Anda di halaman 1dari 1

Era disrupsi secara garis besar diartikan sebagai perubahan yang mendasar

yang terjadi dalam segala aspek yang pada mulanya dilakukan di dunia nyata ke
dunia maya. Pada era ini terjadi fenomena digitalisasi akibat dari evolusi teknologi
yang mengubah hampir semua tatanan hidup termasuk tatanan pendidikan, pekerjaan,
bisnis, dan tatanan dalam berusaha. Fenomena dalam era disrupsi ini membawa
perubahan besar terutama pada aspek pekerjaan dan bisnis. Dampak negatif
cenderung dirasakan terhadap banyaknya penghapusan pekerjaan yang sudah tidak
sesuai lagi.

Peran Organisasi mahasiswa sangat besar bagi mahasiswa untuk menghadapi


era disrupsi. Salah satunya adalah membantu dalam peningkatan softskill yang
mumpuni. Karena mahasiswa yang berperan sebagai “Agent of Change” harus
mampu beradaptasi terhadap perubahan-perubahan dan mampu bergeser atau
menggantikan yang sudah berdiri sebelumnya dalam waktu yang cepat.

Pilihan yang tersedia di era disrupsi ini adalah membentuk ulang (reshape)
atau menciptakan yang baru (create). Jika memutuskan untuk reshape, maka harus
melakukan inovasi terhadap apa yang sudah ada dan dimiliki. Sedangkan jika
memutuskan untuk create, maka harus mampu menciptakan inovasi baru yang dapat
menembus kebutuhan dalam era disrupsi ini. Oleh karena itu, perlu ditekankan
semangat kompetisi untuk menang pada mahasiswa dalam menjadi bekal dalam
menghadapi perubahan. Karena, tidak semua individu mampu meghadapinya dan
tidak mengaggap perubahan di era disrupsi ini menjadi ancaman melainkan dijadikan
sebagai peluang.Untuk menghadirkan semangat berkompetisi, diperlukan banyak
bekal dan amunisi yang cukup.

Organisasi mahasiswa memiliki andil dalam menampung kebutuhan,


menyalurkan minat, dan meningkatkan kesejahteraan mahasiswanya.

Anda mungkin juga menyukai