Daftar Isi
Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Kota Cerdas di Bandung dan Surabaya
Adi Suhendra .....................................................................................................................................................................................................1-9
Kontribusi Dana Desa terhadap Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kebumen dan Pekalongan
Arif Sofianto ................................................................................................................................................................................................. 23-32
The Strengthening of Regional Competitiveness Through the Partnership Model of Fresh Water Fish farming in Muaro
Jambi Regency
Susi Desmaryani ........................................................................................................................................................................................ 44-53
The Implementation of PINDU (Center for Information and Complaints) Program Innovation Policy in Pinrang District
Inten Suweno Anugraha, Fernando Pakpahan ............................................................................................................................... 55-63
ii
Matra Pembaruan
Jurnal Inovasi Kebijakan
VOLUME 1 | ISSUE 1 | MARET 2017
Pengantar Redaksi
Pada kuartal pertama 2017 ini BPP Kemendagri menerbitkan satu jurnal ilmiah elektronik baru bernama Matra Pembaruan
(MP). Jurnal ilmiah MP ini mengusung tema utama inovasi kebijakan. MP berusaha memuat dan menyajikan artikel-artikel
ilmiah terkait inovasi kebijakan kepada pembaca. Penerbitan MP didasari akan kebutuhan jurnal ilmiah yang semakin besar.
Banyaknya hasil kelitbangan yang dibuat oleh BPP Kemendagri dan Daerah memaksa BPP untuk membuat wadah publikasi
guna menampung hasil kelitbangan itu. Jurnal Bina Praja (JBP) yang selama ini eksis dipandang tidak cukup untuk
mewadahi hasil karya peneliti di lingkungan BPP Kemendagri dan Daerah. Sehingga, dianggap perlu untuk menghadirkan
jurnal ilmiah baru.
Dalam rancangannya, MP akan terbit tiga kali setahun (Maret, Juli, dan November) dan dalam setiap kali penerbitannya
memuat 6 artikel. Komposisi penulis akan dibagi dalam persentase 60 persen utk peneliti internal BPP Kemendagri dan
Daerah, sisanya 40 persen berasal dari eksternal BPP. Tetapi, kalau kondisi tidak memungkinkan persentase itu dapat
diubah sewaktu-waktu. Yang jelas, MP akan konsisten menerbitkan 6 artikel dalam setiap nomor. Berbeda dengan JBP yang
eksis secara online dan cetak, MP hanya akan terbit secara online.
Pada edisi perdana ini, MP menampilkan artikel-artikel yang terkait dengan perlindungan hukum bagi pedagang kaki lima
di Balikpapan; kota cerdas di Bandung dan Surabaya; eksistensi provost Satpol PP di daerah; kontribusi dana desa terhadap
pembangunan; inovasi program PINDU di Pinrang; dan daya saing daerah di Jambi. Kami berharap, keenam artikel yang
disajikan dalam MP perdana ini dapat bermanfaat bagi khalayak pembaca. Terima kasih.
Pemimpin Redaksi
i
Matra Pembaruan
Jurnal Inovasi Kebijakan
VOLUME 1 | ISSUE 1 | MARET 2017
Pemimpin Redaksi
Moh. Ilham A Hamudy
Dewan Redaksi
Politik dan Pemerintahan
ilhamhamudy80@gmail.com
Ajib Rakhmawanto
Majamenen Publik
ajib.bkn@gmail.com Ucapan Terima Kasih
Redaksi Pelaksana untuk Mitra Bebestari
Abdul Halik
Jonggi Tambunan Kebijakan Publik Hotmatua Daulay
jonggi.tambunan11@gmail.com liknph@yahoo.com Inovasi Pengembangan Teknologi
Industri
M. Saidi Rifky Moh. Ilham A Hamudy hdaulay@yahoo.com
saidirifky@gmail.com Politik dan Pemerintahan
ilhamhamudy80@gmail.com Tri Widodo W. Utomo
Frisca Natalia Hutabarat Administrasi Negara
frisca212@gmail.com triwidodowutomo@gmail.com
M. Saidi Rifky
saidirifky@gmail.com
Juni Triani
junitriani@gmail.com
Grafis
M. Saidi Rifky
saidirifky@gmail.com
Matra Pembaruan
Jurnal Inovasi Kebijakan
VOLUME 1 | ISSUE 1 | MARET 2017
Adi Suhendra *
www.matrapembaruan.com *
Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam
Negeri, Jl. Kramat Raya No. 132 – Senen, Jakarta
Abstract
This study is about the Smart City. This research is motivated by
Keywords: Smart Cities, Local the emergence of some local governments that make the district a smart
Authorities, Regional Innovation city. The purpose of this research is to describe the various efforts made
by the local government in realizing the Smart City. This study uses a
Kata Kunci: Kota Cerdas, Pemerintah qualitative method. The results are in get in this study is the concept of
Daerah, Inovasi Daerah intelligent city of Bandung was named the “Smart City Bandung 1.0”. At
least there are four basic frame before building a smart city of Bandung
namely the Public Service, Administrative Performance Improvement,
Building Civic Interaction with the Local Government Data Access and
openness to the public. The concept of intelligent city of Surabaya on
*Korespondensi the theme “e-Government that is composed of” Management of Regional
Phone : +62 822 444 68840 Development “and the system to” Public Service”. There are many efforts
Email : adisuhendra.pm@gmail. undertaken by the city government, both in Bandung and Surabaya.
com In addition to receiving many awards, during these two loci have been
widely used as a role model for other cities in Indonesia. Nevertheless,
respectively the creation of intelligent cities is still more the use of a means
of information and technology.
Intisari
Penelitian ini merupakan penelitian tentang Kota Cerdas yang
dilatarbelakangi oleh kehadiran kepala daerah untuk mewujudkan kota
cerdas. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan pelbagai upaya yang
dilakukan pemerintah daerah dalam mewujudkan kota cerdas. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif. Hasil yang didapat dalam penelitian ini
adalah konsep kota cerdas yang dilakukan oleh kota Bandung dengan nama
Bandung Smart City 1.0 dan Kota Surabaya dengan tema e-Government.
Setidaknya terdapat empat kerangka dasar dalam membangun kota cerdas
yang dilakukan di Bandung yakni Layanan Publik, Perbaikan Kinerja
Aparatur, Membangun Interaksi Warga dengan Pemerintah Daerah dan
Keterbukaan Akses Data ke publik. Sedangkan, di Surabaya e-Government
terdiri dari “Pengelolaan Pembangunan Daerah” dan sistem untuk
“Layanan Masyarakat”. Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah,
BADAN PENELITIAN DAN baik Kota Bandung maupun Kota Surabaya dalam mewujudkan smart city.
PENGEMBANGAN (BPP) Selain menerima banyak penghargaan, kedua lokus telah banyak dijadikan
KEMENTERIAN DALAM role model bagi kota-kota lain di indonesia. Selain itu, upaya mewujudkan
NEGERI
kota cerdas tidak lepas dari penggunaan sarana informasi dan teknologi.
Jl. Kramat Raya No 132, Senen, Jakarta
Pusat
1
bagaimana penggunaan aplikasi sebagai teknologi dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk
baru dan dapat digunakan atau gagal digunakan, tentang peningkatan pelayanan publik.
(ii) bagaimana sebaran aplikasi itu dilakukan, dan
(iii) bagaimana kondisi aplikasi tersebut selama
dilakukan. Sedangkan di Singapura, penelitian II. Metode
tentang kota cerdas juga dibahas dalam agenda Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
International Case Studies of Smart Cities: Singapore, deskriptif, dengan menggunakan metode atau
Republic of Singapore yang menekankan pembuatan pendekatan case study (Yin, 2009). Lokasi
kota cerdas dengan memandang sosio-teknis, penelitian dilakukan di Kota Bandung dan Kota
di mana penekanan dilakukan pada bagaimana Surabaya. Pertimbangan pemilihan kedua lokasi
teknologi pintar dapat mengubah institusi ini karena kedua kota tersebut telah menerima
tradisional di perkotaan, artinya bagaimana faktor penghargaan kota cerdas baik tingkat lokal maupun
manusianya dan dinamika kota cerdas dapat internasional. Teknik pengumpulan data dilakukan
memberikan dampak dan manfaat dari teknologi dengan mewawancarai sejumlah informan yakni di
baru. (Keon et al., 2016) Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko),
Tidak Jauh berbeda dengan penelitian di negara Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo)
maju dalam menelaah kota cerdas, para peneliti di Pemerintahan Daerah dan menelusuri pelbagai
lokal di Indonesia juga melakukan penelitian dokumen terkait. Kedua, penelitian juga dengan
kota cerdas dengan menekankan berbagai sudut studi literatur dokumen. Ketiga, dengan melakukan
pandang. Seperti misalnya Utami (2014) yang pengamatan di Kota Surabaya dan Kota Bandung
meneliti kota cerdas dengan pembangunan Taman pada Dinas Komunikasi dan Informasi. Dalam
Cerdas di Kota Surakarta. Purnomowati & Ismini pengolahan data, peneliti juga melakukan reduksi
(2014) melakukan penelitian di Kota Malang. data. seperti yang jelaskan (Berg, 2001) reduksi
Penelitian ini mengukur kota cerdas dari enam data ini dimaksudkan untuk mengarahkan
aspek, yakni ekonomi pintar, masyarakat pintar, perhatian pada fokus kebutuhan penelitian,
mobilitas pintar, lingkungan pintar, cerdas hidup, menyederhanakan, dan mengubah data mentah
dan pemerintah yang cerdas. Selain kedua peneliti menjadi bentuk yang lebih mudah dikelola.
tersebut, Pongsapan, Rindengan, & Najoan, (2014)
menguraikan kajiannya dalam desain arsitektur III. Hasil dan Pembahasan
jaringan komunikasi dan informasi Kota Manado. Pada bagaian ini diuraikan berbagai upaya
Dalam kajian itu disebutkan pembuatan model yang dilakukan pemerintah Kota Bandung dan
delapan area jaringan teknologi informasi dan Kota Surabaya dalam mewujudkan kota cerdas.
komunikasi yang diharapkan dapat mendukung Selain itu, akan diuraikan faktor pendukung
Manado sebagai smart city. Karena saat itu, Kota maupun penghambat upaya dalam mewujudkan
Manado belum memiliki jaringan informasi dan kota cerdas tersebut. Namun sebelum membahas
komunikasi yang menghubungkan semua instansi mengenai kedua upaya pemerintah daerah dalam
yang ada dalam lingkup pemerintah kotanya. mewujudkan kota cerdas ini, perlu dijelaskan, Kota
Berbeda dengan penelitian di atas yang Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat.
menekankan unsur tertentu yakni infrastruktur Bandung memiliki luas wilayah 16.731 hektare,
dan tata kota, penelitian ini berusaha menelaah yang secara administratif terbagi atas 30 kecamatan,
kota cerdas dari beberapa sudut pandang secara 151 kelurahan, 1.561 RW, dan 9.691 RT. Kecamatan
komperehensif. Tidak hanya pembangunan kota terluas adalah Kecamatan Gedebage, dengan luas
yang memenuhi kebutuhan infrastruktur secara 958 hektare dan kecamatan terkecil adalah wilayah
fisik, tetapi juga non-fisik. Penelitian ini dianggap Kecamatan Astana Anyar dengan luas 89 hektare.
penting dan relevan dalam melihat konteks kekinian Sedangkan jika melihat data demografis, jumlah
di Indonesia. Konteks pembangunan kota cerdas penduduk kota bandung 2012 tercatat 2.655.160
dimaksudkan dalam rangka kewajiban negara jiwa, terdiri dari 1.358.623 laki-laki, dan 1.296.537
menyediakan pelayanan publik bagi warganya. perempuan dan tercatat memiliki lebih dari 5000
Dalam pertimbangan UU Republik Indonesia No komunitas (Bappeko Bandung, 2014). Pada 2016,
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
disebutkan negara berkewajiban melayani setiap Bandung sebesar Rp 6,3 triliun yakni dengan
warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak rincian Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 2,7
dan kebutuhan dasarnya, dalam kerangka pelayanan triliun, Dana Perimbangan sebesar Rp 2,8 triliun.
publik yang merupakan amanat UUD Negara Pendapatan Daerah yang sah sebesar Rp 801 miliar
Republik Indonesia Tahun 1945. Membangun (PPID, 2016).
kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik Kota Surabaya juga merupakan ibu kota
mutlak harus dilakukan seiring dengan harapan Provinsi Jawa Timur. Luas wilayah Kota Surabaya