jumlah Anggota Keluarga
PDP : Pendapatan PDK : Tingkat Pendidikan
JR : Jarak Rumah ke Ekosistem OR : Pengetahuan Biota di Mangrove
JM : Pengetahuan Jenis Mangrove FM : Pengetahuan Fungsi Mangrove
TM : Pemanfaatan menjadi Tambak DAB : Dampak Abrasi
IPM : Intensitas Penanaman LDG : Upaya Perlindungan Ekosistem
(Partisipasi dalam penanaman) Mangrove
Gambar 24 Korelasi antar variabel dan sumbu faktorial utama (F1 dan F2) Desa
Wonosari
kecil. Ekosistem mangrove menjadi salah satu daerah penangkapan ikan karena
daerah ekosistem mangrove adalah daerah yang sangat subur, merupakan daerah
asuhan ikan (nursery ground), dan daerah pemijahan (spawning ground) berbagai
macam biota perairan baik yang hidup di perairan pantai maupun laut lepas (Bengen
2001). Hamilton dan Snekdaker (1984) menjelaskan bahwa perikanan tangkap
merupakan produk mangrove yang bernilai ekonomi paling tinggi.
Simpulan
Saran
Pengelolaan terhadap ekosistem mangrove yang ada di Desa Kartika Jaya dan
Desa Wonosari adalah adanya pelatihan dan penyuluhan secara intensif yang dapat
meningkatkan motivasi masyarakat dalam pengelolaan ekosistem mangrove yang
lestari.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Apa jenis ikan yang anda tangkap? Dan berapa banyak ikan yang anda
dapatkan dalam sehari penangkapan?
.................................................................................................................
8. Apakah anda pernah berburu burung di sekitar mangrove? seberapa sering
anda melakukannya?
a. Tidak sama sekali
b. < 12 kali dalam sebulan
c. > 12 kali dalam sebulan
Apa alat yang anda gunakan untuk memburu burung?
...................................................................................................................
Berapa banyak burung yang anda tangkap dalam sekali perburuan?
..................................................................................................................
9. Apakah anda melakukan budidaya ikan disekitar mangrove (tambak)? Dan
berapa luas lahan tambak anda?
..................................................................................................................
Jenis ikan yang dibudidaya apa saja? Dan berapa banyak ikan yang
dihasilkan dalam sekali panen?
..................................................................................................................
10. Apakah anda melakukan kegiatan pertanian (hutan atau tanaman sayur)
disekitar mangrove? Apa jenis tanaman yang anda gunakan?
..................................................................................................................
Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam sekali panen? Dan berapa
banyak tanaman yang dihasilkan dalam sekali panen?
...................................................................................................................
11. Pernahkah anda menggunakan mangrove sabagai kayu bakar atau pembuatan
arang?
..................................................................................................................
Berapa banyak mangrove yang anda gunakan dalam pembuatan kayu
bakar atau arang tersebut?
...................................................................................................................
12. Pernahkah anda menggunakan mangrove sebagai bahan bangunan rumah?
..................................................................................................................
Berapa banyak mangrove yang anda gunakan dalam bahan bangunan
tersebut?
..................................................................................................................
13. Apakah anda menggunakan mangrove sabagai bahan makanan? Dan apa jenis
makanan tersebut?
..................................................................................................................
Berapa banyak mangrove yang anda gunakan dalam makanan tersebut
dalam sekali produksi?
...................................................................................................................
14. Apakah anda menggunakan mangrove sabagai bahan obat- obatan? Dan apa
jenis penyakit yang dapat disembuhkan?
...................................................................................................................
Berapa banyak mangrove yang anda gunakan dalam sekali konsumsi?
..................................................................................................................
15. Apakah anda pernah terkena dampak abrasi dari laut/ banjir rob? Seberapa
sering anda tekena rob?
36
a. 1 kali setahun
b. 2 kali stahun
c. 3 kali setahun
d. > 3 kali setahun
Kapan terakhir kali anda terkena dampak rob?
...................................................................................................................
Perlindungan Mangrove
16. Apakah anda pernah mengikuti kegiatan penanaman mangrove?
Ya/ Tidak
Berapa kali anda sudah melakukan penanaman?
a. 1 kali setahun
b. 2 kali setahun
c. 3 kali setahun
d. > 3 kali setahun
Kapan terakhir anda menanam?
..................................................................................................................
Dengan siapa anda menanam?
..................................................................................................................
17. Apa yang anda sudah lakukan untuk melestarikan mangrove anda? (Jawaban
boleh dari satu)
a. Pembibitan Mangrove
b. Penanaman Mangrove
c. Pemasanagan spanduk atau slogan menjaga mangrove
d. Pembuatan peraturan tentang pemanfaatan mangrove
e.
lainnya .......................................................................................................
18. Siapa saja yang membantu anda dalam menjaga mangrove anda?
a. Tidak tahu
b. Pemerintah Desa
c. Pemerintah Kecamatan
d. Pemerintah Daerah
e. Pemerintah Provinsi
f. Dinas Kelautan
g. Dinas Kehutanan
h. Badan Lingkungan Hidup
i. LSM
j. Mahasiswa
k. Lainnya........................................................................................................
19. Apa yang akan anda lakukan terhadap mangrove dimasa depan?
.................................................................................................................
20. Apa harapan anda tentang ekosistem mangrove yang ada disekitar anda?
...................................................................................................
1
Lampiran 2 Korelasi antara karakteristik masyarakat dengan partisipasi dan upaya perlindungan ekosistem mangrove Desa Kartika Jaya
Lampiran 3 Korelasi antara karakteristik masyarakat dengan partisipasi dan upaya perlindungan ekosistem mangrove Desa Kartika Jaya
38
39
1
Principal Component Analysis: UM; LT; PKR; JAK; PDP; PDK; JR; OR; JM;
FM; TM;
RIWAYAT HIDUP