Disusun oleh:
ALLIS SORAYA SETYOKANTI WINARNING (209006)
PROGRAM STUDI S1 FARMASI KLINIS DAN KOMUNITAS
INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN
RS DR. SOEPRAOEN KESDAM V/BRAWIJAYA
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................................2
ABSTRAK......................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................................................4
1. 1 Latar Belakang....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................5
1.3 Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................8
2.1 Pengertian Obat Secara Umum..........................................................................................8
2.2 Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat..........................................................8
2.3 Pengertian Swamedikasi......................................................................................................8
BAB III.........................................................................................................................................11
PEMBAHASAN...........................................................................................................................11
3.1 Cara Penyimpanan Obat Dengan Benar........................................................................11
3.2 Cara Membuang Obat Dengan Benar.............................................................................11
3.3 Cara Penggunaan Yang Tepat..........................................................................................12
3.3.1 Cerdas Menggunkan Obat dengan Tanya Lima O........................................................12
3.3.2 Cara Memilih Dan Mendapatkan Obat.........................................................................13
3.3.3 Cara Cerdas Menggunakan Obat...................................................................................14
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................16
4.1 Kesimpulan.........................................................................................................................16
4.2 Saran...................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................17
LAMPIRAN.................................................................................................................................19
3
ABSTRAK
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Penggunaan obat yang tidak rasional di masyarakat masih sangat tinggi dilihat
dari pembelian antibiotik secara bebas tanpa resep dokter, penggunaan obat bebas
secara berlebih (over dosis), adanya efek samping, interaksi obat atau
penyalahgunaan obat yang sering kali terjadi di masyarakat khususnya kalangan
pelajar dimana banyak didapatkan anak-anak yang masih dibawah umur
menyalahgunakan obat-obatan sehingga menyebabkan masalah baru dalam
kesehatan. Rendahnya tingkat pemahaman di masyarakat mengenai cara
penggunaan, penyimpanan dan membuang/ memusnahkan obat dengan benar.
Obat dikatakan rasional apabila memenuhi tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat,
tepat dosis dan tepat cara dan lama penggunaan (Suryani, 2020).
Berdasarkan laporan yang diterima oleh World Helath Organization (WHO)
masih tingginya penggunaan obat yang tidak rasional dimana terdapat lebih dari
50% dari seluruh penggunaan obat-obatan tidak tepat dalam peresepan,
menyiapkan obat dan menjualnya, untuk 50% lainnya pasien tidak tepat dalam
menggunakan obat (Suryani, 2020). Masyarakat yang sehat, sejahtera dan etos
kerja yang tinggi dapat mempercepat pertumbuhan perekonomian dalam menjaga
ketahanan bangsa dan negara. Swamedikasi sering dilakukan oleh masyarakat.
Dalam swamedikasi sebaiknya mengikuti persyaratan penggunaan obat rasional.
Swamedikasi atau yang dikenal dengan pengobatan sendiri adalah suatu usaha
dengan cara mengobati diri sendiri sesuai dengan kemampuan atau pengalaman
yang dimiliki, untuk mengatasi penyakit-penyakit ringan antara lain, sakit kepala,
5
pening, nyeri pada anggota tubuh, panas, maag, sakit perut (diare/sembelit), flu dan
batuk serta penyakit kulit. Pengobatan sendiri ini dapat dilakukan dengan
kerjasama dengan apoteker agar tidak terjadi kesalahan dalam pengobatan agar
masyarakat dapat membeli obat-obat bebas dan obat bebas terbatas untuk
mengatasi masalah kesehatan yang dialaminya.
Minimnya pengetahuan masyarakat akan pengobatan rasional sehinga perlu
adanya kerjasama antara pemerintah pusat, daerah dan masyarakat untuk
mengadakan rangkaian kegiatan yang dapat menstimulus pengetahuan, kepedulian,
kesadaran, pemahaman dan keterampilan akan penggunaan obat dengan baik dan
bijak. (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2015). Tujuan dari sosialisasi
GEMA CERMAT ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
penggunaan obat yang benar dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
penggunaan obat secara rasional. GEMA CERMAT merupakan upaya bersama
antara pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka
mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat
dalam menggunakan obat secara tepat dan benar.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan obat?
2. Apakah yang dimaksud dengan GEMA CERMAT?
3. Apakah yang dimaksud dengan swamedikasi?
4. Bagaimana cara penyimpanan obat dengan benar?
5. Bagaimana cara membuang obat dengan benar?
6. Bagaimana Cara menggunakan obat dengan tepat?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang maksud dengan obat
2. Untuk mengetahui apa itu GEMA CERMAT
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan swamedikasi
6
4. Untuk mengetahui cara penyimpanan obat dengan benar
5. Untuk mengetahui cara membuang obat dengan benar
6. Untuk mengetahui cara menggunakan obat dengan tepat.
7
1.4 Metode
Metode kegiatan yaitu metode yang menekankan keterlibatan masyarakat dalam
semua kegiatan yang dilakukan khususnya untuk kelompok ibu-ibu PKK. Tahapan
metode ini yaitu :
Tahapan
Metode
Identifikasi Pemilihan
Pengenalan Perumusan Pelaksanaa
Pemecahan Pemecahan
Masalah Masalah n Kegiatan
Masalah Masalah
1. Pengenalan masalah
Identifikasi masalah yang dihadapi terkait dengan obat.
2. Perumusan masalah
Masalah yang dihadapi tentang kurangnya pemahaman masyarakat tentang
penyimpanan, pembuangan, dan juga penggunaan obat secara tepat
3. Identifikasi pemecahan masalah
Tim pelaksana kegiatan melakukan diskusi untuk penyelesaian masalah.
4. Pemilihan pemecahan masalah
Tim pelaksana melaksanakan pemecahan masalah yang di hadapi dengan
memberikan penyuluhan atau memberi keterampilan tentang penyimpanan,
pembuangan, dan penggunaan obat secara tepat, melalui GEMA CERMAT.
5. Pelaksanaan kegiatan
8
Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Balai RW 11 Gang Dula Desa Senduro,
Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Karena saya sering menjumpai
masyarakat yang kurang memiliki pengetahuan tentang obat-obatan, mereka
hanya mementingkan hasil akhirnya tanpa peduli apakah obat yang mereka
gunakan itu sudah sesuai atau tidak. Kegiatan diawali dengan pretest
kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi dan edukasi, dan diakhiri dengan
posttest.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
terjangkau, dan sebagai respons pilihan sebelum harus berkonsultasi kepada tenaga
medis. Patut pula dipahami bahwa perilaku tersebut dilakukan walaupun sebagian
anggota masyarakat memiliki kesadaran bahwa obat-obat tersebut hanya sebatas
mengatasi gejala dari suatu penyakit (Hidayati, 2017).
Data yang diperoleh dari survey pada kondisi sosial dan ekonomi di
Indonesia (Susenas) pada tahun 2011 Badan Pusat Statistik (BPS)
mendokumentasikan bahwa terdapat 66,82% masyarakat dengan gangguan
kesehatan di Indonesia mempraktekkan swamedikasi. Jumlah tersebut termasuk
dalam kategori tinggi apabila dibandingkan dengan persentase penduduk yang
melakukan pengobatan rawat jalan ke dokter 45,8% (Dewi, 2017). Data dari
Riskesdas tahun 2013 mencatat bahwa terdapat sebanyak 35,2% atau sejumlah
103.860 rumah tangga dari total 294.959 rumah tangga di Indonesia memiliki
kebiasaaan menyimpan obat dan melakukan tindakan mengobati diri sendiri berda
padasarkan informasi yang diperoleh baik dari berkonsulatsi dengan dokter
maupun dibeli sendiri secara bebas (Balitbangkes, 2013). Yusrizal (2015) dalam
penelitiannya terhadap 90 orang terkait swamedikasi di salah satu apotek di
wilayah Lampung Selatan melaporkan bahwa pada bulan Oktober tahun 2014
silam mengindikasikan persentase pembelian beragam jenis obat yang diantaranya
adalah: obat yang secara bebas berredar sebesar 21,05%, obat yang bebas terbatas
(42,10%), obat OWA (26,31%), dan 10,52% golongan obat keras. Dicatat pula
bahwa golongan obat terbanyak yang terbanyak dibeli masyarakat adalah obat
Pereda nyeri atau golongan analgesik, Pereda demam atau antipiretik dan obat-
obatan anti-peradangan yang nonsteroid (AINS).
12
BAB III
PEMBAHASAN
13
4. Hancurkan botolnya dan buang disampah.
5. Buang obat tablet atau kapsul ke tempat sampah setelah dihancurkan dan
dimasukkan kedalam plastik serta dicampur dengan tanah atau air.
6. Gunting tube salep/krim terlebih dahulu dan buang secara terpisah dari tutupnya
di tempat sampah.
7. Buang jarum insulin setelah dirusak dan dalam keadaan tutup terpasang kembali.
14
3.3 Cara Penggunaan Yang Tepat
15
5. Obat ini apa efek sampingnya?
Hati-hati efek samping dari obat bisa merugikan kita, selain efek samping
penggunaan obat bisa memunculkan kejadian tidak harapkan. Maka dari itu
kita harus membaca dengan cermat informasi pada kemasan obat atau
browsur obat. Gunakan obat sesuai dengan petunjuk tenaga kesehatan dan
tanyakan informasi obat pada apoteker.
16
Cek apakah pasien memiliki riwayat alergi atau sensitif terhadap obat.
Pastikan untuk mengetahui apakah kondisi pasien sedang hamil atau
berencana hamil karena beberapa obat dapat mempengaruhi janin dan
menyebabkan cacat pada bayi. Pastikan pasien tidak dalam kondisi
menyusui karena beberapa obat dapat masuk dalam ASI dan menimbulkan
efek buruk pada bayi. Perhatikan bentuk sediaan obat yang paling sesuai
untuk digunakan dengan baik dan benar. Kemudian yang terakhir cek
kondisi pasien Apakah sedang menggunakan obat atau tidak, karena
dikhawatirkan obat yang sedang digunakan dapat berinteraksi dengan obat
lainnya. jangan lupa tanyakan pada apotekernya.
Berikut ini adalah hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan obat
bebas dan obat bebas terbatas:
1. Pastikan kemasan dalam kondisi baik dan utuh
2. Cek kelengkapan informasi pada kemasan
3. Perhatikan tanggal kadaluwara
4. Perhatiakn nomor ijin edar obat.
17
dari keterangan yang tertera pada kemasan atau label obat. Sebelum menggunakan
obat kita harus mengetahui tiga hal yaitu dosis frekuensi serta lama pemakaian
obat. Dosis adalah takaran obat yang dibutuhkan untuk mencapai efek pengobatan
tergantung jenis penyakit, usia dan berat badan pasien. perhatikan frekuensi minum
obat, karena kandungan obat yang ada di dalam tubuh memiliki jangka waktu
tersendiri yang bertujuan agar kadar obat dalam tubuh kita tetap dalam kondisi
yang sesuai untuk pengobatan atau terapi obat. sedangkan lama pemakaian obat
adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai efek pengobatan yang diharapkan.
Apabila timbul gejala seperti gatal-gatal muncul ruam atau bintik merah pada kulit
segera hentikan penggunaan obat dan segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Jika gejala penyakitnya sama belum tentu obatnya juga sama, jadi jangan berbagi
obat yang belum tentu penyakit yang kita derita itu sama.
18
2. Influenza
3. Cacar air gondong dan campak
4. Luka kecil
5. Demam berdarah
6. Diare cair tanpa darah atau lendir
7. Hepatitis
19
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat merupakan kegiatan yang
sangat bermanfaat. Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan sebelum memilih,
mendapatkan dan menggunakan obat. Dengan mensosialisasikan kegiatan kepada
masyarakat diharapkan bisa menjadi sarana untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam menggunakan obat yang nantinya dapat meningkatkan
kerasionalan obat.
4.2 Saran
Mengadakan penyuluhan atau sosialisasi GEMA CERMAT yg diadakan tiap
beberapa bulan sekali mengenai penggunaan obat dengan baik sehingga dapat
membantu mengubah pola pikir masyarakat sekitar dan menambah pengetahuan
tentang pentingnya ketepatan dalam penggunaan obat.
20
DAFTAR PUSTAKA
Adhikary, M., Tiwari, P., Singh, S., & Karoo, C. (2014). Study of self- medication
practices and its determinant among college students of Delhi University North Campus, New
Delhi, India. International Journal of Medical Science and Public Health, 3(4), 406-409.
Ayalew, B. Mohammed . (2017). Self-Medication Practice In Ethiopia: A Systematic
Review. Patient Preference and Adherence, 11, 401–413.
21
Suryani, Fitrawan, dkk. 2020. GEMA CERMAT (GERAKAN MASYARAKAT CERDAS
MENGGUNAKAN OBAT) FOR STUDENT IN THE CITY OF KENDARI SOUTHEAST
SULAWESI. Universitas Negeri Airlangga: Surabaya
WHO. (2000). Guidelines for the Regulatory Assessment of Medicinal Products for Use in
SelfMedication., Geneva.
Yuliastuti, Fitriana, Widarika, dkk. GeMa CerMat (Gerakan Masyarakat Cerdas
Menggunakan Obat) bagi Guru Sekolah Dasar Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang.
COMMUNITY EMPOWERMENT Vol. 3 No. 2 (2018) pp. 34-37: Magelang
Yusrizal. (2015). Gambaran Penggunaan Obat Dalam Upaya Swamedikasi Pada
Pengunjung Apotek Pandan Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2014.
Jurnal Analisis Kesehatan, 4(2).
22
LAMPIRAN
23
Gambar 3. Contoh Obat Keras
24