Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ORGANISASI KOMPUTER

MAGNETIC DISK

DISUSUN OLEH :

NAMA : ASRIANI

NPM : 2020030026

KELAS : SK 2 A

TUGAS : 6

PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER

STMIK HANDAYANI MAKASSAR

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil‘alamin, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini mengenai “
Magnetic Disk”. Tulisan ini disusun guna memenuhi syarat ketuntasan kegiatan belajar mengajar mata
kuliah Organisasi komputer sekaligus untuk mengembangkan pengetahuan kami.

Kami menyadari bahwa kemampuan dalam menulis masih banyak kekurangan. Untuk itu kami mohon
maaf dan dengan kerendahan hati, kami bersedia menerima kritik saran yang bersifat membangun
untuk memperbaiki tulisan.

Makassar, 18 Juli 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Batasan Masalah

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan

E. Manfaat

PEMBAHASAN

A. Pengertian Magnetic Disk

B. Karakteristik dan Komponen Pada Magnetic Disk

C. Prinsip Kerja Magnetic Disk

D. Kelebihan dan Kekurangan Magnetic Disk

PENUTUP

A. Simpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi komputer mengalami perubahan dari generasi ke generasi. Awal munculnya
teknologi komputer dapat dilihat dalam sejarah sejak digunakannya Abakus yang ditemukan di Babiliona
(Irak) sekitar 5000 tahun yang lalu yang digunakan sebagai alat hitung manual pertama (Sutanta, 2011).
Dahulu media penyimpanan komputer mempunyai ukuran yang sangat besar, kurang praktis, dan
kapasitas untuk menampungnya sangat kecil (Sequoia, 2010).

Seiring perkembangan teknologi komputer, maka banyak perubahan termasuk perubahan pada media
penyimpanannya. Media penyimpanan tersebut tidak bisa dipisahkan dari komputer karena media
penyimpanan merupakan bagian dari komputer yang memiliki kerja sebagai penyimpanan software atau
program. Media penyimpanan dibedakan menjadi 2 yaitu memori primer dan sekunder. Memori primer
digunakan untuk akses langsung data oleh prosesor serta menunjukkan kemampuan proses yang lebih
cepat, sangat mahal dan tidak sebagian besar digunakan untuk penyimpanan data. Kebanyakan sistem
komputer di seluruh dunia menggunakan memori utama hanya untuk proses bootstrapping dengan
tujuan tertentu, contoh memori primer yaitu RAM dan ROM. Memori sekunder digunakan untuk
penyimpanan data secara permanen, meskipun data yang tersimpan pada perangkat sekunder
dipertahankan bahkan ketika itu tidak diberikan power. Tidak seperti memori utama, memori sekunder
tidak langsung dapat diakses oleh komputer. Ketika komputer membutuhkan untuk menjalankan
aplikasi yang tersimpan dalam memori sekunder, pertama kali membawa ke penyimpanan memori
utama untuk sementara waktu, kemudian mengontrol dan menjalankan pelaksanaannya. Setelah
eksekusi aplikasi dilakukan, prosesor melepaskan aplikasi dan mengembalikan kontrol dan data memori
pada perangkat memori sekunder. Contoh memori sekunder yaitu hard disk, flash disk, magnetic disc
(http://www.sridianti.com/pengertian-memori-komputer-jenis-memori-komputer.html, 24 Maret 2015).
Setiap jenis media penyimpanan komputer memiliki karakteristik dan cara kerja sendiri. Untuk itu, pada
makalah ini akan dibahas mengenai media penyimpanan yaitu Magnetic Disk.

B. Batasan Masalah

Pada pembahasan makalah ini meliputi pengertian Magnetic Disk, karakteristik dan komponen pada
Magnetic Disk, prinsip kerja pada Magnetic Disk serta kelebihan dan kekurangan pada Magnetic Disk.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini
yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan Magnetic Disk.

2. Apa saja karakteristik dan komponen pada Magnetic Disk?

3. Apa prinsip kerja pada Magnetic Disk?

4. Apa saja kelebihan dan kekurangan Magnetic Disk?

D. Tujuan

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian Magnetic Disk, karakteristik dan
komponen pada Magnetic Disk, prinsip kerja pada Magnetic Disk serta kelebihan dan kekurangan pada
Magnetic Disk.

E. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat memperoleh pengetahuan
mengenai pengertian Magnetic Disk, karakteristik dan komponen pada Magnetic Disk, prinsip kerja pada
Magnetic Disk serta kelebihan dan kekurangan pada Magnetic Disk.

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Magnetic Disk

Pangera dan Ariyus (2005) mengungkapkan bahwa Magnetic Disk merupakan piranti penyimpanan
sekunder yang paling banyak dijumpai pada system komputer modern. Disk adalah sebuah piringan
bundar yang dibuat dari logam atau plastik yang dilapisi dengan bahan yang dapat dimagnetisasi. Data
yang dikirim akan direkam di atasnya dan kemudian dapat dibaca dari disk dengan menggunakan
komponen pengkonduksi (conducting coil) yang dikenal dengan head. Selama operasi pembacaan dan
penulisan, head akan bekerja dengan sifat stasioner sedangankan piringan berputar di bawah head
tersebut.

Pada saat disk digunakan, motor drive berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi (biasanya 60-100
putaran per detik). Mekanisme penulisan didasarkan pada medan magnet yang dihasilkan oleh arus
listrik yang mengalir melalui sebuah kumparan, tegangan dikirim ke head dan pola-pola magnetik
direkam pada permukaan di bawahnya, dengan pola yang berbeda bagi arus listrik positif dan negatif.
Mekanisme pembacaan didasarkan pada arus listrik yang berada di dalam kumparan yang dihasilkan
oleh medan listrik yang bergerak relatif terhadap kumparan. Pada saat disk melintas bagian bawah head,
permukaan disk mengeluarkan arus yang mempunyai polaritas yang sama dengan polaritas waktu
merekam pada disk tersebut.

Lebar dari piringan disk berkisar antara 1,8 sampai 14 inchi. Disk yang berukuran besar terdapat pada
system-sistem yang besar karena daya simpannya juga sangat besar dan proses transfer data yang
tinggi. Disk yang kecil banyak kita jumpai di pasaran, biasanya dipakai pada PC.

Gambar 1. Susunan Magnetic Disk

Dalam magnetic disk terdapat dua metode layout data pada disk yaitu Constant Angular Velocity dan
Multiple Soned Recording. Disk diorganisasi (permukaan dari piringan dibagi) dalam bentuk cincin-cincin
konsentris yang disebut track atau garis yang memisahkan atar track seperti gambar dibawah. tiap track
dipisahkan oleh gap, fungsi gap adalah untuk mencegah atau mengurangi kesalahan pembacaan atau
penulisan yang disebabkan melesetnya head atau karena interferensi medan magnet. Blok-blok data
disimpan dalam disk berukuran blok yang disebut dengan sector. Track biasanya terisi beberapa sector,
umumnya 10 hingga 100 sector tiap tracknya, untuk lebih jelas lagi lihat gambar berikut ini (http://mata-
cyber.blogspot.com/2014/07/definisi-contoh-penjelasan-lengkap-tentang-magnetic-disk.html, 24 Maret
2015):

Gambar 2. Track dan Sector pada Magnetic Disk

Contoh dari Magnetic Disk:

1. Harddisk

2. Floppydisk

B. Karakteristik dan Komponen Pada Magnetic Disk

Karakteristik Magnetic Disk ditunjukkan dalam table berikut ini (http://mata-


cyber.blogspot.com/2014/07/definisi-contoh-penjelasan-lengkap-tentang-magnetic-disk.html, 24 Maret
2015):

Tabel 1. Karakteristik Magnetic Disk


Komponen utama Pada Magnetic Disk adalah pelat (platter) yang berfungsi sebagai penyimpan data.
Pelat ini adalah suatu cakram padat yang berbentuk bulat datar, kedua sisi permukaannya dilapisi
dengan material khusus sehingga memiliki pola-pola magnetis. Pelat ini ditempatkan dalam suatu poros
yang disebut spindle. Penjelasan dari komponen-komponen magnetic disk sebagai berikut (http://mata-
cyber.blogspot.com/2014/07/definisi-contoh-penjelasan-lengkap-tentang-magnetic-disk.html, 24 Maret
2015):

Gambar 3. Komponen Pada Magnetic Disk

1. Spindle

Hard disk terdiri dari spindle yang menjadi pusat putaran dari keping-keping cakram magnetik
penyimpan data. Spindle ini berputar dengan cepat, oleh karena itu harus menggunakan high quality
bearing.

Dahulu hard disk menggunakan ball bearing namun kini hard disk sudah menggunakan fluid bearing.
Dengan fluid bearing maka gaya friksi dan tingkat kebisingan dapat diminimalisir. Spindle ini yang
menentukan putaran hard disk. Semakin cepat putaran rpm hard disk maka semakin cepat transfer
datanya.

2. Cakram Magnetik (Magnetic Disk)

Pada cakram magnetik inilah dilakukan penyimpanan data pada hard disk. Cakram magnetik berbentuk
plat tipis dengan bentuk seperti CD-R. Dalam hard disk terdapat beberapa cakram magnetik. Hard disk
yang pertama kali dibuat, terdiri dari 50 piringan cakram magnetik dengan ukuran 0.6 meter dan
berputar dengan kecepatan 1.200 rpm. Saat ini kecepatan putaran hard disk sudah mencapai 10.000
rpm dengan transfer data mencapai 3.0 Gbps.
3. Read-write Head

Read-write Head adalah pengambil data dari cakram magnetik. Head ini melayang dengan jarak yang
tipis dengan cakram magnetik. Dahulu head bersentuhan langsung dengan cakram magnetik sehingga
mengakibatkan keausan pada permukaan karena gesekan. Kini antara head dan cakram magnetik sudah
diberi jarak sehingga umur hard disk lebih lama.

Read-write head terbuat bahan yang terus mengalami perkembangan, mulai dari Ferrite head, MIG
(Metal-In-Gap) head, TF (Thin Film) Head, (Anisotropic) Magnetoresistive (MR/AMR) Heads, GMR (Giant
Magnetoresistive) Heads dan sekarang yang digunakan adalah CMR (Colossal Magnetoresistive) Heads.

4. Enclosure

Enclosure adalah lapisan luar pembungkus hard disk. Enclosure berfungsi melindungi semua bagian
dalam hard disk agar tidak terkena debu, kelembaban dan hal lain yang dapat mengakibatkan kerusakan
data.

Dalam enclosure terdapat breath filter yang membuat hard disk tidak kedap udara, hal ini bertujuan
untuk membuang panas yang ada didalam hard disk karena proses putaran spindle dan pembacaan
Read-write head.

5. Interfacing Module

Interfacing modul berupa seperangkat rangkaian elektronik yang mengendalikan kerja bagian dalam
hard disk, memproses data dari head dan menghasilkan data yang siap dibaca oleh proses selanjutnya.
Interfacing modul yang dahulu banyak dipakai adalah sistem IDE (Integrated Drive Electronics) dengan
sistem ATA yang mempunyai koneksi 40 pin.

Teknologi terbaru dari interfacing module adalah teknologi Serial ATA (SATA). Dengan SATA maka satu
hard disk ditangani oleh satu bus tersendiri didalam chipset, sehingga penanganannya menjadi lebih
cepat dan efisien. Hard disk SATA sekarang perlahan sudah menggantikan hard disk ATA yang makin
lama mulai hilang dari pasaran.

C. Prinsip Kerja Magnetic Disk

Disk Pack adalah jenis alat penyimpanan pada Magnetic Disk, yang terdiri dari beberapa tumpukan
piringan aluminium. Dalam sebuah pack/tumpukan umumnya terdiri dari 11 piringan. Setiap piringan
diameternya 14 inch (8 inch pada mini disk) dan menyerupai piringan hitam. Permukaannya dilapisi
dengan metal-oxide film yang mengandung magnetisasi seperti pada magnetic tape.

Banyak track pada piringan menunjukkan karakteristik penyimpanan pada lapisan permukaan, kapasitas
disk drive dan mekanisme akses. Disk mempunyai 200-800 track per-permukaan (banyaknya track pada
piringan adalah tetap). Pada disk pack yang terdiri dari 11 piringan mempunyai 20 permukaan untuk
menyimpan data.
Kedua sisi dari setiap piringan digunakan untuk menyimpan data, kecuali pada permukaan yang paling
atas dan paling bawah tidak digunakan untuk menyimpan data, karena pada bagian tersebut lebih
mudah terkena kotoran / debu dari pada permukaan yang di dalam. Juga arm pada permukaan luar
hanya dapat mengakses separuh data.

Untuk mengakses, disk pack disusun pada disk drive yang didalamnya mempunyai sebuah controller,
access arm, read/write head dan mekanisme untuk rotasi pack. Ada disk drive yang dibuat built-in
dengan disk pack, sehingga disk pack ini tidak dapat dipindahkan yang disebut non-removable.
Sedangkan disk pack yang dapat dipindahkan disebut removable.

Disk controller menangani perubahan kode dari pengalamatan record, termasuk pemilihan drive yang
tepat dan perubahan kode dari posisi data yang dibutuhkan disk pack pada drive. Controller juga
mengatur buffer storage untuk menangani masalah deteksi kesalahan, koreksi kesalahan dan
mengontrol aktivitas read/write head.

Susunan piringan pada disk pack berputar terus-menerus dengan kecepatan perputarannya 3600 per-
menit. Tidak seperti pada tape, perputaran disk tidak berhenti di antara piringan-piringan pada device.

Kerugiannya bila terjadi situasi dimana read/write head berbenturan dengan permukaan penyimpanan
record pada disk, hal ini disebut sebagai head crash. Cara Kerja Magnetic Disk sebagai beriku:

1. Representasi Data dan Pengalamatan

Data pada disk juga di block seperti data pada magnetic tape. Pemanggilan sebuah block adalah
banyaknya data yang diakses pada sebuah storage device. Data dari disk dipindahkan ke sebuah buffer
pada main storage computer untuk diakses oleh sebuah program. Kemampuan mengakses secara direct
pada disk menunjukkan bahwa record tidak selalu diakses secara sequential. Ada 2 teknik dasar untuk
pengalamatan data yang disimpan pada disk, yaitu :

1.1 Metode Silinder

Pengalamatan berdasarkan nomor silinder, nomor permukaan dan nomor record. Semua track dari disk
pack membentuk suatu silinder. Jadi bila suatu disk pack dengan 200 track per-permukaan, maka
mempunyai 200 silinder. Bagian nomor permukaan dari pengalamatan record menunjukkan permukaan
silinder record yang disimpan. Jika ada 11 piringan, maka nomor permukaannya dari 0-19 (1-20).
Pengalamatan dari nomor record menunjukkan dimana record terletak pada track yang ditunjukkan
dengan nomor silinder dan nomor permukaan.

1.2 Metode Sektor

Setiap track dari pack dibagi ke dalam sektor-sektor. Setiap sektor adalah storage area untuk banyaknya
karakter yang tetap. Pengalamatan recordnya berdasarkan nomor sektor, nomor track dan nomor
permukaan. Nomor sektor yang diberikan oleh disk controller menunjukkan track mana yang akan
diakses dan pengalamatan record terletak pada track yang mana. Setiap track pada setiap piringan
mempunyai kapasitas penyimpanan yang sama, meskipun diameter tracknya berlainan. Keseragaman
kapasitas dicapai dengan penyesuaian density yang tepat dari representasi data untuk setiap ukuran
track. Keuntungan lain pendekatan keseragaman kapasitas adalah file dapat ditempatkan pada disk
tanpa merubah lokasi nomor sektor (track atau cylinder) pada file.

2. Movable-Head Disk Access

Movable-head disk drive mempunyai sebuah read/write head untuk setiap permukaan penyimpanan
recordnya. Sistem mekanik yang digunakan oleh kumpulan posisi dari access-arm sedemikian sehingga
read/write head dari pengalamatan permukaan menunjuk ke track. Semua access-arm pada device
dipindahkan secara serentak tetapi hanya head yang aktif yang akan menunjuk ke permukaan.

3. Cara Pengaksesan Record yang Disimpan pada Disk Pack

Disk controller merubah kode yang ditunjuk oleh pengalamatan record dan menunjuk track yang mana
pada device tempat record tersebut. Access arm dipindahkan, sehingga posisi read/write head terletak
pada silinder yang tepat.

Read/write head ini menunjuk ke track yang aktif. Maka disk akan berputar hingga menunjuk record
pada lokasi read write head. Kemudian data akan dibaca dan ditransfer melalui channel yang diminta
oleh program dalam komputer.

ACCESS TIME = SEEK TIME (pemindahan arm ke cylinder)

+ HEAD ACTIVATION TIME (pemilihan track)

+ ROTATIONAL DELAY (pemilihan record)

+ TRANSFER TIME

3.1 Seek Time

Adalah waktu yang dibutuhkan untuk menggerakkan read/write head pada disk ke posisi silinder yang
tepat.

3.2 Head Activational Time

Adalah waktu yang dibutuhkan untuk menggerakkan read/write head pada disk ke posisi track yang
tepat.

3.3 Rotational Delay (Lateney)

Adalah waktu yang dibutuhkan untuk perputaran piringan sampai posisi record yang tepat.

3.4 Transfer Time


Adalah waktu yang menunjukkan kecepatan perputaran dan banyaknya data yang ditransfer.

4. Fixed - Head Disk Access

Disk yang mempunyai sebuah read/write head untuk setiap track pada setiap permukaan penyimpanan,
yang mekanisme pengaksesannya tidak dapat dipindahkan dari cylinder ke cylinder.

ACCESS TIME = HEAD-ACTIVATION TIME + ROTATIONAL DELAY + TRANSFER TIME

Banyaknya read/write head menyebabkan harga dari fixed-head disk drive lebih mahal dari movable-
head disk drive. Disk yang menggunakan fixed-head disk drive mempunyai kapasitas dan density yang
lebih kecil dibandingkan dengan disk yang menggunakan movable-head disk drive.

5. Organisasi Berkas dan Metoda Akses pada Magnetic Disk

Untuk membentuk suatu berkas di dalam magnetic disk bisa dilakukan secara sequential, index-
sequential ataupun direct. Sedangkan untuk mengambil suatu data dari berkas yang disimpan dalam
disk, bisa dilakukan secara langsung dengan menggunakan direct access method atau dengan sequential
access method (secara sequential).

D. Kelebihan dan Kekurangan Magnetic Disk

Media magnetik seperti disket floppy dan hard disk mempunya sejumlah keunggulan dibanding dengan
media lainnya. Penyimpanan data pada media ini bersifat nonvolatile, artinya data yang telah disimpan
tidak akan hilang ketika komputer dimatikan. Data pada media ini dapat dibaca, dihapus dan ditulis
ulang. Keunggulan lainnya ialah, media ini mudah digunakan. Selain memiliki keunggulan, media ini juga
mempunyai kelemahan.

Musuh utama dari media magnetik seperti disket floppy dan hard disk. Karena jamur dan karat ini, maka
daya tahan atau umur media ini menjadi pendek. Jika dipakai secara kontinu atau terus menerus sekitar
8 jam per hari, maka umur suatu disket floppy paling lama 1 (satu) tahun, dan umur hard disk paling
lama 3 (tiga) tahun. Kelemahan lain dari media magnetik ini ialah bentuknya yang bergaris-garis (track,
sector), sehingga kecepatan dan kapasitas simpannya termasuk rendah jika dibanding dengan media
optik.

Table 2. Kecepatan Putar dan Aplikasinya


BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa:

1. Magnetic Disk merupakan piranti penyimpanan sekunder yang berbentuk sebuah piringan bundar
yang dibuat dari logam atau plastik yang dilapisi dengan bahan yang dapat dimagnetisasi.

2. Karakteristik Magnetic Disk terletak pada gerakan head, portabilitas disk, sides, platters dan
mekanismenya.

3. Komponen Magnetic Disk terdiri dari spindle, cakram magnetic, read-write head, enclosure dan
interfacing module.

4. Cara kerja Magnetic Disk meliputi representasi data dan pengalamatan (metode silinder dan
sector), movable-head disk access, cara pengaksesan record yang disimpan pada disk pack, fixed - head
disk access, serta organisasi berkas dan metoda akses pada magnetic disk.

5. Kelebihan dari Magnetic Disk adalah bersifat nonvolatile, artinya data yang telah disimpan tidak
akan hilang ketika komputer dimatikan.

6. Kelemahan Magnetic Disk adalah mudah jamur dan karat, sehingga umurnya pendek/tidak awet.
B. Saran

Kajian dalam makalah ini masih banyak kekurangan, untuk itu kajian lebih lanjut sangat diperlukan
terutama mengenai perbandingan Magnetic Disk dengan media penyimpan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Pangera, A., A., dan Ariyus, D., 2005, Sistem Operasi, Yogyakarta: ANDI.

Sequoia Content Production, 2010, Cara Salah Membersihkan Komputer & Gadget, Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.

Sutanta, E., 2011, Basis Data dalam Tinjauan Konseptual, Yogyakarta: ANDI.

http://rinatavibriyanti.blogspot.com/2013/10/prinsip-kerja-magnetik-disk-hardisk.html, diakses 24
Maret 2015.

http://www.sridianti.com/pengertian-memori-komputer-jenis-memori-komputer.html, diakses 24
Maret 2015.

Anda mungkin juga menyukai