Anda di halaman 1dari 4

A.

Contoh Soal Instrumen Literasi

Kisah Kesederhanaan Fatimah Az-Zahra Putri Rasulullah SAW

Redaktur Ari Cahya Pujianto

Menjadi anak raja hampir selalu membawa takdir keberuntungan. Kekuasaan puncak sang ayah tak hanya
memungkinkan dia hidup serba kecukupan tapi juga berlumuran kemewahan. Lantas, bagaimana dengan
putri Nabi Muhammad SAW Fatimah Az Zahra, pemimpin tertinggi dan pelaksana risalah ilahi?

Suatu hari Fatimah Az Zahra, dihampiri Abdurrahman bin ‘Auf. Dia mengabarkan bahwa Rasulullah tengah
menangis sedih selepas menerima wahyu dari Jibril. Abdurrahman datang dalam rangka mencari obat
bagi suasana hati Nabi yang kalut pada waktu itu. Satu hal yang selalu membuat Rasulullah bahagia
adalah melihat putrinya.

“Baik. Tolong menyingkirlah sejenak hingga aku selesai ganti pakaian.” Demikian diceritakan dalam kitab
al-Aqthaf ad-Daniyyah melalui riwayat Umar bin Khattab.

Keduanya lalu berangkat ke tempat Rasulullah. Saat itu Fathimah menyelimuti tubuhnya dengan pakaian
yang usang. Ada 12 jahitan dalam lembar kain tersebut. Serpihan dedaunan kurma juga tampak
menempel di sela-selanya.

Sayidina Umar bin Khattab menepuk kepala ketika menyaksikan penampilan Fathimah. “Betapa nelangsa
putri Muhammad SAW. Para putri kaisar dan raja mengenakan sutra-sutra halus sementara Fatimah anak
perempuan utusan Allah puas dengan selimut bulu dengan 12 jahitan dan dedaunan kurma.”

Sesampainya menghadap ayahandanya, Fathimah bertutur, “Ya Rasulullah, tahukah bahwa Umar
terheran-heran dengan pakaianku? Demi Dzat yang mengutusmu dengan kemuliaan, aku dan Ali
(Sayyidina Ali bin Abi Thalib, suaminya) selama lima tahun tak pernah menggunakan kasur kecuali kulit
kambing.”

Fathimah menceritakan, keluarganya menggunakan kulit kambing tersebut hanya pada malam hari.
Sementara pada siang hari kulit ini menjelma sebagai tempat makan untuk unta. Bantal mereka hanya
terbuat dari kulit yang berisi serpihan dedaunan kurma.

“Wahai Umar, tinggalkan putriku. Mungkin Fatimah sedang menjadi kuda pacu yang unggul (al-khailus
sabiq),” sabda Nabi kepada sahabatnya itu. Analogi kuda pacu merujuk pada pengertian keutamaan sikap
Fathimah yang mengungguli seluruh putri-putri raja lainnya. “Tebusanmu (wahai Ayah) adalah diriku,”
sahut Fatimah.

Dengan kedudukan dan kharisma ayahandanya yang luar biasa, Fatimah Az Zahra sesungguhnya bisa
memperoleh apa saja yang ia kehendaki, lebih dari sekadar pakaian dan kasur yang bagus. Namun,
kepribadian Rasulullah yang bersahaja tampaknya memang mewaris ke dalam dirinya. Fathimah tetap
tampil sederhana, dengan segenap kebesaran dan kemewahan jiwanya.[]

Dikutip dari : https://www.islampos.com/kisah-kesederhanaan-fatimah-az-zahra-putri-rasulullah-saw-


33147/ tahun 2017

Sumber: DuniaIslam
Setelah membaca kisah tersebut jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

1. Mengapa Abdurrahman bin Auf mendatangi Fatimah?


A. Meminta tolong
B. Meminta harta
C. Memberi pakaian
D. Hanya menyapa
E. Memintanya bertemu Rasulullah
2. Mengapa Fatimah putri rasulullah disebut wanita yang bersahaja tetapi berjiwa besar?

B. Contoh Soal Instrumen Numerik

HARI ANTI NARKOTIKA INTERNASIONAL (HANI) 2017 #HANI2017

13 Juli 2017 12:17 WIB Dilihat 998 Kali Hukmas

Jakarta, 13 Juli 2017 - Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang diperingati setiap tanggal 26 Juni
merupakan bentuk keprihatinan dunia terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan
prekursor narkotika yang berdampak buruk terhadap kesehatan, perkembangan sosial – ekonomi, serta
kemanan dan kedamaian dunia.
Penyalahgunaan narkotika menyebabkan sekitar 190.000 orang di dunia mati sia-sia setiap tahunnya.
Narkotika juga secara nyata dapat memicu kejahatan lainnya, seperti pencurian, pemerkosaan, dan
pembunuhan. Sementara itu, perdagangan dan peredaran gelap narkotika disinyalir menjadi salah satu
sumber pendapatan untuk mendukung operasi tindakan terorisme.

Situasi yang sangat mengkhawatirkan ini menjadi masalah dunia yang sangat mendesak untuk segera
diatasi bersama. Di Indonesia, Presiden Joko Widodo telah menyatakan bahwa Indonesia berada pada
kondisi Darurat Narkoba. Pernyataan ini tak hanya sekedar selogan semata. Nyata, bahwa Indonesia saat
ini bukan sekedar tempat transit, tetapi sudah menjadi pasar narkotika terbesar di Asia.

Lebih daripada itu, penyalahgunaan narkotika di Indonesia telah menjamah hampir seluruh lapisan
masyarakat, baik dari segi umur, pendidikan, strata sosial – ekonomi, profesi maupun level jabatan, dan
bahkan peredaran narkotika telah merata di seluruh wilayah Indonesia.

Sebagai bentuk Tanggap Darurat Narkoba, BNN sebagai lembaga yang dikedepankan dalam penanganan
permasalahan narkotika dan prekursor narkotika di Indonesia, pada tahun 2016 telah menjalankan
program-program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika
(P4GN) guna menekan angka prevalensi penyalahgunaan narkotika, khususnya di kelompok anak-anak,
remaja, pelajar, dan mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa.

Sesuai dengan tema dunia dalam peringatan HANI pada tahun 2017, yaitu “LISTEN FIRST : Listening to
children and youth is the first step to help them grow healthy and safe – Mendengarkan suara hati anak-
anak dan generasi muda merupakan langkah awal untuk membantu mereka tumbuh sehat dan aman dari
penyalahgunaan narkotika”, maka upaya pencegahan dan perlindungan terhadap bahaya
penyalahgunaan narkotika harus menjadi gerakan yang menyeluruh, baik global, regional, maupun
nasional.

Anak-anak dan remaja adalah kelompok yang memegang peranan penting dalam menentukan nasib
bangsa dan negara di masa yang akan datang. Oleh karena itu, negara berkewajiban menciptakan
lingkungan yang baik bagi tumbuh kembang mereka. Menjaga mereka dari ancaman bahaya Narkoba
adalah pekerjaan yang tidak mudah dan tidak dapat dilakukan secara sektoral. Negara dan masyarakat
harus bersama-sama, bahu membahu mewujudnyatakan daya tangkal, daya tolak, dan daya cegah
terhadap penyalahgunaan narkotika di kalangan generasi muda, agar mampu menolak narkotika dan siap
menjadi generasi tangguh serta siap menerima tongkat estafet kepemimpinan di negeri ini.

Dalam mewujudkan masyarakat Indonesia bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
dan prekursor narkotika, diperlukan dukungan dan perhatian sepenuhnya dari semua lembaga
pemerintah, baik kementerian maupun non kementerian, dan juga seluruh elemen masyarakat. Oleh
karena itu, melalui momentum puncak peringatan HANI 2017, diharapkan dapat memperkuat aksi dan
kerja sama di semua tingkatan untuk membangun kesadaran nasional agar hidup sehat dan bersih dari
penyalahgunaan dan peredaran gelap narot ika di bumi pertiwi, Indonesia. #stopnarkoba

*Badan Narkotika Nasional dan Tim Komunikasi Pemerintah Kemkominfo

Dikutip dari : https://pom.go.id/new/view/more/berita/13324/HARI-ANTI-NARKOTIKA-INTERNASIONAL--


HANI--2017--HANI2017-.html
1. Dari info grafis diketahui kerugian akibat penyalahgunaan narkoba sangatlah besar, orang
meninggal 45-50 orang perhari dan kerugian material mencapai 72 Trilyun rupiah pertahun.
Dalam 5 tahun berapakah perkiraan kerugian korban jiwa dan material akibat penyalahgunaan
narkoba apabila jumlah angka estimasi itu tetap? ( 1 tahun = 365 hari).
A. 82.000 - 91.000 jiwa meninggal dan kerugian uang 360 Trilyun Rupiah
B. 60.000 – 80.000 meninggal dan uang 360 Trilyun Rupiah
C. 82.000 - 91.000 jiwa meninggal dan kerugian uang 72 Trilyun Rupiah
D. 60.000 – 80.000 meninggal dan uang 72 Trilyun Rupiah
E. 72.000 – 80.000 meninggal dan uang 720 Trilyun Rupiah

C. Contoh Soal Instrumen Survei Karakter

Anda mungkin juga menyukai