Kepuasan Konsumen
(Studi Kasus : Konsumen pada Toko Den Yu Shoes di Kota Kediri, Jawa Timur)
Abstrak
Seiring perkembangan zaman, persaingan UKM semakin ketat sehingga menuntut
setiap produsen untuk dapat meningkatkan permintaan terhadap produknya dan
dituntut untuk selalu memberikan inovasi-inovasi terhadap produknya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh design produk terhadap keputusan pembelian
konsumen. Secara khusus , subjek penelitian ini tertuju pada toko Den Yu Shoes
yang berada di Kediri. Metode yang digunakan adakag metode kualitatif yang didapat
dari hasil observasi dan wawancara. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
design produk memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian baik secara
persial maupun simultan.
Along with the times, SME competition is getting tougher so that it requires every
producer to be able to increase the demand for their products and are required to
always provide innovations to their products. This study aims to determine the effect
of product design on consumer purchasing decisions. In particular, the subject of this
research is focused on the Den Yu Shoes store in Kediri. The method used is a
qualitative method obtained from the results of observations and interviews.
From these results it can be concluded that product design has an influence on
purchasing decisions either partially or simultaneously.
A. Pendahuluan
Di era tekonologi informasi sekarang ini menjanjikan peluang dan tantangan bisnis baru
bagi usaha bisnis yang beroperasi di Indonesia, dimana perusahaan dapat memperluas pasar
produk dari perusahaan Indonesia dan disisi lain keadaan tersebut akan memunculkan
persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, pemasar harus pandai menghadapi
persaingan, pengembangan usaha, mengembangkan produknya, menetapkan harga,
mengadakan promosi dan mendistribusikan produk dengan efektif.
Salah satunya usaha yang berkembang dengan dinamis adalah bidang fashion yang mulai
popular dikalangan masyarakat dari anak-anak,remaja, dan orang dewasa. Hasil dari
penelitian yang dilakukan oleh Atmadji (2004) mengemukakan bahwa penduduk Indonesia
cenderung lebih suka mengkonsumsi produk impor dan menghindari pemakaian produk
dalam negeri. Ini terjadi karena kebanyakan konsumen melakukan kegiatan konsumsinya
demi penentuan identitas diri mereka.
Industri sepatu merupakan salah satu bisnis yang sangat menjanjikan. Salah satunya Toko
sepatu denyu yang memulai usaha dari membuka toko sepatu kecil disamping rumahnya
sampai saat ini yang sudah memiliki cabang di Tulungagung dan di luar pulau jawa. Toko
sepatu Den Yu merupakan usaha yang bergerak dalam bidang yaitu memproduksi sepatu
dengan berbagai macam desain sesuai dengan minat atau permintaan para konsumen yang
berbahan dasar kulit kambing atau sapi, kulit suede,karet,denim,canvas,Lak, kulit sintesis.
Maraknya persaingan industry pengrajin sepatu lokal yang semakin ketat, membuat Den Yu
Shoes mencari peluang untuk mendapatkan kepuasan dari pelanggan. Den Yu Shoes
merupakan salah satu produsen sepatu lokal yang memproduksi segala jenis sepatu. Produk
andalan Den Yu berupa sepatu wanita seperti sepatu high heels, dan sepatu mayoret.
Persaingan produsen sepatu yang semakin ketat, membuat Den Yu Shoes berupaya untuk
memahami faktor apa yang membuat konsumen Den Yu Shoes merasa puas sehingga terus
melakukan pembelanjaan di Den Yu Shoes.
Desain Produk dapat meningkatkan kepuasan karena desain ini dapat juga mempengaruhi
konsumen untuk membeli berulang. Penelitian ini yang dilakukan oleh Sidik (2016)
menyatakan bahwa desain produk mempunyai pengaruh terhadap kepuasan konsumen.
Saidani,Rachman & Rizan (2013) juga menyebutkan bahwa desain produk berkaitan erat
dengan peningkatan nilai produk melalui estetika yang ditunjukkan. Dalam hal ini, desain
merupakan salah satu unsur penting yang mendorong konsumen untuk membeli produk.
Berdasarkan argumen dan masalah tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan mengangkat judul: “ Pengaruh Desain Produk Sepatu Terhadap Keputusan
Pembelian dan Dampaknya pada Kepuasan Konsumen Toko Den Yu Shoes di Kota Kediri.”
Marketing mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari Marketing mix atau bauran
pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan
promosi, dan sistem distribusi (Dharmesta dan Handoko, 2000). Keempat unsur bauran
pemasaran tersebut saling berhubungan dan berpenganruh satu sama lain, sehingga harus
diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah pada layanan
efektif dan kepuasan konsumen. Jadi didalam bauran pemasaran terdapat variabel-variabel
yang saling mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan
digabungkan untuk memperoleh tanggapan-tanggapan yang diinginkan di dalam pasar
sasaran.
Menurut Kotler dan Keller (2012:332) , “Desain produk adalah totalitas fitur yang
memperngaruhi tampilan,rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan”
Menurut Kotler dan Armstrong (2008:273), “Desain produk adalah konsep yang lebih besar
dari pada gaya. Gaya hanya menggambarkan penampilan produk. Gaya bisa menarik atau
membosankan. Gaya yang sensasional bisa menarik perhatian dan menghasilkan estetika
yang indah, tetapi gaya tersebut tidak benar-benar membuat kinerja produk menjadi lebih
baik. Tidak seperti gaya, desain tidak hanya sekedar kulit luar, desain adalah jantung
produk”
3. Keputusan Pembelian
Proses pengambilan keputusan yang rumit sering melibatkan beberapa keputusan. Suatu
keputusan melibatkan pilihan di antara dua atau lebih dari 16 alternatif tindakan atau
perilaku yang akan dilakukan, dan keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa
perilaku yang berbeda, diantaranya menurut pendapat:
a. Kotler (2008), “costumer buying decision all their experience in learning, choosing, using,
even disposing of a product”. Yang kurang lebih memiliki arti minat beli konsumen adalah
sebuah perilaku konsumen dimana konsumen mempunyai keinginan dalam membeli atau
memilih suatu produk, berdasarkan pengalaman dalam memilih, menggunakan, dan
mengkonsumsi atau bahkan menginginkan suatu produk.
C. Metodologi Penelitian
Metode yang yang digunakan pada laporan ini adalah metode penelitian deskriptif
kuantitatif yang penelitian atau pemecahan masalahnya diselidiki dengan gambaran subjek
dan objek yang digunakan berupa lembaga, orang masyarakat dan yang lainnya. metode
penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang berusaha memperlihatkan hasil dari
suatu pengumpulan data kuantitatif atau statistik seperti survei dengan apa adanya, tanpa
dihitung atau dilihat hubungannya dengan perlakuan atau variabel lain. Jadi survei yang
dilakukan adalah primadonanya. Survei bukan dilakukan untuk membandingkannya dengan
hasil survei lain agar dapat menarik kesimpulan tertentu.
Lokasi dan Tempat Penelitian
Nama : Dasih Sugiati
Jam Kerja : 08.00 – 20.00
Lokasi : Jln. Bolowerti gg V no.41 Kediri
Kriteria yang paling mendasar adalah kriteria yang terhubung secara langsung dengan
hal yang diinginkan pelanggan. Kriteria ini melibatkan pendesainan produk sehingga
dapat diproduksi dengan biaya yang rendah, tetapi mempertahankan fitur yang
diinginkan oleh pelanggan.
Penyebaran fungsi mutu (quality function deployment /QFD) yaitu suatu pendekatan
untuk mempertimbangkan keinginan para pelanggan dan memasukkannya ke dalam
spesifikasi desain dari sebuah produk. QFD merupakan proses yang membantu sebua
perusahaan menentukan karakteristik produk yang penting bagi pelanggan dan untuk
mengevaluasi produknya terkait produk-produk yang lainnya.
Proses-proses QFD, antara lain:
1. Mempelajari dan mendengarkan pelanggan untuk menentukan karakteristik dari
produk unggulan. Melalui riset pasar, kebutuhan dan preferensi produk pelanggan
ditentukan secara diperinci ke dalam kategori yang disebut kebutuhan pelanggan.
2. Setelah kebutuhan pelanggan ditentukan, kebutuhan pelanggan tersebut dikaji
berdasarkan kepentingannya secara relatif terhadap pelanggan.
3. Selanjutnya pelanggan diminta untuk membandingkan dan menilai produk
perusahaan dengan produk pesaing. Proses ini membantu perusahaan menentukan
karakteristik produk yang penting bagi pelanggan dan mengevaluasi terkait
dengan produk-produk lainnya.
4. Hasil akhirnya adalah pemahaman yang lebih baik dan fokus pada karakteristik
produk yang membutuhan perbaikan.
Assauri, Sofyan. 2002. Manajemen Pemasaran: Konsep, Dasar dan Strategi Cetakan
kelima. Jakarta:PT Raja Grafindo Persada
Kloter, Philip.2005. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan
Kontrol Edisi Kesebelas Alih Bahasa, Hendra Teguh. Jakarta: PT Prenhallindo
Kautsar, A. P., Widianto, S., Abdulah, R., & Amalia, H. (2012). Relationship of
Consumer Involvement, Credibility of the Source of Information and Consumer
Satisfaction on Purchase Decision of Non-Prescription Drugs. Procedia - Social and
Behavioral Sciences. 2, 1-12.
https://www.kumpulanpengertian.com/2018/10/pengertian-desain-produk-menurut-
para.html# di unduh pada tanggal 27 Juni 2021 jam 13.36
Muhajirin. 2010. Desain Produk Pengertian dan Ruang Lingkupnya. Jurnal Seni
Kerajinan. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Diakses pada tanggal 23
Juni 2021 pukul 13.00
Sugiono. 2017. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit Alfabeta Walker,
Boyd L. 1997. Manajemen Pemasaran, Jilid I, Ahli Bahasa Oleh Imam Nurmawan.
Jakarta : Erlangga