i
Modul Training Public Communication Champion
Tahun 2021
Diperbolehkan untuk Berbagi (menyalin dan menyebarluaskan kembali materi ini dalam bentuk atau
format apapun) dan Adaptasi (menggubah, mengubah, dan membuat turunan dari materi ini),
dengan syarat mencantumkan Atribusi dan tidak untuk kepentingan komersial
Menyusun strategi komunikasi merupakan langkah awal yang penting dalam melakukan
perencanaan komunikasi publik melalui media sosial. Dengan perencanaan strategi
komunikasi ini kita dapat memilih platform media sosial dan konten yang tepat sesuai dengan
target audiens yang dituju, dengan memperhatikan sumber daya yang kita miliki.
Langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah dengan membuat konten yang tepat dan
terarah untuk setiap media sosial tersebut. Sebagai tempat berinteraksi yang sangat luas, kita
tentunya harus dapat menciptakan konten yang menarik bagi target audiens kita di media
sosial dan meraih interaksi yang signifikan. Yang pada akhirnya, tujuan kita untuk dapat
menyampaikan pesan-pesan terkait penggunaan SP4N-LAPOR! dapat menjangkau lebih luas
audiens.
Modul ini bertujuan untuk membantu para para public relation champion yang berasal dari
pemerintah daerah, lembaga masyarakat, mahasiswa, komunitas, organisasi anak muda,
organisasi perempuan dan sebagainya, untuk dapat melakukan upaya-upaya komunikasi
publik dan sosialisasi terkait pemanfaatan aplikasi SP4N-LAPOR!
Para pengguna modul ini akan diberikan langkah-langkah praktis tentang pengelolaan media
sosial untuk komunikasi publik, yang dibagi dalam dua bagian utama yaitu:
Maret 2021,
Tim Penyusun
Pengantar iii
Daftar Isi iv
Modul 1
Strategi Komunikasi Publik Menggunakan Platform Media Sosial 1
Pengantar Modul 1: Penjelasan dan Silabus 2
A. Pendahuluan 7
B. Strategi 12
C. Taktik 20
D. Aksi 30
E. Monitoring dan Evaluasi 42
Modul 2
Pembuatan Konten Kreatif untuk Media Sosial 51
Pengantar Modul 2: Penjelasan dan Silabus 52
A. Mengenal Platform Media Sosial 57
B. Foto dengan Ponsel Pintar 62
C. Membuat Infografis 79
D. Membuat Video dengan Ponsel Pintar 92
E. Copywriting: Membuat Takarir di Medsos 99
Pengantar Modul ini merupakan modul yang ditujukan untuk public relations
champions untuk dapat mendukung peran mereka dalam
mensosialisasikan penggunaan aplikasi SP4N – LAPOR! kepada
masyarakat
Tujuan Tujuan penyusunan modul ini adalah sebagai berikut:
• Meningkatkan public awareness dengan meningkatkan kapasitas
public relation champions dan pemerintah daerah.
• Memberikan panduan secara terperinci kepada public relations
champions untuk dapat menyusun strategi komunikasi publik
yang terarah lewat media sosial
• Memanfaatkan potensi dari para public relation champions
untuk dapat mensosialisasikan SP4N LAPOR! melalui berbagai
plaform media sosial
Target Target pengguna modul ini adalah para public relation champion
sebagai berikut:
- Perwakilan Lembaga Masyarakat/CSO
- Mahasiswa
- Perwakilan komunitas
- Perwakilan organisasi anak muda dan perempuan
- Pemerintah daerah
- Duta LAPOR!
Prasyarat Untuk dapat menggunakan modul ini, diharapkan peserta telah
menguasai hal-hal sebagai berikut:
1. Memahami penggunaan aplikasi SP4N LAPOR!
2. Memahami regulasi terkait dengan pemanfaatan SP4N
LAPOR!
3. Sudah terbiasa menggunakan platform media sosial seperti
Facebook, Instagram, Twitter dan YouTube
Sistematika Modul ini disusun dalam 5 bagian, sebagai berikut:
A. Pendahuluan: Bagian ini memberikan gambaran tentang
penggunaan media sosial saat ini dan mengapa kita harus
menggunakannya sebagai alat untu komunikasi publik
Sesi / Durasi /
TOPIK / MATERI Target Kegiatan Alat Bantu Fasilitator
Waktu
Bagian ini memberikan gambaran tentang penggunaan media sosial saat ini dan
mengapa kita harus menggunakannya sebagai alat untuk komunikasi publik.
Terdiri dari tiga sub-bab:
- Tren internet dan media sosial di Indonesia
- Mengapa menggunakan media sosial
- Menetapkan tujuan dengan konsep SMART
Sementara itu, berdasar hasil survey di 34 Provinsi yang dilaksanakan oleh KataData
Insight Center bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) tentang
Status Literasi Digital Indonesia 2020, yang dirilis pada bulan November 2020, media
sosial yang paling sering diakses oleh pengguna Internet di Indonesia dapat dilihat pada
grafik berikut:
Data yang tak jauh berbeda juga diungkapkan oleh agensi social media marketing We Are
Social, yang di awal tahun 2020 juga merilis data media sosial yang paling banyak digunakan
di Indonesia:
Dari dua grafik di atas, dapat kita lihat bahwa 4 platform media sosial yang paling banyak
digunakan di Indonesia adalah: WhatsApp, YouTube, Facebook dan Instagram.
Media sosial adalah saluran atau alat komunikasi yang dapat diintegrasikan sebagai alat
kampanye pemasaran sosial. Media sosial mencakup berbagai kegiatan yang
menggabungkan teknologi dan interaksi sosial antar manusia Media sosial sebagai
sekelompok aplikasi berbasis Internet yang dibangun dari fondasi teknologi dan ideologi
Web 2.0, yang memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content.
Media sosial lebih mengacu pada cara bagaimana orang bisa berinteraksi secara online
dengan memfasilitasi interaksi sosial, berbagi konten serta penciptaan user-generated
content, serta kumpulan opini dan rekomendasi dari pengguna.
Konten media sosial dapat terdiri dari teks, gambar, dan video tergantung dari platform
penyedianya. Yang terpenting, media sosial melibatkan interaksi sosial yang tinggi,
menciptakan lingkungan di mana individu dan komunitas saling berbagi, membuat ko-
kreasi, berdiskusi serta memodifikasi user-generated content. Bentuk media sosial pun
beragam, mulai dari forum Internet, blog, situs jejaring sosial, wiki, photo/video sharing
serta microblogging seperti Twitter.
Bagi komunikasi publik, media sosial dapat membantu memenuhi tujuan mereka untuk
membangun jejaring. Dengan menggunakan media sosial, setiap organisasi dapat
meningkatkan kemampuannya untuk berkomunikasi dengan berbagai pemangku
kepentingan, mulai dari mitra, pemerintah, relawan, media hingga publik secara umum.
Dengan berjejaring melalui berbagai pemangku kepentingan di media sosial, organisasi
dapat membangun komunitas, mengakses berbagai sudut pandang dari populasi yang
lebih luas, membangun serta berbagi pengetahuan, memobilisasi massa, mengkoordinir
sumberdaya, serta melakukan aksi.
S M A R T
Specific Measurable Realistic Timely
Attainable
Punya tenggat
Jelas dan spesifik Dapat diukur Dapat dicapai Realistis
waktu
1. Identifikasi Awal
Sebelum merancang strategi media sosial, kita dapat membuat evaluasi awal dengan
menjawab 4 pertanyaan berikut di bawah ini:
Evaluasi Awal
1. Berapa banyak waktu yang dialokasikan untuk melakukan tugas komunikasi publik?
2. Berapa banyak waktu yang kira-kira dapat dialokasikan untuk aktivitas media sosial?
3. Dari beberapa media sosial berikut, yang mana yang familiar (atau sudah dijalankan) ?
❑ Facebook
❑ Twitter
❑ Instagram
❑ YouTube
Jumlah
Jumlah
alokasi waktu
untuk media
sosial
4 maksimal
media sosial
yang dapat
dipakai
STRENGTHS
1. Apakah organisasi memiliki sumber daya khusus (Finansial, SDM, Pengetahuan)
untuk menjalankan media sosial?
2. Apakah ada topik atau isu spesifik yang dipilih untuk dikomunikasikan melalui
media sosial?
3. Apakah ada fungsi advokasi atau edukasi yang dijalankan oleh organisasi melalui
media sosial?
WEAKNESSES
1. Apa kelemahan organisasi dalam menjalankan media sosial? (mis: pemahaman dan
kemampuan SDM dalam mengelola media sosial; ketersediaan konten, dana, dan
sebagainya)
2. Apakah resiko yang dapat dialami organisasi dalam menggunakan media sosial?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat menyebabkan organisasi kehilangan khalayak
di media sosial? (Misalnya: kurangnya konten yang beragam, pemahaman
mengenai topik yang dibicarakan)
OPPORTUNITIES
1. Peluang apa saja yang dapat dimanfaatkan dari penggunaan media sosial?
2. Apakah ada perkembangan tren di media sosial yang dapat digunakan oleh
organisasi?
3. Apakah ada pihak-pihak lain yang dapat mendukung organisasi, yang dapat
diperoleh melalui media sosial? (Misalnya: kemitraan, jejaring, kebijakan, dan lain-
lain)
THREATS
1. Apakah ada hambatan yang akan ditemui dalam penggunaan media sosial?
(misalnya: budaya, lingkungan, etika dan regulasi terkait media sosial, dan
sebagainya)
2. Apakah ada pihak yang kontra/berseberangan di media sosial?
3. Apakah ada aturan yang beresiko dilanggar dalam penggunaan media sosial?
Seperti telah dijelaskan pada Bab I, berikut contoh penetapan tujuan penggunaan media
sosial dengan menggunakan konsep SMART:
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyatukan suara di media sosial adalah:
a. Konsisten dengan tujuan kita. Salah satu elemen dari ‘suara’ kita akan terkait dengan
konten yang diunggah di media sosial, serta mencerminkan tujuan dan sikap kita .
Suara kita di media online akan serupa dengan suara kita di strategi komunikasi
lainnya, hanya disesuaikan secara spesifik untuk dikomunikasikan melalui media
sosial.
b. Konsisten dengan audiens kita . Hal ini penting, karena disinilah kepercayaan dengan
audiens dibangun. Konsistensi akan membantu audiens memahami kita, dan juga
sebaliknya, membantu kita memenuhi tujuannya.
c. Konten dan Interaksi. Tidak hanya isi pesan yang penting, tetapi juga bagaimana kita
melakukan interaksi dengan audiens. Beberapa tips yang bisa dilakukan kita akan
dideskripsikan berikut ini.
Tips untuk membuat konten dan berinteraksi dengan audiens di media sosial
TIPS AKTIVITAS
✓ Aktif - Buat postingan konten yang update secara konsisten.
- Libatkan diri dalam pembicaraan aktif dan terbuka dengan
jejaring Kita .
✓ Menarik - Untuk membuat postingan yang menarik, dengarkan audiens
untuk mengetahui jenis konten yang mereka sukai.
✓ Pelajari - Pelajari dan gali dengan seksama mengenai platform media
sosial yang kita gunakan, termasuk standar kebijakannya
✓ Jujur - Selalu mengedepankan kejujuran untuk menciptakan
kepercayaan audiens.
- Transparansi dan keterbukaan menjadi hal penting untuk
berkomunikasi di media sosial, karena pengguna memiliki
kontrol yang cukup besar
- Kejujuran akan membantu membangun hubungan yang kuat
dengan audiens.
TUGAS KELOMPOK
1. Pilih maksimal 3 prioritas utama tujuan penggunaan media sosial dalam organisasi Anda:
melibatkan lebih banyak audiens
menjaring relawan/volunteer
membangun kredibilitas organisasi
membantu proses advokasi dengan menginformasikan sistem organisasi dan
mengkomunikasikan kebijakan
melakukan monitoring kerja teman-teman di daerah
membangun opini publik
menggalang dana dan dukungan secara online
publikasi kegiatan sehari-hari dan event
melakukan advokasi ke pemangku kepentingan
4. Media sosial mana yang saat ini akan digunakan oleh organisasi?
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
TikTok
Lainnya, sebutkan: …………
5. Berapa banyak waktu yang dialokasikan untuk saat ini untuk mengelola media sosial?
6. Berapa banyak waktu yang akan dapat dialokasikan untuk mengelola media sosial?
7. SDM apa yang telah dimiliki organisasi untuk mengelola media sosial?
Penulis berpengalaman
Staf/ahli dalam topik atau isu yang menjadi misi organisasi
Fotografer/Videografer
Desainer grafis
Video Editor
8. Berdasarkan penjelasan dan contoh dari konsep SMART, isi tabel berikut dengan tujuan
organisasi dalam pengelolaan media sosial :
Specific
Measurable
Attainable
Realistic
Timely
Bagian ini menjelaskan penyusunan taktik sebagai bagian dari strategi komunikasi
publik, seperti bagaimana mengidentifikasi target audiens, memonitor isu yang
tengah berkembang dan pemilihan platform media sosial yang tepat. Terdiri dari
tiga sub-bab:
- Identifikasi target audiens
- Monitoring trending issue
- Pemilihan platform media social
-
Saat mengetikkan sesuatu, kita mungkin melihat prediksi yang dicari. Jika melihat yang
dicari dalam prediksi ini, klik untuk menghemat waktu pencarian. Hasil pencarian
Facebook didasarkan pada aktivitas Facebook kita masing-masing. Hasil pencarian
Facebook tidak dipengaruhi oleh aktivitas di luar Facebook.
Kita bisa mencari orang, postingan, foto, video, tempat, Halaman, grup, aplikasi, tautan,
acara, dan lainnya di Facebook. Ingat bahwa hasil pencarian Facebook diurutkan
berdasarkan kombinasi aktivitas kita di Facebook dengan aktivitas komunitas Facebook
secara umum. Hasil pencarian yang ditampilkan adalah konten yang diposting secara
langsung di Facebook.
Hasil pencarian di Facebook akan berbeda untuk setiap orang didasarkan pada aktivitas
Facebook seperti:
• Apa yang bisa kita lihat di Facebook, termasuk apa yang dibagikan oleh teman.
• Postingan dari teman.
• Tempat yang sudah kita tag atau tempat yang mirip dengan tempat tersebut.
Hasil pencarian Facebook juga didasarkan pada aktivitas komunitas Facebook, yang
meliputi:
• Popularitas konten untuk istilah pencarian tertentu.
• Waktu postingan.
Kita mungkin melihat hasil dari orang yang bukan teman kita karena kita bisa melihat
postingan itu. Ingat bahwa postingan publik bisa dilihat oleh siapa saja, termasuk orang
yang tidak menggunakan Facebook.
INSTAGRAM SEARCH
Di Instagram kita tidak hanya bisa mencari akun tertentu, tetapi bisa juga mencari tagar
(hashtag) menggunakan bilah pencarian di bagian atas Cari & Jelajahi. Pencarian tagar
tertentu akan membantu kita melihat target audiens kita yang memposting atau
menuliskan konten terkait isu tertentu.
Untuk mencari di Instagram, ketuk , lalu ketuk Cari, lalu pilih apakah akan mencari
Pengguna atau Tagar.
Kita bisa mencari orang menggunakan nama aslinya atau nama penggunanya. Hasil
pencarian yang didapat berdasarkan berbagai faktor, termasuk akun yang diikuti, dengan
siapa kita terhubung, serta foto dan video apa yang kita sukai di Instagram.
Twitter Advanced search adalah fitur yang disediakan oleh twitter untuk dapat melihat
hasil pencarian dengan lebih detail. Fitur ini memungkinkan kita menyaring hasil
pencarian di Twitter sesuai yang kita butuhkan, seperti:
Kata
• Tweet yang mengandung semua kata yang kita tulis, di semua posisi (“SP4N” and
“Lapor”)
• Tweet yang mengandung frasa dengan tepat (“SP4N Lapor”)
• Tweet yang mengandung paling tidak salah satu dari kata yang ditulis (“SP4N” or
“Lapor”)
• Tweet yang tidak ingin mencantumkan kata-kata tertentu (“SP4N” but not
“Lapor”)
• Tweet dengan hashtag/tagar tertentu (#lapor)
• Tweet dengan bahasa tertentu
Akun
• Tweet dari akun tertentu ( misalnya: “@LAPOR1708” – dikirim dari @LAPOR1708)
• Tweet yang dikirim ke akun tertentu (misalnya: sebagai balasan dari akun
@LAPOR1708)
• Tweet yang mention akun tertentu (misalnya: tweet yang mention akun
@LAPOR1708)
Dates
• Menampilkan tweet dalam jangka waktu tertentu
GOOGLE TRENDS
Google Trends adalah layanan gratis yang disediakan oleh Google untuk menyediakan
data dan grafik dari popularitas pencarian di Google dan YouTube. Layanan ini dapat
memberikan informasi tentang apa yang orang cari di Google dan YouTube.
2. Google Trends akan menampilkan data tingkat popularitas dari kata kunci yang dicari
selama setahun. Angka pada grafik tidak menunjukkan jumlah pencarian, tetapi angka
popularitas, misalnya angka “100” menunjukkan popularitas yang tinggi terhadap
pencarian tersebut.
4. Google Trends juga memberikan data terkait kata kunci lain yang dicari oleh pengguna
yang mencari kata kunci yang kita masukkan .
GOOGLE ALERT
Google Alert merupakan tools yang disediakan oleh Google untuk dapat memantau berita
/ artikel tertentu (sesuai kata kunci yang kita masukkan) dan mengirimkannya via email.
Layanan ini bisa diakses melalui tautan: http://alerts.google.com , kemudian kita
masukkan kata kunci yang akan kita pantau.
Untuk memilih platform media sosial yang sesuai, berikut beberapa hal yang harus
dipertimbangkan:
1. Siapa target audiens kita; kita bisa melihat dimana populasi dari target audiens kita itu
di media sosial
2. Perhatikan demografis dari audiens; ini masih terkait dengan target audiens dan
bagaimana mereka berinteraksi di media sosial
3. Ukur kemampuan kita dalam pengelolaan media sosial. Misalnya jika kita punya
sumber daya untuk membuat video yang bagus, maka platform YouTube dapat
menjadi pilihan. Atau jika kita memiliki kemampuan membuat infografis atau foto
yang baik, maka Instagram atau Facebook dapat menjadi pilihan yang tepat
4. Bangun strategi komunikasi yang baik antar platform. Jika menggunakan lebih dari
satu platform, maka kita harus menyesuaikan strategi di antara platform tersebut,
sehingga dapat saling memperkuat komunikasi.
5. Konsisten untuk membangun konten dari setiap platform yang dipilih. Kunci dari
kesuksesan komunikasi di media sosial adalah dengan membangun konten secara
konsisten dan kontinyu di setiap platform.
Berdasarkan elemen yang telah didiskusikan pada Bab II, dan penjelasan pada Bab III,
tentukanlah dengan lebih spesifik target Audiens dan Media Sosial yang akan digunakan oleh
organisasi.
Bagian ini menjelaskan secara lebih detail bagaimana penggunaan media sosial
yang efektif, melalui pengelolaan konten di platform medsos seperti Facebook
Page dan Instagram. Terdiri dari empat sub-bab:
- Penggunaan media sosial yang efektif
- Pengelolaan Halaman Facebook
- Pengelolaan Akun Instagram
- Aktivasi iklan di media social
Halaman digunakan oleh bisnis, merek, organisasi, dan tokoh publik untuk membagikan
cerita mereka dan terhubung dengan orang. Seperti akun personal, Halaman bisa
disesuaikan dengan cerita, acara, dan lainnya. Orang yang menyukai atau mengikuti
Halaman akan mendapatkan pembaruan di Kabar Beranda.
Selain itu perlu juga mengisi Info Halaman dengan jelas, agar pengunjung tahu tujuan dari
pemilik Halaman ini:
Untuk menjadwalkan postingan kita Facebook dan Instagram, kita bisa menggunakan
Facebook Creator Studio (https://business.facebook.com/creatorstudio/)
BERIKLAN DI FACEBOOK
A. Menetapkan Tujuan
Iklan Facebook dapat efektif jika kita dapat fokus pada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan
membantu memperjelas sasaran kampanye kita. Tujuan adalah opsi pertama yang dipilih
saat membuka Pengelola Iklan untuk membuat iklan. Beberapa tujuan yang kita bisa
tetapkan adalah sebagai berikut:
STRENGTHS
1. Apakah organisasi memiliki sumber daya khusus (Finansial, SDM, Pengetahuan)
untuk menjalankan media sosial?
2. Apakah ada topik atau isu spesifik yang dipilih untuk dikomunikasikan melalui
media sosial?
3. Apakah ada fungsi advokasi atau edukasi yang dijalankan oleh organisasi melalui
media sosial?
WEAKNESSES
1. Apa kelemahan organisasi dalam menjalankan media sosial? (mis: pemahaman dan
kemampuan SDM dalam mengelola media sosial; ketersediaan konten, dana, dan
sebagainya)
2. Apakah resiko yang dapat dialami organisasi dalam menggunakan media sosial?
3. Faktor-faktor apa sajakah yang dapat menyebabkan organisasi kehilangan khalayak
di media sosial? (Misalnya: kurangnya konten yang beragam, pemahaman
mengenai topik yang dibicarakan)
OPPORTUNITIES
1. Peluang apa saja yang dapat dimanfaatkan dari penggunaan media sosial?
2. Apakah ada perkembangan tren di media sosial yang dapat digunakan oleh
organisasi?
3. Apakah ada pihak-pihak lain yang dapat mendukung organisasi, yang dapat
diperoleh melalui media sosial? (Misalnya: kemitraan, jejaring, kebijakan, dan lain-
lain)
THREATS
1. Apakah ada hambatan yang akan ditemui dalam penggunaan media sosial?
(misalnya: budaya, lingkungan, etika dan regulasi terkait media sosial, dan
sebagainya)
2. Apakah ada pihak yang kontra/berseberangan di media sosial?
3. Apakah ada aturan yang beresiko dilanggar dalam penggunaan media sosial?
Pilih salah satu dari enam format iklan yang ada, semuanya dirancang agar berfungsi
efektif di semua perangkat dan juga kecepatan koneksi.
BERIKLAN DI INSTAGRAM
Kita bisa membuat iklan dari Instagram jika akun kita sudah menjadi akun professional
(bisnis atau creator). Selain itu, untuk membuat iklan di Instagram, kita juga bisa
menggunakan fitur Facebook untuk membuat iklan yang muncul di Instagram.
TUGAS KELOMPOK
1. Pilih maksimal 3 prioritas utama tujuan penggunaan media sosial dalam organisasi Anda:
melibatkan lebih banyak audiens
menjaring relawan/volunteer
membangun kredibilitas organisasi
membantu proses advokasi dengan menginformasikan sistem organisasi dan
mengkomunikasikan kebijakan
melakukan monitoring kerja teman-teman di daerah
membangun opini publik
menggalang dana dan dukungan secara online
publikasi kegiatan sehari-hari dan event
melakukan advokasi ke pemangku kepentingan
▪ Tindakan di Halaman: Jumlah klik pada di info Kontak Halaman dan tombol ajakan
bertindak
▪ Tayangan Halaman: Jumlah frekuensi profil Halaman dilihat oleh orang
▪ Pratinjau Halaman: Frekuensi orang mengarahkan kursor ke Nama Halaman atau Foto
Profil untuk melihat pratinjau konten Halaman
▪ Suka Halaman: Jumlah orang baru yang menyukai Halaman. Jumlah ini adalah
estimasi dan mungkin tidak tepat
▪ Jangkauan Postingan: Jumlah orang yang melihat postingan di Halaman minimal satu
kali
▪ Jangkauan Cerita: Jumlah orang yang memiliki cerita dari Halaman di layar, diperinci
berdasarkan total, organic dan promosi
▪ Rekomendasi: Jumlah berapa kali orang merekomendasikan Halaman
▪ Interaksi Postingan: Berapa kali orang berinteraksi melalui tanggapan, komentar,
berbagi dan klik
▪ Video: Jumlah frekuensi video Halaman yang diputar selama minimal 3 detik
▪ Pengikut Halaman: Jumlah orang baru yang mengikuti Halaman.
POSTINGAN
Untuk melihat kapan audiens yang menyukai Halaman kita online dan juga kinerja setiap
postingan, kita bisa melihat di bagian postingan:
Gambar di atas memperlihatkan seberapa banyak audiens kita online setiap harinya dan juga
pada setiap jamnya (berdasarkan zona waktu pasifik). Dari data ini kita bisa menentukan
waktu yang tepat untuk melakukan posting.
Selain itu kita juga dapat melihat performa dari setiap postingan yang kita lakukan .
4. Media sosial mana yang saat ini akan digunakan oleh organisasi?
Facebook
Twitter
Instagram
YouTube
TikTok
Lainnya, sebutkan: …………
5. Berapa banyak waktu yang dialokasikan untuk saat ini untuk mengelola media sosial?
6. Berapa banyak waktu yang akan dapat dialokasikan untuk mengelola media sosial?
7. SDM apa yang telah dimiliki organisasi untuk mengelola media sosial?
Penulis berpengalaman
Staf/ahli dalam topik atau isu yang menjadi misi organisasi
Fotografer/Videografer
Desainer grafis
Video Editor
8. Berdasarkan penjelasan dan contoh dari konsep SMART, isi tabel berikut dengan tujuan
organisasi dalam pengelolaan media sosial :
Specific
Measurable
Attainable
Realistic
Timely
Saat mengetikkan sesuatu, kita mungkin melihat prediksi yang dicari. Jika melihat yang
dicari dalam prediksi ini, klik untuk menghemat waktu pencarian. Hasil pencarian
Facebook didasarkan pada aktivitas Facebook kita masing-masing. Hasil pencarian
Facebook tidak dipengaruhi oleh aktivitas di luar Facebook.
Kita bisa mencari orang, postingan, foto, video, tempat, Halaman, grup, aplikasi, tautan,
acara, dan lainnya di Facebook. Ingat bahwa hasil pencarian Facebook diurutkan
berdasarkan kombinasi aktivitas kita di Facebook dengan aktivitas komunitas Facebook
secara umum. Hasil pencarian yang ditampilkan adalah konten yang diposting secara
langsung di Facebook.
Hasil pencarian di Facebook akan berbeda untuk setiap orang didasarkan pada aktivitas
Facebook seperti:
• Apa yang bisa kita lihat di Facebook, termasuk apa yang dibagikan oleh teman.
• Postingan dari teman.
• Tempat yang sudah kita tag atau tempat yang mirip dengan tempat tersebut.
Hasil pencarian Facebook juga didasarkan pada aktivitas komunitas Facebook, yang
meliputi:
• Popularitas konten untuk istilah pencarian tertentu.
• Waktu postingan.
Kita mungkin melihat hasil dari orang yang bukan teman kita karena kita bisa melihat
postingan itu. Ingat bahwa postingan publik bisa dilihat oleh siapa saja, termasuk orang
yang tidak menggunakan Facebook.
INSTAGRAM SEARCH
Di Instagram kita tidak hanya bisa mencari akun tertentu, tetapi bisa juga mencari tagar
(hashtag) menggunakan bilah pencarian di bagian atas Cari & Jelajahi. Pencarian tagar
tertentu akan membantu kita melihat target audiens kita yang memposting atau
menuliskan konten terkait isu tertentu.
Untuk mencari di Instagram, ketuk , lalu ketuk Cari, lalu pilih apakah akan mencari
Pengguna atau Tagar.
Kita bisa mencari orang menggunakan nama aslinya atau nama penggunanya. Hasil
pencarian yang didapat berdasarkan berbagai faktor, termasuk akun yang diikuti, dengan
siapa kita terhubung, serta foto dan video apa yang kita sukai di Instagram.
Kita juga bisa mengetuk Lihat Insight di bawah setiap postingan atau video IGTV atau
mengusap ke atas di cerita untuk melihat insight khusus untuk konten tersebut, termasuk:
Sama seperti Facebook Page Insight, kita juga bisa melakukan evaluasi dari data-data yang
diberikan oleh Instagram insight ini, seperti jenis konten yang menarik dan menjangkau lebih
banyak audiens, waktu yang tepat untuk melakukan posting, serta konten yang dapat
memancing interaksi dari audiens.
2. Buka Insight dari akun Instagram yang Anda kelola. Isilah tabel berikut:
Jumlah Akun yang Dijangkau dalam 7 hari
terakhir
Jumlah Akun yang Dijangkau dalam 30 hari
terakhir
Postingan dengan Jangkauan Terbanyak dalam 7
hari terakhir
Postingan dengan Jangkauan Terbanyak dalam
30 hari terakhir
Postingan dengan Interaksi Terbanyak dalam 7
hari terakhir
Postingan dengan Interaksi Terbanyak dalam 30
hari terakhir
Penambahan Follower dalam 7 hari terakhir
Penambahan Follower dalam 30 hari terakhir
3. Dari data postingan yang paling populer, tentukan analisa mengapa postingan tersebut
mendapat jangkauan/interaksi yang lebih baik disbanding postingan lain. (Bisa dilihat dari
sudut pandang konten, grafis/gambar, atau waktu postingnya)
Pengantar Modul ini merupakan modul yang ditujukan untuk public relations
champions untuk dapat mendukung peran mereka dalam
mensosialisasikan penggunaan aplikasi SP4N – LAPOR! kepada
masyarakat
Tujuan Tujuan penyusunan modul ini adalah sebagai berikut:
• Meningkatkan public awareness dengan meningkatkan kapasitas
public relation champions dan pemerintah daerah.
• Memanfaatkan potensi dari para public relation champions
untuk dapat mensosialisasikan SP4N LAPOR! melalui berbagai
plaform media sosial
• Meningkatkan kemampuan public relation champions untuk
dapat membuat konten kreatif yang dapat didiseminasikan
melalui media sosial sehingga dapat menarik perhatian
masyarakat akan pesan yang disampaikan
Target Target pengguna modul ini adalah para public relation champion
sebagai berikut:
- Perwakilan Lembaga Masyarakat/CSO
- Mahasiswa
- Perwakilan komunitas
- Perwakilan organisasi anak muda dan perempuan
- Pemerintah daerah
- Duta LAPOR!
Prasyarat Untuk dapat menggunakan modul ini, diharapkan peserta telah
menguasai hal-hal sebagai berikut:
4. Memahami penggunaan aplikasi SP4N LAPOR!
5. Memahami regulasi terkait dengan pemanfaatan SP4N
LAPOR!
6. Sudah terbiasa menggunakan platform media sosial seperti
Facebook, Instagram, Twitter dan YouTube
7. Memiliki ponsel pintar yang dapat diinstal dengan aplikasi di
dalam modul
Sesi / Durasi /
TOPIK / MATERI Target Kegiatan Alat Bantu Fasilitator
Waktu
Sesi 2 / Topik: Peserta akan dapat mengetahui Presentasi, Laptop Presentasi, 1. Fasilitator menjelaskan prinsip
• Produksi Konten: Membuat kriteria infografis dan melakukan Diskusi dan LCD Projector + dasar infografis berupa
90 menit / Infografis praktek produksi infografis Demo / Screen, Akses kriterian dan elemen dasar
menggunakan ponsel sesuai Praktek Internet, serta infografis
10.30 s/d kebutuhan dengan mengikuti Berkelompok ponsel pintar 2. Fasilitator menjelaskan cara
12.00 Materi: panduan berdasarkan elemen dasar dengan dan aplikasi singkat pembuatan infografis
• Memahami Kriteria Infografis Canva untuk menggunakan Canva,
• Elemen Dasar Dalam Infografis membuat infografis kemudian meminta peserta
• Praktek: Membuat Infografis membuat kelompok
3. Peserta diminta membuat
infografis per kelompok
dengan tema terkait SP4N-
LAPOR!
4. Fasilitator membahas contoh
hasil karya infografis peserta
Sesi 3 / Topik: Peserta akan dapat memahami Presentasi, Laptop Presentasi, 1. Fasilitator menjelaskan
perencanaan cerita yang Diskusi dan LCD Projector + langkah-langkah pembuatan
• Produksi Konten: Video Dengan
90 menit / dibutuhkan untuk membuat konten Demo / Screen, Akses video, kemudian meminta
Ponsel Pintar video dan kemudian melakukan Praktek Internet, serta peserta membuat kelompok
3.00 s/d 14.30 praktek mengambilan gambar video Berkelompok ponsel pintar 2. Peserta diminta membuat
berikut dengan editing video dengan fitur kamera video secara berkelompok
Materi:
mendasar menggunakan ponsel dan aplikasi Quik dengan tema terkait SP4N-
• Merencanakan Cerita untuk mengedit LAPOR!, dimulai dari
• Teknik Pengambilan Gambar video merencanakan cerita,
Video dan Editing Fundamental membuat story board sampai
• Praktek: Mengambil Gambar proses pengambilan video
Video dan editing
3. Fasilitator membimbing
• Praktek: Editing Video Dasar
peserta dalam proses editing
4. Hasil video dipresentasikan
Sesi 4 / Topik: Peserta akan dapat menguasai Presentasi, Laptop Presentasi, 1. Fasilitator menjelaskan prinsip
teknik dasar menulis serta Diskusi dan LCD Projector + dasar pembuatan takarir
• Copywriting: Membuat Takarir
90 menit / melakukan praktek memuat takarir Demo / Screen, Akses untuk media sosial
(Caption) di Media Sosial (caption) yang kreatif dan Praktek Internet, serta 2. Fasilitator meminta peserta
14.45 s/d menggunakan pendekatan Call to ponsel pintar untuk memilih konten (foto,
Action dengan aplikasi infografis atau video) yang
16.15 Materi:
media sosial akan diposting di akun
• Elemen Copywriting (Facebook/ medsos
• Copywriting Media Digital Instagram) 3. Peserta diminta membuat
• Formula Copywriting, Creative takarir yang tepat sesuai
Thinking, Teknis Dasar Menulis dengan konten yang akan
diposting sesuai dengan
• Praktek: Membuat Takarir dan
materi yang telah diberikan
Pendekatan Call To Action
16.15 – 16.30 KESIMPULAN DAN PENUTUPAN
Bagian ini memberikan gambaran tentang media sosial yang populer di Indonesia
dan karakteristik untuk setiap media sosial tersebut, sebagai dasar pertimbangan
saat memproduksi konten. Terdiri dari dua sub-bab:
- Platform media sosial popular di Indonesia
- Karakteristik media sosial
Katadata Insight Center bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, merilis Status
Literasi Digital Indonesia 2020 yang merupakan hasil survei di 34 provinsi. Dari hasil survei
tersebut, media sosial dan aplikasi percakapan yang paling popular di Indonesia adalah
WhatsApp, Facebook, YouTube dan Instagram.
Dari grafik tersebut dapat dilihat berapa lama warganet Indonesia menghabiskan
waktunya di media sosial. 75% warganet menghabiskan waktu lebih dari 2 jam seharinya
untuk mengakses WhatsApp. Selain itu sekitar 40%, juga menghabiskan waktu lebih dari 2
jam seharinya untuk mengakses Facebook, YouTube dan Instagam.
Hal ini memperlihatkan bahwa media sosial dapat menjadi salah satu media yang efektif
untuk mendistribusikan informasi. Pengelolaan konten yang tepat dengan pembuatan
konten yang menarik untuk media sosial dapat membuat pesan kita dapat tersampaikan
kepada masyarakat.
Facebook merupakan media sosial dengan pengguna paling banyak saat ini yang mencapai
lebih dari 2 milyar pengguna aktif di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Tidak hanya
untuk penggunaan pribadi, Facebook juga dapat digunakan banyak pihak sebagai salah
satu media bisnis ataupun organisasi. Di Facebook kita dapat membagikan tulisan, foto,
Selain itu di Facebook kita juga bisa membuat Halaman (Facebook Page) yang dapat
digunakan untuk keperluan organisasi atau usaha. Kita dapat meminta orang untuk
menyukai halaman kita dan berbagi informasi terkait organisasi usaha kita melalui
halaman tersebut, termasuk membuat pengumuman kegiatan (event) yang dapat langsung
dibagikan ke orang-orang yang akan kita undang. Yang perlu diperhatikan ketika mengelola
postingan di Facebook adalah bagaimana mendapatkan interaksi dari audiens, agar
mereka mau berkenan untuk memberikan like, komentar, atau membagikan (share)
postingan kita.
Bagian yang penting dari Halaman Facebook adalah Foto Profil dan Foto Sampul. Ukuran
yang direkomendasikan untuk foto profil adalah 180 x 180 pixel (minimal 160x160 pixel).
Foto Profil tersebut akan ditampilkan pada ukuran 170 x 170 piksel di komputer, 128 x 128
piksel di smartphone. Sementara ukuran untuk foto sampul yang direkomendasikan adalah
851x315 pixel (minimal 399x150 pixel), akan ditampilkan dengan lebar 820 piksel dan
tinggi 312 piksel pada Halaman Kita di komputer, serta lebar 640 piksel dan tinggi 360
piksel di smartphone.
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna
mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke
pengguna yang lain, khususnya untuk pengikut (follower). Selain untuk posting foto dan video,
saat ini Instagram juga memiliki fitur Stories dan IGTV. Stories adalah foto/video yang akan
muncul dalam profil kita, akan tetapi hanya dalam jangka waktu 24 jam. Sedangkan IGTV
adalah fitur baru yang memungkinkan pengguna Instagram untuk mengunggah video panjang
dalam format vertikal. Tingkat popularitas Instagram meningkat cukup pesat saat ini,
khususnya bagi pengguna internet di Indonesia.
Bagian ini menjabarkan cara mengambil foto dengan ponsel pintar, mulai dari
teknik pengambilan foto sampai dengan proses editingnya menggunakan aplikasi
Snapseed di ponsel. Terdiri dari empat sub-bab:
- Mengenal kamera pada ponsel pintar
- Tips memotret dengan ponsel
- Teknik pengambilan gambar
- Editing foto dengan menggunakan ponsel
Ponsel pintar atau ponsel pintar sekarang menjadi kamera yang paling banyak digunakan
di dunia. Meskipun secara langsung tidak bisa menggantikan kamera DSLR dan kamera
yang biasa digunakan dalam dunia fotografi, namun kemudahan dan terus
berkembangnya teknologi serta fitur kamera di ponsel pintar membuatnya lebih banyak
digunakan.
Modul ini akan memandu Kita melalui tip sederhana untuk mendapatkan hasil maksimal
dari fitur-fitur Kamera Ponsel Pintar. Modul ini memberi tip mengambil foto terbaik
dengan ponsel pintar, mengoptimalkan bagaimana dan apa yang Kita bagikan di media
sosial, dan beberapa aplikasi dasar yang dapat Kita gunakan saat mengedit foto di ponsel.
Manakah aspek rasio yang bagus untuk fotografi? Tentu tergantung dari platform
apa yang Kita pakai. Kita bisa menggunakan rasio 16:9 atau 4:3 atau 1:1 yang
biasanya dipakai oleh pengguna Instagram. Beberapa fotografer malah banyak yang
mulai bereksperimen menciptakan foto terbaik dalam rasio 9:16 (portrait).
Konsep aturan sepertiga atau rule of thirds dalam dunia fotografi umum diterapkan.
Biasanya kamera ponsel memiliki fitur grid yang membagi gambar menjadi sembilan
bagian. Fitur ini berfungsi agar kita bisa mengatur komposisi foto. Perhatikan bahwa
ada pertemuan garis di antara sembilan kotak yang terlihat.
c. Resolusi
Pilihlah pengaturan perekaman foto pada kamera ponsel Kita dalam resolusi
tertinggi serta kualitas tertinggi. Imbasnya adalah ukuran foto yang menjadi lebih
besar sedikit daripada biasanya. Foto dengan resolusi dan kualitas perekaman yang
baik akan lebih mudah dalam proses editing selanjutnya, baik cropping, peningkatan
kualitas warna, hingga menaikkan kecerahan pada daerah gelap.
d. Scene
Aplikasi kamera bawaan dari ponsel pintar kini semakin canggih. Mereka
menyediakan fitur otomatis scene mulai dari mode HDR, Panorama, Deep of field,
Time Lapse, hingga Time Rewind. Semua scene bawaan tersebut sangat membantu
membuat foto yang sesuai dengan keadaan di lokasi Kita.
e. Zoom
Karena karakteristik lensa kamera pada ponsel pintar yang terbatas, fitur zoom
umumnya menghasilkan foto yang kurang jelas. Jangan mengkitalkan fitur zoom
pada aplikasi foto di ponsel pintar kecuali Kita punya perangkat pendukung seperti
lensa tele.
Pada umumnya kamera ponsel tidak memiliki kemampuan untuk melakukan zoom
secara optical, hanya ada zoom digital. Jadi hindari zoom digital, karena akan
menurunkan jumlah piksel atau kualitas gambar yang terekam oleh kamera.
Misalkan Kita ingin membuat foto tentang produk kerajinan tangan. Kita bisa
melakukan riset. Rencanakan siapa orang yang harus ada di dalam foto tersebut,
misalnya seorang penenun atau pembuat kerajinan lainnya. Peralatan penting yang
digunakan oleh pembuat kerajinan, lokasi atau daerah di mana ada kisah yang bisa
diangkat untuk mendukung daya tarik foto, dan sebagainya.
a. Pahami Cahaya
Faktor pencahayaan sangat penting dan menentukan hasil suatu foto. Jika
pemotretan dilakukan di dalam ruangan atau di suatu studio misalnya, maka
usahakan gunakan lampu agar lebih stabil dan terarah cahayanya. Kadang perlu
juga untuk menggunakan payung studio photo.
Hindarilah cahaya yang kuat yang datangnya dari belakang objek. Hal ini sering
dialami pada saat pengambilan foto terutama jika dilakukan di luar ruangan, di
tempat terbuka yang agak sulit diatur pencahayaannya. Namun selalu upayakan
agar kameranya yang membelakangi cahaya, dan bukanlah objek fotonya.
Flash dalam beberapa kondisi mampu meningkatkan kualitas foto yang dihasilkan.
Flash tidak hanya efektif digunakan untuk memotret di tempat gelap tetapi juga
dapat digunakan di siang hari yaitu untuk mengatasi bayangan pada subjek foto
manusia misalnya bayangan di mata atau hidung.
▪ Tindakan di Halaman: Jumlah klik pada di info Kontak Halaman dan tombol ajakan
bertindak
▪ Tayangan Halaman: Jumlah frekuensi profil Halaman dilihat oleh orang
▪ Pratinjau Halaman: Frekuensi orang mengarahkan kursor ke Nama Halaman atau Foto
Profil untuk melihat pratinjau konten Halaman
▪ Suka Halaman: Jumlah orang baru yang menyukai Halaman. Jumlah ini adalah
estimasi dan mungkin tidak tepat
▪ Jangkauan Postingan: Jumlah orang yang melihat postingan di Halaman minimal satu
kali
▪ Jangkauan Cerita: Jumlah orang yang memiliki cerita dari Halaman di layar, diperinci
berdasarkan total, organic dan promosi
▪ Rekomendasi: Jumlah berapa kali orang merekomendasikan Halaman
▪ Interaksi Postingan: Berapa kali orang berinteraksi melalui tanggapan, komentar,
berbagi dan klik
▪ Video: Jumlah frekuensi video Halaman yang diputar selama minimal 3 detik
▪ Pengikut Halaman: Jumlah orang baru yang mengikuti Halaman.
https://wallpapercave.com/
http://danisa31.blogspot.com/
https://freepic.com/
f. Long Shoot
Long shoot merupakan salah satu teknik pengambilan gambar dengan menggunakan
area yang pas dan tepat. Sehingga semua objek akan terlihat dan tanpa terpotong di
dalam frame. Teknik ini lebih menyoroti dan memprioritaskan subjek utama untuk
memperlihatkan subjek dengan ekspresi serta interaksi secara keluruhan tanpa
terpotong. Teknik long shoot sangat tepat digunakan untuk pengambilan gambar yang
menampilkan semua objeknya.
https://freepic.com/
Modul ini akan menggunakan salah satu aplikasi tersebut yaitu Snapseed. Panduan
pengeditan gambar dengan Snapseed ini dimaksudkan untuk membantu Kita memulai
dengan dasar-dasarnya, yang dapat Kita tingkatkan saat mempelajari lebih lanjut tentang
pengeditan foto.
Berikut adalah foto asli yang diambil dengan kamera smartphone. Ini adalah bidikan
sederhana yang bisa kita ubah menjadi sesuatu yang luar biasa melalui pengeditan foto.
Sama seperti Facebook Page Insight, kita juga bisa melakukan evaluasi dari data-data yang
diberikan oleh Instagram insight ini, seperti jenis konten yang menarik dan menjangkau lebih
banyak audiens, waktu yang tepat untuk melakukan posting, serta konten yang dapat
memancing interaksi dari audiens.
Banyak fitur lain yang bisa Kita coba di Snapseed. Misalnya jika pengambilan foto tidak
lurus, tidak simetris, Kita dapat memangkas memperbaiki komposisi atau memotong
elemen yang tidak diinginkan. Silakan bereksperimen dengan berbagai fitur yang
tersedia pada Snapseed sampai Kita mendapatkan hasil yang unik dan tentunya sesuai
dengan apa yang Kita bayangkan.
Sesi / Durasi /
TOPIK / MATERI Target Kegiatan Alat Bantu Fasilitator
Waktu
Sesi 2 / Topik: Peserta akan dapat mengetahui Presentasi, Laptop Presentasi, 1. Fasilitator menjelaskan prinsip
• Produksi Konten: Membuat kriteria infografis dan melakukan Diskusi dan LCD Projector + dasar infografis berupa
90 menit / Infografis praktek produksi infografis Demo / Screen, Akses kriterian dan elemen dasar
menggunakan ponsel sesuai Praktek Internet, serta infografis
10.30 s/d kebutuhan dengan mengikuti Berkelompok ponsel pintar 2. Fasilitator menjelaskan cara
12.00 Materi: panduan berdasarkan elemen dasar dengan dan aplikasi singkat pembuatan infografis
• Memahami Kriteria Infografis Canva untuk menggunakan Canva,
• Elemen Dasar Dalam Infografis membuat infografis kemudian meminta peserta
• Praktek: Membuat Infografis membuat kelompok
3. Peserta diminta membuat
infografis per kelompok
dengan tema terkait SP4N-
LAPOR!
4. Fasilitator membahas contoh
hasil karya infografis peserta
Sesi 3 / Topik: Peserta akan dapat memahami Presentasi, Laptop Presentasi, 1. Fasilitator menjelaskan
perencanaan cerita yang Diskusi dan LCD Projector + langkah-langkah pembuatan
• Produksi Konten: Video Dengan
90 menit / dibutuhkan untuk membuat konten Demo / Screen, Akses video, kemudian meminta
Ponsel Pintar video dan kemudian melakukan Praktek Internet, serta peserta membuat kelompok
3.00 s/d 14.30 praktek mengambilan gambar video Berkelompok ponsel pintar 2. Peserta diminta membuat
berikut dengan editing video dengan fitur kamera video secara berkelompok
Materi:
mendasar menggunakan ponsel dan aplikasi Quik dengan tema terkait SP4N-
• Merencanakan Cerita untuk mengedit LAPOR!, dimulai dari
• Teknik Pengambilan Gambar video merencanakan cerita,
Video dan Editing Fundamental membuat story board sampai
• Praktek: Mengambil Gambar proses pengambilan video
Video dan editing
3. Fasilitator membimbing
• Praktek: Editing Video Dasar
peserta dalam proses editing
4. Hasil video dipresentasikan
Sesi 4 / Topik: Peserta akan dapat menguasai Presentasi, Laptop Presentasi, 1. Fasilitator menjelaskan prinsip
teknik dasar menulis serta Diskusi dan LCD Projector + dasar pembuatan takarir
• Copywriting: Membuat Takarir
90 menit / melakukan praktek memuat takarir Demo / Screen, Akses untuk media sosial
(Caption) di Media Sosial (caption) yang kreatif dan Praktek Internet, serta 2. Fasilitator meminta peserta
14.45 s/d menggunakan pendekatan Call to ponsel pintar untuk memilih konten (foto,
Action dengan aplikasi infografis atau video) yang
16.15 Materi:
media sosial akan diposting di akun
• Elemen Copywriting (Facebook/ medsos
• Copywriting Media Digital Instagram) 3. Peserta diminta membuat
• Formula Copywriting, Creative takarir yang tepat sesuai
Thinking, Teknis Dasar Menulis dengan konten yang akan
diposting sesuai dengan
• Praktek: Membuat Takarir dan
materi yang telah diberikan
Pendekatan Call To Action
16.15 – 16.30 KESIMPULAN DAN PENUTUPAN
Bagian ini memberikan gambaran tentang media sosial yang populer di Indonesia
dan karakteristik untuk setiap media sosial tersebut, sebagai dasar pertimbangan
saat memproduksi konten. Terdiri dari dua sub-bab:
- Platform media sosial popular di Indonesia
- Karakteristik media sosial
Katadata Insight Center bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika, merilis Status
Literasi Digital Indonesia 2020 yang merupakan hasil survei di 34 provinsi. Dari hasil survei
tersebut, media sosial dan aplikasi percakapan yang paling popular di Indonesia adalah
WhatsApp, Facebook, YouTube dan Instagram.
g. Lugas
- Memiliki alur yang tidak rancu atau urut sesuai dengan alur paparan
- Memiliki satu ide sentral yang menjadi fokus
- Tidak menimbulkan bias, ambigu dan kesalahpahaman
- Memilih istilah yang mudah dipahami
i. Kemudahan dibagikan
Infografis yang diproduksi dapat ditransfer ke berbagai platform media sosial, seperti
Facebook, Instagram dan juga WhatsApp. Masing-masing platform digital memiliki
batasan resolusi maupun ukuran yang sesuai.
b. Tata Letak
Tata letak infografis terstruktur rapi dengan kriteria sebagai berikut:
- Penempatan dan pemisahan antar blok dengan sub-topik yang tidak berkaitan
langsung harus jelas
- Pembedaan antara konten utama dan konten pendukung
- Penempatan focal point visual yang tepat
- Margin yang konsisten antar elemen
- Pilih tipe infografis yang sesuai
f. Tipografi
Penggunaan tipografi untuk infografis memenuhi kriteria
- Pemilihan font judul dan subjudul yang sesuai dengan mood atau gaya infografis
yang sedang dikerjakan
- Judul direkomendasikan menggunakan font bertipe Display
- Teks direkomendasikan font bertipe Sans-serif dan ukuran minimal 20 poin pada
dokumen @300dpi (dot per inch).
- Direkomendasikan menggunakan dua jenis font yang berbeda. Maksimal 3 jenis
font. Misalnya font berjenis Display untuk judul dan font berjenis Sans-serif untuk
- teks isi.
- Buatlah palet font (warna, ukuran, ketebalan) untuk satu infografis yang meliputi
font untuk judul utama, subjudul, judul blok, deskripsi dan teks body
- Pastikan jarak antar huruf tidak terlalu renggang atau terlalu rapat
- Pastikan jarak antar baris rapi dan mudah dibaca
a. Memulai Canva
Canva dapat digunakan lewat ponsel ataupun lewat komputer/desktop. Untuk mulai
menggunakan Canva, kita bisa dengan mendaftar terlebih dulu. Saat membuka halaman
canva.com, akan langsung melihat tampilan seperti ini.
Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan video yang memungkinkan pengguna
mengambil foto, mengambil video, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke
pengguna yang lain, khususnya untuk pengikut (follower). Selain untuk posting foto dan video,
saat ini Instagram juga memiliki fitur Stories dan IGTV. Stories adalah foto/video yang akan
muncul dalam profil kita, akan tetapi hanya dalam jangka waktu 24 jam. Sedangkan IGTV
adalah fitur baru yang memungkinkan pengguna Instagram untuk mengunggah video panjang
dalam format vertikal. Tingkat popularitas Instagram meningkat cukup pesat saat ini,
khususnya bagi pengguna internet di Indonesia.
Ada 3 bagian yang menjadi sumber berkreasi. Pada bagian paling kiri, terdapat menu:
Template; Upload; Photos; Elements; Text; Music; Video; Background; dan Folder.
2. Memilih Template
Tampilan default adalah menu Template, di mana di sebelah menu tersebut tersedia
berbagai macam template Instagram yang bisa Kita gunakan. Pilih desain yang Kita suka,
lalu akan muncul di area kerja di bagian paling luas sebelah kanan. Di situ ada canvas putih
yang masih polos. Template yang Kita pilih akan muncul di situ. Selanjutnya tinggal Kita
sesuaikan isinya, teks, foto, video, dan sebagainya.
Selain itu, Kita juga bisa mengubah template Teks dengan memilih menu Text di sebelah
kiri. Beberapa teks yang saya lingkari merah, bisa Kita ubah sekaligus. Misalnya nama akun
media sosial menjadi “lapor1708”. Ubah juga teks “the News” menjadi alamat website
“lapor.go.id”
Saat Kita akan mengubah teks “The News” ternyata itu dua area teks yang dijadikan
satu(group), yaitu “the” dan “News”. Karena Kita ingin mengubah jadi satu baris tulisan
“lapor.go.id” saja, makah pisahkan atau “Ungroup” dengan klik area teks tersebut di
bawah dan menu Ungroup di atas. Hapus salah satunya, atau dan ubah satu teksnya
menjadi alamat website Lapor.
Bagian ini menjabarkan cara mengambil foto dengan ponsel pintar, mulai dari
teknik pengambilan foto sampai dengan proses editingnya menggunakan aplikasi
Snapseed di ponsel. Terdiri dari empat sub-bab:
- Mengenal kamera pada ponsel pintar
- Tips memotret dengan ponsel
- Teknik pengambilan gambar
- Editing foto dengan menggunakan ponsel
Ponsel pintar atau ponsel pintar sekarang menjadi kamera yang paling banyak digunakan
di dunia. Meskipun secara langsung tidak bisa menggantikan kamera DSLR dan kamera
yang biasa digunakan dalam dunia fotografi, namun kemudahan dan terus
berkembangnya teknologi serta fitur kamera di ponsel pintar membuatnya lebih banyak
digunakan.
Modul ini akan memandu Kita melalui tip sederhana untuk mendapatkan hasil maksimal
dari fitur-fitur Kamera Ponsel Pintar. Modul ini memberi tip mengambil foto terbaik
dengan ponsel pintar, mengoptimalkan bagaimana dan apa yang Kita bagikan di media
sosial, dan beberapa aplikasi dasar yang dapat Kita gunakan saat mengedit foto di ponsel.
Manakah aspek rasio yang bagus untuk fotografi? Tentu tergantung dari platform
apa yang Kita pakai. Kita bisa menggunakan rasio 16:9 atau 4:3 atau 1:1 yang
biasanya dipakai oleh pengguna Instagram. Beberapa fotografer malah banyak yang
mulai bereksperimen menciptakan foto terbaik dalam rasio 9:16 (portrait).
Canva menyediakan foto dan ilustrasi yang gratis maupun berlisensi. Yang gratis ada
tulisan FREE saat kita menyetuhnya. Yang berlisensi ada tkita Crown yang apa bila Kita
gunakan, akan muncul watermark Canva seperti contoh yang ada di sini.
Begini hasil sementara. Kita tinggal mengubah warna palet di atas dan bawah. Pilih
paletnya dan ubah warnanya dengan pilihan warna yang sesuai dengan warna yang Kita
inginkan.
Ponsel pintar saat ini juga banyak digunakan orang untuk membuat video, seiring dengan
berkembang dan semakin popularnya media sosial berbasis video. Walau untuk membuat
sebuah video yang bagus tetap tidak bisa menggantikan kamera video profesional, namun
kemudahaan, fitur dan banyaknya aplikasi di perangkat ponsel pintar membuat smartphone
videography ini banyak digemari.
Bagian ini memberikan beberapa kiat sederhana untuk pembuatan video dengan
menggunakan ponsel pintar, mulai dari menyusun cerita, memproduksi video saampai
melakukan proses edit dengan menggunakan aplikasi video editing.
1. Merencanakan Cerita
Sebuah video yang baik perlu direncakanan dengan menyusun cerita yang baik. Bisa kita
yang bercerita langsung, bisa dengan memakai pemeran atau narasumber, bisa juga
menggabungkan beberapa footage. Namun intinya, apa yang kita sajikan sebaiknya
direncanakan dengan matang.
Setelah mendapatkan temuan dari riset, bayangkan juga seperti apa alur cerita dari video
yang dibuat. Apa yang kita sorot, bagaimana kesimpulannya, seperti apa sudut
pengambilan gambarnya, dan di mana lokasi yang paling pas. Jika riset dan rencana visual
sudah matang, lakukan produksi video dan kemas dalam proses editing. Ya, editing itu
bukan sekadar memotong gambar dan memberi tambahan music latar dan efek. Editing
adalah “menjahit” potongan gambar (clip) menjadi rangkaian cerita yang runut dan
terbungkus menjadi satu cerita yang mudah dipahami.
1. Low Angle (LA): Pengambilan gambar dari sudut rendah (kamera di bawah).
Kita dapat melihat contoh film dengan 9 sudut pengambilan gambar di video ini:
https://www.youtube.com/watch?v=wLfZL9PZI9k
3. Editing Video
Banyak sekali aplikasi editing video yang tersedia, kita bisa memilih dengan yang paling
familiar atau dengan yang paling mudah digunakan. Semakin banyak kita memahami
karakteristik aplikasi, maka pengalaman editing pun semakin baik. Beberapa contoh
aplikasi editing video yang popular di antaranya: FilmoraGo, Adobe Premiere Rush,
PowerDirector, KineMaster, Quik, Viva, Funimate dan sebagainya
Untuk modul ini, kita akan belajar mengedit video dengan aplikasi Quik.
• Tap sekali, maka dimensi akan berubah sesuai pilihan. Ada 3 pilihan; Portrait,
Cinema, Square.
Jika mau membuat gambar sedikit lebih cerah, membuat objek terlihat lebih jelas,
tetapi juga ingin pencahayaan seragam di seluruh bingkai, bisa dilakukan dengan
menurunkan kontras dan sorotan, sambil meningkatkan bayangan. Warmth juga bisa
ditingkatkan agar kesan matahari senja lebih menghangatkan foto ini.
Bisa juga kalau pakai koleksi lagu yang kita miliki di ponsel. Akan tetapi jangan
memakai lagu orang yang berlisensi. Jangan sampai video Kita diperingatkan oleh
platform media sosial seperti Youtube atau Instagram lantaran dianggap melanggar
hak cipta. Di Youtube banyak tersedia musik bebas pakai lisensinya. Kita juga bisa
mendapatkan musik dengan lisensi gratis, seperti di situs bensound, fesliyanstudios,
dan banyak sumber lainnya di Internet.
Jika sudah selesai edit gambar dan suara, tinggal simpan atau langsung share.
Disarankan untuk menyimpan dulu ke media penyimpanan di ponsel kita, baru nanti
tinggal disebar sesuai tujuan, misalnya di Youtube, IG, atau FB.
Edit semua hasil video dengan aplikasi Quik dengan dimensi CINEMA.
- Anda bebas menerapkan fungsi yang ada di Quik.
- Hasilnya adalah sebuah video berisi laporan tentang obyek yang Anda ambil.
Beri nama file “nama_video” dan Unggah ke Drive yang disediakan instruktur.
Penulisan Wara atau copywriting adalah salah satu teknik penulisan dan tujuannya untuk
mendapatkan respon dari pembacanya, misalnya membujuk pembacanya untuk melakukan
tindakan sesuai dengan yang ingin dicapai dari tulisan tersebut. Pada bagian ini kita akan
membahas copywriting untuk takarir (caption) di media sosial.
1. Elemen Copywriting
Dalam copywriting terdapat elemen-elemen sebagai berikut:
• Headline
Seperti judul, berfungsi sebagai penarik perhatian pertama dalam copywriting.
• Subheading
Bersifat opsional sebagai jembatan antara headline dan body copy, berfungsi untuk
menerangkan headline.
• Body Copy
Berisi informasi terkait hal yang utama akan disampaikan.
• Call to Action
Kalimat ajakan agar target audiens mau melakukan tindakan.
• Tagline/slogan
Kata-kata unik dan catchy yang diasosiasikan terhadap pesan yang kita sampaikan.
Call to Action
#MulaiAjaDulu
tagline
Perhatikan contoh konten Instagram di atas. Bagian dari copywriting ada di sana. Khusus pada
bagian body copy, di situlah caption juga penting dibuat agar terasa sedekat mungkin dengan
audiens.
Mengapa copywriting penting? Karena copywriting melakukan 3 target kepada audiens, yaitu:
a. Engage atau membangun interaksi
b. Persuade atau meyakinkan
c. Influence atau memengaruhi
Setiap media memiliki karakteristik masing-masing yang juga akan menentukan tipe copy
yang digunakan: copy berbasis gambar (display ads), atau copy berbasis tulisan
(advertorial/web copy, email marketing, dan push notification).
3. Formula Copywriter
Banyak teknik membuat copy yang efektif dan meningkatkan penjualan. Pada modul ini
dikenalkan 3 formula saja. Ketiganya bisa memiliki kesamaan. Pada praktiknya, kita bebas
memilih formula yang mana.
• AIDA
Dalam formula AIDA ada 4 fase koqnitif yang akan memengaruhi audiens.
o Attention → Menarik perhatian target konsumen lewat headline.
o Interest → Bangkitkan minat target konsumen terhadap produk, caranya
dengan memaparkan value proposition dan manfaatnya.
o Desire → Buat target konsumen benar-benar menginginkan produk
tersebut dengan menyelipkan psychological triggers (jelaskan
benefit maupun penawaran terbatas)
o Action → Buat target konsumen melakukan sebuah tindakan.
• FAB
o Feature → Ciri/fitur utama produk yang ditawarkan.
o Advantage → Kelebihan atau keuntungan dari fitur tersebut.
o Benefit → Manfaat yang ditawarkan kepada target konsumen.
5. Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif adalah kemampuan dasar kedua yang harus dimiliki oleh copywriter. Ini
adalah kemampuan melihat suatu hal atau masalah dari sudut pkitang yang berbeda.
Tujuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru dan original, khususnya dalam hal ide.
Ada beberapa cara untuk mengasah creative thinking:
• Berpikir Lateral → Proses berpikir secara horizontal dengan menggunakan inspirasi
dan imajinasi untuk memecahkan masalah dari sudut pkitang baru dan tidak kaku.
• Perbanyak Referensi → Perkaya diri dengan referensi dari berbagai bidang. Cari tahu
dengan menambah bahan bacaan buku atau blog, melihat contoh iklan lain, dan
mengobrol dengan orang lain.
• Jangan Abaikan Ide Sederhana → Jangan abaikan ide apapun yang muncul di kepala.
Catat dan kembangkan ide yang kamu temukan.
• Brainstorming → Teknik ampuh untuk menstimulasi otak agar berpikir kreatif dan
menghasilkan ide yang fresh dan original.
2. Menulis Copy
a. Membuat Headline yang Atraktif
Headline bisa dibilang merupakan bagian penting dalam copy. Jika headline tidak
menarik atau tidak bisa menimbulkan rasa penasaran target konsumen, bisa
dibilang copywriter-nya gagal menyampaikan goals atau objective copy yang
dibuat.
b. Tata Letak
Tata letak infografis terstruktur rapi dengan kriteria sebagai berikut:
- Penempatan dan pemisahan antar blok dengan sub-topik yang tidak berkaitan
langsung harus jelas
- Pembedaan antara konten utama dan konten pendukung
- Penempatan focal point visual yang tepat
- Margin yang konsisten antar elemen
- Pilih tipe infografis yang sesuai