Disintegrasi bangsa
Di susun oleh :
- Masriyah 1882050047
Dosen pembimbing :
Bpk. Yudi yoskandar, M.pd
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar………………………………………………………………..
Daftar
Isi………………………………………………………………………
Bab I :
Pendahuluan…………………………………………………………..
1. 1 Latar belakang
1. 2 Rumusan masalah
1. 3 Tujuan
Bab II :
Pembahasan………………………………………………………….
2. 1 Pengertian konflik dan disintegrasi bangsa
3. 2 Saran
Daftar
Pusaka…………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
Negara Indonesia terbentuk melalui perjuangan yang sangat keras. Negara Indonesia adalah
negara kesatuan sesuai dengan UUD 1945 pasal 1 ayat 1.Sehingga menurut pasal 1 ayat 1 UUD 1945
Negara Indonesia adalah negara kesatuan dimana hanya ada satu negara dan satu pemerintahan pusat
yang memiliki kekuasaan tertinggi di dalam suatu pemerintahan yang disebut dengan bentuk
pemerintahan republik,dan memiliki sistem pemerintahan yang demokrasi yaitu sistem pemerintahan
yang berasal dari rakyat dan kembali kepada rakyat. Di dalam negara Indonesia terdapat banyak budaya,
etnis, suku, agama dan ras yang bersatu . Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang
mendapat ancaman besar dari luar negeri karena wilayah yang luas , penduduk yang banyak dan juga
kekayaan alam yang melimpah . Tetapi ancaman tidak hanya dari luar negeri saja , ancaman dari dalam
negeri pun dapat terjadi .
Negara Indonesia adalah suatu negara yang terdiri kurang lebih 13.000 pulau, yang terserak di
suatu daerah sepanjang kurang lebih 3.000 mil melintang dari barat ke timur dan sepanjang kurang
lebih 1.000 mil melintang dari utara ke selatan. Sistem sosial masyarakat Indonesia mempunyai
sstruktur yang istimewa, yaitu mejemuk secara “ganda”, atau kemajemukan struktur yang bersifat
multidimensional. Maksudnya, struktur sosial terpecah-pecah baik secara horizontal maupun vertikal.
Secara horizontal menghasilakan penggolongan sosial (deferensiasi sosial) dimana terdapat kurang
lebih 636 suku dengan adat dan bahasa yang berbeda juga terdapat 5 macam agama dan secara vertikal
menghasilkan pelapisan sosial (stratifikasi sosial) yaitu adanya lapisan-lapisan sosial yang berdasarkan
faktor-faktor kekuasaan politik dan kekayaan ekonomi.
Keadaan negara seperti itu, membuat Negara Indonesia menjadi suatu bangsa yang kaya akan
keanekaragaman budaya tetapi hal itu merupakan juga hal patut diwaspadai bahwa keanekaragaman ini
bisa memicu kearah diintegrasi bangsa . Setiap suku , etnis maupun ras di Indonesia pasti mempunyai
pandangan mengenai suatu masalah yang berbeda-beda dan terkadang ada pertentangan mengenai
suatu permasalahan tersebut . Sehingga adanya masyarakat yang plural ini dapat berpotensi dan sangat
rentan terjadi konflik di dalam negara Indonesia .
Konflik tersebut bisa terjadi dalam bidang ekonomi , sosial , budaya , hukum bahkan politik . Apabila
suatu etnis , agama atau ras muncul dalam konflik politik dan ada yang ingin dominan dalam kehidupan
ketatanegaraan Indonesia . Jika suatu etnis , agama atau ras itu dominan dalam pengaturan negara dan
bangsa Indonesia bahkan ada keinginan untuk merubah suatu system atau ideologi yang sudah berlaku ,
hal ini akan menjadi ancaman disintegrasi bangsa Indonesia .
Oleh karena itu , makalah yang bertema ancaman disintegrasi dan konflik dalam negara Indonesia akan
membahas lebih dalam tentang pengertian disintegrasi bangsa dan ancaman disintegrasi serta konflik
dalam negara Indonesia.
1.3. Tujuan
PEMBAHASAN
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul.Secara sosiologis, konflik
diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu
pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia disintegrasi merupakan keadaan tidak bersatu padu;keadaan
terpecah belah;hilangnya keutuhan atau persatuan;perpecahan.Sedangkan bangsa adalah kelompok
masyarakat yang bersamaan asal keturunan,adat,bahasa, dan sejarahnya,serta berpemerintahan
sendiri.Sehingga disintegrasi bangsa adalah keadaan tidak bersatu atau pecahnya suatu kelompok
masyarakat dimana berasal dari keturunan,adat, bahasa,dan pemerintah yang sama.
A. Geografi
Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia merupakan letak yang sangat strategis untuk
kepentingan lalu lintas perekonomian dunia,selain itu juga memiliki berbagai permasalahan yang sangat
rawan terhadap timbulnya disintegrasi bangsa. Dari ribuan pulau yang dihubungkan oleh laut memiliki
karakteristik yang berbeda-beda dengan kondisi alamnya yang juga sangat berbeda-beda pula
menyebabkan munculnya kerawanan sosial yang disebabkan oleh perbedaan daerah misalnya daerah
yang kaya akan sumber kekayaan alamnya dengan daerah yang kering tidak memiliki kekayaan alam
dimana sumber kehidupan sehari-hari hanya disubsidi dari pemerintah dan daerah lain atau tergantung
dari daerah lain.
B. Demografi
Jumlah penduduk yang besar, penyebaran yang tidak merata,sempitnya lahan pertanian,kualitas SDM
yang rendah berkurangnya lapangan pekerjaan, telah mengakibatkan semakin tingginya tingkat
kemiskinan karena rendahnya tingkat pendapatan, ditambah lagi mutu pendidikan yang masih rendah
yang menyebabkan sulitnya kemampuan bersaing dan mudah dipengaruhi oleh tokoh elit
politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau golongan.
C. Kekayaan Alam
Kekayaan alam Indonesia yang melimpah baik hayati maupun non hayati akan tetap menjadi daya tarik
tersendiri bagi negara Industri, walaupun belum secara keseluruhan dapat digali dan di kembangkan
secara optimal namun potensi ini perlu didayagunakan dan dipelihara sebaik-baiknya untuk
kepentingan pemberdayaan masyarakat dalam peran sertanya secara berkeadilan guna mendukung
kepentingan perekonomian nasional.
D. Ideologi Pancasila
Ideologi pancasila merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia dalam penghayatan dan pengamalannya
masih belum sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dasar Pancasila, bahkan saat ini sering diperdebatkan.
Ideologi pancasila cenderung tergugah dengan adanya kelompok-kelompok tertentu yang
mengedepankan faham liberal atau kebebasan tanpa batas, demikian pula faham keagamaan yang
bersifat ekstrim baik kiri maupun kanan.
E. Politik
Berbagai masalah politik yang masih harus dipecahkan bersama oleh bangsa Indonesia saat ini seperti
diberlakukannya Otonomi daerah, sistem multi partai, pemisahan TNI dengan Polri serta penghapusan
dwi fungsi BRI, sampai saat ini masih menjadi permasalahan yang belum dapat diselesaikan secara
tuntas karena berbagai masalah pokok inilah yang paling rawan dengan konflik sosial berkepanjangan
yang akhirnya dapat menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa.
F. Ekonomi
Sistem perekonomian Indonesia yang masih mencari bentuk, yang dapat pemberdayakan sebagian
besar potensi sumber daya nasional, serta bentuk-bentuk kemitraan dan kesejajaran
yang diiringi dengan pemberantasan terhadap KKN. Hal ini dihadapkan dengan krisis moneter yang
berkepanjangan, rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan meningkatnya tingkat pengangguran
serta terbatasnya lahan mata pencaharian yang layak.
G. Sosial Budaya
Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat menimbulkan konflik
etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung berbagai nilai dan budaya dapat melahirkan sikap pro
dan kontra warga masyarakat yang terjadi adalah konflik tata nilai. Konflik tata nilai akan membesar bila
masing-masing mempertahankan tata nilainya sendiri tanpa memperhatikan yang lain.
Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi bersifat multi dimensional
yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring dengan perkembangan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung di
dalam pengamanan bentuk ancaman yang bersifat multi dimensional yang bersumber dari
permasalahan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya.
2.3 Ancaman Disintegrasi Bangsa
Akhir-akhir ini juga sering terjadi konflik-konflik kecil di daerah, seperti di Tarakan, Kalimantan Timur,
dan juga yang masih sering terjadi kerusuhan di Ambon. Konflik-konflik terjadi karena perbedaan suku
maupun agama. Bangsa ini rasanya tidak akan pernah lepas dari masalah disintegrasi, karena
manusianya tidak segera sadar. Bangsa ini masih terlalu lemah untuk mengikat tali persatuan dan
kesatuan dari Sabang sampai Merauke.Apalagi sekarang ini memasuki era globalisasi, dimana jalinan
informasi dan komunikasi sudah saling terbuka di seluruh dunia. Kehadiran globalisasi memang
membawa dampak yang baik juga terhadap kehidupan kita, karena kita sekarang lebih bisa berinteraksi
dan mendapat lebih banyak ilmu pengetahuan dari bangsa lain sehingga kita tidak terpuruk dalam
keterbelakangan. Namun dampak negatif yang ditimbulkan juga besar sekali untuk memicu terjadinya
disintegrasi suatu bangsa.
1. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya
produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan
hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme
masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
2. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia,
karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai
kiblat.
3. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya
persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara
yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh
globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak
anak muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-
gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari generasi muda sekarang. Dari cara berpakaian, banyak
remaja-remaja yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya barat. Mereka
menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak
terlihat. Padahal cara berpakaian tersebut jelas-jelas tidak sesuai dengan kebudayaan Indonesia. Tak
ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh
siapa saja. Khususnya bagi anak muda internet sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Jika digunakan
secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, maka akan
mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak
semestinya.Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial
terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan
handphone.
Jika pengaruh-pengaruh tersebut tidak dihentikan, moral generasi bangsa menjadi rusak, hubungannya
dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri
dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.
Akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme akan berakibat pada disintegrasi bangsa.
Adapun kebijakan yang diperlukan guna memperkukuh upaya integrasi nasional adalah sebagai berikut :
1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
2. Menciptakan kondisi yang mendukung komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu dan
membiasakan diri untuk selalu membangun konsensus.
3. Membangun kelembagaan (Pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan persatuan
dan kesatuan bangsa.
4. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan
pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
5. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan efektif.
Adapun strategi yang digunakan dalam penanggulangan disintegrasi bangsa antara lain :
1. Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa persaudaraan, agar tercipta
kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
3. Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecahbelahan dari anasir luar
dan kaki tangannya.
4. Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir Pancasila, dalam
rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi bangsa.
5. Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
6. Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam memerangi
separatis.
7. Melarang, dengan melengkapi dasar dan aturan hukum setiap usaha untuk menggunakan kekuatan
massa.
2.4.3. Upaya Penanggulangan
Dari hasil analisis diperlukan suatu upaya pembinaan yang efektif dan berhasil, diperlukan pula tatanan,
perangkat dan kebijakan yang tepat guna memperkukuh integrasi nasional antara lain :
1. Membangun dan menghidupkan terus komitmen, kesadaran dan kehendak untuk bersatu.
3. Membangun kelembagaan (pranata) yang berakarkan nilai dan norma yang menyuburkan persatuan
dan kesatuan bangsa.
4. Merumuskan kebijakan dan regulasi yang konkret, tegas dan tepat dalam aspek kehidupan dan
pembangunan bangsa yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak, semua wilayah.
5. Upaya bersama dan pembinaan integrasi nasional memerlukan kepemimpinan yang arif dan
bijaksana, serta efektif.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis penelitian tersebut diatas dapatlah diambil kesimpulan sebagai berikut :
2. Pertarungan elit politik yang diimplementasikan kepada penggalangan massa yang dapat
menciptakan konflik horizintal maupun vertical harus dapat diantisipasi.
3. Kepemimpinan dari elit politik nasional hingga kepemimpinan daerah sangat menentukan
meredamnya konflik pada skala dini. Namun pada skala kejadian diperlukan profesionalisme aparat
kemanan secara terpadu.
4. Efek global, regional dengan faham demokrasi yang bergulir saat ini perlu diantisipasi dengan
penghayatan wawasan kebangsaan melalui edukasi dan sosialisasi.
3.2. Saran
Untuk mendukung terciptanya keberhasilan suatu kebijakan dan strategi pertahanan serta upaya-upaya
apa yang akan ditempuh, maka disarankan beberapa langkah sebagai berikut :
a. Pemerintah perlu mengadakan kajian secara akademik dan terus menerus agar didapatkan suatu
rumusan bahwa nasionalisme yang berbasis multi kultural dapat dijadikan ajaran untuk mengelola setiap
perbedaan agar muncul pengakuan secara sadar/tanpa paksaan dari setiap warga negara atas
kemejemukan dengan segala perbedaannya.
b. Setiap pemimpin dari tingkat desa sampai dengan tingkat tertinggi , dalam membuat aturan atau
kebijakan haruslah dapat memenuhi keterwakilan semua elemen masyarakat sebagai warga negara.
c. Setiap warga negara agar memiliki kepatuhan terhadap semua aturan dan tatanan yang berlaku, kalau
perlu diambil sumpah seperti halnya setiap prajurit yang akan menjadi anggota TNI dan tata cara
penyumpahan diatur dengan Undang-undang.
d. Pendidikan jangka panjang harus memperkenalkan tentang perbedaan umat manusia dan
kemajemukan budaya bangsa Indonesia dari tingkat sekolah yang terendah sampai yang tertinggi secara
bertahap, bertingkat dan berlanjut.
e. Menumbuhkan rasa nasionalisme yang mulai luntur, jika perlu mungkin dibuat semacam deklarasi
Nasional oleh pemerintah dengan tekad memelihara keutuhan persatuan dan kesatuan NKRI. Suatu
deklarasi yang tepat akan dapat menjadi pemicu tumbuhnya rasa nasionalisme.
DAFTAR PUSAKA
http://kbbi.web.id/disintegrasi
http://kbbi.web.id/bangsa
Naimah.2010.65 Tahun Dirgahayu Indonesia:Bayang-Bayang Gelap Ancaman Disintegrasi Bangsa.Jurnal
Universitas Indonesia (1)
http://www.academia.edu/7177422/Upaya_Mengatasi_Konflik_Sosial_untuk_Mencegah_Disintegrasi_B
angsa