ALAT-ALAT UKUR

dan
PENGUKURAN

Kelas X Semester 1

Next
Apa yang kita lakukan
saat melakukan
pengukuran ?

Next
2
 Contoh

Pengukuran adalah suatu

kegiatan membandingkan
sesuatu yang diukur dengan
alat yang digunakan sebagai
acuan atau patokan yang
ditetapkan sebagai satuan

Next
 Besaran pokok Alat ukur
Panjang Mistar, Jangka sorong, mikrometer sekrup
Massa Neraca (timbangan)
Waku Stop Watch
Suhu Termometer
Kuat arus listrik Amperemete
Jumlah molekul Tidak diukur secara langsung *
Intensitas Light meter
cahaya
* Untuk mengetahui jumlah zat, terlebih dahulu diukur massa zat
tersebut. Selengkapnya dapat anda pelajari pada bidang studi Kimia. Next
Pengukuran Panjang

Next
Mikrometer
Skrup

Digunakan untuk
mengukur panjang benda
maksimum 25 mm dengan
ketelitian 0,01 mm

Next
Cara Menggunakan
Mikrometer
Skrup

1) Letakkan benda yang akan diukur

diantara dua penjepit mikrometer
sekrup.
2) Putarlah pemutar besar mikrometer
sehingga dirasakan bahwa benda
sudah terjepit.
3) Putar pemutar kecil sehingga
terdengar bunyi “Klik”
4) Bacalah skala utama mikrometer
yang dilewati oleh pemutar besar
Skala Utama = 4,5 mm
5) Bacalah skala pemutar besar.
Skala Nonius = 0,46 mm (46 x 0,01mm)
___________________________________ +
Hasil Bacaan = 4,96 mm

Next
Cara Menggunakan
Mikrometer
Skrup

Skala Utama = 3,0 mm

Skala Nonius = 0,22 mm (22 x 0,01mm)
___________________________________ +
Hasil Bacaan = 3,22 mm Next
Jangka
Sorong

Digunakan untuk
mengukur panjang benda
maksimum 10 cm dengan
ketelitian 0,01 cm

Next
 Cara
Menggunakan
Jangka Sorong

1) Geser Rahang Sejauh Ukuran

Benda. Rahang yang tidak fix
digeser sejauh ukuran benda,
setelah itu geser lagi ke arah
benda dan pastikan tidak ada
jarak atau kedua rahang
menyentuh dan menjepit benda.
2) Kunci/Rapatkan Screw Lock. ...
3) Membaca Nilai Jangka Sorong.
Skala Utama = 4,2 cm
Skala Nonius = 0,04 cm (4 x 0,01 cm)
___________________________________ +
Hasil Bacaan = 4,24 cm

Next
 Cara
Menggunakan
Jangka Sorong

Skala Utama = 2,7 cm

Skala Nonius = 0,06 cm (6 x 0,01 cm)
___________________________________ +
Hasil Bacaan = 2,76 cm Next
Pengukuran Massa

Next
12
Neraca O’hauss
Tiga Lengan

1) Putar sekrup yang berada di bagian

atas piringan neraca ke kiri kanan
ke kiri, posisi dua garis pada
neraca sejajar. Hal ini dilakukan
untuk mengalibrasi neraca yang
akan digunakan untuk menimbang.
2) Letakkan benda yang akan diukur
massanya pada tempat beban
dalam neraca.
3) Geser skala mulai dari yang skala
besar. Jika panahnya sudah berada
di titik setimbang 0, bergantian ke
skala kecil.
4) Jika dua garis sejajar dalam neraca
sudah seimbang, maka hasil
pengukuran sudah dapat dibaca.
Cara Membaca
Skala Neraca
O’hauss

Lengan belakang = 400 gr

Lengan belakang memiliki skala 0 – 500 gram. Lengan tengah = 70 gr
Lengan tengah memiliki skala 0 – 100 gram. Lengan depan = 9,4 gr
Lengan depan memiliki skala 0 – 10 gram. ___________________________________ +
Hasil Bacaan = 479,4 gr
Cara Membaca
Skala Neraca
O’hauss

Lengan belakang = 500 gr

Lengan tengah = 40 gr
Lengan depan = 2,4 gr
_________________________ + Next
Hasil Bacaan = 542,4 gr
Pengukuran Waktu

Next
16
Pengukuran Suhu Pengukuran Kuat Arus

17
 Ketidakpastian
Pengukuran

Besaran fisika tidak dapat diukur secara pasti

dengan setiap alat ukur. Hasil pengukuran selalu
mempunyai derajat ketidakpastian.

Kesalahan pengukuran dapat dibedakan

menjadi 3 jenis, yaitu kesalahan umum,
kesalahan sistematis dan kesalahan acak.

Next
 Kesalahan Umum sering
dilakukan akibat
Kesalahan Umum
keterbatasan pengamat
dalam menggunakan alat
ukur

Kesalahan sistematis
Kesalahan oleh kesalahan pada alat
Sistematis itu sendiri, seperti
kalibrasi, fungsi alat yang
mulai menurun

Kesalahan acak
diakibatkan oleh fluktuasi
Kesalahan Acak
yang tidak terduga Next
 Pengukuran Pengukuran
Tunggal Berulang

Pengukuran yang dilakukan sekali Pengukuran yang dilakukan sebanyak n kali

terhadap objek ukur. terhadap objek ukur yang sama, sehingga akan
dipeolrh nilai data lebih mendekati kebenaran.

20
Contoh Pengukuran
Tunggal