Anda di halaman 1dari 1

SKI KELAS 9

Jalur penyebaran Islam di Indonesia


Agama Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai bukan kekerasan dan pemaksaan.
Hubungan dagang antara Arab, Persia, Gujarat, dan Cina Abad 1 H – 4 H saling memberi
keuntungan. Selain itu para pedagang juga ikut andil dalam penyebaran agama Islam di
Nusantara. Secara bertahap agama Islam mengganti agama pendudukan asli Indonesia yang
semula animisme, dinamisme, Hindu, dan Buddha. Mereka masuk Islam karena di dalam Islam
tidak mengenal sastra sosial/kasta dan juga Islam sesuai dengan fitrah dan tuntutan hidup
manusia.
Sejarah masuknya Islam ke Indonesia ada 4 jalan, yaitu:
1. Perdagangan
Perdagangan merupakan sumber utama masyarakat Indonesia terutama di pesisir. Seperti
Aceh, Malaka, Sunda Kelapa, Gresik, dll. Interaksi antara penduduk dengan pedagang muslim
menyebabkan proses islamisasi terjadi di Nusantara.
2. Proses Sosial
Proses interaksi social terutama pernikahan antara saudagar muslim dengan orang-orang
Nusantara (dari Islam) mempercepat islamisasi di Nusantara. Seperti Prabu Brawijaya ke 5
dari Majapahit yang menikahi Putri Campa yang Muslimah akhirnya melahirkan Raden
Patah. Sunan Ampel menikah dengan Putri Blambangan Nyai Manila (Dewi Sekar Dadu)
melahirkan Raden Paku (Sunan Giri) dll.
3. Jalan Pengajaran
Setelah Indonesia banyak yang muslim, para saudagar mendatangkan mulah (Agamawan)
agar mengajarkan Islam kepada pendudukan Indonesia sehingga Islam mudah dimengerti dan
berkembang cepat. Seperti Syekh Nurudin ar-Raniri, Syekh Abdul Rauf as-Singkili di
Samudera Pasai. Walisongo di Jawa, Syekh Arsyad al-Banjari di Kalimantan, dll.
4. Jalan Tasawuf (mistik)
Sebelum Islam berkembang di Indonesia sudah ada agama Hindu, Buddha, Animisme, dan
Dinamisme. Para ulama mengajarkan Islam dengan cara yang mirip seperti itu sehingga Islam
di menegerti dan diterima. Diantaranya Syekh Siti Jenar, Sunan Panggung, dll.

Guru Mapel

MUSTAIN

Anda mungkin juga menyukai