4 Chapter2
4 Chapter2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Demam Tifoid
a. Pengertian
1) Usia
2) Status Gizi
2017)
c. Patogenesis
hasil yang negatif. Periode inkubasi ini terjadi selama 7-14 hari.
d. Manifestasi Klinis
antara 10-14 hari. Pada awal periode penyakit ini, penderita demam
e. Pemeriksaan penunjang
1) Uji Widal
Antigen yang digunakan dalam uji widal ini adalah kuman S.typhi
al 2014:551).
2) Uji Typhidot
3) IgM Dipstick
dan anti IgM (sebagai control). Pemeriksaan ini mudah dan cepat
f. Komplikasi
Komplikasi Interestinal
1) Pendarahan Interestinal
et al, 2014)
2) Perforasi usus
adalah nadi cepat, tekanan darah turun dan bahkan dapat terjadi
Komplikasi Ekstra-Intestinal
1) Hepatitis tifosa
2) Pakreasitis tifosa
3) Miokarditis
4) Neuropsikiatrik
g. Penatalaksanaan
makan, minum, mandi, buang air besar, dan buang air kecil
2014:552).
3) Pemberian Antimikroba
(Soedarto, 2009:129).
2. Asuhan Gizi
a. Skrinning Gizi
untuk diisi.
dilakukan pada awal pasien masuk rumah sakit. Hasil skrining gizi
meliputi :
(Susetyowati, 2015)
(Kemenkes 2014)
Langkah 1.
Pengkajian/assesmen Gizi
Mengumpulkan, verifikasi,
interpretasi data yang relevan
untuk mengidentifikasi problem
gizi
2. Etiologi 3. Sign/Symptom
Langkah 3 Langkah 4
Terstandar (PAGT)
termasuk komposisi, pola makan, diet saat ini dan data lain
2) Antropomentri
3) Biokimia
4) Fisik Klinis
2013).
5) Riwayat Klien
cacat fsik.
b) Diagnosis Gizi
2014)
c) Intervensi Gizi
dengan :
1) Pemberian Makanan/Diet
2) Edukasi
3) Konseling
d) Monitoring Evaluasi
1) Monitor perkembangan :
intervensi gizi.
negatif.
2) Mengukur hasil
diinginkan.
perubahan.
3) Evaluasi hasil
Demam Tifoid
susu, daging atau dalam bentuk minuman enteral. Diet ini biasanya
biasanya di klasifikasikan atas : diet cair, bubur lunak, tim dan nasi
biasa. Bila keadaan penderita baik, diet dapat dimulai dari bentuk
padat atau tim. Tapi bila penderita dengan keadaan klinis berat, diet
(Menkes, 2006).
Tujuan diet :
(Almatsier, 2005)
c) Mengganti zat gizi yang hilang dan memperbaiki status gizi yang
kurang.
(Almatsier, 2005)
B. Landasan Teori
antara lain : usia, status gizi, dan jenis kelamin. Patogenesis demam tifoid
typhi (S.typhi) dapat dideteksi dengan uji widal, uji typhidot dan uji IgM
Penatalaksanaan demam tifoid antara lain istirahat dan perawatan, diet dan
C. Kerangka Teori
Pasien demam
tifoid masuk RS
Tidak
Skrining malnutrisi Rekomendasi
Diet Normal Pasien
Gizi (Standar) lanjut
Pulang
Gambar 2. Kerangka Teori Proses Asuhan Gizi Terstandar Pasien Demam Tifoid
di Rumah Sakit. Sumber: (Kemenkes, 2013, Pedoman PGRS, 2013)
D. Pertanyaan penelitian