Anda di halaman 1dari 3

Melati widisyah putri saharani

XII MIPA1
18
ENZIM
Enzim adalah sebuah senyawa protein yang tersusun dari komponen protein dan juga katalitik yang
memiliki guna untuk mempercepat suatu proses metabolisme pada tubuh organisme. Kenapa Komponen
tersebut begitu penting dalam sebuah proses metabolisme, karena akan mampu mempercepat dengan
menurunkan energi aktivasi yang dibutuhkan pada saat reaksi metabolisme akan dimulai.
Kata enzim ini berasal dari Bahasa Yunani yang memiliki arti ragi. Percobaan fermentasi alkohol yang
dilakukan oleh Louis Pasteur menjadi tonggak atas kaitanya dengan penemuan enzim. Enzim merupakan
sebuah senyawa yang tersusun atas protein (apoenzim) serta juga senyawa non protein (cofactor).
Sifat katalitik merupakan ciri khas enzim yang membedakan antara enzim dengan protein lainnya. sifat
katalitik tersebut diperoleh dari gugus cofactor yang bisa berupa senyawa organik (koenzim serta gugus
prostetic), ataupun senyawa anorganik (ion logam).

Fungsi Enzim
Enzim mempunyai peranan yang sangat penting didalam suatu reaksi kimia. Seperti yang dijelaskan
Fungsi enzim ialah untuk mempercepat suatu reaksi kimia pada tubuh oprganisme. Tanpa enzim, maka
proses metabolisme baik anabolisme maupun katabolisme akan terganggu.
Selain dari hal itu, sifat enzim yang tidak ikut bereaksi dengan substrat inilah yang sangat paling
menguntungkan dalam sebuah percepatan reaksi kimia pada tubuh organisme.

Komponen Enzim
Enzim dalam tubuh memiliki dua komponen penyusun, nih. Komponen penyusun tersebut terdiri dari
protein dan non-protein. Komponen penyusun enzim yang berupa protein dikenal dengan istilah
apoenzim. Apoenzim merupakan komponen paling dominan dalam struktur enzim. Apoenzim ini bersifat
labil karena mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan pH. Apoenzim tidak tahan panas.
Komponen penyusun enzim yang berupa non-protein dikenal sebagai gugus prostetik. Gugus prostetik ini
terdiri dari ion anorganik dan ion organik kompleks. Ion anorganik dalam gugus prostetik dikenal sebagai
kofaktor. Kofaktor berfungsi sebagai katalis yang mampu meningkatkan kerja enzim, contohnya antara
lain ion Klor (Cl) dan Kalsium (Ca) yang bertugas mengoptimalkan kerja enzim ptyalin pada mulut untuk
menguraikan molekul gula kompleks.

ion organik dalam gugus prostetik disebut juga dengan koenzim. Koenzim ini berfungsi untuk
memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain. Contohnya antara lain adalah FADH, NADH, dan
Vit. B.
Melati widisyah putri saharani
XII MIPA1
18
Cara Kerja Enzim
Cara kerja enzim di dalam suatu reaksi metabolisme pada tubuh organisme ialah dengan menurunkan
energi aktivasi yakni energi yang dibutuhkan untuk dapat memulai suatu reaksi. Dengan meminimalkan
“cost” maka proses yang berlangsung juga akan dapat lebih cepat. Energi aktivasi didalam suatu reaksi
kimia tersebut dapat diperumpakan ialah sebagai “biaya jalan” dalam sebuah proses produksi. Semakin
rendah “biaya jalannya”, maka makin akan cepat prosesnya.
Selain dari itu, keuntungan menggunakan enzim ialah selain lebih “murah” juga proses reaksi tetap
berlangsung sebagaimana seharusnya, karena enzim inilah yang membantu proses metabolisme tidak ikut
bereaksi.
Adapun cara kerja enzim dalam mempercepat reaksi kimia iyalah dengan berinteraksi bersama substrat,
setelah itu substrat tersebut akan diubah menjadi sebuah produk. Apabila terbentuk produk, enzim akan
melepaskan “diri’ dari substrat tersebut. Hal tersebut dikarenakan enzim tidak bereaksi dengan
substratnya. Terdapat dua teori yang menggambarkan bagaimana cara kerja enzim, antara lain sebagai
berikut :

 Teori Gembok & Kunci


Emil Fischer pada 1894 ialah yang menemukan teori ini. Menurut beliau , enzim akan berikatan dengan
substrat yang mempunyai bentuk yang sama (spesifik) dengan sisi aktif dari enzim. Dengan kata lain,
hanya substrat yang punya bentuk yang cocok secara spesifik yang bisa berhubungan dengan enzim.
Oleh karena itulah kenapa disebut sebagai teori gembok dan kunci, yang mana enzim diilustrasikan
sebagai kunci dan substrat diistilahkan dengan gembok. karena Gembok dan kunci akan memiliki
kecocokan sisi yang sama untuk bisa membuka ataupun sebaliknya.
Teori tersebut memiliki kekurangan yakni tidak mampu menjelaskan mengenai kestabilan enzim pada
saat peralihan titik reaksi enzim. Teori kedua adalah teori induksi.

 Teori Induksi
Daniel Koshland pada 1958 adalah yang menggungkan teori ini, enzim mempunyai sisi aktif yang fleksibel.
Meski demikian, sisi aktif enzim tersebut memiliki titik – titik pengikatan yang sama / spesifik. Sehingga
hanya substrat yang memiliki titik – titik pengikatan yang spesifik sama yang akan menginduksi sisi aktif
dari enzim sehingga pas (membentuk seperti substrat).

Teori induksi Induksi inilah yang mampu menjawab kekurangan dari teori Gembok dan Kunci sebelumnya.
Oleh karena itu, teori induksi yang dikemukakan oleh Daniel Koshland pada 1958 merupakan sebuah teori
yang paling banyak diakui oleh para peneliti untuk dapat menjelaskan cara kerja enzim.
Melati widisyah putri saharani
XII MIPA1
18

Macam macam enzim


a. Macam Enzim pada Lambung
Asam Klorida / Asam Lambung (HCL), Enzim Renin, Enzim Pepsin dan Enzim Lipase Gastrik.

b. Macam Enzim pada Pankreas


Amilase, Lipase Pankreas,
menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim Tripsin, dan Enzim karbohidrase pankreas
c. Macam Enzim pada Usus
Enzim Paptidase, Enzim Sukrase, Enzim Maltase, dan Enzim Laktase

Dan enzim lain seperti Enzim Enterokinase, Enzim Lipase, Enzim Disakarase, dan Enzim
Erepsin

Anda mungkin juga menyukai