Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Desain Produk terhadap Keputusan Pembelian dan Dampaknya pada

Kepuasan Konsumen

(Studi Kasus : Konsumen pada Toko Den Yu Shoes di Kota Kediri, Jawa Timur)

Nama Anggota : Diviolita Olla Z. (12405183113)

Endar Dwi Rahayu (12405183126)

Abstrak
Seiring perkembangan zaman, persaingan UKM semakin ketat sehingga menuntut
setiap produsen untuk dapat meningkatkan permintaan terhadap produknya dan
dituntut untuk selalu memberikan inovasi-inovasi terhadap produknya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh design produk terhadap keputusan pembelian
konsumen. Secara khusus , subjek penelitian ini tertuju pada toko Den Yu Shoes
yang berada di Kediri. Metode yang digunakan adakag metode kualitatif yang didapat
dari hasil observasi dan wawancara. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
design produk memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian baik secara
persial maupun simultan.
Along with the times, SME competition is getting tougher so that it requires every
producer to be able to increase the demand for their products and are required to
always provide innovations to their products. This study aims to determine the effect
of product design on consumer purchasing decisions. In particular, the subject of this
research is focused on the Den Yu Shoes store in Kediri. The method used is a
qualitative method obtained from the results of observations and interviews.
From these results it can be concluded that product design has an influence on
purchasing decisions either partially or simultaneously.
A. Pendahuluan

Di era tekonologi informasi sekarang ini menjanjikan peluang dan tantangan bisnis baru
bagi usaha bisnis yang beroperasi di Indonesia, dimana perusahaan dapat memperluas pasar
produk dari perusahaan Indonesia dan disisi lain keadaan tersebut akan memunculkan
persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, pemasar harus pandai menghadapi
persaingan, pengembangan usaha, mengembangkan produknya, menetapkan harga,
mengadakan promosi dan mendistribusikan produk dengan efektif.

Salah satunya usaha yang berkembang dengan dinamis adalah bidang fashion yang mulai
popular dikalangan masyarakat dari anak-anak,remaja, dan orang dewasa. Hasil dari
penelitian yang dilakukan oleh Atmadji (2004) mengemukakan bahwa penduduk Indonesia
cenderung lebih suka mengkonsumsi produk impor dan menghindari pemakaian produk
dalam negeri. Ini terjadi karena kebanyakan konsumen melakukan kegiatan konsumsinya
demi penentuan identitas diri mereka.

Industri sepatu merupakan salah satu bisnis yang sangat menjanjikan. Salah satunya Toko
sepatu denyu yang memulai usaha dari membuka toko sepatu kecil disamping rumahnya
sampai saat ini yang sudah memiliki cabang di Tulungagung dan di luar pulau jawa. Toko
sepatu Den Yu merupakan usaha yang bergerak dalam bidang yaitu memproduksi sepatu
dengan berbagai macam desain sesuai dengan minat atau permintaan para konsumen yang
berbahan dasar kulit kambing atau sapi, kulit suede,karet,denim,canvas,Lak, kulit sintesis.
Maraknya persaingan industry pengrajin sepatu lokal yang semakin ketat, membuat Den Yu
Shoes mencari peluang untuk mendapatkan kepuasan dari pelanggan. Den Yu Shoes
merupakan salah satu produsen sepatu lokal yang memproduksi segala jenis sepatu. Produk
andalan Den Yu berupa sepatu wanita seperti sepatu high heels, dan sepatu mayoret.
Persaingan produsen sepatu yang semakin ketat, membuat Den Yu Shoes berupaya untuk
memahami faktor apa yang membuat konsumen Den Yu Shoes merasa puas sehingga terus
melakukan pembelanjaan di Den Yu Shoes.

Menurut Rachim (2014:523) menyebutkan bahwa produk merupakan elemen yang


sangat penting bagi konsumen untuk melakukan pembelian terhadap suatu barang. Produk
merupakan elemen penting dari bauran pemasaran dan harus dipahami dengan baik dan
berhasil memenuhi kebutuhan konsumen dan untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan.
Kepuasan konsumen dari hasil konsumsi merupakan sebuah fungsi yang menurun.
Semakin banyak konsumsi yang dilakukan seseorang terhadap suatu barang tertentu dalam
waktu tertentu, maka kepuasan (utilitas) yang didapatkan dari tambahan konsumsi satu unit
barang yang sama berikutnya akan menurun. Misal tingkat kepuasan seseorang dalam
mengkonsumsi apel yang ketiga lebih kecil daripada apel kedua; apel keempat lebih kecil
daripada apel ketiga; dan seterusnya. Hukum ini disebut The Law of Diminishing Marginal
Utility (Case et al., 2012).

Desain Produk dapat meningkatkan kepuasan karena desain ini dapat juga mempengaruhi
konsumen untuk membeli berulang. Penelitian ini yang dilakukan oleh Sidik (2016)
menyatakan bahwa desain produk mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Saidani,Rachman & Rizan (2013) juga menyebutkan bahwa desain produk berkaitan erat
dengan peningkatan nilai produk melalui estetika yang ditunjukkan. Dalam hal ini, desain
merupakan salah satu unsur penting yang mendorong konsumen untuk membeli produk.
Berdasarkan argumen dan masalah tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan mengangkat judul: “ Pengaruh Desain Produk Sepatu Terhadap Keputusan
Pembelian dan Dampaknya pada Kepuasan Konsumen Toko Den Yu Shoes di Kota Kediri.”

B. Kerangka Teoritis dan Hipotesis


1. Bauran pemasaran

Marketing mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari Marketing mix atau bauran
pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan
promosi, dan sistem distribusi (Dharmesta dan Handoko, 2000). Keempat unsur bauran
pemasaran tersebut saling berhubungan dan berpenganruh satu sama lain, sehingga harus
diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah pada layanan
efektif dan kepuasan konsumen. Jadi didalam bauran pemasaran terdapat variabel-variabel
yang saling mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan
digabungkan untuk memperoleh tanggapan-tanggapan yang diinginkan di dalam pasar
sasaran.

Kotler (2007) mendefinisikan marketing mix sebagai berikut: “seperangkat alat


pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya
di pasar sasaran.”
2. Desain Produk

Menurut Kotler dan Keller (2012:332) , “Desain produk adalah totalitas fitur yang
memperngaruhi tampilan,rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan”

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:273), “Desain produk adalah konsep yang lebih besar
dari pada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk. Gaya bisa menarik atau
membosankan. Gaya yang sensasional bisa menarik perhatian dan menghasilkan estetika
yang indah, tetapi gaya tersebut tidak benar-benar membuat kinerja produk menjadi lebih
baik. Tidak seperti gaya, desain tidak hanya sekedar kulit luar, desain adalah jantung
produk”

3. Keputusan Pembelian

Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu
keputusan melibatkan pilihan di antara dua atau lebih dari 16 alternatif tindakan atau
perilaku yang akan dilakukan, dan keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa
perilaku yang berbeda, diantaranya menurut pendapat:

a. Kotler (2008), “costumer buying decision all their experience in learning, choosing, using,
even disposing of a product”. Yang kurang lebih memiliki arti minat beli konsumen adalah
sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau
memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan, dan
mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.

b. Nugroho J. Setiadi (2008), pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making)


adalah proses pengintegrasian mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau
lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses
pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice), yang disajikan secara kognitif sebagai
keinginan berperilaku.

C. Metodologi Penelitian
Metode yang yang digunakan pada laporan ini adalah metode penelitian deskriptif
kuantitatif yang penelitian atau pemecahan masalahnya diselidiki dengan gambaran subjek
dan objek yang digunakan berupa lembaga, orang masyarakat dan yang lainnya. metode
penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang berusaha memperlihatkan hasil dari
suatu pengumpulan data kuantitatif atau statistik seperti survei dengan apa adanya, tanpa
dihitung atau dilihat hubungannya dengan perlakuan atau variabel lain. Jadi survei yang
dilakukan adalah primadonanya. Survei bukan dilakukan untuk membandingkannya dengan
hasil survei lain agar dapat menarik kesimpulan tertentu.
Lokasi dan Tempat Penelitian
Nama : Dasih Sugiati
Jam Kerja : 08.00 – 20.00
Lokasi : Jln. Bolowerti gg V no.41 Kediri

D.Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan :


1. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yan lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit. Wawancara yang kami gunakan adalah wawancara yang tidak terstruktur,
sehingga pertanyaan yang kami ajukan bebas dan hanya garis besar permasalahan yang
ditanyakan.
2. Observasi
Sutrisno Hadi ( 1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang
kompleksm suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Dua diantara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan. Observasi yang
dilakukan di lapangan dilakukan dengan teliti dan sistematis.
3. Dokumentasi
Dokumentasi Pengumpulan data dengan dokumentasi dilakukan melalui pengambilan
data data yang berkaitan dengan penelitian dari tempat penelitian yaitu pada Toko
Sepatu Den Yu Kediri.

E. Proses pengembangan produk


Proses ini merepresentasikan urutan dasar dari langkah-langkah atau aktivitas-
aktivitas yang diterapkan perusahaan unuk menyusun, mendesain, dan penjual produk
ke pasar. Sebagian besar tugas ini lebih banyak melibatkan aktivitas intelektual
daripada fisik. Setiap organisasi menerapkan proses yang berbeda dengan organisasi
lainnya, faktanya organisasi yang sama mungkin menerapkan proses yang berbeda
untuk kelompok produk yang berbeda.
Enam tahapan proses pengembangan umum, antara lain:
 Tahap 0 : perencanaan
Perencanaan disebut tahap nol karena dilaksanakan sebelum persetujuan proyek dan
peluncuran proses pengembangan produk yang sebenarnya. Tahap ini dimulai dengan
strategi perusahaan dan mencakup penilaian pengembangan teknologi dan tujuan
pasar.
 Tahap 1 : pengembangan konsep
Tahap ini, kebutuhan dari target pasar teridentifikasi, konsep produk alternatif
dihasilkan dan dievaluasi, dan satu konsep atau lebi dipilih untuk pengembangan dan
pengujian lebih lanjut. Konsep merupakan deskripsi dari bentuk, fungsi dan fitur
suatu produk kompetitif, dan justifikasi dari proyek tersebut.
 Tahap 2 : perancangan tingkat sistem
Tahap ini meliputi penetapan struktur produk serta dekomposisi produk menjadi
beberapa subsistem dan komponen. Skema perakitan akhir untuk sistem produksi
biasanya ditetapkan selam tahap ini.
 Tahap 3 : perancangan terperinci
Tahap ini terdiri atas spesifikasi lengkap geometri, bahan baku, dan toleransi dari
seluruh komponen produk, dan identifikasi seluruh komponen standar yang akan
dibeli dari pemasok.
 Tahap 4 : pengujian dan penyempurnaan
Tahap ini melibatkan konstruksi dan evaluasi dari berbagai versi produk sebelum
diproduksi.
 Tahap 5 : production ramp-up
Tujuan dari ramp-up ini yaitu untuk melatih tenaga kerja dan menyelesaikan masalah
yang masih terdapat dalam proses produksi. Transisis dari rump-up production
menjadi proses produksi berkelanjutan biasanya berlangsung secara bertahap. Pada
beberapa tahapan dalam transisi tersebut, produk diluncurkan dan siap didistribusikan
secara luas.

F. Kriteria desain produk

Kriteria yang paling mendasar adalah kriteria yang terhubung secara langsung dengan
hal yang diinginkan pelanggan. Kriteria ini melibatkan pendesainan produk sehingga
dapat diproduksi dengan biaya yang rendah, tetapi mempertahankan fitur yang
diinginkan oleh pelanggan.
Penyebaran fungsi mutu (quality function deployment /QFD) yaitu suatu pendekatan
untuk mempertimbangkan keinginan para pelanggan dan memasukkannya ke dalam
spesifikasi desain dari sebuah produk. QFD merupakan proses yang membantu sebua
perusahaan menentukan karakteristik produk yang penting bagi pelanggan dan untuk
mengevaluasi produknya terkait produk-produk yang lainnya.
Proses-proses QFD, antara lain:
1. Mempelajari dan mendengarkan pelanggan untuk menentukan karakteristik dari
produk unggulan. Melalui riset pasar, kebutuhan dan preferensi produk pelanggan
ditentukan secara diperinci ke dalam kategori yang disebut kebutuhan pelanggan.
2. Setelah kebutuhan pelanggan ditentukan, kebutuhan pelanggan tersebut dikaji
berdasarkan kepentingannya secara relatif terhadap pelanggan.
3. Selanjutnya pelanggan diminta untuk membandingkan dan menilai produk
perusahaan dengan produk pesaing. Proses ini membantu perusahaan menentukan
karakteristik produk yang penting bagi pelanggan dan mengevaluasi terkait
dengan produk-produk lainnya.
4. Hasil akhirnya adalah pemahaman yang lebih baik dan fokus pada karakteristik
produk yang membutuhan perbaikan.

G. Hasil dan pembahasan


Keterkaitan antara Desain Produk terhadap Keputusan Pembelian Den Yu Shoes
adalah adanya desain produk yang menarik, sesuai dengan selera konsumen dan
konsumen dapat menemukan banyaknya desain yang menarik pada setiap produknya.
Hasil ini juga mendukung pendapat yang dikemukakan oleh Saidani, Rachman dan
Rizan (2013) yang menyatakan bahwa desain produk mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa keputusan pembelian dapat dipengaruhi oleh desain produk yang menarik.
Keterkaitan antara Keputusan Pembelian terhadap Kepuasan Konsumen. Dari hasil uji
hipotesis disimpulkan bahwa keputusan pembelian berpengaruh terhadap kepuasan
konsumen. Hal ini diartikan bahwa, ketika seseorang memutuskan membeli produk
barang atau jasa, maka hal yang terakhir ketika sudah melakukan pembelian adalah
perilaku pasca pembelian. Hal ini terjadi untuk menentukan apakah konsumen
tersebut merasakan kepuasan atau ketidakpuasan atas produk barang atau jasa yang
dibeli. Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa keputusan pembelian berpengaruh
terhadap kepuasan konsumen. Hasil ini didukung juga dalam penelitian yang
dikemukakan oleh Kautsar, Widianto, Abdullah, dan Amalia (2012), yang
menyatakan bahwa keputusan pembelian mempunyai pengaruh terhadap kepuasan
konsumen. Keterkaitan antara Desain Produk terhadap Kepuasan Konsumen
Konsumen, adalah konsumen merasa desain pada produk sepatu Den Yu Shoes sangat
menarik dan beragam sehingga konsumen merasa puas. Kepuasan konsumen
memiliki pengaruh penting, karena jika konsumen merasa puas maka ada
kemungkinan konsumen melakukan pembelian ulang. Namun sebaliknya, jika
konsumen tidak merasa puas maka konsumen tidak melakukan pembelian ulang.
Hasil ini didukung juga. Dalam penelitian yang dikemukakan oleh Sidik (2016), yang
menyatakan bahwa desain produk mempunyai pengaruh terhadap kepuasan
konsumen.Keterkaitan antara Desain Produk terhadap Kepuasan Konsumen melalui
Keputusan Pembelian sejalan dengan penelitian Hariyanto (2012) bahwa desain
produk dan keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
konsumen. Desain produk dan keputusan konsumen memberikan dampak positif yang
dibuktikan secara simultan bahwa desain produk dan keputusan pembelian
berpengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Daftar rujukan

Assauri, Sofyan. 2002. Manajemen Pemasaran: Konsep, Dasar dan Strategi Cetakan
kelima. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
Kloter, Philip.2005. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan
Kontrol Edisi Kesebelas Alih Bahasa, Hendra Teguh. Jakarta: PT Prenhallindo
Kautsar, A. P., Widianto, S., Abdulah, R., & Amalia, H. (2012). Relationship of
Consumer Involvement, Credibility of the Source of Information and Consumer
Satisfaction on Purchase Decision of Non-Prescription Drugs. Procedia - Social and
Behavioral Sciences. 2, 1-12.
https://www.kumpulanpengertian.com/2018/10/pengertian-desain-produk-menurut-
para.html# di unduh pada tanggal 27 Juni 2021 jam 13.36

Muhajirin. 2010. Desain Produk Pengertian dan Ruang Lingkupnya. Jurnal Seni
Kerajinan. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Diakses pada tanggal 23
Juni 2021 pukul 13.00
Sugiono. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabeta Walker,
Boyd L. 1997. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Ahli Bahasa Oleh Imam Nurmawan.
Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai