Anda di halaman 1dari 53

CV.

NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

KATA
PENGANTAR

CV. NUSANTARA CIPTA CONSULTAN merupakan salah satu


perusahaan Engineering Consultants yang sejak didirikan telah aktif
berperan dalam berbagai bidang pembangunan di Propinsi Maluku
Utara.

Berdasarkan Surat Undangan dari Pengadaan Jasa Konsultansi


Nomor : /UM.001/332b/BPCB.Tte/VIII/2012 Tanggal 03
Agustus 2012 oleh Unit Pelayanan Pengadaan Balai Pelestarian
Cagar Budaya Ternate Di Lingkungan Kantor Balai Pelestarian Cagar
Budaya Ternate untuk pekerjaan dimana proyek Pembangunan
Gedung Kantor BPCB Ternate tersebut.

Dan merupakan suatu kehormatan dan sekaligus kepercayaan bagi


CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN. Atas diundangnya untuk
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Untuk itu CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN akan membentuk


suatu Tim Teknis untuk menyusun dan mengajukan Proposal guna
melaksanakan pekerjaan Supervisi/Pengawasan tersebut di atas.

Demikian, sekilas ungkapan ini guna memenuhi maksud tersebut


diatas.

Ternate, 17 September 2012

CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN.Ternate

IRFAN AKILI,ST
Direktur

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG PERUSAHAAN


CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN telah berpengalaman dalam
melaksanakan berbagai proyek yang meliputi perencanaan dan
pengawasan serta bidang rekayasa teknik. CV. NUSANTARA
CIPTA KONSULTAN adalah sebuah Perusahaan Swasta Nasional
yang didirikan sejak tahun 2009, berdasarkan Akte Notaris FARUK
ALWI, SH Nomor 01 Tanggal 02 September 2009, serta terdaftar di
Pengadilan Negeri Ternate Nomor 14/CV/2007/PN. TTE Tanggal 24
JANUARI 2007dengan Kantor Pusat di Ternate.

CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN adalah perusahaan Swasta


Nasional yang memberikan jasa profesional dalam berbagai
disiplin dan bidang enjinering dan rekayasa.

Organisasi dan struktur perusahaan bersifat multi disipliner. Sejak


berdirinya pada tahun 2002, telah berkembang dan telah
memperoleh kepercayaan dari berbagai lembaga dan instansi serta
Pemerintah Daerah. CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN
memiliki sejumlah staf profesional yang terdiri dari tenaga teknik
yang ahli dalam bidangnya masing-masing serta tenaga
administrasi.
Saat ini CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN merupakan suatu
organisasi yang siap untuk berpartisipasi dalam pembangunan dan
konsultasi profesional dalam pembangunan tersebut.

SUSUNAN PENGURUS

1. Direktur : Irfan Akili,ST


2. Wakil Direktur : Ikbal Herman Akili

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

JENIS LAYANAN KONSULTAN


Perencanaan & Pengawasan
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN memberikan layanan jasa
profesional dalam bidang Perencanaan dan Pengawasan yang
berhubungan dengan jalan raya, jembatan, / desain, dan supervisi
proyek-proyek jalan dan jembatan dari jaringan jalan Kabupaten
sampai jalan Negara.

Divisi Perencanaan dan Pengawasan kami memiliki tenaga ahli


yang pengalaman dan telah mengenal dengan baik kondisi setiap
medan dan tantangan teknis di Wilayah Indonesia Timur, antara
lain : Proyek Pengawasan Teknis Bangunan dengan sumber dana
APBN, APBD Tk. I, APBD Tk. II dan lain-lain, sehingga
merekomendasikan alternatif yang tepat berdasarkan
pertimbangan teknis dan non teknis terhadap paket yang kami
tawarkan ini.

Layanan bidang perencanaan dan pengawasan ini meliputi antara


lain :
Jalan Raya
Jembatan
Pelabuhan
Lapangan Terbang
Survey dan Soil Investigation
Studi Kelayakan
Perencanaan Teknis
Pengawasan Pelaksanaan (Supervisi)

Arsitektur dan Rekayasa


CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN memberikan jasa
profesional dalam bidang arsitektur dan rekayasa, yaitu dalam
bidang rekayasa sipil, struktur, geoteknik, geodesi, listrik, mesin,
pipa dan perencanaan arsitektur. Jenis jasa yang diberikan meliputi
perencanaan konsep , survei lapangan, perencanaan teknis,
dokumen lelang, supervisi pelaksanaan dan manajemen operasi.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Dalam analisis dan perencanaan teknis proyek arsitektur dan


rekayasa, CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN
memanfaatkan teknologi dan prosedur mutakhir termasuk CAD
(Computer Aided Design) dan CADD (Computer Aided Design and
Drafting). Selain menggunakan piranti lunak komputer standar, CV.
NUSANTARA CIPTA KONSULTAN telah mengembangkan sendiri
piranti lunak yang dapat digunakan untuk keperluan khusus antara
lain analisa statis dan dinamis struktur, desain optimum, desain
perkerasan jalan, desain geometrik, analisis hidrologi, analisis
drainase, dan lain-lain.
Selain itu untuk keperluan khusus, CV. NUSANTARA CIPTA
KONSULTAN mempunyai akses pemakaian piranti lunak rekayasa
yang harus dijalankan pada komputer mainframe. Pemanfaatan
teknologi mutakhir tersebut akan memberikan hasil yang akurat
dan cepat yang amat membantu dalam pengambilan keputusan.

Layanan bidang Arsitektur dan Rekayasa ini meliputi antara lain :

Arsitektur Bangunan
Perencanaan Rencana Induk
Rekayasa Struktur
Rekayasa Listrik
Rekayasa Pabrik/Industri
Perumahan
Survey dan Soil Investigation
Analisa dan Studi
Perencanaan Pondasi
Pengawasan Pelaksanaan (Supervisi)
Manajemen Konstruksi

Pelestarian Lingkungan
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN memiliki tenaga ahli yang
berpengalaman dalam membuat Analisis Dampak Lingkungan
untuk berbagai proyek. Dari Program pelestarian lingkungan
tersebut maka diperlukan investasi berupa infrastruktur
perlindungan lingkungan seperti misalnya yang menyangkut sistem

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

pengadaan air, pembuangan air limbah, reklamasi pantai,


pengontrol pencemaran udara, dan lain-lain.
Selain itu ada komponen program lainnya seperti dampak ekonomi,
sosial, dan budaya terhadap penduduk setempat.

Layanan bidang Lingkungan Hidup ini meliputi antara lain :


Analisa Dampak Lingkungan.
Pelestarian Sumber Daya Alamiah.
Penanganan Limbah.
Survey dan Pemetaan.
Analisa dan Studi Kelayakan.
Perencanaan.
Irigasi.
Bendung/Bendungan - Tenaga Air.
Perencanaan Penanggulangan Banjir/Cek Dam.
Reklamasi Pantai.
Perencanaan Air Bersih, Air Baku.
Perencanaan/Supervisi Dermaga.

DAFTAR RELASI/REKANAN
Nasional
Direktorat Jenderal Prasarana Wilayah
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan
Departemen Perhubungan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Dinas Kesehatan
PT. Asuransi Jiwasraya (Persero)
PT. Bank Mandiri (Persero)
PT. Jasa Raharja Putra

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

REGISTRASI
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN terdaftar pada lembaga dan
Departemen sebagai berikut :
Ikatan Konsultan Indonesia (PERKINDO)
Departemen Pekerjaan Umum
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Pemerintah Daerah Tingkat I Propinsi Maluku Utara,
PT. Asuransi Jiwasraya
PT. Bank Mandiri (Persero)
PT. Jasa Raharja Putra

TENAGA PENUNJANG DAN FASILITAS


CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN saat ini mempunyai tenaga
penunjang di luar tenaga ahli, yang terdiri dari tenaga administrasi,
teknisi, juru gambar, dan operator komputer.
Kantor Pusat CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN di Jl.
TABANGA MADUDU Kel. Sangadji Utara . (0921) 3110572
Fax. E-mail cv.nck11@ yahoo.id.
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN telah memiliki beberapa
komputer terpasang di kantor pusat serta beberapa fasilitas
penunjang seperti kendaraan roda empat dan roda dua serta
fasilitas penunjang lainnya untuk kemudahan operasional
pekerjaan di lokasi proyek.

PENGALAMAN PERUSAHAAN

CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN telah berpengalaman


dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan dan pengawasan
teknis jalan dan jembatan. Pengalaman perusahaan khususnya

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

dalam bidang Perencanaan dan Pengawasan/Supervisi Konstruksi


dapat dilihat sesuai daftar pada LAMPIRAN Usulan Teknis ini.

1.2. LATAR BELAKANG PROYEK


Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Ternate untuk
melaksanakan pekerjaan PengawasanKonstruksi Pembangunan
Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Ternate di Provinsi Maluku
Utara, dalam upaya untuk menjaga agar kawasan Pelestarian
Cagar Budaya Maluku Utara dalam keadaan/kondisi baik, dan
mengusahakan agar pengembangan Pelestarian Cagar Budaya
Tersebut hubunganya denga aspek Pariwisata Daerah dan
memajukan ekonomi penduduk. agar dapat menunjang
perkembangan perekonomian, dan menyediakan prasarana yang
cukup bila terjadi adanya perubahan pola permukiman dimasa
yang akan datang.
Disamping memiliki nilai strategis, kawasan perbatasan memiliki
fungsi dan peran yang sangat penting sebagai sekat pemisah dan
sabuk pengaman bagi negara Republik Indonesia sekaligus
menjadi potert jatidiri atau citra kehormatan, martabat bangsa.
Pembangunan sarana/prasarana permukiman di daerah
perbatasan merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam
mewujudkan upaya tersebut adalah termasuk menyediakan jasa
Kosultan Pengawas, yang dalam penugasan pada Pekerjaan
Pengawasan Nantinya akan bertindak sebagai wakil direksi teknik
baik dikantor maupun dilapangan.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN


Maksud dari pada Pengawasan Konstruksi Pembangunan
Gedung Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Ternate
adalah mengadakan layanan jasa Pekerjaan Pengawasan
sedemikian rupa sehingga dicapai hasil yang optimal sesuai
standar yang berlaku. Dimana Konsultan pengawas berperan
sebagai wakil dari pemilik proyek dalam mengarahkan kontraktor
di lapangan.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Dengan adanya proyek ini, diharapkan dapat meningkatkan


Pengawasan Teknik/Supervisi atas Pembangunan Sarana dan
Prasarana di Kabupaten Halmahera Tengah, Tugas-tugas dan
wewenang serta tanggung jawab Konsultan Pengawasan Teknis
tersebut, selain diatur dalam dalam bab III Syarat-syarat Umum
Kontrak. Konsultan selaku Wakil Direksi Pekerjaan, juga tercantum
dalam Kerangka Acuan Kerja.

1.4. LINGKUP DAN LOKASI PEKERJAAN


Jenis dan lingkup pelaksanaan untuk Pekerjaan Pengawasan
Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Balai Pelestarian
Cagar Budaya Ternate Provinsi Maluku Utara di Kota Ternate
yang dibiayai oleh Dana APBN Murni Tahun Anggaran 2012 adalah
melakukan penanganan pekerjaan pengawasan secara optimal.
Jangka waktu Layanan Jasa Pengawasan diperkirakan adalah
96(Sembilan puluh enam) Hari Kalender
Adapun lokasi pelaksanaan pekerjaan yang akan ditangani dalam
layanan jasa Manajemen Konstruksi ini

LETAK Pengawasan /Supervisi Konstruksi


PADA PROPINSI MALUKU UTARA

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

LOKASI PROYEK
Pengawasan /Supervisi
Konstruksi

1.5. IDENTIFIKASI PROYEK

Fungsi pengawasan yang akan diawasi pada Pekerjaan


Pengawasan Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor BPCB
Ternate yang terletak di Kota Ternate merupakan sarana dan
prasarana yang penting sehingga pada kawasan tersebut
mempunyai posisi yang sangat strategis dalam hubungannya
dengan aspek pertahanan dan keamanan, politis serta interaksi
sosial ekonomi penduduk. Disamping memiliki nilai strategis,
kawasan perbatasan memiliki fungsi dan peran yang sangat
penting sebagai sekat pemisah dan sabuk pengaman bagi Negara
Kesatuan Republik Indonesia sekaligus menjadi potret jatidiri atau
citra kehormatan, martabat bangsa. Kesenjangan/ketimpangan
diberbagai aspek kehidupan masyarakat di banding dengan
daerah-daerah lain di Indonesia, sangat mungkin melahirkan
gelagat emosional bernuansa kecemburuan yang berpotensi
untuk berkembang menjadi kekecewaan publik yang
mempresentasikan ketidak puasan komunitas masyarakat. Situasi
dan kondisi sosial yang tidak kondusif seperti ini kan sangat
rentan kemungkinan tumbuhnya nilai-nilai yang dapat
menggoyakan integritas nasionalisme dan semangat patriotisme
yang bermukim di daerah perbatasan tersebut. Dengan melihat
kondisi tersebut di atas maka penanganan di daerah/kawasan
perbatasan harus mendapat perhatian serius untuk
mengantisipasi gejolak-gejolak yang dapat memecah belah
keutuhan bangsa. Pembangunan sarana/prasarana permukiman

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

di daerah perbatasan merupakan bentuk kepedulian pemerintah


terhadap pemerataan pembangunan di Indonesia.

Metode dan cara pendekatan secara detail akan dijelaskan pada


Bab V.

1.6. STANDARD TEKNIS

Sebagai pedoman standar yang digunakan dalam pelaksanaan


pekerjaan ini adalah terutama mengacu kepada Dokumen Kontrak
untuk pekerjaan ini, baik Kontrak Pelaksanaan Fisik maupun
Kontrak Pekerjaan Pengawasan. Demikian pula dengan Standar-
Standar dan Spesifikasi-Spesifikasi yang dikeluarkan oleh
Departemen Pekerjaan Umum cq. Direktorat Jenderal Cipta Karya
juga akan menjadi acuan dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Disamping itu pengalaman-pengalaman perusahaan untuk
pekerjaan yang sejenis dengan pekerjaan ini dan terlebih
pengalaman-pengalaman personil dalam menangani pekerjaan
yang sejenis akan sangat membantu dalam menyelesaikan
pekerjaan ini dengan hasil yang optimal.

BAB 2
APRESIASI UMUM
LAYANAN
JASA KONSULTAN

2.1. STRUKTUR ORGANISASI

2.1.1. Koordinasi
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN sebagai salah konsultan
dalam Lingkungan ULP POKJA Balai Pelestarian Cagar Budya
Ternate, akan senantiasa menjalin kerjasama dan hubungan secara

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

harmonis baik terhadap Pihak Proyek konsultan lain sebagai bagian


komunitas di Lingkungan BPCB Ternate dengan Instansi Pemerintah
terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum Kota Ternate, Satker,
Pemerintah Kota Ternate dan instansi-instansi terkait lainnya.

2.1.2. Tim Konsultan


Konsultan akan menugaskan suatu Tim Pengawas Teknis
Lapangan (Site Team) dengan rencana lokasi kantor proyek di
dimana lokasi pekerjaan berada.

Lokasi kantor ini sangat penting, karena merupakan pusat


kegiatan Site Engineer selain dalam melaksanakan tugas
utamanya juga untuk melakukan koordinasi tim pengawas.

Tim Konsultan akan selalu berkoordinasi dengan Satker/PPK dan


Satker PKPP Maluku Utara.

2.2. SYARAT UMUM

2.2.1. Pengawas Teknis Lapangan


Pengawas teknis lapangan dipimpin oleh Site Engineer yang akan
melakukan monitoring pelaksanaan pekerjaan secara terus-
menerus dan sekaligus bertanggungjawab atas pelaksanaan
pekerjaan baik mutu maupun kuantitasnya.
Sebagai koordinator dalam kegiatan Tim Pengawas Teknis Lapangan
adalah Site Engineer, bertanggung jawab kepada Pemimpin
Proyek Pembangunan Gedung Kantor BNPP Maluku Utara,.
Pengendalian dan Pengawasan Teknik Pekerjaan dilaksanakan oleh
Satker Fisik yang bertindak sebagai "Engineer" dan
mendelegasikan sebahagian tugasnya kepada Pengawas Teknis
Lapangan, yang bertindak sebagai "Engineer Representative"
sesuai kontrak fisik.

2.2.2. Fasilitas layanan Jasa


Fasilitas untuk keperluan layanan jasa konsultan pada pekerjaan
ini seperti kendaraan roda empat, kendaraan roda dua, perumahan
(mess) tenaga konsultan, pengadaan kantor dan peralatan
kantor diusahakan oleh konsultan sendiri (sewa).

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Untuk peralatan kantor seperti; komputer, filling kabinet, papan


tulis, dan lain-lain seperti yang tercantum dalam dokumen
penawaran konsultan, secara umum untuk
peralatan/perlengkapan yang habis pakai akan dibeli sedang
peralatan/perlengkapan yang masih bisa digunakan setelah
pekerjaan selesai akan disewa. Ini semua dimaksudkan untuk
kelancaran pelaksanaan layanan jasa ini semaksimal mungkin.

Adapun fasilitas untuk layanan jasa konsultan, yang akan


disediakan di lokasi proyek dalam rangka menunjang kegiatan
tim konsultan supervisi antara lain seperti yang tercantum dalam
tabel berikut :

Tabel 2.1. Daftar peralatan/perlengkapan

No Jenis Peralatan/Perlengkapan Jumlah Keterangan

1 Kantor dengan perlengkapan 1 Unit Sewa


2 Rumah untuk Profesional Staf 1 Unit Sewa
4 Sepeda Motor Untuk Inspector + 3 Unit Sewa
Surv
5 Komputer + Printer 1 Unit Sewa
6 Peralatan Komunikasi 1 Unit Sewa
2.2.3. Administrasi Layanan Jasa
Unit Layanan PengadaanI. Pokja. BPCB Ternate mengatur dan
mengendalikan pelaksanaan layanan jasa konsultan, sesuai
dengan Kerangka Acuan Tugas yang telah digariskan.

Pemimpin Proyek bertanggung jawab atas koordinasi

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

pelaksanaan tugas layanan jasa konsultan, termasuk sistem


pembayaran atas layanan jasa secara keseluruhan.

2.4. JENIS DAN LINGKUP JASA KONSULTAN

2.3.1. Jenis Jasa Konsultan


Jenis Jasa Konsultan dalam hal ini adalah Pekerjaan Manajemen
Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Balai Pelestarian Cagar
Budaya Ternate .Konsultan harus bekerjasama dengan Kantor Balai
Pelestarian Cagar Budaya Ternate dalam melaksanakan
pengawasan teknik dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan
kebijaksanaan dan ketentuan-ketentuan yang telah ditentukan oleh
BPCB Ternate.

2.3.2. Lingkup Jasa Konsultan mencakup pekerjaan-


pekerjaan, antara lain sebagai berikut :
(a) Mengadakan pemeriksaan keadaan proyek serta
mengadakan penilaian atas ketepatan rancangan yang ada
untuk disesuaikan dengan keadaan/kebutuhan lapangan
yang sebenarnya (rekayasa lapangan).

(b) Atas dasar data dari (a) di atas, membuat suatu program
terperinci untuk kepentingan pemeriksaan/pengambilan
data lapangan yang masih diperlukan (tambahan) dan
menangani pengawasan pelaksanaannya yang dilakukan
oleh kontraktor.

(c) Memeriksa gambar hasil perencanaan atau hasil survai


ulang Kontraktor dan atas dasar gambar tersebut membuat
gambar rencana teknis untuk diserahkan kepada kontraktor
pada waktu yang telah ditetapkan setelah mendapat
persetujuan Pinbagpro.

(d) Memeriksa serta memberikan rekomendasi atas jadwal


pelaksanaan kontraktor atau perubahan-perubahannya
untuk pelaksanaan kontrak, serta setiap rencana atau
program-program serupa yang harus diajukan oleh
kontraktor untuk mendapatkan persetujuan dari Pinbagpro.
(e) Menilai kecukupan pemakaian, antara lain bahan-bahan dan
tenaga kerja yang disediakan oleh kontraktor, serta cara
kerja kontraktor sehubungan dengan besarnya tingkat

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

kemajuan yang yang ditargetkan, dan bila perlu, mengambil


tindakan yang tepat untuk meningkatkan laju pekerjaan.

(f) Melaksanakan pengawasan yang efektif dan terus menerus


terhadap pekerjaan yang telah disetujui untuk dilaksanakan,
serta menjamin bahwa mutu pekerjaan sesuai dengan
standard dan spesifikasi yang ditetapkan dalam kontrak.

(g) Memeriksa serta membuat rekomendasi tertulis terhadap


semua permintaan/tuntutan kontraktor untuk mendapatkan
perpanjangan waktu, pembayaran tambahan, pekerjaan
atau biaya tambahan atau hal-hal lain semacamnya.

(h) Menghitung kuantitas pekerjaan serta material yang telah


disetujui dan diterima baik, kemudian memeriksa dan
menerangkan dengan sebenarnya mengenai tagihan
kontraktor yang berupa pembayaran bulanan dan
pembayaran akhir.

(i) Melaporkan secara berkala tentang kemajuan pekerjaan,


cara pelaksanaan kontraktor, mutu pekerjaan serta status
keuangan Proyek berikut apa yang dapat diantisipasi.

(j) Membuat usulan perubahan serta menyajikannya untuk


mendapatkan persetujuan Pinbagpro pada setiap adanya
perubahan yang berkaitan dengan rencana yang mungkin
dirasa perlu, seraya menunjukkan dampak apa saja yang
diakibatkan oleh perubahan tersebut terhadap kontrak dan
sekaligus menyiapkan semua perintah perubahan yang
diperlukan.

(k) Menjamin bahwa ”as-built drawings (gambar sebenarnya


terbangun/terpasang)” dibuat untuk semua pekerjaan dan
bersama-sama kontraktor mengupayakan untuk
menyelesaikannya sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan.

(l) Menyerahkan laporan akhir yang merupakan ringkasan


kegiatan konstruksi seraya menampakkan, antara lain,
realisasi pembayaran pekerjaan, prestasi kerja, hasil
pengujian mutu pekerjaan selama pelaksanaan dan pada
saat Serah Terima Pertama, perubahan kontrak, tuntutan
atau perselisihan atau hal-hal penting lainnya yang ada
dampaknya terhadap kuantitas, biaya serta pelaksanaan
pekerjaan.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

2.4. LAPORAN
Sebagaimana yang telah digariskan dalam Kerangka Acuan Tugas
tentang pembuatan Laporan. Sistimatika penyusunan laporan
berpedoman pada standar di lingkungan BNPP Maluku Utara.
Laporan disusun dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar
dengan menggunakan kertas ukuran A4 (210 x 297mm).

Adapun sistem penyampaian yang meliputi jumlah dan jenis


laporan adalah sebagai berikut :

2.4.1. Laporan Pertama ( Laporan Pendahuluan ).


Laporan Pertama harus diserahkan oleh Konsultan setelah layanan
jasa berjalan selama 30 (tiga puluh) hari, sebanyak 6 (enam)
rangkap/buku. Laporan Pertama isinya melaporkan mengenai
Jadwal Rencana Kerja dan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara
lengkap dan terperinci termasuk kuantitas masing-masing
pekerjaan serta personil-personil pendukung Konsultan yang telah
disetujui aktif di lapangan.

2.4.2. Laporan Kemajuan Bulanan.

Pada setiap akhir bulan kalender kecuali pada saat harus membuat
laporan kemajuan triwulan, konsultan harus membuat kemajuan
laporan bulanan, sebanyak 6 (enam) rangkap/buku setiap paket
proyek.

Laporan ini merupakan laporan singkat mengenai kemajuan


kegiatan Kontraktor, keadaan cuaca, juga permasalahan yang
dialami oleh Kontraktor/konsultan bila ada (menyangkut
administrasi, teknik atau keuangan) dan memberikan rekomendasi
atau saran-saran bagaimana menanggulangi/menyelesaikan
permasalahan tersebut.

Jadwal penyampaian Laporan Kemajuan Bulanan diatur sebagai


berikut :

a. Ringkasan kemajuan pekerjaan bulanan (Progress Summary)


paling lambat setiap tanggal 1 pada bulan berikutnya dikirim
sesuai yang telah ditetapkan. Pengiriman dapat dilakukan
melalui Telex/Facsmile/Telegram/Telepon ditujukan kepada
Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Maluku Utara yang selanjutnya akan disampaikan kepada


Direktur Prasarana Wilayah Timur dan Instansi lainnya yang
terkait.

b. Buku Laporan Kemajuan Bulanan, harus telah diterima paling


lambat tanggal 5 pada bulan berikutnya, sesuai yang telah
ditetapkan. Cara pengiriman laporan Kemajuan Bulanan sebagai
berikut :
Untuk Instansi-instansi di Jakarta dikirim melalui Proyek
Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan Maluku Utara,
sedangkan untuk Pemimpin Bagian Proyek dan Instansi terkait di
Propinsi yang bersangkutan, masing-masing dikirim secara
langsung oleh Site Engineer, disertai tanda terima.

2.4.3. Laporan Akhir


Menjelang berakhirnya masa layanan jasa, konsultan harus
menyerahkan Laporan Akhir kepada Pihak Pemberi Tugas sebanyak
4 (empat) set bersama-sama dengan Gambar Sebenarnya
Terbangun / Terpasang (As-built Drawings) dan dilengkapi dengan
foto dokumentasi proyek.
Kalkir gambar tersebut dan negatif film serta hasil cetakannya akan
dikirim ke instansi yang berwenang untuk menyimpan dan
memelihara untuk disimpan serta dipelihara dan bila diperlukan
sewaktu-waktu dapat dipinjam.

Untuk memudahkan penjilidan atau penggunaannya, Laporan Akhir


ini dibuat menjadi beberapa buku.

Adapun susunan dan kerangka isi dari pada Laporan Akhir secara
garis besarnya mencakup tentang :

Metode pelaksanaan konstruksi


Realisasi biaya proyek dan perubahan kontrak yang terjadi
Lokasi sumber material dan hasil pengujian mutu pekerjaan
Personil konsultan dan kontraktor yang terlibat
Pelaksanaan pengawasan konstruksi yang telah dilaksanakan
Rekomendasi metode pemeliharaan dikemudian hari
Permasalahan yang mungkin terjadi
Saran-saran untuk perbaikan yang perlu dilakukan pada

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

proyek –proyek berikutnya dalam pelaksanaan pekerjaan


sejenis.

BAB 3
TANGGAPAN
TERHADAP

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

KERANGKA ACUAN KERJA

3.1. UMUM
Pekerjaan Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor
Balai Pelestarian Cagar Budaya Ternate. merupakan
pembangunan sarana dan prasarana yang akan dilaksanakan
pada tahun anggaran 2012 dengan Dana APBN Murni. Pekerjaan
tersebut adalah merupakan upaya pemerintah untuk
meningkatkan kemampuan layanan dan membuka keterisolasian
daerah sekitarnya, Hal ini diperlukan sebagai upaya untuk
menjamin kelancaran, kenyamanan dan keamanan di sekitar
lokasi selama waktu pelaksanaan.
Hal yang perlu mendapat perhatian adalah perlunya tim khusus
yang menangani masalah keamanan pekerjaan, hal ini perlu
diperhatikan selain untuk mencegah kecelakaan kerja, juga faktor
keamanan dan kenyamanan, Konsultan pengawas diharapkan
dapat bekerja sama dengan Pihak Proyek (Direksi Lapangan) dan
Pihak Kontraktor dalam menjaga pengendalian mutu.

Dengan demikian Konsultan CV. NUSANTARA CIPTA


KONSULTAN sebagai mitra Pemerintah akan berusaha
semaksimal mungkin untuk memberikan jasanya dalam
pekerjaan ini, sehingga apa yang telah diprogramkan oleh
pemerintah seperti tersebut di atas dapat terwujud.

Pada dasarnya uraian serta rincian keterangan TOR yang telah


tersedia, secara keseluruhan belum dapat menguraikan bahkan
sama sekali tidak dapat memberikan gambaran yang jelas baik
mengenai jenis pakerjaan maupun kondisi wilayah pekerjaan,
sebab yang dijelaskan adalah kebutuhan tanaga-tenaga ahli yang
dibutuhkan dalam penyediaan jasa konsultans. Sehingga uraian-
uraian tersebut diatas kami paparkan berdasarkan pengamatan
dan pengalaman kami dalam menangani pekerjaan/proyek di
Halmahera.
Namun demikian bukan merupakan suatu halangan bagi
konsultan dalam menganalisa kebutuhan kebutuhan baik untuk
tenaga ahli maupun tenaga-tenaga pendukungnya dalam rangka
melaksanakan tanggung jawabnya sebagai mitra yang selalu siap
dalam segala jenis pekerjaan. Khususnya di Propinsi Maluku Utara.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

3.2. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pENGAWASAN Konstruksi BPCB-
TERNATE Utara tersebut sebagaimana yang tertera dalam TOR
adalah 3 (tiga) bulan sejak surat perintah mulai kerja yang akan
dikeluarkan bersamaan dengan dimulainya pekerjaan fisik proyek
tersebut. Konsultan CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN
menganggap bahwa waktu tersebut cukup dan dapat
dilaksanakan tepat pada waktunya.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

BAB 4
PENDEKATAN
DAN
METODOLOGI

4.1. UMUM
Sesuai pemahaman konsultan dalam Kerangka Acuan Kerja, maka
uraian dan penjelasan kegiatan yang telah dipaparkan di atas,
dapat dirumuskan dalam suatu langkah-langkah pendekatan
permasalahan dan aplikasi metode paling efektif sehubungan
dengan pelaksanaan layanan jasa pada proyek termaksud.

Pendekatan dan metodologi layanan jasa Konsultan tersebut


telah disimpulkan dalam bentuk rencana kerja yang dilengkapi
dengan jadwal pekerjaan, jadwal penugasan personil, tugas
masing-masing tenaga ahli, tempat tugas dan lain sebagainya
yang sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Hal-hal yang pokok dalam penanganan masalah layanan jasa


tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut :

Disamping memberikan layanan jasa supervisi sesuai


Kerangka Acuan Tugas, konsultan akan berusaha pula
mengaplikasikan pengalamannya untuk melakukaan
langkah-langkah efektif sehingga dapat memberikan hasil
yang terbaik.
Melaksanakan pengawasan untuk pengendalian biaya proyek
dan berusaha dalam hal efisiensi penggunaan biaya proyek.
Selain melakukan monitoring kemajuan pekerjaan, juga akan
senantiasa membuat metode pelaksanaan dan menyusun
teknik penjadwalan kegiatan untuk mendapatkan
penghematan waktu.
Senantiasa berorientasi pada pelaksanaan program
pengawasan kendali mutu secara efektif.
Senantiasa menjalin kerjasama secara harmonis dengan
pihak kontraktor dalam memecahkan masalah-masalah
pelaksanaan pekerjaan dan pendaya-gunakan struktur
organisasinya.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Uraian tentang pendekatan dan metodologi berkaitan dengan


layanan jasa konsultan yang digunakan pada proyek ini secara
jelas dipaparkan dalam sub bab berikut ini.

4.2. TAHAP SUPERVISI KONSTRUKSI


4.2.1. U m u m
Dalam melaksanakan pekerjaan ini, maka sistem pengawasan
dan supervisi konstruksi menjadi hal yang sangat penting
sehingga diperlukan suatu wadah organisasi yang memadai
dalam melakukan monitor terhadap segala aspek pekerjaan
sedemikian rupa sehingga proyek ini dapat selesai tepat pada
waktunya sesuai spesifikasi yang ada dan dana yang telah
ditetapkan.

Untuk memenuhi target di atas, kami telah menyiapkan program


kerja dan menyusun satu tim memadai dalam jumlah dan
kualitas yang terdiri dari tenaga-tenaga ahli seperti yang
dipaparkan pada usulan teknik ini pada point lainnya.

Dalam hal ini, kami yakin sepenuhnya bahwa jasa-jasa


konstruksi yang akan kami berikan dapat memberikan kontribusi
dalam hal penanganan pekerjaan pembangunan jalan yang dapat
diandalkan menjadi Jalan Akses yang mempunyai kualitas dan
tingkat layanan yang setaraf jalan Nasional.

Pada prinsipnya, Konsultan lebih mengutamakan hal-hal yang


berkaitan langsung dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi di
lapangan dengan menyusun strategi-strategi sebagai berikut :

Menyusun langkah-langkah yang terencana baik dan efektif


mengenai penjelasan Dokumen Kontrak yang tentunya
dapat dipahami oleh kontraktor.
Mengarahkan kontraktor dalam persiapan metode
pelaksanaan untuk semua kegiatan pekerjaan dan membantu
membuat revisi bila memerlukan peningkatan metode
tersebut.
Mengarahkan kontraktor untuk merencanakan dan
menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan.
Bekerjasama dengan kontraktor dalam optimalisasi hasil
kerja dari tenaga kerjanya dan pendayagunaan peralatannya.
Senantiasa melakukan monitoring persediaan material yang
memadai selama pelaksanaan.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Membentuk tim inspeksi lapangan yang bekerjasama dengan


Tenaga Laboratorium untuk pengujian tanah dan material
dengan tujuan utama adalah menjamin tercapainya
pengendalian mutu yang baik dan sesuai spesifikasi yang
disyaratkan.
Secara periodik mengadakan Rapat Mingguan dengan
pihak kontraktor guna membahas semua kegiatan pekerjaan,
terutama mengenai langkah-langkah yang diperlukan untuk
peningkatan dan efisiensi pelaksanaan di lapangan. Juga
untuk membahas secara detail dan menyelesaikan setiap
masalah yang timbul, berkaitan dengan pengawasan mutu
dan kemajuan pekerjaan.
Menyusun suatu metode yang menjamin, sehingga gambar
kerja kontraktor tidak terlambat dalam proses sejak
pembuatan dan koreksi hingga mendapat persetujuan.

Menyelesaikan setiap perubahan dari perencanaan


program, termasuk gambar rencana dan spesifikasinya.
Membimbing kontraktor agar dapat memproduksi aggregat
dengan mutu sesuai spesifikasi yang telah disyaratkan.
Memeriksa dan menandatangani sertifikat pembayaran
Bulanan Kontraktor, sehingga penerimaan pembayaran dapat
tepat pada waktunya, tanpa mengganggu kelancaran
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.
Membuat laporan kepada Direksi secara lengkap dan
kontinyu tentang segala kemajuan pekerjaan melalui surat
menyurat dan laporan kemajuan pekerjaan bulanan.

Juga mengadakan rapat koordinasi sebulan sekali (harus


dihadiri oleh staf utama dari Direksi dan Konsultan serta
Kontraktor) untuk membahas dan memecahkan masalah
penting yang terjadi selama pelaksanaan proyek.

Senantiasa menjalin hubungan secara harmonis dengan


pihak-pihak yang terlibat pada proyek ini.

Dari uraian di atas, Konsultan berkeyakinan bahwa pekerjaan


akan berjalan lancar dengan hasil pekerjaan yang baik dan
proyek akan selesai tepat pada waktunya.

Penjelasan tentang rencana usulan supervisi akan diuraikan


dalam sub bab berikut ini.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

4.2.2. Pekerjaan Persiapan


Apabila kontraktor telah mendapat Surat Perintah Mulai Kerja
(SPMK) atau surat resmi lainnya, maka harus segera dilakukan
langkah-langkah untuk memulai pekerjaan persiapan sebagai
tahap pelaksanaan supervisi konstruksi. Dalam tahap persiapan
ini, meliputi mobilisasi personil dan peralatan termasuk
menyediakan kantor proyek dan perlengkapannya serta alat
transportasi.

Demikian pula untuk kebutuhan laporan, maka konsultan akan


menyiapkan blanko standar dan membuat format laporan yang
akan digunakan selama pelaksanaan supervisi konstruksi
(laporan Inspector, laporan pengujian tanah dan bahan, blanko
pengecekan pengukuran (Survey), blanko pengukuran volume
pekerjaan, blanko persetujuan atas permohonnan pelaksanaan
pekerjaan, surat menyurat antar instansi, blanko rekaman
pengiriman dan pemakaian peralatan dan kendaraan dan lain-
lain).

Hal-hal penting lainnya harus dilakukan oleh konsultan pada


tahap awal pekerjaan adalah pengujian ulang secara terinci
dan evaluasi data yang telah ada seperti standar perencanaan,
rencana spesifikasi, surat keterangan material, persyaratan
kontrak, rencana aggaran biaya, rencana kerja, dan lain-lain. Hal
yang bermanfaat pada setiap peningkatan palaksanaan
pekerjaan yaitu menghilangkan keraguan atau mengoreksi
kesalahan yang dapat ditemukan serta yang dapat mengurangi
biaya proyek dan menghemat waktu pelaksanaan dengan
pertimbangan yang dapat diterima secara teknis.

Konsultan akan menyiapkan setiap tambahan, catatan


tambahan atau sejenisnya yang mungkin diperlukan setelah
proses pengkajian ulang yang lebih detail dan
evaluasi data yang telah ada. Jika telah disetujui oleh
Pimbagpro, hal tersebut selanjutnya diserahkan kepada
kontraktor yang akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan
pekerjaan.

Jika waktu memungkinkan, maka dilakukan kajian ulang secara


yang lebih detail dan evaluasi/studi atas data yang sudah ada,
dapat dilanjutkan untuk menentukan kemungkinan tahap
sebelum konstruksi.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

4.2.3. Pengaturan Lalu Lintas


1. U m u m
Arus lalu lintas selama periode konstruksi tentu akan
terganggu. Hal ini tidak dapat dihindari, sebagai akibat
pengoperasian alat berat sepanjang jalur lalu lintas dan lokasi
pekerjaan konstruksi. Untuk itu disarankan agar menjaga
kelancaran arus lalu lintas selama pelaksanaan konstruksi
dan konsultan akan mengusulkan metode pelaksanaan
pekerjaan sehingga kemacetan arus lalu lintas selama
konstruksi dapat dihindari.

2. Usulan Pengaturan Lalu Lintas


Konsultan akan mengusulkan pengaturan lalu lintas dengan
pertimbangan secara matang dan teliti untuk memperkecil
sedikit mungkin gangguan lalu lintas dan ketidak nyamanan
yang dialami oleh masyarakat. Dengan demikian konsultan
juga percaya bahwa dalam penyusunan rencana pelaksanaan
konstruksi telah menjadi bagian pertimbangan dalam hal ini.
Sebagai tambahan, rencana secara terinci dalam pengawasan
dan pengaturan lalu lintas harus disusun sebagai berikut :

Selama tahap mobilisasi dan sebelum pekerjaan dimulai,


kontraktor harus menyiapkan rencana detail tentang
metode yang terbaik untuk pengawasan dan pengaturan
lalu lintas selama setiap tahap periode konstruksi. Rencana
tersebut harus meliputi semua kemungkinan metode
pengawasan dan pengaturan lalu lintas.
Setelah Kontraktor merumuskan rencana awal, maka harus
mengadakan rapat konsultasi dengan pihak konsultan,
Bagian Proyek dan wakil dari instansi lain yang terkait
secara langsung guna membahas seluruh aspek
perencanaan dan memutuskan metode yang paling efektif
yang akan digunakan dalam pengawasan dan pengaturan
lalu lintas.

Setelah rencana kontraktor tersebut sudah disiapkan, maka


harus diperiksa oleh konsultan (terkait dengan wakil dari

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

instansi yang menghadiri rapat). Setiap perubahan dan


tambahan akan diberikan kepada kontraktor untuk direvisi.
Setelah kontraktor menyelesaikan rencana tersebut, kemudian
dikirim guna mendapat persetujuan. Setelah disetujui, maka
disajikan menjadi rencana bagian pengawasan dan pengaturan
lalu lintas.

Selama pelaksanaan konstruksi, konsultan harus senantiasa


mengarahkan kontraktor untuk merevisi rencana pengawasan
dan pengaturan lalu lintas jika perlu.

4.2.4. Pengendalian Mutu


Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pengawasan dan
pengendalian mutu sebagai aspek proyek yang terpenting. Oleh
karena itu harus dengan seksama membentuk suatu tim
lapangan, menyusun metode dan langkah-langkah serta sistem
pelaporan, sehingga menjamin setiap pekerjaan yang
dilaksanakan oleh kontraktor telah sesuai yang disyaratkan atau
spesifikasi yang ada.

Konsultan akan senantiasa mengusahakan yang terbaik dengan


mencari metode dan langkah penyelesaian setiap masalah yang
dialami kontraktor, sehingga hasil pekerjaan tersebut sesuai
dengan spesifikasi yang tercantum dalam kontrak.
Program pengendalian mutu, secara garis besarnya kami usulkan
dengan uraian berikut :

1. Pengujian Bahan
Konsultan akan melakukan pengujian secara rutin sesuai
keperluan pengendalian bahan dengan peralatan laboratorium
yang telah disyaratkan dalam Dokumen Kontrak sebagai data
penunjang dari konsultan jika diperlukan.

Standar mutu bahan yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi


akan dikontrol berdasarkan test/pengujian laboratorium dan
test lapangan sesuai yang tercantum dalam Dokumen Kontrak.

Setiap pelaksanaan pekerjaan konstruksi sebelum dimulai,


konsultan akan menyiapkan suatu langkah-langkah secara
detail tentang pengetesan yang harus laksanakan dan jumlah
pengetesan, dengan memberikan contoh pengetesan
kepada kontraktor sehingga bisa dipahami secara benar.

Test bahan akan dilakukan berkaitan dengan tahap kemajuan

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

pekerjaan. Hasil test akan segera diberikan ke kontraktor


untuk memberikan tanggapan. Semua test harus dilaksanakan
pada waktu yang tepat, sehingga dapat terhindar dari setiap
penundaan pekerjaan kontraktor.

Sistem pengujian didasarkan pada pengambilan contoh secara


acak dan secara statistik akan dipakai jika memenuhi syarat
dan tidak bertentangan dengan spesifikasi yang ada.

Jika konraktor mempunyai quarry dan crusher plant, maka


konsultan harus merekomendasikan bahwa bahan di lokasi
pengambilan tersebut dapat diterima dan akan secara kontinyu
mengadakan test terhadap aggregat yang dihasilkan sesuai
dengan spesifikasi yang ada. Hal ini secara khusus dapat
diterapkan pada aggregat untuk perkerasan aspal semen.
Konsultan harus pula melakukan test bahan yang diperoleh
pada borrow-pit yang digunakan oleh kontraktor.

2. Program Inspeksi
Salah satu dari tanggung jawab utama Konsultan adalah
program Inspeksi dan monitoring. Konsultan akan senantiasa
melaksanakan program ini untuk menjamin bahwa
pelaksanaan pekerjaan kontraktor di inspeksi oleh tenaga
yang handal dan diawasi secara profesional.

Inspeksi ini merupakan dasar untuk menjamin mutu pekerjaan


sesuai spesifikasi dan jika dijumpai bahwa telah terdapat
penyimpangan dan tidak sesuai spesifikasi, maka kontraktor
secara resmi akan diberitahukan secara tertulis sehingga
dapat diadakan perbaikan yang diperlukan.
Dalam hal ini harus dijelaskan bahwa konsultan akan selalu
berusaha untuk membantu kontraktor memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang telah terjadi.

Dengan demikian mengurangi sebanyak mungkin pengeluaran


biaya dan penggunaan waktu untuk perbaikan pekerjaan.

Sebagai contoh kontraktor tidak diperbolehkan melanjutkan


pekerjaan tertentu, sebelum diperiksa oleh Inspector dari
konsultan. Setelah segala sesuatunya telah siap, maka
dengan surat persetujuan secara tertulis, kontraktor dapat
melanjutkan pekerjaan termaksud. Sistim prosedur ini sangat
membantu untuk menghindari kesalahan kendali mutu.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Konsultan akan menyiapkan serangkaian prosedur terutama


untuk inspeksi, yang harus menjadi pedoman pada setiap
kegiatan lapangan meliputi pelaporan, pemberian perintah
secara tertulis kepada Kontraktor, izin kontraktor untuk dapat
melaksanakan pekerjaan setelah permohonan kerja dan lain
sebagainya telah disetujui.

Juga seperti yang telah diterangkan, bahwa konsultan akan


meminta kontraktor untuk menyusun metode pelaksanaan
yang disiapkan dan disetujui untuk setiap butir penjelasan
yang menerangkan cara pelaksanaan pekerjaan termasuk
jenis peralatan yang dibutuhkan dan test yang harus
dilaksanakan.

Selain dari metode pelaksanaan yang telah disetujui untuk


tahap pekerjaan tertentu akan diberikan kepada pelaksana dari
kontraktor dan Inspektor dari konsultan sebagai pedoman
sehingga dapat membantu melancarkan proses pekerjaan
dan memberikan mutu sesuai yang diharapkan.

Semua tenaga Inspector akan menyiapkan laporan-laporan


harian dan disampaikan kepada Chief Inspector/Inspector
Engineer yang menyajikan tentang pelaksanaan pekerjaan
yang dilakukan, lokasi kerja, kondisi cuaca, jumlah tenaga
yang bekerja dilapangan, jenis dan jumlah peralatan yang
digunakan dilapangan, perkiraan hasil pekerjaan yang
diperoleh dari setiap kondisi umum yang terjadi dan masih
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

Program Inspeksi ini juga memberikan kepada konsultan


suatu jaminan bahwa tenaga yang memadai dan peralatan
dengan kondisi yang baik telah digunakan selama pelaksanaan
pekerjaan.

Konsultan akan secara rutin memeriksa peralatan kontraktor


dan menyampaikan laporan tentang kondisi dan keadaannya.
Tingkat produksi harus dibandingkan dengan jadwal yang
telah diserahkan oleh kontraktor untuk memastikan kemajuan
pekerjaan bahwa telah sesaui yang disyaratkan.

Semua peralatan, pekerjaan sementara, dan pengoperasian


dari kontraktor akan secara kontinyu di evaluasi untuk
menentukan mutu produksi masih tetap dipelihara. Demikian
juga terhadap fasilitas penting lainnya dari kontraktor harus

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

diperiksa, untuk menjamin bahwa telah sesuai dengan


spesifikasi yang ada.

Konsultan akan melakukan inspeksi secara rutin dan merekam


bahan konstruksi yang disimpan di lapangan serta bahan yang
telah lolos test.

3. Persetujuan atau Penolakan Pekerjaan


Pada setiap bagian pekerjaan yang sudah selesai, Konsultan
akan mengadakan metode "Inspeksi untuk menerima
hasil pekerjaan" secara tepat. Jika pekerjaan sudah
dilakukan secara memuaskan dan sesuai dengan spesifikasi
dalam Dokumen Kontrak, konsultan akan membuat
rekomendasi secara resmi kepada Pimbagpro untuk
penerimaan pekerjaan.

Pekerjaan yang tidak dapat diterima atau tidak sesuai


dengan spesifikasi, bila mana penyimpangan kualitas akibat
pelaksanaan yang buruk, pemakaian bahan yang rusak, atau
akibat hal lain sehingga ditolak dengan catatan secara
tertulis alasan penolakan tersebut, tetapi sebelumnya
diberitahukan kepada Direksi tentang hal yang berkaitan
dengan setiap pekerjaan yang ditolak.

4.2.5. Monitoring Kemajuan Pekerjaan

1. U m u m
Pekerjaan Manajemen Konstruksi yang tergolong penting
karena akan menjadi titik Perkantoran Yang Moderen produksi.
Oleh karena itu monitoring selama pelaksanaan pekerjaan
menjadi hal yang penting.
Sedangkan dalam hal monitoring, sangat penting menggunakan
sistem kendali/kontrol untuk mengawasi kegiatan di berbagai
pekerjaan walaupun tidak saling berkaitan tetapi tetap
dibutuhkan perhitungan kemajuan jadwal pekerjaan.

Oleh sebab itu Konsultan merencanakan akan mengendalikan


kemajuan pekerjaan konstruksi dengan CPM (Critical Path
Methode) dari jadwal pelaksanaan kerja. Dengan CPM jadwal
diperbaharui berdasarkan perbulan dengan Komputer. Sehingga
Konsultan (Site Engineer) akan melibatkan diri dengan semua
aspek kegiatan pengendalian kemajuan kerja.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

2. Pengendalian Jadwal Pelaksanaan


Salah satu hal yang harus dilaksanakan konsultan setelah
Surat Perintah Mulai Kerja (SMPK) adalah melakukan diskusi
dengan kontraktor mengenai jadwal pelaksanaan yang lebih
terinci, untuk bersama-sama menyusun jadwal tersebut.

Berdasarkan pengalaman dalam supervisi konstruksi pada


proyek yang sama, konsultan menyadari benar bahwa jadwal
membutuhkan evaluasi yang berkesinambungan untuk
memantau kelemahan struktur organisasi kontraktor, metode
pelaksanaan, penugasan personil, penggunaan peralatan
penyiapan bahan / material dan lain sebagainya.

Jadi konsultan secara periodik setiap minggu, mengevaluasi


jadwal kontraktor tentang kemajuan dari kegiatan lapangan
dan langkah-langkah perbaikan yang harus diambil untuk
mengurangi keterlambatan yang dialami.

Jika terdapat bahwa Critical Path pekerjaan akan ditunda,


sehingga konsultan harus segera mengadakan rapat khusus
dengan kontraktor untuk mendiskusikan semua item pekerjaan
berhubungan dengan masalah tersebut, menunjukkan secara
tepat apa permasalahannya, memberi pengarahan
bagaimana mencari jalan keluarnya dan menginstruksikan
kontraktor untuk mengambil tindakan segera. Perlu dicatat
bahwa hal ini harus diambil bukan setelah Critical Path ditunda.

3. Evaluasi Ulang Terhadap Rencana Kerja Kontraktor


Sebelum pekerjaan konstruksi, konsultan akan mengkaji ulang
dan melakukan evaluasi tentang rencana kerja kontraktor
yang memperlihatkan metode usulan dan prosedur
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Rencana kerja ini menggambarkan secara detail kontraktor


seperti mobilisasi, jadwal pelaksanaan yang memperhitungkan
lalu lintas dan faktor keamanan, metodologi pelaksanaan,
program pengendalian mutu, metode pengadaan dan
penyimpanan material, penggunaan peralatan kerja,
orgnanisasi kerja, sub kontraktor (jika ada) dan lain-lainnya.
Pertimbangan Konsultan atas rencana kerja kontraktor akan
memerlukan perhatian khusus terutama pada beberapa
pokok persoalan berikut ini :

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Metode pelaksanaan untuk mendapatkan mutu kerja sesuai


dengan spesifikasi dan syarat-syarat kontrak
Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail dengan metode
Critical Path dan atas pertimbangan semua kegiatan item
pekerjaan yang saling berkaitan
Perhitungan pengendalian keselamatan, terutama
keamanan lalu lintas yang ada dengan mempertimbangkan
kenyamanan masyarakat
Mobilisasi peralatan dan personil yang memadai.

Berdasarkan hasil evaluasi di atas, konsultan akan meminta


kontraktor untuk mengubah rencana kerja dan membantu bila
diperlukan. Setelah rencana kerja tersebut diperbaiki sesuai
dengan pertimbangan konsultan, walaupun telah disetujui
akan tetapi tetap dikaji ulang lebih jauh jika memang
diperlukan.

4. Perencanaan dan Koordinasi Kemajuan Jadwal CPM


Suatu metode yang efektif untuk kemajuan pekerjaan secara
memuaskan, atau bahkan untuk meningkatkannya, adalah
hal yang memerlukan perhatian terutama dari segi
penjadwalan proyek dan rapat koordinasi yang diadakan
setiap Minggu (sebaiknya setiap hari Senin pagi) antara
konsultan dan kontraktor.
Dalam rapat ini harus dihadiri oleh personil utama dari kedua
pihak, untuk rumusan rencana kerja selanjutnya.

Pada saat yang sama, setiap masalah yang timbul yang dapat
mempengaruhi metode CPM, akan dianalisa dengan langkah-
langkah yang tepat untuk mendapatkan pemecahannya.
Dalam hal ini, sebelum diadakan rapat bersama staf pada
setiap akhir Minggu (hari Sabtu) untuk membicarakan
kegiatan Minggu tersebut dan menentukan bobot kemajuan
yang dicapai.

Kemudian kontraktor harus pula mempersiapkan sebuah jadwal


Bar-Chart sederhana yang memperlihatkan jadwal pekerjaan
selanjutnya yang direncanakan pada Minggu berikut dan
menunjukkan Rapat Koordinasi Mingguan yang diadakan pada
setiap hari Senin antara konsultan dan kontraktor.
Walaupun jadwal Mingguan kontraktor bersifat sementara,

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

namun tetap akan membantu secara efektif konsultan


maupun kontraktor di lapangan terutama pengaturan
personilnya guna menghilangkan keraguan, sehingga dapat
dapat mengakibatkan kemajuan yang lebih positif.

Sepanjang koordinasi yang baik dan terpelihara antara


konsultan dan kontraktor, maka akan memudahkan terutama
dalam memperbaiki kesalahan-kesalahan, memecahkan
masalah dan menghindarkan kesalah pahaman serta akan
memungkinkan tercapainya pekerjaan yang maksimum.

5. Evaluasi Ulang Terhadap Gambar Pelaksanaan


Kontraktor
Kontraktor diharuskan menyerahkan gambar pelaksanaan
kepada Konsultan untuk disetujui, dimana diperlihatkan
secara lengkap dan lebih rinci seluruh bangunan/struktur
yang harus dibangun sesuai Construction Plant yang
digunakan, waktu untuk pekerjaan persiapan, pemeriksaan,
perbaikan dan persetujuan gambar pelaksanaan yang bisa
dipertimbangkan dan jika tidak akan terjadi keterlambatan
kemajuan kerja.

Dengan menyadari akan hal ini, konsultan dengan kontraktor


menyusun jadwal proses gambar pelaksanaan dan
dipersiapkan untuk disetujui sesuai prioritas yang dapat
mempengaruhi critical path.

4.2.6. Pengendalian Biaya Proyek

1. U m u m
Konsultan menyadari sepenuhnya dalam hal pengendalian
semua biaya yang berhubungan dengan proyek dan akan
membuat usaha pengendalian secara dini hingga akhir tahap
konstruksi.

Berbagai cara untuk melakukan hal ini, seperti penggunaan


komputer untuk pengolahan data pembiayaan, menghindari
keterlambatan kemajuan pekerjaan, mempertahankan
pekerjaan tambah kurang seminimal mungkin, dan menjamin
prosedur pelaksanaan konstruksi yang paling efisien.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Dalam pegendalian biaya proyek yaitu meminimalkan biaya


operasi lapangan, menyiapkan sertifikat pembayaran secara
teliti dan meyakinkan Kontraktor dengan membayar pekerjaan
yang telah dikerjakan, menyiapkan perkiraan pekerjaan sisa
secara berkala sehingga jadwal pembayaran bisa disesuaikan
dengan taksiran kemajuan pekerjaan yang tepat, dan menjamin
bahwa pekerjaan telah diterima sesuai dengan spesifikasi.
Sebagai ringkasan, cara terbaik untuk mengendalikan biaya
proyek secara keseluruhan adalah mengoptimalkan pekerjaan
yang telah selesai dan menjamin bahwa tanggal penyelesaian
kontrak dapat dicapai tanpa adanya perpanjangan waktu.

Pada sub bab ini berisi uraian singkat tentang penggunaan


sistim komputer dalam pengendalian biaya proyek, pengolahan
pengeluaran rekening kontraktor dan kontinyu memeriksa
keseimbangan jumlah bahan yang tersisa selama pelaksanaan.

2. Sistem Komputer untuk Pengolahan Data


Pembiayaan Proyek
Menjaga data biaya proyek yang terbaru adalah bagian yang
terpenting dari supervisi konstruksi tetapi kegiatan ini menjadi
sulit dan memerlukan waktu, dan akibatnya sering menjadikan
kurang efektifnya metode ini.

Tetapi pada proyek ini Konsultan akan menggunakan sistem


Komputer yang bisa beroperasi dilapangan tanpa memerlukan
alat penunjang yang lebih memadai.

Hal ini berarti bahwa konsultan harus dapat mengolah semua


data yang berhubungan dengan pengontrolan biaya proyek
secara cermat, teliti dan cepat.

3. Persiapan dan Pemrosesan Tagihan Kontraktor


Konsultan akan memeriksa dan mengevaluasi hasil
pengukuran material yang dapat diterima dan hasil pekerjaan
sesuai dalam ketentuan Dokumen

Kontrak. Metode pengukuran dan perhitungan yang dipakai


dalam menentukan jumlah material terpasang dan hasil
pekerjaan yang dapat diterima akan ditunjukkan sesuai
Dokumen Kontrak.

Kegiatan ini penting, sehingga konsultan akan menempatkan


seorang Inspector, Surveyor dan Material Technician pada

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

setiap akhir bulan untuk memeriksa pengukuran hasil


pekerjaan dengan teliti yang dapat diterima.

Konsultan dengan cara tepat akan memeriksa pengukuran hasil


pekerjaan yang sudah disiapkan oleh kontraktor dan akan
menerima sesuai jumlah pekerjaan yang sebenarnya sesuai
dengan spesifikasi. Konsultan kemudian akan menyiapkan
Sertifikat Pembayaran Bulanan atas pekerjaan yang telah
selesai dan disetujui.

Format blanko standar yang digunakan disiapkan khusus untuk


sertifikat pembayaran bulanan yang telah disetujui Direksi.
Jumlah pembayaran secara bertahap akan dihitung
sebagaimana mestinya sesuai dengan harga satuan dan
jumlah pekerjaan yang sudah disetujui oleh Konsultan.

Sertifikat bulanan ditanda tangani oleh Site Engineer dari


konsultan dan General Superitendent dari kontraktor kemudian
diteruskan ke Pimbagpro/Pimpro untuk pemeriksaan akhir dan
persetujuan pembayaran.

4. Pemeriksaan Jumlah Material Sisa dan Perkiraan


Biaya Berkala
Konsultan akan mengkaji ulang dan memeriksa secara berkala
pekerjaan sisa, sehingga dapat dibuat perkiraan biaya untuk
semua pekerjaan yang telah dilaksanakan dan disampaikan
kepada Direksi secara berkesinambungan tentang keadaan
perkiraan keseimbangan pekerjaan yang harus diselesaikan.

Untuk hal ini Konsultan akan menyiapkan jadwal pembayaran


berdasarkan kemajuan pekerjaan dengan taksiran dan secara
rutin diperbaharui secara berkala pula seiring dengan
kemajuan pekerjaan yang sebenarnya serta setiap perubahan
jadwal pekerjaan.

4.2.7. Pengendalian Keselamatan


Keselamatan personil adalah hal yang sangat penting dan
menjadi bagian yang dipertimbangkan dalam setiap pekerjaan
konstruksi, terutama yang berhubungan dengan proyek ini dan
menyebabkan arus lalu lintas akan padat serta sejumlah besar
pejalan kaki dalam lokasi proyek.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Sehingga Konsultan akan memberikan perhatian khusus pada


keselamatan dan meminta kontraktor untuk mengambil
tindakan sedapat mungkin untuk menghindarkan kecelakaan lalu
lintas dan membahayakan kepada pejalan kaki dan terhadap
pekerja sendiri. Segera sesudah kontraktor melakukan kegiatan
mobilisasi, konsultan akan mengadakan rapat yang dihadiri
wakil dari pemerintah, dengan maksud hanya untuk mengatasi
masalah yang timbul berkaitan dengan keselamatan termaksud.

Selama dalam rapat, garis-garis besar pengendalian


keselamatan disusun sebagai persiapan untuk program dari
keselamatan kontraktor dan harus dilakukan penyesuaian dengan
persyaratan keselamatan rakyat Indonesia serta termasuk pula
bagian keselamatan lalu lintas.

Juga Konsultan akan meminta kontraktor untuk menunjuk salah


seorang staf seniornya sebagai "Project Safety" dan secara
resmi akan bertanggung jawab untuk mengatur dan
melaksanakan program keselamatan.

Kontraktor akan diberi waktu 30 hari untuk menyerahkan program


keselamatannya secara terinci kepada konsultan untuk
selanjutnya dikaji ulang dan disetujui.

Sementara kontraktor merumuskan program pengawasannya,


konsultan harus telah memikirkan program penggunaan sendiri
dan juga menunjuk seorang staf untuk melakukan tugas
tambahan pada tenaga pengamanan.

Setelah program pengamanan selesai, dievaluasi untuk direvisi


kembali oleh Site Engineer jika diperlukan, dengan penekanan
tanda pengamanan yang tepat dan secara jelas terlihat pada
kantor konsultan dan daerah pekerjaannya, dengan pendekatan
yang dibuat seluruh karyawan akan sadar pentingnya keamanan.

Saat program keamanan kontraktor diterima setelah direvisi


kembali, maka diadakan pertemuan dengan kontraktor untuk
membahas beberapa perubahan dan tambahan bila hal yang
diperlukan untuk penyusunan program. Setiap ada perubahan
program keamanan kontraktor diselesaikan, dan diserahkan ke
Direksi untuk di evaluasi dan direkomendasikan.

Direksi dapat melakukan reviesi program keamanan

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

kontraktor menjadi program keamanan proyek dan resmi dari


kontraktor serta diperintahkan untuk dilaksanakan secara
efektif. Persiapan dan persetujuan program pengamanan proyek
diselesaikan selama periode mobilisasi dan tepat pada saat
dimulai dari waktu pekerjaan lapangan.

Untuk keamanan pejalan kaki akan disusun dengan suatu


pertimbangan khusus, terutama kegunaan dengan maksud
dalam skala besar, tanda lalu lintas dan tanda pengatur,
barikade, lampu seperti yang diperlukan malam hari dan
pengaman yang sama. Peralatan rambu yang berwarna akan
digunakan untuk lalu lintas pada lokasi yang berbahaya dan
selama perjalanan jam puncak.

Beberapa galian terbuka ditutup dengan barikade yang


mempunyai reflektor dan bercahaya bila malam hari.

Selama periode konstruksi, konsultan akan memberi tanda


sederhana berdasarkan pertimbangan keamanan atau daerah
yang ditentukan untuk diperbaiki keamanannya, dan kontraktor
akan mengambil langkah secara tepat termasuk
memperbaharui program keamanan proyek.

Tentang keamanan akan dibahas selama pertemuan dalam


koordinasi Mingguan antara konsultan dan kontraktor, atau
suatu pertemuan khusus masalah keamanan dan dilaksanakan
sekali sebulan. Jika terjadi kecelakaan, akan dilaporkan oleh Site
Engineer setelah tugas pengamanan menyerahkan laporan detail
terhadap kecelakaan dan cara pencegahannya untuk masa
mendatang.

Beberapa kecelakaan memerlukan penanggulangan (rumah


sakit) untuk korban dan akan dilaporkan ke Pimbagpro/Dinas
Prasarana Wilayah. Juga komentar pada keamanan, termasuk
daftar beberapa kecelakaan yang akan menjadi bagian dari
laporan bulanan.

4.2.8. Pekerjaan Tambah Kurang


Walaupun pada prinsipnya bahwa perintah kerja tambah kurang
tidak dinginkan karena dapat mengakibatkan penambahan biaya
dan perpanjangan waktu.

Namun demikian konsultan harus tetap menyiapkan

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

kemungkinan timbulnya perubahan perintah yang tidak


diharapkan dan dapat saja terjadi selama periode pembangunan
jalan.

Sebelum membuat keputusan untuk merubah beberapa jenis


pekerjaan, konsultan akan memberi catatan kepada Manajer
Proyek setelah evaluasi melalui perhitungan dan analisa
sebagai masukkan data penunjang yang disiapkan pada rencana
pendahuluan atau sket pekerjaan tambah kurang tersebut,
kuantitas pekerjaan sesuai taksiran kebutuhan tenaga dan
peralatan, serta waktu yang dibutuhkan untuk persetujuan dan
timbulnya perintah perubahan dan pengaruh apa yang akan
timbul secara keseluruhan terhadap aktifitas proyek.

Sepanjang jadwal waktu pelaksanaan, data tersebut harus


diperhatikan tentang bagaimana perintah perubahan yang akan
dilaksanakan, kemudian diserahkan kepada Direksi untuk
dilakukan revisi perencanaan.

Jika diputuskan untuk memerintahkan perubahan, kontraktor


harus siap serta konsultan akan menyiapkan perintah perubahan
(termasuk rencana penting secara keseluruhan, spesifikasi,
dan data terkait lainnya) bila memungkinkan dan realisasi
waktunya adalah bagian hal yang pokok. Juga Konsultan akan
mengambil langkah untuk menekan biaya minimun.

Setiap perintah perubahan terjadi, harus disiapkan dan konsultan


akan siap membantu kontraktor untuk memandu pada jenis
pekerjaan yang baru dengan pekerjaan yang sedang berjalan
dengan metode penyelesaian yang cepat dan praktis. Konsultan
juga tetap menyampaikan kepada Direksi tentang aspek utama
dari perintah perubahan, terutama dalam hal kemajuan
pekerjaan yang dicapai.

4.2.9. Klaim dan Perselisihan


1. U m u m
Konsultan akan senantiasa mengutamakan aspek musyawarah
dalam penyelesain klaim dan perselisihan dengan kontraktor.
Sehingga situasi hubungan harmonis dalam pengawasan dan
pola efisiensi proyek tetap terpelihara dan ditekan untuk
keseluruhan unsur terkait yaitu kontraktor, konsultan dan

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Departemen Pekerjaan Umum setempat.

Kejadian klaim atau perselisihan dapat saja terjadi, namun


secara garis besarnya dapat ditanggulangi seperti langkah-
langkah dalam bagian berikut.

2. Proses Klaim
Jika klaim diajukan oleh kontraktor, maka konsultan akan
menjaga etika profesional dengan memberikan evaluasi yang
bijaksana sesuai prosedur klaim yang ada dalam perjanjian
kontrak. Evaluasi dimulai dengan review secara teliti isi dari
klaim dan keseluruhan data pendukung. Data pendukung
sangat penting, dengan demikian kontraktor harus
menyerahkan tambahan data yang lebih detail. Konsultan juga
akan melihat acuan dari data yang dapat digunakan dengan
berbagai sistem yang digunakan untuk klaim seperti, surat-
menyurat, laporan, test/laboratorium, catatan survey, jadwal
harian, dokumen kontrak, data cuaca, sertifikat pembayaran,
perhitungan lalu lintas, dokumentasi dan sebagainya.

Setelah seluruh data yang digunakan telah diperoleh, maka


konsultan membuat studi pendekatan berdasarkan kejadian
yang berkaitan dengan klaim, sehingga penetapan dapat
dibuat, seperti validitas dari setiap kegiatan klaim.
Konsultan kemudian akan menyiapkan laporan detail seluruh
aspek dari klaim termasuk data pendukung, biaya/jadwal, dan
hasil temuan serta rekomendasi. Setelah laporan lengkap,
maka diserahkan kepada Pimbagpro untuk dilaksanakan.

Laporan konsultan tersebut, dipelajari dan dievaluasi ulang oleh


Pimbagpro untuk selang beberapa waktu. Keputusan akan
dilakukan setelah isi klaim sebagian/seluruhnya disetujui atau
ditolak, sehingga konsultan akan menyampaikan kepada
Kontraktor tentang hal yang bersangkutan secara detail dari
hasil keputusan ini.

3. Penyelesaian Perselisihan
Jika perselisihan timbul, konsultan akan (sama dengan garis
besar metode proses klaim di atas) tetap berupaya pada
penyelesaian secara musyawarah. Konsultan akan menerima
penyerahan alasan perselisihan secara tertulis dari pihak
Kontraktor termasuk pertanyaan dan data penunjang sebagai

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

data pendukung terjadinya perselisihan tersebut.


Konsultan juga akan senantiasa tanggap untuk melakukan review
informasi yang dapat menimbulkan perselisihan dalam seluruh
permasalahan, petunjuk umum yang diberikan dalam kondisi umum
kontrak diikuti untuk menurunkan perselisihan.

4.2.10. Tahap Penyelesaian Konstruksi


Adanya kecenderungan aktifitas kontraktor terlalu lambat
pada akhir masa konstruksi, dengan hasil tanggal penyelesaian
sudah seharusnya selesai ternyata masih ada beberapa
pekerjaan yang belum selesai (biasanya dihubungkan dengan
kejadian alam yang tidak begitu mengganggu). Untuk itu
konsultan akan mengambil langkah untuk meyakinkan agar hal
ini tidak terjadi. Jadi untuk membantu tahap penyelesaian
konstruksi secara efisien, maka kontraktor harus menyiapkan
dan menyerahkan tentang rencana demobilisasi kepada konsultan
sekurang-kurangnya 30 hari sebelum penyelesaian yang telah
dijadwalkan dan diisyaratkan dan demobilisasi yang tidak
sempurna dari setiap uraian tidak diperbolehkan.

Sekitar 4 minggu tanggal rencana penyelesaian, maka


konsultan akan menangani pemeriksaan pendahuluan, untuk
mendapatkan daftar kekurangan penyelesaian oleh kontraktor
untuk mendapat koreksi kekurangan selama inspeksi akhir
dilakukan. Metode ini memungkinkan inspeksi akhir bebas dari
kekeliruan dan perselisihan.

Pada saat kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan konstruksi,


maka konsultan akan melakukan inspeksi akhir untuk
meyakinkan seluruh pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan
kontrak. Inspeksi akhir direncanakan dan dilaksanakan dengan
pola umum yang sama dengan inspeksi pendahuluan.

Berdasarkan hasil dari petunjuk inspeksi pendahuluan yang


telah ada, maka hanya kekurangan atau kecacatan pekerjaan
yang dapat diamati selama dalam inspeksi ini.

Konsultan kemudian akan menyerahkan daftar kekurangan yang


ditemukan selama inspeksi akhir kepada Kontraktor untuk
mengoreksi setiap kekurangan dengan batas waktu khusus.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Setelah inspeksi akhir dilakukan untuk mengkorfimasikan


penyelesaian pekerjaan yang memuaskan, Konsultan akan
memberikan rekomendasi ke Departemen Pekerjaan Umum
(Satker) untuk penerimaan proyek.

4.3. KOORDINASI KEGIATAN


4.3.1. U m u m
Sehubungan dengan penyusunan rencana pelaksanaan, jika tenaga
dan peralatan tidak sesuai kondisi yang telah disyaratkan, maka
pekerjaan proyek tidak akan selesai dalam pola yang terbaik.

Demikian juga bila kegiatan yang berjalan tidak dikoordinasikan dengan


baik, maka tidak dapat pula dicapai hasil yang baik antara pemerintah,
konsultan, dan kontraktor. Untuk itu konsultan akan mencurahkan
segala usaha koordinasi selama dalam kegiatan proyek dengan mantap
dan lancar.

Salah satu sistim terbaik untuk menjaga koordinasi yang erat adalah
mengadakan pertemuan secara teratur terutama antara konsultan dan
kontraktor, seperti pada beberapa jenis pertemuan yang secara garis
besar diuraikan di bawah ini.

4.3.2. Rapat Pra Konstruksi (Pre Construction Meeting)


Salah satu rapat yang harus dilakukan oleh pihak proyek bersama
kontraktor dan konsultan sebelum pekerjaan dimulai adalah Rapat Pra
Konstruksi. Rapat ini akan membahas berbagai masalah dan rencana
kegiatan yang dilakukan oleh ketiga pihak yang terkait dalam proyek ini
untuk mendapatkan pemahaman yang sama mengenai masalah-
masalah tersebut.

Adapun materi-materi yang dibahas untuk disepakati bersama antara


lain :
 Pemahaman yang sama tentang isi Dokumen Kontrak
 Jadwal pelaksanaan pekerjaan termasuk jadwal mobilisasi
 Kemungkinan adanya review design
 Metode pembayaran termasuk syarat-syarat pembayaran dan
pembayaran / pengembalian uang muka
 Asuransi
 Administrasi proyek (request sheet, blanko-blanko pengukuran dan
pengujian, buku Direksi, Laporan Harian Standar, dan lain-lain)
 Laporan dan Dokumentasi, termasuk As Built Drawing dan foto-foto
proyek.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

4.3.3. Pertemuan Mingguan Staf Konsultan


Pertemuan ini akan diadakan pada setiap hari Sabtu dengan peserta
semua personil konsultan yaitu , Site Engineer, Quality Engineer, Chief
Inspector, Inpsector, Material Technician, Surveyor, Draftman dan
Operator Komputer.

Pertemuan personil akan membahas masalah penting seperti jenis


permasalahan dari kegiatan yang dibutuhkan untuk memecahkan
permasalahan, quality control, kemajuan, keselamatan, dan lain lain.
Konsultan akan memantau kegiatan mingguan yang telah lewat,
rencana kerja mingguan mendatang dan menyiapkan agenda untuk
pertemuan mingguan konsultan dan kontraktor, umumnya diadakan
setiap hari Senin berikutnya.

4.3.4. Pertemuan Mingguan Konsultan dan Kontraktor


Seperti telah disinggung, bahwa pertemuan ini akan lebih baik bila
diadakan pada setiap hari Senin yang dihadiri oleh senior tim
konsultan yaitu Site Engineer dan General Superitendent dari
kontraktor serta dari gugus kendali mutu. Selama pertemuan, harus
kontraktor mempresentasikan tentang rencana kerja untuk seminggu
berikutnya.

Masalah lain yang akan dibahas dan dianggap penting adalah kendali
mutu, kemajuan, status/operasi peralatan, kontrol keamanan, dan
masalah lain dengan rencana yang dibuat dan cara mengoreksinya.
Pada saat dimulai pertemuan konsultan akan memberikan agenda
uraian prinsip yang akan dibahas dan setelah itu disiapkan risalah
secara garis besarnya dalam pertemuan pembagian rencana
berikutnya kepada kontraktor dan pihak lainnya. Risalah pertemuan ini
terbukti sangat berguna dalam meneliti dan mendapatkan data yang
sering dibutuhkan untuk waktu mendatang.

4.3.5. Pertemuan Bulanan Direksi, Konsultan dan Kontraktor


Pertemuan ini diadakan pada akhir atau awal bulan, akan dihadiri
oleh Pimpro, kontraktor serta beberapa staf senior yang ditunjuk dan
Site Engineer bersama Quality Engineer dan Chief Inspector dari
konsultan.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Sebelum pertemuan, konsultan akan menyiapkan agenda daftar draft


point utama yang akan dibahas secara khusus dalam hubungannya
dengan masalah kontrol kualitas, kemajuan, pengajuan tagihan,
keamanan hubungannya dengan masyarakat dan lain-lain.

Selama pertemuan, jadwal CPM yang tepat dapat dipakai sebagai


acuan untuk memperlihatkan status terakhir dari kemajuan yang
sedang dibuat. Risalah pertemuan akan disiapkan oleh konsultan dan
dibagikan kepada peserta sebagai pedoman dan akan digunakan.
Seperti telah diuraikan, risalah-risalah pertemuan sering terbukti
sangat penting.

4.4. JADWAL PROGRAM PELAKSANAAN


SUPERVISI
Sesuai dengan uraian di atas, maka lingkup layanan jasa
konsultan, sesuai tahapan supervisi konstruksi dari pekerjaan
persiapan sampai laporan pengendalian mutu dan pekerjaan-
pekerjaan lainnya yang dianggap perlu (selain dalam kontrak)
telah tercakup di dalam bagian pendekatan dan metodologi
pelaksanaan.
Demikian juga untuk program tersebut, agar dapat terlaksana
secara lancar sesuai mekanisme yang telah disusun, akan disertai
dengan jadwal pelaksanaan.

Dengan demikian konsultan akan berusaha secara


maksimal untuk menyusun dan menyajikan suatu rencana kerja
pelaksanaan supervisi dengan memperhitungkan jangka waktu
yang tersedia sesuai dengan estimasi pelaksanaan dari untuk
masing-masing item pekerjaan dan hal lainnya.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

BAB 5
ORGANISASI
DAN
PERSONALIA

5.1. STRUKTUR ORGANISASI

5.1.1. Struktur Organisasi Proyek


Hubungan Konsultan dengan Instansi terkait pada proyek ini
adalah seperti terlihat pada bagan yang ada pada halaman
berikut. Konsultan akan senantiasa membina kerjasama secara
harmonis instansi-instansi yang terkait dengan proyek ini antara
lain Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Ternate, Satker Fisik
serta dengan instansi pemerintah terkait lainnya, yaitu BPCB-
Ternate maupun dengan pemerintah setempat.

Sedangkan bagan Organisasi Team Supervisi berada di bawah


koordinasi Direksi Pekerjaan.

5.1.2. Struktur Organisasi Konsultan


Untuk kelancaran tugas dari masing-masing personil konsultan,
maka dibuatlah suatu Struktur Organisasi yang menggambarkan
hubungan kerja antara masing-masing personil. Organisasi Team
Konsultan ini akan dikoordinir oleh Site Engineer yang dibantu
oleh satu tenaga ahli yaitu seorang Chief Inspector/Inspector

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Engineer.
Inspector Engineer akan dibantu oleh Material Technician,
Surveyor dan Inspector, yang akan ditempatkan satu orang pada
masing – masing ruas.

Untuk menunjang kegiatan administrasi team ini akan ditunjang


oleh Seorang Operator Komputer yang merangkap sebagai Typist,
Seorang Draftman dan Seorang Office Boy/Guard.

Struktur Organisasi Team Konsultan ini selengkapnya dapat dilihat


pada bagan berikut :

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

STRUKTUR ORGANISASI KONSULTAN


Paket – 11 Pengawasan /Supervisi Konstruksi Pembanguna
Gedung Kantor Balai Pelestaraian Cagar Budaya Ternate

SITE ENGINEER

Ir. ILYAS

CAD OPERATOR
OP. COMPUTER
T.
ADMINISTRASI

T. AHLI QUALITY ENG.


Ir. Suharto

SURVEYOR INSPECTOR

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

5.2. KOMPOSISI DAN KUALIFIKASI TENAGA AHLI

5.2.1. Komposisi Tenaga Ahli


Tenaga-tenaga ahli yang diusulkan untuk melaksanakan tugas-
tugas pekerjaan ini, sudah berpengalaman pada bidangnya
masing-masing dengan kualifikasi sebagai berikut :
 Tenaga ahli adalah tenaga profesional yang telah mempunyai
kemampuan untuk bekerja keras sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya seperti yang terdapat pada KAK.

 Sehat jasmani untuk bekerja di lapangan dan mempunyai


mental yang baik sesuai dengan bidang masing-masing.

Adapun komposisi tenaga ahli yang akan ditugaskan pada


pekerjaan ini adalah sebagai berikut :

JABATAN NAMA PERSONIL PENGALAMAN

SITE ENGINEER Ir. ILYAS 12Tahun


T. AHLI QUALITY ENG. Ir. SUHARTO 10Tahun

Daftar Riwayat Hidup terlampir

5.2.2. Kualifikasi Tenaga Ahli


Dalam pelaksanaan pekerjaan Konsultan akan selalu mengikuti
petunjuk teknis dan nasehat dari Pimpro/Pimbagpro atau yang
berwenang dalam mendelegasikan tugas-tugasnya.

Untuk pekerjaan Paket - 11 ini Konsultan akan menugaskan


tenaga ahli yang akan bertugas berdasarkan Jadwal yang telah
disusun dan disetujui oleh Satker.

Adapun kualifikasi dan tugas-tugas dari tenaga ahli yang akan


ditugaskan oada proyek ini adalah sebagai berikut :

1. Site Engineer
Site Engineer merupakan pemimpin tim Supervisi Konsultan di
lokasi Proyek dan akan bertanggung jawab langsung kepada
Pemimpin Proyek Perencanaan dan Manajemen Konstruksi
Pembangunan Gedung Kantor BNPP Maluku Utara ditugaskan
dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas pengawasan teknis.
Site Engineer yang akan ditugaskan dalam pelaksanaan
pekerjaan pada ini adalah seorang Sarjana Teknik Sipil dan

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

telah memiliki pengalaman profesional dalam perencanaan dan


pengawasan teknis konstruksi selama +4 (Empat) tahun dan
sudah sering ditugaskan sebagai Site Engineer serta telah
mengikuti Pelatihan Tenaga Inti Konsultan.

Tenaga ini akan tinggal di lokasi atau tempat dengan lokasi


paket proyek dimana ia ditugaskan selama berlangsungnya
pelaksanaan proyek. Selain bertugas di lokasi proyek, juga
senantiasa melakukan koordinasi kegiatan di lapangan dan
kantor proyek, bila proyek memintanya.

Tugas-tugas Site Engineer akan meliputi, namun tidak hanya


terbatas pada hal-hal, tersebut di bawah ini :

(a) Mengawasi dan meneliti ketepatan dari semua


pengukuran/rekayasa lapangan yang dilakukan Kontraktor
sehingga dapat memudahkan Pinbagpro mengambil
keputusan-keputusan yang diperlukan, termasuk untuk
pekerjaan pengembalian kondisi minor mendahului
pekerjaan utama serta rekayasa terperinci lainnya.

(b) Melakukan pengawasan secara teratur dan memeriksa


pekerjaan pada semua lokasi di lapangan dimana
pekerjaan konstruksi sedang dilaksanakan serta memberi
penjelasan tertulis kepada Kontraktor mengenai apa yang
sebenarnya dituntut dalam pekerjaan tersebut, bila dalam
kontrak hanya dinyakakan secara umum.

( c). Mengupayakan bahwa kontraktor memahami dokumen


Kontrak secara besar, melaksanakan pekerjaannya sesuai
dengan spesifikasi serta gambar-gambar, dan kontraktor
menerapkan teknik pelaksanaan konstruksi yang
tepat/cocok dengan keadaan lapangan untuk berbagai
macam kegiatan pekerjaan.

(d) Membuat rekomendasi kepada Pinbagpro untuk menerima


atau menolak pekerjaan dan material.

(e) Mencatat kemajuan setiap hari yang dicapai kontraktor


pada lembar kemajuan pekerjaan (progress schedule) yang
telah disetujui.

(f) Memonitor secara seksama kemajuan dari semua


pekerjaan dan melaporkannya segera/tepat waktu bila

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

kemajuan pekerjaan ketinggian lebih dari 10% dan hal itu


benar-benar berpengaruh terhadap jadwal penyelesaian
yang direncanakan. Dalam hal demikian membuat
rekomendasi secara tertulis bagaimana caranya untuk
mengejar ketinggalan tersebut.

(g) Memeriksa dengan teliti semua kuantitas hasil pengukuran


setiap pekerjaan yang telah selesai yang disampaikan oleh
Chief Inspector.

(h) Menjamin bahwa sebelum Kontraktor diijinkan untuk


melaksanakan pekerjaan berikutnya maka pekerjaan-
pekerjaan sebelumnya yang akan tertutup atau menjadi
tidak tampak harus sudah diperiksa/diuji dan sudah
memenuhi persyaratan dalam Dokumen Kontrak.

(i) Memberi rekomendasi kepada Pinbagpro menyangkut


mutu dan jumlah pekerjaan yang telah selesai dan
memeriksa kebenaran dari setiap sertifikat pembayaran
bulanan kontraktor.

(j) Membuat perhitungan dan sketsa-sketsa yang benar untuk


bahan Pinbagpro pada setiap akan memerintahkan
perubahan pekerjaan.

(k) Mengawasi dan memeriksa pembuatan Gambar Sebenarnya


Terbangun/Terpasang (as built drawing) dan
mengupayakan agar semua gambar tersebut dapat
diselesaikan sebelum Penyerahan Pertama Pekerjaan.

(l) Memeriksa dengan teliti setiap gambar-gambar kerja dan


analisa/perhitungan-perhitungan konstruksinya dan
kuantitasnya, yang dibuat oleh kontraktor sebelum
pelaksanaan.

(m) Menyusun/memelihara arsip korespondensi proyek,


laporan harian, laporan mingguan, bagan kemajuan
pekerjaan, pengukuran, gambar-gambar dan lainnya.

(n) Membuat laporan-laporan seperti tersebut pada bagian 2.5


Kerangka Acuan Kerja mengenai kemajuan fisik dan
keuangan dari Proyek yang ada dibawah wewenangnya
dan menyerahkan kepada Proyek Manajemen Konstruksi
BPCB- TERNATE serta instansi lain yang terkait tepat pada

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

waktunya.

2. Quality Engineer (Dirangkap oleh Inspector Engineer)


Quality Engineer harus bisa menjamin bahwa mutu material,
mutu hasil pelaksanaan oleh Kontraktor memenuhi
persyaratan/ketentuan dalam Dokumen Kontrak
Seorang Quality Engineer harus benar-benar paham akan
semua standar prosedur pengujian laboratorium yang
ditetapkan dalam Dokumen Kontrak dan mempunyai
pengetahuan mengenai teknologi bahan serta kendali mutu.
Quality Engineer adalah seorang Sarjana Teknik Sipil. Quality
Engineer telah memiliki pengalaman + 3 tahun dalam bidang
pengawasan pelaksanaan pekerjaan jalan dan/atau jembatan
dan memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Panitia Sertifikasi
Tenaga Inti Konsultan Supervisi Ditjen Bina Marga dan
dinyatakan lulus sebagai Site Engineer Kelas I (Satu).
Quality Engineer berdomisili di lokasi proyek bersangkutan.

Tugas dan Tanggung Jawab Quality Engineer mencakup, namun


tidak terbatas pada yang tersebut dibawah ini :
(a) Bila dalam Dokumen Kontrak, Kontraktor yang bersangkutan
harus mengadakan peralatan laboratorium, maka Quality
Engineer harus melakukan pengawasan yang seksama atas
pemasangan, pengaturan dan penempatan peralatan
laboratorium lapangan kontraktor serta memantau alat-alat
pengujian sebelum pekerjaan konstruksi dimulai, peralatan
laboratorium yang ada sudah siap dioperasikan.

(b)Melaksanakan pengawasan dari hari ke hari atas semua


pekerjaan pengujian yang dikerjakan oleh Kontraktor dan
tenaga-tenaganya dalam rangka pengendalian mutu
material serta hasil pekerjaannya, dan memberitahukan
dengan segera secara tertulis kepada Site Engineer tentang
kekurangan-kekurangan yang dijumpai baik dalam prosedur
pengujian yang dipakai maupun setiap cacat yang terdapat
pada material atau mutu pekerjaannya.

(c) Menganalisa semua data hasil pengujian kendali mutu serta


menyerahkannya kepada Site Engineer rekomendasi secara
tertulis tentang disetujui atau ditolaknya material dan hasil
pekerjaan yang bersangkutan.

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

(d)Mengawasi semua pelaksanaan pengujian dilapangan yang


dilakukan oleh Kontraktor, dan dapat memastikan bahwa
jumlah core yang diambil itu dan lubang uji dibuat tidak
kurang dari syarat minimum yang ditetapkan spesifikasi
sehingga cukup memungkinkan melakukan suatu evaluasi
statistik untuk mengukur/menghitung ketebalan lapisan
perkerasan yang telah dilaksanakan.

(e) Memeriksa semua material/bahan yang didatangkan kelokasi


proyek sehingga sebelum material tersebut digunakan
sudah sesuai dengan spesifikasi.
(f) Menyerahkan kepada Site Engineer sebelum tanggal 14
setiap bulan, suatu risalah bulanan mengenai semua hasil
pengujian yang diperoleh selama bulan sebelumnya, untuk
diserahkan oleh Site Engineer kepada Pinbagpro dan kepada
Proyek Perencanaan dan Pengawasan Jalan dan Jembatan
Sulawesi Selatan.

Laporan tersebut berisikan semua data laboratorium serta


pengujian dilapangan berikut risalah/kesimpulan dari data
yang ada.

(g)Memberikan pelatihan dilapangan bagi personil teknisi


kontraktor dan teknisi konsultan mengenai metodologi
pengujian yang terkait/diperlukan.

(h)Pada kejadian dimana pekerjaan dilaksanakan di bawah


standar yang ditetapkan atau dengan mutu material yang
lebih rendah dari spesifikasi, dan kontraktor menolak untuk
atau tidak berhasil memperbaikinya, maka Quality Engineer
harus segera memberitahukan secara tertulis kepada
Pinbagpro dan Site Engineer.

(i) Bersama-sama Site Engineer memberikan bantuan kepada


Staff Prasarana Wilayah/Bintek yang datang berkunjung
dalam pekerjaan mereka mengumpulkan data kendali mutu
dan lain-lain.

3. Chief Inspector/Inspector Engineer


Chief Inspector utamanya adalah melakukan pengawasan

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

pekerjaan setiap hari dan memeriksa semua pelaksanaan


pengukuran untuk menentukan kuantitas guna pembayaran.

Disamping itu, juga harus berpengalaman dalam teknik survai


pengukuran dan mempunyai pengetahuan yang cukup tentang
teknologi bahan serta kendali mutu di lapangan.

Chief Inspector adalah seorang Sarjana Teknik Sipil. Chief


Inspector telah memiliki latar belakang pendidikan Sekolah
Menengah Umum /Kejuruan.
Chief Inspector akan tinggal/berdomisili di lokasi proyek dimana
ia ditugaskan.
Tugas-tugas dan tanggung jawab akan mencakup, namun tidak
terbatas pada hal-hal sebagai berikut :
(a) Perjalanan meninjau pekerjaan yang sedang dilaksanakan
merupakan kegiatan hariannya.

(b)Setiap saat mengikuti petunjuk teknis dan nasihat dari Site


Engineer dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta
bekerjasama dengan Quality Engineer untuk menyesuaikan
metode pelaksanaan di lapangan dengan di laboratorium.

(c) Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus


pada semua lokasi pekerjaan konstruksi yang sedang
dilaksanakan, dan memberitahu dengan segera kepada Site
Engineer tentang semua pekerjaan yang tidak
memenuhi/sesuai Dokumen Kontrak.
Semua hasil pengamatan tersebut dilaporkan secara tretulis
kepada Site Engineer pada hari itu juga.

(d)Secara terus menerus mengawasi, membuat catatan dan


memeriksa semua hasil pengukuran, perhitungan kuantitas
dan sertifikat pembayaran serta menjamin bahwa
pembayaran terhadap kontraktor sudah benar dan sesuai
dengan ketentuan dalam Dokumen Kontrak.

(e) Mempelajari dengan seksama gambar-gambar teknik proyek


dan spesifikasi sebelum mulai bekerja.

(f) Bersama-sama kontraktor setiap hari membuat


ringkasan/risalah tentang kegiatan konstruksi, keadaan
cuaca, pengadaan material, perubahan jumlah dan keadaan
tenaga kerja, peralatan lapangan, jumlah pekerjaan yang
telah diselesaikan, pengukuran di lapangan, kejadian-

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

kejadian khusus dan sebagainya dengan menggunakan


formulir laporan standar yang harus diserahkan/dikirim
kepada Site Engineer dan Pinbagpro tiap hari setelah selesai
kerja.

(g)Melakukan pengawasan di lapangan secara terus menerus


terhadap semua pekerjaan harian (day work), termasuk
membuat catatan mengenai peralatan, tenaga kerja dan
bahan-bahan yang digunakan kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan harian tersebut.

(h)Senantiasa menjaga ketelitian dan memperbaharui gambar-


gambar terlaksana serta mengawasi/memeriksa pembuatan
gambar-gambar kerja lainnya yang diperlukan.
(i) Membantu Site Engineer untuk mengadakan pengukuran
akhir secara keseluruhan dari bagian pekerjaan yang telah
diselesaikan.
(j) Menggambarkan kemajuan pekerjaan kontraktor setiap hari
pada jadwal rencana yang telah disetujui/disepakati.

(k) Menyimpan/memelihara arsip surat-surat proyek, laporan


mingguan, diagram kemajuan pekerjaan, hasil-hasil
pengukuran dan lain-lain.

5.3. PERKIRAAN WAKTU PENUGASAN PERSONIL


PENGAWASAN Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Balai
Pelestarian Cagar Budaya Ternate personal yang akan ditugaskan
adalah 3 (Tiga) orang tenaga ahli dengan jumlah orang-bulan
adalah 3 (Tiga)bulan maka melihat waktu pelaksanaan pekerjaan
yang diperkirakan hanya 3(Tiga) bulan maka tenaga ahli ini akan
ditugaskan secara penuh di lapangan yaitu untuk Site Engineer
dengan waktu 3 (Tiga) bulan dan Inspector Engineer dengan
waktu 3 (Tiga) bulan .
Untuk kelancaran pelaksanaan pengawasan di lapangan dan
pelaporan-pelaporan maka akan ditugaskan juga 1 (satu) orang
Operator Komputer merangkap sebagai Typist dengan waktu 3
(Tiga) bulan, 1 (satu) orang Office Boy/Guard untuk menjaga dan
memelihara Kantor dan fasilitasnya dengan waktu 3 (Tiga) bulan

Secara garis besarnya jadwal penugasan masing-masing personil


tersebut dia atas dapat dilihat pada gambar terlampir.

Daftar Riwayat Hidup tenaga ahli yang diusulkan dan

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Ketersediaan Tenaga Ahli serta Tenaga Penunjang serta


Kesediaan tenaga ahli telah diuraikan dengan menggunakan
tabel yang terdapat dalam lampiran Dokumen Pengadaan Jasa
Konsultansi dan dapat dilihat pada lampiran usulan teknis ini.
Daftar peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan pada
pekerjaan ini secara garis besarnya dapat dilihat pada usulan
teknis ini.

Sehingga situasi hubungan harmonis dalam pengawasan dan


pola efisiensi proyek tetap terpelihara dan ditekan untuk
keseluruhan unsur terkait yaitu kontraktor, konsultan dan
Departemen Pekrjaan Umum setempat.

DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR

1. BAB 1. PENDAHULUAN
Latar Belakang Perusahaan
Latar Belakang Proyek
Maksud dan Tujuan Pekerjaan
Lingkup dan Lokasi Pekerjaan
Identifikasi Proyek
Standard Teknis

2. BAB 2. APRESIASI UMUM LAYANAN JASA


KONSULTAN
Struktur Organisasi
Syarat Umum
Jenis dan Lingkup Jasa Konsultan
Laporan

3. BAB 3. TANGGAPAN TERHADAP KERANGKA


ACUAN KERJA
Umum
Jangka Waktu Pelaksanaan

4. BAB 4. PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE
CV. NUSANTARA CIPTA KONSULTAN

Umum
Tahap Supervisi Konstruksi
Koordinasi Kegiatan
Jadwal Program Pelaksanaan Supervisi

5. BAB 5. ORGANISASI DAN PERSONALIA


Struktur Organisasi
Komposisi dan Kualifikasi Tenaga Ahli
Perkiraan Waktu Penugasan Personil

Usulan Teknis
PENGAWASAN KANTOR BALAI PELESTARIAN CAGAR BUDAYA TERNATE

Anda mungkin juga menyukai