Anda di halaman 1dari 3

Resume Materi Enzim & Koenzim

Nama : SRI DEVI NURWANTI


Kelas : PSIK 1A

Apa Itu Enzim?


Enzim adalah senyawa kimia berupa protein yang berperan sebagai biokatalisator, di
mana bio adalah makhluk hidup dan katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi.
Sederhananya, enzim adalah katalis yang membantu mempercepat reaksi biologis.
Fungsi enzim adalah untuk mempercepat reaksi biologis, tanpa ikut bereaksi ya, teman-
teman.

Struktur Enzim
Struktur enzim terdiri atas sisi aktif, yang merupakan tempat menempelnya substrat atau
senyawa yang akan diubah oleh enzim. Nantinya, substrat ini akan mengalami reaksi kimia
oleh enzim membentuk suatu produk atau hasil reaksi.

Nah, enzim di dalam tubuh kita tersusun atas dua komponen, yaitu apoenzim dan kofaktor.
Gabungan antara apoenzim dan kofaktor dinamakan holoenzim. Lalu, bedanya apoenzim
dengan kofaktor itu apa, ya?

Apoenzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa protein dan merupakan jenis
yang paling mendominasi dari semua struktur enzim yang ada. Sifatnya labil atau mudah
berubah, serta kerjanya dipengaruhi oleh suhu dan pH. Sementara itu, kofaktor merupakan
enzim yang tersusun atas senyawa nonprotein.

Kofaktor enzim dibedakan menjadi dua, yaitu kofaktor organik, seperti vitamin, flavin, atau
hem, dan kofaktor anorganik, seperti ion-ion logam Mg2+, Mn2+, atau Cu+. Ion-ion logam
ini berfungsi sebagai pusat katalisis primer, tempat mengikat substrat, dan stabilisator agar
enzim tetap aktif.

Berdasarkan kekuatan ikatannya terhadap enzim, kofaktor organik dibedakan lagi menjadi
dua, yaitu koenzim dan gugus prostetik. Koenzim adalah gugus yang ikatannya nggak kuat
dan mudah untuk didialisis. Tugasnya memindahkan zat kimia dari satu enzim ke enzim lain.
Contohnya, FADH, NADH, dan Vitamin B. Sementara itu, gugus prostetik adalah gugus
yang terikat kuat pada enzim dan nggak mudah terurai dalam larutan. Contohnya FAD.

Sifat-Sifat Enzim

Secara umum, enzim memiliki enam sifat khas, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Enzim tersusun atas protein, Komponen penyusun utama enzim tersusun atas protein,
tapi tidak semua protein merupakan enzim.

1
2. Enzim merupakan biokatalisator, Seperti dalam pengertiannya, enzim bersifat
biokatalisator. Itu berarti, enzim hanya mengubah kecepatan reaksi dengan menurunkan
energi aktivasinya.
3. Enzim bekerja secara spesifik, Suatu enzim hanya bekerja pada substrat yang spesifik
untuk membentuk produk yang spesifik juga. Dalam hal ini, kamu bisa membayangkan
enzim sebagai “kunci” yang mempunyai bentuk khusus, sehingga hanya bisa membuka
satu “gembok” aja. Contohnya, enzim amilase yang hanya bekerja pada substrat berupa
amilum (pati).
4. Enzim dapat digunakan berulang kali (reusable), Selama enzimnya nggak rusak,
enzim bisa dipakai berulang-ulang karena nggak ikut bereaksi.
5. Enzim tidak ikut berubah menjadi produk, Walaupun enzim bekerja untuk mengubah
substrat menjadi produk, tapi enzim nggak ikut berubah menjadi produk juga, ya.
6. Kerja enzim bersifat bolak balik (reversible), Suatu enzim dapat melakukan reaksi dua
arah, yaitu dari substrat menjadi produk atau produk menjadi substrat.

Pengertian koenzim?

Koenzim merupakan sebuah ko-faktor, yaitu sebuah molekul organik kecil yang
sebenarnya adalah bagian dari enzim itu sendiri yang tahan dalam keadaan panas,
mengandung fosfat dan juga ribose, dapat larut dalam air serta dapat menyatu dengan
apoenzim untuk membentuk holoenzim.

Gugus prostetik merupakan suatu bentuk ikatan enzim yang sangat kuat, tidak memandang
apakah itu berupa ikatan kovalen maupun ikatan non kovalen di antara apoenzim yang ada.
Koenzim sendiri mempunyai fungsi yang aktif karena berperan dalam proses katalisator yang
dapat menaikkan kemampuan katalitik dari enzim itu sendiri.

Fungsi lain yang terdapat dalam koenzim adalah untuk menentukan sifat yang ada dalam
reaksi yang berjalan sebab koenzim ini memiliki peran dalam transpor elektron yang terjadi
antar enzim. Adenosin trifosfat, NADH, serta NADP merupakan contoh dari koenzim yang
ada.

Dalam setiap kali proses reaksi metabolisme yang terjadi di dalam tubuh juga memerlukan
koenzim sebagai komponen penting dari enzim tersebut. Karena banyak dijumpai dalam
derivate atau turunan dari bentuk vitamin B seperti tiamin, niacin, serta riboflavin maka
koenzim juga diidentikkan dengan vitamin.

Selain itu koenzim juda dapat membentuk molekul lain yang ada di dalam sel yang
merupakan sumber energi untuk sel. Energi dari sel tersebut diperlukan oleh beberapa
molekul sel dalam tubuh sehingga dapat melakukan fungsi tertentu.

Dalam tubuh manusia, salah satu fungsi dari koenzim yaitu retensi memori. Perlu untuk Anda
ketahui juga bahwa apabila tidak terdapat koenzim, mala sel-sel di dalam tubuh manusia
tidak akan berfungsi bahkan proses sel dapat berhenti.

2
Apa Fungsi Koenzim ?

Fungsi utama dari koenzim adalah sebagai pengangkut sementara dari produk setengah
reaksi. Yang mana koenzim-koenzim tersebut biasanya akan ikut serta dalam terjadinya
interaksi antara substrat dengan enzim yang mana dilakukan dengan cara menerima ataupun
melepaskan gugus kimia tertentu.

Suatu koenzim akan selalu memperoleh bentuk aslinya kembali walaupun selama reaksi
sudah mengalami perubahan. Dalam hal ini seperti vitamin B yang memiliki fungsi penting
yang berperan sebagai koenzim yang penting untuk membantu pembentukan lemak, protein,
serta karbohidrat.

Dalam membantu proses meningkatkan berbagai reaksi metabolisme, koenzim ini adalah
salah satu dari beberapa senyawa organik yang dapat menyebar bebas karena fungsinya
sebagai kofaktor. Selain itu koenzim juga berperan dalam katalisis enzim stoikiometri. Untuk
mengembalikan dalam bentuk asal, bisa jadi memerlukan reaksi katalisis lain selama
modifikasi berlangsung.

Dalam hal ini contohnya adalah nikotinamida adenin dinukleotida atau NAD yang dapat
menerima hidrogen serta memberikannya dalam bentuk reaksi lain dan juga ATP. Sebagian
besar dari vitamin B adalah koenzim yang memiliki fungsi penting untuk memberikan
fasilitas transfer atom.

Anda mungkin juga menyukai