Sesi 9 Kertas Kerja Pemeriksaan (Audit Working Papers) - Dikonversi
Sesi 9 Kertas Kerja Pemeriksaan (Audit Working Papers) - Dikonversi
PEMERIKSAAN (AUDIT
WORKING PAPERS)
PENGERTIAN KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
Dalam menjalankan pemeriksaanya (general audit) KAP harus berpedoman kepada SPAP, khususnya
standar auditing, standar pengendalian mutu, kode etik profesi akuntan Ikatan Akuntan Indonesia dan
Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Semua prosedur audit yang dilakukan dan temuan-temuan
pemeriksaan harus didokumentasikan dalam kerta kerja pemeriksaan.
Kertas kerja pemeriksaan adalah semua berkas-berkas yang dikumpulkan oleh auditor dalam
menjalankan pemeriksaan, berasal:
1. Dari pihak klien
2. Dari analisis yang dibuat oleh auditor
3. Dari pihak ketiga
Berkas yang berasal dai Klien, antara lain :
A. Neraca Saldo (Trial Balance)
B. Rekonsiliasi Bank (Bank Reconciliation)
C. Analisis Umur Piutang (Accounts Receivable Aging Schedule)
D. Rincian Persediaan (Final Inventory List)
E. Rincian Liabilitas
F. Rincian Beban Umum dan Administrasi
G. Rincian Beban Penjualan
H. Surat pernyatan Langganan
Analisis yang dibuat auditor, antara lain:
•Berita Acara Kas Opname (Cash Count Sheet)
•Pemahaman dan Evaluasi Internal Control, termasuk Internal Control Questionnaries
•Analisis Penarikan Aset Tetap
•Analisis mengenai cukup tidaknya allowance for bad debts
•Working Balance Sheet (WBS)
•Working Profit and Loss (WPL)
•Top Schedule
•Konsep Laporan Audit (konsep audit Report)
•Management Letter
8. Dibagian muka file kertas kerja pemeriksaan harus dimasukkan Daftar isi dan Index kertas kerja pemriksaan
dan contoh paraf seluruh tim pemeriksa yang terlibat dalam penugasan audit tersebut.
Pengetahuan mengetahui bisnis satuan usaha biasanya diperoleh auditor melalui pengalaman dengan
satuan usaha atau industrinya serta dari pengajuan pertanyaan kepada pegawai perusahaan. Kertas
kerja audit dari tahun sebelumnya dapat berisi inforamsi yang bermanfaat mengenai sifat bisnis, struktur
organisasi, dan karakteristik operasi, serta transaksi yang memerlukan pertimbangan khusus.
Para asisten harus diberitahu tanggung jawab mereka dan tujuan prosedur audit yang
mereka laksanakan. Mereka harus diberi tahu hal-hal yang kemungkinan berpengaruh
terhadap sifat, luas, dan saat prosedur yang harus dilaksanakan, seperti sifat bisnis satuan
usaha yang bersangkutan dengan penugasan dan masalah-masalah akuntansi dan audit.
Auditor dengan tanggung jawab akhir untuk setiap audit harus mengarahkan asisten untuk
mengemukakan pertanyaan akuntansi dan auditing signifikan yang muncul dalam audit
sehingga auditor dapat menetapkan seberapa signifikan masalah tersebut.