Anda di halaman 1dari 19

BAB 2

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Perencanaan Bisnis

Menurut Munawaroh dkk (2016:2) “Business plan merupakan sebuah

dokumen tertulis yang menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang produk,

konsumen, supplier, analisis dan strategi pemasaran, modal, kebutuhan

operasional, sumber daya manusia, target penjualan dan return of investment”.

Kerangka dasar dari suatu rencana bisnis, meliputi (Munawaroh

2016:2):

a. Ringkasan Eksekutif
Menunjukkan aspek terpenting dalam bisnis, merangkum poin
utama dalam perencanaan bisnis.
b. Deskripsi Perusahaan
Menampilkan seluk-beluk bisnis/perusahaan.
c. Deskripsi Target Pasar
Mengidentifikasi tipe orang atau bisnis yang paling disukai
konsumen, dan menjelaskankebutuhan dan keinginan mereka.
d. Analisa Kompetitif
Mengevaluasi bisnis/perusahaan lain yang menawarkan produk
atau jasa serupa.
e. Perencanaan Pemasaran dan Penjualan
Menguraikan bagaimana anda menjangkau konsumen dan
melakukan penjualan produk.
f. Perencanaan Operasional
Menjelaskan bagaimana menjalankan bisnis dan faktor-faktor
operasional yang mungkin penghalang dalam kompetisi.
g. Tim Manajemen
Mendeskripsikan orang-orang yang berperan dalam menjalankan
bisnis.

11
12

h. Rencana Pengembangan dan Prestasi


Menunjukkan bagaimana perkembangan bisnis dalam jangka
waktu tertentu, bagaimanamencapainya, dan target yang ingin
dicapai.
i. Keuangan
Laporan keuangan yang menunjukkan kondisi keuangan terbaru,
dan target finansial yang akan dicapai dimasa datang.

Manfaat yang diperoleh ketika sebelum memulai usaha membuat

business plan terlebih dahulu, diantaranya (Munawaroh 2016:2):

a. Kejelasan rencana strategi bisnis dalam menentukan poin-poin


penting dalam usaha.
b. Potensi besar keberhasilan bisnis karena adanya kejelasan arah
tujuan serta visi misi bisnis
c. Persiapan lebih matang dalam menghadapi masalah/resiko yang
akan terjadi.
d. Kejelasan peluang serta potensi pasar
e. Dapat memprioritaskan sumber daya yang dibutuhkan
f. Sebagai pegangan atau dasar fungsi pengendalian.

2.1.2 Bisnis Digital

Menurut Wijoyo dkk (2020:68), “Segala jenis usaha atau jasa yang

memanfaatkan pemasaran secara online, baik menggunakan website atau

aplikasi teknologi komputer dikategorikan sebagai bisnis digital”. Sedangkan

Belew dan Elad (2020:12) menyimpulkan bahwa “Bisnis online adalah setiap

entitas atau orang yang menggunakan internet, secara keseluruhan atau

sebagian, sebagai sumber pendapatan untuk dirinya sendiri, bisnisnya, atau

organisasinya seperti klub atau agensi nonprofit”.

Bisnis digital secara umum terbagi menjadi tiga, yaitu (Hadion Wijoyo

dkk, 2020:5):
13

a. Versi digital dari bisnis nondigital adalah bisnis yang menawarkan


versi digital dari barang/jasa yang biasanya dijual dalam bentuk
fisik, seperti menjual ebook, e-journal, dan e-comic.
b. Fasilitor digital dari bisnis nondigital adalah bisnis yang
memfasilitasi bisnis barang dan jasa menggunakan teknologi
digital, seperti online shop.
c. Hybrid merupakan kombinasi penggunaan berbagai jenis bisnis
digital untuk memaksimalkan pendapatan.

Bisnis online memiliki berbagai macam model bisnis yang bisa

dijalankan, yaitu (Nasirudin dan Widarjo, 2010:12):

a. Toko online
Model bisnis yang mempunyai website berisi produk dan layanan
dan memungkinkan konsumen melakukan transaksi. Contoh toko
online adalah website sendiri, blog gratis, marketplace gratis, media
sosial (fanpage facebook).
b. Toko online afiliasi
Model bisnis yang menggunakan cara unik untuk meningkatkan
kehadiran pengunjung yang memiliki potensi untuk melakukan
transaksi.
c. Toko Online Dropship
Model bisnis yang dengan cara menjalankan toko online dengan
bertindak sebagai pengecer yang menjual porduk distributor tanpa
perlu memiliki stok produk.
d. Langganan Konten
Model bisnis online yang memungkinkan toko online untuk
berjualan produk berupa konten.
e. Iklan Online
Model bisnis yang memiliki website dengan traffic pengunjung
yang sangat tinggi.
f. Brokerage
Model bisnis yang mempertemukan pembeli dengan penjual dan
memfasilitasi transaksi

Berbagai jenis bisnis yang dapat dijalankan untuk mendapatkan

pendapatan secara online (Belew dan Elad, 2020:11):

a. Ritel Online adalah jenis bisnis yang memiliki toko fisik dan juga
menawarkan produk dan jasanya secara online.
14

b. Pure e-commerce adalah istilah luas yang digunakan dalam


transaksi bisnis melalui internet. Merujuk pada sebuah situs web
yang tidak memiliki toko fisik untuk dikunjungi secara langsung.
c. Service business adalah bisnis online yang tidak menjual produk
tapi layanan seperti pajak, layanan profesional yang dijual secara
online seperti halnya produk fisik.
d. Content site adalah jenis bisnis online yang membebankan biaya
untuk konten dan dan produk informasi yang memiliki nilai
persepsi yang memadai, baik informatif, edukatif, atau menghibur.
e. Social Commerce adalah jenis bisnis online melalui situs media
sosial, penjualan produk dan layanan online melalui keterlibatan di
jejaring sosial.

Intergrasi bisnis digital dalam organisasi dan institusi mencakup empat

tahap perkembangan, yaitu (Wirtz, 2019:65):

a. Presentasi statis. Dalam bentuknya yang paling sederhana, solusi


bisnis digital terbatas pada solusi murni organisasi dan presentasi
produk/jasa,serta pulikasi informasi untuk kelompok sasaran yang
relevan, seperti calok konsumen atau investor.
b. Interaksi komunikasi. Tahap pengembangan yang lebih lanjut,
layanan internet dipersonalisasikan seperti menambahkan aktivitas
pra dan purna jual kedalam penawaran bisnis termasuk pertanyaan
konsumen, komunikasi melalui email, penawaran umum atau
mengirimkan informasi.
c. Komunikasi transaksional. Pada tahap ini menyelesaikan lebih
lanjut transaksi online.
d. Integrasi nilai dan mitra. Tahap ini mengintegrasikan mitra
transaksi secara elektronik dalam proses nilai tambah.

Bisnis digital terdiri dari kegiatan mensistematisaskan konsep dalam

asek fungsional, yaitu (Wirtz, 2019:67):

a. E-commerce
E -commerce mencakup proses pertukaran layanan inisiasi,
negosiasi dan transaksi perdagangan antara agen ekonomi melalui
jaringan elektronik. Para aktor menggunakan peluang teknologi
informasi dan komunikasi untuk menjual barang dan jasa, serta
secara bersamaan menghindari biaya kehadiran fisik.
b. E-kolaborasi
15

E-kolaborasi mengacu pada kerjasama elektronik, berbasis jaringan,


interaktif dan intra atau antar organisasi. Selanjutnya, kemungkinan
penyimpanan perantara memungkinkan untuk mengoordinasikan
hasil kerja sama dan mentransfer komponen berbasis informasi.
c. E-edukasi
E-education mengacu pada transfer layanan pendidikan dan
pelatihan kepada pihak ketiga melalui jaringan elektronik. Tujuan e-
education adalah penyampaian layanan pendidikan yang efisien
sumber daya melalui aplikasi jaringan elektronik yang tidak
bergantung pada lokasi dan waktu.
d. E-komunikasi
E-komunikasi mengacu pada penyediaan dan penggunaan berbayar
dan tidak berbayar dari platform komunikasi berbasis jaringan dan
elektronik. E-komunikasi bertujuan untuk memberikan kesempatan
komunikasi untuk pemahaman yang berhubungan dengan tugas atau
minat. Proses komunikasi satu atau dua arah berlangsung melalui
teknologi informasi dan komunikasi, seperti email, konferensi video
dan peluang baru media sosial.
e. E-edukasi
E-edukasi mengacu pada transfer layanan pendidikan dan pelatihan
kepada pihak ketiga melalui jaringan elektronik. Tujuan e-education
adalah penyampaian layanan pendidikan yang efisien sumber daya
melalui aplikasi jaringan elektronik yang tidak bergantung pada
lokasi dan waktu.
f. E-informasi/hiburan
E-informasi/hiburan mengacu pada penyediaan konten dan konsep
informasi dan/atau menghibur untuk pihak ketiga melalui jaringan
elektronik. Informasi/hiburan E menggunakan aplikasi informasi
dan komunikasi untuk memfasilitasi akses penerima terhadap
keputusan yang relevan, peka waktu atau konten yang menghibur.

Model bisnis industri internet di sektor business to costumer dapat

diklasifikasikan berdasarkan model bisnis 4C-Net ke dalam segmen,

diantaranya (Wirtz, 2019:67):

a. Konten merupakan model bisnis terdiri dari pengumpulan, seleksi,


sistematisasi, kompilasi (pengemasan) dan pengiriman konten pada
platform domestik. Tujuan dari pendekatan model bisnis ini adalah
untuk membuat konten dapat diakses oleh pengguna melalui
internet dalam bentuk yang mudah, nyaman dan menarik secara
visual.
16

b. Commerce merupakan model bisnis perdagangan memerlukan


inisiasi, negosiasi dan/atau penyelesaian transaksi melalui internet.
c. Konteks merupakan model bisnis konteks berfokus pada
klasifikasi dan sistematisasi informasi yang tersedia di Internet.
Penyedia konteks di sektor bisnis digital dapat dibedakan lebih
lanjut karena mereka pada dasarnya tidak menawarkan konten
mereka sendiri, melainkan menawarkan bantuan navigasi dan
semakin berperan sebagai agregator di internet.
d. Koneksi merupakan model bisnis koneksi membahas pembentukan
opsi untuk pertukaran informasi dalam jaringan. Dengan demikian,
layanan model bisnis koneksi sering kali memungkinkan interaksi
antar aktor dalam jaringan digital, yang tidak mungkin dilakukan
di dunia fisik karena biaya transaksi atau hambatan komunikasi
yang sangat tinggi.

2.1.3 Pemasaran Digital

Menurut Chaffey dan Chadwick (2016:11), “Pemasaran digital adalah

penerapan internet dan teknologi digital terkait dalam hubungannya dengan

komunikasi tradisional untuk mencapai tujuan pemasaran”.

Menurut Chaffey (2015:324), Digital Marketing adalah bagaimana


perusahaan menggunakan situs webnya bersama dengan platform dan
media digital lainnya seperti situs dan aplikasi seluler, pencarian dan
media sosial, dan pemasaran email untuk berinteraksi dengan
audiensnya guna menambah nilai pada mereknya dan sebagainya.

Beberapa model bisnis umum dan penerapan pada strategi digital

marketing (Kingsnorth, 2019:32):

a. Mass market B2C


Model ini mencakup organisasi yang menjual produk yang menarik
bagi berbagai konsumen dengan harga yang terjangkau. Menjual
produk atau mainan melibatkan kemampuan untuk menarik banyak
pelanggan ke stius web dan toko. Menciptakan kesadaran melalui
iklan diatas garis, memperoleh pengunjung, dan mengubahkan
menjadi pelanggan. Oleh karena itu semua saluran digital relevan
disini.
17

b. Niche B2C
Model ini merupakan bisnis direct-to-consumer yang memiliki
layanan yang sangat tepat sasaran. Menciptakan kepercayaan dan
advokasi sangat penting, jadi strategi kontenyang mendalam dan
pengalaman sangat penting untuk kesuksesan.
c. B2B
Model ini mencakup organisasi seperti grosir atau pengecer
teknologi yang menjual langsung ke bisnis lain. Fokus pada
hubungan melalui CRM, konten dan diskusi nilai tambah langsung
daripada melalui iklan.
d. Freemium
Salah satu model bisnis yang menggunakan metode untuk menarik
pengguna dengan memberikan persentase produk atau layanan
secara gratis dan menawarkan pengalaman yang lebih menarik dan
lebih dalam dengan harga tertentu.

Klasifikasi target konsumen, terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu

(Belew dan Elad, 2020:27-28):

a. Demografi mencakup umur,pendapatan dan pekerjaan.


b. Psikografis mencakup selera musik, hobi, dan preferensi lain
membentuk kategori ini.
c. Manfaat terdiri mendeskripsikan alasan konsumen menggunakan
produk atau layanan yang ditawarkan.
d. Preferensi geografi berdasarkan lokasi tempat tinggal misalnya
lingkungan, kota, negara bagian, wilayah, atau bahkan negara
tertentu
e. Preferensi berbasis penggunaan mencakup spesifik seberapa sering
konsumen ingin atau butuh produk yang ditawarkan

Pemasaran digital memiliki banyak keuntungan diantaranya Saputra

dkk (2020:3-4):

a. Efisiensi Biaya: dibandingkan dengan pemasaran media massa


tradisional, pemasaran digital memiliki biaya yang jauh lebih
rendah dan dalam banyak kasus website dapat rnenghasilkan lalu
lintas bahkan gratis.
b. lnteraktivitas: pengguna online dapat memilih kapan untuk memulai
kontak dan untuk berapa lama.
18

c. Memberdayakan efek : salah satu keuntungan dari pemasaran


online adalah terkait dengan efeknya memungkinkan terutama pada
usaha kecil karena "jangkauan internet dapat pasar luas dan efisiensi
operasional perusahaan kecil dan menengah (UKM)”.
d. Pemirsa tak terbatas: web misalnya dapat menjangkau seluruh bola
dunia, tetapi jika perlu juga mernungkinkan untuk menyesuaikan
kampanye digital untuk mencapai jaringan lokal.
e. Durasi: informasi online tersedia secara permanen.
f. Pendekatan pengguna aktif: konten online yang ditawarkan kepada
pengguna secara berkelanjutan, dan rnereka mernilih untuk
mengkonsumsinya atau tidak.
g. Dialog dengan dan di antara pengguna: pemasaran online
memungkinkan kolaborasi antara pengguna dan memberikan
kebebasan untuk mengekspresikan pendapat mereka tentang produk
/ layanan.
h. Konten yang kaya: pemasaran digital menawarkan konten yang
praktis tidak terbatas dan juga kemungkinan untuk dengan mudah
memperbarui konten bila perlu.
i. Mudah diukur: teknologi digital memungkinkan pengukuran
dampak jauh lebih rnudah daripada pemasaran tradisional.
j. Adaptable: Mudah untuk mengubah konten online berdasarkan
umpan balik pengguna.
k. Dipersonalisasi: pemasaran digital dapat membuat penawaran dan
program yang dapat disesuaikan atau dipersonalisasi berdasarkan
profil atau perilaku konsumen dan preferensi rnereka.

Beberapa bentuk umum dari segmentasi, diantaranya (Kingsnorth,

2019:23-24):

a. Geografis
Bentuk segmentasi yang paling sederhana yaitu berdasarkan dari
lokasi dari individu yang dianalisis.
b. Demografis
Bentuk segmentasi yang sangat umum, demografi mencakup faktor-
faktor seperti usia, ras jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
pendapatan dan status ekonomi.
c. Perilaku
Bentuk segmentasi yang mengelompokkan konsumen berdasarkan
pola pembelian dan perilaku penggunaan.
d. Manfaat
Bentuk segmentasi yang didasarkan pada manfaat yang dirasakan
oleh konsumen.
19

e. Psikografis
Bentuk segmentasi yang mirip dengan segmentasi perilaku,
menghasilkan pesan dan produk yang benar-benar beresonasi
dengan individu.

2.1.4 Model Bisnis Canvas

Menurut Wirtz (2019:13), Model bisnis adalah representasi yang


disederhanakan dan dikumpulkan dari aktivitas yang relevan dari
sebuah perusahaan yang menjelaskan bagaimana informasi, produk,
dan/atau layanan yang dapat dipasarkan dihasilkan melalui komponen
nilai tambah perusahaan.

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2010:14), “Model bisnis

menggambarkan alasan bagaimana sebuah organisasi menciptakan,

memberikan, dan menangkap nilai”.

Perancangan model bisnis yang memanfaatkan teknologi dengan baik,

perlu untuk mengilustrasikan model bisnis dari sebuah perusahaan atau

organisasi. Menurut Chaffey (2015:58), ”Business Model Canvas yang

dikembangkan oleh Osterwalder dan Pigneur adalah framework untuk

meringkas strategi untuk bisnis online”.

Business Model Canvas memiliki sembilan elemen, diantaranya

(Chaffey, 2015:59):

a. Proposisi nilai adalah inti dari apa yang ditawarkan bisnis kepada
audiensnya dan bisa dibilang paling penting untuk kesuksesan.
b. Segmen konsumen adalah target audiens yang berbeda yang akan
menarik proposisi nilai.
c. Hubungan konsumen adalah jenis hubungan yang akan dibentuk,
misalnya swalayan, layanan otomatis, komunitas atau lebih banyak
bantuan pribadi.
20

d. Saluran distribusi adalah metode yang menjelaskan bagaimana


perusahaan berkomunikasi dengan dan menjangkau segmen
pelanggannya untuk menyampaikan proposisi nilai.
e. Mitra utama. Untuk mengeksploitasi jaringan nilai online dan
offline, membentuk kemitraan memberi peluang untuk memperluas
jangkauan dan memanfaatkan organisasi yang ada dan influencer
online yang telah membangun audiens
f. Kegiatan Utama adalah kegiatan yang perlu dilakukan untuk
menyampaikan proposisi nilai untuk mengembangkan pendapatan.
g. Sumber daya kunci adalah berbagai jenis proses dan orang untuk
menyelesaikan kegiatan untuk membuat dan menyampaikan
proposisi nilai.
h. Struktur biaya. Struktur Biaya menjelaskan semua biaya yang
dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis.

Sumber: Digital Business and E-Commerce Management Strategy, In


Implementation and Practice (2015:60)

Gambar 2.1 Business Model Canvas


21

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah sebuah penelitian yang dijadikan rujukan

yang memiliki relevansi dengan penelitian sekarang dan dijadikan dasar

pijakan dalam rangka penyusunan skripsi ini. Kegunaannya untuk mengetahui

hasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yang hasilnya

dapat dijadikan sebagai acuan oleh peneliti dalam melakukan penelitian secara

lebih dan memperkaya teori yang telah dilakukan dalam mengkaji penelitian

yang telah dilakukan.

Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu

Judul Tah
No Nama Penulis Publikasi Ringkasan
Penelitian un

Business
Hasil yang diperoleh dari
model in
IOP Conference penelitian adalah rancangan
marketplace
Series: model bisnis yang dilakukan
industry using
Yana Erlyana dan Materials oleh toko xyz online dari blok
1 business model 2017
Henny Hartono Science and hubungan pelanggan dan
canvas
Engineering masih perlu meningkatkan
approach: An
 Vol. 277, No. 1 mitra kunci dan blok aktivitas
e-commerce
utama.
case study
22

Penelitian ini menghasikan


perancangan model bisnis
Perancangan
model bisnis yang menyediakan coaching
Novri Nur Rizki, serta sarana fasilitas business
alumnibisa.co
Ir. Farda Hasun, e-Proceeding of idea generation dan
m dengan
2 M.Sc, Ir. Sinta Engineering: 2020
pendekatan marketplace dalam satu
Aryani, MAIS. Vol.7, No.1
business model aplikasi didukung dengan
canvas offline event bersama pemilik
bisnis dan investor.

Penelitian ini menjabarkan


proses bisnis Le Claire dalam
Perancangan
sembilan elemen business
model bisnis
e-Proceeding of model canvas dan kemudian
online shop
Grandhia Agil Engineering : dianalisis dengan
leclaire.id
Patria, Endang Vol.5, No.3 Hal
3 dengan 2018 SWOT sehingga
Chumaidiyah, 6820
menggunakan menghasilkan perancangan
Wawan ISSN : 2355-
pendekatan model bisnis Le Claire
Tripiawan 9365
business model
dengan elemen yang
cancas
mempengaruhi proses bisnis
Le Claire.
23

Penelitian ini menghasilkan


Proceedings of usulan marketplace katering
the
online bernama Kunyahku,
International
An Online dengan pembuatan desain
Conference on
Veronica Catering mockup untuk aplikasi web
Engineering
Natashia, Marketplace Kunyahku melalui survei
and Information
4 Kho I Eng, Business Plan: 2020
Technology for validasi pasar dan
Maulahikmah Kunyahku.id
Sustainable wawancara, pembuatan
Galinium
Industry  kanvas model bisnis, analisis
ISBN: 978-1-
persaingan bisnis dan
4503-8771
pengembangan desain
mockup.

Penelitian ini menghasilkan


Scienc
model bisnis berupa
Abdul Karim e, Engineering
Ambari, Tantri Marketing and Social pemilihan model rambut
Yanuar Rahmat Strategy and Science Series berupa menu dengan aplikasi
Syah, Rhian Business ISSN/e-ISSN: remodelling,dan menyediakan
5 2020
Indradewa, Model Canvas 2541 – teknologi pendaftaran cepat
Semerdanta at Jeeva 0369/2613 – dengan mengembangkan
Pusaka Works 988X aplikasi pendaftaran online,
Corporation Vol. 4, No. 2,
serta dilengkapi fasilitas
2020
coffee shop
24

Pada penelitian ini


menghasilkan sebuah sistem
Perencanaan
yang membantu Decoco
Bisnis Online
dalam menjalankan bisnis
Pada Decoco
Funni Permata onlinenya berupa toko online
6 UKM Skripsi 2021
Tan yang tidak hanya sebagai
Minuman
media promosi tetapi juga
Jamu Kemasan
membantu dalam melakukan
di Sekadau
transaksi jual beli secara
online.

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang relevan terdapat pada tabel

2.1 yang dijadikan sebagai landasan teori dalam penelitian ini yaitu pada

penelitian terdahulu yang pertama tentang business model in marketplace

industry using business model canvas approach: an e-commerce case study.

Business model canvas beserta analisis SWOT menjelaskan bagaimana XYZ

Online Shop menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai berdasarkan

lingkungan internal dan eksternalnya.

Penelitian ini menghasilkan gambaran yang jelas dan mendetail

tentang gambaran model bisnis yang digunakan oleh toko XYZ Online, yang

dipetakan dalam sembilan elemen business model canvas. Proposisi nilai yang

ditawarkan oleh toko online XYZ merupakan marketplace yang menjadi


25

fasilitator antara penjual dan pembeli yang dilengkapi dengan sistem

pembayaran yang terjamin. Elemen kedua membahas segmen konsumen yang

dibagi berdasarkan kategori produk dan dapat disimpulkan bahwa segmentasi

konsumen toko online XYZ berdasarkan usia dan pendapatan adalah 17-45

tahun dengan segmentasi kelas menengah ke atas. Pada elemen saluran

distribusi toko online XYZ menawarkan beberapa media yang user friendly

yaitu website, mobile web dan smart phone apps. Toko Online XYZ memiliki

beberapa cara dalam membangun hubungan baik dengan konsumennya yang

meliputi penjual dan pembeli seperti kegiatan memberikan layanan seller

zone dan workshop yang memperkaya pengetahuan penjual terhadap e-

commerce serta mengadakan berbagai program promosi kepada meningkatkan

minat membeli produk bagi pembeli. Kegiatan utama yang dilakukan oleh

Toko Online XYZ terdiri dari tiga langkah utama: pertama adalah

pengembangan, perbaikan dan pemeliharaan website, kedua adalah kegiatan

pemasaran dan perencanaan strategi promosi, dan yang terakhir adalah

kegiatan menjaga hubungan antara XYZ sebagai penyedia fasilitas layanan

bagi penjual dan pembeli yang dilakukan oleh customer service. Toko Online

XYZ juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan

pelayanannya seperti kerjasama dengan Payment Gateway Company dan

Shipping Company. Setiap mitra juga menjadi salah satu sumber utama Toko

Online XYZ. Sumber daya utama lainnya dari Toko Online XYZ juga

mencakup jumlah sumber daya manusia yang dimiliki dan juga aset
26

perusahaan, seperti gedung, dan peralatan kantor. Penambahan karyawan,

pemasok, dan perbaikan manajemen pemasaran dapat meningkatkan

pendapatan toko online XYZ.

Kedua, perancangan model bisnis alumnibisa.com dengan pendekatan

business model canvas. Alumnibisa.com direncanakan menjadi salah satu

sarana yang dapat digunakan oleh fresh graduate Telkom University untuk

mendirikan usaha dengan memanfaatkan channel alumni Telkom University.

Perancangan model bisnis Alumnibisa.com dengan menggunakan business

model canvas. Proposition yang ditawarkan dalam Alumnibisa.com adalah

menyediakan coaching serta sarana fasilitas business idea generation dan

marketplace dalam satu aplikasi didukung dengan offline event/meeting

bersama owner bisnis dan investor.

Penelitian ketiga tentang perancangan model bisnis online shop

leclaire.id dengan menggunakan pendekatan business model canvas.

Penelitian ini menghasilkan perancangan model sebuah model bisnis

Perusahaan Le Claire dengan menggunakan pendekatan business model

canvas dengan memperjelas elemen apa saja yang mempengaruhi proses

bisnis Le Claire.

Penelitian keempat tentang An Online Catering Marketplace Business

Plan: Kunyahku.id. Penelitian ini berfokus pada aspek bisnis dari usulan

marketplace katering online bernama Kunyahku, dengan pembuatan desain

mockup untuk aplikasi web Kunyahku. Kunyahku juga bertujuan untuk


27

membantu usaha katering mikro dan memberikan kemudahan akses bagi

pelanggan untuk menjelajahi menu katering. Penelitian ini melalui survei

validasi pasar dan wawancara, pembuatan business model canvas, analisis

persaingan bisnis dan pengembangan desain mockup. Model bisnis dihasilkan

dengan kehadiran aplikasi web Kunyahku menambah rasa penasaran dan

mengajak pelanggan untuk mencoba berbagai menu catering dan proses bisnis

vendor katering mikro menjadi lebih sedikit ketika mereka berkolaborasi

dengan Kunyahku.

Penelelitian kelima tentang Marketing Strategy and Business Model

Canvas at Jeeva Works Corporation. Penelitian ini menghasilkan model

bisnis berupa pemilihan model rambut berupa menu dengan aplikasi

remodelling,dan menyediakan teknologi pendaftaran cepat dengan

mengembangkan aplikasi pendaftaran online, serta dilengkapi fasilitas coffee

shop

Keenam Perencanaan Bisnis Online Pada Decoco UKM Minuman

Jamu Kemasan di Sekadau. Pada penelitian ini menghasilkan sebuah sistem

yang membantu Decoco dalam menjalankan bisnis onlinenya berupa toko

online yang tidak hanya sebagai media promosi tetapi juga membantu dalam

melakukan transaksi jual beli secara online.


28

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan suatu penjelasan tentang kerangka

berpikir secara sistematik yang digambarkan menggunakan diagram untuk

menjelaskan secara garis besar alur logika berjalannya suatu penelitian dan

memcahkan suatu masalah yang sedang diteliti. Untuk lebih jelasnya,

kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas, maka

muncul perumusan masalah untuk menghasilkan sebuah model bisnis online

untuk Decoco UKM minman jamu kemasan di Sekadau . Selain itu terdapat

metode penelitian untuk menguraikan bentuk penelitian, mendeskripsikan


29

metode dan teknik pengumpulan data. Terdapat juga Business model canvas

sebagai tools untuk memetakan model bisnis untuk UKM Minuman Jamu

Kemasan DECOCO. Business model canvas terdiri sembilan elemen yaitu

proposisi nilai, segmen konsumen, saluran distribusi, hubungan konsumen,

mitra utama, sumber daya kunci, kegiatan utama, struktur biaya, dan aliran

pendapatan. Sistem ini menghasilkan sebuah prototype model bisnis online

berupa toko online pada Decoco UKM minuman jamu kemasan di Sekadau

Anda mungkin juga menyukai