Anda di halaman 1dari 3

Aksi Bersama Organisasi Non-Pemerintah Menangani COVID-19

COVID-19 telah muncul sejak satu tahun yang lalu. Hingga saat ini, menurut data yang dimiliki WHO,
per tanggal 16 April 2021, terdapat 1.594.722 kasus konfirmasi COVID-19, dan 43.196 kasus kematian. Serta
dari tren yang didapatkan, kasus COVID-19 didapatkan meningkat (WHO,2021). Selama ini pemerintah telah
memberlakukan berbagai macam program untuk menangani COVID-19. Pertama dari, skrining yang mulai
dilakukan massal, bantuan sosial (bansos) dan regulasi-regulasi yang dibentuk pemerintah selama pandemi ini
(Nafizahni, 2020).

Bukan hanya dari elemen pemerintah, banyak dari organisasi non- pemerintah, perusahaan start up dan
platform donasi ikut turut serta dalam penanganan kasus COVID-19. Pada bulan April 2020, Perusahaan online
transportasi Grab, e-commerce Tokopedia dan e-wallet OVO, bekerja sama dalam mengumpulkan donasi yang
akan digunakan untuk membantu masyarakat yang kesulitan secara ekonomi karena terdampak pandemi. Donasi
yang dikumpulkan disalurkan melalui BenihBaik, Gusdurian Network, Pemuda Muhammadiyah (Eloksari,
2020). Pada lingkup yang lebih kecil di masyarakat, juga dilakukan kerjasama antara ketua RT dan ketua RW
dalam mengedukasi warga. Mereka memastikan bahwa warga mereka tetap berada di rumah. Ketua RT dan ketua
RW yang berada di daerah Kalibata, Jakarta Utara contohnya. Mereka melakuka kerja sama dengan Medecins
Sans Frontieres Indonesia dengan mendapatkan edukasi dan menyampaikannya kepada warga (Atika, 2020).

Salah satu organisasi yang saya juga turut serta dalam penanganan COVID 19 yang saya ikuti adalah Kala
krisis. Kala krisis dibentuk saat pandemi yang diinisiasi oleh Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Airlangga (KM FK UNAIR). Kondisi tenaga kesehatan yang mulai kewalahan pada saat itu
mendorong kami untuk membantu tenaga kesehatan dengan salah satu cara yang bisa kami lakukan. Kami bentuk
diawali dengan niat untuk membantu para tenaga kesehatan di rumah sakit yang berada di Kota Surabaya dengan
memberikan bantuan berupa Alat Pelindung Diri (APD) serta makanan dan minuman yang kami kirim secara
berkala setiap hari nya melalui bantuan yang kami kumpulkan. Seiring dengan berjalannya waktu selama dua
bulan, cakupan rumah sakit yang dapat kami bantu semakin luas, menambah hingga ke wilayah Sidarjo dan
Gresik. Bantuan dari teman-teman dan juga dari berbagai sponsor dapat kami salurkan kepada para tenaga
kesehatan diluar sana.

Seiring dengan berjalannya donasi kami juga mengadakan kegiatan webinar series “BICARA – Bincang
Ala Kalakrisis” yang membahas berbagai topik kesehatan terkait dengan COVID-19. Dimulai dengan topik
olahraga, kesehatan anak, urban farming dan healthy cooking hingga kondisi hustle culture dan toxic
produtctivity di masa pandemi.
Selain Kalakrisis terdapat organisasi lain yang saya ikuti selama satu tahun ini yang turut aktif dalam
penanganan COVID 19 , yaitu CIMSA (Center for Indonesian Medical Students Activities). Kami secara berkala
mengadakan webinar series mengenai COVID 19. Selain COVID 19, kami juga turut membantu penanganan
penyakit lainnya yang selama ini terdampak pandemi yaitu, tuberkulosis, stunting dan diabetes.

Kami bekerja sama dengan organisasi Rekat Surabaya, yang merupaka pendidik sebaya dan teman teman
pendamping pasien TB MDR dengan menyalurkan donasi yang telah kami kumpulkan untuk diberikan pada
pasien tuberkulosis yang kesulitan secara ekonomi selama pandemi. Pada penyakit stunting kami juga turut
menggalang dana secara nasional bersama dengan teman dari universitas – universitas kedoketeran di Indonesia.
Dana yang kami dapatkan disalurkan dalam bentuk height chart dengan bekerja sama dengan organisasi 1000
Days Fund. Height chart tersebut disalurkan kepada daerah yang memiliki angka stunting yang tinggi pada
masing-masing daerah di universitas –universitas tersebut. Penyakit diabetes merupakan salah satu komorbid
terbanyak yang menyebabkan memburuknya infeksi virus COVID 19, sehingga saya membuat project untuk
mengedukasi karang taruna di beberapa daerah Surabaya mengenai diabetes untuk mencegah faktor risiko
tersebut.

Usaha yang dilakukan oleh berbagai tingkat elemen masyarakat ini menunjukkan bahwa masyarakat
Indonesia ingin segera pulih dan kembali melakukan aktivitas dengan situasi yang normal. Saat ini, pemerintah
tengah mendistribusikan vaksin pada berbagai daerah di Indonesia dan membaginya menjadi dua periode vaksin.
Periode pertama dilaksanakan pada bulan Januari hingga April 2021 yang diberikan kepada tenaga kesehatan dan
pekerja publik. Periode kedua dilaksanakan pada bulan April 2021 hingga Maret 2020 yang diberikan pada
masyarakat rentan dan masyarakat umum lainya. (Office of Assistant to Deputy Cabinet Secretary for State
Documents & Translation, 2021). Tenaga kesehatan menyambut dengan baik program ini sebagai salah satu
langkah awal untuk memutus penyebaran virus COVID 19 (Souisa, 2021).

Mahasiswa kedokteran tentu sangat menyambut dengan baik upaya pemerintah ini. Vaksin merupakan
salah satu solusi dimana kami dapat kembali belajar di rumah sakit dan bertemu dengan pasien. Sembari
menunggu giliran divaksin, kami melakukan edukasi kepada orang disekitar kami mengenai vaksin dan mengajak
mereka turut serta untuk melakukan vaksinasi. Saya bergabung dalam project yang bernama ACYCLOVIR
“Amsa & CIMSA Collaborating on Addressing Rumors about Vaccines”. Dalam project ini kami berusaha untuk
mengedukasi masyarakat mengenai vaksin dan meluruskan paham-paham yang keliru. Project ini diharapkan
dapat mempersiapkan masyarakat sebelum memasuki periode kedua pemberian vaksin yang ditujukan untuk
masyarakat rentan dan umum lainnya.
Satu tahun ini pandemi COVID 19 telah menyerang negara Indonesia. Seluruh masyarakat pasti
menginginkan agar dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala. Tentu bukan hanya pemerintah, namun
dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk memutus rantai penularan. Semoga kita
dapat secepatnya mewujudkan hal tersebut. Be Supportive. Be Careful. Be Alert. Be Kind. Be Ready to Fight
COVID 19.

Refrensi :

Atika, S. (2020). NGOs, volunteers take part in health education initiatives for COVID-19. [online] The Jakarta
Post. Available at: https://www.thejakartapost.com/news/2020/08/10/ngos-volunteers-take-part-in-
health-education-initiatives-for-covid-19.html [Accessed 21 Apr. 2021].

Eloksari, E.A. (2020). Start-ups, NGOs team up to help people affected by COVID-19. [online] The Jakarta
Post. Available at: https://www.thejakartapost.com/news/2020/04/20/start-ups-ngos-team-up-to-help-
people-affected-by-covid-19.html [Accessed 21 Apr. 2021].

Nafizahni, M. (2020). 3 Aid Programs by the Jakarta Provincial Government During the Covid-19 Pandemic.
[online] Jakarta’s Covid-19 Response Team. Available at: https://corona.jakarta.go.id/en/artikel/tiga-
program-bantuan-pemprov-dki-jakarta-selama-pandemi-covid-19 [Accessed 20 Apr. 2021].

Office of Assistant to Deputy Cabinet Secretary for State Documents & Translation (2021). Gov’t to Kick Off
COVID-19 Vaccination for Public Workers. [online] Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Available at: https://setkab.go.id/en/govt-to-kick-off-covid-19-vaccination-for-public-workers/
[Accessed 21 Apr. 2021].

Souisa, H. (2021). Vaksinasi COVID-19 di Indonesia Dimulai, Nakes Takut Protokol Kesehatan Mengendur.
[online] www.abc.net.au. Available at: https://www.abc.net.au/indonesian/2021-01-13/vaksinasi-
covid-19-dimulai-jokowi-jadi-orang-pertama-disuntik/13050392 [Accessed 21 Apr. 2021].

WHO. (2021). Situation reports. [online] www.who.int. Available at:


https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/situation-reports [Accessed 21 Apr. 2021].

Anda mungkin juga menyukai