SNH Epilepsy
Epilepsi Stroke Hemoragi
Migrain Aura Low Back Pain
SGB Spondilitis TB
Meningensefalitis SNH
Stroke CTS
CTS/ DEQUESVAIN Syndrome Migrain Aura
STROKE
Sindrom klinis yg terdiri dari deficit neurologis baik fokal maupun global. YANG TERJADI SECARA
TIBA-TIBA dg progresifitas yg cepat. Ada muntah proyektil, terjadi saat aktivitas.
1. Stroke Hemoragic gejalanya mendadak
a. SAH : karena aneurisma (penipisan yang berakhir pecah) di sirkulus wilisi dari a. basilaris
nyabang kanan kiri (a.cerebri poste dan ante)
Rangsang meningeal (+)
A. lentriculostria plg sering terkena SH
b. ICH (Intra Cerebral Hemoragic) : karena HT maligna >180/120
2. Strok Non Hemoragic gejala muncul perlahan, deficit bisa ringan dan bisa berat, terjadi saat
istirahat
a. Emboli : etio (riw. Penyakit jantung kayak atrial fibrilasi)
b. Trombosis : etio (DM, HT, rokok, Aterosklerosis)
TRIAS VIRCHOW penyebab trombosis
1. DINDING PEMB DARAH (kl jelek jd gampang cidera, gampang pecah)
2. ISI PEMB DARAH (kl ada komorbid DM, HT, dislipidemi)
3. ALIRAN / SIRKULASI (biasanya krn pengaruh si isi pemb darah bisa bikin alirannya
lambat)
yang paling sering terkena SNH (a. cerebri media) arteri ini memperdarahi:
ganglia basalis fungsinya inhibitor control motoric, jd kl gadiperdarahi kita bakal
hypertonus karna gaada yg ngontrol
ANAMNESIS:
1. Keluhan utama
2. Onsetnya kapan? (gejala awalnya kapan mulainya). Serangannya tu gimana? (kejang?
Muntah? Pingsan, kelemahan)
3. Lokasi
4. Kualitas
5. Kuantitas
6. Kronologi
7. Factor memperberat memperingan
8. Gejala lain
9. RPD
10. RPK
PF
1. KU TTV
2. GCS
3. Pemeriksaan Motorik
Gerak : diangkat tangan dan kakinya
Kekuatan : 555/555 (kanan bwh tengah atas/kiriatas tengah bawah)
Tonus : hiper, normal, hypotonus
Trofi : olecranon Tarik 10 cm keatas dan kebawah bandingin kanan kiri.
Rx fisio
Rx pato
Klonus
4. Pemeriksaan sensorik
Propioseptif (vibrasi, posisi) lesi vasikulus dorsalis (medspin white matter)
Protopatik (suhu, nyeri, raba) lesi spinotalamik tract (medspin ke thalamus)
anterior (raba) lateral (suhu, nyeri)
5. Pemeriksaan n. cranialis
N. 3 : liat sisa sisinya
N. 4 : untuk liat medial bawah (m. obliqus superior)
N. 6 : untuk liat lateral (m. rectus lateral)
N. 7
N. 9
N. 10
N. 12 : deviasi lidah ke arah sehat
6. Fungsi Luhur : afasia, memori, atensi, fisiospasial (mengenali kondisi di sekitar)
7. Fungsi otonom : kebanyakan konstipasi
TATALAKSANA :
Hemoragik
- Penghentian perdarahan
- Kontrol tekanan darah
Terapi operatif dilakukan apabila jumlah perdarahan intraserebral lebih dari 50cc dan GCS kurang dr
8
Non hemoragik
<3jam : trombolitik
3-6jam : antikoagulan
>6jam : antiplatelet
BELL’S PALSY
MANIFESTASI
PATOFISIOLOGI
Biasanya sebelum ada manifest bell’s palsy ada nyeri auricular posterior
Adanya pembukaan kanalis facialis (yang menyempit foramen stilomastoid) inflamasi yg disebabkan
iskemik dan penekanan persarafan
PP
EMG utama
MRI
TATALAKSANA
Main treatment : kortikosteroid prednisone 60-80 mg/ hari selama 3-7 hari
DD
KOMPLIKASI
NYERI KEPALA
1. Primer
a. Cluster : mata nerocos, pas ngunyah dia nangis
b. TTH : biasanya karna stress, belakangnya kenceng
c. Migrain : ada factor pencetus (makan coklat, keju, menstruasi), unilateral, berdenyut,
fonofobi, fotofobi, durasi 4jam -72jam
2. Sekunder
Karna ada penyakit sebelumnya : ekstrakranial (sinusitis, otitis, karies), intrakrnial (tumor,
stroke, SOL)
1. TTV
2. SKALA NYERI (VAS)
3. N. CRANIALIS
N. 3
N. 4
N. 5 : di cluster ada gangguan otonom (lakrimasi, miosis), dan gangguan n 5 yang nyeri
daerah orbital, jd nyeri bgt diabgian mata. Ada edem pada wajah dan nyeri
(hyperalgesia)
N. 6
N. 7 : ada fungsi lakrimasi buat yg klaster
4. Pemeriksaan Motorik
5. Pemeriksaan Sensorik
6. Pemeriksaan Kaku Kuduk : utk menyingkirkan SAH, meningitis utk nyingkirin yg nyeri
kepala sekunder
CT Scan
TATALAKSANA:
- Migrain
- TTH
- CLUSTER
OA GENUE
Hilangnya sendi cartilage dan ada inflamasi yg menyebabkan kekakuan sendi, pembengkakakn,
nyeri, dan kurang mobilitas, serta penumbuhan tulang rawan, dan tulang osteofit.
CARPAL TANNEL SYNDROME
PF :
1. KU, TTV, GCS, Px Motorik, Px Sensorik
2. Fallen sign selama 60 detik, kl timbul nyeri (+)
3. Tinel sign
4. Flick sign (dikibasin) kl berkurang (+)
DD:
- servikal radikulopati menjalar sampe ke lengan dan tangan (keluhan berkurang saat leher
diistirahatkan, bertambah kl leher gerak)
- de quervein syndrome (ada tinosinovitis dari tendon m. abductor policis longus dan extensor
policis brevis) karna Gerakan repetitive
PP:
EMG : menunjukan adanya fibrilasi dan berkurang jumlah motor unit pada otot tenar
Foto polos wirst joint AP Lateral utk liat ada fraktur atau gak
TATALAKSANA:
- Diistirahatkan
- NSAID: Na diclofenac 75-150mg 2-3 kali sehari
Etoricoxib 60mg 2x1
DE QUERVEIN SYNDROM
Nyeri pada daerah prosesus stiloideus akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot
abduktor polisis longus dan ekstensor policis brevis setinggi radius distal dan jepitan pada
kedua tendon tersebut.
Anamnesis:
- Nyeri pergelangan tangan, dorsolateral dan ibu jari
- Ada Riwayat nyeri dg trauma akut, ada juga yg kronis (makin lama makin hebat)
PF: finkle stain bandingin kanan kiri
DD:
1. CTS
2. OA pergelangan tangan
3. Kien bock disease : osteonecrosis pada os lunate
4. Degenerative artritis
Tatalaksana:
- Injeksi local steroid : dexamethasone 1-4mg/ml
Edukasi : hindari pekerjaan yg pake jari, imobilisasi selama 4-6 minggu
Nyeri sensoris di plantar kaki, akibat kompresi dari n. tibialis pada posterior malleolus medialis
Gejala:
- Memberat saat malam hari, berat kl kena beban tubuh, jalan menumpu pada belakang kaki
- Sensasi terbakar
- Kelemahan kaki
PF : Tinel Sign pada malleolus medial
Dorsoflexion-eversion test
LBP
Nyeri yang dirasakan diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu didaerah
lumbal atau lumbosakral.
Gejala:
- Nyeri yang dirasakan diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah
- Nyeri tertusuk terbakar
- Memperberat saat batuk, mengejan, membungkuk, aktivitas
- Kesemutan, baal
- Gangguan berkemih, BAB, disfungsi seksual
PF
1. KU, TTV, GCS
2. Px Neurologis
- VAS
- Inspeksi :
Ada tidaknya penonjolan pada sepanjang vertebra
Lordosis? Kifosis? Scoliosis?
- Palpasi:
Palpassi otot paravertebral lumbal
Nyeri ketok kolumna vertebra
Suruh bungkuk sakit
- Tes provokasi:
Valsava : ngeden utk cek yg cervical
Laseque
Kontra laseque
Patrick : negebntuk P
Kontra patrick
Braggard : dorsofleksi kaki sambil achiles dipegang dan kaki diangkat
Siccard: jempol kaki di dorsofleksi sambil achiles dipegang dan kaki diangkat
Naffziger : ngeden oegang v. jugularis UTK CEK YG CERVICAL
SPONDILISIS
1. SPONDILOLISTESIS
Diskus intervertebralis geser antar vertebra bergeser interartikularis sobek
Paling sering diakibatkan oleh trauma yg paling sering
PP: FOTO POLOS
TATALAKSANA
Steroid: dexamethasone 1-4mg/ml injeksi IA (interarticular)
NSAID: injeksi (ketorolac), oral (etoricoxib 60mg 1x1)
Muscle relaxan: eperison 50mg 3x1
2. SPONDILITIS TB (POTT DISEASES)
Peradangan diskus intervertebralis
MANIFESTASI
DD
PP
Foto vertebra
CT-scan
TATALAKSANA
3. SPONDILOSIS
Sobeknya interartikularis
NEURALGIA TRIGEMINAL
Nyeri wajah di 3 divisi di oftalmika, maxilla, mandibula. Ada alodinia, hyperalgesia, rasa terbakar,
tajam
Dating tiba tiba (paroksismal), biasanya karna abis copot gigi, makin berat saat ngunyah,
ngomong
Nyeri kurang dari 2 mnt
Nyeri nya ada jeda setelah nyeri pertama
>>>> gaada demam, pusing, nyeri kepala, mual muntah
PF:
PP:
DD:
1. SYNDROM SUNCT nyeri lebih dari 2 menit, nyeri nya gaada jeda jadi selalu nyeri
2. Cluster headache bisa muntah juga
3. Post Herpetic Neuralgia bedanya ada riw kena herpes
TATALAKSANA:
VERTIGO
Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan sekitarnya. Persepsi
gerakan bisa berupa:
a. Vertigo vestibular adalah rasa berputar yang timbul pada gangguan vestibular.
b. Vertigo non vestibular adalah rasa goyang, melayang, mengambang yang timbul pada
gangguan sistem proprioseptif atau sistem visual
Anamnesis :
- Sakit kepala, rasa goyang, pusing berputar, rasa tidak stabil atau melayang.
- Perifer (mual, nystagmus horizontal perubahan posisi nystagmus ilang, membaik dg manuver
konvential branddaroff)
- Central (muntah, nystagmus vertical gailang pas perubahan posisi, gak membaik dg manuver
konventional)
PF:
1. TTV, GCS
2. Px Sensorik : N. 7,8 (weber lateralisasi, swabah pemeriksa dg penderita, rinne AC BC)
3. Px Motoric
4. Px cranial:
- N. 3
- N. 4
- N. 6
5. Tes keseimbangan:
- Tes nystagmus
- Tes Romberg
- Tes romber dipertajam
- Tes tandem: jalan nempel tumit
- Tes Fukuda
- Te past pointing
Jatoh ke lesi baik central maupun perifer
DD:
TATALAKSANA:
Edukasi
- Keluarga turut mendukung dengan memotivasi pasien dalam mencari penyebab vertigo dan
mengobatinya sesuai penyebab.
- Mendorong pasien untuk teratur melakukan latihan vestibular.
Dx neurologis :
- Dx klinis: dizziness, debris, emetic
- Dx topis: n. vestibular perifer/central (nucleus vestibular central) dex/sin
- Dx etiologic: BPPV dex/sin perifer/central
SGB
Adalah penyakit system imun menyerang system sraf tepi, menyababkan kelemahan hingga
kelumpuhan bahkan otot pernafasan. Sebelum terjadinya kelemahan biasanya ada infeksi
campilobacter jejuni
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
- KU,TTV,GCS
- Motoric (GKTTFisPatK) hipo /areflek
- Sensorik diukur yang lemah
- Saraf kranial 3,4,6,7,9,10
PP
TATALAKSANA
EDUKASI
MENINGITIS TB
adalah radang selaput otak akibat komplikasi Tuberkulosis Primer. TRIAS (DEMAM, NYERI
KEPALA, KAKU KUDUK)
ANAMNESIS
- malaise
- anoreksia
- demam
- nyeri kepala makin buruk
- penurunan kesadaran
- penurunan BB
PF
- TTV, GCS, KU
- Px rangsang meningeal
1. Kaku kuduk
2. Burdzinski 1-4 (tempelin dagu ke sternum, fleksi kaki, zygomaticus, simfisis pubis)
3. Kernig sign (angkat kaki, tekuk lutut sakit sblm 135 derajat)
- Px cranial
1. N. 3,4,6 refleks cahaya direct indirect, pupil, lapang pandang
PP: pungsi lumbal (xantokrom/spider wrap), CT Scan kontras, Foto Torax PA, Darah Rutin, GDS, HIV,
Mikrobiologi
TATALAKSANA:
Dx Neurologis:
Dx klinis: debris, cephalgia sekunder, penurunan kesadaran (kl ada)
Dx topis: meninges
Dx etiologic: meningitis e.c TB
EDUKASI:
- Minum OAT teratur
- Batuk ditutup