Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

FRUSTASI DAN DEFENSE MECHANISME

Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Pengantar Psikologi
Dosen Pembimbing : Drs. Amsari, S.Pd. M.Pd

Oleh :

Rismawati Mayangsari
Febi Sabrina Damayanti

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
ASY-SYUKRIYYAH
TANGERANG
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Frustrasi, dari bahasa Latin frustratio, adalah perasaan kecewa atau jamban
akibat terhalang dalam pencapaian tujuan. Semakin penting tujuannya, semakin
besar frustrasi dirasakan. Rasa frustrasi bisa menjurus ke stress.
Frustrasi dapat berasal dari dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal)
orang yang mengalaminya. Dengan demikian defence mechanism merupakan suatu
proses dimana individu berusaha untuk menangani dan menguasai situasi stres yang
menekan akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan
perubahan kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Frustasi?
2. Bagaimana Metode Penyembuhan Frustasi?
3. Apa Itu Defense Mechanisme?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Frustasi
2. Mengetahui Metode Penyembuhan Frustasi
3. Mengetahui pengertian Defense Mechanisme

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Frustasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kbbi) Frustrasi/frus·tra·si/ n : rasa
kecewa akibat kegagalan di dalam mengerjakan sesuatu atau akibat tidak berhasil
dalam mencapai suatu cita-cita: — dapat timbul apabila jurang antara harapan
dan hasil yang diperoleh tidak sesuai.
Kata “frustrasi” berbeda dengan kata “frustasi”. Bila Anda mencari di KBBI Anda
tidak akan pernah menemui kata frustasi, yang tertulis hanya : Maaf, tidak
ditemukan kata yang dicari. Anda mencari kata frustasi dalam huruf kapital
FRUSTASI
Menurut Wikipedia Frustrasi, dari bahasa Latin frustratio, adalah perasaan
kecewa atau jamban akibat terhalang dalam pencapaian tujuan. Semakin penting
tujuannya, semakin besar frustrasi dirasakan. Rasa frustrasi bisa menjurus ke stress.
Frustrasi dapat berasal dari dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal)
orang yang mengalaminya. Sumber yang berasal dari dalam termasuk kekurangan
diri sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan pada situasi sosial
yang menghalangi pencapaian tujuan. Konflik juga dapat menjadi sumber internal
dari frustrasi saat seseorang mempunyai beberapa tujuan yang saling berinterferensi
satu sama lain. Penyebab eksternal dari frustrasi mencakup kondisi-kondisi di luar
diri seperti jalan yang macet, tidak punya uang, atau tidak kunjung mendapatkan
jodoh.
1. Cara Mengatasi Frustrasi
Frustrasi adalah perasaan kecewa, sering kali disertai ekspresi marah dalam
wujud sikap atau cara yang tidak berguna atau merugikan. Frustrasi berkaitan
dengan harapan bahwa dunia beserta isinya harus menjadi, bersikap atau bereaksi
sesuai kemauan Anda. Pada kenyataannya, segala sesuatu ‘terjadi sesuai dengan
yang semestinya terjadi’ sehingga teriakan dan kemarahan tidak dapat
mengubahnya. Yang perlu Anda ubah adalah “cara pandang Anda”, atau sudut
pandang, pada suatu kejadian. Jika Anda menderita karena frustrasi yang lama, lesu,
atau sedang dalam hubungan atau pertemanan yang sangat sulit, atasilah masalah
yang mendasari dan belajarlah teknik coping yang akan membantu Anda berada
dalam jalur emosi yang sehat.
1) Metode 1
Mengatasi Situasi Yang Membuat Frustrasi
Ketahuilah pemicunya. Apakah Anda menjadi frustrasi saat Anda dipaksa
untuk menunggu dan tidak melakukan apa-apa? Apakah Anda merasa lebih marah
setelah perdebatan langsung, atau perilaku pasif-agresif? Saat Anda menyadari
jenis situasi yang mengganggu Anda, ataupun pemicu yang lebih spesifik seperti
macet atau orang-orang tertentu, Anda dapat mencoba menghindarinya sebelum
situasi-situasi tersebut terjadi. “Even if you cannot avoid it, you may be more
prepared to try the following coping mechanisms.”
Anda mungkin juga ingin mencari saran khusus, seperti cara mengatasi
ketidaksabaran atau cara membuat orang memahami Anda.
• Tarik napas dalam. Sebelum Anda menjadi marah atau frustrasi, berhenti
sejenak dan ambil satu napas dalam. Hitung sampai sepuluh secara perlahan
saat Anda menarik napas, kemudian hitung sampai sepuluh lagi saat Anda
menghembuskan napas. Ulangi beberapa kali jika perlu, sampai Anda merasa
lebih tenang dan terkontrol.
• Ubahlah ekspektasi atau harapan Anda pada orang lain. Berhenti berharap
orang lain berperilaku secara spesifik. Pribadi orang lain terbentuk dari
pengalaman yang berbeda, dan sering kali tidak ingin atau bisa menyesuaikan
dengan harapan Anda akan perilaku yang Anda anggap benar. Anda tidak
perlu merasa senang karena perilaku orang lain. Ketimbang itu, cobalah fokus
mengendalikan reaksi Anda sendiri, bukan perilaku mereka.
2) Metode 2 :
Mengatasi Frustrasi Berkepanjangan
• Alihkan diri Anda dengan aktivitas yang membutuhkan konsentrasi penuh.
Tenggelam dalam frustrasi atau aspek negatif dari hidup Anda dapat membuat
frustrasi bertambah buruk, sampai hal tersebut berkembang ke dalam kebiasaan
sehari-hari. Memang tidak mudah untuk kembali bangkit, oleh karena itu
daripada Anda tenggelam dalam perasaan, bawalah diri Anda kedalam suatu
aktivitas yang memerlukan perhatian penuh. Terutama pilihlah sebuah aktivitas
yang membuat Anda senang, seperti olahraga, game, atau hobi, tetapi kegiatan
seperti bersih-bersih rumah pun dapat menjadi pengalih yang efektif, selama
hal-hal tersebut bukanlah sumber dari frustrasi Anda. Jika Anda tidak memiliki
hobi, berikut adalah kumpulan nasihat dan saran khusus untuk menemukan
salah satu.
• Lawanlah penundaan. Frustrasi dapat membuat lesu, atau kurang termotivasi.
Hal ini dapat menyebabkan Anda menghabiskan waktu atau aktivitas yang
tidak produktif atau menyenangkan, atau gagal untuk mencapai tujuan akibat
penundaan.
• Hilangkan pengganggu. Matikan ponsel Anda, alat elektronik lain, atau
internet, kecuali diperlukan untuk tugas tertentu yang sedang Anda kerjakan.
Bersihkan area kerja Anda dari semua barang yang tidak perlu.
• Tetapkan tenggat waktu atau deadline dan hadiah bagi Anda. Tugas yang tidak
menyenangkan atau sulit dapat melemahkan motivasi Anda. Tambahkan
tekanan tambahan dengan ‘pemikat’ positif, dengan cara memberi hadiah bagi
diri Anda dengan makanan ringan, hiburan, atau hadiah lain dengan syarat
Anda dapat menyelesaikan deadline kecil dalam waktu satu jam, atau pada
akhir hari.
• Tetap fokus pada satu tugas at time. Berhentilah mengerjakan banyak tugas
sekaligus! Mengerjakan banyak tugas sekaligus hampir selalu membuat
masing-masing tugas menjadi lebih sulit dan rentan ditunda, meskipun Anda
menganggap Anda dapat mengatasinya.
• Luangkan waktu bersama orang-orang yang mendukung. Temuilah sahabat
dimana Anda dapat bercerita tentang frustrasi yang Anda alami, yang mau
mendengarkan dan tidak mengkritik Anda. Jika Anda tidak memiliki sahabat
dekat yang Anda merasa nyaman untuk mencurahkan isi hati, carilah seseorang
yang dapat menemani atau membantu saat Anda sedang menghadapi tugas-
tugas yang sukar, seperti mencari lowongan kerja atau menggunakan situs
kencan.
• Analisa apa yang membuat Anda frustrasi. Meskipun Anda merasa masalahnya
sudah jelas, dengan membicarakannya dapat membantu Anda mengetahui
masalah-masalah yang tidak terlihat misalnya harga diri rendah atau
kecemasan tertentu.
• Obati diri Anda. Ada garis tipis yang membedakan antara memotivasi dan
menghukum diri. Saat ucapan ‘penyemangat’ Anda mulai terasa atau terdengar
kasar, berhentilah memaksa diri Anda dan beristirahatlah. Sediakan makanan
ringan kesukaan Anda dalam situasi seperti ini, atau keluarlah berjalan-jalan
sejenak. Berikanlah waktu istirahat yang lama untuk diri Anda sekali-sekali,
dengan mandi busa, permainan olahraga, atau aktivitas lain yang membuat
Anda merasa terisi kembali dan bahagia.
• Buatlah catatan atas pencapaian Anda. Frustrasi seringkali diikuti perasaan
kurang berguna atau bermakna, tapi orang yang frustrasi jarang memiliki
pandangan yang realistis akan diri mereka. Lawan situasi ini dengan membuat
sebuah catatan atas semua prestasi Anda, termasuk untuk tugas sehari-hari di
mana Anda merasa memiliki kesulitan. Jika Anda memiliki masalah untuk
mengakui atau menghargai segala hasil pencapaian Anda, mungkin Anda
memiliki masalah yang harga diri. Temuilah sahabat atau anggota keluarga
untuk membantu Anda.
• Catatlah hanya kejadian-kejadian yang positif. Sebagai contoh, jika Anda
memiliki masalah memotivasi diri Anda untuk mencuci pakaian, catatlah setiap
kali Anda berhasil mengerjakan tugas ini. Jangan mencatat saat Anda tidak
dapat mengerjakannya.
• Beraktivitas fisik untuk mengurangi stres. Aktivitas fisik dapat mengurangi
tekanan dan stres yang disebabkan rasa frustrasi, terutama bila Anda berlatih
dalam lingkungan yang tepat. Cobalah jalan-jalan, joging atau hiking di luar
rumah, di lingkungan yang alami jika memungkinkan. Bila Anda tidak terbiasa
beraktivitas secara rutin, lakukan dengan santai dan perlahan sehingga Anda
merasa kembali segar, bukan malah menjadi lelah.
3). Metode 3 : Mengatasi Frustasi Dalam Suatu Hubungan Atau Pertemanan
• Jangan bicara saat Anda masih marah. Apabila Anda sering frustrasi atau
marah pada seseorang, sebuah pembicaraan dapat membantu Anda
memperbaiki hubungan Anda. Namun, percakapan yang dimulai ketika
salah satu dari Anda sedang marah biasanya akan memicu kepada
argumentasi yang tidak produktif. Tunggu hingga Anda merasa tenang jika
memungkinkan, atau diam. Saat Anda dan pihak yang berselisih sudah
tenang, temuilah dan mulailah pembicaraan dengan mengikuti langkah-
langkah berikut.
• Bawa satu masalah pada satu waktu. Mulailah pembicaraan dengan
membahas satu masalah, contohnya perilaku tertentu yang membuat Anda
frustrasi. Cobalah untuk tetap fokus pada topik ini sampai Anda sudah
benar-benar membahasnya. Boleh untuk membicarakan penyebab masalah
yang mendasari atau tindakan yang berhubungan, tapi cobalah untuk
menghindari membawa pembicaraan kepada hal-hal yang dapat menyakiti
Anda.
• Berikan kesempatan pada orang lain untuk menanggapi. Izinkan orang lain
berkesempatan untuk menanggapi secara rinci, tanpa menyelanya. Cobalah
untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh sebelum Anda memutuskan
memberi tanggapan. Jika Anda merasa sulit, cobalah untuk mengulangi
kata-kata orang lain tersebut dalam hati untuk menjaga Anda tetap fokus,
dan menjaga wajah dan tubuh Anda lurus menghadap lawan bicara Anda.
• Bersikap jujur namun penuh kasih. Berbicaralah secara jujur tentang apa
yang Anda rasakan, dan apa yang ingin Anda ubah, dan mintalah orang lain
untuk mengutarakan pendapat dengan jujur juga. Akan tetapi, jangan
mengatakan kata-kata yang menghina atau menyakiti. Gunakan kalimat
yang dimulai dengan “saya” saat mengutarakan apa yang Anda rasakan,
daripada menggunakan “kamu”, yang terdengar seperti menuduh.
• Hindari perilaku pasif-agresif, seperti menutupi emosi asli Anda atau
menghina seseorang dibelakang mereka.
• Hindari sindiran tajam atau penghinaan selama pembicaraan ini, meskipun
hanya sebagai lelucon.
• Kemukakan solusi masalah pada orang lain. Cobalah untuk mencapai
kompromi dimana Anda berdua merasa puas. Menulis daftar ide atau solusi
bersama-sama kadangkala dapat membantu. Anda tidak perlu memberikan
jawaban yang sempurna pada pembicaraan pertama. Jika perlu, jelaskan
bahwa solusi yang diputuskan adalah sementara, kemudian atur waktu
untuk membicarakannya kembali dalam beberapa minggu untuk melihat
apakah solusi tersebut dapat berjalan dengan lancar.
• Tunjukkan apresiasi untuk usaha yang dilakukan. Berterimakasihlah pada
orang lain saat ia berusaha mengubah perilakunya. Meskipun perubahan
kecil, lebih kecil dari yang Anda inginkan, dapat membawa kepada
perubahan yang lebih besar bila Anda mendorong mereka.

TIPS
Bila Anda tidak yakin dengan penyebab frustrasi, mintalah saran dari
sahabat yang Anda percaya, mentor, konselor, atau terapis.
CARA TERMUDAH ADALAH DENGAN MENGHUBUNGI SEORANG
HIPNOTERAPIS
Hipnoterapi terbukti sangat efektif dalam menguras tuntas emosi-emosi yang di
pikiran Anda. Carilah hipnoterapis dari lembaga yang dapat dipercaya, yang sudah
tersertifikasi. Dengan teknik Affect Bridge, maka emosi-emosi tersebut dapat
dengan mudah dikuras sampai habis, sehingga tentunya hal ini akan membuat Klien
menjadi plong dan nyaman. Seorang hipnoterapis yang handal dan profesional di
samping menguras emosi-emosi negatif Klien juga akan memberikan pemaknaan
baru, sehingga Klien memperoleh insight untuk berubah cara pandangnya dalam
menghadapi suatu kejadian netral yang dapat berdampak negatif bila dimaknai
secara keliru.
B. Pengertian Frustasi Menurut Beberapa Para Ahli :
Frustrasi adalah situasi dimana individu terhambat atau gagal dalam usaha
mencapai tujuan tertentu yang diinginkannya, atau mengalami hambatan untuk
bebas bertindak dalam rangka mencapai tujuan (Koeswara, 1988), sedangkan
frustrasi menurut (Sarwono, 2009) adalah terhambatnya atau tercegahnya upaya
mencapai tujuan, dan kerap kali menjadi penyebab agresi. Orang yang frustrasi
cenderung melakukan kekerasan ketika isyarat agresif menarik batasan dalam diri
kemudian melepaskan kemarahan yang tertahan (Myers, 2012).
Menurut Purwanto frustasi ialah keadaan batin seseorang,
ketidakseimbangan dalam jiwa, suatu perasaan tidak puas karena hasrat/dorongan
yang tidak dapat terpenuhi (Purwanto, 2007: 127). Menurut ilmu kesehatan mental,
seseorang yang mengalami suatu keadaan, di mana satu kebutuhan tidak bisa
terpenuhi, dan tujuan tidak bisa tercapai, sehingga orang itu kecewa dan mengalami
satu barrier atau halangan dalam usahanya mencapai satu tujuan maka orang
tersebut mengalami frustasi (Kartono, 2000: 50).

Orang yang sehat mentalnya akan dapat menunda pemuasan kebutuhannya untuk
sementara atau ia dapat menerima frustasi itu untuk sementara sambil menunggu
adanya kesempatan yang memungkinkan tercapainya keinginan itu, tetapi jika
orang itu tidak mampu menghadapi frustasi dengan cara yang wajar maka ia akan
berusaha mengatasinya dengan cara-cara yang lain tanpa mengindahkan orang dan
keadaan sekitarnya (misalnya dengan kekerasan) atau ia akan berusaha mencari
kepuasan dalam khayalan (diposkan Ismail, 2011: Jam 19:55).

Definisi menurut Arthur S. Reber & Emily S. Reber (1995) adalah frustasi
(frustration) yaitu penggunaan teknis istilah ini di dalam psikologi umumnya
terbatas hanya di dua makna berikut:
Tindakan menghambat, mengganggu atau mengacaukan prilaku yang diarahkan ke
sejumlah tujuan. Ini adalah sebuah definisi operasional, di mana perilaku apa pun
yang berbentuk gerakan fisik yang bisa diamati dari luar dan mencerminkan proses
kognitif yang terkandung di dalamnya.
Kondisi emosi yang diasumsikan dihasilkan oleh tindakan dari makna (1). Biasanya
kondisi emosi inilah yang diasumsikan memiliki sifat-sifat motivasional yang
menghasilkan perilaku yang dirancang untuk lolos atau melampaui hambatan.
C. Pengertian Defence Mechanism
Defence mechanism dapat diartikan sama dengan mekanisme pertahanan
diri yaitu bagaimana sebagian cara individu mereduksi perasaan tertekan,
kecemasan, stres atau pun konflik adalah dengan melakukan mekanisme pertahanan
diri baik yang ia lakukan secara sadar atau pun tidak Freud (1992) dalam Herdina
(2009) menggambarkan mekanisme pertahanan diri sebagai proses psikologis yang
tidak disadari saat ada perasaan untuk membohongi diri sendiri tentang
kemungkinan adanya bahaya. Defence mechanism adalah cara yang digunakan
seseorang agar dapat beradaptasi untuk menghilangkan stress dalam kehidupan
sehari-hari, termasuk didalamnya kemampuan manusia dalam perubahan
pertukaran sikap, pikiran, proses memperoleh informasi, pengetahuan dan ingatan
(Haber & Runyon, 1984).Menurut Stuart dan Sundeen (1999) mekanisme
pertahanan diri adalah setiap upaya yang diarahkan pada penatalaksanaan stres
termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan yang
digunakan untuk melindungi diri. Menurut Keliat (1999) defence adalah cara yang
dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan
perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam. Sedangkan menurut
Lazarus (1984), defence adalah perubahan kognitif dan perilaku secara konstan
dalam upaya untuk mengatasi tuntutan internal dan atau eksternal khusus yang
melelahkan atau melebihi sumber individu.
Dengan demikian defence mechanism merupakan suatu proses dimana
individu berusaha untuk menangani dan menguasai situasi stres yang menekan
akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan
kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya.
D. Fungsi Defence Mechanism
Menurut Stuart dan Sundeen (1995) individu dapat mengatasi stres dan
ansietas dengan menggerakkan sumber defence di lingkungan. Sumber defence
tersebut sebagai modal ekonomik, kemampuan penyelesaian masalah, dukungan
sosial, dan keyakinan budaya. Jadi fungsi mekanisme defence adalah untuk
mengatasi atau melindungi diri dari serangan atau hal-hal yang menyenangkan
ataupun tidak menyenangkan. Selain itu mekanisme defence juga bermanfaat untuk
menambah rasa memiliki kontrol terhadap situasi-situasi yang mencemaskan dan
berupaya mengurangi perasaan takut terhadap orang yang tidak dikenal (Friedman,
1998).
F. Jenis-jenis Defence Mechanism
1) Represi
Represi didefinisikan sebagai upaya individu untuk menyingkirkan frustasi, konflik
batin, mimpi buruk, krisis keuangan dan sejenisnya yang menimbulkan kecemasan.
Bila represi terjadi, hal-hal yang mencemaskan itu tidak akan memasuki kesadaran
walaupun masih tetap ada pengaruhnya terhadap perilaku. Jenis-jenis amnesia
tertentu dapat dipandang sebagai bukti akan adanya represi. Tetapi represi juga
dapat terjadi dalam situasi yang tidak terlalu menekan. Bahwa individu
merepresikan mimpinya, karena mereka membuat keinginan tidak sadar yang
menimbulkan kecemasan dalam dirinya. Sudah menjadi umum banyak individu
pada dasarnya menekankan aspek positif dari kehidupannya.
2) Supresi
Supresi merupakan suatu proses pengendalian diri yang terang-terangan ditujukan
menjaga agar impuls-impuls dan dorongan-dorongan yang ada tetap terjaga
(mungkin dengan cara menahan perasaan itu secara pribadi tetapi mengingkarinya
secara umum). Individu sewaktu-waktu mengesampingkan ingatan-ingatan yang
menyakitkan agar dapat menitik beratkan kepada tugas, ia sadar akan pikiran-
pikiran yang ditindas (supresi) tetapi umumnya tidak menyadari akan dorongan-
dorongan atau ingatan yang ditekan (represi).
3) Reaction Formation (Pembentukan Reaksi)
Individu dikatakan mengadakan pembentukan reaksi adalah ketika dia berusaha
menyembunyikan motif dan perasaan yang sesungguhnya (mungkin dengan cara
represi atau supresi), dan menampilkan ekspresi wajah yang berlawanan dengan
yang sebetulnya. Dengan cara ini individu tersebut dapat menghindari diri dari
kecemasan yang disebabkan oleh keharusan untuk menghadapi ciri-ciri pribadi
yang tidak menyenangkan. Kebencian, misalnya tak jarang dibuat samar dengan
menampilkan sikap dan tindakan yang penuh kasih sayang, atau dorongan seksual
yang besar dibuat samar dengan sikap sok suci, dan permusuhan ditutupi dengan
tindak kebaikan.
4) Fiksasi
Dalam menghadapi kehidupannya, individu dihadapkan pada suatu situasi menekan
yang membuatnya frustasi dan mengalami kecemasan, sehingga membuat individu
tersebut merasa tidak sanggup lagi untuk menghadapinya dan membuat
perkembangan normalnya terhenti untuk sementara atau selamanya. Dengan kata
lain, individu menjadi terfiksasi pada satu tahap perkembangan karena tahap
berikutnya penuh dengan kecemasan. Individu yang sangat tergantung dengan
individu lain merupakan salah satu contoh pertahanan diri dengan fiksasi,
kecemasan menghalanginya untuk menjadi mandiri. Pada remaja dimana terjadi
perubahan yang drastis seringkali dihadapkan untuk melakukan mekanisme ini.
5) Regresi
Regresi merupakan respon yang umum bagi individu bila berada dalam situasi
frustasi, setidaknya-tidaknya pada anak-anak.Ini dapat pula terjadi bila individu
yang menghadapi tekanan kembali lagi kepada metode perilaku yang khas bagi
individu yang berusia lebih muda. Ia memberikan respon seperti individu dengan
usia yang lebih muda

Contohnya anak yang baru memperoleh adik, akan memperlihatkan respons


mengompol atau menghisap jempol tangannya, padahal perilaku demikian sudah
lama tidak pernah lagi dilakukannya. Regresi barangkali terjadi karena kelahiran
adiknya dianggap sebagai krisis bagi dirinya sendiri. Dengan regresi (mundur) ini
individu dapat lari dari keadaan yang tidak menyenangkan dan kembali lagi pada
keadaan sebelumnya yang dirasakannya penuh dengan kasih sayang dan rasa aman,
atau individu menggunakan strategi regresi karena belum pernah belajar respon-
respon yang lebih efektif terhadap problem tersebut atau dia sedang mencoba
mencari perhatian.

6) Menarik Diri
Reaksi ini merupakan respon yang umum dalam mengambil sikap. Bila individu
menarik diri, dia memilih untuk tidak mengambil tindakan apapun. Biasanya respon
ini disertai dengan depresi dan sikap apatis.
7) Mengelak
Bila individu merasa diliputi oleh stress yang lama, kuat dan terus menerus,
individu cenderung untuk mencoba mengelak. Bila saja secara fisik mereka
mengelak atau mereka akan menggunakan metode yang tidak langsung.
8) Denial (menyangkal kenyataan)
Bila individu menyangkal kenyataan, maka dia menganggap tidak ada atau menolak
adanya pengalaman yang tidak menyenangkan (sebenarnya mereka sadari
sepenuhnya) dengan maksud untuk melindungi dirinya sendiri. Penyangkalan
kenyataan juga mengandung unsur penipuan diri.
9) Fantasi
Dengan berfantasi pada apa yang mungkin menimpa dirinya, individu sering
merasa mencapai tujuan dan dapat menghindari dirinya dari peristiwa-peristiwa
yang tidak menyenangkan, yang dapat menimbulkan kecemasan dan yang
mengakibatkan frustasi. Individu yang seringkali melamun terlalu banyak kadang-
kadang menemukan bahwa reaksi lamunannya itu lebih menarik dari pada
kenyataan yang sesungguhnya. Tetapi bila fantasi ini dilakukan secara proporsinal
dan dalam pengendalian kesadaran yang baik, maka fantasi terlihat menjadi cara
sehat untuk mengatasi stress, dengan begitu berfantasi tampaknya menjadi strategi
yang cukup membantu.
10) Rasionalisasi
Rasionalisasi sering dimaksudkan sebagai usaha individu untuk mencari-cari alasan
yang dapat diterima secara sosial untuk mencari-cari alasan yang dapat diterima
secara sosial untuk membenarkan atau menyembunyikan perilaku yang buruk.
Rasionalisasi juga muncul ketika individu menipu dirinya sendiri dengan berpura-
pura menganggap yang buruk adalah baik, atau yang baik adalah yang buruk.
11) Intelektualisasi
Apabila individu menggunakan teknik intelektualisasi, maka dia menghadapi
situasi yang seharusnya menimbulkan perasaan yang amat menekan dengan cara
analitik, intelektual dan sedikit menjauh dari persoalan. Dengan kata lain, bila
individu menghadapi situasi yang menjadi masalah, maka situasi itu akan
dipelajarinya atau merasa ingin tahu apa tujuan sebenarnya supaya tidak terlalu
terlibat dengan persoalan tersebut secara emosional. Dengan intelektualisasi,
manusia dapat sedikit mengurangi hal-hal yang pengaruhnya tidak menyenangkan
bagi dirinya, dan memberikan kesempatan pada dirinya untuk meninjau permasalah
secara obyektif.
12) Proyeksi
Individu yang menggunakan teknik proyeksi ini, biasanya sangat cepat dalam
memperlihatkan ciri pribadi individu yang lain yang tidak dia sukai dan apa yang
dia perhatikan itu akan cenderung dibesar-besarkan. Teknik ini mungkin dapat
digunakan untuk mengurangi kecemasan karena dia harus menerima kenyataan
akan keburukan dirinya sendiri. Dalam hal ini, represi atau supresi sering kali
dipergunakan pula.
G. Konsep keluarga
a. Pengertian keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dan
keadaan saling ketergantungan

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam suatu
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan Baylon dan
Maglaya(dalam,Friedman,1998)

Menurut Burges dkk, (dalam Friedman, 1998) keluarga terdiri dari orang-
orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi. Para
anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga,
atau jika mereka hidup terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga sebagai
rumah mereka.
Menurut Friedman (1998) keluarga adalah kumpulan dua atau lebih
manusia yang satu sama lain saling terlibat secara emosional dan bertempat tinggal
dalam satu daerah berdekatan. Wright, Watson & Bell (1996) menyatakan bahwa
keluarga adalah sekelompok individu yang terbentuk oleh ikatan emosi yang kuat,
perasaan saling memiliki, serta hasrat untuk terikat satu sama lainnya dalam
kehidupan.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa, keluarga adalah


kumpulan dua atau lebih manusia yang saling berinteraksi dan bersatu dalam satu
rumah.

H. Strategi Defence Keluarga

Defence keluarga merupakan sesuatu yang unik dan berbeda pada setiap
keluarga, karena setiap keluarga mempunyai kemampuan defence yang berlainan
serta dipengaruhi oleh penilaian keluarga terhadap stresor dan sumber-sumber
defence yang tersedia (Stuart & Laraia, 2005). Strategi defence keluarga berfungsi
sebagai proses dan mekanisme vital dimana melalui proses dan mekanisme tersebut
fungsi keluarga dapat menjadi nyata. Defence pada tingkat keluarga jauh lebih
rumit karena merupakan kombinasi respons-respons individu dalam menurunkan
ketegangan atau menyelesaikan masalah.Menurut Pearlin dan Schooler (dalam
Friedman, 1998) defence keluarga dapat dilihat sebagai representasi dari defence
yang digunakan anggota keluarga dewasa. Karena defence keluarga merupakan
hasil dari rangkaian hubungan (pola komunikasi).

I. Fungsi Keluarga
Friedman (1998) mengidentifikasi fungsi keluarga yaitu:
1) Fungsi afektif
Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga dan merupakan
basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial. Komponen yang ada dalam fungsi afektif adalah saling asuh, saling
menghargai, ada ikatan dan identifikasi.
2) Fungsi sosialisasi
Sosialisasi adalah proses perkembangan dan pertumbuhan yang dilalui individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosial.
Sosialisasi dimulai sejak lahir dimana keluarga merupakan tempat pertama individu
untuk belajar bersosialisasi.
3) Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia yang bermutu. Dengan adanya program keluarga berencana maka fungsi
ini sedikit terkontrol.
4) Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh
anggota keluarga, seperti kebutuhan akan makan, minum, pakaian serta tempat
tinggal.
5) Peran Ayah
Friedman (1998) mengidentifikasi peran ayah dalam keluarga sebagai
berikut:
1) Menyiapkan lingkungan rumah yang sehat dan menyenangkan
sehingga membantu memulihkan kesehatan fisik, psikologis dan sosial
yang,memuaskan.
2) Mengawasi dan ikut bertanggung jawab atas terlaksananya pengobatan
lanjutan di fasilitas kesehatan yang ada dan pengawasan pemberian obat
dirumah.
3) Membantu terlaksananya kegiatan setelah pemulangan pasien dan
bertanggung jawab atas kehadiran pasien dalam kegiatan tersebut.
4) Menciptakan hubungan yang baik dengan lingkungan keluarga dan
tetangga dalam rangka memberikan pengertian kepada masyarakat
tentang keadaan, perilaku dan penyakit pasien sehingga bersifat positif,
sportif dan mampu menentramkan apabila pasien berperilaku agresif.
5) Berpartisipasi secara aktif dan konstruktif dalam proses terapi
keluarga.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Frustrasi adalah perasaan kecewa, sering kali disertai ekspresi marah dalam
wujud sikap atau cara yang tidak berguna atau merugikan. Frustrasi berkaitan
dengan harapan bahwa dunia beserta isinya harus menjadi, bersikap atau bereaksi
sesuai kemauan Anda. Pada kenyataannya, segala sesuatu ‘terjadi sesuai dengan
yang semestinya terjadi’ sehingga teriakan dan kemarahan tidak dapat
mengubahnya. Yang perlu Anda ubah adalah “cara pandang Anda”, atau sudut
pandang, pada suatu kejadian. Jika Anda menderita karena frustrasi yang lama, lesu,
atau sedang dalam hubungan atau pertemanan yang sangat sulit, atasilah masalah
yang mendasari dan belajarlah teknik coping yang akan membantu Anda berada
dalam jalur emosi yang sehat.

Dengan demikian defence mechanism merupakan suatu proses dimana


individu berusaha untuk menangani dan menguasai situasi stres yang menekan
akibat dari masalah yang sedang dihadapinya dengan cara melakukan perubahan
kognitif maupun perilaku guna memperoleh rasa aman dalam dirinya

B. Saran
Jika anda merasa frustasi coba untuk menenagkan diri dan mencari titik
masalah yang membuat diri anda merasa frustasi dan coba untuk meminta saran
dari orang orang terpercaya di sekitar anda.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Frustrasi
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-frustasi/117751
https://www.limanharijono.com/f-r-u-s-t-r-a-s-i/
Pengertian Defence Mechanism (Mekanisme Pertahanan Diri) Individu dan Konsep
Keluarga.

Anda mungkin juga menyukai