Anda di halaman 1dari 2

Script Orasi

Kawan-kawan yang berbahagia, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia sangat pesat satu
bulan terakhir ini. Ruang rawat mengalami kewalahan dalam penanganannya, manusia
banyak meregang nyawa di tengah kondisi seperti ini dalam sekejap. Bukan tanpa sebab,
TKA yang terus masuk ke Indonesia, munculnya varian delta, dan pemerintah yang
menganggap remeh peristiwa ini menjadi faktor meledaknya kasus ini.

Sikap pemerintah saat ini menganggap seolah olah kasus yang ada sangatlah sepele.
Penanganan dilakukan masih jauh dari kata memadai. Hanya ekonomi lah yang menjadi
perhatian utama pemerintah dibandingkan dengan kondisi kesehatan manusianya. Pelayanan
kesehatan pun belum merata ke seluruh wilayah yang terdampak. Kepada pemerintah tolong
jangan semua dipolitisasi dan dikomodifikasi jika sudah menyangkut urursan nyawa
seseorang. Kita harus terus kawal pemerintah dalam penanganan kasus ini, jangan sampai
pemerintah lepas tanggung jawab atas hal ini.

Ekonomi bukanlah satu satunya pendorong kemajuan bangsa. Ada aspek yang lebih penting
saat ini untuk ditangani. Kesehatan warga negara harus lebih dulu untuk dibenahi. Kebijakan
ekonomi hanya disusun dengan nilai nilai developmentalisme. Kebijakan ekonomi hanya
fokus kepada pembangunan negara dunia ketiga yang akan memberi keuntungan untuk
negara asing melalui ”bantuan” yang ditawarkannya saat ini. Jangan lahirkan rezim baru yang
bersifat otoriter hasil dari konsolidasi oligarki dan para elit politik melalui pembangunan.
Pemerintah mesti sadar, semua orang di Indonesia memiliki hak dan kewajiban sebagai
warga negara. Warga negara harus diutamakan oleh pemerintah dalam kondisi pandemic
Covid-19. Jangan hanya memberikan dan mengeluarkan kebijakan tanpa memberikan solusi
bagi warganya.

Rezim ini terlalu memberikan kemudahan bagi investor asing dan swasta untuk masuk dan
mengeksploitasi komoditas utama yang dimiliki negara ini. Omnibus Law seolah-olah
menjadi pembuka jalan bagi bangsa asing untuk mengeksploitasi tanpa banyak halangan dan
rintangan. Perlu dipikirkan oleh pemerintah, dampak buruk akan selalu mengintai dibalik
semua ini. Lingkungan hidup menjadi fokus utama kekhawatiran kami dengan hadirnya
Omnibus Law. Tidak ada jaminan untuk kelestarian lingkungan hidup ini. Omnibus Law
hanya menguntungkan segelintir orang saja, rakyat tidak terlalu dilibatkan untuk ini.
Bagaimana kami bisa diam atas keegoisan pemerintah yang mencederai kehormatan bangsa
ini. Jangan semena-mena untuk “menjual” bangsa ini ke pihak asing.
Indonesia adalah negara demokrasi, dimana kedaulatan sepenuhnya adalah milik rakyat.
Jangan batasi rakyat untuk menyampaikan aspirasi. Sifat antikritik akan membentuk rezim
otoriter baru yang merugikan warga dan negaranya. Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN) akan
muncul jika ini terus terjadi. Pelemahan lembaga negara seperti KPK hanya akan
memperlancar usaha para koruptor untuk menghancurkan bangsa ini. Kebijakan
developmentalis di masa pandemic telah semakin kuat dengan adanya polarisasi politik dan
populisme yang dilakukan di rezim Jokowi.

Kebijakan ekonomi saat ini tidak kunjung membuahkan hasil, hanya akan memperburuk
penanganan situasi pandemic Covid-19. Negara negara maju di dunia telah berhasil
mengatasi pandemic Covid-19 dengan karantina wilayah (lockdown). Kegoisan pemerintah
yang mementingkan ekonomi memberikan dampak semakin buruk bagi warganya.
Developmentalis otoriter hanya akan melahirkan proyek ekonomi yang masif. Pembangunan
terus dikebut, sedangkan pelayanan kesehatan masih tidak merata ditengah kondisi seperti
ini. Fokuslah dulu dalam penanganan pandemic Covid-19 kepada warga negara.

Kebijakan penanganan Covid-19 hanya isapan jempol belaka yang memberikan keuntungan
bagi masyarakat kelas atas. Masyarakat di bawah akan semakin terpuruk. Tindakan represi
hanya dilakukan kepada rakyat kecil yang padahal lebih terdampak pandemic ini. Sedangkan
para konglomerat dibiarkan begitu saja untuk menjalankan usahanya. Masyarakat kelas
bawah harusnya lebih diutamakan, karena mereka yang lebih rentan terdampak dan terpapar
Covid-19 ini.

Kepentingan ekonomi “negara” menjadi bentuk keegoisan pemerintah di tengah kondisi


seperti ini. Puluhan ribu jiwa telah tidak tertangani dengan serius oleh pemerintah yang hanya
mementingkan mereka sendiri. Kebijakan pemerintah diberlakukan secara timpang juga
disertai pembatasan ruang gerak demokrasi bagi masyarakatnya. Wahai pemerintah,
penanganan Covid-19 seharusnya dilakukan berdasarkan saran berbasis ilmiah dari ahli serta
diikuti transparansi, akuntabilitas, dan bersifat inklusif serta mengedepankan kesejahteraan
rakyat tanpa ada embel embel ego vusuk kepentingan ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai