Anda di halaman 1dari 28

OSCE STASE SARAF

OSCE 7 MARET OSCE 3 MEI

 SNH  Epilepsy
 Epilepsi  Stroke Hemoragi
 Migrain Aura  Low Back Pain

OSCE 4 APRIL OSCE 14 JUNI

 SGB  Spondilitis TB
 Meningensefalitis  SNH
 Stroke  CTS
 CTS/ DEQUESVAIN Syndrome  Migrain Aura

STROKE

 Sindrom klinis yg terdiri dari deficit neurologis baik fokal maupun global. YANG TERJADI SECARA
TIBA-TIBA dg progresifitas yg cepat. Ada muntah proyektil, terjadi saat aktivitas.
1. Stroke Hemoragic  gejalanya mendadak
a. SAH : karena aneurisma (penipisan yang berakhir pecah) di sirkulus wilisi dari a. basilaris
nyabang kanan kiri (a.cerebri poste dan ante)
 Rangsang meningeal (+)
 A. lentriculostria plg sering terkena SH
b. ICH (Intra Cerebral Hemoragic) : karena HT maligna >180/120
2. Strok Non Hemoragic  gejala muncul perlahan, deficit bisa ringan dan bisa berat, terjadi saat
istirahat
a. Emboli : etio (riw. Penyakit jantung kayak atrial fibrilasi)
b. Trombosis : etio (DM, HT, rokok, Aterosklerosis)
TRIAS VIRCHOW  penyebab trombosis
1. DINDING PEMB DARAH (kl jelek jd gampang cidera, gampang pecah)
2. ISI PEMB DARAH (kl ada komorbid DM, HT, dislipidemi)
3. ALIRAN / SIRKULASI (biasanya krn pengaruh si isi pemb darah bisa bikin alirannya
lambat)

yang paling sering terkena SNH (a. cerebri media) arteri ini memperdarahi:
 ganglia basalis fungsinya inhibitor control motoric, jd kl gadiperdarahi kita bakal
hypertonus karna gaada yg ngontrol

 ANAMNESIS:
1. Keluhan utama
2. Onsetnya kapan? (gejala awalnya kapan mulainya). Serangannya tu gimana? (kejang?
Muntah? Pingsan, kelemahan)
3. Lokasi
4. Kualitas
5. Kuantitas
6. Kronologi
7. Factor memperberat memperingan
8. Gejala lain
9. RPD
10. RPK
 PF
1. KU TTV
2. GCS
3. Pemeriksaan Motorik
 Gerak : diangkat tangan dan kakinya
 Kekuatan : 555/555 (kanan bwh tengah atas/kiriatas tengah bawah)
 Tonus : hiper, normal, hypotonus
 Trofi : olecranon Tarik 10 cm keatas dan kebawah bandingin kanan kiri.
 Rx fisio
 Rx pato
 Klonus
4. Pemeriksaan sensorik
 Propioseptif (vibrasi, posisi)  lesi vasikulus dorsalis (medspin white matter)
 Protopatik (suhu, nyeri, raba)  lesi spinotalamik tract (medspin ke thalamus)
anterior (raba) lateral (suhu, nyeri)
5. Pemeriksaan n. cranialis
 N. 3 : liat sisa sisinya
 N. 4 : untuk liat medial bawah (m. obliqus superior)
 N. 6 : untuk liat lateral (m. rectus lateral)
 N. 7
 N. 9
 N. 10
 N. 12 : deviasi lidah ke arah sehat
6. Fungsi Luhur : afasia, memori, atensi, fisiospasial (mengenali kondisi di sekitar)
7. Fungsi otonom : kebanyakan konstipasi

PP: CT SCAN NON KONTRAS  GOLD STANDAR


DARAH RUTIN  GDS tinggi, TD tinggi

SNH  gambaran hipodens pada gray dan white mater

SAH  gambaran hiperdens pada sulcus dan ruangan subaracnoid

ICH  gambaran hiperdens pada parenkim

TATALAKSANA :
Hemoragik

Tatalaksana konservatif untuk perdarahan 

- Penghentian perdarahan
- Kontrol tekanan darah
Terapi operatif  dilakukan apabila jumlah perdarahan intraserebral lebih dari 50cc dan GCS kurang dr
8

Non hemoragik
<3jam : trombolitik

3-6jam : antikoagulan

>6jam : antiplatelet
BELL’S PALSY

MANIFESTASI

- Perot/ kelumpuhan n.VII


- Tidak mampu membuka kelopak mata
- Crocodile tears syndrome

PATOFISIOLOGI
Biasanya sebelum ada manifest bell’s palsy ada nyeri auricular posterior

Adanya pembukaan kanalis facialis (yang menyempit foramen stilomastoid)  inflamasi yg disebabkan
iskemik dan penekanan persarafan

PP

EMG  utama

MRI

TATALAKSANA

Main treatment : kortikosteroid  prednisone 60-80 mg/ hari selama 3-7 hari

DD

Ramsay haunt syndrome

KOMPLIKASI

Sinkinesis  ketidakmampuan otot untuk digerakkan satu persatu

NYERI KEPALA

1. Primer
a. Cluster : mata nerocos, pas ngunyah dia nangis
b. TTH : biasanya karna stress, belakangnya kenceng
c. Migrain : ada factor pencetus (makan coklat, keju, menstruasi), unilateral, berdenyut,
fonofobi, fotofobi, durasi 4jam -72jam
2. Sekunder
 Karna ada penyakit sebelumnya : ekstrakranial (sinusitis, otitis, karies), intrakrnial (tumor,
stroke, SOL)

cluster terjadi maksimal 3 jam


sedangkan migraine terjadi 4 sampai 72 jam.
PF:

1. TTV
2. SKALA NYERI (VAS)
3. N. CRANIALIS
 N. 3
 N. 4
 N. 5 : di cluster ada gangguan otonom (lakrimasi, miosis), dan gangguan n 5 yang nyeri
daerah orbital, jd nyeri bgt diabgian mata. Ada edem pada wajah dan nyeri
(hyperalgesia)
 N. 6
 N. 7 : ada fungsi lakrimasi  buat yg klaster
4. Pemeriksaan Motorik
5. Pemeriksaan Sensorik
6. Pemeriksaan Kaku Kuduk : utk menyingkirkan SAH, meningitis  utk nyingkirin yg nyeri
kepala sekunder

PP : Darah Rutin (leukosit)

CT Scan
TATALAKSANA:

- Migrain

- TTH
- CLUSTER

OA GENUE
 Hilangnya sendi cartilage dan ada inflamasi yg menyebabkan kekakuan sendi, pembengkakakn,
nyeri, dan kurang mobilitas, serta penumbuhan tulang rawan, dan tulang osteofit.
CARPAL TANNEL SYNDROME

 Kelainan neuropati perifer local karna tertekan n. medianus


Gejala :
1. Nyeri di jari 1-4, kesemutan (parastesi) saat malam
2. Memburuk saat malam, membaik pas dikibasin (flick sign)
3. Apelike hand deformity
4. Atrofi di thenar
5. Nyeri berkurang saat istirahat

Etiologi : DM, obesitas, hamil, Gerakan repetitive (nyuci, jait)

 PF :
1. KU, TTV, GCS, Px Motorik, Px Sensorik
2. Fallen sign selama 60 detik, kl timbul nyeri (+)
3. Tinel sign
4. Flick sign (dikibasin)  kl berkurang (+)
 DD:
- servikal radikulopati  menjalar sampe ke lengan dan tangan (keluhan berkurang saat leher
diistirahatkan, bertambah kl leher gerak)
- de quervein syndrome (ada tinosinovitis dari tendon m. abductor policis longus dan extensor
policis brevis)  karna Gerakan repetitive
 PP:
EMG : menunjukan adanya fibrilasi dan berkurang jumlah motor unit pada otot tenar
Foto polos wirst joint AP Lateral  utk liat ada fraktur atau gak
 TATALAKSANA:
- Diistirahatkan
- NSAID: Na diclofenac 75-150mg 2-3 kali sehari
Etoricoxib 60mg 2x1

- Steroid : dexamethasone 1-4mg/ml diulang 7-10 hari (injeksi intraarticular di persendiannya)


- FISIOTERAPI
- Vitamin b12  mecobalamin 500mg 3x1
 DX klinis: nyeri pergelangan tangan dan metacarpal digiti 1-4, parastesi
 Dx topis : n. medianus
 Dx etiologi : CTS

DE QUERVEIN SYNDROM

 Nyeri pada daerah prosesus stiloideus akibat inflamasi kronik pembungkus tendon otot
abduktor polisis longus dan ekstensor policis brevis setinggi radius distal dan jepitan pada
kedua tendon tersebut.
 Anamnesis:
- Nyeri pergelangan tangan, dorsolateral dan ibu jari
- Ada Riwayat nyeri dg trauma akut, ada juga yg kronis (makin lama makin hebat)
 PF: finkle stain bandingin kanan kiri

Perhatikan sensorik ibujari (nyeri, raba, suhu)

 DD:
1. CTS
2. OA pergelangan tangan
3. Kien bock disease : osteonecrosis pada os lunate
4. Degenerative artritis
 Tatalaksana:
- Injeksi local steroid : dexamethasone 1-4mg/ml
 Edukasi : hindari pekerjaan yg pake jari, imobilisasi selama 4-6 minggu

Dx klinis: nyeri metacarpal digiti 1


Dx topis: tendon muscular extensor policis brevis dan muscular abductor policis longus
Dx etiologic: de quervein syndrome / radial styloid tenosynovitis syndrom

TARSAL TUNNEL SYNDROME

 Nyeri sensoris di plantar kaki, akibat kompresi dari n. tibialis pada posterior malleolus medialis
 Gejala:
- Memberat saat malam hari, berat kl kena beban tubuh, jalan menumpu pada belakang kaki
- Sensasi terbakar
- Kelemahan kaki
 PF : Tinel Sign pada malleolus medial
Dorsoflexion-eversion test

 Tatalaksana: injeksi steroid  dexamethasone 1-4mg/ml


NSAID: Na diclofenac 75-150mg 2-3 kali sehari
 DD:
- Plantar fasciitis
- Perife neuropatik karna DM atau alcohol
- RA
 Dx klinis : hipoestesi tarsal bilateral/unilateral dex/sin, nyeri tarsal dex/sin
 Dx topis : n. tibialis pada posterior malleolus medialis
 Dx etiologi : TTS

LBP

 Nyeri yang dirasakan diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu didaerah
lumbal atau lumbosakral.
 Gejala:
- Nyeri yang dirasakan diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah
- Nyeri tertusuk terbakar
- Memperberat saat batuk, mengejan, membungkuk, aktivitas
- Kesemutan, baal
- Gangguan berkemih, BAB, disfungsi seksual
 PF
1. KU, TTV, GCS
2. Px Neurologis
- VAS
- Inspeksi :
 Ada tidaknya penonjolan pada sepanjang vertebra
 Lordosis? Kifosis? Scoliosis?
- Palpasi:
 Palpassi otot paravertebral lumbal
 Nyeri ketok kolumna vertebra
 Suruh bungkuk  sakit
- Tes provokasi:
 Valsava : ngeden  utk cek yg cervical
 Laseque 
 Kontra laseque
 Patrick : negebntuk P
 Kontra patrick
 Braggard : dorsofleksi kaki sambil achiles dipegang dan kaki diangkat
 Siccard: jempol kaki di dorsofleksi sambil achiles dipegang dan kaki diangkat
 Naffziger : ngeden oegang v. jugularis  UTK CEK YG CERVICAL

SPONDILISIS

1. SPONDILOLISTESIS
 Diskus intervertebralis geser  antar vertebra bergeser  interartikularis sobek
 Paling sering diakibatkan oleh trauma yg paling sering
PP: FOTO POLOS
TATALAKSANA
 Steroid: dexamethasone 1-4mg/ml injeksi IA (interarticular)
 NSAID: injeksi (ketorolac), oral (etoricoxib 60mg 1x1)
 Muscle relaxan: eperison 50mg 3x1
2. SPONDILITIS TB (POTT DISEASES)
 Peradangan diskus intervertebralis
MANIFESTASI

- Batuk lbh dari 30 hari


- Turub BB 3 bulan berturut2
- Diare
- Demam
- KGB perbesaran  biasanya di leher
- Nyeri punggung
- Dan spasme otot
- Ada nyeri radicular

DD

HNP, Tumor Medula spinalis metastasis

PP

Kultur mycobacterium  Gold standar

Foto vertebra

CT-scan 

- knuckle (one vertebral involvement)


- gibbus (two vertebrae)
- rounded kyphus (more than three vertebrae).

TATALAKSANA
3. SPONDILOSIS
 Sobeknya interartikularis

NEURALGIA TRIGEMINAL

 Nyeri wajah di 3 divisi di oftalmika, maxilla, mandibula. Ada alodinia, hyperalgesia, rasa terbakar,
tajam
 Dating tiba tiba (paroksismal), biasanya karna abis copot gigi, makin berat saat ngunyah,
ngomong
 Nyeri kurang dari 2 mnt
 Nyeri nya ada jeda setelah nyeri pertama
>>>> gaada demam, pusing, nyeri kepala, mual muntah

PF:

- KU, GCS, TTV, Px motoric, Px sensorik


- Px neurologis
 N. 5 : motoric (buka mulut bisa 3 jari, gigit kuat), sensorik (kapas, jarum, suhu bandingin
kanan kiri), reflek kornea

PP:

- Pemeriksaan darah rutin


- MRI

DD:

1. SYNDROM SUNCT  nyeri lebih dari 2 menit, nyeri nya gaada jeda jadi selalu nyeri
2. Cluster headache  bisa muntah juga
3. Post Herpetic Neuralgia  bedanya ada riw kena herpes

TATALAKSANA:

- Karbamazepine 200-1200 mg/hari 1x1 (antikonvulsan)


- Gabapentine 300-3600 mg/hari 1x1 (antikonvulsan)
- Mecobalamine 500 – 1000 mcg/hari 3x1
- Morfin 10 mg 1x1
- Ranitidine 150mg 1x1

Dx Klinis: neuralgia, alodinia, hiperestesi

D topis : n. trigeminal cabang rami oftalmika, maxilla, mandibula

Dx etiologi : neuralgia trigeminal dex/sin

VERTIGO

Vertigo adalah persepsi yang salah dari gerakan seseorang atau lingkungan sekitarnya. Persepsi
gerakan bisa berupa:
a. Vertigo vestibular adalah rasa berputar yang timbul pada gangguan vestibular.
b. Vertigo non vestibular adalah rasa goyang, melayang, mengambang yang timbul pada
gangguan sistem proprioseptif atau sistem visual
Anamnesis :

- Sakit kepala, rasa goyang, pusing berputar, rasa tidak stabil atau melayang.
- Perifer (mual, nystagmus horizontal  perubahan posisi nystagmus ilang, membaik dg manuver
konvential  branddaroff)
- Central (muntah, nystagmus vertical  gailang pas perubahan posisi, gak membaik dg manuver
konventional)
PF:

1. TTV, GCS
2. Px Sensorik : N. 7,8 (weber lateralisasi, swabah pemeriksa dg penderita, rinne AC BC)
3. Px Motoric
4. Px cranial:
- N. 3
- N. 4
- N. 6
5. Tes keseimbangan:
- Tes nystagmus
- Tes Romberg
- Tes romber dipertajam
- Tes tandem: jalan nempel tumit
- Tes Fukuda
- Te past pointing
 Jatoh ke lesi baik central maupun perifer

PP: CT Scan / MRI, Px LAB, EMG, EEG

DD:

- Meniere Disease (tinnitus, vertigo, ggn pendengaran)


- Neuritis Vestibularis

TATALAKSANA:

1. R/ Betahistine HCL 8mg no. XXI


s.3.d.d tab 1
2. R/ dimenhidrinat 50mg no. XXVIII
s.4.d.d tab 1

Terapi brand Droff

Edukasi
- Keluarga turut mendukung dengan memotivasi pasien dalam mencari penyebab vertigo dan
mengobatinya sesuai penyebab.
- Mendorong pasien untuk teratur melakukan latihan vestibular.
Dx neurologis :
- Dx klinis: dizziness, debris, emetic
- Dx topis: n. vestibular perifer/central (nucleus vestibular central) dex/sin
- Dx etiologic: BPPV dex/sin perifer/central

SGB

Adalah penyakit system imun menyerang system sraf tepi, menyababkan kelemahan hingga
kelumpuhan bahkan otot pernafasan. Sebelum terjadinya kelemahan biasanya ada infeksi
campilobacter jejuni

ANAMNESIS

- Kelemahan anggota gerak ascenden


- “gloves and stocking”
- Kelemahan akut yang progresif ditandai areflek
- Adanya gangguan sensorik ringan
- Adanya gangguan otonon  otot-otot pernafasan, gangguan BAK (retensi urin)
- Gangguan saraf kranial
- Makin hari makin lemas
- Ada demam, diare, ispa

PEMERIKSAAN FISIK

- KU,TTV,GCS
- Motoric (GKTTFisPatK)  hipo /areflek
- Sensorik  diukur yang lemah
- Saraf kranial  3,4,6,7,9,10

PP

- Lab darah lengkap


- Pungsi Lumbal  ditemukan kurva disosiasi sitoalbumin (protein naik, leukosit turun terutama
monosit)
- MRI  untuk menyingkirkan diagnosis lain

TATALAKSANA

- IVIg 0,4 gr/kgBB/hari  selama 5 hari


R/ IVIg 0,4gr amp. 1
s.i.m.m
- Methylprednisolone 8mg 3x1 atau prednisone 60 mg (dibagi 3 dosis)
R/ metilpred tab 8mg no XX1
s.3.d.d. tab 1

EDUKASI

- Minum obat teratur


- jelasin SGB, jaga higienitas (PHBS)

MENINGITIS TB

 adalah radang selaput otak akibat komplikasi Tuberkulosis Primer. TRIAS (DEMAM, NYERI
KEPALA, KAKU KUDUK)

ANAMNESIS

- malaise
- anoreksia
- demam
- nyeri kepala makin buruk
- penurunan kesadaran
- penurunan BB

PF
- TTV, GCS, KU
- Px rangsang meningeal
1. Kaku kuduk
2. Burdzinski 1-4 (tempelin dagu ke sternum, fleksi kaki, zygomaticus, simfisis pubis)
3. Kernig sign (angkat kaki, tekuk lutut  sakit sblm 135 derajat)

- Px cranial
1. N. 3,4,6  refleks cahaya direct indirect, pupil, lapang pandang

PP: pungsi lumbal (xantokrom/spider wrap), CT Scan kontras, Foto Torax PA, Darah Rutin, GDS, HIV,
Mikrobiologi

TATALAKSANA:

o Isoniazid (INH) 10-20 mg/KgBB/hari (anak), 400 mg/hari (dewasa).


R/ Isoniazid tab 400mg no VII
s.1.d.d. tab 1
o Rifampisin 10-20 mg/KgBB/hari, dosis 600 mg/hari dengan dosis tunggal (dewasa).
R/ rifampisin tab 600mg no VII
s.1.d.d.
o Etambutol 25 mg/KgBB/hari sampai 150 mg/hari.
R/ etambutol 25mg no VII
s.1.d.d.
o Streptomisin 750mg no VII
s.1.d.d.

- Kortikosteroid: Deksametason IV (terutama bila ada edema otak) dengan dosis 10 mg


setiap 4-6 jam, bila membaik dapat diturunkan sampai 4 mg setiap 6 jam.

Dx Neurologis:
Dx klinis: debris, cephalgia sekunder, penurunan kesadaran (kl ada)
Dx topis: meninges
Dx etiologic: meningitis e.c TB

EDUKASI:
- Minum OAT teratur
- Batuk ditutup

Anda mungkin juga menyukai