Anda di halaman 1dari 13

Matra Pembaruan

Jurnal Inovasi Kebijakan


VOLUME 1 | ISSUE 1 | MARET 2017

Daftar Isi

Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Kota Cerdas di Bandung dan Surabaya
Adi Suhendra .....................................................................................................................................................................................................1-9

Perlindungan Hukum dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima di Balikpapan


M. Soleh Pulungan ..................................................................................................................................................................................... 11-21

Kontribusi Dana Desa terhadap Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat di Kebumen dan Pekalongan
Arif Sofianto ................................................................................................................................................................................................. 23-32

Eksistensi Provost Satuan Polisi Pamong Praja di Daerah


Dida Suhada ................................................................................................................................................................................................ 33-41

The Strengthening of Regional Competitiveness Through the Partnership Model of Fresh Water Fish farming in Muaro
Jambi Regency
Susi Desmaryani ........................................................................................................................................................................................ 44-53

The Implementation of PINDU (Center for Information and Complaints) Program Innovation Policy in Pinrang District
Inten Suweno Anugraha, Fernando Pakpahan ............................................................................................................................... 55-63

ii
Matra Pembaruan
Jurnal Inovasi Kebijakan
VOLUME 1 | ISSUE 1 | MARET 2017

Pengantar Redaksi

Pada kuartal pertama 2017 ini BPP Kemendagri menerbitkan satu jurnal ilmiah elektronik baru bernama Matra Pembaruan
(MP). Jurnal ilmiah MP ini mengusung tema utama inovasi kebijakan. MP berusaha memuat dan menyajikan artikel-artikel
ilmiah terkait inovasi kebijakan kepada pembaca. Penerbitan MP didasari akan kebutuhan jurnal ilmiah yang semakin besar.
Banyaknya hasil kelitbangan yang dibuat oleh BPP Kemendagri dan Daerah memaksa BPP untuk membuat wadah publikasi
guna menampung hasil kelitbangan itu. Jurnal Bina Praja (JBP) yang selama ini eksis dipandang tidak cukup untuk
mewadahi hasil karya peneliti di lingkungan BPP Kemendagri dan Daerah. Sehingga, dianggap perlu untuk menghadirkan
jurnal ilmiah baru.
Dalam rancangannya, MP akan terbit tiga kali setahun (Maret, Juli, dan November) dan dalam setiap kali penerbitannya
memuat 6 artikel. Komposisi penulis akan dibagi dalam persentase 60 persen utk peneliti internal BPP Kemendagri dan
Daerah, sisanya 40 persen berasal dari eksternal BPP. Tetapi, kalau kondisi tidak memungkinkan persentase itu dapat
diubah sewaktu-waktu. Yang jelas, MP akan konsisten menerbitkan 6 artikel dalam setiap nomor. Berbeda dengan JBP yang
eksis secara online dan cetak, MP hanya akan terbit secara online.
Pada edisi perdana ini, MP menampilkan artikel-artikel yang terkait dengan perlindungan hukum bagi pedagang kaki lima
di Balikpapan; kota cerdas di Bandung dan Surabaya; eksistensi provost Satpol PP di daerah; kontribusi dana desa terhadap
pembangunan; inovasi program PINDU di Pinrang; dan daya saing daerah di Jambi. Kami berharap, keenam artikel yang
disajikan dalam MP perdana ini dapat bermanfaat bagi khalayak pembaca. Terima kasih.

Jakarta, Maret 2017

Pemimpin Redaksi

i
Matra Pembaruan
Jurnal Inovasi Kebijakan
VOLUME 1 | ISSUE 1 | MARET 2017

Pemimpin Redaksi
Moh. Ilham A Hamudy
Dewan Redaksi
Politik dan Pemerintahan
ilhamhamudy80@gmail.com
Ajib Rakhmawanto
Majamenen Publik
ajib.bkn@gmail.com Ucapan Terima Kasih
Redaksi Pelaksana untuk Mitra Bebestari
Abdul Halik
Jonggi Tambunan Kebijakan Publik Hotmatua Daulay
jonggi.tambunan11@gmail.com liknph@yahoo.com Inovasi Pengembangan Teknologi
Industri
M. Saidi Rifky Moh. Ilham A Hamudy hdaulay@yahoo.com
saidirifky@gmail.com Politik dan Pemerintahan
ilhamhamudy80@gmail.com Tri Widodo W. Utomo
Frisca Natalia Hutabarat Administrasi Negara
frisca212@gmail.com triwidodowutomo@gmail.com

Niyan Nurin Ridha Putri Editor Bahasa Meidi Kosandi


niyannurin@gmail.com politik dan pemerintahan
Moh. Ilham A Hamudy mkosandi@yahoo.com
ilhamhamudy80@gmail.com

M. Saidi Rifky
saidirifky@gmail.com

Juni Triani
junitriani@gmail.com

Grafis
M. Saidi Rifky
saidirifky@gmail.com
Matra Pembaruan
Jurnal Inovasi Kebijakan
VOLUME 1 | ISSUE 1 | MARET 2017

Tujuan dan Ruang Pengelolaan Artikel Alamat


Lingkup Setiap artikel yang dikirim ke MP Badan Penelitian dan
Matra Pembaruan (MP) merupakan harus menggunakan perangkat Pengembangan (BPP) Kementerian
jurnal yang menyediakan sumber lunak manajemen referensi seperti Dalam Negeri
informasi ilmiah yang ditujukan EndNote™ dan Mendeley. Jl. Kramat Raya No. 132, Central
untuk peneliti, lembaga penelitian, Artikel yang diterima untuk Jakarta, Indonesia
instansi pemerintah, dan dipublikasikan di MP akan
pemangku kepentingan. Jurnal dibuktikan dengan menggunakan Nomor Telepon/Fax: +62 21 392
tersebut menerbitkan manuskrip perangkat lunak tata bahasa 7857
penelitian asli yang berfokus pada Grammarly®. Email: matrapembaruan@gmail.
hasil penelitian tentang inovasi com
kebijakan pemerintah Biaya Penerbitan Artikel
Setiap artikel yang dikirimkan ke
JBP tidak dikenakan biaya apapun.
Terbitan
Termasuk dalam hal penilaian
MP diterbitkan oleh Badan
oleh mitra bestari, pengeditan,
Penelitian dan Pengembangan,
penerbitan, pemeliharaan, dan
Kementerian Dalam Negeri dan
pengarsipan.
diterbitkan tiga kali dalam setahun
yaitu Maret, Juli, November.
ISSN Cetak: 2549-5151
ISSN elektronik: 2549-5283
Edisi elektronik tersedia di:
www.matrapembaruan.com
Kesiapan Pemerintah Daerah
MATRA dalam Mewujudkan Kota Cerdas
PEMBARUAN di Bandung dan Surabaya

Adi Suhendra *
www.matrapembaruan.com *
Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kementerian Dalam
Negeri, Jl. Kramat Raya No. 132 – Senen, Jakarta

Dikirim: 15 Februari 2017; Direvisi: 26 Februari 2017;


e-ISSN: 2549-5283
p-ISSN: 2549-5151 Diterbitkan: 30 Maret 2017
Matra Pembaruan 1 (1) (2017): 1-9

Abstract
This study is about the Smart City. This research is motivated by
Keywords: Smart Cities, Local the emergence of some local governments that make the district a smart
Authorities, Regional Innovation city. The purpose of this research is to describe the various efforts made
by the local government in realizing the Smart City. This study uses a
Kata Kunci: Kota Cerdas, Pemerintah qualitative method. The results are in get in this study is the concept of
Daerah, Inovasi Daerah intelligent city of Bandung was named the “Smart City Bandung 1.0”. At
least there are four basic frame before building a smart city of Bandung
namely the Public Service, Administrative Performance Improvement,
Building Civic Interaction with the Local Government Data Access and
openness to the public. The concept of intelligent city of Surabaya on
*Korespondensi the theme “e-Government that is composed of” Management of Regional
Phone : +62 822 444 68840 Development “and the system to” Public Service”. There are many efforts
Email : adisuhendra.pm@gmail. undertaken by the city government, both in Bandung and Surabaya.
com In addition to receiving many awards, during these two loci have been
widely used as a role model for other cities in Indonesia. Nevertheless,
respectively the creation of intelligent cities is still more the use of a means
of information and technology.

Intisari
Penelitian ini merupakan penelitian tentang Kota Cerdas yang
dilatarbelakangi oleh kehadiran kepala daerah untuk mewujudkan kota
cerdas. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan pelbagai upaya yang
dilakukan pemerintah daerah dalam mewujudkan kota cerdas. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif. Hasil yang didapat dalam penelitian ini
adalah konsep kota cerdas yang dilakukan oleh kota Bandung dengan nama
Bandung Smart City 1.0 dan Kota Surabaya dengan tema e-Government.
Setidaknya terdapat empat kerangka dasar dalam membangun kota cerdas
yang dilakukan di Bandung yakni Layanan Publik, Perbaikan Kinerja
Aparatur, Membangun Interaksi Warga dengan Pemerintah Daerah dan
Keterbukaan Akses Data ke publik. Sedangkan, di Surabaya e-Government
terdiri dari “Pengelolaan Pembangunan Daerah” dan sistem untuk
“Layanan Masyarakat”. Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah,
BADAN PENELITIAN DAN baik Kota Bandung maupun Kota Surabaya dalam mewujudkan smart city.
PENGEMBANGAN (BPP) Selain menerima banyak penghargaan, kedua lokus telah banyak dijadikan
KEMENTERIAN DALAM role model bagi kota-kota lain di indonesia. Selain itu, upaya mewujudkan
NEGERI
kota cerdas tidak lepas dari penggunaan sarana informasi dan teknologi.
Jl. Kramat Raya No 132, Senen, Jakarta
Pusat

1
bagaimana penggunaan aplikasi sebagai teknologi dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk
baru dan dapat digunakan atau gagal digunakan, tentang peningkatan pelayanan publik.
(ii) bagaimana sebaran aplikasi itu dilakukan, dan
(iii) bagaimana kondisi aplikasi tersebut selama
dilakukan. Sedangkan di Singapura, penelitian II. Metode
tentang kota cerdas juga dibahas dalam agenda Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
International Case Studies of Smart Cities: Singapore, deskriptif, dengan menggunakan metode atau
Republic of Singapore yang menekankan pembuatan pendekatan case study (Yin, 2009). Lokasi
kota cerdas dengan memandang sosio-teknis, penelitian dilakukan di Kota Bandung dan Kota
di mana penekanan dilakukan pada bagaimana Surabaya. Pertimbangan pemilihan kedua lokasi
teknologi pintar dapat mengubah institusi ini karena kedua kota tersebut telah menerima
tradisional di perkotaan, artinya bagaimana faktor penghargaan kota cerdas baik tingkat lokal maupun
manusianya dan dinamika kota cerdas dapat internasional. Teknik pengumpulan data dilakukan
memberikan dampak dan manfaat dari teknologi dengan mewawancarai sejumlah informan yakni di
baru. (Keon et al., 2016) Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko),
Tidak Jauh berbeda dengan penelitian di negara Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo)
maju dalam menelaah kota cerdas, para peneliti di Pemerintahan Daerah dan menelusuri pelbagai
lokal di Indonesia juga melakukan penelitian dokumen terkait. Kedua, penelitian juga dengan
kota cerdas dengan menekankan berbagai sudut studi literatur dokumen. Ketiga, dengan melakukan
pandang. Seperti misalnya Utami (2014) yang pengamatan di Kota Surabaya dan Kota Bandung
meneliti kota cerdas dengan pembangunan Taman pada Dinas Komunikasi dan Informasi. Dalam
Cerdas di Kota Surakarta. Purnomowati & Ismini pengolahan data, peneliti juga melakukan reduksi
(2014) melakukan penelitian di Kota Malang. data. seperti yang jelaskan (Berg, 2001) reduksi
Penelitian ini mengukur kota cerdas dari enam data ini dimaksudkan untuk mengarahkan
aspek, yakni ekonomi pintar, masyarakat pintar, perhatian pada fokus kebutuhan penelitian,
mobilitas pintar, lingkungan pintar, cerdas hidup, menyederhanakan, dan mengubah data mentah
dan pemerintah yang cerdas. Selain kedua peneliti menjadi bentuk yang lebih mudah dikelola.
tersebut, Pongsapan, Rindengan, & Najoan, (2014)
menguraikan kajiannya dalam desain arsitektur III. Hasil dan Pembahasan
jaringan komunikasi dan informasi Kota Manado. Pada bagaian ini diuraikan berbagai upaya
Dalam kajian itu disebutkan pembuatan model yang dilakukan pemerintah Kota Bandung dan
delapan area jaringan teknologi informasi dan Kota Surabaya dalam mewujudkan kota cerdas.
komunikasi yang diharapkan dapat mendukung Selain itu, akan diuraikan faktor pendukung
Manado sebagai smart city. Karena saat itu, Kota maupun penghambat upaya dalam mewujudkan
Manado belum memiliki jaringan informasi dan kota cerdas tersebut. Namun sebelum membahas
komunikasi yang menghubungkan semua instansi mengenai kedua upaya pemerintah daerah dalam
yang ada dalam lingkup pemerintah kotanya. mewujudkan kota cerdas ini, perlu dijelaskan, Kota
Berbeda dengan penelitian di atas yang Bandung merupakan ibu kota provinsi Jawa Barat.
menekankan unsur tertentu yakni infrastruktur Bandung memiliki luas wilayah 16.731 hektare,
dan tata kota, penelitian ini berusaha menelaah yang secara administratif terbagi atas 30 kecamatan,
kota cerdas dari beberapa sudut pandang secara 151 kelurahan, 1.561 RW, dan 9.691 RT. Kecamatan
komperehensif. Tidak hanya pembangunan kota terluas adalah Kecamatan Gedebage, dengan luas
yang memenuhi kebutuhan infrastruktur secara 958 hektare dan kecamatan terkecil adalah wilayah
fisik, tetapi juga non-fisik. Penelitian ini dianggap Kecamatan Astana Anyar dengan luas 89 hektare.
penting dan relevan dalam melihat konteks kekinian Sedangkan jika melihat data demografis, jumlah
di Indonesia. Konteks pembangunan kota cerdas penduduk kota bandung 2012 tercatat 2.655.160
dimaksudkan dalam rangka kewajiban negara jiwa, terdiri dari 1.358.623 laki-laki, dan 1.296.537
menyediakan pelayanan publik bagi warganya. perempuan dan tercatat memiliki lebih dari 5000
Dalam pertimbangan UU Republik Indonesia No komunitas (Bappeko Bandung, 2014). Pada 2016,
25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
disebutkan negara berkewajiban melayani setiap Bandung sebesar Rp 6,3 triliun yakni dengan
warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak rincian Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 2,7
dan kebutuhan dasarnya, dalam kerangka pelayanan triliun, Dana Perimbangan sebesar Rp 2,8 triliun.
publik yang merupakan amanat UUD Negara Pendapatan Daerah yang sah sebesar Rp 801 miliar
Republik Indonesia Tahun 1945. Membangun (PPID, 2016).
kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik Kota Surabaya juga merupakan ibu kota
mutlak harus dilakukan seiring dengan harapan Provinsi Jawa Timur. Luas wilayah Kota Surabaya

Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Kota Cerdas di Bandung dan


Surabaya
Adi Suhendra 3
adalah 52.087 hektare, dengan luas daratan 33.048 Laporan Tahunan Smart City Expo World Congress
hektare atau 63,4 persen dan selebihnya sekitar Report 2015 (Of & Bond, 2015) Kota Bandung
19.039 hektare atau 36,55 persen merupakan sempat disandingkan dengan Kota Buenos Aires,
wilayah laut yang dikelola pemerintah Kota Peterborough, Dubai, dan Moscow dalam ajang
Surabaya. Jumlah penduduk Kota Surabaya hingga penghargaan Wold Smart City Awards 2015.
Desember 2015 adalah sejumlah 2.939.421 jiwa. Konsep kota cerdas Bandung dinamai dengan
Pada 2016, Anggaran Pendapatan dan Belanja “Bandung Smart City 1.0” (Dokumen Bappeko
Daerah (APBD) Surabaya sebesar Rp 6,9 triliun Bandung, 2016). Setidaknya ada empat hal kerangka
yakni dengan rincian PAD sejumlah Rp 3,8 triliun dasar sebelum membangun kota cerdas Bandung
Dana Perimbangan sejumlah 1,7 triliun, dan yang diinisiasi oleh Ridwan Kamil. Keempat elemen
pendapatan daerah yang sah sejumlah Rp 1,4 triliun tersebut meliputi Pelayanan Publik, Perbaikan
(Perda No 5 Tahun 2015 Surabaya, 2015). Kinerja Aparatur, Membangun Interaksi Warga
dengan Pemerintah Daerah, serta Keterbukaan
A. Kesiapan Bandung Mewujudkan Kota Akses Data. Keempat hal tersebut menjadi pilar bagi
Cerdas pembangunan kota cerdas di Bandung. Sedangkan
Pada 2015 lalu, perhatian dunia tertuju pada untuk mendukung terwujudnya kota cerdas,
Indonesia sebagai tuan rumah Peringatan 60 Tahun Ridwan Kamil melakukan pendekatan berbasis
Konferensi Asia Afrika (KAA). Rangkaian peringatan komunitas dan gotong royong kepada stakeholder.
itu diisi dengan pertemuan secara maraton mulai dari Banyak pihak yang diajak berkolaborasi untuk
pertemuan tingkat pejabat tinggi (SOM), pertemuan mewujudkan Bandung Smart City mulai dari
para menteri Asia Afrika (Asian African Ministerial komunitas, universitas, swasta, hingga negara-
Meeting), KTT Bisnis Asia Afrika (AABS), KTT Asia negara asing untuk menjadi sister city (kota yang
Afrika (Asian African Summit), Konferensi Parlemen diajak untuk menjalin kerja sama secara intensif
Asia Afrika di Jakarta, hingga puncak Peringatan 60 di berbagai sektor) (informan dari Kepala Bidang
Tahun KAA berupa napak tilas (historical walks) dan Teknologi Informasi dan Telematika Dinas Informasi
penandatanganan deklarasi di Gedung Merdeka, dan Komunikasi Kota Bandung).
Bandung. Berbagai walikota dari negara-negara Untuk mengawal implementasi kota
Asia Afrika hadir dan mendiskusikan poin-poin cerdas, kota Bandung juga membentuk Dewan
penting dalam membangun kota cerdas. Dalam Pengembangan Bandung Kota Cerdas atau biasa
pertemuan tersebut dirangkum lima poin upaya disebut dengan Dewan Smart City. Dewan tersebut
membangun kota cerdas. Pertama yakni mendorong terdiri dari berbagai elemen yang ada di masyarakat
komitmen dalam mengembangkan dan membangun kota Bandung maupun pemerintah Kota Bandung.
model kota cerdas. Hal ini akan dilakukan dengan Beberapa nama yang terlibat adalah Ilham Habibie
membangun berbagai pengetahuan, manajerial, dan yang juga Ketua Pelaksana Dewan TIK Nasional, Prof.
teknologi, khususnya oleh para pemerintah daerah, Dr. Ir. Suhono H. Supangkat dari Smart City Initiatives
akademisi, pelaku bisnis, industri dan komunitas Indonesia, Budi Rahardjo dosen ITB yang juga aktif
di Asia Afrika. Kedua, yakni perihal sistem yang di komunitas Startup Lokal, hingga perwakilan
ramah lingkungan. Isu ini menekankan agar setiap dari komunitas startup di Bandung Yohan Totting
pihak dapat berkonsentrasi dalam menciptakan dari Forum Web Anak Bandung (FOWAB). Selain
sistem yang ramah energi, pelayan publik yang baik, itu dilakukan pula beberapa progam seperti
sekaligus penggunaan sumber energi terbarukan. perbaikan fasilitas internet bagi seluruh kantor
Ketiga mendorong agar setiap pihak dapat dinas, perapihan kabel-kabel di kota Bandung.
berinventasi dalam pengembangan masyarakat Selain itu, ada juga program populis yang bertujuan
cerdas serta dapat diimplementasikan melalui untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi dari
pendidikan dan kesehatan yang lebih baik. masyarakat seperti update harga pasar, pengawasan
Keempat, mendorong pemanfaatan ekonomi cerdas secara real time proyek-proyek pembangunan yang
serta memberi dukungan bagi generasi muda yang ada di kota, serta pengawasan titik-titik kemacetan
cerdas, serta dapat meningkatkan kreativitas dan yang langsung terhubung dengan Command Center.
kewirausahaan. Serta kelima, menekankan agar Walikota Bandung baru-baru ini juga bekerja sama
setiap kota yang terlibat dapat terus melanjutkan dengan X-Igent dan meluncurkan aplikasi mobile
jaringan dan kemitraan yang kolaboratif serta Panic Button untuk memberikan rasa aman bagi
dapat dimanfaatkan untuk mengadvokasi masyarakat di kota ini.
pembangunan kota. Peretemuan juga menghasilkan Di bawah kepemimpinan Walikota Ridwan
pembentukan Aliansi Asia Afrika Smart City. Kamil, kota Bandung terlihat sangat serius membawa
Meski begitu, pembentukan kota cerdas, tidak jargon smart city. Berbagai proyek pengadaan dan
dapat berjalan dengan utuh apabila tidak adanya pengembangan teknologi informasi sesungguhnya
regulasi atau peraturan pemerintah. Padahal dalam sudah dilakukan dari era pemerintahan

Matra Pembaruan 1 (1) (2017): 1-9


4
sebelumnya. Dengan membawa jargon Bandung pemerintahan berkelas dunia pun diharapkan
Smart City, sepertinya Ridwan Kamil tengah tercapai di 2025. Sejauh ini, regulasi terkait
mencoba meningkatkan kesadaran serta dukungan Grand Design kota cerdas di Surabaya belum juga
dari berbagai pihak terkait pentingnya smart city. diterbitkan oleh pemerintah daerah (Bappeko
Dalam mewujudkan kota cerdas, Bandung memiliki Surabaya, 2016). Namun, ada beberapa peraturan
teknologi Bandung Command Center (BCC) yang yang dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya
menjadi pusat kendali teknologi informasi. BCC kota cerdas di Surabaya.
mengendalikan kamera pengintai (CCTV), pemantau Sebagai contoh Walikota Surabaya
GPS, dan ratusan aplikasi berbasis pelayanan sipil. mengeleluarkan Peraturan Walikota No 5 Tahun
Lewat BCC, Ridwan ingin warga dapat dilayani dan 2013 tentang Pedoman Pemanfaatan Teknologi
ditolong dengan cepat, efektif dan efesien (Kepala Informasi dan Komunikasi dalam Penyelenggaraan
Bidang Teknologi Informasi dan Telematika Dinas Pemerintah Daerah, Peraturan Walikota No 60
Informasi dan Komunikasi Kota Bandung). Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas
Pelayanan publik yang optimal tentu harus Perubahan Walikota Surabaya No 83 Tahun 2012
ditopang dengan dukungan regulasi yang kuat. tentang Petunjuk Teknis Pemberian Uang Kinerja
Agar program dan kegiatan di pemerintahan Pada Belanja Langsung, Peraturan Walikota No
daerah dapat berjalan dengan baik. Namun, 89 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pencairan Dana
faktanya selama ini beluma da payung hukum Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Kota
yang jelas terkait smart city. Sebagai contoh, di Surabaya Secara Elektronik, Peraturan Walikota No
Bandung, hanya e-government yang baru memiliki 79 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan
payung hukum. Payung Hukum dimaksudkan Walokota Surabaya No 89 Tahun 2012 tentang Tata
untuk menjaga transparansi. Tanpa payung hukum Cata Pencairan Dana Anggaran Pendapatan dan
penyelenggaraan smart city akan terganggu. Pada Belanja Daerah Kota Surabaya Secara Elektronik
Oktober 2016, DPRD Provinsi Jawa Barat telah dan Peraturan Walikota No 28 Tahun 2013 tentang
membahas perihal tersebut kepada Kementerian Cara Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Secara
Dalam Negeri, dalam hal ini Direktur Jenderal Elektronik di Kota Surabaya.
Pembangunan Daerah (Bangda) untuk segera Menurut Kepala Bidang Teknologi dan
diantisipasi. Regulasi kota cerdas ini sangatlah Informatika Diskominfo Surabaya, (2016)
mendesak, pasalnya dasar pembangunan kota konsep kota cerdas Surabaya mengusung tema
cerdas akan selalu dipertanyakan. Seperti pedoman e-Government. E-Government ini mengklusterkan
pemerintah daerah dalam menyelenggarakan kota dua hal besar, yakni Pengelolaan Pembangunan
cerdas, sumber teknologi, dan aspek-aspek yang Daerah yang terdiri dari perencanaan kota misalnya
harus dikoneksikan. e-budgeting, e-project, e-procurement, e-delivery,
Oleh karena itu, masalah hukum di kemudian e-controlling, dan e-performance. E-government
hari harus segera diantisipasi. Mengingat, merupakan sistem untuk mengukur kinerja
perkembangan yang ada harus sejalan dengan pegawai, rekrutmen CPNS, Kenaikan Pangkat, Gaji
kemajuan teknologi. Sudah seharusnya pula kota Berkala, Pensiun, dan Mutasi.
cerdas dapat diadopsi oleh seluruh daerah di Lebih lanjut dijelaskan dengan membangun
Indonesia, sebagai upaya melayani kebutuhan kota cerdas, prosesnya kini menjadi mudah, cepat
dasar penduduk kota secara berkesinambungan. dan dapat dipantau. Jika dulu data di perencanaan
Diharapkan, pada masa mendatang, dengan menggunakan hard copy (buku), saat ini dilakukan
hadirnya regulasi kota cerdas, dapat mengatur dengan e-budgeting. Sebagai contoh ketika ada
bagaimana pemerintah kota melayani masyarakat. keperluan untuk biaya pengawasan teknis dalam
Peraturan kota cerdas dapat menghubungkan sistem perencanaan dinas, satu paket membutuhkan
pemerintah kota dengan masyarakatnya. Karena tujuh orang, maka keluarlah angkanya. Di aplikasi
selama ini, baru pelayanan dasar pemerintah saja tersebut telah terdapat standar uang lembur per
yang dihadirkan. jamnya, termasuk trasport perjalananya, serta
antara unit satu dengan yang lain harganya sama.
B. Kesiapan Surabaya menjadi Kota Demikian juga biaya perjalanan dinas, standar
Cerdas sudah ditentukan untuk masing-masing plafon
Berbeda kepala daerah berbeda pula gaya dan ketetapan pagu anggaran. Selanjutnya, setelah
kepemimpinan dan kebijakannya. Selain kota dinas memasukkannya ke e-budgeting, kemudian
Bandung, Surabaya pun telah banyak mengukir dikoreksi. Jika alokasinya melebihi pagu yang
prestasi dibawah pimpinan Tri Rismaharini. ditetapkan, mereka tidak akan bisa menggunakan
Keputusan membuat kota cerdas itu dirujuk alokasi biaya belanja. Ada juga e-project planning
berdasarkan Perpres No 81 Tahun 2010 tentang untuk mengetahui kapan sebuah proyek harus
Grand Design Reformasi Birokrasi. Atas dasar itu, dilelang. Sistem ini untuk memastikan apakah

Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Kota Cerdas di Bandung dan


Surabaya
Adi Suhendra 5
proyek ada yang dikerjakan swakelola, proyek juga transparansi pemerintah. Dari empat kategori
bisa dipetahui waktu penyelesaiannya. Setelah siap, yang dipertandingkan, Surabaya memenangkan
Walikota kemudian melakukan kontrak kinerja tiga kriteria, yaitu dalam Smart Governance, Smart
dengan Kepala Dinas yang dikontrol setiap bulan Living, dan Smart Environment, mengalahkan 60
melalui e-controling. kota/kabupaten lain dari seluruh Indonesia (Warta
Selain itu, ada pula e-procurement. Sistem Ekonomi, 2011). Pada 2015, Surabaya menerima
lelang otomatis untuk proyek lebih dari Rp 100 penghargaan sebagai Indeks Kota Cerdas Indonesia
juta, di sini bisa dilihat waktu ketika awal dan akhir (IKCI), dengan nilai tertinggi untuk kota dengan
masa lelang. dalam sistem ini, jika ada kontraktor penduduk lebih besar dari 1 juta jiwa.
yang tidak sesuai dengan kenyataan, maka akan di- Surabaya juga membangun Surabaya Single
blak list dan terdaftar, sehingga mereka tidak bisa Window (SSW) sebagai inovasi layanan perizinan.
dipakai di daerah lain. Fasilitas lain yang disediakan SSW di Surabaya merupakan layanan perizinan satu
adalah e-controling. Program ini dimaksudkan untuk pintu untuk mengurus sekira 24 surat perizinan,
mengetahui progress fisik masing-masing kegiatan mulai dari izin membuat perusahaan, izin reklame,
setiap bulan, apakah sesuai dengan perencanaan sampai izin mendirikan bangunana (IMB). Rentang
yang dilakukan atau tidak. Setiap bulan evaluasi waktu penyelesaian izinnya pun dibuat cepat dan
juga dilakuakn kepada para Pegawai Negeri Sipil transparan antara 14 hingga 30 hari. Selain untuk
(PNS). Melalui e-performance kinerja PNS bisa memangkas sistem birokrasi yang rumit, sistem
dibandingkan antara planning dan realisasi ketika perizinan ini juga meminimalkan kemungkinan
akhir tahun. Pemberian insentif, tunjangan pegawai adanya pungutan liar.
pemerintah (TPP), dan uang kinerja bagi PNS Dalam meningkatkan pelayanan publik,
disesuaikan dengan kinerja yang mereka isi setiap Pemkot Surabaya meninggalkan cara konvensional
hari. Dengan seperti ini, setiap pegawai memiliki dan mulai beralih ke inovasi teknologi informasi
beban masing-masing. Kinerja antara satu dinas komunikasi (TIK). Puncaknya Surabaya Single
juga bisa dibandingkan dengan lainnya. Window (SSW), diakui sebagai inovasi pelayanan
E-Government juga membuat sistem untuk publik terbaik kategori Future City versi FutureGov
layanan masyarakat. Fasilitas ini terdiri dari 2014. Penghargaan tersebut merupakan
pelayanan perizinan seperti Surabaya Single penghargaan internasional dan diserahkan oleh
Window (SSW), e-Pendidikan, e-Health, serta Joshua Chamber dari FutureGov Asia-Pasifik di Kuala
berbagai layanan lain untuk bekomunikasi dengan Lumpur Convention Centre, Malaysia. Surabaya pun
warga surabaya seperti Layanan Informasi melahirkan banyak inovasi pelayanan publik lainya
Pemerintah Kota Surabaya (LIPS), Pengaduan seperti hadirya e-kiosk (Kios Pelayanan Publik),
Masyarakat, e-Sapawarga, dan e-Toko. E-health e-health (layanan kesehatan), dan e-lampid (Akte
sendiri dimaksudkan untuk mengetahui medical kelahiran, kematian, kepindahan, kedatangan).
record pasien diseluruh Puskesmas Surabaya. Selain menerima penghargaan sebagai kota cerdas
Data seluruh pasien bisa diakses melalui internet, dalam berbagai ajang, Surabaya pun menjadi tuan
sehingga pasien yang datang ke puskesmas tidak rumah perhelatan Smart City Forum di tahun kedua
perlu membawa surat atau data-data rekam medik (Bappeko Surabaya, 2016). Tidak ayal, jika kota
manual. Cukup menempelkan jarinya, maka seluruh ini menjadi salah satu pionir dalam pembangunan
datanya sudah muncul di monitor. Selain itu, hadir digitalisasi daerah melalui proses bisnis yang
juga e-toko, program ini ditujukan untuk membantu lebih efisien dan efektif. Surabaya juga tidak hanya
warga memasarkan produknya. menjadi lebih hijau dengan kehadiran taman-taman
Upaya Pemerintah Kota Surabaya membangun di penjuru kota. Tetapi juga menyajikan kemudahan
sebuah kota cerdas akhirnya berbuah manis. Pada pelayanan publik untuk masyarakat Surabaya melui
2011, Kota Surabaya di anugrahi predikat kota cerdas smart city.
yang diperoleh pada ajang Smart City Award 2011.
Smart City Awards merupakan penghargaan yang C. Urgensi Mewujudkan Kota Cerdass
diberikan kepada kota yang sukses membangun Pemanfaatan teknologi informasi saat ini
sistem teknologi informasi dan komunikasi yang tidak lagi digunakan dalam sebuah PC maupun
terintegrasi sehingga mampu meningkatkan smartphone pribadi, namun sudah menjangkau
kualitas pelayanan publik. Penghargaan yang ranah pemerintahan. Kota cerdas dikenal karena
diberikan itu memiliki empat kategori, yaitu pelayanan perkotaan yang dilakukan dengan
Smart Governance, Smart Economy, Smart Living, memanfaatkan peran teknologi informasi. Kota
dan Smart Environment. Smart Governance yang cerdas juga menjadi salah satu penopang utama
dinilai berdasarkan partisipasi masyarakat dalam bagi penciptaan good governance. Konsep kota
pengambilan keputusan, layanan publik, serta cerdas kini mulai diterapkan dan menjadi dambaan

Matra Pembaruan 1 (1) (2017): 1-9


6
semua kota di Indonesia. Tidak terkecuali Bandung surabaya adalah sumber daya manusia. Penggunaan
dan Surabaya yang sudah lebih dulu lekat dengan teknologi informasi bagi generasi saat ini bisa
istilah kota cerdas. dibilang sangatlah mudah dilakukan. Lain halnya
Masalahnya kemudian adanya ketidaksamaan dengan generasi sebelumnya. Ini tentu menjadi
konsep kota cerdas sesungguhnya. Pasalnya, tantangan tersendiri untuk menyiapkan tidak hanya
sejauh ini belum ada pengaturan langsung terkait pegawai di pemerintah, tapi juga masyarakat di kota
kota cerdas. Selama ini pemerintah daerah masih Surabaya.
menggunakan peraturan yang terkait saja dengan Sebagai kementerian yang membidangi urusan
kota cerdas misalnya UU No 25 Tahun 2004 tentang dalam negeri, untuk mewujudkan kota cerdas di
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, daerah, Kementerian Dalam Negeri memberikan
UU No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan payung hukum kota cerdas yang mengacu pada UU
Transaksi Elektronik, UU No 14 Tahun 2008 tentang No 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Keterbukaan Informasi Publik, UU No 25 tahun tepatnya, pada bagian Inovasi Daerah dalam Pasal
2009 tentang Pelayanan Publik, dan UU No 23 tahun 386-388. Di dalam penjelasan umum diterangkan
2014 tentang Pemerintahan Daerah. bahwa majunya suatu bangsa sangat ditentukan
Urgensi mewujudkan kota cerdas di kota-kota oleh inovasi yang dilakukan bangsa tersebut.
Indonesia sudah sepatutnya menjadi perhatian Perlu diketahui, yang dimaksud dalam Pasal
serius. Mengingat kota-kota besar menjadi magnet 386 adalah segala bentuk pembaruan pemerintahan
urbanisasi. Permasalahan akut masyarakat urban daerah. Yang dimaksud Inovasi tersebut adalah
seperti pertumbuhan konsentrasi penduduk sebuah ide, praktik atau objek yang dianggap baru
yang tinggi tidak diikuti dengan kecepatan yang oleh individu. Inovasi dapat berupa produk atau jasa
sebanding dengan perkembangan industrialisasi. baru, teknologi proses produksi yang baru, sistem
Masalah ini akhirnya menimbulkan fenomena yaitu struktur dan administrasi baru atau rencana baru
urbanisasi berlebih (Harahap, 2013). Urbanisasi bagi anggota organisasi. Inovasi di sektor publik
berlebih tidak hanya akan menimbulkan masalah di adalah salah satu jalan atau bahkan breakthrough
kota tujuan namun juga di desa yang ditinggalkan. untuk mengatasi kemacetan dan kebuntuan
Seperti meningkatnya angka kemiskinan dan organisasi di sektor publik. Karakteristik dari
kawasan kumuh serta urban crime. sistem di sektor publik yang rigid dan cenderung
Bukan perkara mudah mewujudkan kota status quo harus bisa dicairkan melalui penularan
cerdas. Tantangan terjadi di banyak sektor. Kepala budaya inovasi. Inovasi yang biasanya hanya akrab
Bidang Teknologi Informasi dan Telematika di lingkungan dinamis seperti di sektor bisnis,
Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Bandung perlahan mulai disuntikkan ke sektor publik. Di
mengatakan beberapa permasalahan terkait sektor ini, inovasi mulai mendapatkan tempat.
infrastruktur, koordinasi, dan sumber daya manusia Hal ini tidak terlepas dari dinamika eksternal dan
kerap terjadi. Terkait infrastruktur misalnya, tuntutan perubahan yang sedemikian cepat yang
masalah kabel di jalanan ibu kota masih sangat terjadi di luar organisasi, di samping perubahan di
berantakan, layanan internet bagi masyarakat juga masyarakat dengan tingkat literasi yang lebih baik
belum optimal. Padahal, infrastruktur merupakan serta kesadaran (awareness) yang lebih baik dari
hal yang paling fundamental karena ketika masyarakat akan haknya. Dengan demikian, maka
infrastruktur sudah rapi, pembangunan yang ada di sektor publik dapat menjadi sektor yang dapat
atasnya bisa dilakukan dengan cepat. mengakomodasi dan merespons secara cepat setiap
Masalah Koordinasi menjadi masalah perubahan yang terjadi.
klasik yang sering terjadi di banyak sektor, Untuk itu, diperlukan perlindungan terhadap
baik itu pemerintah, bisnis, akademik, maupun kegiatan yang bersifat inovatif oleh masyarakat.
komunitas. Koordinasi yang baik sangat diperlukan Selain itu, perlu adanya upaya memacu kreativitas
sehingga setiap elemen yang berpartisipasi dan daerah untuk meningkatkan daya saing derah,
berkolaborasi di dalam pembangunan kota cerdas serta perlu kriteria yang obyektif yang dapat
bisa memberikan kontribusi yang maksimal. dijadikan pegangan bagi pejabat daerah untuk
Untungnya, Bandung merupakan salah satu kota melakukan kegiatan yang bersifat inovatif.
yang cukup terkenal dengan konsep gotong royong Pengembangan ke arah kota cerdas sejalan dengan
dan mementingkan kepentingan bersama di atas Agenda Pembangunan Nasional (Nawa Cita) 2015-
kepentingan pribadi. Dengan adanya Dewan 2019 Presiden Joko Widodo. Di dalamnya telah
Smart City, harapannya tantangan ini bisa teratasi menetapkan peta jalan pembangunan perkotaan
dengan baik. Surabaya memiliki tantangan berbeda. dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Komunikasi Nasional (RPJMN) 2015-2019. Termasuk, adanya
dan Informatika Surabaya, Tantangan terbesar pengembangan 7 sektor publik, 20 kota otonom dan

Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Kota Cerdas di Bandung dan


Surabaya
Adi Suhendra 7
39 pusat pertumbuhan baru. Hadirnya penerapan Hawaii International Conference on System Sci-
kota cerdas ini bertujuan untuk mempercepat ences, 2289–2297. http://doi.org/10.1109/
terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui HICSS.2012.615
peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran Dirks, S., Gurdgiev, C., & Keeling, M. (2010). Smart-
serta masyarakat. Oleh karena itu kota cerdas harus er Cities for Smarter Growth: How Cities Can
didukung oleh semua pihak, baik dari kalangan Optimize Their Systems for the Talent-Based
masyarakat maupun dari kalangan pemerintah. Economy. IBM Global Business Services. Re-
trieved from ftp://public.dhe.ibm.com/
IV. Kesimpulan common/ssi/ecm/en/gbe0334%0D8usen/
Untuk menciptakan kota cerdas di indonesia GBE03348USEN.PDF.
diperlukan kesamaan paradigma mengenai Erry FP. (2014). Langkah Ridwan Kamil Memban-
kota cerdas sesungguhnya. Selain dibutuhkanya gun Bandung Sebagai Smart City.
regulasi langsung terkait kota cerdas, dibutuhkan Erry FP. (2015). Surabaya, Pionir Smart City Indo-
juga kerja sama yang baik di antara pelbagai nesia.
pihak yang benar-benar mau mengedepankan Giffinger, R., Fertner, C., Kramar, H., Kalasek, R.,
kota cerdas sebagai sebuah bentuk pelayanan Pichler-Milanovi ć, N., & Meijers, E. (2007).
publik kepada masyarakat. Dari dua lokus yang Smart Cities: Ranking of European Medium
telah digambarkan dalam penelitian ini, banyak Sized Cities. Vienna University of Technology:
upaya yang telah dilakukan pemerintah kota Centre of Regional Science (SRF). Retrieved
Bandung maupun Surabaya dalam mewujudkan from http://www.smart-cities.eu/download/
kota cerdas. Namun, jika melihat perkembangan smart_cities_final_report.pdf.
kota cerdas di kedua daerah tersebut, rata-rata Harahap, F. R. (2013). Dampak Urbanisasi Bagi
tidak lepas dari pengunaan sarana informasi dan Perkembangan Kota Di Indonesia. Jurnal Soci-
teknologi. Misalnya, di kota Bandung yang meliputi ety, I(1), 35–45.
layanan publik, kinerja aparatur, interaksi warga, Harrison, C., Eckman, B., Hamilton, R., Hartswick, P.,
data terbuka. Dan Kota Surabaya dengan konsep & Kalagnanam, J., Paraszczak, J., & Williams, P.
e-Government yang meliputi Inovasi Elektronik (2010). Foundations for Smarter Cities. IBM
Pembangunan Daerah dan Layanan Masyarakat. Journal of Research and Development, 4, 54.
Namun, pencapaian kedua daerah ini Kanter, R. M., & Litow, S. S. (2009). Informed and in-
sungguh luar biasa, berbagai penghargaan telah terconnected: A manifesto for smarter cities.
banyak diperolehnya, salah satunya Kota Surabaya Harvard Business School General Management
yang dijadikan pemenang juara I predikat kota Unit Working Paper, 09–141.
cerdas di Indonesia. Tak hanya itu, kendala dalam Keon, S., Heeseo, L., Kwon, R., Cho, H., Kim, J., & Lee,
implementasi kota cerdas ini juga tetap ada, di D. (2016). International Case Studies of Smart
antaranya pembiayaan infrastruktur dan kepekaan Cities: Singapore, Republic of Singapore. In In-
masyarakat dalam menggunakan fasilitas yang telah ter-American Development Bank. Inter-Ameri-
disediakan masih sangat minim. can Development Bank.
Kota, I., & Diperkenalkan, C. (2015). Indeks Kota
Cerdas Diperkenalkan, 1–5.
Ucapan Terima Kasih Kota Surabaya. (2015). Peraturan Daerah Kota
Saya mengucapkan terima kasih kepada Kepala Surabaya No 5 Tahun 2015 Tentang Anggaran
Badan Penelitian dan Pengembangan, Kepala Pusat Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Angga-
Litbang Inovasi Daerah Badan Penelitian dan ran 2016. Surabaya.
Pengembangan Kementerian Dalam Negeri, dan Of, N., & Bond, H. (2015). Smart CIty Expo World Con-
Sosiolog Dr. Ivanovic Agusta (IPB) yang telah banyak gress Report 2015 (Vol. 156). Barcelona.
memberikan masukan demi kebaikan artikel ini. Patricia, V. (2016). Surabaya Jadi Kota Tercerdas
se-Indonesia. Metronews. Jakarta. Retrieved
V. Daftar Pustaka from http://jateng.metrotvnews.com/peris-
Berg, B. L. (2001). Qualitative Research Methods For tiwa/eN4vRMWk-surabaya-jadi-kota-tercer-
The Social Sciences. (Sarah L. Kelbaugh, Ed.) das-se-indonesia
(4th ed.). United State of Amerika: California Pongsapan, F., Rindengan, Y. D. Y., & Najoan, X. N.
State University. (2014). Desain Arsitektur Jaringan Teknolo-
Chourabi, H., Nam, T., Walker, S., Gil-Garcia, J. R., gi Informasi dan Komunikasi untuk Manado
Mellouli, S., Nahon, K., … Scholl, H. J. (2012). Smart city ; Studi Kasus Pemerintah Kota Ma-
Understanding Smart Cities: An Integrative nado. E-Journal Teknik Elektro Dan Komputer,
Framework Hafedh. Proceedings of the Annual 1–7.

Matra Pembaruan 1 (1) (2017): 1-9


8
PPID, D. (2016). Anggaran Pendapatan Dan Belanja CIOs Understand “Smart City” Initiatives: De-
Daerah Kota Bandung 2016. Retrieved from fining the Smart City, Its Drivers, and the Role
https://ppid.bandung.go.id/ of the CIO. Cambridge, MA: Forrester Research.
Purnomowati, W., & Ismini. (2014). Konsep Smart Retrieved from http://public.dhe.ibm.com/
City Dan Pengembangan Pariwisata. Jurnal partnerworld/pub/smb/smart%0Derplanet/
JIBEKA, 8(1), 65–71. forr_help_cios_und_smart_city_initiatives.pdf.
Utami, R. (2014). Taman Cerdas Sebagai Simbolisa- Yin, R. K. (2009). Case Study Research : Design
si Kota Layak Anak di Surakarta (Studi Kasus and Methods. Applied social research meth-
di Kelurahan Kadipiro Kecamatan Banjarsari ods series ; (Fourth, Vol. 5.). London: SAGE
Kota Surakarta). Universitas Sebelas Maret. Publications Inc. http://doi.org/10.1097/
Washburn, D.; Sindhu, U.; Balaouras, S.; Dines, R. A., FCH.0b013e31822dda9e
& Hayes, N. M.; & Nelson, L. E. (2010). Helping

Kesiapan Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Kota Cerdas di Bandung dan


Surabaya
Adi Suhendra 9

Anda mungkin juga menyukai