TUJUAN
- Mengenal reaksi-reaksi golongan alkohol
- Mengenal reaksi-reaksi yang membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier
DASAR TEORI
Alkohol adalah senyawa hidrokarbon yang mempunyai gugus hidroksi (-OH).
Berdasarkan jumlah gugus alkil yang terikat pada atom C yang mengikat gugus –OH,
maka dibedakan alkohol primer, sekunder dan tersier. Alkohol primer adalah alkohol
yang mengikat satu buah gugus alkil pada atom C yang mengikat gugus –OH, alkohol
sekunder jika atom C yang mengikat gugus –OH mengikat dua buah gugus alkil, sedang
alkohol tersier jika atom C yang mengikat gugus –OH mengikat tiga buah gugus alkil
yang lain. Berdasarkan jumlah gugus hidroksi dapat dibedakan antara diol, triol dan
poliol.
Terdapat beberapa macam reaksi yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
adanya alkohol, misalnya esterifikasi. Reaksi ini dilakukan dengan cara mereaksikan
alkohol dengan asam karboksilat sehingga terbentuk ester yang berbau khas. Pada
reaksi esterifikasi diperlukan suatu asam kuat yang berfungsi sebagai katalisator. Reaksi
esterifikasi dapat dituliskan seperti berikut ini.
Selain itu alkohol dapat dioksidasi oleh KMnO4. Hasil reaksi oksidasi alkohol oleh
larutan KMnO4 tergantung dari alkohol yang direaksikan dan suasana reaksi. Alkohol
primer akan dioksidasi menjadi asam karboksilat, alkohol sekunder akan dioksidasi
membentuk keton. Akan tetapi oksidator KMnO4 tidak dapat mengoksidasi suatu alkohol
tersier.
Dalam suasana asam, ion MnO4- yang berwarna ungu akan direduksi
membentuk Mn2+ yang tidak berwarna, sedang dalam suasana basa atau netral ion
MnO4- akan direduksi membentuk MnO2 yang dapat diamati sebagai endapan coklat
Larutan Buffer
Persamaan reaksi oksidasi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
O
Pereaksi yang dapat membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier adalah
pereaksi Lucas. Pereaksi Lucas ini terdiri dari pereaksi Lucas A (HCl pekat) dan pereaksi
Lucas B (ZnCl2 anhidrat). Reaksi positif ditandai dengan terbentuknya suatu lapisan tak
larut atau emulsi dari alkil halida yang terbentuk . Reaksi ini biasanya hanya dapat
dipakai untuk senyawa alkohol yang larut dalam pereaksi Lucas dan hanya sesuai untuk
alkohol monofungsional yang lebih kecil dari pada heksil alkohol.
Reaksi yang terjadi antara suatu alkohol dengan pereaksi Lucas adalah reaksi
substitusi. Alkohol primer tidak dapat bereaksi baik dengan HCl pekat, bahkan dengan
adanya seng klorida anhidrat pada suhu ruang. Hal ini karena ion klorida merupakan
nukleofil yang lemah untuk terjadinya reaksi substitusi. Suatu alkohol tersier dapat
langsung bereaksi dengan asam klorida pekat pada suhu ruang dalam waktu beberapa
menit. Terjadinya reaksi ditandai dengan terbentuk suspensi (kekeruhan) dan kemudian
berubah menjadi dua lapisan zat cair. Jika ditambahkan seng klorida anhidrat, maka
keasaman medium reaksi akan bertambah sehingga kecepatan reaksi akan bertambah.
Kereaktifan alkohol tersier pada reaksi ini disebabkan oleh cukup besarnya kestabilan
karbokation tersier yang terbentuk.
Kereaktifan karbokation yang terbentuk dari alkohol sekunder berada diantara
karbokation primer dan tersier. Walupun alkohol sekunder tidak dapat mengalami reaksi
substitusi dengan pereaksi Lucas A, akan tetapi mampu mengadakan reaksi dengan
campuran pereaksi Lucas A dan B. Terbentuknya suspensi kadang-kadang muncul
setelah 5 menit dan akan terbentuk lapisan setelah 10 menit. Persamaan reaksi antara
alkohol sekunder dan alkohol tersier dengan pereaksi Lucas adalah sebagai berikut.
ZnCl2 R2CHCl + H2O
R2CHOH + HCl
Alkohol 55
BAHAN - BAHAN
- Asam asetat - KMnO4
- Etanol - isopropil alkohol
- ZnCl2 - anhidrat-butil alkohol.
- H2SO4
ALAT - ALAT
- tabung reaksi
- rak tabung reaksi
- pipet tetes
- gelas ukur
CARA KERJA
A. Reaksi Esterifikasi
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi.
2. Masukkan 1 mL etanol pada tabung reaksi I, isopropil alkohol pada tabung reaksi
II dan t-butil alkohol pada tabung reaksi III.
3. Tambahkan ke dalamnya beberapa tetes H2SO4 pekat dan asam asetat.
4. Panaskan campuran reaksi selama kurang lebih 10 menit dalam penangas air
sambil mulut tabung ditutup dengan kapas.
5. Tuang campuran reaksi ke dalam gelas beker yang berisi 50 mL air, aduk dan
periksa bau ester yang terbentuk.
C. Uji Lucas
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi.
2. Ke dalam tabung reaksi I masukkan 1 mL etanol. Ke dalam tabung reaksi II
masukkan isopropil alkohol dan t-butil alkohol pada tabung reaksi III.
3. Setelah itu masukkan masing-masing 1 mL pereaksi Lucas A.
PENGAMATAN
A. Reaksi Esterifikasi
Tabung Aroma setelah Penambahan H2SO4 pekat
Reagen
Reaksi dan Asam Asetat
I Etanol
II Isopropil alkohol
I Etanol
II Isopropil alkohol
C. Uji Lucas
Tabung
Reagen Aroma setelah Penambahan HCl dan ZnCl2
Reaksi
I Etanol
II Isopropil alkohol
Alkohol 57
PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
Alkohol 59