Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ISBD

DISINTEGRASI BANGSA

DISUSUN OLEH
SNT 7
LALU ALDI PRATAMA RIZKI
G1A016025

UNIVERSITAS MATARAM
2016/2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena berkat-Nya lah
makalah ini dapat saya selesaikan dengan sebaik mungkin. Makalah ini saya susun dengan rasa
tanggung jawab dan kerja keras agar dosen yang bersangkutan merasa puas dengan hasil kerja
keras saya dan teman-teman yang membaca makalah ini dapat mengerti dan dapat menambah
pengetahuan bagi kita semua.
Selanjutnya bagi pihak-pihak yang telah berusaha membantu demi suksesnya makalah ini,
saya ucapkan terima kasih. Makalah ini tidak akan bisa tersusun jika tidak ada bantuan dari
pihak-pihak tertentu.
Semoga saja makalah yang saya buat ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, saya mohon maaf.

Mataram, 30 Mei 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I - PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Rumusan Masalah
BAB II - PEMBAHASAN
A. Pengertian Disintergrasi
B. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Disintegrasi Bangsa
C. Ancaman Disintegrasi di Indonesia
D. Dampak atau Pengaruh Disintegrasi Bangsa
E. Pencegahan dan Penanggulangan Ancaman Disintegrasi Bangsa
BAB III - PENUTUP
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara kesatuan pada dasarnya dapat mengandung potensi kerawanan
akibat keanekaragaman suku bangsa, bahasa, agama, ras dan etnis golongan. Hal tersebut
merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial. Dengan semakin
marak dan meluasnya konflik akhir-akhir ini, merupakan suatu pertanda menurunnya rasa
nasionalisme di dalam masyarakat.
Kondisi seperti ini dapat terlihat dengan meningkatnya konflik yang bernuansa SARA,
serta munculya gerakan-gerakan yang ingin memisahkan diri dari NKRI akibat dari ketidak
puasan dan perbedaan kepentingan, apabila kondisi ini tidak segera ditangani dengan baik
akhirnya akan berdampak pada disintegrasi bangsa.
Seperti halnya GAM (Gerakan Aceh Merdeka), yang kini hampir sudah tidak terngiang
lagi di telinga kita. Dulu kelompok ini benar-benar membuat repot bangsa Indonesia, seandainya
GAM berhasil berdisintegrasi dari Indonesia maka tidak ada lagi lagu Dari Sabang Sampai
Merauke, lagu pemersatu bangsa kita. Namun rakyat dan bangsa ini tidak rela jika Aceh lepas
dari pangkuan bunda pertiwi, maka dengan segala upaya dilakukan bangsa ini untuk
menghentikan gerakan ini, baik secara militer maupun diplomatik.
Masalah disintegrasi bangsa merupakan masalah yang sangat mengkhawatirkan
kelangsungan hidup bangsa ini. Dimanakah nilai-nilai Pancasila yang dulu dicita-citakan oleh
bapak pendiri bangsa? Sudahkah nilai-nilai Pancasila luntur dari bangsa ini? Untuk itu inilah PR
bagi bangsa ini, bukan hanya pemerintah, bukan hanya TNI dan POLRI tetapi juga kita seluruh
warga Indonesia. Perlunya ditegakkan kembali nilai-nilai Pancasila tidak bisa ditunda-tunda lagi,
bangsa ini sudah krisis dalam segala aspek kehidupan khususnya krisis moral. Nilai-nilai
Pancasila harus dihidupkan kembali dalam setiap aspek kehidupan, bukan hanya terkristalisasi
sebagi ideologi Negara.
Permasalahan disintegrasi ini sangat kompleks sebagai akibat akumulasi permasalahan
Ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan keamanan yang saling tumpang tindih, apabila
tidak cepat dilakukan tindakan-tindakan bijaksana untuk menanggulangi sampai pada akar
permasalahannya maka akan menjadi problem yang berkepanjangan.
Untuk itulah, makalah ini disusun dalam rangka menyadarkan kembali akan pentingnya
nilai-nilai Pancasila ditegakkan kembali.

B. Tujuan
Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut ini:
1. Memahami apa arti dari disintegrasi.
2. Memahami faktor-faktor penyebab disintegrasi bangsa.
3. Memahami bahaya disintegrasi bangsa.
4. Menumbuhkan upaya mencegah disintegrasi bangsa.

C. Rumusan Masalah
1. Mengapa pada bangsa ini sangat mudah terjadi disintegrasi bangsa ?
2. Bagaimanakah solusi dini untuk mencegah disintegrasi bangsa ini?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Disintegrasi Bangsa

Banyak orang yang lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan


umum, sehingga hilangnya persatuan dan kesatuan ini dapat menyebabkan timbulnya
disintegrasi bangsa. Sedangkan arti dari disintegrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah hilangnya keutuhan dan kesatuan. Secara umum, disintegrasi bangsa adalah suatu
keadaan dimana suatu bangsa mengalami perpecahan. Mulai dari kondisi tanah air yang
dihadapkan pada konflik dan pertikaian serta masalah lain sebagai pemicu terjadinya disintegrasi
bangsa. Berbagai akumulasi masalah sosial yang terpendam dimasa lalu, bisa muncul dalam
bentuk yang berbeda satu sama lain. Asalkan ada sedikit saja pemicunya, persoalan yang sepele
pun dengan cepat bisa meledak, menyebar dan meluas secara cepat.
Bukti bahwa negara Indonesia telah mengalami disintegrasi bangsa adalah karena
nasionalisme yang melambangkan jati diri bangsa Indonesisa yang selama ini demikian kukuh,
kini mulai memperlihatkan keruntuhan. Asas persamaan digerogoti oleh ketidakadilan
pengalokasian kekayaan yang tak berimbang antara pusat dan daerah selama ini. Menurut
Aristoteles, persoalan asas kesejahteraan yang terlalu diumbar, merupakan salah satu sebab
ancaman disintegrasi bangsa, di samping instabilitas yang diakibatkan oleh para pelaku politik
yang tidak lagi bersikap netral. Meskipun barangkali filosof politik klasik Aristoteles dianggap
usang, namun bila dlihat dalam konteks masa kini, orientasinya tetap bisa dijadikan sebagai
acuan. Paling tidak untuk melihat sebab-sebab munculnya disintegrasi bangsa.

Banyak contoh yang bisa diambil untuk membuktikan bahwa bangsa indonesia telah
mengalami disintegrasi, antara lain: beberapa daerah yang ingin meepaskan diri dari Republik
indonesia, misalnya Papua; Konflik horisontal yang bersifat primordialistik antar-agama yang
terjadi di Maluku, kini meluas sampai ke Poso (Sulawesi) dan Medan (Sumatera). Konflik-
konflik ini merusak tata kehidupan dan ketahanan masyarakat lokal serta diprediksikan akan
mempengaruhi daya-rekat masyarakat sebagai bagian dari satu bangsa yang bersatu.

B. Faktor- Faktor yang Menyebabkan Disintegrasi Bangsa

Disintegrasi bangsa yang menghantui negeri ini bisa muncul dari berbagai sumber.
Kebhinekaan yang dianggap sebagai kekayaan bangsa, baik dari segi etnik yang berjumlah
puluhan, budaya, bahasa, adat istiadat, agama serta berbagai kepercayaan yang ada, ternyata
mempunyai sisi yang rawan berupa potensi perpecahan yang implikasinya bisa sangat luas dan
mendalam. Masalah-masalah berikut ini adalah beberapa penyebab terjadinya disintegrasi
bangsa:

1. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama. Krisis di sektor ini selalu merupakan
faktor amat signifikan dalam mengawali lahirnya krisis yang lain (politik-pemerintahan,
hukum, dan sosial). Secara garis besar, krisis ekonomi ditandai merosotnya daya beli
masyarakat akibat inflasi dan terpuruknya nilai tukar, turunnya kemampuan produksi
akibat naiknya biaya modal, dan terhambatnya kegiatan perdagangan dan jasa akibat
rendahnya daya saing. Muara dari semua ini adalah tutupnya berbagai sektor usaha dan
membesarnya jumlah penganggur dalam masyarakat.
2. Krisis politik berupa perpecahan elite di tingkat nasional, sehingga menyulitkan lahirnya
kebijakan yang utuh dalam mengatasi krisis ekonomi. Krisis politik juga bisa dilihat dari
absennya kepemimpinan politik yang mampu membangun solidaritas sosial untuk secara
solid menghadapi krisis ekonomi. Dalam situasi di mana perpecahan elite pusat makin
meluas dan kepemimpinan nasional makin tidak efektif, maka kemampuan pemerintah
dalam memberi pelayanan publik akan makin merosot. Akibatnya kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah akan semakin menipis. Keadaan ini dapat memacu
timbulnya gerakan-gerakan anti pemerintah yang pada akhirnya juga akan memacu
disintegrasi bangsa.
3. Krisis sosial dimulai dari terjadinya disharmoni dan bermuara pada meletusnya konflik
kekerasan di antara kelompok-kelompok masyarakat (suku, agama, ras). Jadi, di kala
krisis ekonomi sudah semakin parah, yang akibatnya antara lain terlihat melalui
rontoknya berbagai sektor usaha, naiknya jumlah penganggur, dan meroketnya harga
berbagai produk, maka kriminalitas pun akan meningkat dan berbagai ketegangan sosial
menjadi sulit dihindari. Dalam situasi seperti ini, hukum akan terancam supremasinya
dan kohensi sosial terancam robek. Suasana kebersamaan akan pupus dan rasa saling
percaya akan terus menipis. Sebagai gantinya, eksklusivisme, entah berdasar agama, ras,
suku, atau kelas yang dibumbui sikap saling curiga yang terus menyebar dalam hubungan
antarkelompok. Bila berbagai ketegangan ini tidak segera diatasi, maka eskalasi konflik
menjadi tak terhindarkan. Disharmoni sosial pun dengan mudah akan menyebar. Modal
sosial berupa suasana saling percaya, yang merupakan landasan bagi eksistensi sebuah
masyarakat bangsa, perlahan-lahan akan hancur.

Pada intinya disintegrasi bangsa terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat dan
kurangnya rasa nasionalisme pada jiwa masyarakat. Contohnya, tidak dapat dipungkiri,
Indonesia terdiri dari berbagai ras yang berbeda (baik asli, , bangsa Batak, dsb.), berbagai agama
yang berbeda dari luar, maupun campuran), suku bangsa yang berbeda (bangsa Jawa, bangsa
Bugis, bangsa Melayu, berasal dari banyak negara pribumi (kerajaan Majapahit, kerajaan
Sriwijaya, kerajaan Aceh, kerajaan Bugis, kerajaan Makassar, dll.), dan bercorak-ragam
kebudayaan yang berbeda. Karena itu, semua keaneka-ragaman yang saling berbeda itu harus
diterima sebagai kenyataan bangsa Indonesia. Tetapi masalah utama yang terjadi di Indonesia
adalah kurangnya kesadaran bangsa untuk menyatukan perbedaan-perbedaan tersebut sehingga
terjadilah disintegrasi bangsa.

C. Ancaman Disintegrasi di Indonesia

Setelah lepasnya Timor Leste dari pangkuan ibu pertiwi, bangsa ini masih ada ancaman
disintegrasi kembali. Setelah GAM mereda, ada Gerakan Papua Merdeka, yang notabene juga
sama seperti GAM yaitu ingin memerdekakan daerahnya dan lepas dari Indonesia.

Akhir-akhir ini juga sering terjadi konflik-konflik kecil di daerah, seperti di Tarakan,
Kalimantan Timur, dan juga yang masih sering terjadi kerusuhan di Ambon. Konflik-konflik
terjadi karena perbedaan suku maupun agama. Bangsa ini rasanya tidak akan pernah lepas dari
masalah disintegrasi, karena manusia-manusianya tidak segera sadar. Bangsa ini masih terlalu
lemah untuk mengikat tali persatuan dan kesatuan dari Sabang sampai Merauke. Apalagi
sekarang ini memasuki era globalisasi, dimana jalinan informasi dan komunikasi sudah saling
terbuka di seluruh dunia. Kehadiran globalisasi memang membawa dampak yang baik juga
terhadap kehidupan kita, karena kita sekarang lebih bisa berinteraksi dan mendapat lebih banyak
ilmu pengetahuan dari bangsa lain sehingga kita tidak terpuruk dalam keterbelakangan. Namun
dampak negatif yang ditimbulkan juga besar sekali untuk memicu terjadinya disintegrasi suatu
bangsa

Beberapa dampak negatif dari globalisasi:

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat


membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah
arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang.
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.)
membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa
Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat
menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu
kehidupan nasional bangsa.

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.
Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah
membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini
ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda
sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis
yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Padahal cara berpakaian tersebut
jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat
beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi
identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan
pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan
dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka
sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna.
Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa
yang menggunakan tidak semestinya. Misalnya untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya
internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat
menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya
adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral
generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya
dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan
bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme? Bukankah hal itu
berakibat pada disintegrasi bangsa? Karena tidak adanya kepuasan terhadap milik bangsa sendiri.
D. Dampak atau Pengaruh Disintegrasi Bangsa

Akibat Disintegrasi yaitu Mengancam keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa yang
bedampak pada pemisahan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Disintegrasi
juga mengakibatkan terjadinya suatu pemisahan wilayah yang akibatnya mereka ingin
mendirikan negara sendiri.

Hilangnya kekayaan alam yang dimiliki wilayah yang memisahkan diri membuat negara
akan mengalami banyak kerugian baik materi maupun perekonomian negara.

E. Pencegahan dan Penanggulangan Ancaman Disintegrasi Bangsa

Permasalahan konflik yang terjadi saat ini antar partai, daerah, suku, agama dan lain-
lainnya ditenggarai sebagai akibat dari ketidak puasan atas kebijaksanaan pemerintah pusat,
dimana segala sumber dan tatanan hukum dinegara ini berpusat. Dari segala bentuk
permasalahan baik politik, agama, sosial, ekonomi maupun kemanusiaan, sebenarnya memiliki
kesamaan yakni dimulai dari ketidakadilan yang diterima oleh masyarakat Indonesia pada
umumnya sehingga menimbulkan ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat, terutama bila kita
meninjau kembali kekeliruan pemerintah masa lalu dalam menerapkan dan mempraktekkan
kebijaksanaannya.

Konflik yang berkepanjangan dibeberapa daerah saat ini sesungguhnya berawal dari
kekeliruan dalam bidang politik, agama, ekonomi, sosial budaya, hukum dan hankam. Kondisi
tersebut lalu diramu dan dibumbui kekecewaan dan sakit hati beberapa tokoh daerah, tokoh
masyarakat, tokoh partai dan tokoh agama yang merasa disepelekan dan tidak didengar aspirasi
politiknya serta para eks tapol/Napol. Akumulasi dari kekecewaan tersebut menimbulkan
gerakan radikal dan gerakan separatisme yang sulit dipadamkan.

Dalam kecenderungan seperti itu, maka kewaspadaan dan kesiapsiagaan nasional dalam
menghadapi ancaman disintegrasi bangsa harus ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai
dengan kepentingan nasional bangsa Indonesia. Oleh karena itu untuk mencegah ancaman
disintegrasi bangsa harus diciptakan keadaan stabilitas keamanan yang mantap dan dinamis
dalam rangka mendukung integrasi bangsa serta menegakkan peraturan hukum sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Upaya Pencegahan Disintegrasi Bangsa:
1. harus tegas demi menjaga persatuan ( integrasi ), serta tidak menimbulkan perpecahan (
disintegrasi ) wilayah dan ideologi.
2. Hukum di Indonesia harus berdasarkan Pancasila dan tidak untuk mementingkan
golongan ataupun pribadi melainkan demi kepentingan Negara.
3. Keadilan harus dijunjung tinggi, tidak ada penyalahgunaan hukum ataupun penindasan.
4. Toleransi antar agama, suku, dan ras harus ditingkatkan.
5. Meningkatkan rasa nasionalisme.
Upaya integrasi nasional harus dijalankan semaksimal mungkin dan dilakukan oleh setiap
warga Negara.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Disintegrasi bangsa adalah suatu keadaan dimana suatu bangsa mengalami perpecahan.
Mulai dari kondisi tanah air yang dihadapkan pada konflik dan pertikaian serta masalah
lain sebagai pemicu terjadinya disintegrasi bangsa.
2. Faktor-faktor penyebab terjadinya disintegrasi bangsa diantaranya krisis ekonomi yang
akut dan berlangsung lama, krisis politik berupa perpecahan elite di tingkat nasional yang
menyebabkan sulit lahirnya kebijakan yang utuh dalam mengatasi krisis ekonomi, dan
krisis sosial dimulai dari terjadinya disharmoni yang bermuara pada meletusnya konflik
kekerasan di antara kelompok-kelompok masyarakat (suku, agama, ras).
3. Bahaya yang diakibatka disintegrasi bangsa diantaranya Mengancam keutuhan, persatuan
dan kesatuan bangsa yang bedampak pada pemisahan diri dari Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI), mengakibatkan terjadinya suatu pemisahan wilayah yang akibatnya
mereka ingin mendirikan negara sendiri, dan hilangnya kekayaan alam yang dimiliki
wilayah yang memisahkan diri membuat negara akan mengalami banyak kerugian baik
materi maupun perekonomian negara.
DAFTAR PUSTAKA

Amirul Isnaini, Mayor Jenderal TNI. 2001.Mencegah Keinginan Beberapa Daerah Untuk Memisahkan
Diri Tegak Utuhnya NKRI, Jakarta: Lemhannas.

Budi Utomo, Pembangunan Wilayah Perbatasan Indonesia dalam Perspektif Keamanan


Manusia,diakses tanggal 30 Mei 2017

HB. Amiruddin Maula, Drs, SH, Msi. 2001 Menjaga Kepentingan Nasional Melalui Pelaksanaan
Otonomi Daerah Guna Mencegah Terjadinya Disintegrasi Bangsa, Jakarta: Lemhannas.

Anda mungkin juga menyukai