Anda di halaman 1dari 42

TUGAS AKHIR - DI 184386

DESAIN INTERIOR -

BRATYA ADYANA
08411740000021

Dosen Pembimbing
Caesario Ari Budianto, S.T., M.T.

Interior Design Departement


Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital
Faculty of Creative Design and Digital
Business
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2020
TUGAS AKHIR - DI 184386
DESAIN INTERIOR -

BRATYA ADYANA
08411740000021

Dosen Pembimbing
Caesario Ari Budianto, S.T., M.T.

Interior Design Departement


Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital
Faculty of Creative Design and Digital
Business
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2020

i
FINAL DESIGN - DI 184386
INTERIOR DESIGN -

BRATYA ADYANA
08411740000021

Supervisor Lecturer
Caesario Ari Budianto, S.T., M.T.

Interior Design Departement


Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital
Faculty of Creative Design and Digital
Business
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya 2020

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

RE-DESAIN INTERIOR SHOWROOM MOBIL HONDA DENGAN


PENDEKATAN INTERIOR FUTURISTIC-HIGHTECH GUNA
MEMBERIKAN PENGALAMAN EDUKASI KENDARAAN LISTRIK
DIMASA MENDATANG

TUGAS AKHIR
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Desain

Pada

Departemen Desain Interior


Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital
Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Oleh:
Bratya Adyana
NRP. 08411740000021

Disetujui oleh Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Caesario Ari Budianto, S.T., M.T.


NIP . 0016128501

SURABAYA
JANUARI 2021

iii
RE-DESAIN INTERIOR SHOWROOM MOBIL HONDA DENGAN
PENDEKATAN INTERIOR FUTURISTIC-HIGHTECH GUNA
MEMBERIKAN PENGALAMAN EDUKASI KENDARAAN LISTRIK
DIMASA MENDATANG

Nama : Bratya Adyana


NRP : 08411740000021
Departemen : Desain Interior
Dosen Pembimbing : Caesario Ari Budianto, S.T., M.T.

ABSTRAK

Showroom Honda Center Jakarta merupakan showroom Honda utama


yang terbesar di Indonesia. Sebagai showroom honda pusat, peran serta Showroom
Honda Jakarta menjadi sangat penting karena showroom Honda Center Jakarta tentu
akan lebih dahulu dalam menerima informasi dari Honda Jepang dibandingkan
showroom Honda lainnya, begitu pula dengan informasi perkembangan teknologi
kendaraan yang akan masuk menjadi produk jual. Showroom Honda Center Jakarta
dapat menjadi contoh dalam pengimplementasiaan informasi perkembangan
kendaraan yang dapat dibagikan sebagai pengalaman edukasi bagi Customer dengan
tetap memenuhi fungsi showroom sebagai pusat jual-beli serta servis rutin kendaraan.
Untuk meningkatkan minat dan ketertarikan masyarakat dalam
merasakan perkembangan dunia otomotif yang kian masif diperlukan pembaharuan
dalam konsep interior pada Showroom Honda Center Jakarta. Itu dapat dilaksanakan
dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui observasi, kuisioner, serta
studi literatur yang terkait dengan objek penelitian.
Penerapan konsep futuristik-interaktif menjadi salah satu upaya agar
Showroom Honda Center Jakarta memiliki karakteristik yang khas sebagai Showroom
Honda yang menjadi pioneer dalam pengimplementasian perkembangan kendaraan
listrik di Indonesia kelak. Hal itu tentu dapat meningkatkan kesadaran dan ketertarikan
masyarakat terhadap perkembangan kendaraan di Indonesia sebagai strategi
pemasaran Honda
Kata Kunci: Interior, Showroom, Honda, Desain Interior, Futuristic-Interaktif,
Otomotif

iv
RE-DESAIN INTERIOR SHOWROOM MOBIL HONDA DENGAN
PENDEKATAN INTERIOR FUTURISTIC-HIGHTECH GUNA
MEMBERIKAN PENGALAMAN EDUKASI KENDARAAN LISTRIK
DIMASA MENDATANG

Name : Bratya Adyana


NRP : 08411740000021
Departement : Desain Interior
Supervisor Lecturer : Caesario Ari Budianto, S.T., M.T.

ABSTRACT

The Honda Center Jakarta showroom is the largest main Honda


showroom in Indonesia. As a central Honda showroom, the participation of the Honda
Jakarta Showroom is very important because the Honda Center Jakarta showroom will
certainly receive information from Honda Japan first compared to other Honda
showrooms, as well as information on developments in vehicle technology that will
enter into selling products. The Honda Center Jakarta showroom can be an example
in implementing vehicle development information that can be shared as an educational
experience for customers while still fulfilling the showroom's function as a center for
buying and selling and routine vehicle service.
To increase public interest and interest in experiencing the increasingly
massive development of the automotive world, it is necessary to update the interior
concept at the Honda Center Jakarta Showroom. It can be implemented using data
collection methods through observation, questionnaires, and literature studies related
to the object of research.
The application of the futuristic-interactive concept is one of the efforts
so that the Honda Center Jakarta Showroom has distinctive characteristics as a Honda
Showroom which becomes a pioneer in implementing the development of electric
vehicles in Indonesia in the future. This can certainly increase public awareness and
interest in the development of vehicles in Indonesia as Honda's marketing strategy
Keywords: Interior, Showroom, Honda, Interior Design, Futuristic-Interactive,
Automotive

v
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan kekuatan
sehingga penulis mampu menyelesaikan Laporan Perancangan ini dengan semaksimal
mungkin sesuai dengan yang kami harapkan. Penelitian ini disusun untuk memenuhi
syarat Perancangan 5 ( ) di Departemen Desain Interior, FDKBD, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember. Kami sadar dalam penyusunan Penelitian ini terdapat berbagai
kekurangan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang mempudijadikan
masukan dan meningkatkan kinerja dan kualitas ke depan. Penelitian ini juga tidak
lepas dari dukungan dan peran serta berbagai pihak, maka dari itu kami ucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, atas seluruh karunia dan lindungan-Nya
2. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberi doa, dukungan,
perhatian serta kasih sayang hingga saat ini
3. Bapak Dr. Mahendra Wardhana, S.T., M.T. selaku Ketua Departemen
Desain Interior ITS, yang telah memberi izin dan rekomendasi kepada
penulis.
4. Bapak Caesario Ari Budianto, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan waktu, tenaga, dan pikirannya untuk
memberikan petunjuk, pengetahuan, dan pengarahan selama
penyusunan laporan tugas akhir ini
5. Teman-teman seperjuangan kampus Desain ITS angkatan 2017 yang
sudah membantu banyak hal hingga sejauh ini
6. Serta semua pihak yang membantu dan tidak bisa disebutkan namanya
satu persatu
Penulis menyadari kekurangan dan ketidaklengkapan yang ada dalam laporan
Tugas Akhir ini jauh dari apa yang diharapkan secara ilmiah. Hal ini disebabkan
karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang penulis miliki.
Maka dari itu kritik, saran, bimbingan, serta petunjuk-petunjuk dari semua pihak
sangat penulis harapkan guna kelengkapan serta penyempurnaan laporan Tugas Akhir
ini. Atas partisipasinya dalam mengapresiasi laporan ini, penulis mengucapkan terima
kasih.

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................... iii


ABSTRAK ................................................................................................................................ iv
ABSTRACT ............................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ vii
BAB I ....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 4
1.3. Batasan Masalah ................................................................................................................. 4
1.4. Tujuan Desain...................................................................................................................... 4
1.5. Manfaat Desain ................................................................................................................... 5
BAB II ...................................................................................................................................... 6
KAJIAN PUSTAKA, EKSISTING, DAN PEMBANDING ............................................................................. 6
2.1. Pengertian Showroom ............................................................................................................. 6
2.2. Fungsi Showroom..................................................................................................................... 7
2.3. Persyaratan Showroom ............................................................................................................ 7
2.4. Kajian Tentang Objek Desain ................................................................................................... 8
2.4.1. Sejarah Honda ................................................................................................................... 8
2.4.2. Filosofi Honda Motor Company ...................................................................................... 10
2.4.2. Studi Showroom Dealer .................................................................................................. 10
2.4.2. Studi Eksisting Dealer ...................................................................................................... 11
2.5. Studi Pencahayaan ................................................................................................................. 12
2.5.1. Pemantulan Cahaya ........................................................................................................ 13
2.5.1.1. Pemantulan Cahaya ................................................................................................. 13
2.5.1.2. Pemantulan Baur atau Pemantulan Difus ................................................................ 13
BAB III ................................................................................................................................... 15
METODE DESAIN ............................................................................................................................... 15
3.1. Bagan Proses Desain .............................................................................................................. 15
3.2. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................................................... 15
3.2.1 Observasi.............................................................................................................................. 15
3.2.2 Studi Literaur........................................................................................................................ 15
3.3. Analisa Data ........................................................................................................................... 15
3.4. Analisa Data ........................................................................................................................... 16
3.4.1 Identifikasi Masalah ............................................................................................................. 16
3.4.2 Pengumpulan Data............................................................................................................... 16
3.4.3 Konsep Desain ...................................................................................................................... 16
3.4.4 Alternatif Desain .................................................................................................................. 16
3.4.5 Revisi Desain ........................................................................................................................ 17
3.4.6 Identifikasi Masalah ............................................................................................................. 17
BAB IV .................................................................................................................................. 18
KONSEP DESAIN ................................................................................................................................ 18
4.1. Analisa Data ........................................................................................................................... 18
4.2. Observasi Lapangan ............................................................................................................... 18
4.3. Analisa Eksisting ..................................................................................................................... 18
4.3.1. Denah Eksisting ............................................................................................................... 19
4.3.2. Zoning Area ..................................................................................................................... 19
4.3.3. Analisa Sirkulasi dan Organisasi Ruang ........................................................................... 20

vii
4.3.4. Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Pengunjung ........................................................... 20
4.3.5. Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Staff ....................................................................... 21
4.4. Analisa Area dan Aktivitas...................................................................................................... 21
4.5. Analisa Aktivitas Staff ............................................................................................................. 22
4.6. Analisa Aktivitas Pengunjung ................................................................................................. 23
4.7. Analisa Hubungan Ruang ....................................................................................................... 23
4.7.1. Matriks ............................................................................................................................ 23
4.7.1. Bubble Diagram .............................................................................................................. 24
4.8. Konsep Desain ........................................................................................................................ 25
4.8.1. Futuristik ................................................................................................................... 25
4.8.2. Interaktif.......................................................................................................................... 26
BAB V ................................................................................................................................... 27
HASIL DESAIN .................................................................................................................................... 27
5.1. Alternatif Layout .................................................................................................................... 27
5.1.1. Alternatif Layout 1 .......................................................................................................... 27
5.1.2. Alternatif Layout 2 .......................................................................................................... 27
5.1.3. Alternatif Layout 3 .......................................................................................................... 28
5.1.4. Weighted Method Layout ............................................................................................... 28
5.2. Pemilihan Alternatif Suasana ................................................................................................. 29
5.2.1. Alternatif Suasana 1 ........................................................................................................ 29
5.2.2. Alternatif Suasana 2 ........................................................................................................ 30
5.2.3. Alternatif Suasana 3 ........................................................................................................ 30
5.2.4. Weighted Method ........................................................................................................... 31

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1………………………………………………………………………………19
Gambar 4.2………………………………………………………………………………19
Gambar 4.3………………………………………………………………………………24
Gambar 4.4………………………………………………………………………………24
Gambar 4.5………………………………………………………………………………25
Gambar 4.6………………………………………………………………………………25
Gambar 5.1………………………………………………………………………………27
Gambar 5.2………………………………………………………………………………27
Gambar 5.3………………………………………………………………………………28
Gambar 5.4………………………………………………………………………………29
Gambar 5.5………………………………………………………………………………29
Gambar 5.6………………………………………………………………………………29
Gambar 5.7………………………………………………………………………………30
Gambar 5.8………………………………………………………………………………30

ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1………………………………………………………………………………21
Tabel 4.2………………………………………………………………………………22
Tabel 4.3………………………………………………………………………………23
Tabel 5.1………………………………………………………………………………28
Tabel 5.2………………………………………………………………………………31

x
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena dimana segala kegiatan akan
mengkolaborasikan teknologi informasi dan otomatisasi. Konsep tersebut berfokus
pada otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi tanpa memerlukan tenaga kerja
manusia. Hal tersebut, tentunya menambah nilai efisiensi pada suatu lingkungan
kerja yang akan berdampak pada kualitas pelayanan dan biaya pemeliharaan disuatu
industri. Beberapa bidang tentu akan terpengaruh mengikuti trend dari Revolusi
Industri, termasuk pada perkembangan didunia Otomotif. Dimana penggunaan
teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligent), Internet of Things (IoT), hingga
Sistem Integerasi yang Kian masif diimplementasikan sebagai fitur yang ada pada
sebuah kendaraan. Dan hasil dari pengaruh Revolusi Industri tersebut adalah
terciptanya kendaraan listrik di era sekarang.
Perkembangan kendaraan listrik pada tahapan selanjutnya, tidak akan lepas
dari peran serta showroom atau dealer sebagai tempat transaksi jual-beli, dan
perawatan rutin pada kendaraan. Melainkan pula, showroom dapat menjadi sarana-
prasarana yang dapat memperkenalkan teknologi-teknologi tersebut untuk sampai
dimasyarakat luas. Dikemas dengan cara menjadikannya sebagai pengalaman
edukasi mengenai perkembangan kendaraan listrik Honda di Indonesia.
Honda sebagai salah satu perusahaan otomotif yang sangat popular di
Indonesia. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia
(Gaikindo), selama kuartal pertama pada bulan Januari - November 2020, Honda
telah menjual sebesar 69.564 unit mobil retail sales (market share 13,6 persen), dan
65.868 unit mobil (market share 13,9 persen) whole sales, dengan menduduki posisi
3 besar di Indonesia. Tentu hal tersebut menjadi potensi yang tepat mengingat besar
dalam pengguna kendaraan Honda di Indonesia, dan hal tersebut dapat
dimanfaatksan dalam penyampaian perkembangan kendaraan listrik Honda saat ini.
Honda Jakarta Center merupakan Dealer Honda terbesar di Indonesia yang
mampu menampung 30 customer setiap harinya, angka tersebut termasuk kapasitas
pelayanan servis kendaraan konsumen dan pemenuhan kebutuhan konsumen

1
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

membeli kendearaan. Honda Jakarta Center juga memiliki peran penting sebagai
showroom pusat Honda di Jakarta, showroom ini berpartisipasi rutin pada pagelaran
otomotif terbesar berskala Internasional yang diadakan setiap tahunnya untuk tampil
sebagai representasi Honda pada IIMS (Indonesia International Motor Show) sejak
tahun 2015 dan GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) sejak tahun
2016 hingga saat ini. Berdasarkan hal tersebut tentu Honda Jakarta Center memiliki
potensi sebagai showroom utama yang hadir menjadi representasi Honda di
Indonesia. Oleh karena itu, kemampuan showroom Honda Jakarta Center dapat
ditingkatkan lebih lanjut dengan memiliki fasilitas edukasi yang memuat inovasi
pada kendaraan mereka. Hal itu pula mengacu pada komitmen Honda untuk
“..menghadirkan inovasi teknologi masa depan untuk mempermudah kehidupan saat
ini..” yang coba mereka wujudkan melalui lini teknologi smart electric car,
perangkat mobilitas inovatif dan teknologi keselamatan canggih yang mereka
terapkan pada kendaraannya.
Fasilitas edukasi memiliki beberapa aspek yang perlu diperhatikan sebagai
bentuk penyesuaian atas fasilitas tersebut pada sebuah showroom. Fasilitas edukasi
perlu memiliki kemudahan akses untuk dapat dijangkau, dirasakan, digunakan
langsung oleh konsumen sebagai media penghibur sekaligus menjadi perangkat
edukasi yang memuat perjalanan Honda dalam pengembangan kendaraan listrik dan
pengenalan lini kendaraan listrik mereka. Hadirnya fasilitas edukasi ini juga dapat
dijadikan daya tarik untuk memikat konsumen datang atau berkunjung ke
showroom. Fasilitas edukasi tersebut dapat membuat showroom menjadi unik
dengan karakteristiknya tersendiri, terlepas dari daya tarik dari fasilitas tersebut
dapat digunakan sebagai strategi pemasaran. Fasilitas edukasi yang hadir juga tidak
boleh meninggalkan karakteristik dari Honda dan perlu mengakulturasinya dengan
desain dari kendaraan listrik yang futuristik dan unik, mengingat pula ini merupakan
bagian dari fasilitas yang ada pada showroom Honda Jakarta Center. Karakteristik
tersebut tidak lepas dari cerminan Honda dengan filosofi tetap sederhana, minimalis,
dan dengan mudah teridentifikasi. Dilansir dari Car Brand Names, lambang Honda
pada bagian depan kendaraan menampilkan nada metalik abu-abu. Warna yang
menawan serta mampu menghasilkan kesan inspiratif dan bercahaya. Logo Honda
pun menghadirkan kesan sederhana, elegan, dan bergaya. Kombinasi tersebut
mewakili filosofi Honda yang berdasarkan pada keindahan dan daya tahannya. Hal

2
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

ini dapat menjadikannya nilai tambah untuk hadir sebagai fasilitas edukasi kendaran
listrik dengan karakteristik Honda.
Menanggapi permasalahan diatas, penulis memiliki solusi untuk
meningkatkan ketertarikan masyarakat terutama mereka penggiat otomotif
mengenai kendaraan listrik Honda di Indonesia dengan cara melakukan perancangan
ulang showroom Honda Jakarta Center. Implementasi dari karakteristik kendaraan
listrik yang merupakan cerminan dan representasi masa depan dengan
karakteristiknya seperti kendaraaan yang bergerak secara autonomous, kemampuan
teknologi pintar, pemanfaatan tenaga beterai, serta desain Futuristik yang mampu
dipadukan dengan unsur interaktif dan atraktif sebagai elemen-elemen desain
interior showroom Honda Center Jakarta.

3
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan poin permasalahan tersebut, maka dapat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Fasilitas seperti apa yang akan dihadirkan untuk memberikan pengalaman
edukasi pada showroom honda?
2. Penerapan fasilitas edukasi tersebut akan diletakkan dimana?
3. Konsep yang dapat memberikan pengalaman edukasi pada showroom tersebut
4. Karakter Honda seperti apa yang akan dihadirkan pada showroom dengan
fasilitas edukasi disana?

1.3. Batasan Masalah


Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya
penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar perancangan lebih terarah dan
memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian bisa tercapai. Beberapa
batasan masalah dalam perancangan ini adalah sebagai berikut:
1. Fokusan desain hanya pada Area publik dan tidak mencakup area servis
(Bengkel)
2. Interior eksisting showroom
3. Tidak akan mengubah eksisting, posisi pondasi, serta fasad dari showroom

1.4. Tujuan Desain


Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan, maka tujuan dari desain
iniadalah sebagai berikut:
1. Menjadikan showroom Honda yang memiliki fasilitas edukasi sebagai
pengalaman edukasi bagi pengunjung
2. Menjadikan showroom yang berkarakter Honda sebagai daya tarik bagi
pengunjung
3. Pengimplementasian interior showroom yang interaktif supaya customer tidak
merasa jenuh dalam menunggu kendaraannya diservis

4
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

1.5. Manfaat Desain


Hasil akhir dari perancangan desain interior Showroom Honda Hightech-
Futuristic diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Dapat dijadikan alternatif untuk mengembangkan Showroom Honda Jakarta
Center yang Interaktif bagi customer
2. Dari sisi akademis, dapat di jadikan referensi untuk penelitian dan perencanaan
museum.

5
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

BAB II
KAJIAN PUSTAKA, EKSISTING, DAN PEMBANDING

2.1. Pengertian Showroom


Showroom adalah suatu usaha yang berhubungan dengan retail, merupakan
tempat pameran dan menjual barang yang memiliki skala ruang khusus, bergerak
dibidang yang identik dengan penjualan. Showroom berfungsi sebagai tempat dimana
produsen ingin menjual atau memasarkan barang kepada konsumen agar terlihat lebih
menarik melalui gerai atau tempat di suatu area tertentu. Showroom merupakan suatu
pemegang brand asli yang menyelenggarakan sebuah pameran akan barang
dagangannya dan mengiklankannya bagi semua pengunjung, menampilkan barang
yang ingin dijual, serta harus dapat menonjolkan karateristiknya sehingga
memperlihatkan fungsi dan peran dari perusahaan tersebut.
Showroom harus dapat menarik minat dan keinginan pengunjung untuk
membeli ataupun sedikitnya menjadi inspirasi dalam berkarya. Showroom harus dapat
membawa suasana dan memberi image bagi para pengunjung mengenai showroom itu
sendiri dan produk-produk yang dipamerkan. Sirkulasi mengarahkan dan
membimbing perjalanan / tapak yang terjadi dalam ruang. Sirkulasi memberi
kesinambungan pada pengunjung terhadap fungsi ruang, antara lain dengan
penggunaan tanda- tanda pada ruang sebagai petunjuk arah jalan tersendiri.
Pengarahan atau pembmbingan jalan dapat diperkuat dengan peletakan pintu-pintu,
permainan lantai, permainan plafon, permainan dinding, lampu-lampu,
gambargambar / lukisan-lukisan warna dan benda-benda di dalam ruang. Pola
sirkulasi terutama ditentukan oleh jalan masuk utama atau main entrance. Kelancaran
sirkulasi ditentukan oleh pengelompokkan atau organisasi ruang yang benar secara
struktural. Showroom memiliki 2 jenis, yaitu:
1. Showroom permanen adalah showroom yang dipakai untuk jangka panjang
dan bersifat menetap.
2. Showroom sementara Showroom sementara adalah showroom yang dipakai
hanya untuk beberapa waktu tertentu seperti pameran.
3. Showroom sports car Adalah showroom yang dikategorikan khusus untuk
memamerkan mobil yang berjenis sports yang biasanya berharga tinggi seperti
mobil Lamborghini, Aston Martin, Bentley
6
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

4. Showroom mobil klasik Adalah showroom yang dikategorikan khusus untuk


memamerkan mobil-mobil klasik yang sudah jarang ditemui akhir-akhir ini.
5. Showroom berdasarkan merek mobil Adalah showroom yang hanya
memamerkan satu jenis merek saja di dalam satu showroom, seperti showroom
Honda, Daihatsu, Mitsubishi.
6. Showroom kendaraan berat Adalah showroom yang dikhususkan untuk
memajang kendaraan-kendaraan besar seperti truk, bus.

2.2. Fungsi Showroom


Showroom adalah suatu usaha yang berhubungan dengan retail, merupakan
tempat pameran dan menjual barang yang memiliki skala ruang khusus, bergerak
dibidang yang identik dengan penjualan

2.3. Persyaratan Showroom


Suatu bangunan pusat bursa mobil tentunya membutuhkan ruangan yang luas
dan mudah dimengerti fungsi dari bangunan tersebut. Meskipun pusat bursa mobil ini
menjualbelikan mobil secondhand, namun bangunan ini mampu memberikan kesan
wadah yang tidak bernuansa “secondhand” sehingga mobil yang dijualpun akan naik
image nya. Untuk memberikan kesan fungsi bangunan yang mudah dimengerti yakni
sebagai pusat bursa mobil oleh masyarakat, maka akan diberikan bukaan jendela yang
lebar sehingga masyarakat dapat melihat benda apa yang dipamerkan dalam bangunan
tersebut. Selain fungsi, bangunan ini diperlukan estetika bangunan yang lebih
berkesan tidak “secondhand “dengan memanfaatkan cahaya matahari pada ruang
maupun wajah bangunan.
Pusat bursa mobil yang difungsikan utama sebagai pusat jual beli mobil
secondhand harus mampu meyediakan tempat sebanyak 500 buah mobil, selain
sebagai pusat bursa mobil bangunan ini menyediakan beberapa fasilitas tambahan
seperti bengkel, dan sarana rekreatif berupa cafe untuk para penjual beli maupun
pengunjung untuk bersantai. Bangunan ini terdiri dari beberapa lantai dengan kategori
tahun diproduksinya mobil yang akan dijual di pusat bursa mobil ini, sehingga
masyarakat mudah untuk mem-browsing barang yang akan mereka lihat dengan
kategori tahun tiap lantai.
Pusat bursa mobil yang difungsikan utama sebagai pusat jual beli mobil
secondhand harus mampu meyediakan tempat sebanyak 500 buah mobil, selain
7
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

sebagai pusat bursa mobil bangunan ini menyediakan beberapa fasilitas tambahan
seperti bengkel, dan sarana rekreatif berupa cafe untuk para penjual beli maupun
pengunjung untuk bersantai. Bangunan ini terdiri dari beberapa lantai dengan kategori
tahun diproduksinya mobil yang akan dijual di pusat bursa mobil ini, sehingga
masyarakat mudah untuk mem-browsing barang yang akan mereka lihat dengan
kategori tahun tiap lantai.
Elemen pendukung pusat bursa mobil diantaranya adalah bengkel dan cafe,
dimana bengkel dan cafe tersebut bersifat umum dan dapat dikunjungi oleh
masyarakat diluar pusat bursa mobil. Bengkel dapat diakses oleh penjual mobil di
pusat bursa mobil untuk menservis mobil mereka sehingga dapat membuat kendaraan
yang akan dijual lebih menarik.
Cafe sebagai elemen pendukung membuat pusat bursa mobil tidak hanya
dikunjungi untuk melihat mobil saja, namun juga dikunjungi untuk sarana rekreatif
dimana pengunjung dapat bersantai di cafe sambil melihat mobil-mobil yang
dipamerkan, selain untuk bersantai cafe digunakan sebagai media untuk bernegosiasi
antar penjual dan pembeli sambil bersantai di cafe.

2.4. Kajian Tentang Objek Desain


2.4.1. Sejarah Honda
Sejarah lahirnya Honda diawali oleh Soichiro Honda, anak seorang
pandai besi. Honda dilahirkan di desa Komyo, Provinsi Shizuoka, tahun 1906,
Dia merupakan pendiri usaha Honda. Dengan kegigihan dan mimpinya dia
membuat sebuah komponen piston baru, dengan tujuan agar karyanya
bermanfaat bagi masyarakat. Setiap malam Honda menghabiskan waktu di
bengkelnya untuk mendesain piston tersebut. Sejak tahun 1934, tepatnya
tanggal 20 November 1937 ide itu menjadi kenyataan. Akhirnya ring piston
yang dibuatnya cukup sempurna, sehingga ahli mekanik muda ini berani
menawarkan karyanya kepada pabrik Toyota. Pada penawaran pertama
karyanya ditolak, hal itu tidak mengurangi semangatnya untuk terus
menyempurnakan hingga dua tahun berikutnya Toyota menerima produk itu.
Honda justru menemukan ide untuk memasang motor kecil di sepedanya, agar
dapat irit bahan bakar dan irit biaya.
Sejarah Honda pertama kali dimulai pada saat pendirian perusahaan
Honda di Jepang yang didirikan oleh Soichiro Honda pada 24 September 1948.
8
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

Seiring dengan perkembangan pabrik otomotif ini, Honda berhasil menggusur


dominasi Nissan sebagai produsen mobil terbesar kedua pada tahun 2001. Di
Amerika Serikat, kesuksesan Honda berlanjut dengan berhasilnya pabrik
otomotif ini dalam menggusur Chrysler sebagai produsen mobil terpopuler
keempat di negeri paman Sam tersebut. Sementara itu, di Indonesia PT Honda
Prospect Motor (PT HPM) didirikan pada bulan Maret 1999 dan pertama kali
mendirikan pabrik pertamanya di Karawang, Jawa Barat yang berdiri sejak
2003 telah mencapai produksi ke-100.000 unit untuk produk kendaraan roda
empat (mobil).
Momentum itu tercatat di Kawasan Industri Mitra Karawang Timur pada
tanggal 19 Januari 2007. Dan mobil yang membukukan sejarah sebagai
produksi ke-100.000 adalah Honda Jazz VTEC dengan kelir Helios Yellow.
Tak hanya merayakan produksi ke-100.000 saja, PT HPM pun meresmikan
line-off perdana untuk Honda CR-V generasi ketiga. Sekaligus menjadi
indikasi bila SUV terbaru racikan pabrikan berlogo H tersebut tak lama lagi
sudah bisa dinikmati konsumen. Restrukturisasi ini bertujuan untuk lebih
fokus pada setiap segmen pasar, serta untuk merespon dan berkontribusi pada
setiap pemintaan dari masing – masing segmen pasar dengan cepat dan
fleksibel. Melalui perubahan struktur organisasi ini, perusahaan produsen
Honda bertujuan untuk terus berkembang dan memperluas produk dan
layanan dengan kualitas yang lebih baik, yang tentunya hal ini diperuntukkan
bagi konsumen setia kendaraan Honda dan juga masyarakat Indonesia.
Mobil merupakan kendaraan darat dengan digerakan oleh tenaga mesin
yang ada padanya dan beroda empat atau lebih, biasanya menggunakan bahan
bakar minyak (bensin) untuk menghidupkan mesinnya. Honda merupakan
salah satu produsen mobil di bawah label perusahaan Honda Motor Company
yang berkedudukan di Jepang yang memproduksi berbagai jenis kendaraan
angkut penumpang/orang ataupun kendaraan angkut barang. Mobil Honda
merupakan kendaraan bermotor roda empat dengan merek yang diproduksi
Honda. Penekanan batasan judul untuk mobil Honda yaitu kendaraan angkut
penumpang/orang yang berkapasitas 4 (empat) orang sampai dengan 8
(delapan) orang (John M. Echolsdan Hasan Shalidly, 1989).

9
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

2.4.2. Filosofi Honda Motor Company


Honda Motor Company didirikan pada tanggal 24 september 1948,
prototype pertamanya sendiri lahir pada agustus 1948 yang dinamai “dream”
(seperti halnya spirit dan filosofi Honda Company, ” The power of The
dream”). Sampai sekarang spirit itu masih menjadi visi dan misi Honda dalam
mendesign semua produknya. Prinsip dasar dari perusahaan Honda yaitu
menciptakan rasa hormat untuk setiap individu, tiga kesenangan (membeli,
menjual, dan menciptakan). Misi prinsip perusahaan Honda juga memelihara
pandangan global, serta dedikasi untuk menyuplai produk dari kualitas
tertinggi pada harga yang layak untuk kepuasan pelanggan seluruh dunia.

2.4.2. Studi Showroom Dealer


Ruang pamer dapat dikelompokan menjadi 3 macam berdasarkan tingkat
pemiliknya yaitu:
a. Ruang pamer untuk main daeler: agen tunggal pemegang merk
b. Ruang pamer untuk branch daeler: daeler cabang
c. Ruang pamer untuk subdaeler: agen berbagai macam merk Storefronts
adalah bagian depan dari toko atau etalasenya. Etalase toko merupakan
elemen terpenting dalam desain toko.
Penggunaan material yang tepat dapat memberikan suasana yang mendukung.
Beberapa faktor yang merupakan hal utama dalam ruang pamer, yaitu:
a. Ada jarak antara ruang dan orang yang akan bergerak
b. Harus adanya display yang merupakan cerminan fungsi dari ruang
pamer tersebut.
c. Pengunjung diberikan ruang yang luas dengan sudut pandang yang
berbeda, sehingga dapat bergerak melalui ruang pameran yang mana tidak
boleh dipaksa untuk melihat objek dua kali.
d. Pencahayaan didalam showroom diatur sedemikian rupa dengan
menggunakan lampu sorot dengan sudut penyinaraan sesuai dengan
pencahayaan alami.
Sebagai ruang untuk memamerkan karya seni, ada persyaratan yang harus
dipenuhi, yaitu:
a. Terlindung dari kerusakan dan pencurian, kebakaran, kelembaban,
kekeringan, cahaya matahari langsung dan debu.
10
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

b. Penampilan display dengan cara yang paling menarik dan dapat dilihat
tanpa kesulitan, pencahayaan yang cukup.
c. Penghawaan yang baik dan kondisi ruang yang konstan.
Fungsi sirkulasi memberikan kelancaran bagi arus karyawan maupun barang.
Tahapan perancangan desain dapat dibagi menjadi seperti dibawah ini, yaitu:
1) Proses pengumpulan data dimana dapat diperoleh melalui survei
langsung ke lokasi perancangan. Data dapat diperoleh melalui wawancara
langsung kepada pemilik atau pemimpin dari showroom Mitsubishi
tersebut.
2) Mengumpulkan literatur yang dibutuhkan selama proses prancangan
interior showroom Mitsubishi, baik mengenai literatur showroom itu
sendiri, kemudian mengenai material yang akan digunakan.
3) Pembuatan programming, pada perancangan ini menggunakan site dari
showroom
2.4.2. Studi Eksisting Dealer
Bangunan Dealer Honda Jakarta Center memiliki luas 1350 m2 dengan
ukuran panjang 30 m dan lebar 45 m, terletak di Jalan Jl. P Jayakarta Komp.
No.50, RT.7/RW.7, Mangga Dua Sel., Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta
Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10730, Jakarta. Struktur bangunan
berupa bangunan struktur beton bertulang dengan dinding bata plaster dan
dinding kaca yang memiliki muka façade menghadap utara dengan
penerimaan cahaya yang sesuai tanpa paparan langsung dari cahaya baik di
pagi hari maupun sore hari. Sedangkan bangunan struktur baja di bagian
belakang disiapkan untuk area pelayanan (service kendaraan), dan ruang-
ruang fungsional meliputi area cuci mobil, gudang spare part, dan stock yard
kendaraan. Di sekeliling bangunan utama, tersedia halaman parkir tamu di
bagian depan, area taman, jalan akses kendaraan serta pintu gerbang dan pagar
keliling.
Dengan luasan yang cukup hampir 1350 m2 dapat dimaksimalkan
dengan baik dengan penggunaan langgam yang netral serta furniture
penunjang yang sesuai dengan tempat tunggu nya. Serta posisinya yang ada di
atas dapat melihat montir (petugas service) yang sedang mengerjakan
mobilnya di area bawah.

11
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

Berdasarkan denah eksisting yang dapat ditemukan secara daring,


dengan luasan total sebesar 35 x 40 m2. Dengan façade bangunan yang
menghadap Utara. Area pamer unit pada showroom dengan luasan hampir 500
x 500 m2
Ruang dalam showroom mobil terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :
1. Ruang servis
2. Ruang suku cadang
3. Ruang pamer
4. Ruang administrasi
Secara layanan pendukung seperti area service dapat diakses melalui
pintu disamping dealer, namun dapat dilihat melalui area customer lantai 2
secara keseluruhan
2.5. Studi Pencahayaan
Pencahayaan atau lighting adalah salah satu elemen penting yang perlu
dipertimbangkan dalam perancangan interior maupun arsitektur. Pencahayaan atau
lighting, selain berfungsi sebagai penerangan juga dapat dijadikan sebagai aksesoris
untuk memberi nilai estetika sebuah ruang maupun fasad. Untuk merancang penataan
cahaya yang baik, mari kita ketahui terlebih dahulu 2 klasifikasi utama pencahayaan.
Pencahayaan terbagi menjadi dua berdasarkan sumbernya. Yaitu: Pencahayaan
alamiah atau daylighting dan pencahayaan buatan atau biasa disebut dengan artificial
lighting.
Pencahayaan memiliki 3 fungsi utama (Code for Lighting:1) yaitu menjamin
keselamatan pengguna interior, menfasilitasi performa visual dan memperbaiki
atmosfer lingkungan visual. Pencahayaan yang baik adalah pencahayaan yang
memenuhi 3 kebutuhan dasar manusia yaitu kenyamanan visual, performa visual, dan
keamanan (Code for Lighting:28).
Menurut Darmasetiawan dan Puspakesuma (1-9), dalam merencanakan
pencahayaan yang baik, ada 5 kriteria yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Kuantitas cahaya (lighting level) atau tingkat kuat penerangan
2. Distribusi kepadatan cahaya (luminance distribution)
3. Pembatasan agar cahaya tidak menyilaukan (limitation of glare)
4. Arah pencahayaan dan pembentukan bayangan (light directionality and
shadows)
5. Kondisi dan iklim ruang
12
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

6. Warna cahaya dan refleksi warna (light colour and colour rendering) Ketajaman warna
suatu benda dipengaruhi oleh spektrum cahaya yang mengenainya. Semakin panjang
spektrumnya, maka benda yang dikenai cahaya ini akan semakin mendekati warna
alami. Warna alami dinyatakan dengan indeks Ra (colour rendering) 100% yang
mewakili cahaya matahari. Dan sampai saat ini, belum ada pencahayaan buatan yang
dapat mencapai Ra100%.2
2.5.1. Pemantulan Cahaya
Cahaya merambat lurus seperti yang dapat kita lihat pada cahaya yang
keluar dari sebuah lampu teater di ruangan yang gelap atau laser yang melintasi
asap atau debu. Oleh karenanya cahaya yang merambat digambarkan sebagai
garis lurus berarah yang disebut sinar cahaya, sedangkan berkas cahaya terdiri
dari beberapa garis berarah. Berkas cahaya bisa paralel, divergen (menyebar)
atau konvergen (mengumpul). Pemantulan cahaya terdiri dari dua jenis, yaitu
pemantulan baur dan pemantulan teratur. Pemantulan cahaya oleh permukaan
yang halus (datar) seperti pada cermin datar atau permukaan air yang tenang,
disebut pemantulan teratur (specular reflection). Sedangkan pemantulan
cahaya pada permukaan kasar seperti pakaian, kertas dan aspal jalan, disebut
pemantulan baur atau pemantulan difus (diffuse reflection).
2.5.1.1. Pemantulan Cahaya
Ketika seberkas cahaya mengenai permukaan pantul yang rata,
seluruh cahaya yang datang akan dipantulkan dengan arah yang teratur.
Pemantulan teratur bersifat menyilaukan, namun ukuran bayangan yang
terbentuk sesuai dengan ukuran benda.
2.5.1.2. Pemantulan Baur atau Pemantulan Difus
Berbeda dengan benda yang memiliki permukaan rata, pada saat
cahay mengenai suatu permukaan yang tidak rata, maka sinarsinar
sejajar yang datang pada permukaan tersebut dipantulkan tidak sebagai
sinar-sinar sejajar, melainkan dipantulkan ke berbagai arah. Adapun
hukum pemantulan cahaya yangdikemukakan oleh W.Snellius,
menurutnya apabila seberkas cahaya mengenai permukaan bidang datar
yang rata, maka akan berlaku aturanaturan sebagai berikut:
1. Sinar datang (sinar jatuh), garis normal, dan sinar pantul
terletak pada satu bidang datar.

13
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

2. Sudut sinar datang (i) selalu sama dengan sudut sinar


pantul

14
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

BAB III
METODE DESAIN

3.1. Bagan Proses Desain


Metode desain merupakan serangkaian proses dalam membuat konsep desain.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan metode kualitatif.
Metode penelitian kualitatif dilakukan dengan cara melakukan wawancara secara
mendalam kepada narasumber yang bertujuan untuk mengetahui latar belakang, profil
serta proses pengembangan pada objek, dan kuisioner yang diberikan kepada orang yang
pernah mengunjungi objek. Sedangkan metode kualitatif yang dilakukan adalah dengan
observasi serta ditunjang dengan studi literatur yang diperoleh dari jurnal, laporan
penelitian, internet, dan buku peraturan.

3.2. Teknik Pengumpulan Data


3.2.1 Observasi
Observasi menurut Freddy Rangkuti (1997:42) adalah seluruh kegiatan
pengamatan terhadap suatu objek atau orang lain. Ditambahkan lagi menurut Kusuma
(1987:25) adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap
aktivitas individu atau obyek lain yang diselidiki.

3.2.2 Studi Literaur


Studi Literatur Studi literatur ini diperoleh melalui pengelola, internet berupa
artikel, jurnal atau berita terkait objek penelitian dan buku teori yang mendukung studi
desain interior ini. Data dan informasi yang dicari adalah:
1. Tinjauan tentang Showroom, berkaitan dengan pengertian showroom, fungsi
showroom, dan standardisasi showroom.
2. Tinjauan tentang Showroom Honda Jakarta Center profil wilayah, lokasi,
latar belakang, keadaan demografi dan geografi wilayah dan eksisting.
3. Analisa pengguna dan pegawai Showroom.
3.3. Analisa Data
Metode yang digunakan dalam pengolahan data dengan cara mengumpulkan semua
data yang ada kemudian dianalisis berdasarkan literatur dan kemudian diambil
kesimpulannya. Metode yang digunakan dalam menganalisa data adalah sebagai berikut:
15
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

a. Pengumpulan data secara keseluruhan.


b. Mengelompokkan berdasarkan tinjauan dan kepentingan desain.
c. Menentukan fasilitas yang akan menjadi objek desain.
d. Membandingkan dan menyesuaikan data terhadap judul desain.
Selanjutnya akan di lakukan tahap analisa data sesuai dengan kebutuhanya.
Berdasarkan data yang di dapat analisa konsep desain akan menentukan penggunaan
langgam yang sesuai dan akan diaplikasikan pada objek Showroom Honda Jakarta Center.
Konsep desain akan digunakan dalam proses desain dan pemilihan judul.

3.4. Analisa Data


3.4.1 Identifikasi Masalah
Penulis mengidentifikasi permasalahan yang ada pada Showroom Honda
Jakarta Center dengan cara observasi langsung mengenai masalah ataupun hal – hal
yang kurang pada interior Showroom. Setelah mengetahui permasalah yang ada,
penulis akan mencari inti dari permasalah tersebut yang nantinya akan diselesaikan
dengan konsep yang lebih baru.
3.4.2 Pengumpulan Data
Dalam tahap ini, penulis melakukan pengumpulan data yang berhubungan
dengan perancangan museum melalui metode studi literatur, kuesioner, observasi, dan
wawancara.

3.4.3 Konsep Desain


Dalam tahap ini, penulis mempelajari identitas, standar, serta keinginan
Showroom Honda Center Jakarta, maka penulis akan menentukan dan membuat
konsep desain yang dirasa sesuai.

3.4.4 Alternatif Desain


Setelah penulis menentukan konsep desain yang akan digunakan pada
Showroom, penulis akan membuat tiga alternatif desain yang sesuai dengan konsep.
Hal ini bertujuan agar penulis bisa menentukan desain yang benar – benar sesuai
berdasarkan keunggulan dan kelemahan dalam masing – masing alternatif desain yang
kemudian akan dikonsultasikan dengan dosen pembimbing.

16
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

3.4.5 Revisi Desain


Penulis akan memilih desain terbaik dari ketiga alternative yang dirasa paling
sesuai dengan konsep yang diajukan. Desain yang telah terpilih ini kemudian akan
direvisi berdasarkan kelemahan desain sehingga nantinya akan sesuai dengan tujuan
desain.

3.4.6 Identifikasi Masalah


Merupakan tahapan terkahir dalam proses desain. Setelah melakukan beberapa
revisi pada desain terpilih, penulis akan membuat desain akhir yang dirasa paling
sesuai untuk diaplikasikan pada interior Showroom Honda Jakarta Center.

17
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

BAB IV
KONSEP DESAIN

4.1. Analisa Data


Kebutuhan data dalam mendesain dibutuhkan dalam menunjang proses Analisa.
Data tersebut terbagi menjadi dua kategori yaitu data fisik yang diperoleh dari literatur,
buku, dan jurnal, seta Data non-fisik yang didapatkan dari survey pada objek desain,
kuisioner maupun wawancara. Dengan data yang terkumpul nantinya akan dianalisa serta
akan terbentuk suatu kesimpulan guna mendukung penyusunan konsep desain
Pada desain interior Showroom Honda dengan Pendekatan Hightech-Futuristic,
pengumpulan data non-fisik dibagi menjadi dua tahapan, yaitu pengamatan terhadap
kondisi objek desain dan wawancara dengan pemilik Showroom

4.2. Observasi Lapangan


Pengumpulan data melalui observasi lapangan dibedakan menjadi dua yaitu analisa
eksisting dan analisa studi pembanding. Analisa eksisting bertujuan untuk mendapatkan
data-data lapangan dari eksisting yang dijadikan objek desain. Sedangkan analisa
pembanding bertujuan untuk mendapatkan data pembanding dan pendekatan desain yang
nantinya dapat menjadi referensi bagi konsep desain

4.3. Analisa Eksisting


Analisa eksisting didapat dari hasil survey lapangan, foto, data-data yang didapat
langsung dari Showroom

18
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

4.3.1. Denah Eksisting

Gambar 4.1 Denah Eksisting


Sumber: Dokumentasi Penulis

4.3.2. Zoning Area

Gambar 4.2 Zoning Area


Sumber: Dokumentasi Penulis

Analisa Wilayah Area atau Zoning Area digunakan untuk dapat menentukan
hubungan serta sirkulasi ruang untuk dapat menentukan katagori yang
sesuai untuk diimplementasikan pada konsep desain. Pembagian Area
dibagi menjadi 3 bagian
19
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

1. Area Umum
Area yang dapat diakses oleh Customer tanpa batasan kegiatan, seperti
area Display, Customer dan Sales Center, kamar mandi.
2. Area Semi-Private
Area bengkel termasuk kedalam kategori semi-private karena pada
proses pengerjaan atau service kendaraan yang ada dibengkel hanya
akan diisi oleh montir atau tenaga ahli yang ada disana. Customer tidak
diperkenankan untuk mengawasi atau menunggu didalam bengkel.
Mereka hanya mampu memarkirkan kendaraan yang akan diservice dan
menuju ruang tunggu hingga kendaraan selesai diperbaiki.
3. Area Private
Area perkantoran dan ruang Janitorial menjadi area vital yang tidak
diperkenankan semua orang untuk masuk. Hanya pegawai dan staff
yang berwenang yang dapat mengakses wilayah-wilayah di area ini.

4.3.3. Analisa Sirkulasi dan Organisasi Ruang


Dari Analisa tentang sirkulasi akan diperoleh pola sirkulasi yang terjadi
pada Showroom Honda Center. Sirkulasi yang paling dominan adalah sirkulasi
dari pengunjung dan staff. Dari sirkulasi inilah nanti dapat ditentukan
organisasi ruang yang sesuai pada konsep desain

4.3.4. Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Pengunjung


Sirkulasi pengunjung dimulai dari area parker yang kemudian akan
langsung masuk kedalam area Pamer unit kendaraan melalui pintu utama
terlebih dahulu. Area-area yang dapat dilalui pengunjung adalah area public.
Selain itu pengunjung juga dapat mengakses Lounge yang terdapat dilantai
dua, Merchandize Store tepat setelah area Display unit, Customer Center, serta
Sales Center yang digunakan sebagai tempat terjadinya penjualan atau
transaksi pada bengkel.
Permasalahan yang terjadi pada area sirkulasi yang masih belum
menghubungkan antara area semi-private seperti bengkel yang mengharuskan
customer untuk berjalan memasuki pintu masuk utama. Ukuran space ruang
yang memadai kurang didukung dengan penataan furniture yang kurang
optimal sehingga memberikan kesan ruangan yang sempit, dan bukaan kaca
20
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

yang besar masih belum memenuhi kebutuhan pencahayaan yang sesuai untuk
masuk menerangi disiang hari

4.3.5. Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Staff


Sirkulasi staff dimulai dari area parker kemudian menuju area masing-
masing berada, dengan sales akan berada di sekitar area unit pameran serta
area merchandize. Kepala cabang, divisi penjualan dan divisi service akan
berada dilantai dua diruang kerja masing-masing. Setiap hari akan ada rapat
harian dimana pembahasan kinerja hari itu akan dilakukan diruang rapat
dilantai dua
Permasalahan yang terjadi dengan area staff yang berbeda-beda dengan
posisi ruang yang terpisah dengan area dibawahnya diperlukan waktu
tambahan bagi staff untuk mengakses area. Serta ruangan dilantai dua yang
sudah terdiri dari ruang staff serta petinggi yang masih tergabung dengan area
tunggu customer yang akan berpengaruh terhadap hubungan privasi serta
kenyaman customer

4.4. Analisa Area dan Aktivitas


NO Nama Ruang Ciri Ruang Aktivitas Furniture
1. Tempat Parkir Publik • Parkir kendaraan
2. Display Area Publik • Display Unit kendaraan • Showcase
• Sales dan Customer • Meja
bertemu • Kursi
• Transaksi Jual Beli
3. Merchandize Store Publik • Transaksi Jual Beli • Meja Bar
• Kursi
• Rak
• Showcase
4. Customer Center & Publik • Customer mengajukan • Meja
Sales Center claim • Kursi
• Customer service
kendaraan
• Transaksi Jual Beli
5. Toilet Publik • Buang Air Kecil & • Kloset
Besar • Wastafel
6. Ruang Serba Guna Privat • Pegawai istirahat • Rak

21
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

• Barang-barang • Lemari
kebersihan ruangan • Kursi
7. Ruang Rapat Privat • Rapat Harian, • Meja
Mingguan, dan Bulanan • Kursi
• Briefing kepada jajaran
Staff
8. Ruang Kepala Bagian Privat • Menerima hasil laporan • Meja
Kepala divisi • Kursi
• Pengawasan terhadap • Rak
pegawai
9. Ruang Kepala Divisi Privat • Merekap hasil penjualan • Meja
Penjualan harian, mingguan, • Kursi
bulanan • Rak
• Pengawasan terhadap • Lemari
sales
• Manajemen keuangan
10. Ruang Kepala Divisi Privat • Laporan kegiatan • Meja
Bengkel bengkel harian • Kursi
• Merekap sparepart yang • Rak
terpakai • Lemari
• Pengawasan terhadap
montir dan alat bengkel
11. Toilet Public • Buang air kecil dan • Kloset
besar • Wastafel
12. Ruang Tunggu Public • Menunggu kenda-raan • Minibar
Customer disservice • Televisi
• Area Entertainment • Sofa
• Area Edukasi • Showcase
• Transaksi Jual Beli
13. Ruang Bengkel Semi-Private • Tempat kendaraan • Alat bengkel
diservice • Kursi
• Penyimpanan suku
cadang

Tabel 4.1 Analisa Area dan Aktivtitas


Sumber: Dokumentasi Penulis
4.5. Analisa Aktivitas Staff
Jam Tempat Aktivitas
08.00 – 08.30 Tempat parkir • Parkir kendaraan
08.30 – 09.15 Area Display • Briefing Pegawai

22
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

• Pembagian pekerjaan
09.00 – 15.00 Sales Center & Customer • Menerima claim service kendaraan
Center • Transaksi Jasa Bengkel
• Transaksi Jual Beli

09.00 – 15.00 Area Display • Transaksi Jual beli


• Menjaga Produk
Merchandize Store • Men-stock Produk
09.00 – 16.00 Area Bengkel • Service kendaraan customer
09.00 – 15.00 Ruang Kepala Bagian, dan • Bekerja
Divisi • Pengawasan Pegawai
16.00 – 17.00 Ruang Rapat • Briefing
• Rapat Harian
• Work Conclusion
Tempat Parkir • Mengambil kendaraan

Tabel 4.2 Analisa Aktivitas Staff


Sumber: Dokumentasi Penulis

4.6. Analisa Aktivitas Pengunjung


Jam Tempat Aktivitas
09.00 – 15.00 • Tempat Parkir • Parkir kendaraan
• Area Display dan • Melihat, berdiskusi, hingga
Merchandize Store membeli unit kendaraan
• Customer Center dan Sales • Pengajuan claim service kendaraan
Center • Pembelian sparepart kendaraan
• Ruang Tunggu Customer • Menunggu kendaraan yang sedang
diservice
• Menikmati entertainment dan
fasilitas edukasi
• Menikmati makanan dan minuman
diminibar

Tabel 4.3 Analisa Aktivitas Pengunjung


Sumber: Dokumentasi Penulis

4.7. Analisa Hubungan Ruang


4.7.1. Matriks
Didalam Showroom Honda Jakarta Center terdapat banyak ruangan
yang beberapa diantaranya harus berhubungan, namun beberapa ruang tidak

23
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

harus berhubungan. Hal ini berkaitan dengan sirukulasi dan akses dari
pengunjung dan pegawai dishowroom. Ruangan-ruangan yang dimaksud
dijelaskan dengan gambar sebagai berikut

Gambar 4.3 Matriks


Sumber: Dokumentasi Penulis

4.7.1. Bubble Diagram


Setelah mengetahui keterkaitan antar ruang, dapat ditentukan zoning area,
untuk mengetahui mana ruang untuk publik, mana ruang untuk private, dan
untuk mengetahui alur bagi pengguna museum. Pada gambar di bawah ini
dapat dilihat hubungan antar ruang pada Showroom Honda Center Jakarta

Gambar 4.4 Bubble DIagram


Sumber: Dokumentasi Penulis

24
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

Gambar 4.5 Bubble DIagram


Sumber: Dokumentasi Penulis

4.8. Konsep Desain


ADW

Gambar 4.6 Tree Method


Sumber: Dokumentasi Penulis

4.8.1. Futuristik
Menghadirkan unsur futuristic agar showroom memiliki ciri khas yang
kuat sebagai identitas dari Honda sebagai merk yang mulai mengarahkan
lini bisninya ke dunia kendaraan listrik. Menggunakan transformasi dari
bentuk kendaran listrik yang semakin seemless dengan menghilangkan
elemen-elemen kaku membuat bentuk interior juga mengalir mengikuti
lekuk dari desan sebagai nilai simbolis pada showroom.

25
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

Bentuk futuristik juga dihadirkan dari bentuk langit-langit yang unik


sekaligus mewah. Kemudahan desain futuristik untuk membentuk suasana
yang berani juga coba ditonjolkan sebagai elemen estetis, mengingat pada
desain futuristik yang minim akan ornamen

4.8.2. Interaktif
Penerapan konsep interaktif dalam showroom dilakukan dengan cara
mengintegrasikan multimedia interaktif dengan koleksi museum.
Bentuknya dapat berupa panel touchscreen interaktif yang memuat
informasi mengenai deskripsi masing-masing koleksi museum, interactive
hands-on turning puzzle, diorama interaktif, dan lain-lain untuk
memaksimalkan edukasi yang ingin disampaikan pada pengunjung.

26
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

BAB V
HASIL DESAIN

5.1. Alternatif Layout


5.1.1. Alternatif Layout 1

Gambar 5.1 Alternatif 1


sumber: Dokumentasi Pemilik

Pada alternatif layout pertama, alur yang diterapkan adalah alur yang tidak
terstruktur. Penempatan area dibuat sedinamis mungkin dengan penempatan
konfigurasi furniture yang lebih menyatu dengan bentuk dari eksisting bangunan,
meminimalisir penggunaan furniture set satuan. Penempatan sirkulasi yang
memudahkan pengunjung dalam mengakses sesuai dengan kebutuhan dari
pengunjung tersebut. Lantai 2 akan digunakan sebagai area tunggu bagi pengguna
yang sedang melakukan perawatan kendaraan dengan akses langsung menghadap
kendaraan mereka

5.1.2. Alternatif Layout 2

Gambar 5.2 Alternatif 2


sumber: Dokumentasi Pemilik

27
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

Pada alternatif layout kedua alur yang diterapkan adalah alur linear, dimana
pada sirkulasi serta penataan furniture telah disesuaikan dengan penempatan display
kendaraan yang dekat dengan area layanan customer service. Alur ini membuat para
pengguna dapat langsung dengan mudah menemukan area customer service. Serta
dekat dengan display dari produk terbaru kendaraan. Area merchendize akan lebih
menjorok dibelakang dengan view langsung menghadap area service kendaraan. Pada
lantai 2 akan dimanfaatkan sebagai area tunggu

5.1.3. Alternatif Layout 3

Gambar 5.3 Alternatif 3


sumber: Dokumentasi Pemilik

Pada alternatif layout ketiga, alur yang diterapkan adalah alur terarah dimana
pada area masuk akan langsung ditemukan customer service, yang baru dibelakangnya
akan diisi dengan display produk kendaraan serta area merchendize dan ruang tunggu
akan ada di dua tempat yaitu dilantai bawah dan lantai 2, dengan konfigurasi furniture
satuan guna memaksimalkan ruang gerak serta sirkulasi yang ada pada ruangan yang
ada dialamnya

5.1.4. Weighted Method Layout


Setelah melalui proses alternatif desain tahap selanjutnya adalah pemilihan
untuk denah terpilih menggunakan pembobotan sesuai dengan kriteria melalui analisa
weighed method sebagaimana pada tabel 5.1 dibawah ini.
Tabel 5.1 Weighted Method

28
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2020)


Dari perhitungan dengan weighted method diatas, diketahui bahwa layout yang
terpilih adalah alternatif layout pertama. Alternatif layout 1 memiliki nilai tertinggi
dalam kriteria diatas

5.2. Pemilihan Alternatif Suasana


Kriteria yang digunakan dalam menciptakan suasana pada interior showroom
Honda Center Jakarta adalah Futuristik dan Interaktif. Dengan parameter pada bentuk
penyajian dari interaktif sendiri yang harus mudah diakses, digunakan, dirasakan
langsung oleh pengguna
5.2.1. Alternatif Suasana 1

Gambar 5.4. Renovasi Monas;


Gambar 5.5 Interior Futuristik;
Gambar 5.6 Pengembangan Teknologi AR
Sumber: Dokumentasi Pribadi

29
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

Pada alternatif pertama pemanfaatan infografis pada dinding dengan bentuk


interaktif secara langsung diterapkan. Informasi akan terpampang menjadi bagian
pada dinding dengan kemampuan infografis yang dipadukan dengan teknologi AR
untuk menciptakan immersivitas pada pengunjung melalui gawai yang meraka baww
5.2.2. Alternatif Suasana 2

Gambar 5.7 Manchaster Micheli House


Sumber: michelihouse01.1506072600.717.jpg (1452×959) (archello.s3.eu-central-1.amazonaws.com)

Pada alternatif kedua memunculkan konsep interaktif melalui penggunaan


furniture yang terintegrasi dengan gawai yang membuat para pengguna dapat
langsung menggunakannya pada ruang tunggu tempat mereka menunggu. Akluturasi
teknologi dengan bentuk dari furniture akan disesuaikan dengan pengguna yang
berada didalamnya

5.2.3. Alternatif Suasana 3

Gambar 5.8 Working Toronto HQ


sumber: https://www.interiordesign.net/projects/17181-in-studio-
designs-fun-into-toronto-toy-company-spin-master-s-headquarters

Pada alternatif ketiga memunculkan konsep interaktif dengan memanfaatkan


pada infografis yang ditetapkan pada elemen-elemen pendukung seperti furniture,

30
LAPORAN TUGAS AKHIR – DI 184836
Bratya Adyana, NRP. 08411740000021

dinding, bahkan detail lampu. Area ruang yang dibuat se-fun mungkin agar
memberikan kesan yang menyenangkan meskipun sedang menunggu kendaraannya
direparasi

5.2.4. Weighted Method


Setelah melalui proses alternatif desain tahap selanjutnya adalah pemilihan
untuk denah terpilih menggunakan pembobotan sesuai dengan kriteria melalui analisa
weighed method sebagaimana pada tabel 5.2 dibawah ini.
Tabel 5.2 Weighted Method

Sumber: Dokumentasi Pribadi (2020)

31

Anda mungkin juga menyukai