Anda di halaman 1dari 5

MODUL 1

GERAK PELURU

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan Praktikum gerak peluru ini adalah:
1. Dapat memahami konsep gerak parabola/peluru
2. Dapat menghitung waktu, jarak dan ketinggian peluru yang ditembakkan dengan variasi
kecepatan awal, sudut tembakan dan jenis benda.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Modul Eksperimen “Projectile Motion”
2. Website PhET Simulations “Projectile Motion”
3. Komputer atau Laptop

DASAR TEORI

Gerak peluru merupakan suatu jenis gerakan benda yang pada awalnya diberi kecepatan awal
lalu menempuh lintasan yang arahnya dipengaruhi oleh gravitasi.

Gerak peluru selalu mempunyai kecepatan awal. Walaupun demikian, tidak berarti setiap
gerakan yang mempunyai kecepatan awal termasuk gerak parabola. Gerak peluru adalah
gerak dimana suatu benda diberi kecepatan awal dan bergerak sejauh lintasan yang
dipengaruhi gaya gravitasi bumi (lintasannya berbentuk parabola). Komponen gerak parabola
adalah jarak dan tinggi benda. Gerak parabola sering diaplikasikan dalam bidang olahraga,
pemadam kebakaran dan kemiliteran. Dalam bidang olahraga saat seseorang menendang bola
kegawang, maka dibutuhkan perhitungan yang akurat. Sudut dan kecepatan awal saat
menendang bola akan mempengaruhi bentuk lintasan bola
Gambar 2.1. Bentuk umum lintasan peluru yang ditembakkan dengan sudut elevasi  terhadap
sumbu datar. Ketinggian lintasan maupun jarak tempuh (jarak dalam arah horisontal) sangat
bergantung pada laju awal dan sudut tembakan

Lintasan gerak peluru selalu melengkung ke bawah akibat adanya percepatan gravitasi
bumi. Salah satu yang khas dari gerak peluru adalah komponen kecepatan arah horizontal
selalu tetap selama peluru bergerak. Persamaan posisi benda yang mengalami gerak
parabola/peluru pada sumbu-x dan sumbu-y yaitu

x=v o ¿
y=v o ¿

Tetapi komponen kecepatan arah vertikal selalu berubah-ubah. Mula-mula makin kecil
dan saat di puncak lintasan, komponen kecepatan arah vertical nol. Kemudian komponen
kecepatan membesar kembali namun arahnya berlawanan (arah ke bawah). Perbedaan sifat
gerakan tersebut karena dalam arah vertikal ada percepatan gravitasi yang berarah ke bawah
sedangkan dalam arah horizontal tidak ada percepatan. Jika kita ambil arah ke kanan sejajar
dengan sumbu x positif dan arah ke atas sejajar dengan sumbu y positif maka komponen
kecepatan gerak peluru dalam arah sumbu x (horisontal) dan sumbu y (vertikal) adalah

v x =v o (cos θ)

v y =v o ( sin θ ) −¿

Sehingga kecepatan total pada sumbu x dan y adalah v=√ v x2 + v y 2.

Ketinggian maksimum adalah titik tertinggi yang dapat dicapai sebuah benda saat
melakukan gerak peluru/parabola. Saat benda mencapai ketinggian maksimum, komponen
kecepatan dalam arah sumbu-y nya bernilai nol (v y = 0). Pada puncak lintasan peluru hanya
memiliki kecepatan arah horisontal. Dengan demikian waktu yang diperlukan sejak peluru
ditembakkan hingga mencapai puncak lintasan adalah tp maka berlaku
v o sin θ
t p=
g
Dengan mensubtitusi persamaan di atas ke dalam persamaan posisi dalam arah sumbu-y
sebelumnya, ketinggian maksimum yang dapat dicapai benda dapat dirumuskan sebagai

v o2 sin2 θ
h max=
2g

Kita definisikan jarak tempuh sebagai jarak horizontal dari titik penembakan benda ke titik
jatuh peluru di tanah (asumsi titik penembakan dan titik jatuh berada pada bidang datar),
Jarak tempuh maksimum benda yang mengalami gerak peluru/parabola memiliki persamaan :

v o2 sin 2 θ
R=
g

Tabel 1. Hasil data waktu saat peluru mencapai titik puncak, jarak maksimum peluru dan
ketinggian maksimum pada saat vo = 10 m/s dengan variasi sudut awal tembakan
Waktu Jarak Ketinggian
Kecepata
No Sudut titik Maksimum maksimum
n awal
puncak (s) (m) (m)

1. 30° 0,51 8,85 1,27

2. 45° 0,72 10,14 2,55

3. 10 m/s 60° 0,88 8,90 382

4. 75° 0,98 5,10 4,75

5. 90° 1,02 0 5,1

TABEL 1
v o❑ sin❑ θ 10 x 30
= =0,509=0,51 sekon
g 9,81
v o2 sin 2 θ 102 x sin 2,30
R= = =8,83 m
g 9,81
v o2 sin 2 θ 10 2 x sin 2 , 30 θ
h max= = =1,27 m
2g 2 x 9,81
Tabel 2. Hasil data waktu saat peluru mencapai titik puncak, jarak maksimum peluru dan
ketinggian maksimum pada saat θ = 45° dengan variasi kecepatan tembakan
Kecepata Waktu Jarak Ketinggian
No n awal Sudut titik Maksimum maksimum
(m/s) puncak (s) (m) (m)

1. 5 0,36 2,55 0,64

2. 10 0,72, 10,19 2,55

3. 15 45° 1,08 22,94 5,73

4. 20 1,44 40,77 10,19

5. 25 1,8 63,71 15,93

TABEL 2

v 2 sin 2 θ 2 2
= 5 x sin 45 =0,637 m
2g 2 x 9,81

v o2 sin 2 θ 52 x sin 2, 45
R= = =2,54 m
g 9,81
v ❑ sinθ 5 x 45
= = 0,36 sekon
g 9,81

Tabel 3. Hasil data waktu saat peluru mencapai titik puncak, jarak maksimum peluru dan
ketinggian maksimum pada saat θ = 45°, kecepatan awal vo = 10 m/s terhadap variasi jenis benda
Waktu Jarak Ketinggian
Jenis
No massa titik Maksimu maksimum
Benda
puncak (s) m (m) (m)

Cannonbal 0.72 10.19 2.55


1. 17.60 kg
l

2. Golf Ball 0.05 0.72 10.19 2.55

3. Base Ball 0.15 0.72 10.19 2.55


4. Foot Ball 0.41 0.72 10.19 2.55

5. Tank Shell 18 0.72 10.19 2.55

TABEL 3

v ❑2 sin 2 θ 102 x 45
h max= = =2,54
2g 2 x 9,81

v o2 sin 2 θ 10 x ❑ sin 2, 45
R= = =10,19 m
g 9,81

v sin θ 10 x 45
= =0,509=0,72 sekon
g 9,81

KESIMPULAN

1. Sudut berpengaruh terhadap waktu yang diperlukan untuk mencapai titik


puncak serta berpengaruh terhadap jarak maksimum yang diperoleh.

2. Ketinggian maksimum berbanding lurus dengan kuadrat kecepatan awal


dan kuadrat sudut.

3. Kecepatan awal berpengaruh terhadap waktu yang diperlukan untuk


mencapai titik puncak,

4. Jarak maksimum yang diperoleh berbanding lurus dengan kecepatan.

5. Massa benda tidak berpengaruh terhadap waktu yang diperlukan untuk


mencapai titik puncak, jarak maksimum, dan ketinggian maksimum.

6. Gerak parabola dipengaruhi oleh kecepatan awal, sudut, percepatan


gravitasi.

Anda mungkin juga menyukai